Perencanaan yang merupakan bagian dari manajemen merupakan suatu proses
penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan dapat pula diartikan sebagai cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber daya yang ada supaya lebih efisien. Menurut Peraturan Gubernur SUMSEL No 76 Tahun 2016 (tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan), Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Melakukan koordinasi perencanaan pembangunan kesehatan wilayah serta penyusunan program kesehatan Provinsi, rencana pernbangunan jangka menengah dan tahunan Dinas Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan; 2. Melakukan koordinasi perencanaan anggaran pembangunan kesehatan; 3. Memproses Rencana Kerja Anggaran (RKA) sebagai bahan pembahasan dengan Kementerian Kesehatan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi; 4. Memproses revisi program operasional dari program-program dan membuat rekomendasi Rencana Kerja Anggaran (RKA), Rencana Kerja Anggara Kementerian dan Lembaga (RKAKL); 5. menghimpun, merekapitulasi, penyusunan bahan – bahan rencana bulanan, triwulan, tahunan Dinas Kesehatan; 6. menghimpun, rnerekapitulasi, penyusunan bahan untuk Rencana Strategis (RENSTRA); 7. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program kerja yang meliputi pengembangan kesehatan; 8. melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi kesehatan; 9. melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data dan informasi kesehatan; 10. mengelola, merekapitulasi, menganilisa, dan menyajikan data dan informasi kesehatan; 11. menyusun profil kesehatan Provinsi; 12. rnenghimpun, merekapitulasi, menyusun bahan-bahan laporan program dan kegiatan Dinas Kesehatan baik bersumber dana APBD maupun bersumber dana APBN; 13. mengevaluasi dan menyampaikan laporan program dan kegiatan Dinas Kesehatan baik bersumber dana APBD maupun bersumber dana APBN secara berkala; 14. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) bidang kesehatan dan Laporan Penyeenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Bidang Kesehatan; 15. melaksanakan dan mengkoodinasikan proses pelaksanaan riset di bidang kesehatan maupun penelitian lainnya yang dilaksanakan secara Nasional oleh badan Litbangkes Kementerian Kesehatan; 16. melaksanakan koordinasi dengan unit kinerja terkait; dan 17. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Dokumen-dokumen perencanaan terdiri dari:
1. Rencana Strategis (RENSTRA) Renstra Adalah suatu dokumen Perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1-5 tahun sehubungan dengan tugas dan fungsi SKPD dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis. Renstra SKPD disusun berpedoman pada RPJM Daerah sesuai Tugas dan Fungsi SKPD. Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan daerah berwawasan waktu 5 (lima) tahun. Renstra SKPD adalah acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan SKPD, penilaian kinerja SKPD oleh lembaga auditor baik internal ataupun eksternal. Renstra SKPD diwajibkan menerapkan dan mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Kementrian/Lembaga Setiap SKPD wajib melakukan penyusunan Renstra dengan mengacu pada RPJM Daerah. Penyusunan Renstra SKPD harus melibatkan stakeholder sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berkoordinasi dengan Bapeda atau Bapekab. Renstra SKPD ditetapkan melalui peraturan kepala SKPD. Dokumen Renstra SKPD yang telah ditetapkan Kepala SKPD agar disampaikan ke Bapeda Tahapan Penyusunan Rancangan Renstra SKPD yaitu Substansi utama memuat visi dan misi SKPD , Tujuan , Strategi , Kebijakan , Program , dilengkapi dengan Kegiatan yang bersifat indikatif
2. Rencana Kerja (KERJA)
Renja menafsirkan renstra dan menentukan rencana kerja agar sasaran dan target dapat tercapai. Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Undang-undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah mewajibkan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD sebagai pedoman kerja selama periode 1 (satu) tahun dan berfungsi untuk menterjemahkan perencanaan strategis lima tahunan. 3. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja harus disusun setelah suatu instansi pemerintah telah menerima dokumen pelaksanaan anggaran, paling lambat satu bulan setelah dokumen anggaran disahkan. 4. Rencana Kerja Anggaran (RKA) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. 5. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) adalah dokumen yang memuat rencana pendapatan, rencana belanja, dan rencana pembiayaan yang terinci sampai sub rincian objek disertai rencana realisasinya yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran.