Anda di halaman 1dari 47

RENCANA

STRATEGIS
Dr. ACHMAD KUSTIJADI, M Epid
Latar Belakang
 Puskesmas harus menyusun Rencana Lima
Tahunan, sebagaimana Negara memiliki Rencana
Lima Tahunan. Ini sebagaimana konsekuensi
Negara Kesatuan, apa yang direncanakan secara
nasional, direncanakan pelaksanaan dan
pencapaiannya oleh pemberi pelayanan paling
ujung dengan masyarakat penerima pelayanan.
 Menteri Kesehatan, melalui Permenkes Nomor
44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas, mengatur bahwa untuk menyusun
Rencana Lima Tahunan, Puskesmas Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) mengikuti
pedoman yang mengatur tentang BLUD.
Latar Belakang
 Menteri Dalam Negeri, melalui Permendagri Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah,
mengatur bahwa untuk menyusun Rencana Strategis
(Renstra), Rencana Lima Tahun, maka BLUD harus
mengacu kepada ketentuan tentang penyusunan Renstra;
sehingga Puskesmas BLUD menyusun Renstra Puskesmas
mengacu kepada pengaturan tentang Penyusunan
Renstra.
 Dalam hal menyusun dokumen Rencana Pembangunan
Daerah, termasuk Rencana Pembangunan Lima Tahunan
Daerah, yang disebut dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
 untuk masing-masing Urusan Pemerintahan atau Dinas
dan Badan Daerah disusun Rencana Strategis Dinas/
Badan sebagai Satuan Kerja Organisasi (SKO); Mendagri
telah mengaturnya melalui Permendagri Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah;
Latar Belakang
 Tata Cara Evaluasi Rancangan Peranturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah.
 Renstra Puskesmas BLUD, haruslah merupakan bagian,
dan karenanya mengacu kepada Renstra Dinas
Kesehatan. Sehingga terdapat acuan-acuan baku
menyusun Renstra Puskesmas BLUD, sebagai bagian
dari keseluruhan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota. Meskipun sebagai BLUD, sebuah Puskesmas
memiliki kemandirian, tetapi kemandirian dalam
kesatuan sebagai bagian dari gerak pembangunan
kesehatan suatau kabupaten/kota.
Maksud dan Tujuan
 Maksud dan Tujuan penyusunan Renstra bagi Puskesmas
BLUD, adalah agar Rencana Lima Tahun Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota terwujud secara memadai
dalam Renstra Puskesmas BLUD sebagai UPTD Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota; sehingga tujuan
pembangunan kesehatan di suatu kabupaten/kota
dapat diwujudkan
 Maksud dan Tujuan, adalah agar Renstra Puskesmas
BLUD memenuhi kaidah-kaidah sebagai sebuah Rencana
Lima Tahunan UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota,
yang sinkron secara berjenjang hingga Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan, bahkan Rencana
Jangka Menengah Nasional.
 Pengertian Renstra menurut 
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 adalah
dokumen perencanaan BLUD untuk periode 5
(lima) tahunan.
 Renstra wajib disusun oleh Unit Pelaksana
Teknis Dinas/ Badan Daerah yang akan
mengajukan untuk menerapkan BLUD. Hal ini
dikarenakan Renstra merupakan salah satu dari
dokumen persyaratan administratif.
 Renstra disusun untuk menjelaskan strategi
pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan
alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis yang
kemudian akan ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah.
 Sesuai dengan Permendagri No. 86 Tahun 2017,
Rencana Strategis Perangkat Daerah yang
selanjutnya disingkat dengan Renstra Perangkat
Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat
Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Dengan
demikian untuk Renstra Puskesmas pun agar
dibuat untuk periode 5 (lima) tahun sebagai
bentuk pelaksanaan dari Renstra Perangkat Daerah
(dalam hal ini Dinas Kesehatan).
 Renstra Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 Permendagri ini mengatur isi dari
Renstra tersebut agar memuat tujuan, sasaran,
program, dan kegiatan pembangunan dalam
rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib
dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah,
yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan
bersifat indikatif.
 Penyusunan Renstra sebagai persyaratan
administrasi ini sama dengan Renstra yang dibuat
oleh Puskesmas setiap lima tahun. Dimana
Renstra yang dibuat oleh Puskesmas mengacu
pada Permenkes Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
 Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu
pada kebijakan pembangunan kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD)
dan Rencana Lima Tahunan Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota.
 Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan
baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya,
maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk
periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi
kedalam rencana tahunan Puskesmas sesuai siklus
perencanaan anggaran daerah.

Perencanaan strategis Puskesmas disusun melalui 4 tahap,


yaitu: (Lampiran Permenkes No. 44 Tahun 2016)
1. Tahap Persiapan
Termasuk didalamnya antara lain: pembentukan Tim
Manajemen Puskesmas, orientasi terhadap Tim,
mempelajari kebijakan yang terkait kewajiban pelayanan
Puskesmas mengikuti RPJMD, Renstra Dinas Kesehatan,
kebijakan Standar Pelayanan Minimal, dll.
2. Tahap Analisa Situasi
Termasuk didalamnya adalah data kinerja Puskesmas,
data masalah kesehatan masyarakat di lingkup Puskesmas,
analisis data dengan tools yang ada.
3. Tahap Perumusan Masalah
Perumusan Masalah kesehatan (terutama untuk
mendefinisikan masalah prioritas kesehatan
masyarakat, menetapak penyebab akar masalah,
menetapkan cara-cara alternative pemecahan
masalah berdasarkan penyebab masalah).
4. Tahap Penyusunan Rencana Lima Tahunan
Puskesmas
Penyusunan Rencana Lima Tahun (Renstra
Puskesmas) yaitu kesepakatan mengenai apa saja
program, kegiatan dan target yang akan dicapai
dalam lima tahun kedepan Puskesmas bersangkutan
serta bagaimana pelaksanaan evaluasi nya terhadap
pencapaian target kinerja Puskesmas.
ISI RENSTRA PUSKESMAS
Memperhatikan Modul Penilaian dan Penetapan Badan
Layanan Umum Daerah (sesuai Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri No. 981/1011/SJ) tertanggal 6 Februari 2019,
dimana Surat Edaran ini merupakan tindak lanjut dari
Permendagri 79 Tahun 2018 tentang BLUD maka Renstra
agar memuat unsur yang dinilai (untuk di tetapkan sebagai
BLUD) yaitu meliputi adanya:
a. Pernyataan visi dan misi
b. Kesesuaian strategi dan arah kebijakan Puskesmas
dengan Renstra Dinas Kesehatan dan RPJMD Pemerintah
Daerah
c. Kesesuaian visi, misi, program dengan pencapaian
kinerja (kinerja layanan, kinerja keuangan dan kinerja
manfaat).
d. Indikator kinerja
e. Target kinerja
ISI RENSTRA PUSKESMAS
f. Program kegiatan dan pendanaannya
g. Penanggungjawab program
h. Prosedur pelaksanaan program
i. Pengesahan Renstra melalui keputusan Kepala Daerah
Seluruh unsur diatas dapat dipahami dalam kebijakan
Manajemen Puskesmas (sesuai Permenkes 44 Tahun 2016);
Tim Puskesmas yang menyusun dan menyiapkan rancangan
Renstra Puskesmas perlu memahami kebijakan ini dan
mengikuti pedoman tersebut.

Untuk mendukung Rencana Strategis Puskesmas maka


diperlukan Peraturan Kepala Daerah untuk Renstra
Puskesmas PPK BLUD (Pasal 41, Permendagri No. 79 Tahun
2018).
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang
BLUD
Pasal 29
Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD memenuhi persyaratan yang meliputi:
a. substantif;
b. teknis; dan
c. administratif.
 Persyaratan Administratif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 Pasal 29 huruf c terpenuhi, apabila Unit Pelaksana
Teknis Dinas/Badan Daerah membuat dan
menyampaikan dokumen, meliputi:
a. surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
kinerja;
b. pola tata kelola;
c. Renstra;
d. standar pelayanan minimal;
e. laporan keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan;
dan
f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk
diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah .
 Pasal 41
(1) Renstra sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c
merupakan perencanaan 5 (lima) tahun yang disusun untuk
menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan
mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.
(2) Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Daerah.

 Pasal 42
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan
BLUD, menyusun Renstra sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagai bagian dari Renstra SKPD.
(2) Penyusunan Renstra sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a. rencana pengembangan layanan;
b. strategis dan arah kebijakan;
c. rencana program dan kegiatan; dan
d. rencana keuangan.
Outline 1 / Daftar Isi Rencana Strategi Bisnis
Ringkasan Eksekutif BAB IV SASARAN STRATEGIS
BAB I PENDAHULUAN A.Tujuan
A.Latar Belakang B.Sasaran, Indikator, dan Kinerja
B.Sejarah Singkat UPT Puskesmas ABCD 1. Sasaran
2. Indikator Penilaian Kinerja
C.Isu Strategis
3. Target Kerja Pelayanan
D.Visi dan Misi
4. Target Penerimaan
BAB II PROFIL UPT PUSKESMAS
BAB V STRATEGI
E.Pelayanan
A. Strategi
F.Sarana dan Prasarana
B. Strategi Pemasaran
G.Sumber Daya Manusia
C. Pengembangan Produk Baru
H.Keuangan
BAB VI PROGRAM KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN
1. Pendapatan UPT Puskesmas ABCD D. Program Kegiatan
2. Anggaran Pemerintah untuk Kesehatan E. Pembiayaan
BAB III ANALISIS SWOT BAB VII PROYEKSI KEUANGAN
A.Faktor Eksternal A. Neraca
B.Faktor Internal B. Laporan Operasional
C.Posisi Puskesmas C. Laporan Arus Kas
D. Rincian Proyeksi Pendapatan Puskesmas
E. Proyeksi Biaya
F. Proyeksi SDM
G. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Siste,
H. Strategi Pemenuhan Kebutuhan SDM dan Sub Sistem
Outline 2 Rencana Strategis Bisnis

I. Rencana Organisasi
II. Analisis Lingkungan
III. Indikator, Target Kinerja Dan Strategi
IV. Program Dan Kegiatan Tahunan
V. Target Kinerja Pelayanan
VI. Rencana Keuangan
VII. Lampiran
Detailed Outline Dokumen RSB
I. RENCANA ORGANISASI III. INDIKATOR, TARGET KINERJA DAN STRATEGI
A. Indikator dan Target Kinerja
A. LATAR BELAKANG Indikator kinerja, Tujuan dan Target
1. Berisi sejarah singkat berdirinya Volume
organisasi Indikator SPM yang paling penting dan
2. Jenis kegiatan dan wilayah paling bisa mewakili pencapaian kinerja
cakupan B. Strategi
B. MISI
C. VISI
D. TUJUAN IV. PROGRAM dan KEGIATAN TAHUN 20.. – 20..
Program-program pencapaian SPM dan
programlain diluar pencapaian SPM
II. ANALISIS LINGKUNGAN
A. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL V. TARGET KINERJA PELAYANAN
1. Profil Pengguna Puskesmas ... a. Target Kinerja Pelayanan Usaha Kesehatan
2. Peta Pemberi Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM).
B. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL b. Target Kinerja Pelayanan Usaha Kesehatan
1. Aktifitas Pelayanan Perorangan (UKP).
» Promotif
» Preventif VI. RENCANA KEUANGAN
» Kuratif A. ASUMSI KEUANGAN
2. Sumberdaya strategis; SDM, B. Proyeksi Laporan Operasional
Keuangan 1. PROYEKSI PENDAPATAN TAHUN 20..
C. ANALISIS SWOT – 20..
1. Kekuatan ▪ Pendapatan dari Pelayanan
2. Kelemahan ▪ Pendapatan dari HIBAH
▪ Pendapatan dari kerjasama
3. Peluang ▪ Pendapatan dari APBD/APBN
4. Ancaman ▪ Pendapatan lainnya yang sah
2. PROYEKSI BIAYA TAHUN 20.. – 20..
Biaya Operasional
Biaya Pegawai
Biaya Bahan
Biaya jasa pelayanan
Biaya pemeliharaan
Biaya promosi
Biaya umum dan administrasi
kantor
Biaya barang dan jasa
Biaya Penyusutan dan
amortisasi
Biaya operasional lain-lain
Biaya Non Operasional
Biaya bunga
Biaya administrasi bank
Biaya kerugian penjualan aset
tetap
Biaya kerugian penurunan nilai
Biaya non operasional lain-lain
3. PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS
4. PROYEKSI NERACA
5. RASIO KEUANGAN
VII. LAMPIRAN
KESIMPULAN

1. Rencana Strategis Bisnis yang baik akan


menuntun Puskesmas untuk menjalankan misi
sosialnya dan tetap bertahan dalam lingkungan
persaingan bahkan berkembang menjadi yang
terbaik
2. Untuk itu diperlukan komitmen dari semua
pihak untuk mendukung Puskesmas dalam
menjalankan misinya tersebut
RENCANA BISNIS
DAN ANGGARAN
Dr. ACHMAD KUSTIJADI, M Epid
STRUKTUR ANGGARAN BLUD

1. Pendapatan BLUD;

2. Belanja BLUD; dan

3. Pembiayaan BLUD

Psl. 50
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= PENDAPATAN BLUD

a. Jasa layanan;

b. Hibah;

c. Hasil kerja sama dengan pihak lain;

d. APBd; dan

e. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah.


Psl. 51
Psl. 51
Psl. 55
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= BELANJA BLUD
A. Belanja operasi mencakup seluruh belanja BLUD untuk menjalankan
tugas dan fungsi.
a) Belanja operasi meliputi
b) belanja pegawai,
c) belanja barang dan jasa,
d) belanja bunga dan
e) belanja lain.

B. Belanja modal mencakup seluruh belanja BLUD untuk perolehan aset


tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan untuk digunakan dalam kegiatan BLUD. Belanja Modal meliputi
f) belanja tanah,
g) belanja peralatan dan mesin,
h) belanja gedung dan bangunan,
i) belanja jalan, irigasi dan jaringan.
j) belanja aset tetap lainnya.

Psl. 55
STRUKTUR ANGGARAN BLUD
= PEMBIAYAAN BLUD

1. Pembiayaan BLUD terdiri atas:

a. penerimaan pembiayaan

b. pengeluaran pembiayaan

2. Pembiayaan merupakan semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan

diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya

Psl. 56
Psl. 56 - 57
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
BLUD
1. UPTD/Badan Daerah yang menerapkan BLUD menyusun RBA mengacu

kepada RENSTRA

2. RBA disusun berdasarkan:


a. anggaran berbasis kinerja;
b. standar satuan harga; dan
c. kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang
diperkirakan akan diperoleh dari layanan yang diberikan kepada
masyarakat, hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain dan/atau
hasil usaha lainnya, APBD, dan sumber pendapatan BLUD lainnya
3. Anggaran berbasis kinerja merupakan analisis kegiatan yang
berorientasi pada pencapaian ouq)ut dengan penggunaan sumber
daya secara efisien
4. Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan merupakan pagu
belanja yang dirinci menurut belanja operasi dan belanja modal
Psl. 58
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. RBA meliputi:

a. Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan;

b. rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan;

c. perkiraan harga;

d. besaran persentase ambang batas; dan

e. perkiraan maju atau forward estimate

2. RBA menganut pola anggaran fleksibel dengan suatu presentase

ambang batas tertentu

3. RBA disertai dengan standar pelayanan minimal

Psl. 59
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan ringkasan pendapatan, belanja


dan pembiayaan.

2. Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan rencana anggaran untuk
seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari rencana
pendapatan, belanja dan pembiayaan.

3. Perkiraan harga merupakan estimasi harga jual produk barang dan/atau jasa setelah
memperhitungkan biaya per satuan dan tingkat margin yang ditentukan seperti tercermir
dari Tarif Layanan.

4. Besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase perubahan anggaran


bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan dengan
mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD.

5. Perkiraan maju sebagaimana merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran
berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan
kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya

Psl. 60
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. Pendapatan BLUD diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dalam RKA


SKPD pada akun pendapatan daerah pada kode rekening kelompok
pendapatan asli daerah pada jenis lain pendapatan asli daerah yang
sah dengan obyek pendapatan dari BLUD.

2. Belanja BLUD yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLUD


dan sisa lebih perhitungan anggaran BLUD,
diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam RKA SKPD pada akun
belanja daerah yang selanjutnya dirinci dalam 1 (satu) program, 1
(satu) kegiatan, 1 (satu) output dan jenis belanja.

3. Belanja BLUD dialokasikan untuk membiayai program peningkatan


pelayanan serta kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan.

Psl. 61
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

4. Pembiayaan BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56


diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam RKA SKPD
selanjutnya diintegrasikan/dikonsolidasikan pada akun
pembiayaan pada Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan
Daerah selaku Bendahara Umum Daerah.

5. BLUD dapat melakukan pergeseran rincian belanja


sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis
belanja pada DPA untuk selanjutnya disampaikan kepada
PPKD.

6. Rincian belanja dicantumkan dalam RBA

Psl. 61
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. RBA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59


ayat (1) diintegrasikan/dikonsolidasikan
dan merupakan kesatuan dari RKA.

2. RKA beserta RBA sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) disampaikan kepada PPKD
sebagai bahan penyusunan rancangan
peraturan daerah tentang APBD

Psl. 62
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. PPKD menyampaikan RKA beserta RBA


sebagaimatra dimaksud dalam Pasal 62
kepada tim anggaran pemerintah daerah
untuk dilakukan penelaahan.

2. Hasil penelaahan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) antara lain digunakan sebagai
dasar pertimbangan alokasi dana APBD
untuk BLUD
Psl. 63
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

1. TAPD menyampaikan kembali RKA beserta RBA yang


telah dilakukan penelaahan kepada PPKD untuk
dicantumkan dalam RAPBD yang selanjutnya
ditetapkan menjadi Perda tentang APBD. Tahapan dan
jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA
mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan
penetapan APBD.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan,
pengajuan, penetapan, perubahan RBA BLUD diatur
dengan Peraturan Kepala Daerah.
Psl. 64
BLUD ...
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
ANGGARAN PENDAPATAN TAHUN 2019

No . Ura ia n Jum la h
PENDAPATAN
1 Jasa Layanan 94.694.999.200,00
1.1 Pendapatan Pasien Umum 6.600.000.000,00
a. Pendapatan Catatan Medik 81.197.544,00
b. Pendapatan Administrasi/Pemeriksaan 287.774.640,00
c. Pendapatan Tindakan/Operasi 509.982.600,00
d. Pendapatan Rawat Jalan 165.031.680,00
e. Pendapatan Rawat Inap Umum 2.250.239.940,00
f. Pendapatan Farmasi/Obat-obatan 1.048.009.416,00
g. Pendapatan Laboratorium 688.970.088,00
h. Pendapatan Ambulance 210.216.660,00
i. Pendapatan Pemeriksaaan Penunjang Medis 732.559.260,00
j. Pendapatan IGD 601.635.120,00
k. Pendapatan Visum et Revertum 24.383.052,00

1.2 Pendapatan Pasien BPJS 88.094.999.200,00


a. BPJS 88.054.999.200,00
b. Jampersal 40.000.000,00

2 Hibah -
3 Hasil Kerjasama -
4 APBD Pemkab/Kota 29.454.712.977,00
a. Belanja Tidak Langsung 21.812.533.977,00
b. Belanja Langsung 7.642.179.000,00

5 Lain-lain Pendapatan BLUD Yang Sah: 305.000.800,00


a. Pendapatan Jasa Giro 261.000.000,00
b. Pemakaian Kekayaan Daerah 11.000.800,00
c. Pendapatan Kerjasama Pihak Ketiga 33.000.000,00

Jumlah 124.454.712.977,00
CONTOH FORMAT RBA
BLUD ...
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
ANGGARAN BELANJA TAHUN 2019

Sum b e r Pe nd a p a ta n
No . Ura ia n Jum la h
BLUD APBD
1 BELANJA
BELANJA OPERASI 95.000.000.000,00 29.454.712.977,00 124.454.712.977,00
1.1 Belanja Pegawai 3.987.600.000,00 21.812.533.977,00 25.800.133.977,00
a. Belanja Tidak Langsung - 21.812.533.977,00 21.812.533.977,00
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 17.348.421.426,00 17.348.421.426,00
Tunjangan Keluarga 1.471.440.581,00 1.471.440.581,00

b. Belanja Pegawai BLUD 3.987.600.000,00 - 3.987.600.000,00


Honorarium Pegawai Honorer/Non PNS 3.987.600.000,00 - 3.987.600.000,00

1.2 Belanja Barang dan Jasa 88.492.400.000,00 1.526.300.000,00 90.018.700.000,00


Biaya Obat-obatan 16.250.000.000,00 - 16.250.000.000,00
Biaya Pengadaan Bahan Makanan 3.500.000.000,00 - 3.500.000.000,00
Biaya Alkes Pakai Habis 9.000.000.000,00 - 9.000.000.000,00

BELANJA MODAL 2.520.000.000,00 6.115.879.000,00 8.635.879.000,00


a. Belanja Modal Tanah - - -
b. Belanja Modal Peralatan Mesin 2.520.000.000,00 6.115.879.000,00 8.635.879.000,00
Belanja Modal Pengadaan Filling Cabinet - 44.148.350,00 44.148.350,00
Belanja Modal Pengadaan Rak Arsip - 32.270.000,00 32.270.000,00
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor - - -
d. Belanja Modal Jalan Jaringan dan Irigasi - - -
e. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - - -
BLUD ...
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
ANGGARAN PEMBIYAAN TAHUN 2019

No . Ura ia n Jum la h
PEMBIYAAN
1 Penerimaan Pembiyaan 3.443.440.905,00
a. Penggunaan SiLPA 3.443.440.905,00
b. Penerimaan Pinjaman -

1 Pengeluaran Pembiyaan -
a. Pembayaran Pokok Pinjaman -

Jumlah Pembiayaan Netto 3.443.440.905,00

...., Oktober 2018


Direktur

IDOY
NIP.19680612 200112 1 005
RINGKASAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2019

No . Ura ia n Jum la h

1 PENDAPATAN
Jasa Layanan 94.694.999.200,00
Hibah -
Hasil Kerjasama -
APBD Pemkab/Kota 29.454.712.977,00
Lain-lain Pendapatan BLUD Yang Sah: 305.000.800,00
Jumlah Pendapatan 124.454.712.977,00

2 BELANJA
BELANJA OPERASI 115.818.833.977,00
Belanja Pegawai 25.800.133.977,00
Belanja Barang dan Jasa 90.018.700.000,00

BELANJA MODAL 8.635.879.000,00


Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Peralatan Mesin -
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 8.635.879.000,00
Belanja Modal Jalan Jaringan dan Irigasi -
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -
-
Jumlah Belanja 124.454.712.977,00
Surplus/(Defisit) -

3 PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiyaan
Penggunaan SiLPA 3.443.440.905,00

Pengeluaran Pembiyaan -
Pembayaran Pokok Pinjaman -
Pembiayaan Netto 3.443.440.905,00

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 3.443.440.905,00


BLUD ...
RINCIAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2019

No. Uraian Jumlah

I PENDAPATAN
1 Jasa Layanan 94.694.999.200,00
1.1 Pendapatan Pasien Umum 6.600.000.000,00
a. Pendapatan Catatan Medik 81.197.544,00
b. Pe ndapatan Administrasi/Pemeriksaan 287.774.640,00
c. Pendapatan Tindakan/Operasi 509.982.600,00

1.2 Pendapatan Pasien BPJS 88.094.999.200,00


a. BPJS 88.054.999.200,00
b. Jampersal 40.000.000,00

2 Hibah -
3 Hasil Kerjasama -
4 APBD Pemkab/Kota 29.454.712.977,00
a. Belanja Tidak Langsung 21.812.533.977,00
b. Be lanja Langsung 7.642.179.000,00

5 Lain-lain Pendapatan BLUD Yang Sah: 305.000.800,00


a. Pendapatan Jasa Giro 261.000.000,00
b. Pe makaian Ke kayaan Daerah 11.000.800,00
c. Pendapatan Kerjasama Pihak Ketiga 33.000.000,00

Jumlah 124.454.712.977,00

II BELANJA -
2.1 BELANJA OPERASI 115.818.833.977,00
a. Belanja Pegawai 25.800.133.977,00
a) Belanja Tidak Langsung 21.812.533.977,00
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 17.348.421.426,00
Tunjangan Keluarga 1.471.440.581,00
b) Belanja Pegawai BLUD 3.987.600.000,00
Honorarium Pegawai Honore r/Non PNS 3.987.600.000

b. Belanja Barang dan Jasa 90.018.700.000,00


Biaya Obat-obatan 16.250.000.000,00
Biaya Pengadaan Bahan Makanan 3.500.000.000,00

2.2 BELANJA MODAL 8.635.879.000,00


a. Belanja Modal Tanah -
b. Belanja Modal Peralatan Mesin 8.635.879.000,00
Belanja Modal Pengadaan Filling Cabinet 44.148.350,00
Belanja Modal Pengadaan Rak Arsip 32.270.000,00
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan -
Belanja Modal Pengadaan Kons truks i/Pembelian Gedung Kantor -
d. Belanja Modal Jalan Jaringan dan Irigasi -
e. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -
-
Jumlah 124.454.712.977,00
Surplus/(Defisit) -
-
III PEMBIYAAN
1 Penerimaan Pembiyaan 3.443.440.905,00
a. Penggunaan SiLPA 3.443.440.905,00
b. Pe nerimaan Pinjaman -

2 Pengeluaran Pembiyaan -
a. Pembayaran Pokok Pinjaman -

Jumlah Pembiayaan Netto 3.443.440.905,00

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 3.443.440.905,00

Anda mungkin juga menyukai