Anda di halaman 1dari 17

Cara membuat baterai 12V DC dengan 3 baterai pack 18650

Membuat power baterai 12V dengan sirkuit pengaman BMS 3S

Merangkat baterai 12V dari 3 baterai lithium


Dalam teknologi baterai, kita kenal baterai lithium. Digunakan untuk baterai smartphone, camera sampai
mobil listrik.

Satu baterai lithium memiliki tegangan 3,7V, dan kekuatan arus ampere tergantung tipe baterai.

Tetapi baterai lithium menjadi berbahaya bila terjadi short dan overcharger. Membuat baterai dapat
menimbulkan api.

Disisi lain baterai yang sering digunakan untuk arus besar juga membuat baterai lebih cepat rusak.
Sebaliknya bila baterai tidak di charger juga dapat memperpendek usia pemakaian.

Yang berbahaya bagi kita, ketika baterai terjadi short atau over charger. Karena sifat bahan baterai lithium
dapat melepas semua energi dalam hitungan detik.

Munculnya api dan baterai meledak sudah jelas, tentu membahayakan bagi kita.

Sedangkan kita membutuhkan baterai 12V. Dengan memasang baterai serri dapat dicapai 12V, atau
voltase akan berada di sekitar itu.

Dapat digunakan untuk baterai senter dengan cahaya lebih erang seperti memberikan power untuk lampu
LED mobil menjadi lampu senter.

Power 12V DC untuk perangkat elektronik dan motor kecil DC 12V, atau perangkat tipe lain yang
membutuhkan power 12V DC

Yang diperlukan adalah 3 unit baterai untuk mencapai 12V.


1. Setiap baterai lithium memiliki voltase 3,6V/DC. Dengan 3 baterai akan mencapai voltase rata rata
10.8V/DC.
2. Bila 3 baterai dalam kondisi penuh (full charger), masing masing outpu power baterai mencapai
4.2V/DC, maka output maksimum pada puncaknya 12.6V/DC.
3. Kisaran baterai mendekati posisi kosong sekitar 3,2V/DC atau setara 3x 3,2V menjadi 9,6V DC.

Dengan 3 baterai, asumsi mengunakan masing masing kapasitas baterai 2000mAh. Maka output
maksimum baterai 12.6V/DC 2000mAh. Karena baterai dipasang dengan seri untuk meningkatkan voltase
12V
.
Dengan kekuatan baterai 12V, diperlukan sebuah perangkat board pengaman (Protection Board) yang
disebut BMS - Battery Management System. Board BMS memiliki beberapa tipe, misal BMS 2S untuk 2
baterai cell, BMS 3S untuk 3 cell baterai dan seterusnya.

Perangkat BMS akan dihubungkan ke baterai. Tujuannya melindungi setiap baterai dari over charger
sehingga sirkuit baterai lithium dapat memutus arus.Khususnya ketika terjadi short, sirkuit akan memutus
arus power keluar secara otomatis. Arus baterai akan terhenti sementara waktu.

Tipe board BMS yang diulas saat ini seperti gambar bawah disebut BMS 3s.Output dari perangkat dapat
diberikan beban maksimum 12V 20A. Walau angkat 20A adalah teori, dan tentu saja tidak jelas perangkat
12V seperti apa yang memerlukan arus beban sebesar 20A.
Pada bagian board akan dipisah jalur arus baterai, dari 1 - 2 - 3 baterai memiliki jalur tersendiri. Dan
terlindung dengan transitor untuk pengaman.

Harga BMS 3S dapat dibeli dengan rentang harga 15 ribu sampai 40 ribu. Dibawah ini board dengan
maksimum output 20A, walau ngak janji 20A. Mungkin yang dimaksud 20A adalah beban maksimum. Dan
stabilnya mungkin saja hanya 1/3 atau sekitar 5-6. Yang lebih besar mencapai 40A untuk beban puncak.

Output power Arus Ampere juga dipengaruhi daya tahan baterai. Bila mengunakan baterai high drain,
umumnya dapat mencapai beban arus maksimum. Karena jalur baterai akan dilewati arus yang sama.
Untuk

memasang jalur kabel antar baterai seri dengan board BMS 3s seperti gambar dibawah ini.
4 titik di PCB terhubung dengan kutub masing masing baterai lithium.

2 titik di PCB lain, untuk output power ke perangkat serta pengisian dengan charger baterai khusus 12V.

Dari skema diatas, kita dapat mengunakan baterai holder, atau menyolder langsung ke baterai (pastikan
posisi baterai memang aman dan resiko ditanggung anda).

Setelah semua rangkaian dirakit, berikan perlindungan di setiap titik kabel baterai dan PCB BMS 3s. Agar
tidak terjadi short dari luar, atau diberikan penutup untuk pengaman.
Dengan power 12V, menjadi sebuah baterai pack 12V. Kita dapat mengunakan sebagai baterai portabel.
Seperti merancang dengan mini pompa untuk semportan air. Dimana kebutuhan power motor DC 12V
dapat mencapai 2A.

Atau dijadikan power untuk senter yang terang. Misal anda ingin merancang sebuah senter dengan
kekuatan power 12V. Dan memilih mengunakan lampu LED untuk mobil sebagai lampu senter. Dan
dibutuhkan power 12V yang cukup kecil. Dapat merancang baterai pack 12V dari board BMS 3s, dirasakan
cukup memberikan arus 2A untuk senter anda.

Dengan BMS 3s, kita dapat membuat baterai pack dari 3 baterai lithium 18650 untuk mencapai kekuatan
output DC 12V 2000mAh (bila mengunakan baterai 2000mAh). Bila kita mengunakan kapasitas baterai
lebih besar, misalnya 3200mAh tentu kekuatan kapasitas baterai menjadi lebih besar.
Atau kita membuat kombinasi S dan P, dengan Seri dan Paralel. Dimana dibutuhkan 3 baterai x 2 atau
total 6 baterai.

Jangan mengunakan 3 sel baterai untuk beban besar seperti 3A. Karena baterai akan cepat habis.

Berapa biaya untuk membuat baterai pack dengan PCB BMS 3S.

1x BMS 3S board Rp.23.000 termasuk ongkos kirim.


1x baterai holder Rp.24.000 termasuk ongkos kirim.
1x kabel AWG atau sejenis, tipe kabel tebal Rp.10.000 beli di toko elektronik.
1x Lem epoxy untuk tutup pelindung Rp.15.000 di toko bangunan.

Total biaya pembuat baterai pack 12V/DC Rp.72.000.

Untuk menambah ampere baterai, tinggal dipasang dengan kelipatan 3 dengan kombinasi paralel dan seri.

Membuat baterai pack 12V memang tidak murah. Karena belum masuk dalam hitungan, 3 baterai lithium
tipe 18650. Bisa dijadikan pertimbangan dengan biaya yang anda perlukan. Kecuali mengunakan baterai
lithium 18650 bekas sekitar 45 ribu 3 unit sudah cukup baik walau kapasitas baterai akan terbatas sesuai
kemampuan baterai.

Dengan baterai 2000mAh x 3 saja lebih dari 100 ribu. Serta charger baterai lithium 12V, yang ini belum
selesai kami coba. Masih menunggu dipertimbangkan, harganya lumayan mahal sekitar 80 ribuan.
Perangkat lain, dengan solder dan perangkat test mutlimeter.

Apakah anda memerlukan perangkat baterai 12V. Artikel ini hanya memberi informasi untuk membuat
baterai pack dengan output 12V. Jadi perlu diperhitungkan hal lain. Misal anda membutuhkan power output
besar, disarankan mengunakan board tipe BMS 3s dengan angkat Ah lebih besar.

Sekali lagi ini sebuah ide dengan kebutuhan baterai portabel dengan output 12V. Pertimbangkan biaya dan
kebutuhan anda. Dan resiko pembuatan baterai pack 12V seluruhnya menjadi tanggung jawab anda.

Baterai 12V cara pemasangan paralel dan serial


Bila membutuhkan kapasitas baterai dengan ampere lebih besar. Dapat dipasang dengan beberapa
baterai 18650.

Ada beberapa cara untuk memasang baterai lithium dengan seri dan paralel. Misal kombinasi baterai
dengan 3 x 1 ternyata power kurang baik. Dapat dipasang dengan 3 x 2 atau 3 x 3.

Pilihan mengabung baterai lithium tipe 18650 mengunakan lem, epoxy atau holder baterai lithium.

Paling baik sebenarnya dengan baterai holder spacer. Karena kita dapat menambah atau melepas
kapasitas baterai bila diperlukan.

Jadi terserah yang membuat apakah mengunakan holder permanen seperti tempat baterai lithium 18650,
mengunakan lem atau sistem modular holder baterai.

Beda BMS Performance vs Balance


Untuk board 12V, ada 2 varian papan sirkuit proteksi baterai.

Papan proteksi baterai BMS Performance. Memiliki peak output lebih besar. Lebih tepat digunakan
untuk bor baterai dengan power besar.

Karena board BMS Performance dapat memberikan power lebih besar. Tetapi tidak memiliki pengaturan
keseimbangan baterai ketika di charger.Ketika salah satu sel baterai mencapai voltase yang ditentukan
oleh board BMS. Sistem board akan memutus dan mengangap seluruh baterai telah penuh.
Papan proteksi baterai BMS Balance

Tipe papan board ini berbeda, memiliki fitur pengisian keseimbangan ketika baterai di charger.

Ketika baterai di charger melalui board BMS Balance. Cara kerjanya sama, tapi memiliki output tidak
sebesar board tipe BMS Performance.

Perbedaan cara kerja BMS balance, ketika board mulai menahan arus adaptor mulai menurunkan current
ampere untuk pengisian baterai, ketika voltase baterai sudah mendekati Full Charger.
Sistem board otomatis melakukan keseimbangan.

Misal pengisian baterai 12V dengan adaptor charger 12,6V.

Dalam kondisi kosong, charger akan memberikan arus 1000mAh. Setelah baterai mulai terisi 80%, arus
dari adaptor charger akan menurun perlahan misalnya hanya 500mAh. Ketika baterai semakin mendekati
Full Charger, antara 12,5V, dimana adaptor charger hanya memberi araus 100mAh.

Dalam posisi tersebut sistem board BMS Balance mulai melakukan proses keseimbangan atau Balance.
Baterai yang sudah penuh akan menerima arus lebih kecil, sedangkan baterai yang belum penuh tetap
mendapatkan arus pengisian lebih besar.

Board BMS tipe Balance akan sedikit panas, sekitar 35 - 45 derajat. Karena resistor di board akan
menahan arus dari satu atau dua sel baterai yang sudah terisi. Dan sebagian arus akan diprioritaskan ke
baterai yang belum mencapai voltase full charger.

Dibawah ini ketika 3x3 baterai 12V dilakukan pengisian baterai. Setelah baterai mendekati full charger,
sistem pengisian baterai akan melakukan balance. Ditunjukan dengan suhu pada board menjadi lebih
panas selama proses Balance.

Adaptor charger 12V baterai lithium


Bila anda sudah memiliki baterai 12V, pertanyaan kedua bagaimana mengisi baterai 12V dari 3 baterai
lithium. Dengan sirkuit BMS, hanya memberikan perlindungan ketika baterai tidak kelebihan beban,
memutus power setelah voltase baterai turun, melindungi baterai pack dari short sirkuit yang berbahaya.

Sedangkan mengisi baterai 12V lithium yang dibuat dalam satu paket. Dapat di charger dengan adaptor
khusus 12V untuk baterai lithium. Adaptor  charger dijual dipasaran dengan pengisian 1Ah.

Mengemas baterai lithium menjadi baterai pack


Untuk membuat baterai pack tidak harus mengunakan Spot Welder. Walau pemakaian Spot Welder atau
solder dengan lempeng besi akan lebih kuat.

Membuat baterai lithium seri dan paralel dapat mengunakan solder biasa. Keitka menyolder, amat sangat
disarankan tidak memberi solder terlalu panas. Karena elemen baterai di dalam akan berdampak.

Untuk pengemasan dapat mengunakan berbagai cara. Setelah baterai pack selesai dibuat, dapat
mengunakan lem plastik, lem epoxy, bungkus plastik untuk mencegah air masuk ke komponen sirkuit BMS
dan ban dalam bekas dari karet sebagai peredam benturan bila terjatuh.

Komponen kualitas baterai sangat penting


Bila anda mengunakan baterai pack untuk high power. Misal untuk mesin motor kecil dengan baterai
lithium.

Pastikan mengunakan kualitas baterai lithium tipe 18650 yang baik. Dan uji sebelum dikemas. Kami
menemukan baterai yang usianya sudah cukup lama, memberi masalah dalam satu paket baterai pack,
dan proteksi dari BMS circuit sering memutus power secara tiba tiba. Walau voltase pada baterai cukup
baik, ketika baterai dirangkai menjadi baterai pack. BMS memutus power dalam waktu singkat.
Power baterai dapat off atau di Cut Off oleh BMS akibat salah satu baterai bermasalah.

Pastikan output power yang dibutuhkan pada perangkat, seperti pengerak motor portabel misal untuk
motor pompa 12V portabel.

Bila output DC yang dibutuhkan cukup besar mencapai 3A, ada baiknya baterai dibuat seri dan paralel.
Tujuannya beban baterai tidak membebankan pada 1 cell baterai dari 3 unit baterai yang ada. Dapat dibuat
menjadi 3x2 atau 3x3. Sekaligus memberikan kapasitas baterai lebih besar.

Pasang baterai Paralel apa yang terjadi.


Ketika anda memasang 2 bateari lithium secara paralel. Apa yang terjadi. Misal baterai 1 memiliki 4V,
sedangkan baterai ke 2 3,2V. Bila keduanya kutub baterai terhubung + ke + dan - ke -.

Dibawah ini yang menarik, dan mengapa banyak yang mengatakan. Gunakan baterai lithium dengan
model dan kapasitas yang sama bila dipasang serial atau paralel.

Merubah voltase 12V DC ke voltase 220V AC seperti listrik biasa


Caranya lebih mudah, dapat ditambahahkan inverter. Seperti keterangan dibawah ini, mengunakan 12V
output baterai dan sebuah mini inverter dengan output 35W AC (prakteknya cukup untuk 25W AC).
Arus 12V dapat dirubah menjadi 220V AC, dan dapat menyalakan sebuah lampu LED atau TL LED.

Daya tahan lamanya lampu dengan baterai, tentu tergantung kapasitas baterai yang dipakai.

Ketentuan voltase baterai lithium


Beberapa baterai lithium dapat di charger sampai 4.2V/DC per baterai. Beberapa produk lebih tinggi
4,3V/DC. Semakin besar pengisian baterai sampai Full Charger, atau baterai berada di posisi 4.2V/DC.
Usia baterai akan lebih cepat menurun, dibanding mengisi sampai kapasitas 70% sekitar 4V/DC
Setelah di baterai lithium Full Charger, voltase akan turun 3% dari voltase atas.

Baterai lithium akan bekerja konstan dengan output 3.7 - 3,6V/DC setelah baterai digunakan. Dan stabil di
posisi voltase tersebut, setara voltase output 3 baterai sama dengan 10,8V/DC Jadi baterai pack 12V
dengan 3 sel baterai, tidak mendapatkan 12V/DC secara konstan. Perlahan total voltase baterai drop
dibawah 11 V/DC.

Setelah baterai digunakan dan kapasitas terus menurun, voltase juga menurun sampai di kisaran 3.2
V/DC. Sistem sirkuit mungkin akan memutus output baterai untuk pengaman agar tidak rusak akibat power
drop terlalu besar. Catatan harus dilihat spesifikasi BMS pada keterangan sirkuit BMS otomatis memutus
arus bila voltase baterai mencapai voltase terendah. Untuk mencegah kebutuhan kapasitas power,
solusinya dengan menambah jumlah baterai.

Bila berencana membuat baterai pack lithium sekelas 12V. Pastikan anda mengetahui cara kerja baterai
lithium, tipe sirkuit. Karena proses paling berbahaya adalah merakit baterai sampai tersambung ke board
BMS. Dan terakhir baterai di pack harus diberi pelindung seperti Shrink Warp seperti plastik yang
dipanaskan.

Baterai lithuim mampu menampung energi besar, dengan pengisian lebih cepat dibanding tipe baterai
Accu. Perlu di ingatkan, ketika menyambung baterai, pastikan koneksi sudah sesuai seperti yang
ditentukan oleh diagram BMS. Terbalik pemasangan dapat menyebabkan baterai short. Uji dahulu,
sebelum memasang koneksi kabel baterai permanen.

Bila terjadi sesuatu hal dengan baterai yang dibuat, resiko di tangan pembuat
Baterai sepeda listrik buatan sendiri, remaja ini
membongkarnya dari baterai notebook
Green | 16 December 2013
Remaja ini membuat baterai sepeda listrik dari pack baterai notebook. Dengan 6 baterai notebook dapat
disusun menjadi 22 volt DC. Keterangan ini untuk memberikan informasi pembuatan baterai dengan output
voltase besar bagi sepeda listrik.

Namanya Rinoa super genius. Dia membeli baterai notebook yang berisi 12 baterai cell. Baterai Lithium
memiliki input standar 4,2v dan output konstan 3,7v. Dia membeli beberapa baterai notebook baru lalu
dibongkar untuk mengeluarkan cell baterai. Mengapa dia membeli baterai untuk noteboo, katanya kualitas
secara umum lebih bagus. Beberapa pabrik notebook mengunakan baterai buatan Sony atau Panasonic
lithium.

Membutuhkan 2 jam mengeluarkan baterai dari paket notebook. Lalu baterai di charger dengan 3,73 volt
dengan urutan 1 paket baterai notebook 3 susun x 4 baterai. Baterai di isi dengan 11,4Volt (3,8volt perpack
baterai) dengan charger mendekati 1 ampere.

Tahap kedua mengabungkan 6 baterai pack dari masing masing output dengan susunan setiap satu baris
baterai berisi 4x3 =12 unit digabung pararel akan menghasilkan output 3,7V tapi ampere baterai menjadi
12 x jumlah masing masing kekuatan baterai. 3,7 volt di satu baris baterai dikalikan 6 baterai pack,
menghasilkan output sekitar 22,2V atau lebih dengan jumlah kekuatan ampere di setiap baris baterai (12
baterai perbaris).
Semua baterai digabung dan menjadi satu baterai pack. Dengan perhitungan output 6 baterai  x 3,7V =
22,2 volt. Pengisian maksimum dengan 25 volt sesuai standar baterai lithium 3,7 volt x 6 unit.

Baterai dibuat degan susunan Seri  dari -+ , -+, -+, -+, -+, -+ dengan sebuah paku yang kuat nantinya di
solder.

Tahap terakhir membungkus baterai agar tidak mudah bergerak dalam satu paket.
Di video Youtube tertulis 48V mungkin yang dimaksud 22 volt dengan melihat urutan baterai yang dibuat.
Keterangan bisa dilihat di Youtube, untuk memberikan gambaran pembuatan baterai pack sendiri bagi
sepeda listrik. Bukan untuk ditiru tapi bisa dijadikan referensi tentang elektronik. Baterai Lithium Ion dengan
kekuatan sebesar ini cukup berbahaya bila terjadi short sirkuit.

Rhino mengatakan untuk mengisi baterai sepedanya, dia tidak mengunakan pelindung short sirkuit.
Pengisian dilakukan via charger - Imax B6 balance charge. Berat baterai dengan 72 cell sekitar 4kg. Harga
baterai 12 cell untuk notebook antara 300-400 ribu dengan kekuatan 10A. Disana harganya relatif murah,
tapi di Indonesia berbeda.

Rinoa memberikan perubahan disain baterai diatas dengan pengisian charger untuk RC. Dia merubah
disain baterai karena disain baterai standar ternyata tidak memberikan power seimbang di antara baterai.
Dia menganti dengan charger ke baterai, mengunakan 7 kabel. 1 kabel ke minus dan 6 kabel ke baterai
pack untuk arus plus. Dari video dibawah ini kita bisa mengetahui, mengapa baterai smartphone memiliki
banyak sekali socket dibanding 2 socket plus dan minus, karena ada bagian pengaman untuk baterai.
Cara membuat kabel Fast Charger smartphone
Android 1000mAh keatas
Membuat kabel usb menjadi Fast Charger USB

Bagaimana cara mengisi baterai smartphone lebih cepat.

Pertanyaan menarik bagi kita penguna smartphone. Setiap hari harus mengisi baterai smartphone 1-2-3
jam.

Adaptor charger, kabel USB dan smartphone sangat berhubungan ketika mengisi baterai smartphone.

Untuk mengisi baterai smartphone lebih cepat, ke 3 komponen tersebut membutuhkan perangkat
tersendiri.
Khususnya kabel USB sebaiknya mengunakan kabel berkualitas.

Ketiga komponen tersebut menentukan apakah sebuah adaptor Fast Charger dapat bekerja dan
memberikan power lebih besar pada arus USB port ke microUSB.

Bila smartphone mendukung Fast Charger, adaptor charger memiliki ouput besar. Tapi salah mengunakan
kabel USB, dan hanya memberikan arus 500mAh, pengisian baterai smartphone tetap lambat.

Beberapa pabrikan menawarkan kabel Fast Charger berkualitas. Termasuk kemampuan untuk tranfer
data, dan mengisi smartphone dengan ampere lebih tinggi dibanding kabel USB biasa.

Catatan Teknik ini hanya di test pada port dan kabel microUSB standar

Harga kabel Fast Charger tidak murah


Harga kabel Fast Charger dapat mencapai 100 ribu. Tapi memberi garansi kabel mereka mampu dilewati
arus ampere besar. Ditambah fitur khusus yang tidak ada di kabel fast charger lain. Di dalam kabel
terdapat sistem pengaman

- Tetapi harga kabel Fast Charger juga ditawarkan lebih murah mulai dari 10 ribu. Biasanya tidak
mengunakan kabel nylon atau seperti kabel USB standar. Bedanya isi kabel lebih tebal, walau tanpa 
perlindungan chip, tapi mampu dilewati arus 1.000mAh -2.000mAh atau lebih. Umumnya memiliki serabut
tembaga lebih besar.
- Kabel Fast Charger 20 ribu ada juga yang sudah dikemas dengan nylon untuk melindungi kabel, dan
kualitasnya sangat baik seperti dilewati arus 2,4Ah.
- Dan naik ke 30-40 ribuan sudah mendapat kabel 3Ah, kadang disebutkan dengan standar kabel AWG
atau standar kabel yang mampu dilalui arus lebih tinggi.
- Harga 35 ribu keatas, anda mendapatkan kabel Fast Charger dengan arus 3A lengkap dengan indikator
meter Ah dan Voltase. Kabel di harga ini sepertinya paling baik, asalkan dari merek produsen aksesoris
smartphone.

Untuk saran, bila memiliki smartphone kapasitas baterai besar dan sudah mendukung pengisian cepat /
Fast Charger. Dan anda sudah memiliki charger dengan output 1,5A -  2A.

Dapat membeli kabel tipe Fast Charger Premium yang lebih aman. Disini bukan untuk membuat kabel
sekelas tersebut, tentu kabel mahal memiliki kualitas dari serabut tembaga dan jack konektor berkualitas.

Kita mencari tahu dan solusi mengapa mengisi baterai smartphone lambat. Yang disebabkan kabel USB
yang digunakan dari kabel USB standar.

Bagaimana membuat kabel USB menjadi USB Fast Charger. Dan memanfaatkan charger arus besar untuk
mempercepat pengisian baterai smartphone.

Setidaknya memberikan power ke smartphone diatas arus power yang diberikan kabel USB biasa.
Mungkin dapat menyadari kita, kalau smartphone dapat menerima arus lebih besar. Dan
mempertimbangkan membeli kabel fast charger yang baik.
Teknik membuat kabel Fast Charger microUSB
Ketika kabel USB ke microUSB biasa terhubung ke smartphone.

Arus yang power hanya di rentang 5V 500mAh. Beberapa kabel mampu memberikan arus mendekati
1000mAh (1Ah)

Hanya beberapa kabel USB yang berkualitas memiliki kemampuan mengalirkan arus diatas 1000mAh.
Sedangkan kabel microUSB premium yang dapat dilewati arus 2.000Ah bahkan lebih.

Walau mengunakan adaptor charger Fast Charger ampere besar sampai 1500 - 3000mAh, arus tersebut
akan dibatasi oleh sistem pengisian baterai smartphone.
Bila smartphone mampu menerima arus DC sampai 1000mAh atau lebih. Pada kenyataannya smartphone
tidak sampai / menerima power besar tersebut karena tahanan di bagian kabel dan sirkuit di smartphone.

Untuk keamanan hanya mengijinkan power masuk ke smartphone terbatas sampai 500mAh saja.

Agar smartphone mengetahui bahwa kabel yang digunakan tidak berhubungan untuk tranfer data dengan
computer.
Dapat memodifikasi kabel USB biasa seperti kabel USB Fast Charger, caranya dengan menghilangkan
jalur kabel data, dengan menghubungkan kabel data di bagian port micro USB.

Seperti diagram gambar pertama dibawah ini, jalur USB ke microUSB 2.0 standar mengunakan 4 kabel.
Disebut kabel USB data atau kabel USB standar.

Gambar kedua, jalur kabel USB ke microUSB di modifikasi. Dengan mengabungkan kabel putih dan hijau
menjadi satu, kabel USB standar dapat menjadi kabel Fast Charger ( "kemungkinan" ).

Bila jalur kabel hijau dan putih tidak tersambung, maka smartphone kembali membatasi penerimaan power
DC dan ampere seperti semula.

Cara membuat kabel Fast Charger smartphone


Seperti detil dibawah ini. kita mengunting bagian luar kabel, gunting bagian yang dekat ke konektor
microUSB.

Lihat isi kabel USB, terdiri 4 jalur kabel di dalam kabel USB
Kabel USB warna hitam dan merah adalah jalur power DC 5V
Sedangkan kabel USB berwarna hijau dan putih umumnya adalah kabel untuk tranfer data.

Gabungkan kabel hijau dan putih, untuk menonaktifkan kabel data yang terhubung ke port microSD.

Untuk mengaktifkan kabel USB Fast Charger


Seperti gambar dibawah ini

• Bila kabel hijau dan putih tidak digabung. Mengunakan adaptor Fast Charger (1000mAh atau lebih besar)
untuk mengisi baterai smartphone, smartphone hanya menerima arus 5V 500mAh. Walau charger yang
digunakan memiliki output 5V 1000mAh atau 5V 1500mAh

• Bila kabel hijau dan putih digabung (short). Maka smartphone dapat menerima power charger lebih dari
1000mAh.
Perbedaan pengisian baterai cepat dengan kabel Fast Charger.
Apakah benar merubah kabel hijau dan putih pada kabel USB dapat menjadi kabel Fast Charger USB.

Gambar pertama, terlihat kabel hijau dan putih di dekat port microUSB yang terbuka. Arus DC yang
diterima smartphone untuk mengisi baterai hanya 180mAh ditambah pemakaian power smartphone sendiri
mencapai 420mAh (untuk power LCD, CPU dan lainnya).

Total power yang masuk dari charger 1500mAh tapi digunakan sistem pengisian baterai smartphone hanya
600mAh. Dan pengisian baterai hanya 180mAh. ketika layar smartphone aktif.

Gambar kedua, terlihat perbedaan ketika kabel hijau dan putih dari microUSB ditutup atau close (short).
Maka smartphone akan menerima arus sampai 1.420mAh.
Dari aplikasi Ampere Android, baterai sedang di isi dengan arus 1000mAh, dan power smartphone
sekitar 420mAh. Total power yang digunakan oleh smartphone dari adapter charger mencapai 1420mAh.

Kedua test diuji mengunakan modifikasi kabel dan charger yang sama.

Pada gambar terlihat perbedaan arus power DC ketika kabel data yang dekat ke port microUSB terbuka
dan terhubung.
Untuk membandingkan perbedaan antara kabel USB standar menjadi kabel Fast Charger USB. Dapat
dilihat video dibawah ini.

Mengunakan kabel yang sama, tapi berbeda input 2 power adaptor berbeda. Terakhir dengan
perbandingan kabel yang telah mendukung USB Fast Charger

Test pertama, mengunakan kabel modifikasi dengan adaptor charger Xiaomi MDY-03-EB sertifikasi
Qualcomm QC 2.0. Dengan output maksimum 5V/DC 2000mAh

Test kedua , mengunakan kabel modifikasi dengan adaptor charger Xiaomi MDY-08-ES Non sertifikasi
Qualcomm QC 3.0. Dengan output maksimum 5V/DC 3000mAh

Test ketiga, mengunakan kabel USB Fast Charger TP-Link dari Power Bank dan adaptor charger Xiaomi
MDY-03-EB.

Smartphone yang dipakai untuk test pengisian baterai, mengunakan standar Qualcomm QC 2.0 dengan
batas input maksimum 5V/DC 1.500mAh.

Pengalaman ini dapat dilihat pada video dibawah. Memperlihatkan beberapa charger berbeda dengan
teknik modifikasi kabel USB OTG / Fast Charger. Dan perbedaan pengisian baterai yang dipengaruhi oleh
kabel (modifikasi)

Catatan untuk modifikasi kabel USB standar menjadi kabel USB Fast Charger
Sebelum lebih jauh, kita bicara pahitnya terlebih dahulu.
Keberhasilan membuat kabel USB Fast Charger tidak menjamin 100% berfungsi seperti apa yang di uji
diatas.

Karena kabel USB yang anda gunakan mungkin berbeda kualitas dengan yang kami coba.

Jadi jangan memaksakan merusak / mengunting kabel USB anda, dan resiko tidak bekerja bahkan
merusak perangkat anda sendiri.
Akan lebih hemat bila anda mendapatkan kabel USB premium, dibanding mengakali kabel yang anda
modifikasi ternyata tidak memadai.

Ketika anda mengunting kabel dengan teknik diatas, kabel USB anda tidak akan berfungsi untuk kabel
data. Karena jalur kabel data telah diputus seperti gambar diatas..

Beberapa pelajaran yang kami dapatkan dirangkum dalam beberapa point dibawah ini.
Membuat Fast Charger perangkat yang dibutuhkan
Membutuhkan perangkat adaptor charger dengan output setidaknya 5V/DC 1.000mAh dan smartphone
yang mendukung pengisian cepat.
Rata rata smartphone dapat menerima arus 5V/DC 1.000mAh.
Harga charger 2A rata rata dijual sekitar Rp.40.000 - 50.000 (seperti unit yang diuji).
Pengisian baterai cepat bekerja ketika kapasitas baterai dibawah 70-80%. Setelah kapasitas 80%, sistem
pengisian baterai akan melambat.
Konetor USB tembaga berkualitas bila ingin merancang sendiri.

Kualitas kabel USB.


Tidak semua kabel USB standar dapat dimodifikasi dan dilewati arus diatas 500mAh. Seperti kabel USB
dari Power Bank murah kadang hanya berisi tembaga tipis, berbeda dengan kualitas kabel USB Fast
Charger original.

Pastikan kabel yang ingin di modifikasi memiliki kualitas baik, caranya dengan menguji dengan aplikasi
Android Ampere (dapat dicari di Google Play Store) sebelum memotong kabel. Atau anda dapat membuat
kabel baru dengan kualitas yang anda inginkan.

Panjang kabel
Kabel USB standar panjang atau pendek lebih baik ?.
Dijawab semakin pendek kabel, kemungkinan dapat di modifikasi menjadi kabel USB Fast Charger.
Tetapi kabel Fast Charger memiliki bahan tembaga berbeda. Dapat dibuat sampai panjang 2 meter lebih.

Umumnya bagian luar kabel USB yang baik, memiliki ukuran lebih besar, dan di dalamnya memiliki serabut
kabel tembaga lebih tebal.
Jangan berharap mengunakan kabel USB bawaan charger palsu, kabel USB power bank murah atau kabel
berkualitas rendah dengan ukuran kabel yang kecil. Disain kabel mengunakan isi kabel sangat tipis
(separuh dari isi kabel USB berkualitas).

Waktu pengisian baterai dan arus power ke smartphone dengan teknik kabel modifikasi Fast
Charger
Hasilnya akan berbeda beda. Mengunakan 2 charger berbeda saja dengan kabel dan smartphone yang
sama. Memberikan arus power pengisian baterai berbeda.
Jadi tidak menjanjikan pengisian baterai lebih cepat dapat sama bila mengunakan adaptor fast charger
berbeda model.

Pengetahuan untuk membuat kabel USB menjadi kabel Fast Charger dapat dijadikan pelajaran.
Setidaknya kita mengetahui kesalahan, penyebab smartphone dan adaptor charger sudah mendukung
Fast Charger, tetapi pengisian baterai smartphone tetap lambat.
Fast Charger ini dapat dimanfaatkan bila smartphone tidak memiliki opsi mengaktifkan Fast Charger

Masalah pengisian baterai smartphone lambat dapat disebabkan USB kabel bukan diperuntukan
bagi pengisian cepat.
Tidak semua smartphone dapat bekerja dengan teknik diatas, termasuk model smartphone Samsung
Bila kita dapat membuat kabel USB menjadi kabel Fast Charger. Kita dapat memanfaatkan untuk mengisi
baterai power bank lebih cepat dengan charger Fast Charger.
Bila kita tidak ingin mengambil resiko dan membuang waktu untuk membuat sebuah kabel Fast Charger.
Banyak produsen yang menjual kabel Fast Charger berkualitas dan dipastikan akan bekerja dengan baik.
Hati hati ketika mengunakan charger dengan arus besar, khususnya port microUSB pada smartphone
anda. Ketika anda mengisi baterai smartphone dengan 1.5A 5V/DC setara 7,5W, 2A 5V setara 10W.

Bila anda memiliki charger yang baik dengan output 1A keatas. Dan smartphone anda bekerja
dapat menerima arus 1A.
Tapi pengisian baterai smartphone anda lambat. Cobalah diperiksa dengan Android Ampere seperti
keterangan video diatas.
Siapa tahu, masalahnya hanya di kabel USB yang tidak mampu dilewati dengan arus ampere besar. Dan
arus charger adaptor tertahan sampai 500mAH saja sampai di smartphone anda.

Jangan lupa semua koneksi harus sesuai kemampuan dilewati arus ampere besar. Dari konektor, kabel
dan charger, satu komponen saja tidak memenuhi standar maka arus power DC yang masuk ke
smartphone akhirnya turun. Bisa disebabkan konektor USB yang tidak memadai walau ukuran kabel yang
digunakan sudah sesuai standar.
Yang tidak dilakukan
Informasi ini untuk memberi gambaran, masalah dari smartphone dan charger serta penyebab lama
mengisi baterai. Jangan jangan masalahnya ada di kabel usb yang tidak layak, tidak mampu mengirim arus
besar.

Tidak mengunakan cable microUSB biasa untuk kabel Fast Charger. Karena sangat beresiko terjadi short
akibat arus terlalu besar.
Tidak melihat fisik kabel microUSB premium dan membandingkan kabel microUSB standar dengan bentuk
fisik yang sama seperti keterangan diatas. Kualitasnya Bedaaa.

Kabel premium fast charger sistem pengaman dalam bentuk komponen chip, menjaga kestablian arus dan
voltase selama pengisian

Kabel premium fast charger juga memiliki pelindung bila kondisi kabel menjadi panas. Sehingga perangkat
dan adaptor charger akan aman bekerja.

Kabel premium fast charger juga mengunakan standar kabel yang disebut standar AWG. Kabel ukuran
kecil tapi dapat dialiri besar arus tertentu seperti 2A tanpa merusak kabel.
Data dapat ditranmisi dari kabel AWG28 yang lebih kecil.
Sedangkan voltase dan arus melewati kabel AWG20 yang lebih tebal.
Dibanding merancang kabel USB Fast Charger yang dilengkapi dengan fitur kabel data. Ada
baiknya membeli kabel USB Fast Charger berkualitas. Sudah dipastikan memiliki kemampuan yang
tepat, harga tidak terlalu mahal, tapi tidak membeli kabel yang murahahn. karena lebih hemat dan
tidak membuang waktu kita dibanding melakukan percobaan sendiri.

Artikel ini dapat dijadikan referensi, khusus modifikasi kabel biasa menjadi Fast Charger tipe microSD.
Bukan tipe kabel USB tipe C.

Tentunya resiko yang anda lakukan di tangan penguna.

Anda mungkin juga menyukai