Anda di halaman 1dari 10

STIRAT KEPUTLJSAN

DIREKTUR RUN4]{H SAKIT ISLAM SITI HAJAR SIDOARJO


Nomrr : 595.G/SKIDIR/RSI-SH fMZgZl

TENTANG

KEBIJAKAN
KESEL{MATAN KERJA, KEBAKARAN, DAN KEWASPADAAN BENCANA
RUMAH SAKIT ISI"AM STTI HAJAR SIDOARJC

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Direktur Rtunah Sakit Islam Siti Hajar Sidoa{o;

Menimbang ; a. bahwa pentingnya suatu kebijakan keselamatar ke{a,


kebakaran dan kewaspadaan bencana bagi seluruh karyawan
dalam menanggulatrgi bahaya dan beniana yang **gtl"
teqadi di lingkungm tempatkerja.
b' bahwa sebagai upaya daram memberikan perrindungan bagi
seluruh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dan
kemmgkinan bahaya yarg yang disebabkan oleh "fulaor_
faktor yang membafoayakaa kesehatan.
c bahwa untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan
seluruh karyawan yang diakibatkan oleh keadaan atan
kondisi di lingkungan kerja.
d.
!{wa untuk mewujudkan poin a, b, dan c diatas, maka
dipandang perlu ditetapkan Kebijakan Keselamatan Kerja,
Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana Rumah Sakit Islarn
Siti Hajar Sidoa{o.

Mengingat 1. Undang - IJndang Republik Indonesia Nomor I Tahun


1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahwt
2009 tentang Rrmrah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanaa Kesehatan;
5- Peraturan Menteri Kesehatan Republik rndonesia Nomor 66
Tahtur 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dau Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 6 tahnn ZA2l tatang Tata Cara
dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahaa Berbahaya
Beracun;

7. Peraturan
]

7. Peraturan Pernerintah Republik Indonesia hiomor 50 tahun


2012 tentang Penerapan Sistem h,{anagemelrt Kesehatan dan
Keselarnatarr Ker-ia:
8. Peraturan Pemerintah Republik hrdonesia Nomor 50 tahun
2012 tentang Penerapan Sistern N,{anagernent Kesehatan dat
Keselamatan;
9. NU Siti Hajar
Surat Keptrtusan Badan Pelaksana l\4abarot
Srdoarjo Nomor 4B9/B/BPh,{NU-SH/SK/XI|r2A2A tentailg
Pengangkatan Direkttr Ruinah Sakit lslam Siti Hajar
Sidoarjo;

MEMUTUSKAN
Ir,{enetapkan

Kesatu Kebrlakan Keselamatan Kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaali


Bencana Rurnah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo sebagainrana
tersebut terlampir merupalian bagiarr yang tidak terpisahkan
dengalr srrat keputusalr ini.

Kedua Kebijakan Keselzunatan Kerja. Kebakaran, dan Kewaspadaail


Bencana pada amar kesatu hendakn;-a disosialisasikan kepada
yang terkait dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Keliga N4enyatakan tidak berlaku Snrat Keputusan Direktur Rumah


Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo Nornor 096/SK/DIRRSI-
Sld/I/2018 tentang Kebi-iakan K3RS (Keselamatan Kerja,
Kebakaran. dan Ker,vaspadaan Bencana) Rtunah Sakit lslam Siti
Hajar Sidoarjo.

Keernpat Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggai 0! Mei 2021 sarnpar
dengan 30 April 2024 dan apabila dikernudian hari terdapat
adanya kekumngan, maka akan diadakan pembahan
sebagairnana mestinl,'a.

Ditetapkan di Sidoarjo
Pada tanggal 30 April 2021

SIDOAR.IO

Ternbusan Yth :
1. Ketua BPMN-Lj Siti Ha"iar
2. Semua Kabag.
l. Semu-l Kains.
'i. Konite K3RS
Laruni rrsn
Surat Kepurusan Direktur Rumah Sakit Islarn Siti Flajar Sidoarjo -
Nornor : 595.G/SKDIRRSI-SFIllYDA2l
Tentang : Kelrijakan Keselamatan Kerja, Ketrakaran, dan Ker,vaspadaan Bencana Rrunah
Sakit Islam Siti Hajar Sidoar-jo

KEBIJAKA}I
KESELAMATAN KERJA, KEBAXARAN DAIII
KEWASPADAAN BENCANA
RSI SITI IIAJAR SIDOARJO

T. KESELAMATAN KERJA

A. Prinsip Dasar Keselantatan Kcrja


1. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasiari antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungn kerja agar setiap pekerja dapat bekerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secala sehat tanpa
mernbahayakan dirinva sendiri maupun masyarakat disekelilingnya,
agar diperoleh prokduktivitas kelja yang optirnal ( ULI Kesehatan'fahr.r
1992 Pasal 23)

2. uapaya kesehatal kerja di rumah sakir menyangkut tenaga kerja. cara I


metode kerja. alat kerja, proses kerja dan lingkungan keija. tJpaya ini
m elip uti p eningkatan. pencegah an. pen gobatan dan pernul ihan.
3. Tujuan l<esehatan kerja adalah :

a. Ivlemeliirara dan meningkatkan derajat kesehatan kelja masyarakat


peke{a di smeua lapangan kerja di tingkat setinggi -tingginya baik
fisik. mental maupun kesej aliteraan sosialnya.
b. Mencegah timbulnya ganggguan kesehatan pada masyarakat pekerja
yang diakibatkan oleh keadaan / kondisi iingkungan kerjanya.

c, Memberikarr pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja didalam


pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-
faktor yang membahayakan kesehatan
d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan
yang sesuai dengan kenrampuan fisik dan psikis pekerjanya.
-

B. Kesehatan Kerja Pctugas di Rrimah Sakit


1. Kineria dari pekerja merupakan resultante dari 3 (tiga) komponen
kesehatannya. vairu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja
yang dapat mempakan beban tambahan pada pekerja.
2. Rurnah sakit melaksanakan pemcriksaan kesehatan bagi semua

karvawan tetap RSI Siti Hajar


3. Rurnah sakit melakukan pemeriksaan kesehatan tcnaga ke{a yarig akan
diterimanya, secar belkala maupun tenaga kerja kirusus sesuai dengan
sitat-sifat pekerjaan yang ditangani.
4" Pemeriksaan kesehatan dilakrrkan oleh dokter yang ditunjuk r"umah

sakit.

5. Penyakit Akibat Kelia (PAK)


Penyakit akibat kerja umumlrya disebabkan oleh ancaman bahaya
sehagai berikut :

a. Bahaya Biologi
Adalah bahaya atau agngguan kesehatan yang diakibatkar oleh
mikroorganisme hidup seperti bakteri, vims. riketsia, parasit dan
jamur yang umumnya berasal dari pasien, misalnya : penyakit infeksi
nosokornial, turbekolosis paru, hepatitis B, AIDS , dll.
b. Bahaya Kimia

Adalah zat-zat kimira dari rumah sakit yang dapat menimbulkan


bahaya bagi penderita maupun para pekerjanya, baik bagi para
dokter. perawar, teknisi dan senlua )'ang berhaitan dengan
pengelolaan rumah sakit maupun llerawatan pendedta, misalnya : gas

zal-zat anestetik (halotahan oxide, ethil ether ), formaldehid, etilen


oksida, nrerkuri dan debu.
c. Bahaya Fisika

Merupakan salah satu beban tan:balian bagi pekerja di rumah sakit


yang apabila tidak dilakukan upaya-upaya penanggulannya dapat
nrenyebabkan penyakit akibat kerja, misalnya : tuii penlanent
-

disebabkan olch kebisingan, hcat stress disebabkan oleh panas,


Raynaud's sindrom rlisebabkan oleh getaran, leukirnia tlisebabkm
oleh radiasi clan kelclahan mata disebabkan oleh pericahayaan yang
kurang.
d. Bahal'a Ergonomi
Adalalr penyesuaran tugas peke{a, berupa menvesuaikan ul<ntan

tempat kerja dengan dimensi rubuh agar tidak melelahkan,


pengaturan suhu, cahaya dan kekebalan bertiijuan agar sesuai dengan

kebutuhan mantisia. Gejala akibat rnasalah ergonomic arrtara lain :

keluhan mata lelah akibat penerangan yang kurang, silau dan terlalu
larna didepan VDU dan penyakit berhuburlgan dengan alat gerak
meliputi persendian, jaringan otot. syaraf atalr pembuluh darah (trou.

back painr)
e. Ancaman Bahaya Psikososial
Di timbulkan dari hubungan sosial antar pekerja maupuri pekerja
dergan pasien, misainya ketegangan di kamar bedah. penerimaan
pasien gawat darurat, ker-ja bergilir.

6. Kecelakaan Akibat Kerja


a. Keselamatan kerja adalah keselamatn yang berkaitan dengan alat

kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan


lingkungannya serta cara-cara urelakukan pekerj aan.
b. Bahaya kecelakan kerja di ruinah sakit dapat te{adi di setiap tempat
dan dalarn setiap proses kegiatan.

c. Kecelakaan kerja di rumah sakit dapat disebabkan oleh pekerjaan


atau pada wakru rnelaksanakan pekerjaan.

7. Kecelakaan di rutnah sakit disebut kecelakaan ke{a, jika _vang menjadi


korban ialah peke{a run-rah sakrt
8. Pengadaan balran ber"bahaya dan beracun harus dilengkapi dengan
MSDS
-

9. Pcncntuan lokasi. tempat penyimpananl cara memperlakukan apabila


terjadi kontaminasi dan penernpatan tanda khusus bahan berbahaya dan
beracun ffiengacll pada peralnran yang berlaku.

10" Rumatr sakit wa.jib menunjukkan dan menjelaskar: pada tiap tenaga
kcrja baru tentang :

a. Kondjsi-kondisi dan bahaya-bahaya sefia zat yang clapat timbul


dalam tempat kerjanya.
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang dihamskan
dalam terlpat kerj anya.
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
d. Cara - cara dan sikap yang amarl dalam menjalankan pekerjaauya.

I l. Setiap tenaga kerja yang akan memasuki suatu tempat kerja u.ajib
mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan.
12. Langkah pengendalian balraya dirumah sakit, yaitu :

a" Pengenalan lingkungan kerja (recoenition)


Dilerkukan srilyey pendahuluan dengan cara melihat dan mengenal
("Walk * Tll:ough Surey")
b. Evaluasi lingkungan kerja (evaluation)
Menetapkan karaktenstiknya serta memherikan gamt"raran cakupan
besar dan luasnya petnaparan dari zat / bahan yang berbahaya
secara kualitatif dan I atau kuantitatif.
c. Pengendalian lingkungan kerja (control)
Mengurangi atau rnenghilangkan pemaparan terhadap zat / baha
yang berbahaya di lingkungan lcerja

13. Jenis pengendalian bahaya dirumah sakit. yaitu

a. Pengendal i an lingkungan (envir:omental control)

Melalui cara :

. Dcsain dan tata letak yang adckgat


I

. Penghilangan atau pengurangan bahan berbahaya pada


sumbernya. terciir-i dari : discontinuation of the process.
subtitution, isolation. veniiiation, wet methods dan good house
kceping an rnainterrarrce.
b. Pengendalian perorangan (personai control measures)
Melalui cara :

r Penerapan cala kerja yang baik tWork practice)

o Penggunaan alat pelindung diri lPersonal protective uquipment)


r Pembatasan waktu pemaparan (Limitation of the exposure)

r Kebersihan perorangan (Personal Hygiene)

II. KEBAKARAN
1. Kebakaran dapat terjadi apabila terdapat tiga unsure bersarna-sama, yaitu
zat asam, bahan vang mudah terbakar dan panas
2. Sebagai upaya awai pencegahan kebakaran. maka ditetapkan aturan

larangan merokok di Iingkungan rumah sakit.


3. Penanggulangan
a. Legislasi
Mengacu pada UU No. I Talrun I990 tentang Keselamatan Kerja

b. Konstruksi bangunan dan mater-ial


Pada pendirian bangunan baru atau pada kegiatan renovasi, konstruksi

yang tairan api perlu dipertimbangkan pada tingkat - tinglcat awal


perencanaan.

c. Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan - bahan yang mudah


terbakar.

d. Pengawasan
Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran ciilakukan
secara terus rnerlelus
e. Sistem tanda kebakaran

Rurnah sakit menggunakan sistem non otonratis yang memungkinkan


sesiJorang mcnyatakan tanda - tanda bahaya dengan segera secara
memijit atau menekan tombol dengan tangeur.

f. Jalan untuk menyelamatkan diri

Jalan - jalan penyelamatan harus dipelihara bersih, tidak terhalang oleh


bzu'ang - barang, cukup lcbar. mudah terlihat dan cliberi tanda * tanda
a.rah yang jelas
g. Perlengkapan pemadam dan penanggulangan kebakaran

Alat - alat pemadam kehakaran harus ditempatkan pada tenrpat * tempat


yang rawan terjadi kebakaran, mudah terlihat dan mudah diambii

ur. KEWASPADAAF{ BENCANA


i. Kejadian bencana terdir:i dari 2 (dua) macam yaifu :

a. Bencana yang terjadi di dalam Rumah Sakit

b. Bencana yang terjadi di luar Rnmah Sakit berperan sefia dalam upaya
penanggulangan

2" Prinsip utama penanggulangan bencana adalah mernprioritaskan


penyelamatan hidup manusia

3. Rumah sakit rnenetapkan lokasi evakuasi bagi korban bencana


Lokasi evakuasi harus dipelihara bersih. tidak terhalang oleh barang *
barang. cukup lebar. mudah terlihat dan diberi tanda - tanda yang jelas.

4. Rumah sakit menetapkan Tim Penanggulangan Bencana

tV. MANAJEMEN KESEHATAN DAN KES$LAMATAN KERJA DI RUMAH


SAI{IT

1. Tr-ljuan manajemen K3RS

d. Tujuan umum
Menumbuhkan kernbangkan kesehatan dan keselamatan kerja di Rurnah
Sakit untuk tercapainya kemampuan hidup sehat masyarakat pekerja di
Rumah Sakit
b. Tujuan khusus
o -fersusunnya
renc.rna kegiatan K3RS

r Terlaksananya kegiatan KSRS


r Tetpantau dan terevaluasinya kegiatan K3RS
2. Kegiatan manajemen K3RS
a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pra kerja
b. Meiaksanakan pemeriksaan kar.y'awan secara rutin 1 tahun sekali
c. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara khusus
d. Melaksanakan pelatihan pencegahan dan pengendalian kebakaran
e. Memantau kegiatan tentang keselamatan kerja
f. Melakukan penyululian kepada selunrh karyawan

v MATERIAL SAFETY DATASHEET (MSDSILI}P)


Penrcsanan barang bertahaya oleh Tim Pengadaan kepada supplier harus
tnenyertakan lernbar Safety Data Sheet (MSDS) atau lemirar data pengamanan

VI. PERLENGKAPAF{ KEAMAF{AN' PASIEN


Alat perlengkapan keamanan pasien hanrs tersedia di lingkungan Rumah Sakit,
antar lain :

l. Pcgarrgan scpaniang tangga

2. Toilet dilengkapi dcngan pegangarl tangan dan bel panggil

3. Pintu dapat dibuka dari iuar


Pintu kamar mandi mang rawat inap pasien harus dapat dibuka dari luar
4" Tempat tidur dilengkapi penahan pada tepinya clengan jar:ak terali lebih kecil
dari kepala anak.
5. Sumber listrik mempunyai penutup i pengarnan

6" Penrasokarr oksigen -yang cukup pada tempat - tempat penting


-

Tcrscdia pasokan oksigen yang cuup pada tempat - tempat vital, antara lain
" OK, ICU, VKiBersalin, ruang rawat inap dan Anrbulance"
7, Tersedianya alat penghisap dalam keadaan danrrat (Emcrgcncy Suction)

8. Ada tenaga listrik penggeLnti bagi m*ngirn dan peralatan medis yang vital.

VII. LARANGAN MEROKOK DI LINGKUNGAN RUNLA.H SAKIT


Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus, termasuk cemtu atau
bentuk lainnya yang dihasilkan dad tanaman nicotiana tabacum. nicotiana
rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengantlung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tanrbahan, sebatang rokok mengandung 4000 bahan
kimia beracun dan 43 penyebab kanker. Berdasarkan hal tersebut diatas,
instruksi N'lenter:i Kesehatan RI No, S4IMENKES/INST/iI/2002 tentang
Kawasan Tanpa Rokok di tempat kerja dan Sarana Kesehatan serta No.
l6ltMENKESiIliSTlIIli 1990 tentang Lingkungan Kerja Bebas Rokok nraka

RSI Siti Hajar niemberlakukan peraturan dilarang merokok di lingkungan


Rumah Sakit yang berlaku bagi seluruh karyawan, pasien. penunggu dan
pengunjung. Adapun usalra yang dilakukan untuk menginfbrmasikan larangan
tersebut yaitu dengan lrlemasang rambu - rambu tentang larangan merokok di
seluruli lokasi atau setiap lantai Rumah Sakit Isiam Siti Hajar.

Anda mungkin juga menyukai