Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 2

Format Penulisan Proposal Penelitian

Proposal Penelitian
Judul : Salah Dalam Pola Asuh Menjadikan Anxiety
Disorder ( Gangguan Kecemasan) Dalam Diri Anak
Bidang Penelitian: Ilmu Sosial dan Humaniora
Nama Peneliti : Haniyah ‘Azzah Ulinnuha ,
Asal Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 1 Tulungagung

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Anxiety disorder adalah munculnya gangguan kecemasan dengan disertai rasa


khawatir berlebihan yang dialami oleh keadaan mental yang berujung pada ketakutan.
Biasanya orang akan mengalami kecemasan jika menghadapi sesuatu yang tidak
diinginkannya atau tidak terbiasa. Perasaan khawatir atau cemas tidak bisa terkontrol
dalam hal apapun menjadikan ketakukan yang bisa disebut dengan ketidak wajaran. Ada
beberapa macam gangguan dari kecemasan seperti Panic Disorder, Post-traumic stress
disorder (PTSD), Obsessive-compulsive disorder (OCD), Agoraphobia, Generalized
Anxiety Disorder (GAD). Maraknya kasus di dalam negeri yakni di indonesia sendiri
dalam satu tahun bisa menyentuh angka lebih dari 2 juta kasus menderita kecemasan.

Cemas adalah Rasa khawatir tersebut adalah luapan dari rasa stress yang dialami
disertai dengan tekanan. Banyak orang terutama para remaja yang mengalami gangguan
tersebut. Entah itu berdasarkan lingkungan keluarga atau relationship ( hubungan )
manapun. Pola asuh dalam lingkup kekeluarga pastinya tidak lepas dari apapun keadaan
yang dialammi oleh anak.

Di zaman sekarang, banyak orang tua yang menyepelekan ajaran atau cara
mereka dalam mendidik anak dan juga akibatnya. Salah satu dari akibat tersebut, adalah
menyebabkan anak mengalami gangguan anxiety dirsoder. Kesalahan dalam pola asuh,
yang kini marak dalam lingkup sosial di khawatirkan dapat menghambat tumbuh
kembang anak, apalagi pada saat anak sudah menganjak masa remaja yang dimana
anak perlu mengeksplor diri mereka, dengan cara menambah pengalaman sosiali sasi di
lingkungan pertemanan maupun dimanapun. Biasanya gangguan kecemasan ini bisa
diagnosa sendiri (tidak memerlukan uji pencitraan laboratorium). Kecemasan dalam diri
merupakan rasa kekhawatiran yang memperingati diri sendiri akan hal yang tidak
menyenangkan terjadi atau hal yang tidak diinginkan terjadi. Biasanya akan timbul efek
pada fisik yaitu seperti, gemetar tubuh, berkeringat dingin, jantung berdegup kencang
dengan tidak menentu.

Toxic parenting adalah salahnya orang tua dalam mengasuh anak. Toxic
parenting bukan hanya orang tua yang berilaku secara fisik, tetapi bisa juga secara verbal
dan juga mental. Biasanya orang tua menggunakan 12 gaya populer untuk merawat,
mengasuh dan, membimbing anak. Dampaknya anak akan mmengalami penekanan

1
yang berlebih dan dapat menimbulkan rasa kecemasan jika terus menerus dan bisa saja
dapat mengakibatkan anxiety disorder. Meskipun begitu Anxiety adalah hal yang wajar
jika tidak berlebihan, biasanya di alami oleh semua orang tanpa terkecuali. Seperti contoh
pada saat melakukan wawancara ketika melamar pekerjaa atau interview.

Menurut Elly Risman seorang psikologi indoneia, di zaman sekarang, orang tua
banyak yang mengasuh anak dengan 12 gaya populer, yaitu memerintah, menyalahkan,
meremehkan, membandingkan, mencap atau label, mengancam, menasehati,
membohongi, menghibur, mengeritik, menyindir, menganalisa. Seperti kantong bola yang
terus di isi bola hingga penuh. Pola asuh orang tua yang salah dapat mempengaruhi
anak dalam melakukan aktifitas atau hal. Anak tidak akan berbuat apapun jika tidak ada
sebab. Apapun yang telah anak perbuat pasti ada asal muasalnya dan anak akan
melakukan pelampiasannya karena anak tidak bisa mengeksplor diri mereka di
keluarganya , dikarenakan penekanan pola asuh dari orang tua tersebut. Mereka
mempunyai rumah tetapi tidak seperti rumah, malah mereka beranggapan jika pulang
kerumah mereka seperti pulang untuk mengempu beban lagi. Apapun yang dilakukan
anak di mata toxic parent akan tetap selalu salah, menurut beberapa penelitian yang tim
peneliti teliti. Jika begitu anak akan selalu dikenai kemurkaan orang tua dan jika itu terus
menerus akan menekan pola pikir anak. Mereka akan beranggapan bahwa apapun yang
dilakukan diri mereka akan salah dan pasti disertai kecemasan yang terus menerus.
Menurut survei dari Teman Bumil dan Populix pada 212 responden ibu berusia 20 – 35
tahun dan diantara dari 83 % nya mengetahui apa itu toxic parenting. Dan seharusnya
orang tua harus tau bagaimana dampaknya kepada mental anak.

1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka bisa diperoleh rumusan masalah sebagai
Berikut:

a. Bagaimana gambaran yang harus dilakukan untuk menjaga kuantitas dan


kualitas air tanah?
b. Apakah penyebab keringnya air sumur di DAS Brantas?

Berdasarkan latar belakang diatas, maka bisa diperoleh tujuan penelitian sebagai
Berikut:

a. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kekeringan


sumur di DAS Brantas
b. Untuk mengetahui apa dampak yang berhubungan dengan keringnya sumur di
pinggiran aliran sungai Brantas

1.3 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan praktis

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang

2
keilmuan, dalam hal pastisipasi orang tua dalam mengasuh anak secara
baik

2. Manfaat secara praktis

a. Memberikan pengarahan atau education mengenai sistem penanganan


anxiety disorder
b. Meningkatkan kesadaran orang tua pada dampak mental anak tentang
pentingnya ilmu parenting secara benar dan baik untuk mencegah pada
penyakit gangguan kecemasan atau anxiety disorder

KAJIAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka:

1. Anxiety Disorder

Tinjauan Pustaka / Penelitian Terdahulu ( maksimal 500 kata )

Hipotesis (Jika ada)

Metode Penelitian (Maksimal 500 kata)


Terdiri dari :
1. Metode yang Digunakan
2. Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel)
3. Teknik dan Alat Pengumpul Data
4. Rencana Analisis Data

Jadwal Penelitian

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai