Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AGUSTIAN NAPITUPULU

NPM : 71190321404
SOAL : TEORI DAN PERILAKU KEORGANISASIAN.

STUDI KASUS

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupaten Mendung Kelabu dihadapkan pada
persoalan tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi. Pada hari setiap Senin dan Jumat
kurang lebih 26% pegawai tidak masuk kerja. Berdasarkan hasil rapat yang diikuti oleh para
pimpinan PAM tersebut, hal ini sudah membudaya dan sulit diperbaiki sebab banyak karyawan
yang mempunyai pekerjaan tambahan di luar kantor . Basuki sebagai Kabag Kepegawaian, baru
saja mengikuti pelatihan mengenai pengembangan sumberdaya manusia pada salah satu
perguruan tinggi ternama. Setelah mengikuti pelatihan, Basuki terinspirasi untuk mengadakan
perubahan dalam manajemen kepegawaian. Karena setelah dianalisis secara ekonomi, tingkat
ketidakhadiran pegawai ini dapat merugikan perusahaan 1 juta Rupiah per minggu. Basuki yakin,
dengan perubahan ini akan dapat mengurangi kerugian.Basuki mengajukan rencana untuk
menyelesaikan masalah ini kepada atasannya, Kepala Cabang PLN, yang bernama Badjuri.
Rencana Basuki adalah sebagai berikut:
Setiap hari Jumat pukul 15.00 diadakan undian yang akan ditarik setiap minggu. Kartu absen
semua pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja pada minggu itu akan dimasukkan ke
dalam kotak undian. Setiap minggu 2 orang pemenang akan mendapatkan hadiah berupa
Voucher Rp 500.000,- Pada setiap akhir bulan juga akan diadakan undian bulanan dimana
pegawai yang tidak pernah absen saja yang akan diikutkan dalam undian. Undian bulanan
menyediakan hadiah bagi satu pemenang berupa Voucer seharga 1 juta Rupiah. Setelah
menyimak rencana Basuki dan mengadakan kalkulasi keuangan dengan Kabag keuangan,
Badjuri sebagai Kepala Cabang menyetujui rencana ini, dan langsung diimplementasikan pada
bulan berikutnya. Setalah berjalan selama empat bulan, diadakan evaluasi terhadap tingkat
ketidakhadiran pegawai. Hasilnya berkat kebijakan tersebut tingkat ketidakhadiran per minggu
hanya sekitar 2 persen. Tetapi kemudian muncullah suatu persoalan. Beberapa pegawai datang
tapi tidak jelas melakukan pekerjaan apa, beberapa pegawai memaksakan diri untuk datang ke
kantor walaupun dalam keadaan sakit yang perlu istirahat, sehingga memungkinkan terjadi
penularan terhadap pekerja yang sehat. Pertanyaan:

1. Bahas kebijakan di atas dengan menggunakan teori motivasi dan Social Exchange Theory
2. Percayakah Anda bahwa keberhasilan tersebut dapat berlangsung langgeng untuk jangka
panjang? Berikan alasan-alasannnya
3. Langkah apa yang dilakukan agar pegawai yang datang setiap hari dapat produktif
bekerja, tidak sekedar untuk mengisi daftar hadir?
JAWABAN:

1. Berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow disebutkan bahwa Agar
pegawai-pegawai perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga mencapai tujuan yang
ditetapkan oleh perusahaan, diperlukan Motivasi yang cukup dalam bekerja. Motivasi
yang dikemukakan oleh Maslow sebagai berikut: Kebutuhan Fisiologis (Physiological
needs), yaitu kebutuhan terhadap makanan, minuman, air, udara, pakaian, tempat tinggal
dan kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan yang
paling mendasar. Kebutuhan Keamanan (Safety needs), yaitu kebutuhan akan rasa
aman dari kekerasan baik fisik maupun psikis seperti lingkungan yang aman bebas
polusi, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja serta bebas dari ancaman.
Kebutuhan Sosial (Social needs), yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai.
Manusia merupakan makhluk sosial, Setiap orang yang hidup di dunia memerlukan
keluarga dan teman. Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs), Maslow mengemukan
bahwa setelah memenuhi kebutuhan Fisiologis, Keamanan dan Sosial, orang tersebut
berharap diakui oleh orang lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh
setiap orang. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization), Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan tertinggi menurut Maslow, Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan atau
keinginan seseorang untuk memenuhi ambisi pribadinya.
Sedangkan Social Exchange Theory mengemukakan semua tindakan yang
dilakukan oleh seseorang, makin sering satu bentuk tindakan tertentu
memperoleh imbalan, makin cenderung orang tersebut menampilkan tindakan tertentu
tadi. Proposisi ini secara eksplisit menjelaskan bahwa satu tindakan tertentu akan
berulang dilakukan jika ada imbalannya. Proposisi lain yang juga memperkuat proposisi
tersebut berbunyi : “Makin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang, makin besar
pula kemungkinan perbuatan tersebut diulanginya kembali”. Bagi Homans, prinsip dasar
pertukaran sosial adalah “distributive justice” – aturan yang mengatakan bahwa sebuah
imbalan harus sebanding dengan investasi. Proposisi yang terkenal sehubungan dengan
prinsip tersebut berbunyi ” seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain akan
mengharapkan imbalan yangditerimolehsetiap hak sebanding dengan pengorbanan yang
telah dikeluarkannya – makin tinggi pengorbanan, makin tinggi imbalannya –
dan keuntungan yang diterima oleh setiap pihak harus sebanding dengan investasinya  –
makin tinggi investasi, makin tinggi keuntungan.
Dari kedua teori tersebuat dapat dijabarkan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh
Kabag Kepegawaian menggunakan teori motivasi namun lebih cenderung mengikuti
Social Exchange Theory dimana dijelaskan bahwa pegawai akan rajin hadir untuk
mengisi absensi hanya untuk mendapatkan hadiah berupa Voucer seharga 1 juta rupiah.
Para pegawai hadir bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupaten
Mendung Kelabu bukan sebagai tanggung jawab sebagai Pegawai namun lebih
menitikberatkan pada hadiah Voucer seharga 1 juta rupiah yang diberikan perusahaan.
2. Menurut saya, keberhasilan yang berlangsung atas kebijakan yang dilakukan oleh Kabag
Kepegawaian tersebut tidak akan berlangsung jangka panjang karena kebijakan ini tidak
membuat para pegawai memiliki kesadaran diri atas tanggung jawab meeka terhadap
apresiasi positif kepada Kantor tempat mereka bekerja, dalam hal ini Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Cabang Kabupaten Mendung Kelabu. Untuk itu menurut saya kebijakan
tersebut hanya berlangsung jangka pendek. Karena setelah dilakukan evaluasi banyak
dari pegawai yang memaksakan untuk datang hanya karena berharap mendapatkan
hadiah undian yang di berikan perusahaan.
3. Menurut saya, langkah yang dilakukan agar pegawai yang datang setiap hari dapat
produktif bekerja, tidak sekedar untuk mengisi daftar hadir adalah setiap pegawai
menyadari tanggung jawab dan tugas pokok fungsi masing-masing sehingga dapat
membuat mereka bekerja dengan lebih baik. Tanpa membuat tumpang tindih dari tugas
pokok dan fungsi masing-masing pegawai. Ketika tugas pokok dan fungsi msing-masing
pegawai sudah dibuat dan seluruh pegawai mengikuti maka seluruh pegawai dapat
melaksanakan apa yang memang sudah menjadi tugas pokok dan fungsinya masing-
masing sehingga terciptalah suasana bekerja yang aman,nyaman dan teratur. Efektif dan
efisiensi dalam bekerja masing-masing pegawai akan tercipta. Tidak lagi hadir di kantor
hanya sekedar mengisi daftar hadir.

Anda mungkin juga menyukai