Anda di halaman 1dari 7

1. Pengertian ICU ?

Suatu bagian unit RS dengan perlengkapan khusus untuk observasi dengan menggunakan tenaga khusus dan
terlatih, perawatan dengan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit yang
mengancam jiwa, yang diharapkan masih reversibel.

2. Apa yang saudara pahami tentang ICU ?


Perawatan pasien-pasien kritis meliputi pemberian dukungan fungsi organ vital seperti pernapasan,
kardiovaskuler, saraf, renal, dll. Pemberian asuhan pada pasien kritis / keluarga secara bio, psiko, sosial dan
spiritual.

3. Indikasi masuk & keluar ICU ?


a. Kriteria masuk ICU
1) Prioritas 1 : Kelompok pasien sakit kritis, tidak stabil, memerlukan terapi intensif seperti dukungan
ventilator, obat-obat vasoaktif/inotropik, obat anti aritmia, serta pengobatan lain secara kontinyu, contoh:
seperti pasca bedah kardiotorasik, sepsis berat, ganggguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang
mengancam nyawa.

2) Prioritas 2 : Pasien yang memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari ICU. Sangat beresiko bila tidak
mendapatkan terapi intensif segera. Misalnya pemantauan intensif pada pasien penyakit dasar jantung paru,
gagal ginjal akut dan berat atau pembedahan mayor.

3) Prioritas 3 : Pasien yang sakit kritis, tidak stabil, status kesehatan yang sebelumnya, yang mendasari, atau
penyakit akutnya sangat mengurangi kemungkinan kesembuhan atau mendapat manfaat dari terapi di ICU.
Contoh: Pasien dengan keganasan metastasik disertai penyakit infeksi. Pasien mendapat terapi intensif tetapi
usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan melakukan intubasi atau resusitasi kardiopulmoner.

4) Pengecualian : Pasien tidak punya kriteria yang sesuai untuk masuk ICU; dengan pertimbangan atau
keadaan luar biasanya. Contoh: Pasien DNR, pasien keadaan vegetatif permanen, pasien mati batang otak.

b. Kriteria keluar ICU


1) Keadaan pasien sudah membaik dan cukup stabil, tidak memerlukan terapi atau pemantaun intensif.
2) Secara perkiraan dan perhitungan pemantauan intensif tidak bermanfaat atau tidak ada hasil bagi pasien.
3) Pasien menolak rawat ICU / keluarga menolak rawat ICU.
4) Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif, sedangkan ada pasien lain yang lebih gawat yang
memerlukan terapi intensif.

4. Pelayanan seperti apa yang dibutuhkan pasien-pasien di ICU ?


a. Pelayanan yang menjamin mutu dan keselamatan pasien
b. Mengacu pada standar keperawatan
c. Life Saving
d. Pemantauan pasien secara ketat.

5. Sikap dan perilaku seperti apa menurut saudara/i yang dibutuhkan di ICU ?
a. Menghormati sesama teman sejawat dan tim lainnya.
b. Merespon secara terus-menerus dengan perubahan lingkungan.
c. Menunjukkan kemampuan keterampilan klinik yang baik.
d. Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif.
e. Mengembangkan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.
f. Berpikir kritis.
g. Inovatif.
h. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
i. Care, responsif
j. Sabar

6. Pengetahuan apa yang harus di miliki seorang perawat ICU ?


a. Konsep keperawatan kritis
b. Pengelolaan jalan napas
c. Pemberian terapi oksigen
d. EKG dasar
e. Interpretasi AGD
f. Pengelolaan nutrisi pasien kritis
g. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
h. Pengenalan obat-obatan emergency
i. Penggunaan alat-alat medis
j. Penggunaan ventilasi mekanik
k. Pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
l. BLS dan ALS

7. Pengetahuan apa yang sangat kamu butuhkan saat ini ?


a. Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik
b. Pengelolaan nutrisi pasien kritis
c. Pengelolaan terapi trombolitik
d. Interpretasi EKG.
e.Interpretasi AGD.
f. Pemberian obat-obatan emergency.

8. Bagaimana tanggapan saudara terkait pemantauan TTV/EWS di ICU ?


Suatu kegiatan yang sangat penting, agar kita mendapat data. Dan EWS juga diartikan sebagai metode
monitoring untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien secara dini sebagai dasar untuk melakukan tindakan
selanjutnya dengan cepat dan tepat.

9. Pemahaman tentang kebutuhan cairan, nutrisi parenteral (cara menghitung tetesan/kebutuhan cairan) ?
a. Pada neonatus aterm :
 60-80 cc/kgBB/hari  Hari 1
 80-120 cc/kgBB/hari  Hari 2-7
b. Pada anak :
 10 kg : 100 cc/kgBB/24jam atau 10 kg pertama : 4 cc/kgBB/jam
 10 kg-20kg : 50 cc/kgBB/24jam atau 10 kg kedua : 2 cc/kgBB/jam
 Selebihnya / >20kg : 20 cc/kgBB/24jam atau Selebihnya / >20kg : 1 cc/kgBB/jam
c. Pada dewasa :
 50 cc/kgBB/24 jam atau 2 cc/kgBB/jam
Berdasarkan umur :
Umur 18-25 thn : 40 cc/kgBB/hari
Umur 25-55 thn : 35 cc/kgBB/hari
Umur 55-65 thn : 30 cc/kgBB/hari
Umur >65 thn : 25 cc/kgBB/hari

Menghitung tetesan cairan IVFD :


a. Makro
tetes/menit = jumlah cairan x faktor tetesan
lamanya (jam) x 60 menit

b. Mikro
tetes/menit= jumlah cairan
lamanya jam

c. Cc menjadi tetes/menit
Jumlah cc x faktor tetes : 60

d. Tetes menjadi cc
Tts/mnt x 60 : faktor tetes

e. cc/jam dalam menit


Jumlah cairan x 60 : menit

10.Sebagai seorang perawat ICU dari setiap perubahan TTV pasien, apa yang saudara pikirkan :
a. Perubahan suhu ↑↓
Peningkatan suhu;
 Sepsis
Penurunan suhu :
 Terpapar suhu ruangan
 Sepsis
b. Tekanan darah ↓↑
Peningkatan TD :
 Riwayat hipertensi
 Nyeri
Penurunan TD :
 Syok
 Sepsis
c. HR/Nadi ↑↓
Peningkatan HR :
 Hipertermi
 Nyeri
Penurunan HR :

d. SPO2 ↑↓
e. Produksi urine
Nilai normal 0,5-1 cc/kgBB/jam, perhatikan kejernihan, warna, bau dan berat jenis.

11.Anatomi saluran pernapasan ?


Pernapasan berarti pergerakan O2 dari atmosfir menuju ke sel dan keluarnya CO2 dari sel ke udara bebas.
Organ pembentuk sal.pernapasan :
a. Hidung : Sebagai jalan napas, pengatur kelembaban udara, pengatur suhu udara yang masuk, penyaring
udara.
b. Faring / tekak : persimpangan jalan pernapasan dan pencernaan, fungsi: penyaring udara,
menyeimbangkan tekanan udara, tempat rangsangan bersin.
c. Laring / pangkal tenggorokan : saluran udara sebagai pembentuk suara, terdapat katub epiglotis yang
menghindari masuknya makanan ke saluran pernapasan.
d. Trachea / batang tenggorokan : terdiri atas epitel cincin tulang rawan, terdapat bulu getar halus / silia
mukus.
e. Bronchus : merupakan percabangan dari trachea.
f. Bronchiolus : pengatur berapa banyak udara yang masuk ke paru-paru.
g. Alveolus : berupa gelembung-gelembung udara, akan terjadi pertukaran O2 dan CO2 (difusi), banyak
pembuluh kapiler.

12. Sirkulasi terbuka dan tertutup / peredaran darah besar dan kecil ?
Sistem peredaran darah kecil :
Ventrikel kanan mengalami kontraksi  darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmoner  masuk ke
kapiler paru-paru  terjadi proses difusi / pertukaran O2 dan CO2  kembali ke jantung melalui vena
pulmoner  atrium kiri.
Sistem peredarah darah besar :
Ventrikel kiri memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri besar / aorta  bercabang
menuju arteriola / arteri kecil  menuju kapiler organ tubuh superior / inferior  kembali ke jantung melalui
vena cava superior / inferior  atrium kanan.

13. Persiapan dan pemasangan sirkuit ventilator ?

14. Pengoperasian ventilator ?

15. Apa respon saudara bila menemukan pasien dengan RR>35xmnt dengan SPO2: 90% pada pasien dewasa ?
a) Kaji penyebab peningkatan RR dan penurunan saturasi.
b) Observasi ulang TTV
c) Beri bantuan O2, dimulai dari pemakaian O2 via Nasal kanula (2 LPM), bila O2 naik pertahankan O2.
d) Bila SPO2 tidak naik, naikkan konsentrasi O2, sampai mencapai target SPO2 ≥ 95%
e) Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan AGD
f) Kolaborasi dengan dokter dalam pemasangan Ventilator mekanik untuk indikasi terjadinya gagal napas
(respiratory failure)

16. Pengenalan irama EKG yang letal; VT, VF, Asistole, AF, Flutter, ST elevasi, ST depresi, T. Invertit ? Tindakan apa
yang harus dilakukan ?

Ventrikel Takikardi
Ventrikel Fibrilasi

Atrial Fibrilasi

Flutter

ST Elevasi dan ST Depresi


T Invertid

Asistole

17. Pengenalan obat-obatan emergency cara menghitung dan cara pemberian ?


a. Epinefrin (1 ampul = 1 mg = 1 cc)
 Dosis 1 mg/IV dapat diulang 3-5 menit atau
 Dosis meningkat 3-5 mg/3 menit, max dose 0,2 mg/kgBB
 Untuk merangsang reseptor adrenergic dan meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung.
b. Lidocain (1 ampul = 40 mg = 2 cc)
 Dosis 1-1,5 mg/kgBB bolus IV
 Dapat diulang dalam 3-5 menit dengan dosis 0,5-0,75 mg/kgBB
 Max dose 3 mg/kgBB
 Indikasi : VF / VT, PVC multiple
c. Atropin (1 ampul = 0,25 mg = 1 cc)
 Dosis 0,5-1 mg/IV dapat di ulang 3-5 menit sampai dosis total : 0,03-0,04 mg/kgBB
 Pada asistol langsung diberikan 1 mg/IV dapat diulang 3-5 menit
d. Amiodarone (1 ampul = 150 mg = 3 cc)
 Amiodarone 300mg ( diencerkan dengan D5% atau NaCl 0,9%  20cc) diberikan 10 menit/IV diulang
tiap 3-5 menit dengan dosis 150 mg dosis max 2,2 gr/IV
 Indikasi : VT dan VF tanpa nadi / cardiac arrest
e. Dopamin (1 flc = 200 mg = 5 cc)
 Dosis < 5 mg (dosis diuretic)
 Dosis 5-10 mg ( dosis inotropik)  merangsang efek alfa dan beta adrenergic, kontraktilitas miocard,
cardiac output dan tekanan darah meningkat.
f. Dobutamin (1 flc = 250mg = 5 cc)
 Dosis 2-10 mcg/kgBB/menit
 Dosis max 20 mcg/kgBB/menit
g. Morphin
 Dosis 2,5 mg/IV diulang 5-30 menit
 Lanjut drips 0,5-1 mg/menit
h. Bicnat
 Dosis 1 mcg/kgBB
 Koreksi bicnat = BE x BB x 0,3
i. Ca gluconas / Kalsium Klorida
 Kalsium glukonas = 4-8 mg/kgBB
 Kalsium clorida = 2-4 mg/kgBB

Obat RJP pada anak :


a. Epinefrin
 Dosis 0,01 mcg/kgBB, dapat diulang 3-5 menit dengan dosis 0,01 mg/kgBB/IV
 Dosis max 0,2 mg/kgBB
b. Atropin
 Dosis 0,02 mg/kgBB, dapat diulang dengan dosis 2x tetapi max 1 mg
c. Lidocaine
 Dosis 1 mg/kgBB/IV
d. Natrium Bicarbonat (larutan 4,2%)
 Dosis 2 mcg/kgBB/IV pelan selama 2 menit
e. Kalsium Klorida (larutan 10%)
 Dosis 0,20-0,25 mgml/kgBB/IV pelan
f. Kalsium Gluconas (larutan 10%)
 Dosis 5-7 mg/kgBB/IV pelan

Anda mungkin juga menyukai