Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

PERJANJIAN KERJA
WAKTU TERTENTU
No. :

Pada hari ini ____ tanggal ____ bulan ______ tahun _______________(__/__/____)
bertempat di ____________, PARA PIHAK yang bertanda-tangan di bawah ini : --------------

I. Nama : Drs. M. Natsir Widyas, MM.


Jabatan : Direktur PT Sarana Insan Sejahtera.

Dalam Hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu
untuk dan atas nama PT. Sarana Insan Sejahtera, berkedudukan di Puri Sentra
Niaga Blok E72 Jl. Inspeksi Kalimalang Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur
13620. untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.----------------------------------------

II. Nama :
Tempat/Tgl.Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Status :
Pendidikan :
Pemegang KTP No. :
Alamat terakhir :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut
sebagai Pihak Kedua. -------------------------------------------------------------------------------------------

Para Pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(Selanjutnya disebut Perjanjian), sebagaimana Para Pihak dengan ini tunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : ------------------------

Pasal 1

1. Pihak Pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di ______________sebagai/jabatan ________
dan bersedia ditempatkan untuk bekerja dimana saja dan jabatan apapun, sesuai
dengan kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya.----------
2. Pihak Kedua telah menerima untuk menjadi mitra kerja dan melaksanakan pekerjaan
serta tugas dan jabatan sebagaimana tersebut diatas yang dimaksud pada ayat 1 pasal
ini. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Pasal 2

Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya mempunyai wewenang untuk memberikan


pekerjaan atau tugas khusus kepada Pihak Kedua diluar tugas pokoknya seperti ditentukan
pasal 1 perjanjian ini. --------------------------------------------------------------------------------------------------

Pasal 3

1. Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam
pasal 1 dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
dan/atau ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana
Pihak Kedua ditempatkan. --------------------------------------------------------------------------------------
2. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan
program pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun
pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini berlangsung (khusus mitra kerja
wanita).----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan
dimanapun, pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. -----------------------
4. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenagakerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasamanya. ------------------------------------------------------------
5. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasamanya untuk kepentingan
persyaratan legalitas berdasarkan ketentuan perundang-undangan.-----------------------------

Pasal 4

1. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu ______ bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal ________ sampai dengan ________, dengan syarat setiap __ (_____) bulan
sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasamanya sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak Pertama.------
2. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil
penilaian dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi
standard baku yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ----
3. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak
Pertama tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan-tindakan termasuk tetapi tidak
terbatas untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang
penggantian hak, ganti-rugi dan lain-lainya yang diisyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak
akan menuntut baik Perdata maupun Pidana saat ini maupun yang akan datang kepada
Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. -----------------------------------------------------------------
4. Pihak Kedua dengan pekerjaan dan tugas sebagaimana tersebut dalam pasal 1 dan
pasal 2 perjanjian ini berhak mendapatkan gaji sebesar Rp.
_______(_________rupiah) dengan perincian sebagai berikut : ------------------------------
a. Gaji : Rp.
b. Tunjangan Jabatan : Rp.
Total : Rp.

5. Selama perjanjian ini berlangsung, gaji dan tunjangan tidak ada perubahan.----------------

2
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

6. Selain gaji sebagaimana tersebut dalam ayat 4 diatas, Pihak Kedua juga mendapat : ----

a. Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan sesuai dengan ketentuan perusahaan yang
berlaku setiap tahunnya.-----------------------------------------------------------------------------------
b. Bonus sesuai dengan ketentuan perusahaan.-------------------------------------------------------
7. Pihak Kedua mendapat fasilitas jaminan pemeliharaan kesehatan (tidak dapat diambil
dalam bentuk uang) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.-

8. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila
masa kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun.------------------------------

9. Pihak Kedua apabila tidak masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari dokter lain yang mendapat pengesahan dari
dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. -------------------------
10. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alpa ataupun sakit yang
tidak sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan
sanksi sesuai dengan peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ------------------------------

Pasal 5

Pihak Kedua berhak atas cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja sesuai ketentuan
perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua belas) bulan secara berturut-
turut tidak terputus.-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Pasal 6

1. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan
ketentuan mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan
kepadanya, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau
mitra kerjasamanya.----------------------------------------------------------------------------------------------
2. Tindakan pelanggaran tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua,
oleh Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ---------------------------------------------

a. Melakukan penipuan, pencurian, atau pengelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik teman sekerja atau milik teman pengusaha.-------------------------
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
pengusaha atau kepentingan negara.-----------------------------------------------------------------
c. Mabuk, minum-minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya di lingkungan kerja.-------------------------
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja.---------------------------

e. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman sekerja atau


pengusaha di lingkungan kerja.--------------------------------------------------------------------------

f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang


bertentangan peraturan perundang-undangan.----------------------------------------------------

3
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak, atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.-----------------

h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam
keadaan bahaya di tempat kerja.-----------------------------------------------------------------------

i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan


kecuali untuk kepentingan Negara.---------------------------------------------------------------------

j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana


penjara 5 (lima) tahun atau lebih.----------------------------------------------------------------------

k. Menerima pemberian imbalan jasa dalam bentuk apapun, untuk melakukan hal-hal
yang merugikan atau mengurangi keuntungan atau menambah biaya perusahaan.- -

l. Dengan sengaja menyembunyikan penyakit berat atau penyakit menular yang


membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja dirinya dan karyawan lainnya.----

m. Mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih tanpa keterangan secara tertulis yang
dilengkapi dengan bukti yang sah.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Pihak Pertama dalam melaksanakan tindakannya sesuai ayat 1 pasal ini akan
memberitahukan kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
terjadi pemutusan hubungan kerja tersebut. ------------------------------------------------------------
3. Jika Pihak Kedua melanggar salah satu isi dari pasal 6 ayat 2 huruf a sampai dengan
huruf m, maka Pihak Pertama berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak
tanpa persyaratan apapun.--------------------------------------------------------------------------------------

4. Pihak Pertama berhak meminta ganti rugi kepada Pihak Kedua, apabila Pihak Kedua
lalai atau ceroboh yang menyebabkan hilang atau rusaknya barang-barang milik Pihak
Pertama atau mitra kerjasamanya, dengan jalan memotong gaji.---------------------------------

Pasal 7

1. Para Pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ----------------------------------------
a. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau
pemutusan hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak
yang satunya serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku.------------------------------------------------------------------------------------
b. Kesepakatan Para Pihak.-----------------------------------------------------------------------------------
c. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan
antara Pihak Pertama dengan mitra kerjasamanya.----------------------------------------------
d. Terjadinya keadaan memaksa (force majeure).----------------------------------------------------
e. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat
menyebabkan berakhirnya hubungan kerja. -------------------------------------------------------
2. Apabila Pihak Kedua hendak melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang
diperjanjikan berakhir atau pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Kedua wajib
menyampaikan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat-

4
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pembatalan perjanjian dilaksanakan dan atas
penyampaian tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Pihak Pertama. ----------------
3. Penyimpangan atas pasal 7 ayat 2 akan dikenakan sanksi berupa: “Pemotongan gaji
sebesar 50% dari gaji proposional yang seharusnya Pihak Kedua terima”.--------------------
4. Pengajuan pemberitahuan pembatalan perjanjian atau pemutusan hubungan kerja yang
tidak sesuai dengan ayat 2 tersebut diatas, maka Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya tidak mempunyai kewajiban apapun terhadap Pihak Kedua dan Pihak
kedua berkewajiban menyelesaikan seluruh kewajiban yang menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua sebelum berakhirnya hubungan kerja. ---------------------------------------------------
5. Pembatalan perjanjian ini atau pemutusan hubungan kerja seperti tersebut ayat 1 poin
a, b, d dan e tersebut diatas tidak akan saling merugikan Para Pihak kecuali
pembatalan perjanjian terjadi dikarenakan ayat 1 poin c tersebut diatas, maka Pihak
Pertama ataupun mitra kerjasamanya tidak mempunyai kewajiban apapun sehubungan
dengan berakhirnya hubungan kerja.-----------------------------------------------------------------------

Pasal 8

1. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati
dalam perjanjian ini tidak dapat terpenuhi dengan sebagaimana mestinya.-------------------
2. Adapun yang termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak
terbatas sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------------
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, tsunami,
topan); ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah;---------
c. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau ------------------------------------------------------

d. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung
dengan perjanjian ini.---------------------------------------------------------------------------------------
3. Keadaan Memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
kejadian dan secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
setelah diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka
dianggap menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. -------------------------------------

Pasal 9

1. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-bagian


dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka
Para Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk
mencapai mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. ---------------
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak
sepakat untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika
penyelesaian melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para
Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum melalui Pengadilan Hubungan
Industrial. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Pasal 10

1. Apabila terjadi perubahan-perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan


dengan kesepakatan Para Pihak, dengan tidak saling merugikan. --------------------------------
2. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama
berkewajiban memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir.-------------------------------
3. Hal-hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan
yang ada dan berlaku pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya.---------------------------

Pasal 11

1. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua
tidak akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang
penghargaan, uang penggantian hak, ganti-rugi dan lainnya serta tidak akan menuntut
baik perdata maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama
atau mitra kerjasamanya. --------------------------------------------------------------------------------------
3. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenaan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi,
kewajiban sebelumnya dan sesuatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan
dengan hal pokok (Subject matter) perjanjian ini dan tidak ada janji-janji lain, selain
yang dijelaskan dalam ketentuan dan syarat-syarat lain sebagaimana tercantum dalam
perjanjian kerja ini.------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua),
bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.-----------------

Pihak Pertama, Pihak Kedua,


PT. Sarana Insan Sejahtera

Drs. M. Natsir Widyas, MM _______________


Direktur

Anda mungkin juga menyukai