Proposal Penelitian
Judul : Salah Dalam Pola Asuh Menjadikan Anxiety
Disorder ( Gangguan Kecemasan) Dalam Diri Anak
Bidang Penelitian: Ilmu Sosial dan Humaniora
Nama Peneliti : Haniyah ‘Azzah Ulinnuha ,
Asal Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Tulungagung
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Cemas adalah Rasa khawatir tersebut adalah luapan dari rasa stress yang dialami
disertai dengan tekanan. Banyak orang terutama para remaja yang mengalami gangguan
tersebut. Entah itu berdasarkan lingkungan keluarga atau relationship ( hubungan )
manapun. Pola asuh dalam lingkup kekeluarga pastinya tidak lepas dari apapun keadaan
yang dialammi oleh anak.
Di zaman sekarang, banyak orang tua yang menyepelekan ajaran atau cara
mereka dalam mendidik anak dan juga akibatnya. Salah satu dari akibat tersebut, adalah
menyebabkan anak mengalami gangguan anxiety dirsoder. Kesalahan dalam pola asuh,
yang kini marak dalam lingkup sosial di khawatirkan dapat menghambat tumbuh
kembang anak, apalagi pada saat anak sudah menganjak masa remaja yang dimana
anak perlu mengeksplor diri mereka, dengan cara menambah pengalaman sosiali sasi di
lingkungan pertemanan maupun dimanapun. Biasanya gangguan kecemasan ini bisa
diagnosa sendiri (tidak memerlukan uji pencitraan laboratorium). Kecemasan dalam diri
merupakan rasa kekhawatiran yang memperingati diri sendiri akan hal yang tidak
menyenangkan terjadi atau hal yang tidak diinginkan terjadi. Biasanya akan timbul efek
pada fisik yaitu seperti, gemetar tubuh, berkeringat dingin, jantung berdegup kencang
dengan tidak menentu.
Toxic parenting adalah salahnya orang tua dalam mengasuh anak. Toxic
parenting bukan hanya orang tua yang berilaku secara fisik, tetapi bisa juga secara verbal
dan juga mental. Biasanya orang tua menggunakan 12 gaya populer untuk merawat,
mengasuh dan, membimbing anak. Dampaknya anak akan mmengalami penekanan
1
yang berlebih dan dapat menimbulkan rasa kecemasan jika terus menerus dan bisa saja
dapat mengakibatkan anxiety disorder. Meskipun begitu Anxiety adalah hal yang wajar
jika tidak berlebihan, biasanya di alami oleh semua orang tanpa terkecuali. Seperti contoh
pada saat melakukan wawancara ketika melamar pekerjaa atau interview.
Menurut Elly Risman seorang psikologi indoneia, di zaman sekarang, orang tua
banyak yang mengasuh anak dengan 12 gaya populer, yaitu memerintah, menyalahkan,
meremehkan, membandingkan, mencap atau label, mengancam, menasehati,
membohongi, menghibur, mengeritik, menyindir, menganalisa. Seperti kantong bola yang
terus di isi bola hingga penuh. Pola asuh orang tua yang salah dapat mempengaruhi
anak dalam melakukan aktifitas atau hal. Anak tidak akan berbuat apapun jika tidak ada
sebab. Apapun yang telah anak perbuat pasti ada asal muasalnya dan anak akan
melakukan pelampiasannya karena anak tidak bisa mengeksplor diri mereka di
keluarganya , dikarenakan penekanan pola asuh dari orang tua tersebut. Mereka
mempunyai rumah tetapi tidak seperti rumah, malah mereka beranggapan jika pulang
kerumah mereka seperti pulang untuk mengempu beban lagi. Apapun yang dilakukan
anak di mata toxic parent akan tetap selalu salah, menurut beberapa penelitian yang tim
peneliti teliti. Jika begitu anak akan selalu dikenai kemurkaan orang tua dan jika itu terus
menerus akan menekan pola pikir anak. Mereka akan beranggapan bahwa apapun yang
dilakukan diri mereka akan salah dan pasti disertai kecemasan yang terus menerus.
Menurut survei dari Teman Bumil dan Populix pada 212 responden ibu berusia 20 – 35
tahun dan diantara dari 83 % nya mengetahui apa itu toxic parenting. Dan seharusnya
orang tua harus tau bagaimana dampaknya kepada mental anak.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka bisa diperoleh rumusan masalah sebagai
Berikut:
Berdasarkan latar belakang diatas, maka bisa diperoleh tujuan penelitian sebagai
Berikut:
1. Manfaat teoritis
2
keilmuan, dalam hal pastisipasi orang tua dalam mengasuh anak secara
baik
KAJIAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka:
1. Anxiety Disorder
Jadwal Penelitian
Daftar Pustaka