Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN LENGKAP

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I


ANGKATANN NERS XIV

Diajukan Sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase Keperawatan Medikal bedah I

PENYUSUN :
MIS HARIYATI, S.Kep

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat, Hidayat, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir
Stase Keperawatan Medikal Bedah I di Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.

Penulis selama menjalani program Profesi Ners khususnya Stase Keperawatan


Medikal Bedah ini banyak mendapat bantuan dan arahan dari pihak. Oleh karena itu
melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Abd. Kadir Masaong., M.Pd., selaku rector Universitas


Muhammadiyah Gorontalo;
2. Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep,. M.Kep., selaku dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Universitas Muhammadiyah Gorontalo
3. Ns. Andi Akifa Sudirman, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Profesi Ners;
4. Ns. Fadli Syamsuddin, M.Kep., Sp.Kep.MB., selaku Koordinator Stase
Keperawatan Medikal Bedah sekaligus sebagai Perseptor Akademik Ruangan
HCU Kardio/Neuro, Interna, Tropik/Isolasi RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo;
5. dr. Andang Ilato, SH., MM., sebagai Direktur RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe
Kota Gorontalo;
6. Ns. Dian Alfiyanti Nadjamudin, S.Kep., selaku Kepala Bidang Keperawatan
RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo;
7. Ns. Nikmawati Puluhulawa, S.Kep., M.Kep., selaku Preseptor Akademik di
Ruangan Interna RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo;
8. Ns. Ni Wayan Sriyanti, S.Kep., selaku Preseptor Klinik sekaligus Kepala
Ruangan Interna RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo;
9. Ns. Elsmin Kiayi., S.Kep., selaku Preseptor Klinik di Ruangan HCU Kardio &
Neuro RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo;
10. Ns. Sakinah Mootalu, S.Kep., selaku Preseptor Klinik sekaligus Kepala Ruangan
Tropik RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo;
11. Kepada teman-teman Ners Angkatan XIV yang telah banyak memberikan
dukungan dan motivasi dalam penyusunan laporan ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini
selanjutnya.

Gorontalo, Juni 2022

MIS HARIYATI, S.Kep


NIM : C03121065
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHA
LEMBER PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN DAN RESUME KELOLAAN PASIEN
2.1 Asuhan Keperawatan Ruangan Hemodialisa, OK dan Bedah
2.2 Resume Kelolaan Pasien Ruangan Hemodialisa, OK dan Bedah
BAB III PENYULUHAN KESEHATAN, ASUHAN SPRITUAL, DAN JURNAL
READING
3.1 Penyuluhan Kesehatan
3.2 Asuhan Spritual
3.3 Jurnal Reading
BAB IV LAPORAN MINICASE, LAPORAN PENGKAJIAN PASIEN,
LAPORAN OSCA
4.1 Laporan Minicase
4.2 Laporan Pengkajian Pasien
4.3 Laporan Osca
BAB V SEMINAR KASUS KELOLAAN BERSAMA
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stase keperawatan medikal bedah merupakan salah satu stase yang paling
menarik bagi saya karena di stase ini saya dapat menerapkan segala displin Ilmu
yang saya dapatkan dari Pendidikan S1 keperawatan. Keperawatan Medikal
Bedah Merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan itu sedniri
adalah bentuk pelayanan Profesional yang merupakan bagian intergral dan
pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosial-spritual yang
komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakan baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan
keseperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan kelemahan fisik,
mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan
dalam melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat gangguan
patofisiologis.
Stase keperawatan medikal bedah membahas tentang masalah kesehatan
yang lazim terjadi pada usia dewa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan
atau tanpa tindakan operatif yag meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem
pernapasan, kardiovaskuler, neurologi, pencernaan, urologi, dan muskuloskletal.
Keperawatan medikal bedah adalah pelayanan profesional yang
berdasarkan pada ilmu keperawatan medikal bedah dan teknik keperawatan
medikal beda terbentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosial-spritual yang komprehensif
ditujukan pada orang dewasa yang mengalami berbagai perubahan fisiologis
dengan atau tanpa gangguan structural pada berbagai sistem tubuh.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prosefisonal seorang
perawat harus mampu bekerja sama dengan pasien, keluarga serta tenaga terkait
sesuai dengan seseorang dan tanggung jawabnya serta menggunakan landasan
pengetahuan teoritik dari berbagai displin ilmu sebagai dasar dalam memberikan
asuhan keperawatan yang dumulai dari pengkajian, penentuan masalah
keperawatan, penyusunan rencana, pelaksanaan tindakan keperwatan serta dalam
melakukan evaluasi.
Sehubungan dengan tujuan mempersiapkan perawat yang professional
maka Praktik Belajar sangat penting, pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan
adalah suatu proses pembelajaran klinik atau laangan yang perlu ditempuh
mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dalam akademik
secara terintegrasi. Dalam hal ini mahasiswa dituntut mampu memberikan
Asuhan Kperawatan yang berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan
etika keperawatan secara komperensif melalui pengalaman nyata di Rumah
Sakit. Stase Keperawatan Medikal Bedah merupakan stase dengan jumlah waktu
pelaksanaan praktik yang cukup lama yaitu dilaksanakan selama 8 minggu.
Praktik klinik ini dibagi menjadi 2 gelombang yaitu Keperawata Medikal Bedah
1 dan Keperawatan Medikal Bedah 2.
Selama melaksanakan praktik klinik keperawatan, mahasiswa lebih
dahulu memngikuti Coaching selama 1 minggu. Coaching ini dilaksanakan
untuk mempersiapkan hal-hal yang akan digunakan selama mengikuti praktik
klinik diantaranya penyusunan standar asuhan keperawatan berdasarkan Panduan
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI), dan Standa Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
pembuatan Laporan pendahuluan Kasus, Pembuatan Leaflet untuk Penyuluhan
Kesehatan dan cara pengisian SBAR. Hal ini tentu saja sangan membantu
mahasiswa dalam melakukan praktik Klinik Keperawatan.
Selamam Melaksanakan praktik Klinik Stase Keperawatan Medikal
Bedah I dan II, mahasiswa diharapkan dengan kegiatan minicase, Asuhan
Spiritual dan Ujian OSCE. Minicase merupakan studi kasus dimana mahasiswa
akan mempresentasikan hasil pengkajian kasus kelolaan kepada preceptor klinik
dan Preseptor Akademik. Kegiatan kedua yang dilakukan oleh mahasiswa adalah
melakukan Asuhan Spiritual. Kegiatan diminggu terakhir pada Stase Klinik
Keperawatan Medikal Bedah adalah ujian OSCE. Pelaksanaan ujan Osce
bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan
pengkajian, pemeriksaan fisik dan tindakan keperawatan kepada pasien, dimana
kegiatan ini dinilai oleh Preseptor Klinik dan Preseptor Akademik dihadapan
pasien. Setelah melaksanakan praktek klinik keperawatan selama 4 minggu,
mahasiswa akan melakukan seminar Akhir Stase yaitu pemaparan kasus kelolaan
yang meliputi pengkajian keperawatan, penegakkan diagnosa medis (KMB I).
“Hipovolemia, Hipokalemia, Hiperglikemia, LBP, DHF, Pneumonia, Stroke
Hemoragik, Edema Selebral, CHF dan Hipertensi Urgensy” di ruang HCU “TB
Paru, DM Tipe 2, Anemia, Hemotoe, Pneumonia, Apendisitis” di ruangan
Tropik/Isolasi “Anemia, Amenorhea, Trombositosis, Sups Pneumonia, TB Paru,
Dyspepsia, BPH, Febris, Anemia, Ikterus, Melena, Kolik Bilier” di ruangan
Interna di RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. (KMB II) “CKD
Grade V, Anemia” di ruangan Hemodialisa, “Nodul Tiroid (S) dan Apendisitis”
di ruangan OK, “Ca Mamae, DRUJ Dislokasi Wirst Dextra, Traumatik Amputasi
Digiti IV Manus Dextra dan Multi velvunus laseratum” di ruangan Bedah di
RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Stase Keperawatan
Medikal Bedah I dan II adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan
ilmu sebanyak-banyaknya khususnya tentang ilmu Keperawatan Medikal Bedah
dengan kasus-kasus dari segala gangguan sistem, karena RSUD Prof. dr. H.
Aloei Saboe Kota Gorontalo mempunyai fasilitas Cathlab dan alat pemeriksaan
yang lengkap serta dokter spesailis yang sudah ahli.
1.2 Tujuan
1.1 Tujuan umum
Praktik profesi keperawatan medikal bedah diharapkan mahasiswa
mampu memberikan Asuhan keperawatan pada klien dewasa dengan konteks
keluarga yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat
gangguan satu system (organ) ataupun beberapa system (organ) tubuhhnya.
1.2 Tujuan khusus
Setelah dmelakukan Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
mahasiswa dapat :
a. Melakukan pre conference dan post conference
b. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
Pernapasan
c. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
Kardiovaskuler
d. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
Neurologi
e. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
sistem Pencernaan
f. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
sistem perkemihan
g. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
sistem Imun Hematologi
h. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
sistem Endokrin
i. Mampu memberikan asuhan keperawatan berbasis Bukti ( Evidence
Based)
1.3 Manfaat
Dalam praktik Profesi keperawatan medikal bedah yang dilaksanakan oleh
mahasiswa Profesi Ners Angkatan XIV dapat memberikan Asuhan keperawatan
pada klien dewasa dengan konteks keluarga yang mengalami masalah pemenuhan
kebutuhan dasarnya akibat gangguan satu system (organ) ataupun beberapa
system (organ) tubuh yang terganggu, yang diharapakan bisa menjadi acuan oleh
tenaga kesehatan lainnya dan sebagai pedoman untuk profesi Ners Selanjutnya
khususnya stase keperawatan medikal bedah dan juga sebagai Referensi terbaru
dalam stase keperawatan medikal bedah dari laporan ini diharapkan dapat :
a. Digunakan sebagai abahan masukan atau pertimbangan dalam memberikan
asuhan keperawatan
b. Dapat memberikan pengembangan ilmu keperawatan dalam penerapan pera
perawat sebagai pemebri asuhan keperawatan
c. Dan diharapkan dapat memberikan kontribusi pembelajaran khusunya dalam
ilmu keperawatan medikal bedah untuk meningkatkan asuhan keperawatan
terkait dengan intervensi keperawatan berdasarkan standar diagnosa
keperawatan dan intervensi keperawatan.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN DAN RESUME KELOLAAN PASIEN

2.1 Asuhan Keperawatan Ruangan HCU, Tropik dan Interna


1. Asuhan Keperawatan Pada “Tn.URA” Dengan Diagnosa Medis CHF,
Hipertensi Urgensy, Pneumonia di Ruangan HCU di RSUD Prof. dr. H.
Aloei Saboe Kota Gorontalo
2. Asuhan Keperawatan Pada “Ny.WW” Dengan Diagnosa Medis TB Paru,
Hemotoe, DM Tipe 2 , Anemia, Pneumonia di Ruangan Tropik/Isolasi di
RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
3. Asuhan Keperawatan Pada “Tn.AS” Dengan Diagnosa Medis Riwayat
Hipertensi, Hipokalemia di Ruangan Interna di RSUD Prof. dr. H. Aloei
Saboe Kota Gorontalo
2.2 Resume Kelolaan Pasien Ruangan HCU, Tropik/Isolasi dan Interna
1. Rotasi Pertama Ruangan HCU di RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo.
1) Resume Keperawatan Pada “Tn.AI” Dengan Diagnosa Medis
Hipovolemia, Hipokalemia, Hiperglikemia
2) Resume Keperawatan pada “Tn.ABG” Dengan Diagnosa Medis LBP,
Atrial Fibralasi, DHF, Pneumonia
3) Resume Keperawatan Pada “Ny.SA” Dengan Diagnosa Medis
Penurunan Kesadaran, Stroke Hemoragik, Edema Selebral
2. Rotasi Kedua Di Ruangan Tropik/Isolasi di RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe
Kota Gorontalo.
1) Resume Keperawatan Pada “ Ny. MA” Dengan Diagnosa Keperawatan
Hemotoe, TB Paru, Pneumonia dan DM Tipe 2
2) Resume Keperawatan Pada “ Ny.YI” Dengan Diagnosa Medis TB Paru
On Treatment, Apendisitis, Anemia.
3) Resume Keperawatan Pada “Tn.KP” Dengana Diagnosa Medis TB
Paru, Nefrolitiasis, Bronko Pneumonia Bilateral.
4) Resume Keperawatan Pada “Ny.MM” Dengan Diagnosa Medis Sups
TB Paru dan DM Tipe 2
3. Rotasi Ketiga Di Ruangan Interna di RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo.
1) Resume Keperawatan Pada “Tn.AG” Dengan Diagnosa Medis
Dyspepsia, Sups Pneumonia, BPH
2) Resume Keperawatan Pada “Tn.UA” Dengan Diagnosa Medis Febris,
Anemia, dan Ikterus
3) Resume Keperawatan Pada “Tn.HA” Dengan Diagnosa Medis Anemia,
Melena, Sups Pneumonia
4) Resume Keperawatan Pada “Tn.FS” Dengan Diagnosa Medis Kolik
Bilier
BAB III
PENYULUHAN KESEHATAN, ASUHAN SPRITUAL, DAN
JURNAL READING
3.1 Penyuluhan Kesehatan
3.2 Asuhan Spritual
3.3 Jurnal Reading
BAB IV
LAPORAN MINICASE, LAPORAN PENGKAJIAN PASIEN,
LAPORAN OSCA
4.1 Laporan Minicase
4.2 Laporan Pengkajian Pasien
4.3 Laporan Osca
BAB V
SEMINAR KASUS KELOLAAN BERSAMA

5.1 Asuhan Keperawatan Pada “Nn.SNB” Dengan Diagnosa Medis Anemia,


Amenorhea, Trombositosis, Sups Pneumonia, TB Paru
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Keperawatan Medikal Bedah merupakan stase yang mengajarkan kami
mahasiswa dapat merumuskan suatu diagnosa keperawatan dengan melihat
keluhan pasien, dan data-data penunjang lainnya, serta di Keperawatan Medikal
Bedah kami mahasiswa, dituntut untuk dapat melakukan asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan system pernafasan, system kardiovaskuler, system
neurologi, system percenaan, system perkemihan, system imun hematologi,
system endokrin. Selain itu, dalam Keperawatan Medikal Bedah kita mahasiswa
di wajibkan untuk dapat mencapai target capaian baik asuhan keperawatan dan
resume keperawatan sebanyak 25 askep/resume, serta memiliki target capaian
tindakan prosedural keperawatan yang harus tercapai.
Keperawatan Medikal Bedah juga memiliki beberapa ujian berupa; ujian
pengkajian, minicase, asuhan spritual, osca dan yang terakhir ujian seminar kasus
kelolaan bersama.

6.2 Saran
1. Bagi Koordinator Stase
Agar dapat membimbing mahasiswa secara adil tampa lihat mahasiswa
dengan sekilas saja untuk menyimpulkan suatu pendapat, di karenakan
mahasiswa butuh bimbingan dan arahan, jikalau mahasiswa salah mohon
arahannya dan bimbingannya.
2. Bagi Rumah Sakit
Instansi terkait RSUD Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, diharapkan
agar tidak memiliki rasa bosan untuk membimbing dan mengarahkan kami
mahasiswa
3. Bagi Program Studi
Untuk Program Studi Keperawatan, diharapkan agar tidak memiliki
rasa bosan untuk membimbing dan memberikan arahan terhadap kami
mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai