UAS Bahasa Indonesia - M. Firman Azis-2161201056
UAS Bahasa Indonesia - M. Firman Azis-2161201056
Oleh :
Mochamad Firman Azis
NIM 1974101014
Pembuatan kajian menggunakan metode Studi Kelayakan Klinik Rawat Jalan ini
membutuhkan kajian dari beberapa aspek, yaitu Aspek Umum, Aspek Pemasaran, Aspek
Teknis dan Aspek Keuangan dengan data yang berasal dari bagian-bagian terkait di Klinik
Rawat Jalan. Besar harapan kami, Kajian Studi Kelayakan ini dapat menjadi dasar atau
rancangan jangka panjang jika kedepannya pembaca ingin membangun suatu Klinik Rawat
Jalan
i
BIODATA PENULIS
Mochamad Firman Azis adalah nama penulis kajian
rencana pembangunan klinik rawat jalan ini. Penulis lahir dari
pasangan Bapak Harijanto dan Ibu Chomsah Chariati ini
merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. Penulis dilahirkan di
Malang pada 29 Agustus 1992. Penulis beralamat di Desa
Tanggung, Kecamatan Turen Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur. Penulis dapat dihubungi melalui email
bangbusa@gmail.com. Pada tahun 2001 penulis memulai
pendidikan formal di SD Negeri 3 Sedayu (2001-2007), SMP Negeri 1 Turen (2007-2009),
SMA Negeri 1 Turen (2009-2011). Setelah selesai menempuh pendidikan menengah atas,
penulis melanjutkan Pendidikan Diploma I (D1) Teknik Informatika di Wearness Education
Center Malang (2011-2012). Dan selanjutnya mulai mengawali karir di Klinik Swasta KRI Al
– Bashiroh sebagai Kepala Tata Usaha (2012-2014), setelah itu bekerja di KRI Cakra Husada
mulai tahun (2014 sampai sekarang) (saat ini sudah menjadi RSU Pindad Turen) menjadi Staf
Perencanaan Kinerja Perusahaan dan melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) Manajemen di
STIE Al-Rifai mulai tahun (2021 – sekarang). Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus
belajar, berusaha dan berdo’a untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1), penulis bisa
menyelesaikan kajian Klinik Rawat Jalan didasari oleh kajian nyata yang saya lakukan di
salah satu klinik di Wilayah Wajak. Semoga dengan penulisan kajian rencana pembangunan
klinik rawat jalan ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan dan
menambah khazanah ilmu pengetahuan serta bermanfaat dan berguna bagi sesama.
ii
DAFTAR ISI
1. PROSPEK........................................................................................................................ 6
4. PROMOSI ....................................................................................................................... 7
1. LOKASI .......................................................................................................................... 9
iii
4.1 Alat Kesehatan ....................................................................................................... 10
4.2 Alat Kantor ............................................................................................................. 11
4.3 Perlengkapan .......................................................................................................... 11
4.4 Meubelair ............................................................................................................... 11
BAB 4 ASPEK KEUANGAN ................................................................................................ 12
2. BANGUNAN ................................................................................................................ 12
1. PELAYANAN ............................................................................................................... 18
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
ASPEK UMUM
1
c. Layanan Poli gigi 14 jam (2 Shift) dan layanan poli umum 24 jam yang menjadi
peluang dan prospek di Wilayah Wajak yang berada di pinggir jalan raya utama.
1.3.1 Metodologi
Kajian ini menggunakan teori menurut Kasmir dan Jakfar (2012), studi
kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan. Secara umum, studi kelayakan diartikan sebagai
pertimbangan awal yang harus dilakukan sebelum menjalankan usaha, dan untuk
mengontrol kegiatan operasional agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Keuntungan yang maksimal bisa diartikan lebih luas atau lebih terbatas yang
terutama dipergunakan oleh pihak swasta maupun pemerintah yang lebih berminat
tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Investasi yang diteliti ini dapat berbentuk
investasi berskala besar sampai dengan investasi berskala sederhana. Semakin
sederhana investasi yang akan dilakukan, maka semakin kecil pula lingkungan
penelitian yang akan dilakukan, begitu juga sebaliknya. Dampak ini dapat berupa
dampak ekonomis dan juga dapat berdampak pada kehidupan social dilingkungan
tersebut. Didalam metodologi studi kelayakan bisnis cenderung mengenal NPV, IRR
dan Payback Periode
2
perhitungan NPV untuk mengevaluasi apakah akan berinvestasi atau tidak
berinvestasi pada suatu proyek baru ataupun investasi pada pembelian aset
baru. Dalam bahasa Indonesia, Net Present Value atau NPV ini disebut juga
dengan “Nilai Bersih Sekarang” atau “Nilai Bersih Saat Ini”.
Nilai NPV yang positif (NPV > 0) menunjukan bahwa penerimaan lebih
besar dibandingkan dengan nilai yang diinvestasikan sedangkan nilai NPV
negatif (NPV < 0) menandakan penerimaan lebih kecil dibandingkan dengan
pengeluaran atau akan mengalami kerugian pada investasinya setelah
mempertimbangkan Nilai Waktu Uang (Time Value of Money). Namun
apabila hasil perhitungan NPV adalah Nol (NPV = 0), maka artinya investasi
atau pembelian tersebut hanya balik modal (tidak untung dan tidak rugi). Dan
tentunya, Semakin besar angka positifnya, semakin besar pula penerimaan yang
bisa didapatkannya. Oleh karena itu, perhitungan NPV ini tidak saja digunakan
untuk mengevaluasi layak atau tidaknya untuk berinvestasi, namun juga
digunakan untuk membandingkan investasi mana yang lebih baik jika terdapat
dua pilihan investasi atau lebih.
Keterangan :
5
BAB 2
ASPEK PEMASARAN
2.1 PROSPEK
Menurut Galavan (2014), analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan
Threat) yaitu analisis untuk mendapatkan strategi yang berguna atau efektif yang
diterapkan sesuai pasar dan keadaan publik saat itu, peluang (opportunity) dan ancaman
(threat) dipakai untuk mengetahui lingkungan luar atau eksternal kemudian kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness) yang didapatkan melalui analisis dalam perusahaan
atau internal. Dengan landasan analisa SWOT dari pengertian para ahli, maka SWOT dari
Klinik Rawat Jalan adalah sebagai berikut.
2.1.1 STRENGTH
1) Lokasi strategis
2) Kurangnya Pelayanan kesehatan di wilayah Wajak & Sekitarnya
3) Pelayanan 24 Jam
4) Pelayanan poli umum 24 jam, pelayanan poli KIA 14 jam dan Pelayanan poli
gigi 14 jam
5) Klinik Rawat Jalan bekerja sama dengan BPJS kesehatan
2.1.2 WEAKNESS
1) Jumlah SDM belum memadai
2) Peralatan kesehatan belum memadai
3) New comer
4) Kurangnya Sarana Promosi
2.1.3 OPPORTUNITIES
1) Terletak di lokasi yang padat penduduk
2) Universal Health Coverage tahun 2021
3) Belum ada kompetitor Klinik Rawat Jalan yang memiliki fasilitas Poli Gigi
yang memiliki jadwal praktek 14 jam (2 shift)
4) Belum adanya kompetitor Klinik Rawat Jalan yang menyediakan fasilitas
pelayanan dengan dokter umum 24 jam
6
5) Segmen pasar yang bervasiasi dari kalangan bawah pada umumnya dan
kalangan atas yang membutuhkan layanan kesehatan yang
lengkap dan berkualitas
6) Potensi Peserta BPJS tinggi (Sekitar 47% dari jumlah Penduduk Wajak)
2.1.4 THREAT
1) Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah terkait dengan Persyaratan
Pelayanan Kesehatan
2) Kompetitor dari pelayanan kesehatan pemerintah (Puskesmas Wajak)
3) Kompetitor dari pelayanan kesehatan swasta (Klinik Wajak Husada, Klinik
Sahabat Sehat, Klinik NU Wajak)
2.4 PROMOSI
Promosi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Internal Promosi
1. Bekerja sama dengan BPJS
2. Leaflet
3. Brosur
4. Billboard
b) Eksternal Promosi
1. Memasang iklan di radio
2. Bekerjasama dengan bidan jejaring
3. Menyebarkan brosur di tempat-tempat umum
4. Menggunakan strategi promosi secara terpadu dengan mengadakan bakti
sosial di Wilayah tertentu
7
5. Kerjasama dengan distributor atau agen obat-obatan maupun supplier
peralatan kesehatan
6. Pemasangan iklan melalui sosial media
8
BAB 3
ASPEK TEKNIS
3.1 LOKASI
Klinik Rawat Jalan di Wajak berlokasi dekat dengan permukiman warga sekitar
Wajak dan berdekatan pula dengan area perekonomian masyarakat Wajak. Tempat ini
sangat strategis karena terletak dekat dengan penduduk yang padat dan jalan utama
yang lebar.
3.2.1 Bangunan
a. Poli Gigi
b. Poli Umum
c. Poli KIA & KB
d. Instalasi Farmasi
e. Administrasi
f. Front Office dan Ruang Rekam Medis
g. Pojok Laktasi
h. Ruang Konsultasi BPJS
3.2.2 Prasarana
Prasarana yang diperlukan untuk mendukung pembangunan klinik rawat jalan
adalah sebagai berikut
a. Instalasi Farmasi : Rak Obat, Meja Petugas, Kursi Petugas, AC, Lemari
Es, wastafel, komputer, printer
b. Poli Umum : Bed pasien, Meja, Kursi, AC, Wastafel, Troly.
c. Poli KIA KB : Bed pasien (ginekologi), Meja, Kursi, Lemari Es
Vaksin, wastafel,lemari alat
d. Ruang Tindakan : Bed Pasien, Meja, Kursi, Troly Tindakan, Lemari
penyimpan alat, Tabung Oksigen, Standart Infus, EKG
e. Poli Gigi : Dental Chair, Meja, Kursi, Lemari alat, Wastafel,
sterilisator kering
9
f. Ruang Administrasi : Meja, kursi, Kipas Angin, Komputer, Printer.
g. Front Office & RM : Meja, Kursi, Komputer, Printer, Rak Status, AC.
h. Pojok Laktasi : Meja, Kursi, AC Wastafel
a. R. Konsultasi BPJS : Meja Kursi, Lemari, Komputer, Printer
10
3.4.2 Alat Kantor
Set Komputer + Printer (Pendaftaran) : 1 Set
Set Komputer + Printer (Farmasi) : 1 Set
Set Komputer + Printer (Admin BPJS) : 1 Set
Set Komputer + Printer (Kasir) : 1 Set
3.4.3 Perlengkapan
LCD TV 32” : 1 Unit
AC dengan 2 PK : 2 Set
3.4.4 Meubelair
Meja Pendaftaran : 1 Set
Kursi Pendaftaran : 4 Unit
Kursi Rekam Medis : 1 Unit
Kursi Poli Umum : 3 Unit
Kursi Poli Gigi : 3 Unit
Kursi KIA : 3 Unit
Kursi Administrasi : 3 Unit
Kursi Bandara Tunggu : 5 Unit
Lemari Rekam Medis : 1 Unit
Lemari Poli Gigi : 1 Unit
Lemari Farmasi : 2 Unit
Meja Kantor Rekam Medis : 1 Unit
Meja Kantor Poli Umum : 1 Unit
Meja Kantor Poli Gigi : 1 Unit
Meja Kantor KIA : 1 Unit
Meja Kantor Farmasi : 2 Unit
Meja Kantor Admisitrasi : 2 Unit
11
BAB 4
ASPEK KEUANGAN
4.2 BANGUNAN
Tabel 1 : Investasi
12
Tabel 2 : Asumsi Analisis Keuangan
Nilai /
No Asumsi Sat Keterangan
Jumlah
1 Periode proyek Tahun 5
2 Bulan kerja tahun Bulan 12
3 Tenaga kerja :
a. Perawat orang 3
1 Shift 1 Personel
b. Bidan orang 2
c. Apoteker orang 0
d. Asisten Apoteker orang 2 1 Shift 1 Personel
e. FO orang 3 1 Shift 1 Personel
f. Administrasi Pasien orang 2 Pagi & Sore
g. Cleaning Service orang 1 Pagi & Sore
h. Security orang 0
i. Dokter Umum orang 3 Pelayanan 24 Jam
j. Dokter Gigi orang 1 Pelayanan Pagi
4 Proporsi Modal :
a. Kredit % 0%
b. Modal Sendiri % 100%
13
Tabel 3 : Laba Rugi
No KETERANGAN 0 1 2 3 4 5
Laba Sebelum Bunga dan Pajak - (64.921.521) (29.167.178) 31.737.132 104.742.364 294.867.416
Pendapatan dan Biaya Lainnya 0,0%
Laba Sebelum Pajak - (64.921.521) (29.167.178) 31.737.132 104.742.364 294.867.416
Pajak :
PPh Pasal 29: 25% (16.230.380) (7.291.795) 7.934.283 26.185.591 73.716.854
Total Pajak - (16.230.380) (7.291.795) 7.934.283 26.185.591 73.716.854
Laba Bersih - (48.691.141) (21.875.384) 23.802.849 78.556.773 221.150.562
14
4.6 PROYEKSI SUMBER PEMASUKAN
Analisa keuangan pada hakekatnya untuk menilai secara finansial layak tidaknya
suatu usaha dikembangkan. Indikator yang digunakan adalah Payback Period (PP), Net
Present Value (NPV) dan IRR.
Tabel 4 : Potensi Pendapatan
No KETERANGAN Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
1 Kapitasi
BPJS
Jumlah Pasien 12.581 24.990 39.252 55.964 73.942
Tarif Jasa 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
Pendapatan Kapitasi BPJS 120.709.586 239.902.931 376.820.835 537.256.407 709.846.413
Total Pendapatan Kapitasi 120.709.586 239.902.931 376.820.835 537.256.407 709.846.413
2 Pasien Umum
a. Umum
Jumlah Pasien 3.720 4.687 4.922 5.168 5.426
Tarif Jasa 30.000 33.000 36.300 39.930 43.923
Pendapatan Pasien Umum 111.600.000 154.677.600 178.652.628 206.343.785 238.327.072
b. Gigi
Jumlah Pasien 1.550 1.953 2.051 2.153 2.261
Tarif Jasa 50.000 55.000 60.500 66.550 73.205
Pendapatan Pasien Umum 77.500.000 107.415.000 124.064.325 143.294.295 165.504.911
c Farmasi
Umum
Jumlah Pasien 3.460 4.359 4.577 4.806 5.046
Paket Farmasi Poli Umum 40.000 44.000 48.400 53.240 58.564
Pendapatan Farmasi Umum 138.384.000 191.800.224 221.529.259 255.866.294 295.525.569
Gigi
Jumlah Pasien 1.442 1.816 1.907 2.002 2.103
Paket Farmasi Poli Umum 40.000 44.000 48.400 53.240 58.564
Pendapatan Farmasi Gigi 57.660.000 79.916.760 92.303.858 106.610.956 123.135.654
15
4.7 BIAYA –BIAYA
No KETERANGAN Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
1 Beban Personil 349.241.350 498.716.648 594.199.209 698.693.324 712.667.190
2 Beban Jasmed 39.895.825 58.626.197 78.905.666 109.324.607 130.574.833
3 Beban Administrasi 10.000.000 10.300.000 10.609.000 10.927.270 11.255.088
4 Beban Listrik 10.000.000 10.300.000 10.609.000 10.927.270 11.255.088
5 Beban Telepon 11.500.000 11.845.000 12.200.350 12.566.361 12.943.351
6 Pajak Bumi Bangunan 3.500.000 3.605.000 3.713.150 3.824.545 3.939.281
7 Beban Perbaikan Umum - 14.420.000 14.852.600 15.298.178 15.757.123
Total Beban Ops 424.137.175 607.812.844 725.088.976 861.561.554 898.391.955
16
4.8 PROYEKSI KEUANGAN
Proyeksi Laba – Rugi
Proyeksi laba – rugi digunakan untuk melihat indikasi keuangan proyek jika
diasumsikan selama 5 tahun beroperasi.
Tabel 7 : Laba Rugi
No KETERANGAN 0 1 2 3 4 5
Laba Sebelum Bunga dan Pajak - (64.921.521) (29.167.178) 31.737.132 104.742.364 294.867.416
Pendapatan dan Biaya Lainnya 0,0%
Laba Sebelum Pajak - (64.921.521) (29.167.178) 31.737.132 104.742.364 294.867.416
Pajak :
PPh Pasal 29: 25% (16.230.380) (7.291.795) 7.934.283 26.185.591 73.716.854
Total Pajak - (16.230.380) (7.291.795) 7.934.283 26.185.591 73.716.854
Laba Bersih - (48.691.141) (21.875.384) 23.802.849 78.556.773 221.150.562
17
BAB 5
ASPEK PENGORGANISASIAN
5.1 PELAYANAN
Didalam pembangunan Klinik Rawat Jalan di Wilayah Wajak, Kajian ini perlu
ditinjau dari aspek pelayanan dan pengorganisasiannya. Rancangan Pelayanan &
Management Ruangan akan mempengaruhi keberadaan bangunan tersebut dan apakah
dapat bertahan dalam memberikan pelayanan paripurnanya kepada masyarakat.
Klinik Rawat Jalan di Wilayah Wajak yang memiliki komitmen terhadap kepuasan pasien
yang memperhatikan pengembangan berkelanjutan, perlu ditunjang dengan Strategi
Administrasi dan Management yang baik dimana kunci keberhasilannya terletak pada
Tujuan, Visi, Misi, dimana kebijakan apapun dalam penyelenggaraan tersebut mengacu
padanya.
Klinik Rawat Jalan di Wilayah Wajak memiliki:
TUJUAN
VISI : Menjadi Klinik Rawat Jalan di Wilayah Wajak yang professional, mandiri,
bermutu, terpercaya dan mampu melayani semua lapisan masyarakat dengan sepenuh
hati
MISI:
1. Menciptakan kemandirian Klinik baik secara organisasi, maupun secara
finansial).
2. Meningkatkan layanan kesehatan yang profesional, bermutu, aman, nyaman
dan terjangkau
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang tidak membedakan status sosial
18
5.2 STANDAR & STRATEGI PENGELOLAAN
Pembangunan Klinik Rawat Jalan di Wilayah Wajak yang akan beroperasi dengan
mengacu pada berbagai standar yang dikembangkan di Indonesia yaitu dengan
mengutamakan pada dimensi mutu pelayanan Klinik yaitu :
1. Patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku
2. Tindakan pelayanan medik yang diberikan selalu berorientasi kepada pasien,
keilmuan, mutu pelyanan dan keselamatan pasien.
19
BAB 6
PENUTUP
Analisis dari Kajian Rencana Pembangunan untuk Pembangunan Klinik Rawat Jalan
di Wilayah Wajak menunjukkan bahwa dengan asumsi yang disimpulkan sebagai asumsi
yang rasional untuk kondisi – kondisi saat ini. Pembangunan Klinik Rawat Jalan Cakra
Husada Wajak merupakan sebuah investasi yang mampu memberikan manfaat kepada PT
Pindad Medika Utama Turen dengan perhitungan bahwa Pay Back Period dalam jangka
waktu 2,2 tahun, NPV tahun ke 5 = 204.071.765 dan IRR 5 tahun tingkat pengembalian
16,3% (suku bunga Bank per tahun 11%).
Aspek lain dalam analisis kajian Rencana pembangunan Klinik Rawat Jalan di
Wilayah Wajak ialah adanya peluang yang bisa diambil dari peraturan terbaru mengenai
kembalinya puskesmas yang berfokus ke urusan kesehatan masyarakat, dengan adanya
peraturan terbaru tersebut kapitasi yang terpusat di puskesmas akan bergeres ke klinik –
klinik swasta. Jika dibandingkan dengan data penduduk kecamatan wajak yang berjumlah
81.117 Jiwa, penduduk yang terkapitasi oleh puskesmas sebesar 50% atau 40.627 Jiwa.
Kalau diasumsikan 40% atau 16.251 Jiwa dari kapitasi puskesmas bergeser ke klinik – klinik
swasta maka potensi kapitasi yang bisa terserap sekitar 30% - 35% dari 16.251 Jiwa dengan
catatan marketing kita bisa menangkap peluang serta membuat strategis dalam
pemasarannnya.
Hal yang lebih penting adalah kemampuan untuk menciptakan kondisi-kondisi yang
diasumsikan akan terjadi, sehingga pada kenyataannya Pembangunan Klinik Rawat Jalan di
Wilayah Wajak akan mampu memberikan hasil sesuai dengan analisis dalam Kajian Rencana
Pembangunan ini lebih dari yang diharapkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta:
Kencana
BPS Kabupaten Malang. 2020. Malang dalam angka 2019. BPS Kabupaten
Malang.
Malang.
21