Soal Bagian -1
A. Mencari rumusan masalah dan tujuan penelitian pada jurnal.
Jurnal 1 : Evaluasi Kinerja Campuran Beraspal dengan Bitumen Hasil Ekstraksi
Penuh dari Asbuton
Rumusan Masalah
Lebih dari 90% dari seluruh panjang jalan yang ada di Indonesia
menggunakan teknologi perkerasan lentur atau perkerasan beraspal. Nono (2015)
menyatakan bahwa untuk menenuhi kebutuhan pembangunan dan pemeliharaan
perkerasan beraspal setiap tahun harus import aspal, padahal Indonesia memliki
aspal alam yang depositnya sangat melimpah. Kebutuhan aspal nasional Indonesia
sekitar 1,2 juta ton pertahun. Berdasarkan data tersebut, baru 0,6 juta ton saja yang
dapat dipenuhi oleh PT. Pertamina sedangkan sisanya dipenuhi melalui import
(Annas et al., 2013). Sementara ketersediaan aspal minyak semakin terbatas dan
harga yang cenderung naik terus seiring dengan harga pasar minyak mentah dunia.
Untuk menjawab kendala di atas, maka salah satu alternatif yang menjanjikan
adalah penggunaan aspal batu buton (asbuton) yaitu sebagai bahan substitusi aspal
minyak. Pemanfaatan asbuton diharapkan dapat mengurangi angka impor aspal
minyak sekaligus dapat memanfaatkan kekayaan dalam negeri yang melimpah.
Selain itu, dengan dikembangkannya aspal lokal ini dapat membuka lapangan kerja
lebih luas yang dapat menyerap banyak tenaga kerja (Darma &Andaka,2016).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dituliskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana kinerja campuran beraspal AC-WC (Asphaltic Concrete Wearing
Course) dan HRS-WC (Hot Rolled Sheet Wearing Course) dengan
menggunakan bitumen hasil ekstraksi penuh dari asbuton?
2. Bagaimana dampak penggunaan ekstraksi abuston pada aspal dengan
campuran beraspal konvensional yang menggunakan aspal minyak penetrasi
60?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kinerja campuran beraspal AC-WC (Asphaltic Concrete Wearing
Course) dan HRS-WC (Hot Rolled Sheet Wearing Course) dengan
menggunakan bitumen hasil ekstraksi penuh dari asbuton.
2. Mengetahui dampak penggunaan ekstraksi abuston pada aspal dengan
campuran beraspal konvensional yang menggunakan aspal minyak penetrasi
60.
Jurnal 2 : Implementasi Manajemen Risiko Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja,
dan Lingkungan (K3L) pada Pembangunan Flyover Pengangsaan 2 Kelapa Gading
Jakarta Utara
Rumusan Masalah
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia
masih sering terabaikan. Data Biro Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan jumlah
tenaga kerja di konstruksi jauh meningkat, dari 4.844.689 orang di tahun 2010
menjadi hampir dua kali lipat di tahun 2015, sebanyak 8.208.086 orang atau sekitar
7% dari 114 juta orang pekerja (BPS,2016). Sektor konstruksi juga dianggap salah
satu sektor yang berisiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Data-data kecelakaan
kerja yang dipaparkan sebelumnya tidak secara khusus memuat informasi
kecelakaan kerja di konstruksi, namun beberapa sumber (Bpjs Ketenagakerjaan,
2016) (Pritanti, Purwoto, & Solechan, 2012) mencatat paling tidak 30% kasus
kecelakaan kerja terjadi di sektor konstruksi. Dengan jumlah porsi tenaga kerja
yang besar dan juga risiko yang besar membuat kecelakaan kerja di sektor
konstruksi merupakan aspek yang perlu diperhatikan.
Adapun pada Proyek Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading
Jakarta Utara sampai dengan Maret 2016 terdapat empat kecelakaan kerja. Hal ini
seharusnya bisa diminimalisir dengan dilakukannya manajemen risiko
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dituliskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana jenis-jenis risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan
pembangunan flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara?
2. Bagaimana cara mitigasi risiko yang dapat diterapkan pada pelaksanaan
pembangunan flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jenis-jenis risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan
pembangunan flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara.
2. Mengetahui cara mitigasi risiko yang dapat diterapkan pada pelaksanaan
pembangunan flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara.
Amirotul M.H.M, Yulianto, B., dan Hartono, D.I. 2016. Kajian Sistem Contraflow
Bus Lanes Di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta. e-Jurnal Matriks
Teknik Sipil.
Bintang, M.K. 2021. Kinerja Ruas Jalan Bhayangkara, Jalan Pajeksan, Jalan
Ahmad Yani, Dan Jalan Kh. Ahmad Dahlan Setelah Penerapan Sistem Satu
Arah Di Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta. Tugas Akhir. UII : Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Fitrada, A.G dan Munawar, A. (2015). Evaluasi Penerapan Sistem Contraflow
Buslane Dengan Menggunakan Software Vissim (Studi Kasus Jalan Prof.
Yohannes Dan Jalan C. Simanjuntak, Yogyakarta). The 18th FSTPT
International Symposium.
Hakim, A.R. 2017. Implementasi Manajemen Risiko Sistem Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) pada Pembangunan Flyover
Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara. Media Komunikasi Teknik Sipil,
23(2) : 113-123.
Harrington, T. dan LaPlante, J. Contraflow Bus Lanes in Chicago: Safety and
Traffic Impacts. Transportation Research Record. 80-90.
Suaryana, N., Susanto, I., Ronny, Y., Sembayang, I.R. 2018. Evaluasi Kinerja
Campuran Beraspal dengan Bitumen Hasil Ekstraksi Penuh dari Asbuton.
Media Komunikasi Teknik Sipil, 24(1) : 62-70.
Tamin, O.Z. 2009. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung. Penerbit
ITB.
Zulfikar, A.M. 2021. Perbandingan Kinerja Ruas Area Jalan Pasar Kembang Antara
Sebelum Dan Setelah Penerapan Sistem Satu Arah Di Kawasan Malioboro.
Tugas Akhir. UII : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan.