Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Puji syukur kehadirat Allah SWT hanya atas ridho dan perkenan-Nya pada hari yang
berbahagia ini kami dapat menghantarkan “Buku Saku Standar Akreditasi Rumah Sakit
Universitas Mataram”.
Buku Saku ini memuat uraian tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang meliputi
Standar Pelayanan yang Berfokus pada Pasien dan Standar Manajemen Rumah Sakit
Informasi tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang diberikan dalam buku ini
diharapkan dapat menjadi acuan praktis dalam penerapannya oleh seluruh pegawai Rumah
Sakit Universitas Mataram.
Akhirnya semoga Buku Saku Standar Akreditasi Rumah Sakit Universitas Mataram ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DIREKTUR RS UNRAM
I. Hak Pasien
Tanya: Tahukah Anda tentang bagaimana hak pasien di rumah sakit?
Jawab:
RS UNRAM bertanggung jawab untuk melindungi dan mengedepankan hak pasien dan
keluarga sesuai UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu:
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
2. Pasien berhak mendapat informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
5. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan kompliksi yang mungkin terjadi dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit terhadap
dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/ atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengabn standar baik secara perdata maupun
pidana.
18. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
II. Informed Consent
Tanya: Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien & keluarga? Siapa
yang memberikan informed consent?
Jawab:
Persetujuan Tindakan Kedokteran (acuan: Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran dari
Konsil Kedokteran Indonesia)
1. Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat melalui suatu proses yang
ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien)
dalam bahasa yang dipahami pasien.
(Lihat SPO Pemberian Informed Consent)
2. Informed consent diperoleh sebelum operasi, tindakan anestesi, penggunaan darah atau
produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
3. Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan atau keluarga setelah
mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut
dari DPJP
4. Informed consent memberikan informasi tentang: diagnosis kerja, diagnosis banding,
tindakan kedokteran, indikasi tindakan, prosedur tindakan, tujuan, komplikasi, prognosis,
alternatif & risiko.
III. Pelayanan Kerohanian
Tanya: Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di RS?
Jawab:
Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien
yang membutuhkan pelayanan kerohanian akan mengisi formulir permintaan pelayanan
kerohanian, selanjutnya perawat akan menghubung petugas terkait sesuai daftar yang ada.
(Lihat SPO Pelayanan Kerohanian)
IV. Privasi Pasien
Tanya: Bagaimana RS melindungi kebutuhan privasi pasien?
Jawab:
Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan tirai.
(Lihat SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien)
V. Kekerasan Fisik
Tanya: Bagaimana RS melindungi pasien terhadap kekerasan fisik?
Jawab:
1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri atas: pelecehan seksual,
pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien baik yang dilakukan oleh
penunggu /pengunjung pasien maupun petugas.
2. Apabila terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti
pengekangan) sesuai standar medis dan etika rumah sakit yang berlaku.
3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut.
4. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan
tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau name tag
karyawan.
(Lihat SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik)
VI. Barang Pasien
Tanya: Bagaimana prosedur melindungi barang milik pasien?
Jawab: Lihat SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
VII. Penolakan Tindakan RJP
Tanya: Apa yang dilakukan RS jika pasien menolak/memberhentikan tindakan (resusitasi)
atau terapi yang diberikan?
Jawab:
1. Rumah sakit menghormati hak pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
2. Keputusan untuk tidak melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) harus dicatat dalam
rekam medis pasien dan di formulir Do Not Resuscitate (DNR). Formulir DNR harus diisi
dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.
3. Alasan diputuskannya tindakan DNR dan keluarga yang terlibat dalam pengambilan
keputusan harus dicatat di rekam medis pasien dan formulir DNR yang dilengkapi dengan
tandatangan serta nama jelas keluarga. Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua
orang yang terlibat dalam aspek perawatan pasien.
(SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan)
Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
Education and Communication Management
I. Edukasi
Tanya: Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga?
Jawab: Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh
petugas yang berkompeten dan dikoordinasi oleh Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran
II. prosedur pemberian informasi atau edukasi
Tanya: Bagaimana prosedur pemberian informasi atau edukasi kepada pasien dan keluarga?
Jawab: Lihat SPO Pemberian informasi atau edukasi
III. Pencapaian Keberhasilan Edukasi
Tanya: Bagaimana cara Anda mengetahui pencapaian keberhasilan edukasi yang diberikan?
Jawab: Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga bisa menerima dan memahami
edukasi yang diberikan (Lihat SPO Pemberian informasi atau edukasi)
IV. Bukti Edukasi
Tanya: Apa bukti edukasi telah diberikan kepada pasien?
Jawab:
1. Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau keluarga
2. Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir pemberian edukasi yang ditandatangani
oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
Quality Improvement and Patient Safety (QPS)
I. Insiden
Tanya: Dapatkah anda menjelaskan jenis jenis insiden?
Jawab:
Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), KPC (Kondisi Potensial Cidera) dan Kejadian Sentinel.
1. KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien
2. KNC adalah insiden nyaris cedera
3. KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera
4. KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera tetapi belum
terjadi insiden.
5. Kejadian Sentinel adalah suatu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang mengakibatkan
kematian atau cedera yang serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah.
Jenis Kejadian Sentinel:
1. Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah atau kondisi yang
mendasari penyakitnya. Contoh bunuh diri
2. Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
3. Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
4. Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan orang tuanya.
II. Prosedur Pelaporan Insiden
Tanya: Bagaimana prosedur pelaporan insiden?
Jawab:
Bila terjadi insiden segera melapor dan mengisi formulir sesuai insiden yang terjadi, ada 2
macam formulir:
1. Formulir KTD/KNC/KTC dan Sentinel
2. Formuir KPC
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
Access to Care and Continuity of Care (ACC)
I. Skrining Pasien
Tanya: Bagaimana prosedur skrining di IGD?
Jawab:
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan apakah pasien dapat dilayani
oleh RS.
2. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.
(Lihat SPO Skrining Pasien)
II. Alur Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan
Tanya: Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat inap dan rawat jalan?
Jawab:
1. Lihat SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap
2. Lihat SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan
III. Prosedur Triase
Tanya: Bagaimana prosedur triase?
Jawab: Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien
sesuai dengan kegawatannya.
IV. Prosedur Transfer
Tanya: Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di dalam rumah sakit ?
Jawab:
TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT
PETUGAS
PASIEN KRITERIA PASIEN
PENDAMPING
Perawat pelaksana dan Pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya
atau Tenaga Pekarya yang dengan ruang rawat biasa dengan
DERAJAT 0
terlatih BLS atau PPGD Hemodinamik stabil
awam.
Perawat pelaksana atau Pasien dengan risiko perburukan kondisi, atau
dokter pasien yang menjalani perawatan di HCU
DERAJAT 1 yang sudah memungkinkan untuk perawatan
di ruang perawatan biasa dengan sarana ruang
perawatan
Perawat lanjutan atau Pasien yang membutuhkan observasi /
dokter dengan kompetensi intervensi lebih ketat, termasuk penanganan
DERAJAT 2
penangan pasien kritis / kegagalan satu system organ atau perawatan
Advance Life Support pasca operasi besar
Dokter anestesi dan Pasien yang membutuhkan bantuan
perawat penyelia dengan pernafasan lanjut (advanced Respiratory
kemampuan Advance Life support ) atau bantuan pernafasan dasar (basic
DERAJAT 3 Support respiratory support )dengan dukungan /
bantuan pada minimal 2 sistem organ,
termasuk pasien-pasien yang membutuhkan
penanganan kegagalan multi organ
I. Gizi Pasien
Tanya: Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di rumah sakit?
Jawab: Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST (Malnutrition Universal
Screening Tool) untuk mengidentifikasi dan menetalaksana pasien dewasa yang mengalami
gizi buruk, kurang gizi atu obesitas.
II. Nyeri
Tanya: Bagaimana prosedur pengkajian nyeri di rumah sakit?
Jawab: Pengkajian rasa nyeri menggunakan Neonatal Infants Pain Scale (NIPS) untuk usia
< 1 tahun, FLACCS untuk usia 1-3 tahun, Wong Baker Faces Rating Scale untuk usia > 3
tahun dan Numeric Scale untuk dewasa.
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP)
Care of Patients (COP)
Tanya: Tahukah anda singkatan dan simbol yang berlaku di rumah sakit?
Jawab: RS telah mensosialisasikan standarisasi singkatan dan simbol yang boleh digunakan
dalam pelayanan
Tanya: Bagaimana cara RS melindungi berkas rekam medis pasien dari kehilangan/
kerusakan/ penyalahgunaan?
Jawab: Hanya Profesional pemberi asuhan (Dokter, Dokter spesialis, dll) beserta petugas
rekam medis yang diberi kases ke rekam medis dan semua harus didokumentasikan.
Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang diberikan kewenangan mengakses
rekam medis klinis pasien adalah para praktisi kesehatan (DPJP, residen dan perawat) yang
memberikan layanan kepada pasien tersebut.
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)
Staff Qualifications and Education (SQE)
I. Pemisahan Pasien
Tanya: Apakah RS menerapkan pemisahan pasien infeksius dan noninfeksius?
Jawab: Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) telah menetapkan
pemisahan pasien infeksius dan noninfeksius sesuai dengan SPO penempatan pasien
berdasarkan cara penularan (airbone, droplet dan kontak)
II. Jenis Limbah
Tanya: Apakah contoh dari limbah medis infeksius, limbah medis tajam, limbah non medis
dan limbah radiasi dan bagaimana cara pemilihannya?
Jawab:
1. Limbah medis infeksius, contohnya bekas balutan, sarung tangan bekas, botol bekas obat,
potongan tubuh, sediaan darah, specimen tubuh dll. Limbah medis dibuang ke tempat
sampah medis yang dilapisi KANTONG PLASTIK KUNING.
2. Limbah medis tajam, contoh jarum suntik bekas, jarum infus, pisau bedah, dll. Limbah
tersebut dibuang ke KONTEINER KHUSUS yang tidak dapat tembus (puncture proof)
dan tidak dapat digunakan ulang.
3. Limbah non medis, seperti kertas, sisa makanan, daun daunan, dll dibuang ketempat
sampah dengan KANTONG PLASTIK WARNA HITAM
4. Limbah radiasi, dibuang ketempat sampah dengan warna KANTONG PLASTIK
MERAH.
III. Komponen Kewaspadaan
Tanya: Apakah yang termasuk dalam komponen kewaspadaan standar?
Jawab:
Komponen kewaspadaan standar meliputi:
- Cuci tangan
- APD (sarung tangan, masker, pelindung mata & wajah, gaun/ apron) - Peralatan perawatan
pasien
- Pengendallian lingkungan
- Penanganan Linen
- Penanganan Limbah
- Kesehatan karyawan
- Penempatan pasien
- Penyuntikan aman
- Etika batuk
- Prosedur lumbal punksi
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
Facility Management and Safety (FMS)
MERAH
Henti jantung
BIRU
Penculikan bayi / anak-
anak MERAH
MUDA
Orang yang
Membahayakan/ ancaman
pembunuhan
HITAM
Ancaman bom
Evakuasi
KUNING
UNGU
Tumpahan bahan berbahaya
ORANGE
III. Apar
Tanya: Bagaimana prosedur penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)?
Jawab:
Prosedur penggunaan APAR (alat pemadam api ringan) :
Keterangan:
1. Jangan melawan arah angin
2. Jarak APAR dengan titik api: 2 meter
IV. Pelaporan Insiden
Tanya: Bagaimana prosedur pelaporan insiden dan kecelakaan kerja pada karyawan di RS?
Jawab:
Lampiran
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
Golongan Nama Obat
FENTANYL INJEKSI
MORFIN INJEKSI
CODIPRONT SIRUP 60 ML
CODIPRONT CAPSUL
CODIPRONT CUM EXPECT SYR
CODIPRONT CUM EXPECT CAP
NARKOTIKA
CODEIN 10 MG TABLET
CODEIN 20 MG TABLET
CODEIN 15 MG TABLET
PETHIDIN INJEKSI
CODITAM TABLET
MST CONTINUES TABLET
STESOLID 5 MG SUPP
STESOLID 10 MG SUPP
PHENOBARBITAL INJEKSI
CLOBAZAM TABLET
VALISANBE 5 MG TABLET
VALISANBE 2 MG TABLET
DIAZEPAM 2 MG TABLET
PSIKOTROPIKA ALPRAZOLAM 0,5 MG TABLET
ALPRAZOLAM 1 MG TABLET
STESOLID INJEKSI 10 MG/2 ML
STESOLID SIRUP 60 ML
PHENOBARBITAL 30 MG TAB
SIBITAL INJEKSI
SEDACUM O,5 (15 MG/3 ML) INJ
SEDACUM O,1 ( 5 MG/5 ML) INJ
LEVEMIR
NOVOMIX
NOVORAPID HUMALOG
ANTIDIABETIKA/INSULIN
MIX HUMALOG
LANTUS
APIDRA
EPINEPRINE INEJEKSI
ADRENERGIK AGONIS
NOREPINEPRINE INJEKSI
PROPANOLOL TABLET
ADRENERGIK ANTAGONIS
EPHEDRINE HCL INJEKSI
KETAMIN INJEKSI
ANASTESI AGENTS PROPOFOL/RECOFOL INJEKSI
BUPIVACAIN INJEKSI
LIDOCAIN INEJKSI
AMIODARONE INJEKSI DAN TABLET
ANTI ARITMIA
PEHACAIN INJEKSI
PERDIPINE INJEKSI
ANTI THROMBOTIC AGENT HEPARIN/ INVICLOT INEKSI
NEUROMUSKULAR BLOKING ATRAKURIUM INJEKSI
AGENT TRAMUS INJEKSI
NACL 3% INFUS
KCL 7,46% (25 ML)
DEXTROSE 40% (25 ML)
MEYLON
ELEKTROLIT KONSENTRAT
MGSO4 20% (25 ML)
MGSO4 40% (25 ML)
MANITOL 20% INFUS
CALCII GLUCONAS INJEKSI
OXYTOCIN SINTOCINON INJEKSI
CLINIMIX
AMINOFLUID
PARENTERAL NUTRISION FUTROLIT
AMINOLEBAN
IVELIP
DIGOXIN INJEKSI DAN TEBLET
INOTROPIK DOPAMINE INEJKSI
DOBUTAMINE INJEKSI
GLIBENKLAMID TABLET
METFORMIN TABLET
HYPOGLICEMICS ORAL GLIMEPIRIDE TABLET
ACARBOSE TABLET
GLIPIZID TABLET
DAFTAR NAMA OBAT-OBATAN LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
Nama Obat Nama Obat Lain yang Mirip
ACTAPIN TAB 5MG ACTAPIN TAB 10MG
ACTOPLATIN INJ 150MG ACTOPLATIN INJ 450MG
ADRICIN INJ 10MG ADRICIN INJ 50MG
ALLOPURINOL TAB 100MG ALLOPURINOL TAB 300MG
AMDIXAL TAB 5MG AMDIXAL TAB 10MG
AMINOPLASMAL 5% INF AMINOPLASMAL 10% INF
AMLODIPIN TAB 5MG AMLODIPIN TAB 10MG
AMLOGRIX TAB 5MG AMLOGRIX TAB 10MG
ANTIPRESTIN KAPS 10MG ANTIPRESTIN KAPS 20MG
BETA-ONE TAB 2,5MG BETA-ONE TAB 5MG
BREXEL INJ 20MG BREXEL INJ 80MG
CAMPTO INJ 40MG CAMPTO INJ 100MG
CAPTOPRIL TAB 12,5MG CAPTOPRIL TAB 25MG
CARBOPLATIN INJ 50MG CARBOPLATIN INJ 150MG EBEWE
CARDACE TAB 2,5MG CARDACE TAB 5MG
CEALB 20% 50ML CEALB 20% 100ML
CLINDAMYCIN KAPS 150MG CLINDAMYCIN KAPS 300MG
CONCOR TAB 2,5MG CONCOR TAB 5MG
CYCLOVID INJ 200MG CYCLOVID INJ 500MG
DEPAKOTE ER TAB 250MG DEPAKOTE ER TAB 500MG
DEXACAP TAB 12,5MG DEXACAP TAB 25MG
DIVASK TAB 5MG DIVASK TAB 10MG
DOXORUBICIN INJ 10MG DOXORUBICIN INJ 50MG
DULCOLAX PED SUPP DULCOLAX ADULT SUPP
EBETAXEL INJ 30MG EBETAXEL INJ 100MG
ECLID KAPS 50MG ECLID KAPS 100MG
ELOXATIN INJ 50MG ELOXATIN INJ 100MG
ENDOXAN INJ 200MG ENDOXAN INJ 500MG
EPIRUBICIN INJ 10MG EPIRUBICIN INJ 50MG
EPREX INJ 2000 EPOTREX INJ 2000
GABEXAL KAPS 100MG GABEXAL KAPS 300MG
GEMTAVIS INJ 200MG GEMTAVIS INJ 1G
GEMZAR INJ 200MG GEMZAR INJ 1G
HALOPERIDOL TAB 0,5MG HALOPERIDOL TAB 1,5MG
HARNAL D TAB 0,2MG HARNAL OCAS TAB 0,4MG
HERBESSER CD KAPS 100MG HERBESSER CD KAPS 200MG
HEXAVASK TAB 5MG HEXAVASK TAB 10MG
HYTRIN TAB 1MG HYTRIN TAB 2MG
HYTROZ TAB 1MG HYTROZ TAB 2MG
IBUPROFEN TAB 200MG IBUPROFEN TAB 400MG
INTERPRIL TAB 5MG INTERPRIL TAB 10MG
IRBEDOX TAB 150MG IRBEDOX TAB 300MG
IRTAN TAB 150MG IRTAN TAB 300MG
KALMETHASON INJ 4MG KALMETHASON INJ 5MG
KALTROFEN TAB 50MG KALTROFEN TAB 100MG
KALXETIN KAPS 10MG KALXETIN KAPS 20MG
KOATE INJ 320 KOATE INJ 380
MABTHERA INJ 100MG MABTHERA INJ 500MG
MAINTATE TAB 2,5MG MAINTATE TAB 5MG
MEROFEN INJ 0,5G MEROFEN INJ 1G
METFORMIN TAB 500MG METFORMIN TAB 850MG
METHYLPRED.TAB 4MG METHYLPRED.TAB 8MG
MEXPHARM TAB 7,5MG MEXPHARM TAB 15MG
MGSO4 INJ 20% MGSO4 INJ 40%
NA DIKLOFENAK TAB 25MG NA DIKLOFENAK TAB 25MG
NOPERTEN TAB 5MG NOPERTEN TAB 10MG
OBH 100ML OBH 200ML
OLANDOZ TAB 5MG OLANDOZ TAB 10MG
OXALIPLATIN INJ 50MG OXALIPLATIN INJ 100MG
PAXUS INJ 30MG PAXUS INJ 100MG
PLASBUMIN 20% 50ML PLASBUMIN 20% 100ML
RAMIXAL TAB 5MG RAMIXAL TAB 10MG
RENADINAC TAB 25MG RENADINAC TAB 50MG
RIFAMPICIN KAPS 300MG RIFAMPICIN KAPS 450MG
SALBUTAMOL TAB 2MG SALBUTAMOL TAB 4MG
SANDIMMUN TAB 25MG SANDIMMUN TAB 100MG
SIFROL TAB 0,125MG SIFROL TAB 0,25MG
SINDAXEL INJ 30MG SINDAXEL INJ 100MG
SOLOSA TAB 1MG SOLOSA TAB 2MG
SPIROLA TAB 25MG SPIROLA TAB 100MG
SPIRONOLACTON TAB 25MG SPIRONOLACTON TAB 100MG
SYMBICORT INH 80 SYMBICORT INH 160
TAMOFEN TAB 20MG TAMOXIFEN TAB 20MG
TANAPRES TAB 5MG TANAPRES TAB 10MG
TAPROS INJ 3,75MG TAPROS INJ 3M
TAXOTERE INJ 20MG TAXOTERE INJ 80MG
TENAPRIL TAB 2,5MG TENAPRIL TAB 5MG
TENSIPHAR TAB 5MG TENSIPHAR TAB 10MG
VALSARTRAN TAB 80MG VALSARTRAN TAB 160MG
VINCRISTIN INJ 1MG VINCRISTIN INJ 2MG