ARDIANSYAH
E34103062
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
DAYA ROSOT KARBONDIOKSIDA
OLEH BEBERAPA JENIS TANAMAN HUTAN KOTA
DI KAMPUS IPB DARMAGA
ARDIANSYAH
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
RINGKASAN
Ardiansyah. Carbon Dioxide Sink Ability of Several Urban Forest Plant Species in
Bogor Agricultural University, Darmaga Bogor
Ardiansyah
NRP E34103062
Judul Penelitian : Daya Rosot Karbondioksida oleh Beberapa Jenis
Tanaman Hutan Kota di Kampus IPB Darmaga
Nama : Ardiansyah
NIM : E 34103062
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Endes Nurfilmarasa Dahlan, MS. Ir. Rachmad Hermawan, MScF
NIP.130 875 594 NIP. 131 999 961
Mengetahui:
Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor,
Tanggal lulus:
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat dan salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman dan semoga kita termasuk
di dalamnya. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan
April 2008 – Juni 2008 adalah Daya Rosot Karbondioksida oleh Beberapa Jenis
Tanaman Hutan Kota di Kampus IPB Darmaga.
Kegiatan manusia yang banyak menggunakan bahan bakar fosil
menghasilkan gas buangan berupa gas karbondioksida (CO2). Gas CO2 relatif
tidak beracun, namun gas ini menjadi penyebab meningkatnya suhu di permukaan
bumi. Salah satu antisipasi yang dapat dilakukan adalah mengetahui jenis-jenis
tanaman hutan kota yang mempunyai kemampuan tinggi dalam menyerap gas
CO2, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan
serapan CO2 oleh tanaman hutan kota.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah yang disusun masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan adanya masukan, kritik dan
saran dari pembaca untuk memperlancar dan memperoleh hasil penelitian
selanjutnya yang lebih baik. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jambi, 26 Maret 1985 sebagai anak kedua dari dua
bersaudara, dari pasangan Bapak H. M. Fuad Hz. (Alm) dan Ibu Hj. Nani Hartini.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Ferdy Fery Putra
Jambi dan diselesaikan Tahun 1991, Sekolah Dasar di SD Islam Al-Falah Jambi
yang diselesaikan tahun 1997, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri
7 Jambi diselesaikan tahun 2000 dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SLTA
Negeri 1 Jambi diselesaikan pada tahun 2003.
Pada Tahun 2003 penulis masuk ke jenjang pendidikan perguruan tinggi di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB di Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan yang selanjutnya memilih
bidang minat Laboratorium Analisis Lingkungan dan Pemodelan Spasial. Selama
masa perkuliahan, penulis aktif dalam Himpunan Mahasiswa Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) serta Organisasi Mahasiswa
Daerah (Omda) Jambi. Penulis mengikuti kegiatan lapang dan profesi bidang
kehutanan antara lain: Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di KPH
Indramayu pada tahun 2006 dan Praktek Kerja Lapang di Taman Nasional Alas
Purwo pada tahun 2007.
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan penulis
menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul Daya Rosot Karbondioksida oleh
Beberapa Jenis Tanaman Hutan Kota di Kampus IPB Darmaga, di bawah
bimbingan Dr. Ir. Endes N. Dahlan, MS dan Ir. Rachmad Hermawan, MScF.
UCAPAN TERIMA KASIH
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
RIWAYAT HIDUP............................................................................................. ii
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang....................................................................................... 1
1.2. Tujuan penelitian.................................................................................... 1
1.3. Manfaat penelitian.................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hutan Kota ............................................................................................. 3
2.2. Tanaman sebagai penyerap CO2 ............................................................ 3
2.3. Pengukuran daya rosot CO2 ................................................................... 4
2.4. Respon tanaman terhadap peningkatan kadar CO2 ................................ 8
2.5. Karakteristik Tanaman Hutan Kota ....................................................... 10
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu ................................................................................. 12
3.2. Alat dan Bahan ...................................................................................... 12
3.3. Metode Pengambilan Data ..................................................................... 14
3.3.1. Jumlah Daun Per Pohon ................................................................... 14
3.3.2. Luas Daun ........................................................................................ 14
3.3.3. Massa Karbohidrat Daun ................................................................. 15
3.4. Pengolahan Data..................................................................................... 16
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Letak Dan Luas ...................................................................................... 20
4.2. Topografi................................................................................................ 20
4.3. Iklim ....................................................................................................... 20
4.4. Flora dan Fauna...................................................................................... 21
4.5. Denah Lokasi Penelitian ........................................................................ 21
No. Halaman
1. Tabel 1. Hasil penelitian daya rosot tanaman terhadap CO2 .........................6
2. Tabel 2. Hasil penelitian daya rosot tanaman terhadap CO2 yang dilakukan
oleh Karyadi ..................................................................................................8
3. Tabel 3. Daftar jenis tanaman hutan kota yang diteliti .................................13
4. Tabel 4. Massa karbohidrat tanaman hutan kota...........................................23
5. Tabel 5. Daya rosot CO2 per luas daun .........................................................26
6. Tabel 6. Daya rosot CO2 per helai daun per jam...........................................27
7. Tabel 7. Daya rosot CO2 per pohon ..............................................................28
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Gambar 1. Denah lokasi penelitian ...............................................................22
2. Gambar 2. Kurva persamaan kuadratik A. dammara....................................24
3. Gambar 3. Kurva persamaan kuadratik A. moluccana..................................25
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Hasil data pengujian laboratorium (Analisis Karbohidrat) .............................36
2. Hasil perhitungan massa karbohidrat ..............................................................36
3. Karakteristik pohon.........................................................................................37
4. Gambar grafik kurva persamaan kuadratik .....................................................38
5. Perhitungan luas area dibawah kurva..............................................................43
6. Gambar tanaman hutan kota yang diteliti .......................................................49
I. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Penelitian tentang daya rosot CO2 oleh beberapa jenis tanaman hutan kota
di Kampus IPB Darmaga dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mendapatkan data tentang besarnya daya rosot 14 jenis tanaman hutan
kota di Kampus IPB Darmaga terhadap CO2
2. Mendapatkan data tentang jenis tanaman yang memiliki daya rosot CO2
yang tinggi dari jenis tanaman hutan kota yang diteliti.
I.3. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menambahkan data tentang daya rosot CO2 jenis tanaman hutan kota.
2. Memberikan informasi tentang pertimbangan dalam penentuan jenis
tanaman hutan kota pada suatu wilayah tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1) Hariyadi (2008)
2) Lailati (2008)
3) Purwaningsih (2007)
4) Mayalanda (2007)
5) Sinambela (2006)
Tabel 2. Hasil penelitian daya rosot tanaman terhadap CO2 yang dilakukan oleh
Karyadi
Daya rosot Daya rosot bersih Daya rosot bersih CO2
bersih CO2 per CO2 per pohon (kg/ha/hari)
No Nama jenis
pohon per hari per tahun dengan jarak tanam
(kg/pohon/hari) (kg/pohon/tahun) 5 x5 m2
1 Mangifera indica 1,220 445,300 487,110
2 Chrysophyllum cainito 0,630 229,950 251,190
3 Canarium commune 0,540 197,100 218,150
4 Mimusops elengi 0,460 167,900 183,750
5 Tectona grandis 0,290 105,850 114,500
2. Pereaksi Cu
Proses pembuatan pereaksi Cu:
a) Menimbang 12 g K Na Tartrat, 24 g Na2O3, 2 g CuSO4, 20 ml H2O
(10% Cu), serta 16 g NaHCO3.
b) Melarutkan 180 g Na2SO4 dengan air panas dan didinginkan.
c) Mencampur Larutan K Na Tartrat, Na2O3, CuSO4, H2O, NaHCO3,
Na2SO4.
d) Menyimpan campuran tersebut selama 2 hari di tempat gelap atau
pada botol gelap.
3. Pereaksi Nelson
Proses pembuatan Pereaksi Nelson:
a) Melarutkan 25 g (NH4) 6 Mo7O24 (Amonium molibdat) dalam 450
ml H2O dan menambahkan dengan 21 ml H2SO4 pekat.
b) Melarutkan 3 g Na2HASO4.7H2O (Amonium hidrogen arsenat)
dalam 25 ml H2O.
c) Mencampurkan larutan a) dan b) kemudian dipanaskan pada suhu
370C selama 1-2 hari dan simpan pada botol gelap. Campuran ini
disebut pereaksi Nelson.
4. Pereaksi karbohidrat
Pereaksi karbohidrat yang digunakan terdiri dari:
a) 0.7 N HCl
b) 1 N NaOH
c) 5% ZnSO4
d) 0.3N Ba(OH)2
5. Phenol merah
6. Aquades
keterangan:
A : nilai absorbsi karbohidrat S : rata-rata standar karbohidrat
100 20
dan merupakan faktor pengenceran
0,2 1
4. Massa karbohidrat dalam daun segar atau daun basah dihitung dengan
rumus:
dimana % KH basah:
100% - KA
x %KH kering
100
Massa C6H12O6
= 6 x x 44
180
7. Penentuan daya rosot CO2 bersih per luas daun per jam (Dt)
D
Dt =
∆t
keterangan:
Dt = daya rosot bersih CO2 per luas daun
D = daya rosot CO2 per luas sampel daun
∆t = selisih waktu pengambilan sampel yang dimulai pukul
05.00 sampai dengan pukul 19.00
8. Penentuan daya rosot CO2 per helai daun per jam (Dl)
Dl = Dt x luas per helai
keterangan:
Dl = daya rosot bersih CO2 per helai daun per jam
Dt = daya rosot bersih CO2 per luas daun
9. Penentuan daya rosot CO2 per pohon per jam (Dn)
Dn = Dt x Σd x luas per helai daun
keterangan:
Dn = daya rosot bersih CO2 per pohon per jam
Dt = daya rosot bersih CO2 per luas daun
Σd = jumlah daun tiap pohon
10. Penentuan daya rosot CO2 per pohon per tahun (Dy)
Dy = [{Dn x 5,36} + {Dn x (12,07-5,36) x 0,46}] x 365
keterangan:
Dy = daya rosot bersih CO2 per pohon per tahun
Dn = daya rosot bersih CO2 per pohon per jam
12,07 = nilai rata-rata lama penyinaran maksimum per hari, satuan
dalam jam/hari (Sitompul & Guritno 1995)
5,36 = nilai rata-rata lama penyinaran aktual per hari di Bogor,
satuan dalam jam/hari (Abdullah 2000)
0,46 = perbandingan antara rata-rata per hari laju fotosintesis pada
hari mendung dengan hari cerah (Sitompul & Guritno
1995)
365 = jumlah hari dalam satu tahun
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
0,48
massa karbohidrat
0,46
y = 0,0006x2 - 0,0052x + 0,4166
0,44
R2 = 1
0,42 Agathis dammara
0,4
0,38
0,36
05.00
17.00
19.00
waktu
massa karbohidrat 1
0,95
0,9
Alaurites moluccana
0,85
2
y = -0,0021x + 0,0302x + 0,8459
0,8
R2 = 1
0,75
05.00
17.00
19.00
waktu
5.5. Daya Rosot CO2 Tanaman Hutan Kota Berdasarkan Kelompok Umur
Salah satu faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah tahap
pertumbuhan tanaman. Menurut Soemarwoto (1991) pada fase pertumbuhan, laju
fotosintesis (P) lebih besar daripada proses pernafasan (R), sehingga P/R > 1.
Pada fase ini laju pengikatan CO2 lebih besar daripada laju emisi CO2, semakin
tua tanaman P/R semakin mendekati 1. Hal itu berarti daya rosot CO2 pada
tanaman yang masih mengalami pertumbuhan akan lebih tinggi dibandingkan
dengan tanaman yang sudah dewasa yang telah mencapai tingkat pertumbuhan
maksimum.
Dari ke 14 jenis tanaman hutan kota yang diteliti, berdasarkan umurnya
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok. Yaitu, kelompok kisaran umur 3 – 20 tahun
meliputi jenis A. dammara, A. moluccana, B. racemosa, B. capitella, C.
cauliflora, M. caesia, M. ferrea, M. champaca, S. campanulata dan S. malacense.
Dan yang kedua kelompok umur > 20 tahun meliputi C. inophyllum, D. indica, G.
dulcis dan V. pubescens. Daya rosot CO2 per pohon tertinggi pada kelas umur 3 –
20 tahun adalah M. caesia (761,112 g/pohon/jam) dan pada kisaran umur > 20
tahun tertinggi adalah D. indica (922,543 g/pohon/jam).
Secara umum tanaman yang berumur lebih tua memiliki daya rosot CO2 per
pohon lebih tinggi daripada tanaman yang lebih muda. Hal itu diduga jenis-jenis
tanaman muda yang diteliti belum semuanya mencapai pertumbuhan yang
maksimum. Pada jenis tanaman yang berumur lebih tua yang memiliki daya rosot
per pohonnya lebih tinggi daripada tanaman dengan umur yang lebih muda
disebabkan oleh daya rosot CO2 per helai daunnya yang tinggi, jumlah daun dan
luasan daun yang tinggi pula serta jenis ini belum mencapai tingkat pertumbuhan
yang maksimum. G. dulcis merupakan kelompok tanaman > 20 tahun yang
memiliki daya rosot CO2/pohon/jam yang rendah diantara tanaman yang diteliti.
Hal ini diduga karena jenis ini telah mencapai pertumbuhan maksimum. Pada
kelompok tanaman umur 3 – 20 tahun, jenis A. moluccana dan S. malacense
memiliki daya rosot CO2 per pohonnya paling rendah daripada tanaman pada
kelompok umur yang lainnya. Hal itu karena A.moluccana dan S. malacense
memiliki jumlah daun yang paling rendah.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Daya rosot CO2 dari 14 jenis tanaman hutan kota yang diteliti per cm2
luas daun per jam (dalam g CO2/cm2/jam) adalah sebagai berikut:
M. caesia 3,793 x 10-4; D. indica 2,180 x 10-4; B. racemosa 1,600 x 10-4;
S. campanulata 1,249 x 10-4; M. champaca 1,176 x 10-4; S. malacense
0,820 x 10-4 ; B. capitella 0,805 x 10-4; C. cauliflora 0,734 x 10-4;
V. pubescens 0,669 x 10-4; C. inophyllum 0,629 x 10-4 ; M. ferrea 0,479 x
10-4; A. moluccana 0,357 x 10-4; A. dammara 0,268 x 10-4-; dan G. dulcis
0,089 x 10-4.
2. Daya rosot CO2 dari 15 jenis tanaman hutan kota yang diteliti per pohon
per tahun (dalam kg CO2/pohon/tahun) adalah sebagai berikut: D. indica
2844,208; M. caesia 2346,517; S. campanulata 1605,720; C. inophyllum
914,972; B. racemosa 670,125; V. pubescens 575,301; M. ferrea
500,607; C. cauliflora 489,306; B. capitella 415,280; G. dulcis 138,301;
M. champaca 135,294; S. malacense 109,261; A. moluccana 46,889; dan
A. dammara 24,956.
3. Jenis tanaman hutan kota yang memiliki daya rosot CO2 yang tinggi per
pohonnya berturut-turut adalah D. indica, M. caesia, S. campanulata,
C. inophyllum, B. racemosa, V. pubescens, M. ferrea, C. cauliflora,
B. capitella, G. dulcis, M. champaca, S. malacense, A. moluccana, dan A.
dammara.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap jenis-jenis yang telah diketahui
memiliki daya rosot CO2 tinggi terhadap faktor-faktor lain berdasarkan
umur dan lokasi pohon.
2. Perlu dilakukan penelitian pada jenis tanaman yang lain untuk menambah
data tentang daya rosot CO2 suatu jenis tanaman hutan kota.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah SEA. 2000. Perubahan Iklim Bogor, Studi Kasus 5 Kecamatan di Bogor
[skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut
Pertanian Bogor.
Bernatzky A. 1978. Tree Ecology and Preservation. Amsterdam: Elsevier Scie Co.
Dahlan, E. N. 1992. Hutan Kota untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas
Lingkungan. Jakarta: APHI.
----------------. 1992. Pembangunan Hutan Kota di Indonesia. Media Konservasi
Vol. IV (01). Hal 35 – 37.
----------------. 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan
Kota. Bogor: IPB Press.
----------------. 2007. Analisis Kebutuhan Luasan Hutan Kota Sebagai Sink Gas
CO2 Antropogenik dari Bahan Bakar Minyak dan Gas di Kota Bogor
dengan Pendekatan Sistem Dinamika [Disertasi]. Bogor: Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Darmawan J, Baharsjah J. 1983. Dasar-Dasar Ilmu Fisiologi Tanaman. Semarang:
Suryandaru Utama.
Dephut. 2005. Kemampuan Pohon Menyerap Karbon Bervariasi Menurut Tempat
Tumbuh, Jenis Tanaman dan Umur Tegakan. http://www.dephut. go.id.
[19 Juni 2008].
Hariyadi, F. 2008. Kajian Daya Rosot Karbondioksida pada Beberapa Tanaman
Hutan Kota di Kebun Raya Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan.
Institut Pertanian Bogor.
Heriansyah I, Mindawati N. 2005. Potensi Hutan Tanaman Marga Shorea dalam
Menyerap CO2 Melalui Mendugaan Biomassa di Hutan Penelitian
Haurbentes. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam: Vol.II No.2;
Halaman 105-111.
Hernowo, J. B, R. Soekmadi dan Ekarelawan. 1991. Kajian Pelestarian Satwaliar
di Kampus IPB Darmaga. Media Konservasi Vol. III (02). Hal 43 – 65.
Jauhari, A. 2003. Hutan Kota untuk Keseimbangan Ekosistem Perkotaan. Tunas
Vol. 1. No. 7.
June T. 2006. Kenaikan CO2 dan Perubahan Iklim: Implikasinya Terhadap
Pertumbuhan Tanaman. http://www.members.tripod.com/~buletin/tania. [3
September 2008].
Karyadi H. 2005. Pengukuran Daya Serap Karbondioksida Lima Jenis Tanaman
Hutan Kota [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Kurnia, I. W. 2003. Studi Keanekaragaman Jenis Burung untuk Pengembangan
Wisata Birdwatching di Kampus IPB Darmaga [skripsi]. Bogor: Fakultas
Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Lailati, M. 2008. Kemampuan Rosot Karbondioksida 15 Jenis Tanaman Hutan
Kota di Kebun Raya Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut
Pertanian Bogor.
Lakitan B. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Mayalanda Y. 2007. Kajian Daya Rosot Karbondioksida pada Beberapa Tanaman
Hutan Kota di Hutan Penelitian Dramaga [skripsi]. Bogor: Fakultas
Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Nasution, T. 2003. Pendugaan Populasi dan Pola Pergerakan Betet Jawa
(Psittatula alexandri Linnaeus 1785) di Kampus IPB Darmaga [skripsi].
Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Purwaningsih S. 2007. Kemampuan Serapan Karbondioksida (CO2) pada
Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas
Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1, Sel: Air, Larutan, dan
Permukaan. Lukman DR, Sumaryono, penerjemah; Bandung: Penerbit
ITB. Terjemahan dari: Plant physiology.
Sinambela TSP. 2006. Kemampuan Serapan Karbondiksida 5 (lima) Jenis
Tanaman Hutan Kota [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut
Pertanian Bogor.
Sitompul SM, Guritno B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta:
Gajdah Mada University Press.
Songko, I. W. 2002. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kampus
IPB Darmaga [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor.
Suciasti, R. 2004. Perencanaan Program Konservasi Tumbuhan Obat di Taman
Hutan Kampus Leuwikopo, Kampus IPB Darmaga [Skripsi]. Bogor:
Fakultas Kehutanan. Istitut Pertanian Bogor.
Wolfe DW. 2007. Potential Impact of Climate Change on Agriculture and Food
Supply. http://www.gcrio.org.htm. [19 Juni 2008]
Soemarwoto O, Soemarwoto I, Brotoisworo E. 1992. Pembangunan Terlanjutkan
Kehutanan Menjawab Tantangan Gerakan Anti-Kayu Tropik. Bandung:
Departemen Kehutanan dan Unpad.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil data pengujian laboratorium (Analisis Karbohidrat)
No Karbohidrat (%) No Karbohidrat (%) No Karbohidrat (%)
1 5,570 15 5,922 29 6,937
2 9,498 16 9,899 30 7,067
3 4,406 17 7,238 31 8,671
4 6,466 18 6,437 32 7,504
5 9,670 19 7,335 33 11,542
6 9,813 20 10,746 34 11,078
7 4,892 21 6,981 35 5,184
8 8,897 22 7,420 36 7,913
9 7,724 23 4,993 37 7,340
10 5,207 24 5,648 38 7,422
11 6,208 25 4,420 39 4,284
12 7,553 26 6,112 40 7,012
13 12,817 27 13,916 41 13,152
14 9,984 28 6,821 42 11,651
0,48
massa karbohidrat
0,46
y = 0,0006x2 - 0,0052x + 0,4166
0,44
R2 = 1
0,42 Agathis dammara
0,4
0,38
0,36
05.00
17.00
19.00
waktu
1
massa karbohidrat
0,95
0,9
Aleurites moluccana
0,85
2
y = -0,0021x + 0,0302x + 0,8459
0,8
R2 = 1
0,75
05.00
17.00
19.00
waktu
1
massa karbohidrat
0
.0
.0
.0
05
17
19
waktu
Daya rosot karbohidrat = 1,554 g
1,2
massa karbohidrat
1
0,8
0,6 y = -0,0036x2 + 0,0693x + 0,7633 Brownea capitella
0,4 R2 = 1
0,2
0
05.00
17.00
19.00
waktu
1,4
massa karbohidrat
0
.0
.0
.0
05
17
19
waktu
0,95
massa karbohidrat
0,9
0,85
Cynometra cauliflora
0,8
2
y = -0,0005x + 0,0172x + 0,7684
0,75
R2 = 1
0,7
05.00
17.00
19.00
waktu
Daya rosot karbohidrat = 2,299 g
0,8
massa karbohidrat
0,7
0,6
0,5
0,4 Dillenia indica
0,3 y = -0,0062x2 + 0,1072x + 0,2121
0,2
R2 = 1
0,1
0
0
0
.0
.0
.0
05
17
19
waktu
1,03
1,025 R2 = 1
1,02
1,015
1,01 Garcinia dulcis
1,005
1
0,995
0,99
05.00
17.00
19.00
waktu
1,4
massa karbohidrat
1,2
1
0,8
y = -0,0063x2 + 0,1028x + 0,8145 Mangifera caesia
0,6
0,4 R2 = 1
0,2
0
05.00
17.00
19.00
waktu
Daya rosot karbohidrat = 0,789 g
1
massa karbohidrat
0
.0
.0
.0
05
17
19
waktu
1
massa karbohidrat
0,8
0,6
Michelia champaca
0,4
2
y = -0,0048x + 0,0743x + 0,5134
0,2
R2 = 1
0
05.00
17.00
19.00
waktu
1
massa karbohidrat
0,8
0,6
y = -0,005x2 + 0,087x + 0,447 Spathodea campanulata
0,4
R2 = 1
0,2
0
0
0
.0
.0
.0
05
17
19
waktu
Daya rosot karbohidrat = 0,679 g
1,3
massa karbohidrat
17.00
19.00
waktu
1
massa karbohidrat
0,8
0,6
y = -0,0031x2 + 0,0553x + 0,6568 Vitex pubescens
0,4
R2 = 1
0,2
0
05.00
17.00
19.00
waktu
Lampiran 5. Perhitungan luas area dibawah kurva
1. Agathis dammara
0.412×3.33 4.56763-4.3249
1.37196 0.24273
1.37196-1.35717 0.24273-0.01479
0.01479 0.22794
2. Aleurites moluccana
3. Baccaurea racemosa
-(-0.0507)÷(2×0.0053) 2.78302×0.308
4.78302 0.85717
4. Brownea capittela
5. Calophyllum inophyllum
-(-0.0792)÷(2×0.0062)
6.3871 f[x_]:=0.0062x2 - 0.0792x + 1.0109
f[6.3871]
Integrate[0.0062x2 - 0.0792x + 0.757971
1.0109, {x,1,6.3871}]
4.40636 15-6.3871
8.6129
5.3871×0.938
5.0531 8.6129×0.757971
6.52833
5.0531-4.40636
0.64674 7.84877-6.52833
1.32044
Integrate[0.0062x2 - 0.0792x +
1.0109, {x,6.3871,15}] 1.32044-0.64674
7.84877 0.6737
6. Cynometra cauliflora
7. Dillenia indica
8. Garcinia dulcis
-(-0.0013)÷(2×0.0002)
3.25 15-3.25
11.75
Integrate[0.0002x2 - 0.0013x +
1.0061, {x,1,3.25}] f[x_]:=0.0002x2 - 0.0013x + 1.0061
2.25973 f[3.25]
1.00399
2.25×1.005
2.26125 11.75×1.00399
11.7969
2.26125-2.25973
0.00152 11.905-11.7969
0.1081
Integrate[0.0002x2 - 0.0013x +
1.0061, {x,3.25,15}] 0.1081-0.00152
11.905 0.10658
9. Mangifera caesia
1.84386-1.05463
0.78923
0.7006-0.00311
0.69749
14. Vitex pubescens
Integrate[-0.0031x2 + 0.0553x +
0.6568, {x,1,2.63522}]
1.2205
1.63522×0.709
1.15937
1.2205-1.15937
0.06113
Integrate[-0.0031x2 + 0.0553x +
0.6568, {x,2.63522,15}]
10.6818
15-2.63522
12.3648
12.3648×0.781
9.65691
10.6818-9.65691
1.02489
1.02489+0.06113
1.08602
Lampiran 6. Gambar tanaman hutan kota yang diteliti
1. Agathis dammara
Agathis dammara
2. Aleurites moluccana
Aleurites moluccana
3. Baccaurea racemosa
Baccaurea racemosa
4. Brownea capitella
Brownea capitella
5. Calophyllum inophyllum
Calophyllum inophyllum
6. Cynometra cauliflora
Cynometra cauliflora
7. Dillenia indica
Dillenia indica
8. Garcinia dulcis
Garcinia dulcis
9. Mangifera caesia
Mangifera caesia
10. Mesua ferrea
Mesua ferrea
11. Michelia champaca
Michelia champaca
Spatodea campanulata
13. Syzygium malacense
Syzygium malacense
Vitex pubescens