Anda di halaman 1dari 19

Nama : Refany Pradhita Utami

NPM. : 21132019001
Prodi : PSKM 6B
UTS MK.PENDIDIKAN KARAKTER

MK.PENDIDIKAN KARAKTER SUB CPMK KE 2


“Karakter Mandiri dan Tanggung Jawab”

1. Definisi dari Karakter Mandiri adalah sikap atau perilaku seorang individu melakukan
segala aktivitasnya sendiri tanpa harus bergantung dan tanpa bantuan pada orang lain.
Menurut Mustari (2011) mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah
bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
2. Definisi dari tanggung jawab adalah sikap atau perilaku untuk melakukan sesuatu
dengan sungguh-sungguh dan siap menanggung segala risiko dan perbuatan
3. Adapun alasan mengaapa diperlukan karakter mandiri dalam diri kita, diantaranya :

 Agar Tidak Mudah Mengandalkan Orang Lain

Sewaktu kecil kita mungkin terbiasa menerima bantuan dari orang tua. Ketika
dewasa pun terkadang orang tua turut andil dalam membantu kita menjalin hidup.
Meski menguntungkan, tetapi kamu tidak boleh lengah dan wajib melatih
kemandirian diri sendiri.  Ingat, tak selamanya orang tua bisa diandalkan. Suatu hari
nanti ada masanya tenaga mereka mulai menurun dan justru kamulah yang menjadi
tulang punggung untuk mereka.  Jadi, mulai dari sekarang, yuk, biasakan hidup
mandiri agar tidak selalu bergantung dengan uluran tangan orang lain. Ketika kamu
bisa memegang kendali atas hidupmu, maka cita-cita setinggi apa pun akan terasa
mudah untuk diraih. 

 Bekal untuk Bertahan Hidup di Dunia yang Keras Ini


Semakin bertambahnya usia, semakin besar tanggung jawab yang akan kita
terima. Apalagi kalau kamu memutuskan untuk berumah tangga, tentunya sikap
mandiri menjadi bekal penting yang harus dimiliki. Sementara di luar sana, orang
bisa melakukan apa saja untuk bertahan hidup di dunia yang keras ini. Kamu pun
harus demikian. Oleh karena itu, latihlah sikap mandiri mulai dari sekarang agar bisa
survive menjalani hidup. 

 Melatih Mental Jadi Lebih Tangguh 

Manfaat sikap mandiri yang ketiga adalah melatih mental menjadi lebih
tangguh. Ketika kita terlalu bergantung kepada orang lain, tanpa disadari mental akan
menjadi lebih manja. Padahal, dalam menjalani hidup kita dituntut menjadi pribadi
yang tangguh agar bisa melewati setiap permasalahan yang ada.  Untuk
menumbuhkan perilaku tangguh, kamu bisa mulai dengan belajar hidup mandiri.
Dengan cara ini lama kelamaan kamu akan menjadi orang yang kuat dan terbiasa
dengan garis kehidupan yang ada kalanya penuh ujian. 

 Membantu Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Melatih sikap mandiri ternyata juga bisa membantu menumbuhkan rasa percaya diri,
lho. Ya, karena sudah terbiasa melewati rintangan yang ada tanpa bantuan orang lain,
ke depannya jika ada masalah kamu akan lebih percaya diri untuk mengatasinya. 

 Tips Melatih Diri Menjadi Seorang yang Mandiri

Setelah mengetahui manfaat sikap mandiri, sekarang cari tahu bagaimana cara
menumbuhkan kemandirian lewat tips berikut.

 Cobalah Membuat Keputusan untuk Diri Sendiri

Membuat sebuah keputusan untuk diri sendiri memang tidak mudah. Apalagi
kalau hal itu berhubungan dengan kesuksesan kita di masa depan. Meski sulit, sebisa
mungkin ambillah keputusan tanpa bantuan orang lain. Inilah cara pertama agar
kamu bisa hidup dengan mandiri. Agar mendapatkan keputusan yang tepat, kamu
bisa menimbang baik buruk dari setiap opsi yang ada.  

 Jangan Cepat Meminta Bantuan Orang Lain

Jika memang masalah yang ada bisa dihadapi seorang diri, jangan buru-buru
untuk meminta pertolongan kepada orang lain. Ingat ya, orang lain juga bisa merasa
jengah kalau kamu terus menerus meminta bantuan mereka. Daripada dikenal
sebagai orang yang menyebalkan, mulai sekarang jangan minta bantuan kalau tidak
begitu perlu. 

 Belajarlah Menanggung Beban Hidup yang Ada 

Tipe melatih sikap mandiri yang terakhir adalah belajar untuk menanggung beban
hidupmu sendiri. Meski begitu bukan berarti kamu tidak bisa menceritakan
permasalahan tersebut kepada orang lain. Hanya saja ketika kamu merasa bisa
mengatasi seorang diri, maka atasilah. Dengan begitu kamu akan tumbuh jadi pribadi
yang lebih kuat dan tangguh. 

Sikap mandiri merupakan salah satu kemampuan dasar agar bisa survive menjalani
kehidupan. Kalau kamu merasa belum menjadi pribadi yang mandiri, mulai dari
sekarang ikuti tips di atas untuk menumbuhkan rasa kemandirian. 

4. Kisah Inspiratif yang mengagumkan, cara membentuk dan penerapannya dalam


kehidupan sehari hari (pekerjaaan, masyarakat dan keluarga) yaitu,

Oleh: Maria Novina - Cikarang

Anak Ibu Harus Setangguh Srikandi

Ibuku cantik dan tangguh serta menjadi kebanggaan bagi anak-anak dan bagi
ayahku, suami ibu. Ibu jarang marah dan tidak pernah mengomel, bahkan ketika
marah bisa dikatakan sangat anggun dan berkelas. Sedikit kata-kata tapi sangat
menusuk kalau sudah marah. Tipikal wanita yang mempunyai karakter kuat dan
selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi orang- orang di sekitarnya. Ibuku
selalu bekerja sepanjang usianya, bahkan sampai di usianya yang sudah menginjak 60
tahun, ibu masih gesit bekerja dan mencukupi kebutuhan minimal bagi ibu dan ayah.
Satu nasihat yang kuingat bahkan sampai usiaku sudah beranjak dewasa ini.

“Perempuan harus bekerja dan minimal bisa naik motor," nasihat itu disampaikannya
pada keempat anak perempuannya dan satu orang anak laki-lakinya.

“Dengan bisa naik motor, maka kamu tidak perlu menunggu orang lain jika kamu ada
perlu. Jika kamu bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri maka kamu tidak harus
bergantung pada suamimu. Ya kalau suamimu memanjakanmu dengan materi, kalau
tidak? Mau minta siapa?” Kata-kata itu selalu dikatakan ibu ketika menemani kelima
anaknya yang sedang belajar bersama-sama di ruang keluarga, saat itu kami masih
duduk di sekolah dasar.

Ketika kami bertumbuh dan sudah saatnya belajar sepeda, ibu akan mengulangi kata-
katanya, “Belajar sepeda harus bisa supaya nanti bisa naik motor. Jadi wanita harus
mandiri dan setangguh Srikandi.” Maka kami pun tumbuh dengan kemampuan kami
menaiki motor dan bersekolah tinggi agar bisa mendapatkan pekerjaan yang mampu
menyokong kehidupan kami kelak.

Saatnya pun tiba, kami masing- masing menikah dan mempunyai keluarga
sendiri. Dan kelima anak ibu baik laki-laki maupun perempuan semuanya mempunyai
pekerjaan dan mandiri. Meski kami dinafkahi oleh suami kami, tapi kami juga masih
bisa menghasilkan dari cucuran keringat kami sendiri.

Pernah suatu kali aku menginginkan sebuah tas yang harganya lumayan dan
menyampaikannya pada suamiku, suamiku menjawab, “Tas lagi, tas lagi. Kemarin
sepatu, baju, lipstik. Kebutuhan wanita tak ada habisnya ya." Sakit hatiku. Sudah
tidak dibelikan tas, masih mendengar kata-kata keras yang membuatku tak nyaman.
Di situ aku ingat nasihat ibu, “Wanita harus bekerja dan mempunyai penghasilan
sendiri." Aku baru ngeh, ibuku berusaha melindungi perasaan anak-anaknya dengan
menasihati agar mandiri dan mempunyai penghasilan sendiri. Sehingga jika kita
menginginkan sesuatu, tak perlu mengemis dan sakit hati karena ditolak, karena kita
bisa membelinya sendiri.

Suatu kali, suamiku tidak mempunyai pekerjaan karena habis kontrak dan sedang
berusaha mencari pekerjaan. Dapur harus tetap ngebul, tagihan listrik, PAM, dan
kulkas masih harus diisi, tak peduli sang tulang punggung bekerja atau tidak.
Kuulurkan tanganku sebagai seorang istri, yang adalah penolong bagi kaum laki-laki,
menopang semua kebutuhan keluarga tatkala sang tulang punggung sedang mencari
pekerjaan.

Pagi aku sudah harus berangkat ke kantor dengan menaiki motor dan sore pulang
kembali ke rumah berubah peran menjadi seorang istri. Di situ aku menyadari nasihat
ibu bahwa seorang wanita harus bekerja dan bisa naik motor sangatlah berguna agar
membuatku tetap bertahan di kehidupan yang terkadang tak seindah bayangan kita.

Terima kasih, Ibu. Nasihatmu membuatku bisa berdiri setangguh Srikandi meski
Arjunaku sedang terpuruk dan membutuhkan uluran tanganku.
MK.PENDIDIKAN KARAKTER SUB CPMK KE 3

Resume Mata Kuliah Pendidikan Karakter tentang VIsioner

 Pengertian Visioner
Visioner adalah sebuah cara pandang yang dimiliki seseorang. Menurut KBBI, visioner adalah
orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. Seseorang yang visioner memiliki
strategi yang tepat untuk langkah kedepannya. Selain itu, mereka dapat membaca potensi yang
ada dan menyinergikannya. Visioner adalah salah satu sikap dan kepribadian yang bisa dijadikan
acuan bagi seorang pemimpin. Secara sederhana visioner adalah kemampuan memanfaatkan
peluang ke depan. Pemimpin memang sosok yang selalu menjadi sorotan banyak orang.
 Mengapa diperlukannya seorang pemimpin yang memiliki visioner?
Afnan mengungkapkan, seorang pemimpin itu memang harus visioner. Sebab menurutnya, visi
yang jelas dalam suatu kepemimpinan dan sesuai dengan kebutuhan organisasi, mampu
menumbuhkan komitmen aparatur serta rakyatnya terhadap pekerjaan, dan mampu memupuk
semangat untuk bekerja.
Seorang pemimpin visioner yang dengan jelas dan penuh semangat mengomunikasikan visinya
dapat memotivasi karyawan untuk bertindak dengan semangat dan tujuan, sehingga memastikan
bahwa setiap orang bekerja menuju tujuan bersama. Hasil akhirnya adalah bahwa setiap orang
berkontribusi pada momentum ke depan organisasi.
 Apa saja ciri ciri kepemimpinan visioner?
Berikut adalah beberapa ciri seorang pemimpin visioner.

 Dapat merumuskan serta menjual visi dan mengelola organisasi atau perusahaan secara
profesional.
 Mampu meraih kepercayaan dan respek dari para anggota kelompok guna merealisasikan
rencana.
 Mempunyai integritas, konsistensi, loyalitas, kompetensi, dan sikap terbuka.

 Kisah Inspiratif dari pengusaha Ciputra


Indonesia sempat memiliki sosok pengusaha yang visioner. Sosoknya terkenal dengan
nama Ciputra, salah satu pengusaha yang terkenal dan dikagumi banyak orang.
Ciputra merupakan pengusaha properti di Indonesia yang kekayaannya mencapai USD 1,3 miliar
atau jika dalam rupiah mencapai Rp 18,32 triliun pada 2019 silam. Tak heran ia menduduki
peringkat 1.941 daftar orang terkaya di dunia. Di Indonesia, ia tercatat sebagai orang terkaya di
Indonesia di peringkat 27.
Dalam mengembangkan bisnis, perusahaan di bawah Ciputra Group sudah mengepakan
sayap bisnis ke lebih dari 70 proyek perumahan. Proyek ini tersebar di lebih dari 40 kota di
Indonesia selama tiga dekade terakhir ini. Rupanya karakter kuat dalam berbisnis ini sudah
tertempa sejak ia masih kecil. Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sudah mulai
berjualan barang, membuat kopi, berburu kalong yang kemudian dijual, dan membuat desain
perabot. Dalam melakukan hal ini menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat dan berani dalam
mengambil risiko.
Selama memimpin perusahaannya, ia terhitung memiliki manajemen organisasi yang
bercitra modern. Hal ini dilakukan lantaran Ciputra kerap mematok standar yang tinggi bagi
orang-orang yang hendak bekerja dalam perusahaan. Dengan begitu, ia selalu berkata biasanya
orang terbaik dengan sendirinya akan diberikan tanggung jawab yang besar. Sementara itu, bagi
mereka yang memiliki kemampuan biasa-biasa saja dengan sendirinya pula mendapatkan posisi
yang sesuai dengan kapasitasnya.
Selama memimpin grup perusahaannya, Ciputra telah menerapkan tiga fase gaya kepemimpinan
yang mencontoh dari filosofi Ki Hajar Dewantoro. Misalnya, pada usia muda ia sudah berani
untuk memimpin dari depan, atau Ing Ngarso Sung Tulodo. Berada di depan di sini berperan
sebagai pelopor untuk memberi arahan, contoh dan teladan bagi orang-orang yang bekerja
dengannya.
Ciputra pernah melontarkan kalau seorang pemimpin yang hanya berpidato dan
memberikan pengarahan saja bukanlah merupakan seorang pemimpin yang efektif. Karena jika ia
melakukan hal lain dari yang telah diucapkan bisa meruntuhkan kepercayaan organisasi
terhadapnya.
Selanjutnya, fase yang dilakukan saat memimpin dari tengah, atau Ing Madyo Mangun
Karso. Dalam tahap ini, Ciputra bersama-sama dengan timnya menggali ide dan mendiskusikan
persoalan bersama-sama. Dengan tujuan untuk memberikan keputusan bersama. Pada fase
terakhir, Ia pun memimpin dengan peran mendorong dan memberi semangat dari belakang, atau
Tut Wuri Handayani.
Belajar Bisnis dari Sosok Visioner Ciputra
Salah satu cara untuk mencari inspirasi adalah mengenal sosoknya. Berikut ini cara
belajar bisnis dari sosok visioner pengusaha Ciputra.
1.  Sosok Pengusaha Visioner
Ciputra yang banyak dikagumi banyak orang ini memang sangat inspiratif. Bahkan mantan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui karakter visionernya. Ia sosok pebisnis
yang memandang sebuah bisnis dalam jangka panjang dan memperhitungkan banyak hal.
Dalam artian tidak hanya untuk memikirkan bisnis dalam jangka pendek saja. Ia bahkan
mendirikan asosiasi yang menaungi para pengusaha properti di Indonesia yakni Real Estate
Indonesia (REI). Ia pun merupakan sosok visioner di belakang pengembangan Bumi Serpong
Damai (BSD), pantai Indah Kapuk (PIK), dan Taman Impian Jaya Ancol .
2. Berbisnis Tak Hanya Pikirkan Keuntungan
Biasanya seorang pebisnis kerap kali hanya memikirkan kepentingan bisnisnya saja. Serta
memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Namun, tidak
demikian dengan sosok Ciputra. Ia sangat memperhatikan aspek keberlangsungan lingkungan
dari pembangunan ekonomi. Hal ini pernah langsung disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati. Ani, sapaan akrabnya pernah melontarkan Ciputra tak hanya memikirkan
profit saja. Melainkan juga berkomitmen untuk memperhatikan dampak lingkungan dan hal
mendetail lainnya.
3. Menjaga Integritas Diri
Di zaman sekarang ini memang agak sulit untuk menemukan sosok yang berintegritas tinggi.
Terutama bagi mereka yang merupakan sosok pemimpin terpandang. Sepanjang hidupnya, ia
selalu menerapkan dan menjaga integritas diri. Dengan menerapkan prinsip adil, benar, dan
jujur. Menurutnya karakter tersebut harus dipegang teguh jika ingin tumbuh menjadi sosok
yang berhasil. Karena menurutnya karakter yang kuat adalah dasar kesuksesan bagi seseorang.
Terutama bagi mereka yang berkomitmen menjadi seorang pengusaha. Karakter yang kuat
akan menumbuhkan jati diri yang mengarahkan juga pada keahlian khusus yang dimiliki.
Karena menjadi pengusaha yang terkenal sebisa mungkin menjadi ahli di bidang tertentu yang
digeluti. Bahkan meski sudah menjadi pemimpin dan berada di atas, saat masih hidup ua terus
berupa meningkatkan 3 karakter tersebut. Meski usianya ters bertambah, upaya meningkatkan
karakter adil, benar, dan jujur tersebut terus dilakukan.
4. Berani Mengambil Risiko
Risiko adalah hal lumrah yang pasti terjadi ketika menjalani bisnis. Sehingga sifat berani
mengambil risiko adalah sebuah keniscayaan. Namun, Ciputra sudah terlebih dahulu siap
mengambil risiko dan menghadapinya. Karena risiko-risiko dalam bisnis seperti kegagalan
pasti akan dirasakan oleh seorang pebisnis. Karena gagal itu memang bagian dari risiko. Karena
kegagalan pasti terjadi, maka Ciputra menyarankan agar pengusaha mempersiapkan diri
terlebih dahulu untuk menghadapinya. Menurutnya seorang pengusaha harus membuat
perhitungan yang tepat. Diikuti dengan kesiapan dalam mengambil keputusan dengan segala
risiko dibaliknya. Pihaknya bahkan pernah merasakan kegagalan dalam bisnisnya. Tepatnya
saat tahun 1978 silam. Namun, ia berhasil lolos dari kebangkrutan dan mengalami kebangkitan.
Ia pun berperan kalau seorang pengusaha itu harus berani gagal justru agar bisa mengalami
kemajuan.
5. Membangun Organisasi yang Solid
Ciputra adalah salah seorang pebisnis yang mengatakan kalau seorang pengusaha belum dapat
dikatakan berhasil kalau tidak mampu membangun organisasi dan bekerja melalui organisasi.
Alasannya untuk menjamin keberhasilan suatu bisnis diperlukan organisasi yang solid.
Ia pun membenarkan kalau keberhasilan sejumlah taipan kelas dunia dan kegagalan mereka
juga sangat berkaitan dengan organisasi. Maka dari itu, seorang pengusaha yang visioner harus
membangun organisasi yang visioner pula. Karena bekerja secara beriringan. Sehingga ia
mengingatkan untuk tidak melupakan membangun organisasi sejak dari awal menjadi
pengusaha. Sejak mulai merintis bisnis. Tak dapat dipungkiri ada seseorang yang terlahir
dengan tipe deal-maker yang ahli dalam bernegosiasi. Namun, dalam membangun bisnis
organisasi menjadi tombak penting yang bisa mengantarkan kepada keberhasilan.

Sumber : https://ajaib.co.id/begini-sosok-dan-kisah-pengusaha-visioner-ciputra/
MK.PENDIDIKAN KARAKTER SUB CPMK KE 4

“HORMAT DAN SOPAN SANTUN”

 Pengertian Hormat
Hormat adalah sesuatu yang kita lakukan untuk merendahkan diri kepada orang yang lebih tua
atau adat istiadat
 Pengertian Sopan Santun
sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk
menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh
keharmonisan.
Sikap sopan santun merupakan sikap yang menjadi sorotan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap
sopan santun merupakan sikap terpuji yang akan menunjukkan perilaku yang lain jika sikap
sopan santun selalu diterapkan. Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat populer dan
nilai yang natural. Sopan santun yang dimaksud adalah suatu sikap atau tingkah laku individu
yang menghormati serta ramah terhadap orang yang sedang berinteraksi dengannya.

 Indikator Nilai Kesopanan

Beberapa contoh-contoh dari norma kesopanan atau yang sering disebut dengan indikator nilai sopan
santun menurut wahyudi dan I made Arsana (2014: hlm. 295), diantaranya yaitu:
1.      Menghormati orang yang lebih tua.
2.      Menerima segala sesuatu selalu dengan menggunakan tangan kanan.
3.      Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
4.      Tidak meludah disembarang tempat.
5.      Memberi salam setiap berjumpa dengan guru.
6.      Menghargai pendapat orang lain.
Indikator sopan santun dalam penelitian ini meliputi menghormati orang yang lebih tua,
menerima segala sesuatu selalu dengan menggunakan tangan kanan, tidak berkata-kata kotor, kasar
dan sombong, memberi salam setiap berjumpa dengan guru. Sikap sopan santun merupakan sikap
seseorang terhadap apa yang ia akan lihat dan ia rasakan dalam situasi dan kondisi apapun. Sikap
santun yaitu baik, hormat, tersenyum dan taat pada semua peraturan yang ada. Sikap sopan santun
yang benar yaitu lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja. Bahkan dari tutur
bicara pun orang bisa melihat kesopanan. Baik buruknya suatu perilaku juga mempengaruhi sikap
sopan santun seseorang, misalnya ketika lagi dalam situasi dimana seseorang akam melewati jalan
itu, jika seseorang memiliki perilaku sopan pasti akan mengucapkan kata “Permisi”. Sebenarnya
sikap sopan ini sudah ditanamkan sejak kecil pada setiap diri individu, tetapi semua itu tergantung
bagaimana cara mereka mengembangkannya.

 Cara Menanamkan Nilai Kesopanan pada Anak

Cara mengajarkan anak sopan santun terkadang bertanya bagaimana cara mengajarkan anak
sopan santun melihat sekarang banyak anak yang suka bertengkar dengan teman sebayanya, lalu
bagaimana mengajarkan anak sopan santun dengan orang tuanya, saudaranya, atau bahkan gurunya
sendiri. Hal ini menjadi tugas utama orang tua maupun gurunya dalam menanamkan sikap sopan
santun pada anak.

Menurut Damayanti (2012: hlm 104-107) terdapat beberapa cara untuk dapat mengajari anak
menjadi lebih sopan santun terhadap orang lain, yaitu:

1.      Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan masalahnya.


2.      Tidak memaksa anak meminta maaf.
3.      Tumbuhkan empati pada anak.
4.      Berikan dorongan.
5.      Kenaikan aneka cara meminta maaf.
6.      Beri toleransi waktu.

Berdasarkan dari pendapat kedua ahli dapat disimpulkan bahwa cara menanamkan sikap sopan
santun pada anak dapat dilakukan dengan cara:
1.      Memberi kesempatan pada anak untuk mengungkap masalahnya.
2.      Kenalkan cara meminta maaf yang baik pada anak.
3.      Tidak memaksakan anak untuk melakukan hal-hal yang membuatnya tertekan.
4.      Memberikan dorongan atau motivasi kepada anak.

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penanaman Nilai Kesopanan


Sikap sopan santun merupakan suatu sikap yang sangat perlu dimiliki oleh setiap orang. Apabila
seseorang tersebut tidak memiliki sikap sopan santun, maka dia akan dijauhi oleh orang-orang
disekitarannya. Akan tetapi dengan perkembangan zaman dan teknologi, sikap sopan santun semakin
luntur. Hal ini yang menjadi penyebab lunturnya sikap sopan santun adalah pengaruh dari budaya barat.
Banyak orang dewasa bahkan anak-anak yang mengikuti gaya trend budaya barat. Sehingga dalam hal ini
perlu ditanamkan sikap sopan santun agar orang dapat berperilaku sopan dan berkata santun pada setiap
orang.
Dalam menanamkan sikap sopan santun tersebut, tentunya sada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi penanaman sikap sopan santun. Menurut Mahfudz dalam Rusmini (2012: hlm 7)
menjelaskan bahwa:

Kurangnya sopan santun pada anak disebabkan oleh beberapa hal. Sehingga dalam hal ini sangat
mempengaruhi penanaman sikap sopan santun. Diantaranya yaitu:
1.      Anak-anak tidak mengerti aturan yang ada, atau ekspektasi yang diharapkan dari dirinya jauh
melebihi apa yang dapat mereka cerna pada tingkatan pertumbuhan mereka saat itu.
2.      Anak-anak ingin melakukan hal-hal yang diinginkan dan kebebasannya.
3.      Anak-anak cenderung meniru perbuatan orang tua.
4.      Adanya perbedaan perlakuan disekolah dan dirumah.
5.      Kurangnya pembiasaan sopan santun yang sudah diajarkan oleh orang tua sejak dini.
MK.PENDIDIKAN KARAKTER SUB CPMK 5

BEKERJA KERAS, ULET, TEKUN DAN TELITI

 Pengertian Kerja Keras


Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah
atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan
kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Kerja keras dapat diartikan bekerja
mempunyai sifat yang bersungguh-sungguh untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka
dapat memanfaatkan waktu optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan
kesulitan yang dihadapainya. Mereka sangat bersemangat dan berusaha keras untuk meraih hasil
yang baik dan maksimal.

 Contoh Orang yang bekerja keras


Ali duduk di kelas VII Sekolah Menengah Pertama di daerahnya. Sebagai seorang pelajar Ali
selalu rajin belajar. Malam hari ia belajar dan siang hari sepulang sekolah ia mengerjakan tugas
yang diberikan guru. Sisa waktu yang dimilikinya dipergunakan untuk membantu kedua orang
tuanya yang berjualan dan belajar Al-Qur’an di masjid. Tidak ada sedikit pun waktu yang
dibiarkannya berlalu tanpa sesuatu yang bermanfaat.

 Keutamaan Kerja Keras


Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan. Di antara alas an pentingnya bekerja keras adalah
hal-hal sebagai berikut.

1. Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah dikaruniai akal, rasa,
dan karsa sehingga harus menjaga harkat dan martabat dirinya.
2. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik. Dalam Al-Qur’an
dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu sendiri
yang mengubahnya.
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
4. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain.
5. Turut serta dalam memajukan lingkungan sekitar dan negara.
6. Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok. Pekerja keras
selalu melakukan perencanaan dan usaha keras dalam hidupnya. Meskipun hasilnya tidak
dapat ia petik langsung, tetap dapat dimanfaatkan untuk generasi sesudahnya. Dengan
berbagai keutamaan dari kerja keras, menunjukkan sifat ini sangat penting untuk
dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja keras kita akan dapat
memperoleh kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
7. Bekerja Keras dalam Keseharian

Sikap kerja keras harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya dengan menjalankan
sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak mudah menyerah. Bekerja keras harus
dilakukan, meskipun memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap kerja keras dapat

dilakukan dalam berbagai lingkungan, misalnya keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Bekerja
keras dalam lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan cara berikut.

1. Bekerja dengan sungguh-sungguh di rumah untuk membantu orang tua.


2. Memanfaatkan waktu luang untuk belajar.
3. Tidak membuang waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna.
4. Membelanjakan uang dengan hati-hati dan gemar menabung.
5. Berhemat dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan energi, seperti listrik, gas, bahan
bakar minyak, dan air

 Pengertian Ulet dan Tekun


Tekun dan ulet.tekun artinya terus menerus mengerjakan tugasnya sampai tuntas dan ulet
artinya tahan banting terhadap berbagai tekanan dan hambatan pekerjaan.Allah akan merubah
keadaan seseorang apabila ia juga berusaha dengan sungguh-sungguh.Ia akan selalu tetap fokus
untuk melakukan sesuatu yang tentunya dapat menjadikan wahana untuk meraih kesuksesannya.

 Penjelasan tentang Teliti


Teliti, cermat dalam setiap melakukan sikap dan perbuatan serta setiap pekerjaan,tidak terburu-
buru,namun perlu perhitungan dan pengkajian baik buruknya.Seorang pekerja keras selalu hati-
hati dan penuh pertimbangan dalam menyelesaikan atau memberikan keputusan.Dia selalu
berfikir apakah yang dia kerjakan itu ada manfaatnya atau tidak.Jika ada manfaatnya maka akan
dia lakukan,akan tetapi bila tidak maka dia tinggalkan.Hal inilah yang membuat seseorang yang
kerja keras memiliki pola hidup yang jelas,baik sekarang maupun yang akan datang.
MK. PENDIDIKAN KARAKTER SUB CPMK KE 6

PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL

Kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan sosial memang harus tetap dijaga. Sebagai
mahluk sosial (homo socius) manusia menjalani kehidupan tidak dapat hidup tanpa orang lain.
Kita membutuhkan orang lain karena kita tak bisa hanya hidup sendiri. Kehidupan sosial dalam
konteks kepedulian kepada sesama terlihat saat peristiwa di Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya,
Kabupaten Kubu Raya. Warga secara spontan mengejar pelaku sehingga pelaku lari. Kepedulian
seperti ini patut tetap dijaga di tengah rasa individualisme dari hari ke hari semakin menebal.
Bisa dibayangkan jika lingkungan sosial sudah tak lagi peduli dengan keadaan sekitar. Maka,
para pelaku kriminal akan dnegan mudah beraksi dan membuat para korbannya tak berdaya.
Rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar memang harus tetap dijaga. Sehingga
kebersamaan dan rasa memiliki serta menghormati satu dengan yang lainnya tetap
terjaga.Sebagai makhluk sosial kita membutuhkan orang lain. Kita tak bisa hidup sendiri, bahkan
di negara-negara Barat yang katanya individualisnya ada pepatah yang cukup terkenal, no man is
an island. Pepatah klasik atau kata bijak yang dibuat John Donne pada tahun 1624 mengacu
kepada jati diri manusia yang memang diciptakan bukan untuk hidup terisolasi sendirian
melainkan untuk hidup berpasangan, berkelompok, atau berkomunitas. Peristiwa naas yang
nyaris menimpa seorang siswi SD kelas V di Kuala Dua kembali mengingatkan kita untuk
kembali hidup bersama dan saling tolong-menolong.

Kita juga patut waspada sebab anak-anak dianggap yang paling lemah. Sehingga mereka
patut mendapatkan perlindungan dari kita semua sebagai orangtua. Penegasan Wakil Ketua
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalbar Hasanah yang menyebutkan agar
orangtua perlu mengantisipasi peristiwa-peristiwa kekerasan pada anak memang perlu dicamkan.
Anak-anak juga perlu diberikan penyadaran agar mereka tak mudah percaya kepada orang lain
yang tak dikenal. Anak-anak juga perlu diingatkan agar tak mudah kena bujuk rayu oleh orang
lain yang akan memberikan sesuatu termasuk barang berharga.
Dengan kejadian ini kita harapkan polisi semakin mengintensifkan lagi pengamanan dan
patroli di tengah masyarakat. Jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban tangan-tangan jahil
yang tak bertanggungjawab. Polisi perlu bekerjasama dengan masyarakat, agar informasi sekecil
apapun bisa langsung diketahui pihak kepolisian. Selanjutnya polisi bisa mengambil langkah-
langkah yang dianggap perlu untuk mengantisipasi tindakan-tindakan kriminal yang mungkin
saja terjadi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa Kepedulian merupakan
partisipasi yaitu keikutsertaan. Dimana kata kepedulian berasal dari kata peduli, yang artinya
memperhatikan, menghiraukan, mengindahkan.  Memang sih dalam pengertian kepedulian sosial
ini ada banyak makna, serta ragam pandangan yang dipaparkan.

Contoh Kepedulian Sosial di Kehidupan Sehari Hari

Ada beberapa contoh fenomena sosial yang bisa kita lihat untuk dapat menerapkan dan
melaksanakan kepedulian sosial antara sesama.

Mulai dari di lingkungan masyarakat, sekolah, rumah, yaitu sebagai berikut :

1. Masih ada sebagian masyarakat khususnya di desa yang menerapkan dan melaksanakan
gotong royong.

Ketika ada kegiatan atau hajatan keluarga di lingkungan masyarakat, maka akan ada bantuan
untuk saling gotong royong dalam mempersiapkan acara tersebut.

2. Dengan memberikan sumbangan atau bantuan sosial kepada panti asuhan maupun orang yang
membutuhkan, juga bagian dari kepedulian sosial.

3. Melakukan dan rutin dalam memberikan zakat atau berinfak atau bersedekah kepada sesame
yang membutuhkan

Anda mungkin juga menyukai