Anda di halaman 1dari 12

http://snastep.com/proceeding/index.

php/snastep/index
Pemberdayaan Teknologi Pembelajaran dalam Tatanan Multidisipliner di Era 4.0

Pelaporan Hasil Asesmen Berbasis Teknologi

Anika Monaziroh1, Karwadi2


1, 2 Program Magister Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Email: 1anika.muna03@gmail.com, 2karwadi@uin-suka.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan teknologi di bidang pendidikan tentunya tidak hanya menjadi sumber belajar siswa,
tetapi juga dapat digunakan untuk pelaporan hasil asesmen. Sebuah alat bantu yang menggunakan
teknologi komputer untuk mengevaluasi hasil di bidang pendidikan. Dalam proses hasil asesmen,
diperlukan laporan agar pihak-pihak terkait dapat mengetahui pembelajaran yang sudah
dilaksanakan atau terjadi kepada pihak terkait. Laporan hasil asesmen setidaknya setiap akhir
semester dilakukan pelaporan hasil asesmen untuk memahami hasil asesmen siswa. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian library research, yaitu pendekatan kepustakaan dengan mengkaji
buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang relevan. Adapun analisis data menggunakan analisis
deskriptif dari data yang telah dikomparasi dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan. Hasil penulisan ini adalah pelaporan hasil asesmen peserta didik merupakan dokumen
yang berisi nilai dan deskripsi hasil belajar dalam semua mata pelajaran, perkembangan
kepribadian, dan kegiatan pengembangan diri. adapun model pelaporan hasil asesmen berbasis
teknologi meliputi bentuk laporan, rekap nilai, serta rapor yang menggunakan teknologi Microsoft
Excel. Pemanfaatan laporan hasil asesmen dapat kita lihat dari berbagai aspek diantaranya yaitu
peserta didik, guru, sekolah/madrasah, dan orangtua/wali.

Kata Kunci: Berbasis Teknologi, Hasil Asesmen, Pelaporan

ABSTRAK
Technological developments in education are certainly not only a source of student learning, but can
also be used for reporting assessment results. A tool that uses computer technology to evaluate
outcomes in education. In the process of assessment results, reports are needed so that related parties
can find out what lessons have been implemented or have occurred to related parties. Reports on the
results of the assessment at the end of each semester are carried out reporting the results of the
assessment to understand the results of student assessments. This study uses a library research
method, namely a library approach by reviewing books, journals, and other relevant sources. The data
analysis uses descriptive analysis of data that has been compared by reducing data, presenting data,
and drawing conclusions. The result of this writing is that the reporting of the results of the student's
assessment is a document containing values and descriptions of learning outcomes in all subjects,
personality development, and self-development activities. The technology-based assessment reporting
model includes the form of reports, value recaps, and report cards using Microsoft Excel technology.
We can see the utilization of the assessment report from various aspects including students, teachers,
schools/madrasahs, and parents/guardians.

Keywords: Virtual Module, Infographic, Media Learning

Universitas Negeri Malang Tahun 2021


Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran

Universitas Negeri Malang Tahun 2021


Pelaporan Hasil Asesmen

PENDAHULUAN
Pelaporan (reporting) hasil asesmen merupakan suatu laporan yang
digunakan untuk menginformasikan mengenai pembelajaran yang sudah
dilaksanakan atau terjadi kepada pihak yang terkait, karena proses tersebut salah
satu bagian penting dari laporan hasil asesmen. Pelaporan hasil asesmen dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pelaporan formatif dan pelaporan sumatif.
Pelaporan formatif, yaitu ketika pelaporan memberikan informasi tetang
pembelajaran yang dikembangkan melalui proses pembelajaran yang akan
dilakukan. Sedangkan pada aspek pelaporan sumatif, yaitu ketika pelaporan
memberikan informasi mengenai pembelajaran siswa pada waktu tertentu.
Pelaporan hasil asesmen peserta didik dapat dilakukan secara harian, mingguan,
bulanan, tengah semester maupun akhir semester.
Kegiatan pelaporan bisa dilakukan dalam kegiatan rutin, dalam kenaikan
kelas, atau dalam kegiatan lainnya. Tentunya perkembangan teknologi di bidang
pendidikan tidak hanya menjadi sumber belajar siswa, tetapi juga dapat digunakan
untuk pelaporan hasil asesmen. Alat bantu hasil asesmen didunia pendidikan
dengan memanfaatkan teknologi komputer. Pelaporan hasil asesmen berbasis
teknologi dapat menggunakan komputer sebagai alat bantu asesmen dalam
kegiatan pembelajaran pendidikan. Hasil evaluasi siswa dapat berupa nilai (angka)
yang diperoleh dari siswa tentang hasil pembelajaran yang telah dilakukan atau
laksanakan, yang merupakan laporan hasil asesmen tersebut kepada siswa (Beng
et al., 2018). Dalam Kurikulum 2013, guru harus mampu memantau
perkembangan siswa berdasarkan sikap, pengetahua, dan keterampilan spritual
dan sosial. Penilaian tidak hanya bergantung pada penilaian produk atau hasil
kerja, tetapi juga pada prosesnya, sehingga seluruh aspek kemampuan siswa dapat
diukur. Selain itu, penilaian yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran
harus dapat mengukur kemampuan tingkat berpikir siswa dari rendah ke tinggi.
Penilaian dalam kurikulum 2013 bersifat komprehensif dan dilakukan melalui tes
dan portofolio serta penilaian nyata (Retnawati dkk, 2017, p. 11). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pelaporan hasil asesmen berbasis teknologi, yang
membahas tentang pengertian dan prinsip dasar pelaporan, manfaat pelaporan
hasil belajar, serta model pelaporan hasil belajar dan asesmen berbasis teknologi.

Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library
research) yaitu upaya menggunakan kajian pustaka dalam mendapatkan data dari
dokumen kepustakaan seperti buku, kitab, majalah, dan dokumen lainnya
(Nursapia, 2014, p. 68). Teknik pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi, yakni dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar, maupun dokumen lainnya (Karyani, 2017, p. 756).
Dengan subjeknya adalah dokumen-dokumen yang ada, seperti buku, jurnal, dan

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

lain sebagainya. Penulis dalam artikel ini menggunakan “metode analisis deskriptif
analitik, yang mana ia merupakan cara dan strategi dengan tujuan untuk
mendeskripsikan suatu gambaran terhadap suatu gambaran pada suatu objek
penelitian yang dikaji melalui data yang telah terkumpul yang kemudian membuat
kesimpulan yang berlaku umum” (Sugiyono, 2014, p. 135) Dan adapun analisis
data menggunakan analisis deskriptif dari data yang telah dikomparasi melalui
cara mereduksi data, penyajian data, serta yang terakhir adalah kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pengertian Pelaporan
Pelaporan hasil belajar adalah pelaporan yang membahas tentang
pelaksanaan, proses, dan hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu. Menurut
Luther M. Gullick dalam bukunya “Papers on the Science of Administration”,
pelaporan (reporting) adalah salah satu fungsi manajemen berupa memberikan
kemajuan atau hasil kegiatan, atau memberikan informasi kepada pejabat senior
tentang segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya (Kusriyanti, 2019, p.
8).
Menurut Keraf (2001: 284), laporan adalah cara komunikasi penulis untuk
menyampaikan informasi kepada individu atau badan karena tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Laporan berisi informasi yang didukung oleh data yang
lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data disusun sedemikian rupa
sehingga akurasi informasi yang kita berikan dapat dipercaya dan mudah
dipahami (Soegito dalam Rajab 2008) (Web Portal Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang, n.d.).
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan
merupakan suatu bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang
lengkap, sesuai dengan fakta, serta informasi yang diberikan dapat dipercaya dan
mudah dipahami. Pada saat penyampaiannya, laporan dapat lisan atau tertulis.
Pelaporan dan pencatatan tidak bisa dipisahkan, karena tingkat yang lebih rendah
melapor ke tingkat yang lebih tinggi. Sebelum intansi pusat terlebih dahulu harus
membuat pencatatan terhadap hal yang akan dilaporkan, kemudian mencatatnya
kemudian melaporkannya.

B. Manfaat dan Tujuan Pelaporan Hasil Belajar


Secara sistematis dapat dikemukakan bahwa laporan hasil belajar siswa
bermanfaat bagi beberapa pihak (Arikunto, 2007, p. 282-284).
Bagi siswa, laporan kemajuan atau laporan prestasi akan sangat bermanfaat
karena:
a. Secara alamiah setiap orang selalu ingin tahu akibat dari apa yang telah
meraka lakukan, entah hasil itu menggembirakan atau mengecewakan.

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

b. Dengan mengetahui hasil yang positif dari perbuatannya, maka pengetahuan


yang diperoleh, akan dikuatkan.
c. Jika siswa mendapat informasi bahwa jawabannya salah, maka lain kali ia
tidak akan menjawab seperti itu lagi.
Seperti halnya siswa ingin mengetahui hasil kerja kerasnya, guru yang
mengajar siswa juga ingin mengetahui hasil kerja kerasnya. Guru lain di sini
mengacu pada guru yang akan menggantikan guru sebelumya karena siswa
tersebut sudah masuk kelas atau pindah, atau siswa tersebut pindah atau gurunya
pindah ke tempat lain. Jika tidak ada catatan atau laporan tentang siswa, guru yang
megubah pengajaran tidak akan tahu bagaimana memperlakukan atau
memperlakukan siswa.
Para siswa di sekolah sebenarnya bukan hanya menjadi perhatian atau
taggung jawab guru yang mengajar. Kepala Sekolah, Wali kelas, dan Guru
Pembimbing, ketiganya merupakan figur penting, dan mereka juga membutuhkan
catatan siswa. Oleh karena itu, hasil belajar siswa akan menjadi pertimbangan dan
pertimbangan banyak pihak. Secara alami, orang tua memiliki tanggung jawab
utama untuk pendidikan anak-anak mereka. Namun karena perkembangan ilmu
pengetahuan yang begitu pesat, orang tua tidak bisa lagi menguasai semua ilmu
yang ada. Ditambah dengan kesibukan orang tua mencari nafkah, sebagian tugas
mendidik alam dilimpahkan secara sukarela oleh sekolah. Oleh karena itu, orang
tua tentunya juga ingin mengetahui perkembangan anaknya dari hari ke hari, yang
dapat dipahami melalui rapor guru. Mengenai catatan lulusan itu sendiri, akan
berguna baginya jika dia sedang mencari pekerjaan atau melanjutkan studinya.
Secara garis besar tujuan pelaporan belajar siswa untuk (Laporan Hasil
Belajar, 2012):
a. Memberikan informasi yang lebih tepat, dan jelas tentang kemajuan hasil
belajar siswa dalam kurun waktu tertentu.
b. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengatahui kelebihan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi belajar untuk hasil
belajarnya.
c. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam mencapai
kompetensi.

C. Model Laporan Hasil Penilaian Hasil Belajar


1. Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar siswa dapat disajikan dalam bentuk data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dinyatakan dalam angka (skor), misalnya
siswa mendapatkan 6 poin pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Namun
makna dari nilai tunggal tersebut tidak dipahami oleh siswa dan orang tua karena
terlalu umum. Hal ini membuat sulit bagi orang tua untuk melacak apakah anak-
anak mereka membutuhkan bantuan dalam moralitas, ibadah, Quran atau aspek

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

lainnya. Nilai kualitatif sering digunakan untuk melaporkan hasil belajar dari segi
emosi atau kepribadian. Misalnya, bagaimana guru mata pelajaran atau guru kelas
menggunakan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat buruk untuk
melaporkan sikap siswa, kedisiplinan, keahlian, kebersihan dan kerapihan, dll.
Laporan tersebut harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif dan
komprehensif, sehingga “profil” atau tingkat kemajuan belajar siswa mudah dibaca
dan dipahami. Oleh karena itu, orang tua/wali siswa lebih mudah mengidentifikasi
kemampuan yang belum dimiliki siswa, sehingga dapat menentukan jenis bantuan
yang dibutuhkan anak. Dari sudut pandang siswa, ia dapat mengetahui kekuatan
dan kelemahannya, dan apa yang perlu ditingkatkan (Anwar, 2018, p. 225).

2. Rekap Nilai
Rekap atau rekapitulasi adalah fungsi utama dari sistem yang akan
dirancang. Proses ini akan mengumpulkan nilai yang disetor oleh guru mata
pelajaran, dan kemudian menyetorkannya ke guru kelas. Selain itu, nilai tersebut
akan diolah menjadi rapor dan dibagikan kepada siswa (Simbolon et al., 2020, p.
7). Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar siswa yang berisi informasi
tentang kemampuan dan prestasi siswa masing-masing KD dalam 1 semester.
Tinjauan nilai diperlukan sebagai alat bagi guru untuk mengontrol perkembangan
hasil belajar siswa agar dapat memahami kapan siswa membutuhkan perbaikan.
Nilai yang tertulis merupakan rangkuman nilai setiap KD dari seluruh aspek
penilaian. Nilai KD dapat diperoleh dari tes formatif, tes sumatif, observasi dalam
proses pembelajaran, dan nilai kerja individu dan kelompok. Rata-rata nilai KD
tiap aspek akan menjadi nilai pencapaian kemampuan aspek yang bersangkutan
(Rianawati, n.d., p. 287).

3. Rapor
Raport atau raport adalah buku yang berisi nilai kepandaian dan prestasi
belajar murid di sekolah, berfungsi sebagai laporan resmi guru kepada orangtua
wali murid yang wajib menerimanya. Raport itu sendiri merupakan salah satu
pertanggung jawaban sekolah terhadap masyarakat tentang kemampuan yang
dimiliki siswa yang berupa sekumpulan hasil penilaian (Putri & Hartanto, 2013, p.
39). Raport adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajar. Raport berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Raport
merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi
yang dilaporkan dalam hal ini adalah hasil ulangan harian, tugas harian, ujian
tengah semester, ujian akhir semester, kepribadian, ekstrakurikuler beserta data
yang diperlukan yang berkaitan dengan raport (Budiyarto, 2016, p. 110).
Selain itu, raport juga diartikan sebagai laporan kemajuan belajar peserta
didik dalam kurun waktu satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi
informasi tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

tingkat satuan pendidikan. Untuk model rapor, masing-masing sekolah boleh


menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki asalkan menggambarkan
pencapaian kompetensi peserta didik pada setiap mata pelajaran yang diperoleh
dari ketuntasan kompetensi dasarnya. Nilai rapor merupakan gambaran
pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester. Setiap mata pelajaran
memberikan informasi secara kuantitatif maupun deskriptif tentang
perkembangan belajar peserta didik sehingga dapat diketahui lebih jelas kelebihan
dan kekurangan peserta didik yang bersangkutan. Nilai rapor diambil dari nilai
pengamatan, nilai harian, nilai tugas atau PR, nilai tengah semester, nilai akhir
semester dijumlahkan untuk dicari nilai rerata setiap siswa dalam satu mata
pelajaran (Uno & Koni, 2012, p. 209).
Dalam sebuah rapor memuat setidaknya beberapa informasi sebagai berikut
(Kunandar, 2014, p. 344):
1) Identitas peserta didik
2) Perkembangan peserta didik secara akademik, fisik, sosial, emosional dan
ketakwaan menurut agamanya
3) Potensi peserta didik yang perlu dikembangkan
4) Partisipasi peserta didik dalam kegiatan di sekolah
5) Rekomendasi bagi peserta didik dan orang tua/wali
6) Tanda tangan wali kelas, Kepala Sekolah, dan orang tua/wali peserta didik.
Nilai laporan hasil belajar peserta didik merupakan nilai mata pelajaran yang
menggambarkan kemampuan peserta didik. Nilai tersebut diperoleh dengan cara
menggabungkan nilai proses (nilai harian, tugas, pengamatan) dan nilai akhir (nilai
UTS dan UAS). Pada dasarnya bobot masing-masing nilai ditetapkan oleh
sekolah/madrasah. Namun demikian, bobot ulangan harian disarankan sama atau
lebih dari jumlah bobot ulangan tengah semester dan akhir semester. Berikut
disajikan beberapa contoh pembobotan dan penghitungan nilai laporan hasil
belajar peserta didik yang dikutip dari Buku Panduan Pengisian Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik (Dirjend Mandikdasmen Depdiknas tahun 2007) (Sukiman,
2017, p. 267).
MODEL RAPOR SD/MI (Uno & Koni, 2012, p. 223)

Nama Satuan Pendidikan :


Kelas :
Alamat :
Semester Ke :
Nama Peserta Didik :
Tahun Pelajaran :
Nomor Induk :

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

Nilai Catatan
No Mata Pelajaran Aspek Pelajaran Angka Huruf Pendidik
1 Pendidikan Agama Penguasaan Konsep dan
nilai-nilai
Penerapan
2 Pendidikan Penguasaan Konsep dan
Kewarganegaraan nilai-nilai
Penerapan
3 Bahasa Indonesia Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis
4 Matematika Pemahaman konsep
Penalaran dan komunikasi
Pemecahan masalah
5 Ilmu Pengetahuan Alam Pemahaman dan
penerapan konsep
Kinerja ilmiah
6 Ilmu Pengetahuan Sosial Penguasaan Konsep
Penerapan
7 Seni Budaya dan Apresiasi
Keterampilan Kreasi
8 Pendidikan Jasmani, Kemampuan gerak dasar
Olahraga dan Kesehatan Keterampilan cabang
olahraga
Kebugaran dan kesehatan
Pilihan: Akuatik/ Pend.
Luar Satuan Pendidikan
9 Muatan Lokal

Perilaku

Pengembangan
Ketidakhadiran Hari Diri
1. Sakit
2. Izin
3. Tanpa Keterangan

Diberikan di:
Tanggal:
Mengetahui
Orang Tua/Wali Wali Kelas

(............................) (.........................)

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

Contoh Rapor Kurikulum 2013 yang menggunakan Microsoft Excel


Aplikasi rapor SD yang banyak digunakan oleh para guru sebenarnya
merupakan sebuah modifikasi dan pengembangan dari salah satu program dalam
Microsoft Office yaitu Microsoft Excel. Aplikasi ini merupakan sebuah sistem yang
bertugas untuk menyajikan dan mengelola informasi data nilai siswa, sistem ini
dibuat untuk mempermudah guru dalam menginput data nilai siswa terkait
dengan nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kaedah penilaian
yang ada pada kurikulum 2013. Aplikasi ini dirancang dan dibuat sedemikian rupa
dalam proses pengisian nilai ulangan dan nilai harian individu yang lain sehingga
guru tidak lagi menulis nilai siswa di dalam bentuk kertas dan melakukan
penghitungan manual untuk mendapatkan nilai akhir siswa dalam penulisan
rapor. Selain itu dalam apikasi ini telah disematkannya rumus-rumus tertentu
yang dapat mengolah input yang berupa angka dan kemudian angka tersebut
secara otomatis diolah dan dikalkulasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan
output berupa nilai akhir untuk raport dalam bentuk deskripsi. Untuk menjaga
keabsahan nilai akhir dan mencegah tindak kecurangan serta error nya aplikasi,
dalam aplikasi ini sendiri telah disematkan semacam kunci (password) sehingga
tidak ada guru yang dapat mengotak atik aplikasi ini. Dalam hal ini pihak guru
hanya bisa melakukan kegiatan input data tanpa merubah sistem sedikitpun
(Meranda, 2017, p. 5-6). Berikut ini adalah cara untuk menampilkan menu utama
rapor K13 menggunakan Microsoft Excel:
1. Persiapan Aplikasi
Karena Berformat .rar maka untuk menggunakan harus di ekstrak terlebih
dahulu dengan cara “klik kanan” --- “extract here”. Ekstrak file harus dilakukan jika
tidak, biasanya data yang telah dimasukan tidak tersimpan.
2. Memasukkan data sekolah
Masukkan data sekolah, tahun pelajaran, semester, nama kepala sekolah,
nama guru, kelas, tanggal rapor, tanggal id siswa pada sheet menu utama.
3. Memasukkan data siswa, data periodik, dan data prestasi.
Isikan data pada tabel yang tersedia, jika ingin menggunakan copy paste
gunakanlah paste special values. Paste values berguna agar yang kita copy/salin
hanya datanya saja tidak beserta format. Caranya pilih “menu paste”---“Paste
Values”. Data siswa bisa copy paste dari data hasil export dapodik, selanjutnya
isikan juga data lainya, seperti data periodik, dan data prestasi.
4. Menentukan KKM dan rentang Predikat
KKM Satuan Pendidikan mengambil dari KKM Terendah satuan pendidikan,
jika nilai KKM yang ada di kelas tersebut masih ada yang lebih rendah di kelas lain,
maka entrykan KKM satuan pendidikan secara manual pada kotak yang berwarna
hijau. KKM Muatan Pelajaran adalah KKM yang berdasarkan masing-masing
muatan pelajaran. Jadi rentang predikat A, B, C, D akan berbeda walupun nilainya
sama untuk masing-masing mapel.

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

5. Mencatat jurnal sikap siswa


Mencatat jurnal sikap siswa, yaitu tanggal, nama peserta didik, catatan
perilaku butir sikap, SB (Sangat Baik), PB (Pelu Bimbingan), Tindak Lanjut dan
Nama Guru.
6. Memasukan Nilai Pengetahuan
Nilai yang dimasukan pada aplikasi ini adalah nilai per KD. Berikut ini
singkatan yang ada pada aplikasi ini:
T 1 dst. = Tema
ST 1 dst. = Sub Tema, jika Bapak/Ibu Guru Melaksanakan Ulangan
Harian/Penilian Harian (PH) per Sub Tema.
All = Maksudnya nilai semua tema, jika Bapak/Ibu Guru melakukan
Ulangan/Penilaian Harian per Tema.
rt ph = Rata-rata penilian harian
n pts = Nilai penilian tengah semester
n pas = Nilai penilaian akhir semester ataupun penilian akhir tahun
n kd = Nilai KD
NA = Nilai akhir
Predikat = Nilai Predikat
KD mx = Nilai KD tertinggi
KD min = Nilai KD terendah
7. Memasukkan Nilai Keterampilan
Cara memasukan nilai keterampilan caranya mudah juga, sama dengan cara
memasukan nilai pengetahuan yaitu nilai per KD.
T = Tema
Pk = Nilai praktik
mx pk = Nilai tertinggi praktik
pd = Nilai produk
mx pd = Nilai tertinggi produk
py = Nilai proyek
skr = Nilai KD
8. Memasukkan Nilai Agama
Untuk nilai agama, nilai yang dimasukkan adalah nilai yang sudah jadi yaitu
nilai angka, predikat dan deskripsi. Nilai agama diolah sendiri pada aplikasi
terpisah oleh Guru Agama, Guru Agama diberikan wewenang sendiri untuk bisa
mengolah nilai siswanya.
9. Mencetak rapor
Setelah semua nilai sudah benar benar terolah seluruhnya dengan baik,
langkah terakhir adalah mencetak rapor. Cara mencetaknya cukup mudah, tinggal
masukan nomor urut siswa atau bisa menggunakan anak panah.

Anika Monaziroh, 6
Pelaporan Hasil Asesmen

Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan berdasarkan
hasil evaluasi teknologi, pertama-tama, laporan prestasi belajar siswa adalah
dokumen yang memuat nilai-nilai dan gambaran prestasi belajar siswa
(kemampuan yang diperoleh). Semua mata pelajaran, kegiatan pengembangan diri
dan pengembangan kepribadian. Laporan prestasi belajar siswa harus diisi
minimal setiap akhir semester sebagai sarana untuk mengkomunikasikan
prestasi/kemajuan belajar siswa antara sekolah/madrasah dengan orang tua siswa
dan pihak lain yang terkait untuk mengetahui prestasi belajar siswa selama ini.
suatu periode waktu. Kemudian laporan hasil evaluasi hasil belajar kedua dapat
digunakan dari sudut pandang siswa, orang tua/wali, guru, madrasah/sekolah, dll.
Model pelaporan hasil belajar meliputi bentuk laporan, review kinerja, dan rapor,
bila menggunakan teknologi Microsoft Excel untuk menyusun hasil penilaian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. (2018). Menjadi Guru Profesional. Prenada Media Group.


Arikunto, S. (2007). Penelitian Tindakan kelas. Bumi Aksara.
Beng, J. T., Arisandi, D., & Arumsari, C. (2018). Strategi Pemanfaatan Teknologi Komputer
Untuk Asesmen Hybrid Kemampuan Membaca Siswa Sekolah Dasar Di Daerah
Terpencil. 1(1), 6.
Budiyarto, N. (2016). Sistem Informasi Raport Online SMANegeri 1 Krembung. Jurnal
Manajemen Informatika, 6(1), Article 1.

Anika Monaziroh, 6
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-manajemen-
informatika/article/view/17989
Karyani, L. (2017). Implementasi Pembelajaran Tematik Integratif Dengan Pendekatan
Scientific Pada Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Unggulan Di Kabupaten Purworejo.
Undefined.
Kunandar. (2014). Penilaian Autentik. Raja Grafindo Persada.
Kusriyanti, P.-. (2019). Analisa Dan Perancangan Pelaporan Hasil Kerja Dengan
Reminder Sistem (Studi Kasus PT Indosat). Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan
Komputer), 8(2), 105–115. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v8i2.639
Laporan Hasil Belajar. (2012, June 28). badiatulmunawaroh.
https://badiatulmunawaroh.wordpress.com/2012/06/28/laporan-hasil-
belajar/
Meranda, B. (2017). Efektivitas Aplikasi Raport SD Dalam Penilaian Kurikulum 2013.
Perpustakaan.upi.edu.
Nursapia, N. (2014). Penelitian Kepustakaan. Iqra`: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan
Informasi (e-Journal), 8(1), 68–73. https://doi.org/10.30829/iqra.v8i1.65
Putri, N. A. A., & Hartanto, A. D. (2013). Sistem Informasi Pengolahan Nilai Raport Pada
Siswa Smp Negeri 1 Yogyakarta Berbasis Web. 14(04), 6.
Retnawati dkk, H. (2017). Menyusun Laporan Hasil Asesmen Pendidikan di Sekolah. UNY
Press.
Rianawati. (n.d.). Implementasi Nilai -Nilai Karakter Pada Mata Pelajaran. IAIN
Pontianak Press.
Simbolon, S., Damanik, B., Ginting, R. U., & Hutagalung, D. M. (2020). Jurnal Teknologi,
Kesehatan dan Ilmu Sosial. Jurnal Teknologi, 2(1), 6.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Alfabeta.
Sukiman. (2017). Sistem Penilaian Pembelajaran. Media Akademi.
Uno, H. B., & Koni, S. (2012). Assesment Pembelajaran. Bumi Aksara.
Web Portal Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. (n.d.). Retrieved August 18,
2021, from http://pu.serangkab.go.id/main/artikel/view/15

7
Anika Monaziroh,

Anda mungkin juga menyukai