http://jurmafis.untan.ac.id
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2017
email: riduaerid777@@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pelaksanaan Program Perbaikan Gizi buruk pada Balita di
Puskesmas Kampung Dalam Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak.
Permasalahan dalam penelitian adalah : 1) masih ada kasus gizi buruk di Puskesmas Kampung Dalam. 2)
Kurangnya jumlah petugas yang menangani permasalahan gizi buruk di Puskesmas Kampung Dalam Bugis dan
3) Sarana pendukung dalam pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Kampung Dalam
kurang memadai. Dalam mengkaji Pelaksanaan Program Perbaikan Gizi buruk pada Balita di Puskesmas
Kampung Dalam penulis merujuk pada Teori Ali Mantra (1997) yang menyatakan bahwa dalam mengkaji
evaluasi program perbaikan gizi masyarakat dapat dikaji melalui aspek perencanaan dan pelaksanaan. Adapun
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif kualitatif. Selanjutnya metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Temuan hasil penelitian bahwa
pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat dari aspek input yang terdiri dari tenaga, biaya dan fasilitas
masih kurang maksimal. Begitu juga dari aspek output yang terdiri dari ketepatan sasaran dan cakupan program
dikaregorikan masih kurang maksimal. Saran yang direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah Pemerintah
Kota Pontianak agar anggaran alokasi dana untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat di berikan sesuai
kebutuhan masing-masing puskesmas dan pemberian dana ini diharapkan tidak tertunda lagi agar pelaksanaan
pelaksanaan Program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat berjalan dengan baik.
1
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
2
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
3
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. yang dapat merugikan pencapaian tujuan
Evaluasi program merupakan hasil dari program.
komulatif dari berbagai kegiatan (Mac c. Evaluasi pada akhir program
Kenzie, 2007). Evaluasi yang dilakukan pada saat
Evaluasi program adalah langkah program telah selesai dilaksanakan
awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan dengan tujuan untuk memberikan
data yang tepat agar dapat dilanjutkan pernyataan efektifitas atau tidaknya
dengan pemberian pembinaan yang tepat suatu program selama kurun waktu
pula. Evaluasi program sangat penting dan tertentu. Sehingga dapat dipergunakan
bermanfaat terutama bagi pengambil dalam pengambilan keputusan untuk
keputusan. Alasannya adalah dengan merencanakan dan mengalokasikan
masukan hasil evaluasi program itulah para resources.
pengambil keputusan akan menentukan d. Evaluasi dampak program
tindak lanjut dari program yang sedang atau Evaluasi yang menilai keseluruhan
telah dilaksanakan (Antina Nevi, 2009). efektifitas program dalam menghasilkan
Menurut Mantra (1997) secara umum perubahan sikap dan perilaku pada target
evaluasi dapat dibedakan atas beberapa sasaran, evaluasi dampak merupakan
tahap yaitu: kebalikan dari penilaian kebutuhan
a. Evaluasi pada tahap awal program program mana kalau evaluasi kebutuhan
Evaluasi yang dilakukan pada tahap menentukan kebutuhan suatu program
pengembangan program sebelum sedangkan penilaian dampak akan
program dimulai. Evaluasi ini akan menentukan tingkat kebutuhan yang
menghasilkan informasi yang akan di nyata setelah diintervensi oleh program
pergunakan untuk mengembangkan kesehatan.
program agar program dapat lebih sesuai
dengan situasi dan kondisi sasaran. Sedangkan dilihat dari implikasi hasil
b. Evaluasi pada tahap proses evaluasi bagi suatu program, dibedakan
Evaluasi yang dilakukan disini adalah adanya jenis evaluasi, yakni evaluasi
pada saat program sedang dilakasanakan. formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
Tujuannya adalah untuk mengukur formatif dilakukan untuk mendiagnosis
apakah program yang sedang berjalan suatu program yang hasilnya digunakan
telah sesuai dengan rencana atau tidak untuk pengembangan atau perbaikan
atau apakah telah terjadi penyimpangan program. Biasanya evaluasi formatif
dilakukan pada proses program (program
4
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
Masalah :
d. Anggota keluarga pasien yang
1. Tingginya angka kasus gizi buruk menderita gizi buruk sebanyak 5 orang.
di Puskesmas Kampung Dalam.
2. Kurangnya jumlah petugas yang
menangani permasalahan gizi
buruk di Puskesmas Kampung
Dalam Bugis
3. Sarana pendukung dalam D. HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan program perbaikan
gizi masyarakat di Puskesmas
Kampung Dalam kurang memadai. 1. Aspek Perencanaan
Perencanaan adalah sebagai suatu
Teori Evaluasi Proses Menurut Mantra
(1997) proses penganalisaan da pemahaman
Aspek proses :
1. Perencanaan tentang suatu sistem, perumusan tujuan
2. Pelaksanaan
umum dan tujuan khusus, perkiraan segala
kemampuan yang dimiliki, penguaian
Hasil Penelitian: segala kemungkinan rencana kerja yang
Pelaksanaan Program Perbaikan Gizi
Masyarakat dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
umum serta khusus tersebut, menganalisa
efektifitas dan berbagai alternatif rencana
C. METODE dan memilih diantaranya yang dipandang
baik serta menyusun, melaksanakan dan
Pada Penelitian ini, penulis juga mengikutinya dalam suatu system
menggunakan metode yang telah ada, pengawasan yang terus menerus sehingga
sehingga hasil penelitian yang penulis tercapai hubungan yang optimal antara
lakukan dapat di pertanggungjawabkan rencana tersebut dengan sistem yang ada.
serta dapat dipergunakan untuk menjawab Perencanaan sangat dibutuhkan oleh
masalah yang akan diteliti. para petugas gizi untuk menjalankan tugas
5
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
dan fungsi mereka, karena dalam dan lain-lain sebagainya yang nantinya
perencanaan gizi, dari sini dapat dilihat akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
kegiatan mereka serta pemanfaatan seluruh Kota Pontianak pada awal tahun...”
ilmu pengetahuan yang modern serta
pengalaman yang dimiliki, sedemikian rupa Selanjutnya Ibu Yeti Sudaryati selaku
sehingga terpenuhi kebutuhan kesehata petugas kesehatan menambahkan, berikut
masyarakat berdasarkan sumber-sumber kutipan wawancaranya :
yang tersedia, perencaan kesehatan pada “......dalam merencarakan
dasarnya merupakan suatu proses yang pelaksanaan tugas, kami senantiasa
terdiri dari langkah-langkah yang berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas
berkesinambungan, artinya sesuatu langkah selaku pimpinan pelaksanaan tugas.
tidak dapat dilakukan sebelum langkah Hanya saja dalam pelaksanaanya kami
yang mendahuluinya terlaksana. menemui berbagai kendala salah satunya
Menurut keterangan Ibu Aina SKM adalah kekurangan SDM, tidak jarang
selaku Kepala Puskesmas Kampung Dalam diantara kami harus merangkap tugas
bahwa : demi memberikan pelayanan kesehatan
“......perencanaan penanganan yang memuaskan kepada
masalah gizi masyarakat di Puskesmas masyarakat......”
Kampung Dalam perencanaan yang ada Berdasarkan kutipan wawancara di
pada puskesmas sudah sangat sangat baik. atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
Informan menambahkan para petugas gizi pelaksanaan perencanaan tugas di
sebelum mereka melaksanakan sebuah Puskesmas Kampung Dalam sudah berjalan
tugas dan kewajiban mereka, para petugas cukup baik. Namun dalam implementasinya
gizi yang dipimpin oleh koordinator gizi masih menemui berbagai kendala salah
Puskesmas yang diketahui oleh Kepala satunya adalah kekurangan SDM. Sebagai
Puskesmas, pada awal bulan Januari, para umpan balik dari Dinas Kesehatan Kota
petugas gizi melakukan rapat untuk Pontianak dengan memberikan kebutuhan
membuat sebuah perencanaan sesuai atau sumber daya yang dibutuhkan oleh
dengan kebutuhan atau sumber daya yang Puskesmas sesuai dengan kebutuhan yang
ada berupa fasilitas seperti obat-obatan tertera pada laporan perencanaan
yakni Tablet Fe dan Vitamin A serta puskesmas baik dalam bentuk barang
Pemberian Makanan Tambahan (PMT), ataupun dana kepada Puskesmas. Para
Makanan Pendamping-ASI (MP-ASI), petugas gizi membuat perencanaan akan
jadwal tugas, target untuk tahun demi tahun kebutuhan gizi dimasyarakat dengan selalu
6
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
7
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
langkah yang dilakukan dalah sebagai Kota Pontianak tidak mendistribusikan lagi
berikut: MP-ASI ke Puskesmas Kampung Dalam.
(1)Memberikan aneka ragam makanan Kemudian dari kegiatan tersebut, ada
dalam porsi kecil dan sering kepada anak beberapa kegiatan lagi yang tidak dilakukan
sesuai kebutuhan dan petunjuk cara oleh petugas gizi di Puskesmas Kampung
pemberian makanan dari rumah Dalam, seperti pelaksanaan penyuluhan
sakit/dokter/puskesmas. akan gizi kecuali ada kasus gizi lebih saja
(2) Bila balita dirawat, perhatikan makanan dan juga melakukan penyebaran atau
yang diberikan. Lalu, teruskan di rumah. pemberian poster-poster, leaflet, brosur
(3)Berikan hanya ASI, bila bayi berumur pada posyandu yang terdapat pada wilayah
kurang dari 4 bulan. kerja masing-masing mengenai kegiatan
(4)Usahakan disapih setelah berumur 2 program perbaikan gizi masyarakat, hal ini
tahun disebabkan karena menurut informan, tugas
(5)Berikan makanan pendamping ASI penyuluan tersebut dilakukan oleh bagian
(bubur, buah-buahan, biskuit, dsb.) bagi Promosi Kesehatan yang ada di Puskesmas,
bayi di atas 4 bulan dan berikan bertahap jadi petugas gizi hanya melaksanakan tugas
sesuai umur. pada pelayanan gizi saja.
Walaupun tugas penyuluhan gizi
Untuk pencegahan tersebut dilakukan oleh petugas di bagian
1) Menimbang balita tiap bulan ke promosi kesehatan, petugas gizi juga mesti
posyandu dilibatatkan dalam melakukan penyuluhan
2) Lapor ke petugas kesehatan tentang dan pembuatan materi akan gizi karena
perkembangan kesehatan anak maupun melihat dari professional latar belakang
berat badan anak. pendidikan, petugas gizi jelas mengetahui
Berdasarkan hasil penelitian kegiatan lebih banyak akan kegiatan dan juga
pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat permasalahan program perbaikan gizi di
yang dilaksanakan oleh informan semuanya masyarakat dan juga untuk kegiatan
telah dilakukan dengan baik, hanya saja ada penyebaran poster, leaflet dan brosur para
beberapa kegiatan yang sebelum- petugas gizi tidak melakukan lagi hal ini
sebelumnya dilakukan tetapi untuk tiga disebabkan karena kekurangan dana akan
tahun terakhir ini tidak dilakukan lagi kegiatan tersebut.
seperti misalnya pemberian Makanan
Pendamping-ASI (MP-ASI), karena Dinas
8
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
E. KESIMPULAN F. REKOMENDASI
9
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016
http://jurmafis.untan.ac.id
10
RIDWAN, NIM. E21109012
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN lUSET TEKNOLOGIDAN PENDIDIKAN TlNGeI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA :'
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
\ PENGELOLA JURNAL MAHASISWA
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124
Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, says:
beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengat Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola
Jamal bedmk menyimpan, mengalih-medial fonnat-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
(database). mendistribusikannya. dan menampiIkanlllletnpublikasikannya di Internet atau media lain):
o Secarafolltex
a:zrcontent artikel seseai dengan standar penulis jurnal yang berlaku ..
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dati saya setama temp mencantumkan tuuna
saya sebagai penulisl pencipta. dan atau penerbit yang bersangkutan.
"
Says bersedia untuk menanggung secara prib~ tanpa melibatkan pihak Pengeldla Jumal. segala bentuk
tuntutan h¢rum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya.ini.
!lI
~T:~~
.. ~t.~
.t.l.~~.~.~ ..
NIM....t.k.~L~~ ~~ ..
Cati!t1m :
*tulis n3Ill8jumal sesuai prodi masing-masing
(publikal(JQvernanceiAspirasiiSociodev/Sosio!ogique)
Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jumal, berkas ini harns di scan dalam fonnat PDF dan
dilampiIkan pada step4 upload supplementary sesuai proses lBlggah penyerahan berkas (submission
.author) .