Neuroleptisasi cepat adalah terapi yang segera dapat menenangkan pasien dengan
antipsikotik dosis tinggi untuk mengatasi kondisi psikotik akut, dan diharapkan gejala
Pada awalnya digunakan dosis besar pada penggunaan antipsikotik yang mempunyai
potensi rendah seperti klorpromazin dalam neuroleptisasi cepat. Efek sedasi yang berlebihan,
hipotensi yang signifikan, iritasi pada tempat injeksi dan aritmia pada jantung (berhubungan
dengan efek histamin, kolinergik, dan antagonis α adrenergik) menuntun pada pengurangan
antipsikotik tipikal yang sering digunakan dalam penanganan agitasi akut hingga saat ini.
Haloperidol lebih efektif dengan efek merugikan yang rendah, dan dapat menurunkan
ambang kejang. Antipsikotik generasi kedua mampu mengatasi gejala positif, negatif,
maupun afektif dengan baik meskipun perlu mendapat perhatian pada efek kenaikan berat
badan, kenaikan kadar prolaktin dan efek metabolik lain, serta terjadinya peningkatan
Masalah utama dalam penggunaan haloperidol adalah gejala ekstra piramidal (EPS)
antara lain distonia, akatisia dan gejala mirip parkinson. Walaupun terdapat sugesti yang
menyebutkan bahwa obat antipsikotik potensi tinggi seperti haloperidol akan meningkatkan
risiko terkena sindroma ini dibanding dengan obat potensi rendah seperti klorpromazin.
Namun, sugesti ini nampaknya berkaitan dengan penggunaan obat potensi tinggi seperti
haloperidol yang lebih sering diberikan dibanding dengan obat potensi rendah seperti
pemanjangan interval QT, juga dianggap sebagai antipsikotik dengan resiko rendah
risperidon) mempunyai kemampuan yang kurang lebih sama dengan antipsikotik generasi
pertama yang dalam hal ini adalah haloperidol dalam mengatasi agitasi pada pasien dengan
demensia.
pasien skizofrenia dengan persentase pengaruh sebesar 73,80%. Klozapin merupakan terapi
antipsikotik lainnya. Hal ini bermakna bahwa klozapin merupakan antipsikotik yang paling
Hasil riset terbaru oleh Stroup et al. (2016) menjelaskan bahwa pasien skizofrenia
dan memiliki efektivitas yang lebih besar dibandingkan antipsikotik lain, sehingga kini
penggunaan monoterapi klozapin banyak digunakan untuk mencegah dan mendeteksi efek
Essali et al. dalam hasil penelitian meta analisisnya menyatakan bahwa pasien
perbaikan klinis yang lebih signifian dan kekambuhan yang lebih sedikit. Selain itu, klozapin
juga lebih efektif dalam mengurangi gejala skizofrenia bila dibandingkan obat antipsikotik
generasi pertama (tipikal). Hal yang sama juga dipaparkan oleh hasil penelitian Ravanic et al.
bahwa klozapin dosis rendah menunjukkan efektivitas yang lebih baik pada pasien