Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR FITOTERAPI

FORMULA OBAT HERBAL TERSTANDAR (OHT)

Disusun oleh :
Kelompok 4

Afaf Afra Nabila 2108062122


Nafa Ulfianti 2108062123
Galuh Purnamaningrum 2108062124
Karmila Amin 2108062130
Ummi Noor Rahmatussyifa 2108062134
Fitriatun Annisa 2108062135
Nazhiifah Putri Salsabila 2108062138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2022
FORMULASI OBAT HERBAL TERSTANDAR (OHT)

A. Formula Obat Jantung


Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung
dan pembuluh darah, dimana penyakit ini dapat mengganggu kinerja jantung dalam
melakukan pemompaan darah ke seluruh tubuh atau sebaliknya yaitu mengganggu darah
kembali ke jantung. Penyakit kardiovaskular dapat disebabkan oleh adanya agregasi platelet
dalam saluran darah. Pada keadaan normal agregasi platelet diharapkan dapat menghambat
pendarahan yang terjadi pada tubuh. Tetapi, agregat dapat terbentuk dengan sendirinya
meskipun tidak ada inisiasi seperti luka, terutama pada bagian pembuluh darah, agregat
seperti ini dapat kita sebut sebagai trombus patologis. Salah satu obat antiplatelet tersebut
adalah aspirin, namun pada sejumlah individu ditemukan laporan terjadinya resistensi
terhadap penggunaan aspirin sebagai antiplatelet. Selain itu aspirin berakibat apoptosis pada
platelet dan berhubungan pada efek samping yaitu hemorrhagic. Salah satu bahan alam yang
banyak terdapatdiIndonesia adalah nanas (Ananas comosus. L).Salah satu tanaman yang
dapat digunakan untuk pengobatannya yaitu nanas Palembang (Ananas comosus.(L.)
Merr.). .Pada buah nanas terdapat protein yang berupa enzim bromelin dimana enzim ini
dapat digunakan untuk membantu mengurangi sensitivitas platelet terhadap ADP (Adenosine
diphosphate) yang memicu agregasi platelet (rahajoe, 2007; putri, 2014).
Dalam penelitian (Rahmat et al, 2019), telah dibuat tablet yang mengandung
nanopartikel crude bromelin dari bonggol nanas. Untuk mendapatkan crude bromelin
dilakukan ekstraksi dengan prinsip salting in and salting out. Crude bromelin yang telah
mengendap diambil dan dikeringkan dengan metode freeze drying. Kemudian
memformulasikan menjadi sediaan suspensi nanopartikel dengan metode gelasi ionik
menggunakan tiomer HPC (hidroksi propil selulosa)-sisteamin. Setelah didapat suspensi
nanopartikel dilakukan pengeringan dengan metode freeze drying.
a) Pembuatan Ekstrak Bonggol Nanas
Nanas Bonggol nanas yang telah dibersikan dipotong kecil-kecil, dibekukan pada
suhu 4C ditambahkan buffer fosfat 0,1M pH 7 (yang dibuat dengan cara mencampurkan
50,0 mL Kalium dihidrogenfosfat 0,2 M dengan 29,1 mLNaOH 0,2 N, kemudian
diencerkan dengan air bebas CO2 hingga 200 mL), kemudian dihaluskan dengan
menggunakan blender. Hasil blender diperas, kemudian disentrifus dengan kecepatan
3500 rpm selama 15 menit, sehingga diperoleh filtrat yang mengandung ekstrak bonggol
nanas (Heinicke, 1987; wuryanti, 2014).
b) Pembuatan Ekstrak kering Crude Bromelin Kering
Pembuatan ekstrak kering Crude bromelin dibuat dari ekstrak bonggol nanas yang
telah terbentuk dengan metode freeze drying.
c) Pengendapan dan Pemurnian Protein dari Ekstrak Bonggol
Nanas Ekstrak bonggol nanas ditambahkan Ammonium sulfat hingga mencapai
kejenuhan dalam ekstrak bonggol nanas sebesar 60% kemudian dibiarkan semalam dalam
lemari es. Selanjutnya dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 2.500 rpm selama 20 menit.
Endapan dilarutkan dalam buffer fosfat pH 7 dan didialisis selama 24 jam. Endapan hasil
dialisis dilarutkan dalam buffer fosfat pH 7 dan disimpan pada suhu 4C (Heinicke, 1987;
wuryanti, 2014).
d) Pembuatan Serbuk Kering Crude dan Nanopartikel Crude Bromelin dengan
Metode Freeze Drying.
Pembuatan serbuk kering crude dan nanopartikel crude bromelin dengan metode
freeze drying. Pembuatan nanopartikel crude bromelin dilakukan dengan cara melarutkan
HPC- sisteamin dengan crude bromelin (Rahmat, 2011).
e) Formula dan pembuatan tablet
Tablet yang akan dibuat memiliki bobot 500 mg dan 50 mg dengan variasi
formulasi pada Tabel 1. Hasil serbuk kering nanopartikel ekstrak crude bromelin bonggol
nanas dibuat sediaan tablet dengan bobot per tablet yaitu 50 mg sebanyak 20 tablet dan
pada ekstrak crude bromelin bonggol nanas dibuat sediaan tablet dengan bobot per tablet
yaitu 350 mg dengan metode cetak langsung.
Formula tablet ekstrak nenas bonggol (Ananas comosus. L) (Rahmat et al, 2019)
Formula (%B/B)
Tablet Nano
Bahan Tablet Joice
Partikel
Bromelin
Bromelin
Zat Aktif 250 Mg 25 Mg
Avicel Ph
Qs Qs Qs
102
Aerosil 34,78 1
Magnesium
0,25 0,25
Stearat
Amilum 3 3

B. Formulasi Tablet Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt.) sebagai Antiansietas
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan obat adalah tanaman pala
(Myristica fragrans Houtt.). Pala telah lama dikenal sebagai bumbu masakan dan dapat pula
digunakan untuk tujuan pengobatan karena mempunyai sifat terapeutik. Biji pala diketahui
dapat meringankan berbagai penyakit, yaitu disentri, muntah, mulas masuk angin, sulit tidur,
dan rematik (Khare, 2007). Kandungan senyawa myristicin dan alkaloid yang terdapat dalam
daun dan biji pala diyakini memiliki efek antiansietas melalui mekanisme kerja dengan
menghambat enzim Mono Amine Oxidase (MAO).11 Senyawa tersebut juga dapat
menurunkan Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), meningkatkan serotonin (5-HT) otak,
dan kadar Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Terjadinya penghambatan MAO oleh
myristicin akan menyebabkan terjadinya peningkatan serotonin, efek yang dapat ditimbulkan
pada peningkatan kadar serotonin di otak kemudian akan berimplikasi pada perbaikan
suasana perasaan (mood), bertambahnya aktivitas fisik, peningkatan nafsu makan dan waktu
tidur yang lebih baik (Fitri dkk, 2016).

Tabel Formula Tablet Ekstrak Biji Pala (Fitri dkk, 2016)


Komposisi Bobot (%) Fungsi
Ekstrak Biji Pala 28,58 Zat aktif
Avicel pH 101 53,42 Pengisi
Aerosil 7 Adsorben
PVP 2 Pengikat
Ac-Di-Sol (Fasa dalam) 2 Penghancur
Talk 3 Pelincir
Mg Stearat 2 Pelincir
Ac-Di-Sol (Fasa luar) 2 Penghancur

a) Pembuatan Ekstrak
Biji pala yang telah dikeringkan dihaluskan kemudian diekstraksi dengan cara
maserasi selama 3 x 24 jam menggunakan pelarut etanol 95% hasil redestilasi. Hasil
ekstraksi kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator sehingga
diperoleh ekstrak kental.
b) Pembuatan Sediaan Tablet
Tablet ekstrak biji pala dibuat dengan metode granulasi basah yang mempunyai berat
teoritis 525 mg. Formula dibuat sebanyak 200 tablet dengan tahap pengerjaan sebagai
berikut :
- Ekstrak biji pala ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam mortar
- Bahan komponen tablet diayak kemudian ditimbang sesuai dengan jumlah tablet yang
dibuat dan dimasukkan dalam mortar berisi ekstrak
- Kemudian ditambahkan aerosil, avicel PH 101 hingga homogen, ditambahkan PVP,
AcDi-Sol (fase dalam) hingga homogen, ditambahkan air sedikit demi sedikit hingga
membentuk massa yang dapat di kepal
- Massa granul basah digranulasi melalui mesh no.16, kemudian, dimasukkan ke dalam
oven pada suhu 550 C selama 18-24 jam
- Granul hasil pengeringan dilewatkan ke dalam ayakan mesh no.20 selanjutnya
dilakukan uji susut pengeringan granul
- Ac-Di-Sol (fase luar), talk, dan Mg Stearat dicampur dengan granul hingga homogen,
kemudian dilakukan pencetakan tablet.
c) Dosis Pemberian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasanusi dkk, 2020, dosis pemberian
tablet ekstrak etanol biji pala adalah 10 mg/KgBB. Pemberian ekstrak etanol biji pala
dalam penelitian ini dapat berpengaruh terhadap ansietas mencit akibat stres. Hal ini
dapat dilihat dengan lamanya waktu mencit berada pada lengan terbuka EPM (Elevated
Plus Maze test) daripada lengan tertutup EPM. Menurut Risdiana, semakin lama hewan
coba tinggal pada lengan terbuka EPM maka tingkat ansietasnya semakin rendah.
d) Kemasan Sediaan
DAFTAR PUSTAKA

Fitri Y.A, Priambodo D., Lestari K., 2016, Formulasi Tablet Dari Ekstrak Biji Pala (Myristica
fragrans Houtt.) Bebas Miristisin Dan Safrol Dengan Metode Granulasi Basah. Indonesian
Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 5(2): 8-22.

Hasanusi, I.N., Silalahi, P.Y., Bension, J.B., Huwae, L.BS., Angkejaya, O.W., Taihuttu, Y.MJ.,
2020, Efek Pemberian Ekstrak Etanol Biji Pala (Myristica fragrans Houtt.) terhadap Ansietas
Mencit (Mus musculus), PAMERI: Pattimura Medical Review, 2(1): 36-46.

Heinicke R.M., Gortner W.A., 1987. Stem Bromelain—a New Protease Preparation from
Pineapple Plants. Economic Botany, 11(3), Halm 228.

Khare, C. P, 2007, Indian medicinal plants, New Delhi: Springer. 424-9.

Putri R., Ulfa E.U., Riyanti R. 2014. Uji Aktivitas Antiplatelet Ekstrak Etanol Kubis Merah
(Brassica oleracea var. capitataL.). e-Jurnal Pustaka Kesehata, 2(1), Halm 112.
Rahajoe A.U., 2007. Penyakit Jantung Pada Perempuan. J Kardiol Ind 28, Halm 169-170

Rahmat D., Schnurch A.B., 2011. Design and Syntesis of a Novel Cationic Thiolated Polymer.
International Journal of Pharmaceutic,411, Halm 10-11.

Rahmat Deni, Laksmitawati Dian Ratih, Nurhidayati Liliek, Simanjuntak Vigo Soambaton
Sahat. 2019. Formulasi Sediaan Tablet Nanopartikel Crude Bromelin Bonggol Nanas (Ananas
Comosus.(L.) Merr.) Berbasis Tiomer Hpc- Sisteamin. Jakarta: universitas pancasila

Risdiana N., 2014, Pengaruh Pemeberian Ekstrak Etanol Delphinium grandifl orum Terhadap
Tanda Somatik dan Tanda Afektif Nicotine Withdrawal Syndrome pada Tikus Sprague Dawley
Betina yang Diberi Nikotin Peroral, Indonesian Journal of Nursing Practices, 1-8.

Wuryanti. 2014. Isolasi dan Penentuan Aktivitas Spesifik Enzim Bromelin dari Buah Nanas
(Ananas comosus L.). JKSA, Halm 83-87.

Anda mungkin juga menyukai