Anda di halaman 1dari 5

ANOREKSIA VERSUS BULIMIA

Anorexia = usaha (ada juga yang menuliskannya sebagai ketakutan) untuk makan disebabkan
tidak ingin berat badannya naik (baca : gemuk) biasanya banyak di lakukan remaja² cewe`..
mereka takut makan banyak karena tidak ingin penampilannya yang cantik dan seksi jadi melar
dan gendut.

Bulimia = usaha untuk mengeluarkan makanan yang masuk dengan berbagai cara, baik dengan
buang air besar ataupun di muntahkan. ini kebalikan dari Anorexia mereka tidak takut makan
banyak tapi setalah makan mereka berusaha keluarkan lagi.Tujuannya sama.. ingin tampak
langsing.

Pada prinsipnya, anoreksia dan bulimia dapat digolongkan sebagai penyakit yang sama, yaitu
weight-phobia alias penderita takut banget berat badannya bertambah. Secara harafiah,
anoreksia berarti kehilangan selera makan. Namun sebenarnya tidak semua penderita
anoreksia kehilangan selera makannya. Perasaan takut gemuklah yang menyebabkan mereka
menahan nafsu makan secara tidak wajar, hingga banyak yang akhirnya kehilangan selera
makannya sama sekali dan tidak sadar kalau tubuh mereka benar-benar tinggal kulit berbalut
tulang!

Bulimia adalah penyakit yang ditandai dengan makan secara berlebihan, kemudian
memuntahkannya kembali untuk menjaga agar berat badan tidak naik. Dibandingkan penderita
anoreksia yang dapat dikenali dengan mudah karena bentuk tubuhnya yang sangat kurus,
penderita bulimia biasanya memiliki berat badan yang stabil bahkan cenderung ideal.

Anoreksia dan bulimia sering disebut sebagai salah satu penyakit kejiwaan atau psikiatri karena
penderitanya memiliki cenderung menyalahkan diri sendiri. Mereka pun merasa berdosa bila
makan, apalagi bila jarum timbangannya bergeser ke kanan....
Tahukah Anda Kalau....
• Dari seluruh jenis penyakit psikiatri yang ada, anoreksia dan bulimia menempati urutan
penyebab kematian tertinggi.
• Meskipun anoreksia dan bulimia biasanya terjadi pada masa remaja, gejala-gejalanya dapat
timbul pada wanita (dan pria) segala umur.
• Sepertiga dari penderita anoreksia dan bulimia pernah mengalami pelecehan seksual
sebelumnya, dan memiliki kepercayaan diri yang sangat rendah.
• Penderita anoreksia dan bulimia mengisi hari-harinya dengan terus-menerus sibuk
memikirkan makanan.
APA, SIH, BULIMIA ITU?
Penderita bulimia biasanya memiliki berat badan yang stabil atau ideal (lihat saja mendiang
Putri Diana atau Christina Aguilera). Meski memiliki nafsu makan yang besar dan tidak
terkendali, penderita bulimia berusaha menurunkan berat badannya. Entah itu dengan
menggunakan obat pencahar, atau memuntahkan kembali setiap makanan yang dimakan.
Setiap kali makan, mereka akan merasa bersalah dan tertekan, sehingga dengan berbagai cara
berusaha mengeluarkan kembali semua yang telah dimakan.

Rasa tidak puas akan bentuk tubuh sendiri dan ketidakmampuan untuk mengontrol makanan
yang masuk sering dituding sebagai penyebab utama terjadinya bulimia. Selain itu, kepercayaan
diri yang rendah dan ketidakmampuan seseorang untuk mengatasi stres juga disebut sebagai
biang keladi bulimia.

Walaupun mereka biasanya sadar punya pola makan tidak normal, mereka tidak
mencoba untuk mengatasinya sendiri. Nggak heran kalau bulimia mengakibatkan gangguan
yang cukup serius bagi para penderitanya.
Memuntahkan makanan secara berulang-ulang dapat mengakibatkan iritasi kulit di sekitar
mulut akibat seringnya kontak dengan zat asam dari perut, kebusukan pada email gigi, gigi
berlubang, dan sakit perut yang berkepanjangan. Efek lainnya adalah jantung berdebar,
dehidrasi, kerusakan ginjal, berkurangnya sel-sel otot dalam tubuh, sampai kematian yang tiba-
tiba.
Penggunaan obat pencahar yang berlebihan pun bisa mengakibatkan diare hingga berdarah.
Penderita bulimia bisa tergantung pada obat pencahar, sehingga mereka tidak bisa buang air
besar secara wajar tanpa bantuan obat-obatan pencuci perut.
MENGENAL ANOREKSIA
Anoreksia adalah penyakit yang hingga hari ini sulit dimengerti dan masih jadi teka-teki bagi
para pakar kesehatan. Sebagian menyebutkan bahwa anoreksia disebabkan tidak berfungsinya
kelenjar hypothalamus di bagian otak, yang bertugas mengatur selera, keinginan untuk makan,
gairah seksual dan menstruasi.

Kasus anoreksia dapat dimulai dengan diet ketat karena kebanyakan penderita anoreksia
dulunya pernah mengalami kelebihan berat badan. Mereka semakin terpacu untuk
menurunkan berat badan karena keberhasilan pola diet terdahulu.

Ada beberapa faktor psikologis yang dapat menyebabkan seseorang menjadi penderita
anoreksia. Pertama, ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di sekelilingnya, seperti putus cinta, meninggalnya orangtua, dan pengalaman traumatis
lainnya. Intinya segala manifestasi dari rasa bingung, kecewa atau sedih.
Penyebab berikutnya adalah krisis mengenai persepsi gambaran tubuh seseorang. Tidak semua
remaja dapat menerima perubahan yang terjadi dalam tubuh mereka sebagai suatu hal yang
wajar. Penderita anoreksia biasanya akan mengalami keterlambatan pertumbuhan payudara
atau terlambat menstruasi, sehingga wajah mereka tampak lebih muda dari usia yang
sebenarnya.
Selain itu, perasaan ditolak atau diabaikan keluarga juga menjadi faktor pemicu terjadinya
kasus anoreksia. Seseorang yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis sering cenderung
menyalahkan dan menghukum diri sendiri dengan menolak untuk makan dan menahan lapar.
Yang menyedihkan, mereka nggak sadar kalau kondisi tubuh mereka, tuh, sudah parah
banget....

Anda mungkin juga menyukai