Anda di halaman 1dari 3

TOPIK TUGAS AKHIR

Topik : Alat Pemantau Jarak Jauh Deformasi Gunung Merapi

Latar Belakang :

Pemerintah melalui BPPTK telah menempatkan beberapa sensor di Gunung


Merapi Jateng DIY untuk mencatat jumlah dan intensitas guguran setiap saat. Salah satu
sensor yang terpasang adalah Tiltmeter yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan
struktur batuan di sekitar kawah gunung berapi pada saat terjadinya guguran lava dan
awan panas. Data akan diterima di pos pemantau dan dicatat pada seismogram. Proses
transmisi dilakukan dengan menggunakan pemancar VHF dari lereng gunung dengan
frekuensi 164,500 MHz ke kantor BPPTK di Kota Yogya dan beberapa Pos pemantau.
Masyarakat dapat turut mendengarkan transmisi pemancar ini via radio komunikasi HT
atau RIG, namun di radio komunikasi biasa yang terdengar adalah tone dan perubahan
frekuensi audio apabila terjadi guguran lava dan awan panas.
Para pemantau sukarela yang berada di posko-posko pemantau partikelir dan
posko pengungsian biasanya hanya berpedoman pada bunyi tone pada HT tersebut tanpa
mengetahui jumlah guguran ataupun intensitas guguran bebatuan dan lahar. Untuk
membantu posko sukarela itulah, maka perlu dirancang suatu perangkat yang dapat
mengolah sinyal tone transmisi dari Gunung Merapi tersebut dan ditampilkan pada LCD
sebagai informasi jumlah dan intensitas guguran.

Perancangan Sistem :

LCD

Audio to
BAND
Voltage Mikrokontroler
PASS
FILTER Converter ATMEGA8535
ALARM
Secara singkat alat dapat dijelaskan sebagi berikut :

Sinyal tone diambil dari keluaran headphone pada Handy Talkie yang telah diset
pada frekuensi sinyal pemancar sensor Gunung Merapi. Lalu diumpankan ke Band Pass
Filter pada frekuensi Tone sehingga yang terdeteksi murni merupakan frekuensi dari
audio tone. Keluaran yang masih berupa audio ini lalu diteruskan ke audio to voltage
converter untuk diubah menjadi tegangan 0 sampai 5V. Tegangan keluaran dari
rangkaian dimasukkan ke input ADC 10 Bit untuk kemudian diolah dan ditampilkan pada
LCD. Apabila jumlah dan intensitas guguran telah melebihi batas tertentu maka alat akan
membunyikan alarm yang terhubung dengan sistem. Alat dibuat portabel menggunkan
aki sehingga mudah dibawa-bawa oleh penggunanya.

Komponen Utama yang dipergunakan :


1. Mikrokontroler ATMEGA8535 dengan ADC 10 Bit dan internal EEPROM.
2. Band Pass Filter aktif dengan op-Amp.
3. Audio to Voltage Converter dengan rangkaian penyearah dan penguat sinyal.
4. LCD 16 x 2
5. Relay sebagai antarmuka dengan Alarm Listrik.
6. Power Supply

Alat Bantu :
1. Handy Talkie Digital VHF ( ICOM, Alinco, Yaesu, Motorola)

FAQ
1. Apakah Sinyal dari sensor merapi tersebut dapat diterima di wilayah selain
Yogyakarta?Karena posisi sensor yang berada di kawah pada puncak gunung,
maka sinyal dapat diterima di hampir seluruh wilayah Jateng-DIY dengan hanya
mempergunakan perangkat HT biasa.
2. Dari mana ide didapatkan? Dari pengamatan terhadap para relawan merapi
yang selalu memonitor HT pada frekuensi 164.500MHz yang mengeluarkan
sinyal audio tone yang ternyata merupakan sinyal sensor Gunung Merapi. Ketika
sinyal audio berbunyi lama maka berarti awan panas yang dikeluarkan cukup
besar dan para relawan telah bersiap-siap melakukan evakuasi.
3. Apakah kegunaan bagi masyarakat? Bagi masyarakat di seputar merapi alat ini
sangat bermanfaat untuk mengetahui apakah merapi berada dalam level yang
membahayakan atau tidak, sebab buzzer(alarm) pada alat akan berbunyi apabila
deformasi sudah berada pada level yang membahayakan.

Anda mungkin juga menyukai