Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial

ISSN 1907-9990 | E-ISSN 2548-7175 | Volume 12 Nomor 1 (2018)


DOI:

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KP-RI


KARYA HUSADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER TAHUN
BUKU 2015-2017

Choirun Nida Wardani1, Sutrisno Djaja1, Titin Kartini1


Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
1

E-mail : choirunnida32@gmail.com

Abstrak
Setiap koperasi harus mengelola jumlah modal kerja yang sesuai dengan kebutuhan
operasionalnya, dengan mempertimbangkan sumber dan penggunaan dana dalam modal kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja pada KP-RI
Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun buku 2015-2017. Penelitian ini
merupakan penelitian dokumentatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumen
dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis perbandingan, analisis sumber
dan penggunaan modal kerja, dan analisis rasio lancar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
sumber modal kerja pada tahun 2015 berasal dari bertambahnya modal sendiri, bertambahnya
hutang jangka panjang, menurunnya aktiva tetap, dan investasi jangka panjang. Penggunaan modal
kerja pada tahun 2015 digunakan untuk pemberian dana piutang SP, pembayaran hutang pada
bank, penyertaan SP-SW pada PKP-RI; laba ditahan; serta pembelian aktiva tetap. Sumber modal
kerja pada tahun 2016 terjadi kenaikan menjadi Rp 1.691.265.515 yang berasal dari kenaikan
modal sendiri, penambahan hutang laba toko, dan penurunan aktiva tetap. Penggunaan modal kerja
pada tahun 2016 adalah penyimpanan dana pada bank; kenaikan piutang SP; pembayaran
simpanan sukarela; pembayaran hutang pada bank; penyertaan investasi jangka panjang; dan
pembelian aktiva tetap. Pada tahun 2017 terjadi penurunan sumber dan penggunaan modal kerja.
Sumber modal kerja berasal dari kenaikan modal sendiri, hutang jangka panjang, penurunan aktiva
tetap dan investasi jangka panjang. Penggunaan modal kerja pada tahun 2017 ialah membayar
simpanan berhadiah dan jasa simpanan berhadiah; pembayaran hutang pada bank yang telah jatuh
tempo; dan penyertaan investasi jangka panjang.

Kata Kunci: Sumber Modal Kerja, Penggunaan Modal Kerja, Rasio Likuiditas, KP-RI Karya
Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember

PENDAHULUAN
Setiap badan usaha, termasuk KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
memerlukan modal kerja yang cukup untuk menjaga kelancaran aktivitas usahanya. Modal kerja
memiliki peran penting dalam suatu badan usaha, karena modal kerja berkaitan dengan aktiva
lancar dalam membiayai operasional koperasi sehari-hari untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Hal ini dapat tercapai dengan melakukan pengelolaan permodalan koperasi yang meliputi
pengambilan keputusan dalam memilih sumber dan penggunaan modal kerja.
Permodalan KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember pada dasarnya
berasal dari modal sendiri dan modal luar, dimana pada tahun 2015 dan 2016 dana koperasi lebih
banyak berasal dari modal luar dibandingkan modal sendiri. Namun pada tahun 2017 terdapat
peningkatan sumber modal yang berasal dari modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok,
simpanan wajib, cadangan, dan SHU tahun berjalan. Berdasarkan permasalahan tersebut, koperasi
perlu mengelola modal secara optimal dengan menggunakan modal sendiri sebagai modal kerja.
Sedangkan untuk modal pinjaman pada pihak ketiga, khususnya pinjaman jangka panjang sebagai
modal investasi.
Setelah memperoleh dana untuk modal kerja, koperasi perlu mengalokasikan dana tersebut
pada unit usaha yang dimilikinya guna menyejahterakan anggota dan masyarakat. KP-RI Karya
Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember memiliki unit usaha yang cukup banyak dibandingkan
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial
ISSN 1907-9990 | E-ISSN 2548-7175 | Volume 12 Nomor 1 (2018)
DOI:

koperasi pada umumnya, yakni unit usaha simpan pinjam, unit usaha pertokoan, unit usaha apotek,
unit usaha PBF dan lain sebagainya. Selain itu, setiap tahun anggota koperasi mengalami
peningkatan yang mengakibatkan kebutuhan akan modal kerja pada aktiva lancar juga bertambah.
Sebagaimana pernyataan Kasmir (2016:250) “modal kerja diartikan sebagai investasi yang
ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga,
piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya”.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan dapat diketahui bahwa unit usaha koperasi
yang lebih diminati dan dibutuhkan ialah unit simpan pinjam dan unit pertokoan. Hal ini
mengakibatkan koperasi harus dapat menyediakan modal kerja sebagai fresh money pada unit
simpan pinjam. Koperasi juga harus melengkapi kebutuhan pertokoan yang melayani anggota dan
masyarakat sekitar dengan menyediakan persediaan barang yang dibutuhkan. Sependapat dengan
Kartasapoetra dkk (2003:49) yang mengemukakan bahwa modal kerja yang diperoleh koperasi
digunakan untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasi melalui bidang atau unit usaha yang
dimiliki koperasi guna memenuhi kepentingan anggota dan masyarakat
Setiap koperasi memiliki strategi yang berbeda-beda dalam mengelola permodalannya.
Permasalahan terkait permodalan ini merupakan tugas dari seluruh aspek yang ada dalam koperasi,
khususnya karyawan koperasi bagian akuntansi dan pengolah data keuangan yang menangani
dalam pengelolaan keuangan koperasi yang tersusun pada laporan keuangan yang dibuat setiap
tahun. Laporan keuangan dapat memberikan informasi terkait kinerja koperasi setiap periode,
salah satunya tingkat likuiditas dan profitabilitas koperasi dengan mengevaluasi peran modal kerja
pada koperasi.
Peran modal kerja dalam menjaga likuiditas untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya atas aktiva lancar koperasi. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Munawir (2016:31) bahwa suatu badan usaha dapat dikatakan dalam keadaan
likuid apabila suatu badan usaha tersebut memiliki alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih
besar daripada hutang lancarnya. Kemampuan koperasi dalam melunasi hutang jangka pendek
tanpa adanya kesulitan keuangan dapat meningkatkan prestasi koperasi, karena koperasi dapat
menjaga kepercayaan kreditur. Koperasi dikatakan memiliki kinerja keuangan yang sangat baik
apabila rasio likuiditasnya sebesar 200%-250% (PerMenKop, 2006).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dokumentatif. Penentuan lokasi penelitian
menggunakan metode purposive area. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumen
dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis perbandingan, analisis sumber
dan penggunaan modal kerja, serta analisis rasio likuiditas yaitu current ratio.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Perolehan modal kerja dapat bersumber dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan
koperasi baik selama satu periode atau beberapa periode sebelumnya. Berikut ini merupakan
perkembangan sumber modal koperasi yang dilihat dari laporan keuangan neraca KP-RI Karya
Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember selama tiga periode yakni tahun 2015-2017:
Tabel 1. Sumber Modal KP-RI Karya Husada Tahun 2015-2017
Tahun Modal Sendiri Modal Luar
2015 Rp 8.287.936.606 Rp 11.863.240.794
2016 Rp 9.920.083.037 Rp 13.434.591.339
2017 Rp 11.318.879.892 Rp 10.228.404.178
Sumber: Neraca KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2015-
2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sumber modal koperasi berasal dari modal
sendiri dan modal luar yang setiap periodenya mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 dan 2016,
modal sendiri koperasi lebih rendah dari modal luar koperasi. Sedangkan pada tahun 2017, KP-RI
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial
ISSN 1907-9990 | E-ISSN 2548-7175 | Volume 12 Nomor 1 (2018)
DOI:

Karya Husada mengalami peningkatan modal dari dalam koperasi sehingga modal sendiri koperasi
lebih besar dibandingkan modal luarnya. Selanjutnya untuk mengetahui sumber dan penggunaan
modal kerja pada KP-RI Karya Husada dapat dilakukan dengan analisis sumber dan penggunaan
modal kerja.
Langkah pertama untuk melakukan penganalisisan data yang telah disajikan ialah dengan
membandingkan neraca tahun 2015-2017, sehingga dapat diketahui adanya perubahan yang terjadi
dari setiap elemen modal kerja. Selanjutnya dari neraca perbandingan dapat disusunlah laporan
perubahan modal kerja yang menunjukkan terjadinya penambahan maupun penurunan modal
kerja. Setelah mengetahui perubahan modal kerja, kemudian menyusun laporan sumber dan
penggunaan modal kerja guna memperoleh data terkait sumber modal kerja berasal dan
penggunaan modal kerja pada tahun 2015-2017. Berikut ini laporan sumber dan penggunaan
modal kerja KP-RI Karya Husada tahun buku 2015, antara lain:
Tabel 2 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja KP-RI Karya Husada
Tahun 2015
Sumber Modal Kerja Penggunaan Modal Kerja
SHU Berjalan 4.762.352 SP-SW PKP-RI 16.500.000
Simpanan Pokok 6.220.000 Laba Ditahan 32.528.472
Simpanan Wajib 1.204.326.000 Harga Perolehan AT 14.055.000
Cadangan/SHU Ditahan 54.681.389 Hutang Pada Bank 226.176.231
Hutang Deviden 23.144.796 Bertambahnya Modal Kerja 1.210.708.344
Hutang Laba Toko 29.398.503
Akm. Penyusutan 23.391.927
Pendapatan YMHD 11.895.258
Partisipasi Modal 142.147.822
Jumlah 1.499.968.047 1.499.968.047
Sumber: Laporan Keuangan KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Tahun 2015 yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sumber modal kerja KP-RI Karya Husada
tahun 2015 yang utama berasal dari bertambahnya simpanan wajib, dan meningkatnya partisipasi
modal. Sedangkan sumber modal kerja yang terendah berasal dari SHU berjalan. Kemudian,
penggunaan modal kerja yang paling besar untuk membayar hutang pada bank yang telah jatuh
tempo. Penggunaan modal kerja kedua yakni untuk laba ditahan. Sehingga pada tahun 2015 terjadi
kenaikan modal kerja sebesar Rp 1.210.708.344.
Selanjutnya, untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja pada tahun 2016,
maka disusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja di bawah ini:
Tabel 3. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja KP-RI Karya Husada
Tahun 2016
Sumber Modal Kerja Penggunaan Modal Kerja
SHU Berjalan 300.837.280 SP-SW PKP-RI 18.775.000
Simpanan Pokok 16.925.000 Pendapatan YMHD 15.826.795
Simpanan Wajib 1.107.328.000 Partisipasi Modal 5.000.000
Cadangan/SHU Ditahan 207.056.151 Laba Ditahan 29.398.503
Hutang Laba Toko 33.158.963 Harga Perolehan AT 519.548.000
Akm. Penyusutan 25.960.121 Hutang Pada Bank 670.400.004
Hutang Deviden 930.536
Bertambahnya Modal Kerja 431.386.677
Jumlah 1.691.265.515 1.691.265.515
Sumber: Laporan Keuangan KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Tahun 2016 yang diolah.
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa bagian terbesar dari sumber modal kerja KP-RI Karya
Husada tahun 2016 adalah simpanan wajib anggota sebesar 65,5%. Kemudian disusul dengan
besarnya SHU berjalan. Sedangkan penggunaan terbesar adalah untuk membayar hutang pada
bank dan membeli aktiva tetap.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial
ISSN 1907-9990 | E-ISSN 2548-7175 | Volume 12 Nomor 1 (2018)
DOI:

Kemudian pada tahun 2017, sama halnya dengan sebelumnya dapat disusun laporan sumber
dan penggunaan modal kerja sebagai berikut:

Tabel 4. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja KP-RI Karya Husada
Tahun 2017
Sumber Modal Kerja Penggunaan Modal Kerja
SHU Berjalan 22.414.958 SP-SW PKP-RI 13.141.000
Simpanan Pokok 34.260.000 Laba Ditahan 86.383.044
Simpanan Wajib 997.361.700 Harga Perolehan AT 47.792.000
Cadangan/SHU Ditahan 344.760.197 Hutang Pada Bank 677.600.079
Hutang Deviden 10.523.797 Bertambahnya Modal Kerja 709.092.673
Hutang Laba Toko 32.378.498
Hutang Lainnya 975.385
Akm. Penyusutan 44.696.569
Pendapatan YMHD 46.637.692
Jumlah 1.534.008.796 1.534.008.796
Sumber: Laporan Keuangan KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Tahun 2017 yang diolah.
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa sumber modal kerja yang paling utama
adalah simpanan wajib sebesar 65% dari keseluruhannya. Kemudian disusul oleh cadangan/SHU
ditahan serta adanya pendapatan YMHD. Sedangkan penggunaan modal kerja yang utama untuk
pembayaran hutang pada bank sebesar 82%. Penggunaan modal kerja terbesar kedua akibat
adanya laba ditahan.
Kinerja modal kerja dalam suatu badan usaha termasuk koperasi, dapat diukur
menggunakan rasio likuiditas. Rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi
modal kerja koperasi adalah current ratio. Berikut ini tingkat likuiditas yang telah dicapai KP-RI
Karya Husada selama tahun buku 2015-2017:
Tabel 5. Tingkat Likuiditas KP-RI Karya Husada Tahun Buku 2015-2017
Current Ratio
Tahun Kriteria Tingkat Rasio
(CR)
2015 184% Baik 175% - <200% atau >250% - 275%
2016 173% Cukup Baik 150% - <175% atau >275% - 300%
2017 199% Baik 175% - <200% atau >250% - 275%
Sumber: Laporan Keuangan KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Tahun Buku 2015-2017 yang diolah
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa, currrent ratio KP-RI Karya Husada dalam tiga (3)
tahun terakhir masih berada dibawah standar < 200%-250%. Namun, terjadi peningkatan pada
tahun 2017 yang hampir mencapai standar yakni 199%. Hal ini mencerminkan bahwa KP-RI
Karya Husada mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik tanpa adanya
kesulitan keuangan.

Pembahasan
Berdasarkan analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada KP-RI Karya Husada Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember selama tahun 2015-2017 telah terjadi penambahan modal kerja. Hal
ini dikarenakan sumber modal kerja koperasi lebih besar dibandingkan penggunaan modal kerja.
Pada tahun 2015 terjadi penambahan modal kerja sebesar Rp 1.210.708.344. Kenaikan tersebut
dipengaruhi oleh naiknya aktiva lancar dan juga adanya sumber dan penggunaan dana akibat
adanya perubahan non current accounts.
Dilihat dari jumlah kenaikannya yang cukup besar, hal ini dikarenakan modal kerja banyak
digunakan untuk pemberian piutang pada unit SP. Artinya, banyak anggota yang membutuhkan
pelayanan dari unit SP. Hal ini terlihat pada dokumen KP-RI Karya Husada bahwa realisasi
permohonan kredit anggota pada unit SP paling banyak di tahun 2015 dengan jumlah 706
pemohon.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial
ISSN 1907-9990 | E-ISSN 2548-7175 | Volume 12 Nomor 1 (2018)
DOI:

Pernyataan tersebut didukung oleh penjelasan karyawan pengolah data SP/SW/SHU KP-RI
Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember,
“Pengelolaan modal kerja koperasi itu didasarkan atas kebutuhan setiap unit usaha yang
dimiliki koperasi mbak. Misalnya modal kerja KP-RI Karya Husada lebih banyak
dialokasikan pada unit usaha simpan pinjam, karena unit ini memberikan kontribusi hasil
usaha paling besar dibandingkan unit usaha lainnya. Sehingga aktivitas usaha dapat
berjalan lancar.” (R, 46 th)
Selain piutang SP, modal kerja juga dialokasikan dalam bentuk simpanan pada bank, dan
pembayaran jasa simpanan berhadiah untuk meningkatkan prestasi koperasi. Sehingga, anggota
dapat mempercayakan dananya dalam simpanan berhadiah dengan memperoleh jasa dalam
simpanan berhadiah tersebut.
Berdasarkan analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat diketahui bahwa sumber
modal kerja pada tahun 2015 yang utama diperoleh dari modal sendiri sebesar 84,6%. Sumber
modal kerja juga diperoleh dari penurunan investasi jangka panjang; pinjaman jangka panjang; dan
penurunan aktiva tetap. Artinya, sumber modal kerja koperasi pada tahun 2015 adalah
bertambahnya modal sendiri koperasi; bertambahnya hutang jangka panjang; penurunan aktiva
tetap; serta adanya penurunan investasi jangka panjang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Riyanto
(2010:353) bahwa sumber-sumber modal kerja antara lain: a) berkurangnya aktiva tetap; b)
bertambahnya hutang jangka panjang; c) bertambahnya modal; d) dan adanya keuntungan
operasional.
Dilihat dari segi penggunaannya, sejumlah 78,2% untuk membayar hutang pada bank.
Modal kerja juga digunakan untuk investasi laba ditahan; penyertaan pada SP-SW di PKP-RI; dan
pembelian aktiva tetap. Artinya penggunaan modal kerja pada tahun 2015 adalah berkurangnya
hutang jangka panjang; bertambahnya aktiva tetap; dan bertambahnya investasi jangka panjang.
Sesuai dengan pernyataan Riyanto (2010:353) bahwa penggunaan modal koperasi sebagai berikut:
a) bertambahnya aktiva tetap; b) berkurangnya hutang jangka panjang; c) berkurangnya modal; d)
pembayaran cash devidend; e) dan adanya kerugian dalam operasional.
Memperhatikan kondisi tersebut, dapat diketahui bahwa sumber modal kerja koperasi telah
sesuai yakni berasal dari modal sendiri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sitio dan Tamba
(2001:83) bahwa kebutuhan modal kerja sebaiknya diperoleh dari modal sendiri. Namun dalam
penggunaannya koperasi Karya Husada masih belum sesuai, karena modal kerja tidak hanya
digunakan untuk biaya operasional koperasi melainkan juga untuk pembelian aktiva tetap maupun
pembayaran hutang jangka panjang. Hal ini dikarenakan, koperasi memiliki kebijakan tersendiri
dalam penggunaaan modal kerjanya. Berikut penjelasan karyawan pengolah data SP/SW/SHU KP-
RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember,
“...penggunaan modal sendiri koperasi tidak hanya digunakan untuk membiayai operasional
sehari-hari mbak. Karena modal sendiri cukup untuk pembiayaan aktivitas lainnya seperti
pembelian aktiva tetap. Nah, kondisi ini disebabkan karena modal luar koperasi lebih
banyak berasal dari hutang anggota atau hutang lancar sehingga harus segera dilunasi.
Maka sebab itu koperasi juga memiliki kebijakan untuk memakai modal sendiri sebagai
modal investasi koperasi.” (R, 46thn)

Pengelolaan modal kerja koperasi pada tahun 2015 dapat dikatakan telah efektif, karena
tingkat likuiditas koperasi tahun 2015 mencapai 184%. Hal ini mencerminkan bahwa koperasi
memiliki jaminan yang tinggi atas hutang lancarnya. Pada tahun 2015, koperasi mampu membayar
hutang lancar berupa jasa anggota; simpanan sukarela; jasa simpanan berhadiah; dan jasa
pelayanan. Sedangkan aktiva lancar yang dapat menjamin hutang lancar koperasi yakni, simpanan
pada bank; piutang SP; persediaan barang dagang dan piutang laba.
Selanjutnya, pada tahun 2016 terjadi penambahan modal kerja sebesar Rp 431.386.677.
Modal kerja pada tahun ini lebih banyak digunakan untuk simpanan pada bank. Hal ini disebabkan
karena pada tahun 2016 minat anggota koperasi untuk melakukan pinjaman dalam unit SP
mengalami penurunan. Namun, tahun ini modal kerja masih digunakan untuk pemberian piutang
dalam unit simpan pinjam dan berkurangnya simpanan sukarela akibat adanya penarikan simpanan
tersebut oleh anggota.
Berdasarkan analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada KP-RI Karya Husada
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial
ISSN 1907-9990 | E-ISSN 2548-7175 | Volume 12 Nomor 1 (2018)
DOI:

Tahun 2016 dapat diketahui bahwa sumber modal kerja pada tahun 2016 yang utama juga
diperoleh dari modal sendiri sebesar 96,5%. Sumber modal kerja juga diperoleh dari penambahan
hutang jangka panjang dan penurunan aktiva tetap. Dilihat dari segi penggunaannya, sejumlah
53,2% untuk membayar hutang pada bank. Selain itu, modal kerja juga digunakan untuk
pembelian aktiva tetap; investasi laba ditahan; penyertaan SP-SW pada PKP-RI; pendapatan yang
masih harus diterima dari unit usaha koperasi; dan partisipasi modal berupa saham pada unit usaha
koperasi; serta pembayaran hutang deviden pada unit usaha apotek.
Pengelolaan modal kerja koperasi pada tahun 2016 mengalami penurunan dimana tingkat
likuiditas koperasi mencapai 173%. Kondisi ini disebabkan karena terdapat aktiva lancar yang
kurang likuid, dimana aktiva lancar terbesar berada pada simpanan bank. Namun, pada tahun 2016
koperasi telah memilih sumber modal kerja yang beresiko rendah dengan menentukan modal
sendiri sebagai sumber modal kerja utama. Selain itu, pada tahun 2016 koperasi telah mengurangi
hutang jangka panjangnya sebagai sumber dana.
Kemudian, pada tahun 2017 terjadi penambahan modal kerja sebesar Rp 709.092.673.
Penggunaan modal kerja paling utama tahun ini untuk pembagian dana simpanan berhadiah. Sama
halnya pada tahun 2016 modal kerja juga digunakan untuk pemberian piutang simpan pinjam dan
berkurangnya jasa simpanan berhadiah sebagai langkah untuk menarik minat anggota dengan
meningkatkan prestasi koperasi dalam membayar kewajiban koperasi tepat waktu.
Berdasarkan analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada KP-RI Karya Husada tahun
2017 dapat diketahui bahwa sumber modal kerja yang utama juga diperoleh dari modal sendiri
sebesar 91,2%. Sumber modal kerja juga diperoleh dari penambahan hutang jangka panjang;
penurunan aktiva tetap; dan adanya pendapatan yang telah dibayar setiap unit usaha koperasi.
Dilihat dari segi penggunaannya, sejumlah 82,1% untuk membayar hutang pada bank. Modal kerja
juga digunakan untuk investasi pada laba ditahan; pembelian aktiva tetap; dan penyertaan SP-SW
pada PKP-RI.
Berdasarkan kenyataan di atas, dapat diketahui bahwa pengelola koperasi telah berusaha
untuk meningkatkan jumlah modal kerjanya sedemikian rupa. Terbukti bahwa terjadi peningkatan
modal sendiri koperasi sebagai upaya dalam memotivasi minat anggota koperasi. Beberapa upaya
yang dilakukan koperasi ialah menurunkan suku bunga SP menjadi 1%; menaikkan simpanan
wajib menjadi Rp 150.000; menaikkan simpanan pokok menjadi Rp 500.000 dan menaikkan
plapond pinjaman maksimal anggota menjadi Rp 100.000.000 dengan batas pengembalian 5 tahun
atau 10 kali.
Kinerja keuangan koperasi pada tahun 2017 termasuk dalam kategori baik dan efektif,
dimana tingkat rasio likuiditas hampir mencapai standar current ratio yakni sebesar 199%.
Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan koperasi dalam menjaga kepercayaan kreditur. Pada
tahun 2017, koperasi mampu membayar hutang lancarnya antara lain jasa anggota; simpanan wajib
pinjam; simpanan berhadiah; jasa simpanan berhadiah; jasa pelayanan; PPh badan pasal 25
YMHD; dan hutang pada induk. Sedangkan, untuk kenaikan aktiva lancar terjadi pada kas; piutang
toko; persediaan barang dagang; dan piutang laba.

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
sumber modal kerja pada tahun 2015 Rp 1.499.968.047 dan penggunaan modal kerja Rp
289.259.703, sehingga terjadi penambahan modal kerja sebesar Rp 1.210.708.344. Sumber modal
kerja pada tahun 2015 ialah penambahan modal sendiri; hutang jangka panjang; penurunan aktiva
tetap; dan penurunan investasi jangka panjang. Penggunaan modal kerja pada tahun 2015 adalah
piutang SP; membayar hutang pada bank; penyertaan SP-SW pada PKP-RI; investasi laba ditahan;
serta pembelian aktiva tetap. Tingkat likuiditas koperasi mencapai 184%.
Sumber modal kerja pada tahun 2016 mengalami kenaikan yang berasal dari modal sendiri;
penambahan hutang laba toko; dan penurunan aktiva tetap. Penggunaan modal kerja pada tahun
2016 juga mengalami kenaikan, dimana penggunaan modal kerja untuk simpanan pada bank;
piutang SP; pembayaran simpanan sukarela; pembayaran hutang pada bank; penyertaan SP-SW
pada PKP-RI dan investasi jangka panjang lainnnya; serta pembelian aktiva tetap. Tingkat
likuiditas koperasi tahun 2016 menurun menjadi 173%.
Tingkat likuiditas koperasi pada tahun 2017 mencapai 199%. Sumber modal kerja tahun
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial
ISSN 1907-9990 | E-ISSN 2548-7175 | Volume 12 Nomor 1 (2018)
DOI:

2017 mengalami penurunan yang berasal dari penambahan modal sendiri; hutang deviden; hutang
laba toko; hutang lainnya; penurunan aktiva tetap; dan penurunan investasi jangka panjang.
Penggunaan modal kerja pada tahun 2017 juga mengalami penurunan untuk membayar simpanan
berhadiah dan jasa simpanan berhadiah; pembayaran hutang pada bank yang telah jatuh tempo;
penyertaan SP-SW pada PKP-RI dan laba ditahan; serta pembelian aktiva tetap.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, penulis mencoba menyampaikan saran
kepada Koperasi untuk tetap mempertahankan suku bunga SP pada tahun 2017 dan peningkatan
simpanan wajib koperasi diimbangi dengan pemberian jasa bunga atas modal sendiri. Selanjutnya,
peningkatan investasi jangka panjang sebaiknya seimbang dengan perolehan hutang jangka
panjang koperasi.

DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra, dkk. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT Bina Adiaksara dan PT Rineka
Cipta.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

KP-RI Karya Husada Dinas Kesehatan Kab. Jember. 2016. Laporan Pertanggung Jawaban
Pengurus dan Laporan Hasil Pemeriksaan Pengawas Tahun Buku 2015-2017. Jember:
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2015-2017.

Munawir. 2016. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor
06/Per/M.KUKM/V/2006. Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award. 1
Mei 2006. Jakarta.

Riyanto, B. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Sitio, A. dan H. Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai