Anda di halaman 1dari 2

“Domba para Pengembala”

Yesus Kristus merupakan anak domba Allah yang rela dikorbankan demi keselamatan
umat manusia. Dia mengorbankan Dirinya demi menghapus dosa umat manusia. Tetapi disisi
lain, Yesus juga merupakan Pengembala bagi manusia, pengembala yang membimbing jalan
hidup manusia. Domba merupakan umat manusia yang memerlukan penggembala yang selalu
mengarahkan domba-domba agar selalu berada di jalan yang benar. Para pengembala
bertanggung jawab atas keselamatan domba-domba, jangan sampai domba jatuh ke dalam
jurang, jangan sampai domba diterkam oleh serigala, jangan sampai domba tergigit ular, dan
banyak lagi hal lain yang dapat mengancam keselamatan domba-domba.
Memang tidak salah jika para pemimpin Gereja (Romo) menganggap umatnya sebagai
domba dan Romo sebagai pengembalanya, karena para Romo sebagai pemimpin umat
merupakan pencerminan kehadiran Yesus Kristus, yang membimbing umat untuk selalu berada
di jalan-Nya, dan menyebarkan kabar gembira tentang kehadiran Yesus Kritus sebagai
penyelamat dunia yang rela mengorbankan diriNya demi keselamatan dan pengampunan dosa
umat manusia.
Pelayanan adalah tugas utama mereka, pelayanan kepada umat tanpa memandang status,
umur, suku, agama, dan banyak lagi perbedaan lainya. Melayani dengan keikhlasan hati dan
tanpa mengharapkan balasan, karena mereka yakin dengan melayani umat berarti mereka juga
ikut menyebarkan kabar gembira tentang Yesus Kristus.
Bagi para Romo dengan lulusan seminari yang berasal dari SJ (Serikat Jesuit),
pendidikkan adalah sasaran pelayanan yang dilakukan. Oleh karena itu banyak para lulusan
seminari (Romo) yang juga menjadi guru, dosen, atau petinggi/pejabat sekolah, yang salah
satunya adalah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain mengabdi dalam pelayanan
masyarakat (umat) di Gereja, para Romo ini juga mengabdi dan melayani umat melalui
pendidikan, tidak asing lagi jika Rektor, Dekan, atau dosen yang merupakan seorang Romo
(terutama di Universitas Sanata Dharma yang pastinya dipimpin oleh Rektor yang merupakan
seorang Romo).
Para Romo ini bekerja keras untuk memikirkan tentang kemajuan pendidikkan yang ada
di dunia secara umum dan Indonesia secara khususnya, dan tidak hanya sekedar memikirkan
pastinya, tetapi juga bekerja untuk mengembangkan pendidikan tersebut. Layaknya Sang Juru
Selamat yang mengorbankan diriNya bagi umat manusia, Romo ini juga mengorbankan waktu,
tenaga, pikiran, dan banyak lagi hal lain yang dikorbankan demi kemajuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai