PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
M. Faiz Fardan
NIM 15080694020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas selesainya proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Insentif
Manajerial dan Inovasi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Keluarga”. Adapun tujuan dari penyusunan proposal skripsi ini
adalah sebagai persyaratan untuk mata kuliah skripsi pada
program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya yang
telah memberi kebijakan untuk memudahkan
pembuatan surat dan pemberian ijin untuk melakukan
penulisan proposal skripsi ini ini.
2. Ibu Dr. Rohmawati Kusumaningtias, SE.Ak., MSA.,
CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan
kemudahan dalam perijinan melakukan penulisan
proposal skripsi.
3. Ibu Lintang Venusita, SE.Ak., M.Si, CA, selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
nasehat, dorongan dan masukan kepada penulis.
4. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan
doa serta dukungan yang tiada hentinya untuk
menyelesaikan proposal skripsi ini.
5. Seluruh dosen pengajar yang mengajar di Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya.
iii
6. Seluruh tenaga pegawai Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya dan seluruh
pihak yang terkait dalam proses penyusunan proposal
skripsi ini.
7. Seluruh teman-teman organisasiku, teman bermainku,
teman belajarku terima kasih atas dukungan yang
diberikan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................6
C. Tujuan Penelitian......................................................................6
D. Manfaat Penelitian...................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................9
A. Landasan Teori.........................................................................9
1. The Bonus Plan Theory.......................................................9
2. Insentif CEO........................................................................10
3. Inovasi..................................................................................11
4. Kinerja Keuangan...............................................................13
5. Perusahaan Keluarga.........................................................14
B. Hasil Penelitian Terdahulu...................................................17
C. Pengaruh antar variable........................................................21
D. Kerangka Berpikir..................................................................23
E. Hipotesis..................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................27
A. Jenis Penelitian........................................................................27
B. Jenis dan Sumber Data...........................................................27
C. Populasi dan Sampel..............................................................27
v
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional....................29
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................30
F. Teknik Analisis Data..............................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................37
LAMPIRAN..........................................................................................42
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan keluarga merupakan perusahaan dimana
secara kepemilikan dan kepemimpinan dipegang oleh
kelompok bisnis tertentu yang memiliki hubungan keluarga.
Ada beberapa faktor yang mengindikasikan bahwa
perusahaan masuk dalam kategori perusahaan keluarga,
diantaranya adalah kepemilikan secara mayoritas dan
keterlibatan pihak keluarga dalam posisi management.
Sementara Aronoff & Ward (1995) menyatakan bahwa
perusahaan keluarga jika terdapat dua atau lebih anggota
keluarga yang mengawasi dalam bidang keuangan. Banyak
peneliti berpendapat bahwa keterlibatan keluarga dalam
operasional perusahaan akan menjadikan keunggulan
tersendiri. Perpindahan informasi yang lebih mudah
menjadikan perusahaan keluarga lebih unggul dalam proses
penentuan kebijakan perusahaan (Miller, Le Breton-Miller,
Lester, & Cannella, 2007)
Perusahaan keluarga memegang peran kunci dalam
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kondisi yang terjadi
pada perusahaan keluarga di Malaysia tercatat 80%
perusahaan keluarga menyumbang lebih dari separuh Gross
Domestic Product (Ngui, 2002). Penelitian yang berkaitan
dengan kinerja perusahaan keluarga ditemukan hasil yang
beragam. Penelitian di Amerika Serikat menyimpulkan
perusahaan keluarga lebih baik dari pada yang berdiri sendiri
(Anderson & Reeb, 2003), (Miller et al., 2007) dan (Villalonga
& Amit, 2006). Ada beberapa studi tentang kinerja
perusahaan keluarga di Indonesia Malaysia salah satunya
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana insentif manajerial mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan keluarga di Malaysia?
2. Bagaimana inovasi melalui Research & Development
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan keluarga di
Malaysia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti ini adalah:
3. Untuk mengetahui pengaruh insentif manajerial terhadap
kinerja keuangan perusahaan keluarga di Malaysia.
4. Untuk mengetahui pengaruh inovasi melalui Research &
Development terhadap kinerja perusahaan keluarga di
Malaysia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dengan penelitian ini diharapkan akan menambah bukti
empiris mengenai insentif manajerial dan inovasi terhadap
kinerja keuangan sebuah perusahaan keluarga.
7
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini berguna untuk berbagai pihak diantaranya:
a. Akademisi
Penelitian ini akan memberikan pengetahuan baru terkait
kinerja keuangan perusahaan dan variable apa saja yang
dapat mempengaruhinya.
b. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menajdi referensi
perusahaan dalam memberikan reward untuk CEO serta
seberapa penting inovasi untuk dapat bersaing dengan
kompetitornya.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. The Bonus Plan Theory
The bonus plan theory atau yang dikenal dengan The bonus
plan hypothesis merupakan salah satu hipotesis yang ada
dalam teori akuntansi positif. Menurut Januarti (2004)
perusahaan yang menggunakan bonus plan cenderung
menggunakan metode-metode akuntansi yang mampu
meningkatkan kinerja keuangan. Hal ini dilakukan untuk
memaksimalkan bonus yang diterima karena besarnya laba
yang seringkali dijadikan landasan untuk mengukur tingkat
keberhasilan kinerja. Apabila besar kecilnya bonus
tergantung pada besarnya laba, maka perusahaan tersebut
dapat meningkatkan bonus dengan cara meningkatkan laba
setinggi mungkin. Dengan demikian, diasumsikan bahwa
perusahaan yang memiliki kebijakan pemberian bonus
berdasarkan laba akuntansi, akan cenderung memilih
prosedur akuntansi yang meningkatkan laba pada tahun
berjalan.
The bonus plan hypothesis menjelaskan bahwa CEO bekerja
seiring dengan insentif yang diberikan (Setyorini & Ishak,
2012). Teori ini didukung oleh penelitian Wasiati (2018) yang
menyatakan bahwa segala bentuk insentif yang diberikan
perusahaan mempengaruhi kinerja. Hal ini dapat dijadikan
acuan insentif yang semakin tinggi akan meningkatkan
kinerja CEO. Kinerja seorang CEO atau manajer ketika
terdorong dan termotivasi oleh insentif manajerial akan
melahirkan sebuah prestasi perusahaan. Pemberian insentif
yang proporsional akan memacu kinerja CEO sehingga
target-target perusahaan akan terpenuhi. Insentif manajerial
9
10
2. Insentif CEO
Bagian dari kompensasi untuk Rewarding atas hasil kerja
atau produktivitas seseorang adalah manajemen insentif
dimana sifatnya tidak tetap dan dapat berubah-ubah sesuai
dengan prestasi yang dicapai (Nawawi, 1997). Pemberian
insentif kepada CEO akan membedakan kompensasi yang
didapatkan oleh masing-masing individu sesuai dengan
posisi dan tingkat kerjanya. Untuk dapat menerapkan
manajemen insentif, ada beberapa hal yang dapat dijadikan
tolok ukur yaitu senioritas, rencana insentif untuk tenaga
operatif, rencana insentif untuk tenaga adminsitratif dan
CEO, serta sistem saran (Bangun, 2012).
Senioritas akan dilihat dari pengalaman kerja dan lama
kurun waktu bekerja. Pengalaman yang tinggi akan
memberikan hasil kerja yang baik dan berlaku sebaliknya.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa
jika pengalaman meningkat maka prestasi karyawan akan
meningkat juga, sehingga hal itu akan diiringi dengan
kenaikan gaji, dengan begitu untuk menopang semangat dan
motivasi kerja manajer dapat dilakukan peningkatan gaji
melalui pengalaman yang dimiliki oleh CEO.
Rencana insentif akan menjadi struktur kompensasi atas
hasil kerja CEO dengan memperhatikan dua hal, yaitu
prestasi dan hasil kerja. Rencana insentif memiliki dua faktor
yang digunakan untuk menentukan besarannya yaitu melalui
tarif per unit yang dihasilkan dan bonus waktu. Tarif perunit
yang dihasilkan diukur dari hasil kerja berupa fisik
sedangkan bonus waktu diukur dengan jam lembur yang
dilakukan oleh karyawan atau CEO.
12
3. Inovasi
Borghini (2005) menyatakan bahwa inovasi merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pelaku bisnis untuk melakukan
pencarian, penemuan, eksperimen dan pengembangan
teknologi baru berupa produk atau layanan baru hingga ke
tahap-tahap produksi terkecil bahkan struktur perusahaan
akan di telaah secara mendetail. Inovasi dilakukan oleh
perusahaan untuk menjaga eksistensi perusahaan agar terus
bertahan dalam persaingan. Perusahaan akan dituntut untuk
terus menghasilkan sesuatu yang baru untuk memenuhi
permintaan pasar.
Menurut Camisón & Villar-lópez., (2011) inovasi
merupakan implementasi dari sesuatu yang baru yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk maupun
aspek lainnya didalam organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut
akan menghasilkan ide-ide yang dapat di implementasikan
demi keberlangsungan perusahaan. Penerapan ide-ide bisnis
oleh CEO dapat bersumber dari pengetahuan dan
pengalaman seorang leader dalam posisi tersebut dimana
inovasi tidak serta merta muncul dari skill personal akan
tetapi dapat didukung dengan pencarian dan penemuan yang
13
4. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan tingkat pencapaian terkait
tujuan, misi, dan pelaksanaan tugas perusahaan secara aktual
melalui laporan keuangan perusahaan (Tjandrakirana &
Monika, 2014). Pengukuran suatu kinerja keuangan dapat
dijadikan salah satu indikator yang digunakan oleh investor
untuk menentukan langkah. Karena pada umumnya investor
akan memilih perusahaan dengan kinerja keuangan yang
menguntungkan untuk investor (Fatimah, 2017). Ketika
keuntungan perusahaan meningkat maka deviden yang
diterima investor juga meningkat. Sehingga jika kondisi ini
terjadi maka keuntungan akan dirasakan oleh kedua belah
pihak yakni investor dan perusahaan (Akmalia, Dio, & Hesty,
2017).
Pengukuran kinerja keuangan dapat menggunakan rasio
profitabilitas. Jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan
pada penelitian ini adalah ROA dan ROE. ROA merupakan
sebuah rasio pengukuran yang dapat melihat kemampuan
suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset (Hanafi & Halim, 2009:157). ROA
diperoleh dari nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
dengan jumlah aset perusahaan (Tandelilin, 2010:372). ROA
yang besar menjelaskan bahwa perusahaan memiliki efisiensi
yang baik dalam penggunaan asset. Dan sebaliknya jika ROA
15
5. Perusahaan Keluarga
Carsrud (1994) menyatakan perusahaan keluarga adalah
perusahaan yang dimiliki dan mayoritas aturan yang
dijalankan dibuat oleh anggota dari kelompok yang terikat
secara emosional. Perusahaan yang terdiri dari dua atau lebih
anggota keluarga yang mengawasi keuangan disebut
perusahaan keluarga (Aronoff & Ward, 1995). Menurut
Susanto et al., (2007) perusahaan keluarga apabila ada
keterlibatan keluarga paling sedikit dua generasi dan mereka
mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Perusahaan keluarga biasanya didirikan, dipimpin dan di
kelola oleh anggota keluarga. Meskipun dikelola keluarga
akan tetapi beberapa perusahaan keluarga telah dikelola dan
diserahkan secara profesional diluar keluarga. Menurut
16
Some involvelment
Control of Intended to
Strategic direction Remain in family
A lot of
Involvement
1 mgmt position
Family directly Involved Founder/
Founder/
Multiple generations Descendant runs
Descendant runs
company
company
daya manusia dan sumber daya ini dengan produk baru dan
kinerja organisasi. Kontribusi utama dari penelitian tersebut
adalah identifikasi inovasi produk dan kinerja organisasi.
D. Kerangka Berpikir
Gambar 2.2
Sumber: Data yang diolah
25
E. Hipotesis
Insentif manajerial merupakan tambahan bayaran diluar
gaji pokok. Ketika insentif manajerial diberikan kepada CEO
dapat dikatakan pantas atau sesuai dengan kinerjanya, maka
kinerja tersebut akan meningkatkan. Peningkatan tersebut
akan berdampak pada kinerja perusahaan. hal tersebut dapat
terjadi karena CEO memiliki peran penting untuk perusahaan
bersaing dengan kompetitor.
H1 : terdapat pengaruh insentif CEO terhadap kinerja
keuangan perusahaan keluarga.
Penelitian Makri et al., (2006) sebelumnya telah meneliti
perusahaan manufaktur dimana total gaji secara keseluruhan
baik pokok maupun insentif memberikan pengaruh terhadap
kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangannya.
Kinerja keuangan perusahaan tidak lepas dari peran CEO.
Plan bonus Hipothesis menjelaskan bahwa CEO bekerja seiring
dengan insentif yang diberikan (Setyorini & Ishak, 2012).
Banerjee & Homroy (2018) meneliti tentang mekanisme
penyelarasan insentif CEO perusahaan keluarga dan non
keluarga di India yang dilihat dari kinerja keuangan
perusahaan. Hasil menunjukan bahwa sensitivitas kinerja
pembayaran dan pergantian CEO berbeda secara signifikan di
seluruh perusahaan keluarga dan perusahaan yang berdiri
sendiri. Pilihan strategis perusahaan juga berbeda dalam
menanggapi insentif CEO. Namun, peneliti juga menemukan
bahwa, terlepas dari perbedaan tersebut, kinerja perusahaan
serupa untuk kedua jenis perusahaan. selain itu pada
penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa struktur
kepemilikan dan insentif manajerial dapat menyesuaikan
untuk mengoptimalkan pilihan strategis dan kinerja
perusahaan.
H2 : terdapat pengaruh inovasi terhadap kinerja
keuangan perusahaan keluarga
26
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan
menganalisis hubungan antara inovasi dan insentif manajerial
terhadap kinerja keuangan perusahaan keluarga di Malaysia.
Jenis penelitian adalah kuantitatif yang memiliki tujuan
untuk meneliti sampel atau populasi melalui metode
penelitian dengan analisis kuantitatif (Sugiyono, 2007).
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan
data yang berupa angka (Martono 2016).
27
28
EBIT
ROA=
Total Aset
Keterangan:
ROA : Return on Asset
EBIT : Earnings Before Taxe
Laba bersih
ROE=
Ekuitas
Keterangan:
ROE : Return on Equity
1. Dokumentasi
31
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan pencarian
referensi yang sesuai dengan penelitian dengan cara
mencari informasi dari buku, literatur, internet,
jurnal, dan hasil penelitian terdahulu.
1. jika nilai Sig < α = 0,05, maka H0 ditolak yang berarti data
residual tidak berdistribusi normal.
2. Jika nilai Sig > α = 0,05, maka H0 diterima yang berarti
data residuaal berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji
apakah dalam model regresi terdapat hubungan atau
korelasi antar variabel independen. Model regresi
yang baik adalah jika tidak ada korelasi antar variabel
independen sehingga varibel tersebut ortoganal (nilai
korelasi antar variabel sama dengan nol). Pegujian ini
dapat dilakukan dengan menggunakan nilai tolerance
dan nilai VIF atau Variance Inflation Factor. Hasil
pengujian dikatakan tidak terjadi multikolinearitas
apabila variabel independen memiliki nilai tolerance
lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
c. Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedasitas adalah pengujian yang
digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Suatu model
regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi
heterokedasitas (Ghozali, 2013). Uji ini dapat
dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Hasil
pengujian menunjukkan tidak terjadi heterokedasitas
apabila nilai Sig. > 0,05.
d. Uji Autokorelasi
33
2. Analisis Regresi
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda yaitu untuk
menguji pengaruh varibel bebas dan variabel terikat.
Analisis korelasi kanonikal digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
terikat (Sarwono, 2013). Uji korelasi kanonikal
digunakan dengan menggunakan software SPSS 23.
Adapun variable inovasi sebagai (X1), insentif CEO
sebagai (X2), dan kinerja keuangan yang diukur
dengan analisis ROA dan ROE. Korelasi tersebut jika
digambarkan akan membentuk korelasi seperti
gambar 3.1.
X1 Y1
Insentif CEO ROA
X2
Y2
Inovasi
ROE
DAFTAR PUSTAKA
51(April), 376–391.
https://doi.org/10.1016/j.pacfin.2018.09.002
Leonard, D., & Sensiper, S. (1998). The Role of Tacit
Knowledge in Group Innovation. California Management
Review, 40(3), 112–132.
https://doi.org/doi.org/10.2307%2F41165946
Lind, A., Douglas, W. G., Marchal & Samuel, A., & Wathen.
(2014). Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan
Ekonomi (15th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Makri, M., Lane, P. J., & Gomez-mejia, L. R. (2006). CEO
Incentives, Innovation, And Performance In
Technology-Intensive Firms : Behavior-Based Incentive
Schemes. Strategic Management Journal, 27(11), 1057–
1080. https://doi.org/10.1002/smj
Martinez, A. L., & Ramalho, G. C. (2014). Family Firms and
Tax Aggressiveness in Brazil, 7(3), 129–136.
https://doi.org/10.5539/ibr.v7n3p129
Miller, D., Le Breton-Miller, I., Lester, R. H., & Cannella, A. A.
(2007). Are family firms really superior performers?
Journal of Corporate Finance, 13(5), 829–858.
https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2007.03.004
Morgan, R. E., & Strong, C. A. (2003). Business performance
and dimensions of strategic orientation, 56, 1992–1994.
Nawawi, H. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada
University-Press.
Ngui, C. Y. K. (2002). Asian Family Businesses: From Riches to
Rags? Malaysian Business (2nd ed.).
Roxas, B., Battisti, M., & Deakins, D. (2014). Learning,
innovation and firm performance: Knowledge
management in small firms. Knowledge Management
Research and Practice, 12(4), 443–453.
https://doi.org/10.1057/kmrp.2012.66
Sarwono, J. (2013). Statistik Multivariat untuk Riset Skripsi. (N.
WK, Ed.) (1st ed.). Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Setyorini, C. T., & Ishak, Z. (2012). Corporate social and
environmental disclosure: A positive accounting theory
41
43
N Hubungan Kepemilikan
44
Nama Perusahaan CEO
O Keluarga Keluarga
29 Pestech International Berhad [S] Lim Ah Hock √ 53.73%
30 Analabs Resources Berhad [S] Kan Yow Kheong √ 54.00%
31 Ideal United Bintang International Berhad [S] Tan Sri Datuk Ooi Kee Liang √ 54.30%
32 Cyl Corporation Berhad [S] Tan Sri Abu Talib Bin Othman √ 57.00%
Tan Sri Dato’ Mohamed Mansor
33 Glomac Berhad [S] √ 62.60%
Bin Fateh Din
34 Paragon Globe Berhad Tan Sri Dato’ Tan Hua Choon √ 63.83%
35 George Kent (Malaysia) Berhad [S] Tan Sri Dato’ Tan Kay Hock √ 71.90%
36 Tong Herr Resources Berhad [S] Tsai Ming Ti √ 90.10%