Anda di halaman 1dari 11

PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016

http://jurmafis.untan.ac.id

EVALUASI PROGRAM PERBAIKAN GIZI BALITA BAGI


MASYARAKAT KURANG MAMPU DI PUSKESMAS
KAMPUNG DALAM
Oleh :
RIDWAN
NIM. E21109012

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2017
email: riduaerid777@@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pelaksanaan Program Perbaikan Gizi buruk pada Balita di
Puskesmas Kampung Dalam Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak.
Permasalahan dalam penelitian adalah : 1) masih ada kasus gizi buruk di Puskesmas Kampung Dalam. 2)
Kurangnya jumlah petugas yang menangani permasalahan gizi buruk di Puskesmas Kampung Dalam Bugis dan
3) Sarana pendukung dalam pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Kampung Dalam
kurang memadai. Dalam mengkaji Pelaksanaan Program Perbaikan Gizi buruk pada Balita di Puskesmas
Kampung Dalam penulis merujuk pada Teori Ali Mantra (1997) yang menyatakan bahwa dalam mengkaji
evaluasi program perbaikan gizi masyarakat dapat dikaji melalui aspek perencanaan dan pelaksanaan. Adapun
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif kualitatif. Selanjutnya metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Temuan hasil penelitian bahwa
pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat dari aspek input yang terdiri dari tenaga, biaya dan fasilitas
masih kurang maksimal. Begitu juga dari aspek output yang terdiri dari ketepatan sasaran dan cakupan program
dikaregorikan masih kurang maksimal. Saran yang direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah Pemerintah
Kota Pontianak agar anggaran alokasi dana untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat di berikan sesuai
kebutuhan masing-masing puskesmas dan pemberian dana ini diharapkan tidak tertunda lagi agar pelaksanaan
pelaksanaan Program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Kata-kata kunci : evaluasi Program, gizi masyarakat.

A. PENDAHULUAN berbagai macam cara untuk meningkatkan


derajat kesehatannya, seperti melakukan
Kesehatan merupakan modal utama penerapan pola hidup sehat dan pola makan
dalam kehidupan setiap orang, dimanapun yang baik dan benar dalam kehidupan
dan siapapun pasti membutukan badan yang sehari-hari.
sehat, baik jasmani maupun rohani guna Seseorang yang hidup ditengah
menopang aktifitas kehidupan sehari-hari. masyarakat sebagai warga masyarakat luas
Begitu pentingnya nilai kesehatan ini, tentu mempunyai keterbatasan dalam hal
sehingga seseorang yang menginginkan kemampuan ekonomi, keterbatasan ilmu
agar dirinya tetap sehat harus melakukan pengetahuan untuk memenuhi

1
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

kebutuhannya sehari-hari. Oleh karena itu Adapun sasaran pokok program


tentu membutuhkan bantuan orang lain baik Perbaikan Gizi Masyarakat yakni :
sesama masyarakat maupun pemerintah Menurunnya Prevalensi kurang gizi pada
terutama dalam hal penerapan pola hidup balita, terlaksananya penanggulangan
sehat dan pola makan yang baik dan benar. Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi
Untuk meningkatkan derajat kesehatan besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium
secara optimal tentu saja kedua hal tersebut (GAKY), kurang Vitamin A, gizi lebih, dan
sangatlah penting bagi masyarakat, baik itu meningkatkan jumlah keluarga yang sadar
masyarakat perkotaan maupun masyarakat akan gizi (Depkes RI, 2004).
pedesaan, namun dengan keterbatasan- Dalam pelaksanaan kegiatan ini
keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat Departemen Kesehatan melakukan
maka kedua hal tersebut sulit untuk beberapa kegiatan meliputi: Penimbangan
diwujudkan oleh masyarakat itu sendiri. bulanan anak balita dengan menggunakan
Khusus untuk program perbaikan gizi Kartu Menuju Sehat (KMS), pendidikan
masyarakat secara umum ditujukan untuk gizi dan kesehatan bagi ibu-ibu dari anak-
meningkatkan kemampuan, kesadaran dan anak balita tersebut pada saat ke posyiandu
keinginan masyarakat dalam mewujudkan atau sebelum dan sesudah dilakukannnya
kesehatan yang optimal khususnya pada posyiandu, demonstrasi memasak makanan
bidang gizi, terutama bagi golongan rawan yang memenuhi pensyaratan gizi yang baik
dan masyarakat yang berpenghasilan rendah atau anak balita, terutama yang menderita
baik di desa maupun di kota. gizi buruk, dan pemberian paket
Kegiatan pokok Departemen pertolongan gizi untuk mereka yang
Kesehatan dalam menginplementasikan memerlukan, yang terdiri dari pemberian
Perbaikan Gizi Masyarakat meliputi, vitamin A dosis tinggi kepada anak balita,
peningkatan pendidikan gizi, tablet besi, garam beryodium dan garam
penanggulangan Kurang Energi Protein oralit (Depkes RI, 2004).
(KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Berdasarkan Laporan Dinas
Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin Kesehatan Kota Pontianak menurut seluruh
A, dan kekurangan zat gizi lebih, data di Puskesmas, yakni distribusi masalah
peningkatan surveillance gizi, dan gizi masih menjadi masalah di Kota
pemberdayaan masyarakat untuk Pontianak untuk tahun 2014 masalah gizi
pencapaian keluarga sadar gizi (Perpres, buruk ditemukan sebanyak 123 penderita,
2007). gizi kurang 514 penderita, gizi lebih 32
penderita, untuk ibu hamil dan ibu pada

2
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

masa nifasnya terdapat 157 kasus yang B. KAJIAN TEORI


mengalami Kekurangan Energi Kalori
(KEK). Untuk tahun 2013 masalah gizi Evaluasi merupakan kegiatan lebih
buruk sebanyak 142 penderita, masalah gizi lanjut dari kegiatan pengukuran dan
lebih berjumlah 40 penderita, gizi kurang pengembangan indikator; oleh karena itu
sebanyak 535 penderita, untuk ibu hamil dalam melakukan evaluasi harus
dan ibu pada masa nifas yakni 163 kasus berpedoman pada ukuran-ukuran dan
yang mengalami KEK (Dinkes Kota indikator yang telah disepakati dan
Pontianak, 2014). Berdasarkan data ditetapkan. Evaluasi juga merupakan suatu
sekunder yang ditinjau dari segi kesehatan proses umpan balik atas kinerja masa lalu
masyarakat yang setiap bulannya mencapai yang berguna untuk meningkatkan
1580 orang atau selama bulan Juli sampai produktivitas dimasa datang, sebagai suatu
Desember 2014 sebanyak 9.475 orang proses yang berkelanjutan, evaluasi
dalam kategori pernah dirawat di menyediakan informasi mengenai kinerja
Puskesmas Kampung Dalam. dalam hubungannya terhadap tujuan dan
Berdasarkan uraian diatas, sehingga sasaran (Notoatmodjo, 2003).
saya merasa terinspirasi untuk mengadakan Evaluasi adalah penilaian atas hasil
penelitian dengan mengambil judul yakni (dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan
“Evaluasi Pelaksanaan Program Pelayanan sikap yang baru atau yang telah
Gizi Buruk di Puskesmas Kampung Dalam ditingkatkan) dan dampak (pada pemecahan
Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan atau pengurangan masalah kesehatan dan
Pontianak Timur Kota Pontianak”. pada kesehatan masyarakat yang lebih baik)
Fokus dalam penelitian ini adalah pelatihan dan proses yang melahirkan hasil
Pelaksanaan Perbaikan Program Perbaikan dan dampak tersebut (Mc Mahon, 1999).
Gizi buruk pada Balita di Puskesmas Evaluasi program merupakan
Kampung Dalam Kelurahan Dalam Bugis evaluasi terhadap kinerja program,
Kecamatan Pontianak Timur Kota sebagaimana diketahui bahwa program
Pontianak. Dan yang menjadi tujuan dapat didefinisikan sebagai kumpulan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan
Pelaksanaan Perbaikan Program Perbaikan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau
Gizi buruk pada Balita di Puskesmas beberapa instansi instansi pemerintah
Kampung Dalam Kelurahan Dalam Bugis ataupun dalam rangka kerjasama dengan
Kecamatan Pontianak Timur Kota masyarakat, atau yang merupakan
Pontianak. partisipasi aktif masyarakat, guna mencapai

3
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. yang dapat merugikan pencapaian tujuan
Evaluasi program merupakan hasil dari program.
komulatif dari berbagai kegiatan (Mac c. Evaluasi pada akhir program
Kenzie, 2007). Evaluasi yang dilakukan pada saat
Evaluasi program adalah langkah program telah selesai dilaksanakan
awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan dengan tujuan untuk memberikan
data yang tepat agar dapat dilanjutkan pernyataan efektifitas atau tidaknya
dengan pemberian pembinaan yang tepat suatu program selama kurun waktu
pula. Evaluasi program sangat penting dan tertentu. Sehingga dapat dipergunakan
bermanfaat terutama bagi pengambil dalam pengambilan keputusan untuk
keputusan. Alasannya adalah dengan merencanakan dan mengalokasikan
masukan hasil evaluasi program itulah para resources.
pengambil keputusan akan menentukan d. Evaluasi dampak program
tindak lanjut dari program yang sedang atau Evaluasi yang menilai keseluruhan
telah dilaksanakan (Antina Nevi, 2009). efektifitas program dalam menghasilkan
Menurut Mantra (1997) secara umum perubahan sikap dan perilaku pada target
evaluasi dapat dibedakan atas beberapa sasaran, evaluasi dampak merupakan
tahap yaitu: kebalikan dari penilaian kebutuhan
a. Evaluasi pada tahap awal program program mana kalau evaluasi kebutuhan
Evaluasi yang dilakukan pada tahap menentukan kebutuhan suatu program
pengembangan program sebelum sedangkan penilaian dampak akan
program dimulai. Evaluasi ini akan menentukan tingkat kebutuhan yang
menghasilkan informasi yang akan di nyata setelah diintervensi oleh program
pergunakan untuk mengembangkan kesehatan.
program agar program dapat lebih sesuai
dengan situasi dan kondisi sasaran. Sedangkan dilihat dari implikasi hasil
b. Evaluasi pada tahap proses evaluasi bagi suatu program, dibedakan
Evaluasi yang dilakukan disini adalah adanya jenis evaluasi, yakni evaluasi
pada saat program sedang dilakasanakan. formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
Tujuannya adalah untuk mengukur formatif dilakukan untuk mendiagnosis
apakah program yang sedang berjalan suatu program yang hasilnya digunakan
telah sesuai dengan rencana atau tidak untuk pengembangan atau perbaikan
atau apakah telah terjadi penyimpangan program. Biasanya evaluasi formatif
dilakukan pada proses program (program

4
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

masih berjalan). Sedangkan evaluasi Untuk mendukung kegiatan penelitian


sumatif adalah suatu evaluasi yang ini, dilakukan pengumpulan data dari
dilakukan untuk menilai hasil akhir dari informan, yang meliputi :
suatu program. a. Kepala Puskesmas Kampung Dalam
Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan
Gambar 1 Pontianak Timur.
Kerangka Pikir Penelitian b. Dokter yang bertugas di Puskesmas

Depkes 2004, Indonesia Sehat 2010 Kampung Dalam.


Permenkes 23 Tahun 2014 Tentang c. Petugas Gizi yang bertugas di
Upaya Perbaikan Gizi
Puskesmas Kampung Dalam.

Masalah :
d. Anggota keluarga pasien yang
1. Tingginya angka kasus gizi buruk menderita gizi buruk sebanyak 5 orang.
di Puskesmas Kampung Dalam.
2. Kurangnya jumlah petugas yang
menangani permasalahan gizi
buruk di Puskesmas Kampung
Dalam Bugis
3. Sarana pendukung dalam D. HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan program perbaikan
gizi masyarakat di Puskesmas
Kampung Dalam kurang memadai. 1. Aspek Perencanaan
Perencanaan adalah sebagai suatu
Teori Evaluasi Proses Menurut Mantra
(1997) proses penganalisaan da pemahaman
Aspek proses :
1. Perencanaan tentang suatu sistem, perumusan tujuan
2. Pelaksanaan
umum dan tujuan khusus, perkiraan segala
kemampuan yang dimiliki, penguaian
Hasil Penelitian: segala kemungkinan rencana kerja yang
Pelaksanaan Program Perbaikan Gizi
Masyarakat dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
umum serta khusus tersebut, menganalisa
efektifitas dan berbagai alternatif rencana
C. METODE dan memilih diantaranya yang dipandang
baik serta menyusun, melaksanakan dan
Pada Penelitian ini, penulis juga mengikutinya dalam suatu system
menggunakan metode yang telah ada, pengawasan yang terus menerus sehingga
sehingga hasil penelitian yang penulis tercapai hubungan yang optimal antara
lakukan dapat di pertanggungjawabkan rencana tersebut dengan sistem yang ada.
serta dapat dipergunakan untuk menjawab Perencanaan sangat dibutuhkan oleh
masalah yang akan diteliti. para petugas gizi untuk menjalankan tugas

5
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

dan fungsi mereka, karena dalam dan lain-lain sebagainya yang nantinya
perencanaan gizi, dari sini dapat dilihat akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
kegiatan mereka serta pemanfaatan seluruh Kota Pontianak pada awal tahun...”
ilmu pengetahuan yang modern serta
pengalaman yang dimiliki, sedemikian rupa Selanjutnya Ibu Yeti Sudaryati selaku
sehingga terpenuhi kebutuhan kesehata petugas kesehatan menambahkan, berikut
masyarakat berdasarkan sumber-sumber kutipan wawancaranya :
yang tersedia, perencaan kesehatan pada “......dalam merencarakan
dasarnya merupakan suatu proses yang pelaksanaan tugas, kami senantiasa
terdiri dari langkah-langkah yang berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas
berkesinambungan, artinya sesuatu langkah selaku pimpinan pelaksanaan tugas.
tidak dapat dilakukan sebelum langkah Hanya saja dalam pelaksanaanya kami
yang mendahuluinya terlaksana. menemui berbagai kendala salah satunya
Menurut keterangan Ibu Aina SKM adalah kekurangan SDM, tidak jarang
selaku Kepala Puskesmas Kampung Dalam diantara kami harus merangkap tugas
bahwa : demi memberikan pelayanan kesehatan
“......perencanaan penanganan yang memuaskan kepada
masalah gizi masyarakat di Puskesmas masyarakat......”
Kampung Dalam perencanaan yang ada Berdasarkan kutipan wawancara di
pada puskesmas sudah sangat sangat baik. atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
Informan menambahkan para petugas gizi pelaksanaan perencanaan tugas di
sebelum mereka melaksanakan sebuah Puskesmas Kampung Dalam sudah berjalan
tugas dan kewajiban mereka, para petugas cukup baik. Namun dalam implementasinya
gizi yang dipimpin oleh koordinator gizi masih menemui berbagai kendala salah
Puskesmas yang diketahui oleh Kepala satunya adalah kekurangan SDM. Sebagai
Puskesmas, pada awal bulan Januari, para umpan balik dari Dinas Kesehatan Kota
petugas gizi melakukan rapat untuk Pontianak dengan memberikan kebutuhan
membuat sebuah perencanaan sesuai atau sumber daya yang dibutuhkan oleh
dengan kebutuhan atau sumber daya yang Puskesmas sesuai dengan kebutuhan yang
ada berupa fasilitas seperti obat-obatan tertera pada laporan perencanaan
yakni Tablet Fe dan Vitamin A serta puskesmas baik dalam bentuk barang
Pemberian Makanan Tambahan (PMT), ataupun dana kepada Puskesmas. Para
Makanan Pendamping-ASI (MP-ASI), petugas gizi membuat perencanaan akan
jadwal tugas, target untuk tahun demi tahun kebutuhan gizi dimasyarakat dengan selalu

6
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

memprioritaskan masalah yang lebih “........diperoleh keterangan bahwa


penting dahulu yang meyebabkan masalah pelaksanaan perbaikan gizi buruk telah
dimasyarakat. Hanya saja informan agak berdasarkan standart yang telah
kecewa dengan kinerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota gizi meliputi penyuluhan akan gizi
Pontianak, karena menurut mereka, kepada masyarakat; penyebaran poster-
perencanaan yang telah mereka buat yang poster, leaflet, dan brosur pada posyandu
sesuai kebutuhan atau sumber daya, yang terdapat pada wilayah kerja
terkadang fasilitas atau dana yang dikirim puskesmas; pemantauan dan
ke Puskesmas tidak sesuai dengan penimbangan IMT yang dilakukan tiap
permintaan yang petugas gizi telah buat bulannya; pemberian Makanan
diperencanaannya, terkadang kurang dari Pendamping ASI (MP-ASI);
perencanaan atau kurang dari permintaan melaksanakan penanggulangan terhadap
Puskesmas. gizi lebih berupa penyuluhan kepada
Oleh sebab itu, para petugas gizi penderita; penanggulangan terhadap gizi
,mesti membuat perencaan kembali secara kurang dan gizi buruk berupa pemberian
intern, untuk dapat mengoptimalkan dan makanan tambahan; melaksanakan
memanfaatkan dana dengan fasilitas yang penanggulangan dan pemantauan
kurang tersebut dimaksudkan agar terhadap Kurang Energi Kalori (KEK)
masyarakat dapat memdapatkan pelayanan terhadap Bumil dan Bufas tiap bulannya;
akan gizi yang lebih baik. melaksanakan pemberian tablet Fe tiap
bulannya pada Bumil; melaksanakan
2. Aspek Pelaksanaan pemberian Vitamin A kepada ibu pada
Pelaksanaan merupakan fungsi masa nifas untuk tiap bulannya dan juga
penggerak dari semua kegiatan program kepada bayi dan anak balita yang
yang telah direncanakan untuk mencapai dilaksanakan tiap 2 kali dalam setahun
tujuan program. Pelaksanaan untuk yakni bulan Februari dan Agustus dan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat pembuatan laporan tiap bulannya....”
dilakukan para petugas gizi yang ada pada
wilayah kerja / Puskesmas Kampung Berdasarkan hasil wawancara dengan
Dalam. Ibu Feni Febriani yang merupakan petugas
Menurut keterangan Ibu Aina selaku gizi upaya yang dilakukan ketika melayani
Kepala Puskesmas Kampung Dalam anak yang menderita gizi buruk langkah-
menjelaskan bahwa :

7
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

langkah yang dilakukan dalah sebagai Kota Pontianak tidak mendistribusikan lagi
berikut: MP-ASI ke Puskesmas Kampung Dalam.
(1)Memberikan aneka ragam makanan Kemudian dari kegiatan tersebut, ada
dalam porsi kecil dan sering kepada anak beberapa kegiatan lagi yang tidak dilakukan
sesuai kebutuhan dan petunjuk cara oleh petugas gizi di Puskesmas Kampung
pemberian makanan dari rumah Dalam, seperti pelaksanaan penyuluhan
sakit/dokter/puskesmas. akan gizi kecuali ada kasus gizi lebih saja
(2) Bila balita dirawat, perhatikan makanan dan juga melakukan penyebaran atau
yang diberikan. Lalu, teruskan di rumah. pemberian poster-poster, leaflet, brosur
(3)Berikan hanya ASI, bila bayi berumur pada posyandu yang terdapat pada wilayah
kurang dari 4 bulan. kerja masing-masing mengenai kegiatan
(4)Usahakan disapih setelah berumur 2 program perbaikan gizi masyarakat, hal ini
tahun disebabkan karena menurut informan, tugas
(5)Berikan makanan pendamping ASI penyuluan tersebut dilakukan oleh bagian
(bubur, buah-buahan, biskuit, dsb.) bagi Promosi Kesehatan yang ada di Puskesmas,
bayi di atas 4 bulan dan berikan bertahap jadi petugas gizi hanya melaksanakan tugas
sesuai umur. pada pelayanan gizi saja.
Walaupun tugas penyuluhan gizi
Untuk pencegahan tersebut dilakukan oleh petugas di bagian
1) Menimbang balita tiap bulan ke promosi kesehatan, petugas gizi juga mesti
posyandu dilibatatkan dalam melakukan penyuluhan
2) Lapor ke petugas kesehatan tentang dan pembuatan materi akan gizi karena
perkembangan kesehatan anak maupun melihat dari professional latar belakang
berat badan anak. pendidikan, petugas gizi jelas mengetahui
Berdasarkan hasil penelitian kegiatan lebih banyak akan kegiatan dan juga
pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat permasalahan program perbaikan gizi di
yang dilaksanakan oleh informan semuanya masyarakat dan juga untuk kegiatan
telah dilakukan dengan baik, hanya saja ada penyebaran poster, leaflet dan brosur para
beberapa kegiatan yang sebelum- petugas gizi tidak melakukan lagi hal ini
sebelumnya dilakukan tetapi untuk tiga disebabkan karena kekurangan dana akan
tahun terakhir ini tidak dilakukan lagi kegiatan tersebut.
seperti misalnya pemberian Makanan
Pendamping-ASI (MP-ASI), karena Dinas

8
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

E. KESIMPULAN F. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian ini Berdasarkan kesimpulan hasil


tentang pelaksanaan program perbaikan gizi penelitian yang telah dilakuakan maka
masyarakat di Puskesmas Kampung Dalam disarankan hal-hal sebagai berikut:
tahun 2011 dapat disimpulkan bahwa: 1. Bagi Pemerintah Kota Pontianak agar
1. Pelaksanaan program perbaikan gizi anggaran alokasi dana untuk Program
masyarakat dalam upaya perbaikan gizi Perbaikan Gizi Masyarakat di berikan
masyarakat dinilai dari aspek input yang sesuai kebutuhan masing-masing
meliputi tenaga, biaya atau dana dan puskesmas dan pemberian dana ini
fasilitas di Puskesmas Kampung Dalam diharapkan tidak tertunda lagi agar
Tahun 2015 dikategorikan masih kurang pelaksanaan pelaksanaan Program
untuk program perbaikan gizi Perbaikan Gizi Masyarakat dapat
masyarakatnya.. berjalan dengan baik.
2. Pelaksanaan program perbaikan gizi 2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Pontianak
masyarakat dalam upaya perbaikan gizi agar dapat meningkatkan kualitas
masyarakat dinilai dari aspek proses Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga
yang meliputi perencanan dan gizi melalui pelatihan-pelatihan.
pelaksanaan di Puskesmas Kampung 3. Bagi Pemerintah Kota Pontianak
Dalam Tahun 2015 dikategorikan baik sebaiknya jumlah untuk tenaga gizi
untuk program perbaikan gizi khususnya Puskesmas Kampung Dalam
masyarakatnya. masih sangat kurang oleh sebab itu
3. Pelaksanaan program perbaikan gizi kecukupan untuk tenaga gizi perlu
masyarakat dalam upaya perbaikan gizi diperhatikan lagi.
masyarakat dinilai dari aspek output 4. Bagi Puskesmas diharapkan kiranya
yang meliputi ketepatan sasaran dan dalam kegiatan pelaksanaan program
cakupan program di Puskesmas perbikan gizi masyarakat lebih
Kampung Dalam Tahun 2015 diaktifkan koordinasi dan kerjasama
dikategorikan masih kurang untuk lintas program di Puskesmas untuk
program perbaikan gizi masyarakatnya. mengurangi terjadinya kasus atau
masalah gizi di Masyarakat.
5. Agar Puskesmas Kampung Dalam lebih
meningkatkan keluarannya atau 0utput
yang meliputi ketepatan sasaran dan juga

9
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

cakupan program agar pelaksanaan Dinkes, 2007, Kabupaten/Kota Sehat 2010,


Dinas Kesehatan Kota Kendari, Kendari.
program perbaikan gizi masyarakat
dapat berjalan sesuai dengan yang Farida, Y.,T, 2000, Model Evaluasi,
Agkasa, Bandung.
diharapkan.
Khomsam, A, 2004, Peranan Pangan dan
Gizi Untuk Kualitas Hidup, PT. Gramedia,
Jakarta.
G. REFERENSI
Mantra, I.B., 1997. Monitoring dan
Evaluasi, Penyuluhan Kesehatan
Achmad Djaeni, 2000, Ilmu Gizi (Untuk Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
Mahasiswa dan Profesi), Dian Rakyat,
Jakarta. Mac Kenzie, James, 2007, Kesehatan
Masyarakat Suatu Pengantar, EGC,
Antina Nevi, 2009, Evaluasi Program, Jakarta.
http://www. Google.com, diakses tanggal
18 Agustus 2015.

Athur Hilman, 2001, Community


Organization and Planning, The Mac
Millan Company, New York.

Azwar A., 1996, Pengantar Administrasi


Kesehatan Edisi Ketiga, Binarupa Aksara,
Jakarta.

Depkes, 1992, Mutu Pelayanan Kesehatan


Puskesmas, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

______, 1999a, Indonesia Sehat 2010,


Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

______, 1999b, Status Gizi dan Imunisasi


Ibu dan Anak di Indonesia, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

______, 2002, Pengembangan Puskesmas


Era Globalisasi, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan dan Teknologi
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.

______, 2004, Indonesia Sehat 2010,


Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

10
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN lUSET TEKNOLOGIDAN PENDIDIKAN TlNGeI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA :'
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
\ PENGELOLA JURNAL MAHASISWA
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124

LEMBAR PERNYAT AAN PERSETUJUAN UNGGAH I PUBLIKASI


KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA

Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, says:

Nama Lengkap t::\~~~~""""""l'


: .. .
NIM I Periode lulus : ..t~I!....~ ..\.?:- ~~.{~ .
Tanggal Lulus : J~ ~.!:f.U.~.lFfaI.P.-~.I.~ .
Fakultasl Jurusan : ISIP I !~m~
....]:..
~~! ~~.!~~~
Program Studi : l\dn~ ~.~.r.'!.'!~.~ :9..~~~ .
E-mail addresl lIP
>
: ~~ :1't~1 ?:7..1::S .
demi pengembangm ilmu pengetahuan dan pem.enuhan syarat administratif kelulusan mabasiswa (S1),
menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jumal Mahasiswa ,...• ). pada Program
Studi .~~~ .. ,~~~!~~~t~.H~~akultas Ilmn sosial dan Ilmn Politik Universitas Tanjungpura. Hak Bebas
Royalti Non-eks1dusif (Non-exclustve Royalty-Free Right) alas kmya ilmiah saya yang berjudul**) :
. r--
t:;,V~Wc1(\ 1t~~ "CU'bti'tl~n brU~'{'t:'\ 10"1 lOaS'tarot:::ct1
....~L-. ,f~·"
q...········M;;tvvr·····
~ ~ ···\..·····Jr·I<:·~·cw;J..···r;;-;.·(M·· ..vY\B·· ..·9;;t\~·M····~:·~·:-:-:·\.·
t r.::':' ~
..·..···········
.
• _ ~ ,. ~ ~ ,..~ ~ ·4· ·,,· ' , ...

beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengat Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola
Jamal bedmk menyimpan, mengalih-medial fonnat-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
(database). mendistribusikannya. dan menampiIkanlllletnpublikasikannya di Internet atau media lain):

o Secarafolltex
a:zrcontent artikel seseai dengan standar penulis jurnal yang berlaku ..

untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dati saya setama temp mencantumkan tuuna
saya sebagai penulisl pencipta. dan atau penerbit yang bersangkutan.
"

Says bersedia untuk menanggung secara prib~ tanpa melibatkan pihak Pengeldla Jumal. segala bentuk
tuntutan h¢rum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya.ini.
!lI

~T:~~
.. ~t.~

.t.l.~~.~.~ ..
NIM....t.k.~L~~ ~~ ..

Cati!t1m :
*tulis n3Ill8jumal sesuai prodi masing-masing
(publikal(JQvernanceiAspirasiiSociodev/Sosio!ogique)

Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jumal, berkas ini harns di scan dalam fonnat PDF dan
dilampiIkan pada step4 upload supplementary sesuai proses lBlggah penyerahan berkas (submission
.author) .

Anda mungkin juga menyukai