Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL BISNIS

NET-IVE | Smart Living

Mata kuliah : MPB4306 - Kewirausahaan


Dosen pembimbing : Arief Herdiansah, S.Kom., MTI

Kelompok 4

Yahya yanuardi 1955201018

Muttya Nur Khasanah 1955201025

Putri Nur Annisa 1955201035

Faiz Azzam Zabady 1955201062

Universitas Muhammadiyah Tangerang

2021
KATA PENGANTAR

Alhammdulillahirabli’alaim, Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, penulisan
proposal bisnis ini telah lancar kami susun, penyusunan ini merupakan tugas mata kuliah mata kuliah
technoprenership di Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Dalam penyusun proposal bisnis ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun berkat dukungan
materil maupun nonmateril dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
cukup baik, maka pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini. tugas proposal
bisnis ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Arief Herdiansah, S.Kom., MTI selaku dosen pengampu dan pembimbing mata kuliah
Kewirausahaan di Universitas Muhammdiyah Tangerang.
2. Para Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa/i yang telah memberikan informasi dan masukan kepada
penulis dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan proposal bisnis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya
laporan proposal bisnis ini dapat memberikan manfaat bagi bidang kewirausahaan dan penerapan di
lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Tangerang, 30 November 2021

Tim Penulis

1. Yahya yanuardi 1955201018


2. Muttya Nur Khasanah 1955201025
3. Putri Nur Annisa 1955201035
4. Faiz Azzam Zabady 1955201062
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Inovasi teknologi sebagai infrastruktur dan ketersediaan listrik sudah menjadi
kebutuhan mendasar masyarakat dan penggunaan NET-IVE ini perlu dilakukan karena
dapat membantu meringankan masalah yang dihadapi oleh banyak jaringan listrik saat
ini dengan mewujudkan pemanfaatan listrik cerdas yang bermanfaat bagi seluruh
masyarakat Indonesia.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan


mengamanatkan bahwa pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin
ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang
wajar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, listrik merupakan pilar
pendukung utama dalam segala aspek pembangunan.

Keberhasilan pembangunan sangat tergantung pada ketersediaan dan kualitas


listrik, kondisi sistem kelistrikan nasional masih memprihatinkan hal tersebut dilihat dari
keandalan, kualitas, bahkan rasio elektrifikasinya. Smart Grid merupakan integrasi
teknologi cerdas dalam jaringan listrik yang dicita-citakan untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik yang di masa sekarang maupun masa mendatang dan menjadi kebutuhan
primer.

engan mengimplementasikan smart grid dalam semua aspek akan memberikan


keuntungan yang lebih besar karena jumlah pembangkit terbarukan dan unit penyimpan
yang terdistribusi dan terintegrasi meningkat, tentunya emisi CO2 menurun dan
keandalan meningkat melalui optimalisasi jaringan karena memiliki kemampuan
memperbaiki diri. Selain itu otomatisasi distribusi jaringan listrik, respons permintaan
(tingkat variasi) yang memerlukan otomatisasi dan pemantauan dan pengendalian
transformator/gardu induk berbasis GIS yang terhubung ke sistem database untuk
manajemen asset, pungkasnya.

Listrik dan jaringan cerdas akan terus memegang peranan penting dalam membangun
masa depan industri 4.0 di Indonesia. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang padu
antara pemerintah dan swasta dalam menghadapi beberapa tantangan mengenai
pengembangan teknologi smart grid di Indonesia.
2. LATAR BELAKANG
Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan
sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan dalam suatu
kegiatan usaha. Dalam waktu yang akan datang kebutuhan listrik akan meningkat seiring
dengan adanya peningkatan dan perkembangan baik dari jumlah penduduk, jumlah
investasi yang semakin meningkat akan memunculkan berbagai industri-industri baru.
Penggunaan listrik merupakan faktor yang penting dalam kehidupan masyarakat, baik
pada sektor rumah tangga, penerangan, komunikasi, industri dan sebagainya.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, pembangunan teknologi


industri berkaitan erat dengan tenaga listrik yang merupakan salah satu faktor yang
penting yang sangat mendukung perkembangan pembangunan khususnya sektor
industri, dalam kehidupan modern tenaga listrik merupakan unsur mutlak untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu energi listrik merupakan tolak
ukur kemajuan masyarakat.

Untuk masyarakat yang sering menggunakan listrik untuk produksi dan juga
konsumsi baik itu penggunaan listrik untuk menjalankan mesin produksi dan untuk
kebutuhan sehari-hari tanpa disadari telah terjadi pemborosan listrik yang seharusnya
dapat dicegah atau dihemat mengingat perekonomian yang tidak stabil, maka dapat
dimulai suatu penghematan atau penggunaan alternatif lain yang lebih efisien dengan
suatu tindakan konservasi bagi sumber daya alam bersifat dapat pulin (renewable
resource) dapat dilakukan dengan hati-hati, misalkan konservasi hutan dapat dilakukan
dengan beberapa pilihan antara lain reboisasi dan penghijauan. (Suparmoko, 1997:23-
25)

Maka dari itu sistem kelistrikan dunia saat ini telah mengalami perubahan yang
sangat besar, terutama dibagian teknologi pembangkitan dan distribusi. Perubahan ini
terjadi untuk memerangi perubahan iklim dan meningkatkan keamanan energi. Dalam
merespon hal tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain dengan menggunakan
sumber energi terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun ekonomi
yang berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan energi di masa sekarang dan akan
datang.

Kebutuhan energi khususnya energi listrik akan terus bertambah baik dari
pelanggan industri, perkantoran, dan perumahan. Proyeksi rasio elektrifikasi Indonesia
berdasarkan RUPTL PLN terus ditingkatkan dari 84% pada 2015 menjadi 97% pada 2019
dibarengi dengan semakin meluasnya pertumbuhan property dan real estate. Pada
kongres APREC (Asia Pacific Rim Electricity Cooperation) tahun 2019 salah satu.
pembahasan kongres tersebut adalah menganai soal pembangunan berkelanjutan yang
berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam. Pembangunan yang berkelanjutan
membuat pengembang juga turut ambil bagian dalam mengukur pencapaian rata-rata
kota dalam memastikan perlindungan lingkungan perkotaan dan aset alamnya.

Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral telah memberi


kelonggaran kebijakan terkait dengan penggunanaan pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) melalui Peraturan Menteri ESDM No.12/2019 tentang Kapasitas Pembangkit
Tenaga Listrik untuk Kepentingan Sendiri yang Dilaksanakan Berdasarkan Izin Operasi.

Pasal 3 pada beleid tersebut menyebutkan bahwa usaha penyediaan tenaga


listrik untuk kepentingan sendiri dengan total kapasitas pembangkit tenaga listrik
sampai dengan 500 kVA (kilovolt ampere) dalam satu sistem instalasi tenaga listrik tidak
memerlukan izin operasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan dalam sistem hybrid smart grid
telah meningkat. Sejumlah besar program telah dilaksanakan di berbagai belahan dunia
yang sebagian besar berada di negara maju dan berkembang. Beberapa studi
menunjukkan bahwa teknologi ini dapat memberikan layanan listrik murah yang handal
dan relatif rendah.

Dengan adanya kesempatan peluang ini kami melihat adanya peluang usaha
yang dapat dihasilkan dengan adanya pengembangan energi terbarukan yang
mengusung teknologi Smart Integrate System Electricity ini dengan konsep compact PV
mini grid diwilayah komplek dan perumahan dengan konsumsi penggunaan listrik secara
normal untuk kebutuhan domestik atau area perkotaan.

Seperti yang kita tahu perkembangan perumahan pada masa sekarang rata-rata
bentuk rumah yang ada sifat nya berbentuk minimalis dan biasanya jenis-jenis
perumarahan dangan cakupan blok yang cukup banyak tidak terikat dengan integrasi
energi tebarukan, dan biasanya langsung di integrasikan dengan grid pada Perusahaan
listrik Negara (PLN) maka disini kami menawarkan perangkat yang bisa melakukan
distribusi Export maupun Inport ke sesama grid dengan berbagai sumber daya yang
menjadi acuan disini adalah menggunakan panel surya.
Kebutuhan dana modal awal bisnis pembuatan dan pemasaran produk, instalasi,
pelatihan tenaga kerja yang kami rencanakan sebesar Rp 5.000.000.000, dimana
sebagian besar modal awal tersebut akan digunakan untuk proses regulasi hukum,
membeli barang, melakukan pelatihan dengan perusahaan penyedia smart grid (alat-
alat yang berkaitan), memasarkan layanan, dan melakuka pembuatan media informasi
official website (Design Website, Domain, Hosting), serta biaya operasional lainnya.

2.1 VISI MISI BISNIS

Merk Produk/Jasa : NET-IVE

Jenis Produk : Jasa instalasi, pengembangan, pembangunan sumber listrik


cerdas, dan

istalasi integrated smart Home.

Visi

Menjadi perusahaan terpercaya dalam upaya mengkolaborasikan dan mengintegrasikan


peningkatan teknologi di bidang energi dan IT menuju Indonesia ramah energi
terbarukan.

Misi

1. Menginisiasi kerjasama antara intelektual, praktisi dan pejabat pemerintah dalam


rangka mewujudkan Indonesia ramah energy Terbarukan.
2. Memastikan konsep Smart Grid di Indonesia mampu menjadi landasan yang kokoh bagi
pemanfaatan teknologi yang disempurnakan tanpa ketergantungan dengan negara lain.

3. Memastikan konsep Smart Grid di Indonesia sesuai dengan tujuan Indonesia


mewujudkan Smart Living, Smart City dan Smart Indonesia.

4. Mewujudkan pemanfaata listrik cerdas yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat


Indonesia.

2.2 Struktur Organisasi

Bisnis Jasa instalasi, pengembangan, pembangunan sumber listrik cerdas, dan istalasi
integrated smart Home merek NET-IVE dimentori 4 orang dengan struktur organisasi
sebagai berikut:

2.3 Tugas dan Wewenang Pimpinan

Tugas dan wewenang masing-masing pimpinan dalam struktur organisasi diatas sebagai
berikut:

I. Direktur Utama
a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan
d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
perusahaan
f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan
g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan
h. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
i. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

II. Direktur HR & Produk Marketing


a. Menerima karyawan baru dan melakukan pendataan karyawan.
b. Bertanggung jawab atas absensi karyawan sebagai bahan perhitungan gaji dan upah
karyawan.
c. Membuat dan membagikan slip gaji serta berkoordinasi dengan Direktur keuangan
perihal.
d. Mengembangan dan mengurus perencanaan sumber daya manusia dan berbagai
macam prosedur yang berkaitan dengan staff di dalam perusahaan.
e. Merencanakan, mengatur dan memantau aktivitas dan tindakan dari bagian HR.
f. Bertanggung jawab atas pengembangan dan perencanaan tujuan bagian HR, tujuan
serta sistem atau prosedur pelaksanaannya.

III. Direktur Keuangan & Akuntansi


a. Mengelola masuknya uang dan kuitansi biaya analisa.
b. Menyelenggarakan dan mempersiapkan dana untuk kegiatan perusahaan, serta
mengatur penerimaan dan pengeluaran uang.
c. Melakukan pembayaran kepada suplier tepat sesuai jatuh tempo.
d. Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan.
e. Bertanggung jawab membuat laporan keuangan perusahaan.
f. Mengawasi laporan keuangan perusahaan.
g. Menyusun strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan perusahaan.

IV. Direktur Project


a. Pengetahuan tentang manajemen proyek, lingkungan bisnis, aspek teknis, dan
informasi lainnya yang diperlukan untuk mengelola proyek secara efektif.
b. Keterampilan yang dibutuhkan untuk memimpin tim proyek secara efektif,
mendelegasikan tugas, berkolaborasi dengan stakeholder, memecahkan masalah,
dan membuat keputusan khusus.
c. Kemampuan untuk mengembangkan dan mengelola ruang lingkup, jadwal,
anggaran, sumber daya, risiko, rencana, hingga laporan proyek.
d. Jiwa kepemimpinan dan kepribadian atau etika lainnya yang dibutuhkan untuk
mengelola proyek dengan baik.
3. Analisis pasar

3.1 Analisis perilaku konsumen (consumer behavior analysis)

Smart grid dinilai dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi
pelayanan listrik kepada masyarakat, serta meningkatkan fleksibilitas transmisi agar
dapat lebih banyak menerima variable renewable energy (VRE). Oleh karena itu dengan
Pemanfaatan teknologi smart grid tidak terbatas pada konsumen listrik perkotaan dan
skala besar, teknologi smart grid juga dapat dimanfaatkan pada smart micro grids skala
kecil di pedesaan dan daerah terpencil dengan akses yang sulit ke jaringan transmisi.
Smart grid merupakan sistem jaringan tenaga listrik yang dilengkapi dengan teknologi
informasi dan teknologi komunikasi canggih yang dapat memungkinkan sistem
pengaturan tenaga listrik secara efisien, menyediakan keandalan pasokan tenaga listrik
yang tinggi, pemanfaatan sumber energi terbarukan dan memungkinkan partisipasi
pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik.

3.2 Analisis industri (industry analysis)

Setiap Industri manufaktur memiliki pembangkit energi terbarukan, misalnya


tenaga surya. Energi dari tenaga surya diinformasikan melalui jaringan internet kepada
industri dan PLN. Ketika siang hari energi listrik dari cahaya matahari cukup besar,
sehingga listrik yang dihasilkan tenaga surya mampu mengaktifakan peralatan berat
pada industri. Apabila cahaya matahari mulai menurun, maka kontrol akan mengurangi
pemakaian energi listrik. Misalnya mesin produksi yang aktif akan berkurang menjadi 4
atau tetap 5 yang aktif namun kekurangan energi listrik diambil dari PLN. Sehingga baik
PLN maupun industri samasama diuntungkan. Disisi lain PLN mendapat pasokan energi
listrik, dan industri mendapatkan tambahan income. Serta kebutuhan konsumsi bisa
dapat diinformasikan secara langsung dengan komunikasi 2 arah, maka efisiensi
konsumsi energi listrik bisa dipastikan akan efisien dan digunakan secara produktif.
Dengan Smart Grid otomatis juga penghematan listrik, dam terhindar dari pemadaman
listrik. Semua kekurangan dari jaringan listrik konvensional bisa diselesaikan oleh Smart
Grid.

Teknologi Smart Grid sangat mungkin diimplementasikan di Indonesia khususnya


pada Industri Manufaktur untuk meningkatkan efisiensi konsumsi listrik pada proses
produksi. Selain itu Smart Grid merupakan konsep jaringan listrik berorientasi ramah
lingkungan karena lebih mengutamakan penggunaan energi terbarukan dari pada
energy dari fosil.

3.3 SWOT Analysis

SWOT analisis produk yang akan di bangun sebagai berikut:

Jenis barang : Jasa instalasi, pengembangan, pembangunan sumber listrik cerdas, dan
istalasi integrated smart Home.

Internal Internal
Strengths (kekuatan) Weaknesses (kelemahan)
 Panel listrik yang dihasilkan memiliki  Aktivitas pemasaran yangkurang. Aktivitas
desain yang memiliki kualitas kerapihan pemasaran hanya melalui website saja.
dan keamanan yang terjamin.
 Memiliki tim engineering yang
berpengalaman pada bidangnya.
 Hubungan yang baik dengan pelanggan
membangun kepercayaan dan loyalitas
dari pelanggan,
External External
Opportunities (peluang) Threats (ancaman)
 Meningkatnya pembangunan proyek besar  Harga pesaing lebih rendah menjadi
seperti mall, perkantoran, dan hotel ancaman bagi perusahaan.
memberi peluang bagi perusahaan untuk  Tingkat pesaing yang tinggi untuk produk
mengalami peningkatan pemerintahan. panel listrik menjadi ancaman karena
 Produk pengganti untuk panel listrik. Hal pelanggan memiliki lebih banyak pilihan
ini menjadi peluang bagi perusahaan, dalam memilih panel listrik.
dimana kebutuhan panel listrik tidak dapat
digantikan dengan produk lain.

3.4 Pricing and Gross Margins

Harga dan marjin kotor perlu dianalisis untuk memastikan keuntungan untuk
kesuksesan yang berkelanjutan dan pengembangan produk. Kami akan menjual produk
kami dengan harga Studi kelayakan ekonomi terhadap tarif penjualan listrik (Rp.
2.201/kWh) kelayakan ekonomi menunjukkan hasil yang menerima harga tersebut, ini
berarti bahwa secara ekonomi tarif penjualan listrik ini memberikan profit kepada
pengelola.

3.5 Target Market

 Perumahan
 mall
 Perkantoran
 Sekolah

3.6 Analisis Pesaing (competitor analysis )

Dapat dikatakan bahwa tingkat persaingan di industri panel listrik tinggi. Setiap
perusahaan terus melakukan taktik dan cara agar perusahaan yang mereka jalankan
dapat bertahan dan memenangkan persaingan yang ada. Banyak cara yang dilakukan
oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan. Persaingan pada industri panel listrik
dikatakan tinggi karena banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk serupa dan
produk yang dihasilkan merupakan produk yang tidak terdiferensiasi. Apabila dilihat dari
segi harga, banyak perusahaan yang memberikan harga serupa namun juga banyak yang
memberikan harga lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh Perusahaan panel
listrik. Hal yang membedakan produk yang dihasilkan dengan produk pesaing adalah
kerapihan dari produk. Produk yang relatif sama menjadi acuan bagi perusahaan untuk
dapat menghasilkan produk yang memiliki kualitas dan mutu yang terbaik. Dalam
menghadapi persaingan, Perusahaan panel listrik terus menjaga kualitas yang dihasilkan
agar tidak mengalami penurunan. Perusahaan fokus pada kualitas produk yang terus
ditingkatkan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Hal ini sesuai dengan teori
yang mengatakan bahwa semakin banyak jumlah pesaing serta diferensiasi produk
menunjukkan tingkat persaingan yang tinggi.

4. ASPEK PEMASARAN – 7P Marketing Mix

4.1 Product (Produk)

Merek Produk : NET-IVE | Smart Living

Jenis Produk : Contractor Layanan Listrik

Produk jasa Layanan Listrik ramah lingkungan ini dibuat dengan


mengembangkan ide-ide ramah lingkungan yang mengedepankan konsep energi
terbarukan serta meliha dari kebutuhan dan penyelarasan kehidupan yang ramah
lingkungan, dimana juga membuat sebuah perubahan dalam taraf hidup masyarakat
yang cerdas dalam menikamati energy yang ramah lingkungan.

Dalam proses pelayanan dan pemasangan smart grid di sebuah komplek atau
lingkungan masyarakat dikerjakan oleh 5 orang tenaga yang professional dibidangnya.
Kami dalam membangun bisnis ini mengedepankan konsep pengembangan bisnis secara
diversifikasi yangamana pendiri dari usaha ini mengumpulkan para vendor-vendor yang
kompeten didalam ilmu kelistrikan dan perangkat yang memadai.

4.2. Price (Harga)

Produk jasa Layanan Listrik ramah lingkungan ini akan disewakan dengan harga
yang berbedabeda tergantung dari berbagai fitur dan besaran cakupan wilayah yang
dilayani oleh smart grid tersebut. Besaran Harga Sewa diantaranya yaitu dari harga
Rp.20.000.000 s/d Rp.500.000.000

Persebuah wilayah radius yang tecover yang dibebani oleh pengembang atau
developer dengan besaran cover wilayah minimal radius 100 Meter adalah sebesar
Rp.20.000.000.

IV.3. Promotion (Promosi)


Produk ini akan dipromosikan menggunakan.

4.3.1. Media Digital antara lain:


 Instagram.
 Facebook.
 Website.

4.3.2. Non Digital, antara lain:

 Out-door banner yang ditempatkan ditempat-tempat strategis.


 Menerima kerjasama bisnis dalam bentuk kontrak kerja berjangka.

IV.4. Place (Lokasi)

Lokasi kantor pusat Jln. Kedoya Raya. No.28


Kc.Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

IV.5. People (Manusia)


Faktor manusia sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah usaha. Tak dapat
di pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam membuat suatu kemajuan atau
bahkan kemunduran dari suatu usaha. Manusia bisa menjadi kunci ketika kualitas suatu
produk di pengaruhi baik langsung maupun tidak langsung oleh manusia. Sehingga
jaminan kualitas produk memperhatikan manusia yang ikut andil dalam pembuatan
produk atau bahkan dalam promosi dan pemasaran secara langsung.

Pada sector pembuatan produk usaha ini kami mencari referensi – referensi
kebutuhan dan studi kasus tentang kebutuhan listrik dan dampak penggunaan listrik
secara konvensional bagi lingkungan. Kami sebagai pembuat usaha ini akan selalu
menjaga hubungan terhadap vendor-vendor maupun para developer perumahan baik
secara langsung maupun tidak langsung yang berpengaruh terhadap pemasaran produk
kami. Karena pada aspek ini manusia dan para pengembang menjadi asset penting yang
akan mempengaruhi loyalitas terhadap produk untuk memberikan kepuasan terhadap
konsumen.

IV.6. Process (Proses)


Proses disini mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap
konsumennya dalam proses penyediaan barang, distribusi alat pasang, pengadaan
barang, dan proses pemasangan serta instalasi dari vendor sampai ke pihak developer.

IV.6.1. Pemasaran barang


Pihak marketing akan selalu menyediakan setiap jenis dari produk smart grid
beserta dengan fitur dan kelengkapannya yang di tawarkan kepada para calon
konsumen, baik penjualan secara langsung dengan system kerjasama bisnis atau
secara online yang sudah kita jadikan sebagai tempat untuk berbisnis dan juga di
semua media patner penjualan baik itu untuk para sales/canvasser dan lain-lain.

IV.7. Physical Evidence (Bukti Fisik)


Perusahaan akan melakukan beberapa hal untuk mempengaruhi pelanggan
dalam melakukan bekerjasama produk Net-Ive, di antaranya ada sebagai berikut:

IV.7.1. Ambience (Suasana)


Suasana ruangan kantor pusat dan gudang tempat kami meletakan perangkat-
perangkat smart grid. Kami akan mendekorasi ruangan kantor dengan gambar
gambar smart grid dan desain-desain hasil pengerjaan yang menggambarkan
karakeristik dan pencapaian dari produk yang kami kemabangkan sehingga
meningkatkan kinerja para karyawan dan menggambarkan integritas perusahaan
untuk bekerja sama dengan perusahaan kami.

IV.7.2. Layout (tata letak)


Kami akan menyusun semua bisnis yang kami jalani dengan sangat
bertanggungjawab, serta kami akan membuat beberapa contoh poster konsep smart
electric integrity dan hasil konsep pengerjaan dari produk kami untuk di pajang di
lobby kantor pusatkami.

IV.7.3. Branding (citra)


Kami memberi nama produk kami ini dengan sebutan Smart Electric Integrity for
smart living (Net-Ive) karna kami melihat dari perkembangan konsep jarinagn listrik
yang sudah tersedia dari perusahaan listrik Negara yang pada umumnya terkadang
masih sekiranya membebani para konsumen, dengan konsep smart grid beban
biaya listrik domestic pada umumnya yang berdasarkan pada kelestarian dan
keberlansungan lingkungan yang bersih dari polutan Dan kata Net-ive pun menjadi
brand nama dari produk ini berasal dari kata NATIVE yang artinya warga local dalam
bahasa Indonesia karena semua yang mengembangkan perusahaan ini adalah warga
local dan melokalkan teknologi smart living.

5. Analisis keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi
kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil
yang telah di capai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

5.1 Modal awal

Modal Awal

No Nama Biaya (Rp.) Qty Total (Rp.)

1 Investor 350.000.000 10 3.500.000.000

2 Sponsor – Tianan Electric 1.500.000.000 1 1.500.000.000

3 Bank Credit 950.000.000 1 950.000.000

4 Yahya yanuardi 14.000.000 1 14.000.000


5 Muttya Nur Khasanah 12.000.000 1 12.000.000

6 Putri Nur Annisa 10.000.000 1 11.000.000

7 Faiz Azzam Zabady 13.000.000 1 13.000.000

TOTAL Modal 5.000.000.000,-

5.2 Investasi awal

INVESTASI AWAL

No Nama Biaya (Rp.) Qty Total (Rp.)

1 Perijinan Usaha 2.500.000 1 2.500.000

2 Sewa kantor + Gudang 35.000.000 1 35.000.000

3 Izin pemanfaatan jaringan 3.000.000 1 3.000.000

4 Izin usaha jasa 1.000.000 1 1.000.000

TOTAL Modal 41.500.000

5.3 Biaya operasional tahunan

Biaya Operasional Tahunan

No Nama Biaya (Rp.) Qty Total (Rp.)

1 Sewa kantor + Gudang 35.000.000 12 420.000.000

2 Maintenance Perangkat 50.000.000 2 50.000.000

TOTAL Modal 520.000.000


5.4 Biaya Pengadaan sekali beli

Biaya Pengadaan sekali beli

No Nama Biaya (Rp.) Qty Total (Rp.)

1 BIPV Membangun Sistem 30.000.000 10 300.000.000


Fotovoltaik

2 Stasiun Manajemen Energi 1.250.000.000 1 1.250.000.000


Terpadu IEMS

3 Perangkat Pemantauan dan 5.000.000 5 25.000.000


Perlindungan Saluran Transmisi
TA26B-2

4 TAZ3000 Energi Distribusi Daya 1.500.000.000 1 1.500.000.000


Cerdas Dan Sistem Pemantauan

TOTAL Modal 3.075.000.00


0

5.4 Biaya operasional bulanan


Biaya Operasional Bulanan

No Nama Biaya (Rp.) Qty Total (Rp.)

1 Biaya maintenance ringan 10.000.000 1 10.000.000,-

2 Tenaga kerja 10.000.000 5 50.000.000

3 Kuota internet 1.000.000 1 1.000.000

4 Biaya listrik, air, keamanan 2.500.000 2.500.000

TOTAL Modal 63.500.000

5.5 Keuntungan perbulan

Keuntunagn per Bulan


No Nama Total (Rp.)
1 Keuntunan kotor (hasil penjualan) 300.000.000
2 Pajak(Penghasilan PPN 10%, PPh Final UMKM 0,5%, 30.000.000
pajak lain-lain)
3 Biaya bulanan 63.500.000
4 Biaya tahunan / 12 43.500.000
TOTAL Keuntungan Bersih Bulan Pertama 163.000.000

5.6 Perhitungan balik modal


Keuntungan : Rp 163.000.000
Investasi awal : Rp 5.000.000.000
Biaya tahunan : Rp 520.000.000
Biaya bulan 1 : Rp 107.000.000
Modal awal : Rp 3.700.000.000

Dengan keuntungan bersih tiap bulannya Rp 168.000.000 dan pertumbuhan penjualan = 4%


perbulan,akan bisa naik/turun penjualan, baik modal/BEP di akan terjadi di bulan ke = …
sebagaimana rincian dibawah ini:
Perhitungan Balik Modal

Setiap Bulan Angka Penjualan Naik 4%

Bulan Penjualan / Pajak, Biaya Bulanan, Keuntungan Dana Hasil


kontrak Biaya Tahunan Bersih Usaha
(dibeban- kan (KAS)
perbulan)

Bulan 1 300.000.000 30.000.000 163.000.000 163.000.000

Bulan 2 312.000.000 31.200.000 173.800.000 336.800.000

Bulan 3 326.040.000 32.604.000 186.436.000 523.236.000

Bulan 4 340.711.800 34.071.180 199.640.620 722.876.620

Bulan 5 356.043.831 35.604.383 213.439.448 936.316.068

Bulan 6 372.065.803 37.206.580 227.859.223 1.164.175.291

Bulan 7 388.808.765 38.880.876 242.927.888 1.407.103.179

Bulan 8 406.305.159 40.630.515 258.674.643 1.665.777.822

Bulan 9 424.588.891 42.458.889 275.130.002 1.940.907.824

Bulan 10 443.695.391 44.369.539 292.325.852 2.233.233.676

Bulan 11 463.661.684 46.366.168 310.295.515 2.543.529.192

Bulan 12 484.526.460 48.452.645 329.073.814 2.872.603.005

6. POLA KERJASAMA USAHA


Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak
langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan
menguntungkan yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (“UMKM”) dengan
usaha besar.

Kerjasama penyediaan layanan istalasi integrated smart Home diharapkan mampu


menjawab tantangan tersebut dan memberikan manfaat terbaik, bukan hanya kepada kedua
belah pihak tetapi juga bagi masyarakat. Manfaat yang diperoleh bagi NET-IVE dan mitra telah
didukung oleh skema kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Manfaat bagi masyarakat Memastikan konsep Smart Grid di Indonesia mampu menjadi
landasan yang kokoh bagi pemanfaatan teknologi yang disempurnakan tanpa ketergantungan
dengan negara lain, Memastikan konsep Smart Grid di Indonesia sesuai dengan tujuan
Indonesia mewujudkan Smart Living, Smart City dan Smart Indonesia, Mewujudkan
pemanfaatan listrik cerdas yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

7. Pola Kerjasama Usaha


Lingkup kerjasamanya adalah memberikan layanan NET-IVE di area perumahan, klaster
premium dan apartemen yang meliputi instalasi, penjualan, collection, penanganan keluhan
pelanggan dan beberapa aktivitas dukungan layanan lain yang diperlukan.

Skema kerjasama yang ditawarkan pada mitra cukup fleksibel. Terdapat beberapa
pilihan skema dan lingkup kerjasama yang disesuaikan dengan kapabilitas mitra dalam program
kerjasama perluasan layanan NET-IVE.

8. Mitra Usaha
Mitra yang berpotensi menjalin kerjasama antara lain property developer, building
management, pengelola jaringan akses. Jika ada calon mitra yang berminat untuk menjalin
kerjasama, bisa langsung menghubungi nomer kontak yang tercantum.

Anda mungkin juga menyukai