Anda di halaman 1dari 5

Nomor 1

a. Kacang kedelai (Glycine max L)


Klasifikasi tanaman kacang kedelai sebagai berikut:
 Kingdom plantea
 Divisi magnoliophyta
 Kelas magnoliopsida
 Ordo fabales
 Famili fabaceae
 Genus glycine
 Spesies glicine max L
b. Tipe fotosintesis beserta proses fotosintesis pada tanaman kacang kedelai.

c. Jenis gerak yang dilakukan tanaman kacang kedelai ketika polong sudah tua.
Gerak higroskopis (pecahnyaa kulit buah kedelai yang telah tua)
Gerak higroskopis pada buah polong-polongan yang sudah tua diakibatkan oleh adanya
perubahan kadar air yang mengalami penurunan pada bagian tumbuhan yang sudah tua.
Pada gerak higroskopis akan terjadi gerak di bagian organ tumbuhan yang disebabkan
karena adanya perubahan kandungan air dalam fisiologi respirasi pada tumbuhan sehingga
terjadi pengerutan yang tidak merata.
d. Morfologi sistem perakaran pada tanaman kacang kedelai.
Sistem perakaran pada kedelai terdiri dari sebuah akar tunggang yang terbentuk dari calon
akar, sejumlah akar sekunder yang tersusun dalam 4 barisan sepanjang akar tunggang,
cabang akar sekunder, cabang akar adventif yang tumbuh dari bagian bawah hipokotil. Bintil
akar pertama terlihat 10 hari setelah tanam. Panjang akar tunggang ditentukan oleh
berbagai faktor, seperti kekerasan tanah, populasi tanaman, varietas, dan sebagainya. Akar
tunggang dapat mencapai kedalaman 200 cm, namun pada tanaman tunggal dapat
mencapai 250 cm. Populasi tanaman yang rapat dapat mengganggu pertumbuhan akar.
Umumnya sistem perakaran terdiri dari akar lateral yang berkembang 10 sampai 15 cm di
atas akar tunggang kedelai yang tergolong tanaman leguminosa dicirikan dengan
kemampuannya untuk membentuk bintil akar seperti rhizobium japonicium, yang mampu
menambah nitrogen dan bermanfaat bagi tanaman. Akar mengeluarkan beberapa substansi
khususnya triptofan yang menyebabkan perkembangan bakteri dan mikroba lain di sekitar
daerah perakaran. Pembesaran bintil akar berhenti pada minggu ke-4 setelah terjadinya
infeksi bakteri. Ciri bintil akar yang telah matang adalah berwarna merah muda yang
disebabkan oleh adanya leghemoglobin, yang diduga aktif menambah nitrogen, sebaliknya
bintil akar yang berwarna hijau diduga tidak aktif. Bintil akar telah lapuk pada minggu
keenam hingga Minggu ke-7.

Nomor 2

a. Sistem peredaran darah manusia atau sistem kardiovaskular adalah sebuah sistem yang
berguna untuk menyalurkan oksigen, dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh.
 Sistem dalam tubuh yang mengedarkan darah untuk keperluan pertukaran zat dan
gas.
 Sistem transpor tubuh, yang membawa gas-gas pernafasan, nutrisi, hormon, dan
zat-zat lain ke jaringan tubuh.
 Komponen sistem kardiovaskuler atau sistem peredaran darah manusia terdiri atas:
1. Darah
2. Jantung
3. Pembuluh darah: arteri, Vena, kapiler.
b. Peredaran darah dalam tubuh manusia dikenal dengan peredaran darah ganda atau
rangkap. Hal ini dikarenakan setiap satu kali beredar ke seluruh tubuh, darah melewati
jantung hingga dua kali.
Pada dasarnya peredaran darah ganda ini dibagi ke dalam dua jenis, antara lain peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar.
 Peredaran darah kecil atau seringkali disebut sebagai peredaran darah pulmonal
merupakan peredaran darah yang berawal dari jantung (ventrikel kanan) melalui
arteri pulmonalis, lalu menuju ke paru-paru kemudian darah akan kembali lagi
menuju jantung (atrium kiri).
secara sederhana, fungsi peredaran darah kecil untuk mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru lalu kembali lagi ke darah yang menuju paru-paru kaya akan
karbondioksida untuk dibuang ke luar tubuh melalui saluran pernafasan. Sedangkan
darah yang kembali ke jantung kaya akan oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
 Peredaran darah besar atau dikenal dengan nama peredaran darah sistemik adalah
peredaran darah yang berawal dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh
kemudian kembali ke jantung (atrium kanan). Darah dari jantung ke seluruh tubuh
(kecuali paru-paru) kaya akan oksigen. Oksigen akan dilepaskan untuk kebutuhan sel
dan darah mengambil karbondioksida untuk dibuang melalui peredaran kecil.
Pada sistem peredaran darah besar terdapat dua pembuluh darah yang 00bekerja
yaitu Vena Cava superior yang bertugas membawa darah dari kepala dan lengan
menuju jantung. Kedua, Vena Cava inferior yang membawa darah dari perut dan
kaki menuju jantung. Adapun peredaran darah besar ini berfungsi memompa darah
dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung.

Mekanisme sistem peredaran darah manusia.


 Sirkulasi sistemik.
Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mencakup seluruh tubuh yang
berlangsung saat darah bersih mengisi serambi kiri jantung melalui Vena pulmonalis
dan melepaskan karbondioksida di paru-paru.
Darah yang telah berada di serambi kiri akan diteruskan ke bilik kiri jantung untuk
disalurkan ke seluruh tubuh melalui warta yang mengalir hingga ke bagian paling
ujung di seluruh tubuh. Setelah menyalurkan berbagai zat-zat ke sel-sel tubuh, darah
akan kembali menuju serambi kanan jantung untuk proses pembersihan darah.
 Sirkulasi pulmonal.
Sirkulasi pulmonal atau biasa juga disebut sirkulasi paru adalah sirkulasi darah dari
jantung menuju paru dan sebaliknya yang berlangsung saat darah yang mengandung
karbondioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui Vena cava.
Kemudian, darah akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan ke bilik kanan
jantung. Setelahnya akan dilanjutkan untuk dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis untuk ditukar menjadi oksigen.
Darah bersih tersebut akan masuk ke serambi kiri jantung melalui Vena pulmonalis
yang akan diedarkan ke seluruh tubuh.
 Sistem koroner.
Jantung juga membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi seperti organ tubuh lainnya
agar berfungsi dengan baik dan maksimal.
Nutrisi dan oksigen yang diterima oleh otot-otot jantung dari darah akan dialirkan
melalui pembuluh arteri koroner. Apabila pembuluh darah jantung tersumbat, maka
aliran darah di jantung akan mengalami gangguan dan membuat otot-otot jantung
kekurangan oksigen dan nutrisi yang dapat mengganggu fungsinya. Hal inilah yang
akan menyebabkan terjadinya serangan jantung.
c. Anemia sel sabit (sickle cell anemia) adalah kelainan genetik yang menyebabkan bentuk sel
darah merah menjadi tidak normal. Tidak normalnya bentuk sel darah tersebut
mengakibatkan pasukan darah sehat dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi berkurang.
Pada kondisi normal, sel darah merah berbentuk bundar dan lentur sehingga mudah
bergerak dalam pembuluh darah. Sementara pada anemia yang sabit, sel darah merah
berbentuk seperti sabit, kaku, dan mudah menyumbat pembuluh darah kecil, sehingga
menghambat pasokan darah sehat dan oksigen yang dibutuhkan tubuh.
Penyebab anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan dari kedua orang
tua, dan harus dua-duanya memiliki kelainan genetik ini. Kondisi pewarisan sifat genetik
yang demikian disebut resesif autosomal. Jika anak hanya mewarisi satu mutasi gen, ya itu
hanya dari salah satu orang tua, maka penyakit anemia sel sabit tidak akan terjadi. Namun,
ia akan menjadi pembawa (carrier) mutasi gen anemia sel sabit dan dapat mewariskan
kelainan genetik ini kepada keturunannya.
Kemungkinan seorang anak terkena anemia sel sabit dari kedua orang tuanya yang
merupakan carrier penyakit ini adalah 25%. Berdasarkan mutasi gen yang terjadi, terdapat
berbagai jenis penyakit anemia sel sabit. Setiap jenis memiliki tingkat keparahan gejala yang
berbeda. Jenis anemia sel sabit yang paling umum terjadi adalah hemoglobin SS. Anemia sel
saraf ini dapat menimbulkan gejala yang berat. Selain hemoglobin SS ada juga jenis anemia
sel sabit hemoglobin SBO thalassemia. Anemia jenis ini bahkan dapat menyebabkan gejala
yang lebih berat daripada hemoglobin SS.
Gejala anemia sel sabit
Gejala anemia sel sabit dapat muncul sejak usia 4 bulan, tetapi umumnya baru terlihat pada
usia 6 bulan. Gejala pada setiap penderita berbeda-beda daun dapat berubah seiring waktu.
Gejala yang umumnya terjadi:
1. Anemia
2. Krisis sel sabit
3. Pembengkakan tangan dan kaki
4. Infeksi
5. Gangguan penglihatan

Nomor 3

a. Bioma sabana.
Ciri-ciri bioma sabana:
1. Bioma sabana memiliki suhu hangat sepanjang tahun.
Sebenarnya, bioma sabana memiliki dua musim yakni musim kemarau yang sangat
panjang dan musim yang sangat basah. Pada musim kemarau, rata-rata curah hujan
sabana hanya sekitar 4 inci. Antara bulan Desember dan Februari tidak ada hujan
sama sekali. Uniknya di musim kemarau cuaca di sabana sedikit lebih sejuk.
2. Sabana dihuni hewan-hewan besar
sabana Afrika merupakan rumah bagi hewan-hewan besar yang merumput.
setiap hewan memiliki kebiasaan makan khusus yang mengurangi persaingan untuk
dataran serengerti tanzania adalah salah satu bioma sabana yang paling terkenal.
Beberapa hewan yang dapat ditemukan di sini adalah singa, zebra, gajah dan
jerapah. Selain itu ada banyak mamalia besar pemakan rumput (herbivora) yang
hidup di sabana karena mereka dapat bergerak dan memakan rumput yang
berlimpah. Tak hanya di Afrika, Amerika Selatan juga memiliki sabana tetapi sangat
sedikit spesies hidup di sabana.
Di Brazil, Kolombia, dan Venezuela, sabana menempati sekitar 2,5 juta km2.
Kapibara dan rusa rawa adalah beberapa hewan yang dapat ditemukan di sabana
Amerika Selatan. Ada juga sabana di Australia Utara. Ada banyak spesies kangguru di
sabana ini, tetapi tidak terlalu banyak keanekaragaman hewan yang berbeda.
3. Flora bioma sabana sangat terspesialisasi.
flora sabana termasuk sangat terspesialisasi karena tumbuh di lingkungan dengan
periode kekeringan yang panjang. Tumbuhannya memiliki akar kerang yang panjang
yang dapat mencapai permukaan air yang dalam, kulit kayu yang tebal untuk
menahan kebakaran tahunan, batang yang dapat menyimpan air, dan daun yang
jatuh selama musim dingin untuk menghemat air. Rerumputan pun telah
beradaptasi dengan hewan-hewan yang merumput di sabana. Misalnya, beberapa
rerumputan terlalu tajam atau rasanya pahit untuk hewan.
4. Tanah di sabana tidak terlalu subur
Tanah di sabana tidak terlalu subur dan hanya memiliki lapisan tipis humus, yang
terdiri dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Tanah di sabana juga berpori,
yang berarti air mengalir dengan sangat cepat. Tanahnya cenderung berwarna
merah karena kandungan besinya yang tinggi.
b. Jenis flora dan fauna yang terdapat pada bioma sabana.
Sebagian besar jenis vegetasi atau tumbuhan yang mendominasi adalah sejenis rumput-
rumputan seperti suku gramineae dan terkadang dijumpai suku cycyperaceae
Jenis fauna yang terdapat pada daerah bioma sabana antara lain seperti kuda zebra macan
tutul, singa, hyena, gajah dan kijang.
c. Bioma sabana terbagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni (yang masih memiliki tumbuhan
asli) dan sabana campuran (sudah memiliki berbagai jenis tumbuhan yang tidak asli)
Ciri-ciri bioma sabana:
 terdapat di daerah khatulistiwa
 curah hujan sedikit antara 100 hingga 150 mm saja per tahun.
 Curah hujan tidak terlalu banyak, namun juga tidak terlalu sedikit.
 Memiliki drainase yang cukup baik
 Air di dalam tanah cukup untuk kehidupan flora dan fauna
 Suhu udara tidak terlalu ekstrem
 Kelembaban udara agak kering

Nomor 4

a. Penipisan lapisan ozon ini dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan kita.
Lapisan ozon sendiri merupakan wilayah konsentrasi tinggi ozon di stratosfer, jaraknya 15
hingga 35 km di atas permukaan bumi. Ozon sendiri memiliki peran penting, tetapi
terkadang dilupakan. Padahal ozon adalah lapisan melindungi kita dari radiasi ultraviolet
(UV) berbahaya yang dipancarkan matahari.
 Dampak kondisi penepisan ozon terhadap biodiversitas:
a. Menyebabkan kanker kulit, karena tingginya radiasi UV-8
b. Menyebabkan katarak mata
c. Penurunan hal ini disebabkan oleh adanya penurunan vitamin D di kulit
d. Kehidupan darat, tumbuhan yang terhambat akibat peningkatan UV-8 yang
mengganggu rantai makanan
e. Mengganggu ekosistem, mengubah alur pertukaran karbon dioksida antara
atmosfer dan biosfer.
f. Biota laut rusak akibat peningkatan besar UV-8 menyebabkan rantai makanan
biota laut meningkat. Hal ini tentu sangat mengancam keanekaragaman hayati
dan ekosistem laut.
g. Kerusakan material akibat paparan UV-8 yang merusak bahan alami maupun
sintesis.
b.

Anda mungkin juga menyukai