Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK AGENDA 3 (MATERI

SMART ASN)
Terlibat Ujaran Kebencian, Oknum PNS Ditetapkan Jadi
Tersangka
BATU (SurabayaPost.id) – Tiga PNS di lingkungan Pemkot Batu berurusan dengan
polisi. Sebab mereka diduga terlibat dalam pengunggahan ujaran kebencian di
media sosial (Medsos). Bahkan satu di antara mereka sudah ditetapkan sebagai
tersangka oleh Polres Batu.

Hal tersebut, dibenarkan Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Jeifson Sitorus, Rabu
(2/9/2020) malam. Dijelaskan dia bika unggahan ujaran kebencian tersebut, isinya
menyudutkan seorang PNS, yang notabene korban dari ujaran kebencian. Korban
itu adalah Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPR Kota Batu,
Hutomo Mandala Putra.
Terkait permasalahan itu, menurut Kasat Reskrim Polres Batu, sudah ada satu
yang ditetapkan sebagai tersangka. “Satu orang ditetapkan sebagai tersangka.
Sedangkan yang dua orang lagi sebagai saksi. Proses hukum tetap berlangsung
meskipun ada perdamaian di kedua belah pihak. Polisi tidak melakukan
penahanan terhadap tersangka,” kata polisi yang sapaan akrabnya Jeifson itu.

Lebih lanjut, Jeifson mengurai terjadinya perkara tersebut. “Kasus ini berawal dari
laporan masyarakat tentang akun atas nama May Munah yang tidak diketahui
pemiliknya. Akun ini mendistribusikan muatan pencemaran nama baik,” paparnya.

Kemudian, papar dia, setelah dilakukan penyelidikan dan proses lebih kanjut,
Polres Batu, menurut nya berhasil mengamankan tersangka atas nama Agus
Gunawan.Dan itu, menurutnya seorang staf di Dinas PUPR.

“Polres Batu dari Kesatuan Reserse Kriminal mengamankan terduga Agus pada
Jumat, 25 Agustus 2020 yang sempat dilakukan penangkapan selama 24 jam,”
tandasnya.
Selanjutnya, tandas dia,sang terduga menurut Jeifson tidak ditahan,dengan alasan
karena statusnya pelaku PNS dan alamatnya jelas, dan potensi untuk melarikan
dirinya sangat kecil.Selain itu, menurutnya dari kedua belah pihak antara pelapor
dan terlapor sudah ada perdamaian, yang menurutnya antara pelaku dan korban.

“Motif tersangka melakukan ujaran kebencian karena spontanitas.Alasan pelaku


karena sebelumnya sering mendapatkan provokasi dari dua orang PNS yang
menjadi saksi, yaitu Andi Abdurahman dan Miftahul Aziz,” ujarnya.

Karena, ujar dia, kedua orang tersebut, mengetahui ada postingan setelah
diberitahu Agus.Dalam pengakuan saksi,menurutnya yang satu orang
menyampaikan provokasi dan yang satu orang tidak.

Terpisah, berdasarkan keterangan pelapor, Yunita Puji Lestari, yang notabene istri
Hutomo mengaku akun May Munah Menjelek-jelekan nama suaminya,dan kepala
dinas serta kepala daerah turut menjadi sasaran fitnah melalui ujaran kebencian
di Medsos.

“Bentuk ujaran kebencian nya dengan unggahan foto dan status di sosial media.
Kemudian saya melapor ke Polres Batu karena tuduhan yang telah diumbar
terhadap suaminya dan pihak lain ,itu tidak benar,” tegasnya.

Terkait, itu tegas dia,korban melapor di Reskrim Polres Batu dan trnyata
pelakunya teman dekat suami.Kendati demikian,menurut Yunita demi rasa
kemanusiaan,Ia mengaku memilih diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

“Meskipun diselesaikan dengan cara kekeluargaan, namun sanksi administrasi


sebagai seorang PNS tetap diproses. Karena sudah seperti itu Insya Allah semoga
tidak terjadi lagi. Dan kami sudah ada kesepakatan bahwa kita damai dan pelaku
harus membersihkan nama baik,” mintanya.

Sementara itu, pelaku Agus mengaku khilaf.Dan menurutnya, Ia mengaku tidak


berpikir panjang terhadap provokasi berita tidak benar dari kedua rekan kerjanya
bernama Andi Abdurahman yang bertugas di DPUPR dan Miftahul Aziz Kasi di
Bappelitbangda Pemkot Batu.

“Karena tersulut emosi, saya mengambil ponsel istri kemudian mengetik dan
mengunggah ujaran tersebut di media sosial dan mengirimnya ke grup-grup
facebook. Cuma berfikir singkat dan saya khilaf. Saya pakai akun istri saya,” ngaku
Agus.

Terkait aksinya itu, Agus mengaku, karena banyak mendengar provokasi atas
kinerja atasannya.Meski begitu, Ia tidak mengklarifikasi nya kepada yang
bersangkutan ,sehingga berakhir termakan hoaks dan berurusan dengan pihak
yang berwenang.

“Aksi saya karena terpengaruh kedua teman saya, terdorong dengan bisikan-
bisikan yang belum tentu benar yang tidak saya buktikan kebenarannya.
Kesalahan saya langsung percaya saja padahal belum saya klarifikasi,” ucapnya.

Dengan demikian, Agus mengaku curiga kepada seorang rekannya yang kini telah
berpindah ke dinas lain karena sakit hati, yang posisinya diganti oleh Hutomo.

“Saya menduga seperti itu,dan salahnya saya terpengaruh dengan hasutan itu
semuaa,” pungkasnya (Gus)

TUGAS :
A. JELASKAN SECARA RINGKAS KASUS DI ATAS
B. BAGAIMANA PANDANGAN, CARA MENYIKAPI DAN PERAN ASN SUPAYA
KASUS TERSEBUT TIDAK TERJADI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN
C. JAWABAN DAPAT DIANALISIS BERBASIS DATA/FAKTA, TEORI DAN DASAR
HUKUM (PERATURANPERUNDANGAN SERTA MATERI SMART ASN
SELAMAT BEKERJA !!!
Sumber :
https://surabayapost.id/terlibat-ujaran-kebencian-oknum-pns-ditetapkan-jadi-
tersangka/

Anda mungkin juga menyukai