Anda di halaman 1dari 359

SPM-KES 100 %

MEMAHAMI BERSAMA UTK


AKSI BERSAMA
Kota Berair, 28-30 Agustus 2019
Pasukan Sulawesi + Papua + Maluku
Pak Sawi (0819707174)
Asosiasi Dinas Kesehatan
(Program Advisor)
RUMUSAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
(SPM) KESEHATAN
UNTUK MEMBANTU DINKES
MEMAHAMI PMK 4/2019
MEMBAGI TUGAS
KEPADA PUSKESMAS
DISUSUN BERDASARKAN DISKUSI DG
PELAKSANA LAPANGAN
Pertanyaan 2

SPM Kesehatan
Menurut PP 2/2018
Menurut PMKes 4/2019
a. apakah termasuk sasaran pelayanan,
tahun ini / 2019?
Sasaran JPD (Jenis Pelayanan Dasar) ke
berapa?
b. apakah termasuk denumerator? Tahun
ini, atau Tahun depan, atau tahun ini
maupun tahun depan ?
c. apakah termasuk numerator? Tahun ini,
atau Tahun depan, atau tahun ini maupun
tahun depan ?
Kasus2
1) Bumil, usia kehamilan 4 bln, datang pertama
kali ke Pusk, tgl 20 des 2019.
2) Bulin, di rumah, tdk mau dibawa ke Pusk,
ditolong bidan
3) Bayi lahir, tgl 15 des 2019, memperoleh
pelayanan sesuai standar
4) balita lahir 15 Agustus 2019 dg pelayanan
sesuai standar
5) balita usia 58 bln, pada bln Jan 2019
Kasus2
6) paijo, usia 56 th, didiagnosa menderita
hipertensi, tgl 15 agustus 2019
7) purminem, usia 54 th, didiagnosa DM,
pada 20 Nope 2019
8) alex, didiagnosa skizofren, 30 Nope 2019
9) parman, mempunyai anak kornelia usia
36 th menderita Tuberkulosis
10) betty, Waria, usia 60 th
Kasus2
11) Ibu hamil 4 bulan, baru ketemu dan
dilayani oleh Puskesmas sampai berakhir
kehamilan nya (melahirkan), apakah ibu
hamil terhitung Kinerja dalam Laporan
Pelaksanaan SPM Kesehatan? Jelaskan.
12) Pemeriksaan ibu hamil (K1 sampai K3)
ditahun 2019, namun K4 ditahun 2020,
yang bersangkutan di catat sebagai
kinerja pelaksanaan SPM Kesehatan di
tahun 2019 atau 2020? jelaskan
Kasus2
13) Salah satu anggota keluarga terdiagnosis
positif Tuberculosis, apakah anggota
keluarga lainnya termasuk dalam
denominator perhitungan kinerja SPM
Kesehatan? atau sebagai calon
numerator? atau bagaimana? jelaskan.
14) Denominator untuk orang beresiko HIV
yang perlu dilayani dalam SPM Kesehatan
itu siapa saja? sebutkan
Kasus2
15) Siapa yang menjadi sasaran pelayanan
untuk SPM Kesehatan terkait Hipertensi:
Penderita Hipertensi atau Calon / Orang
beresiko Hipertensi?
12 Jenis Pelayanan Dasar
SPM Kesehatan
Menurut PP 2/2019
1 JPD pelayanan kes ibu hamil;
2 JPD pelayanan kes ibu bersalin;
3 JPD pelayanan kes bayi baru
lahir;
4 JPD pelayanan kesehatan balita;
5 JPD pelayanan kes pd u-diksar;
6 JPD pelayanan kes pd usia
produktif
7 JPD pelayanan kes pd usia lanjut;
8 JPD pelayanan kes penderita hipertensi;
9 JPD pelayanan kes penderita DM;
10 JPD pelayanan kes ODGJ;
11 JPD pelayanan kes orang terduga
tuberkulosis;
12 JPD pelayanan kes orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia (HIV).
Tutup
• Apakah semua Sasaran adalah Denumerator?
• Apakah semua Denumerator adalah
Numerator?
1. JP Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Yan Kes Ibu Hamil :
Pelayanan kes yg diberikan kpd Bumil
meliputi:
1) Satu kali pelayanan pd trimester-1;
2) Satu kali pelayanan pd trimester-2;
3) Dua kali pelayanan pd trimester-3;
dg yankes sesuai dgn usia kehamilan, yg secara
keseluruhan mencakup 10 T yaitu:
1) Pengukuran berat badan.
2) Pengukuran tekanan darah.
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
5) Penentuan Presentasi Janin dan DJJ.
6) Pemberian imunisasi sesuai dg status imunisasi.
7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
8) Tes Laboratorium.
9) Tatalaksana/penanganan kasus.
10) Temu wicara (konseling).
• Seorang Ibu Hamil dicatat sbg tlh dila-
yani, jk seorang Ibu Hamil, pd th ini tlh
selesai menjalani masa kehamilannya
(baik melahirkan cukup bulan,
melahirkan kurang bulan, melahirkan
abortus, atau melahirkan dengan bayi
meninggal), dmn selama kehamilannya
memperoleh pelayanan sbgmn Standar
Jumlah & Kualitas Barang & atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
b. Standar Jumlah dan Kualitas Personel
/ SDM Kesehatan: Setiap Fasyankes
yang memiliki SDM seperti berikut ini,
dapat melayani JPD-01 Pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil.
Minimal :
–sorang dokter/ dokter spesialis kebidanan,
atau
–seorang bidan, atau
–seorang perawat.
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Yan-Kes Ibu Hamil
1) Setiap orang yang mengaku hamil atau patut
diduga hamil perlu dipastikan ybs status
kehamilannya;
2) Setiap ibu yang dipastikan bhw hamil, mk
memperoleh Yankes sbgmn ditetapkan dlm Std
Jml & Kualitas Barang dan atau Jasa Yankes
Bumil; Jika dinyatakan tidak hamil, maka
diberikan promosi kesehatan yg sesuai;
3) Jika ditemukan kondisi tertentu yang
dikategorikan sebagai ibu hamil
mengalami penyulit, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa yang
bersangkutan telah memperoleh
pelayanan rujukan;

4) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.


d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Ibu Hamil

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Semua ibu hamil, dalam usia
kehamilan berapapun adalah
Sasaran Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil.
3) Ibu hamil tahun depan adalah sebagian
jumlah ibu hamil tahun ini yang
berlanjut hingga tahun depan,
ditambah dengan ibu yang baru hamil
tahun depan.
Jumlah Sasaran ibu hamil untuk
penyusunan Renja Tahun Depan
maupun Renstra dihitung menggunakan
Formula = Jumlah Penduduk Wilayah
Kerja Puskesmas X CBR X 1.1
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan per-Puskesmas oleh Kepala
Dinas Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wilayah kerja Pusk;
5) Semua ibu hamil, dalam usia kehamilan
manapun, baik dalam wilayah kerja
maupun ibu hamil yang datang dari luar
wilayah kerja Puskesmas, dilayani.
e. Indikator Kinerja Pelayanan Ibu Hamil
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Prosentase Kinerja adalah
Numerator dibagi Denumerator
dikalikan 100 %.
3) Denumerator/ Pembagi; yaitu
Jumlah Ibu hamil yang telah selesai
menjalani masa kehamilannya
(bersalin cukup bulan/bersalin
kurang bulan/ abortus/meninggal)
pada satu tahun anggaran
4) Numerator/Pembilang, yaitu :
Jumlah Ibu hamil yang telah selesai
menjalani masa kehamilannya
(bersalin cukup bulan/bersalin
kurang bulan /abortus/ meninggal)
yang selama kehamilannya
memperoleh pelayanan sesuai
standar pada satu tahun anggaran
yang sama
5) Sasaran / Penduduk di luar wilayah
kerja Puskesmas yang datang dan
dilayani di Puskesmas yang
bersangkutan, tidak dihitung
sebagai kinerja Puskesmas
bersangkutan
6) Sasaran / Penduduk wilayah kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
meskipun dilayani di luar Puskesmas
ini, dihitung sebagai kinerja
Puskesmas yang bersangkutan.
Demikian juga sasaran yang selama
hamil dilayani pada Puskesmas ini,
tetapi menyelesaikan kehamilannya
tidak di Puskesmas ini, dihitung
sebagai kinerja Puskesmas ini.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi
Pelayanan SPM-Kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas yang
bersangkutan, termasuk yang
dilaksanakan oleh Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan
Ibu Hamil
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb Yan
SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai dg
pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap ibu yang dinyatakan sebagai
hamil, pada kunjungan pertama,
pada usia kehamilan yang manapun,
dicatat identitas umum, kondisi
kesehatan kehamilannya, dan
pelayanan yang diberikan. Ibu yang
bersangkutan dicatat sebagai
Sasaran Pelayanan Ibu Hamil.
3) Pada setiap kunjungan, dicatat kondisi
kesehatan kehamilannya, dan pelayanan
yang diberikan, pada Catatan Medik
Fasyankes. Catatan tersebut dengan
penyesuaian yang diperlukan, juga
dibuat pada Buku Catatan Kesehatan
Keluarga.
Kader atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/ informasi
Yan bersumber Bk Catatan tersebut.
4) Pada saat diperoleh data / informasi
bahwa kehamilan telah berakhir,
maka dicatat sebagai denumerator
pada tahun yang bersangkutan.
5) Ibu yang bersangkutan dicatat
sebagai numerator jika sampai
dengan diperolehnya data /
informasi bahwa kehamilan telah
berakhir, diperoleh juga data/
informasi yang bersangkutan telah
memperoleh pelayanan kehamilan
sesuai dengan usia dan pelayanan.
6) Pelaporan seluruh fasyankes di
wilayah kerja Puskesmas, kepada
Puskesmas, dan kemudian
dilanjutkan kepada Dinas Kesehatan
mempergunakan format dan jadual
yang ditetapkan.
7) Setiap akhir Semester data/
informasi ini dihitung sebagai
kinerja Puskesmas, dan kemudian
menjadi kinerja Dinas Kesehatan/
Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini menerima
data/ informasi pelayanan bagi
warganya yang dilakukan oleh
Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan
Kesehatan Ibu Hamil, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
h. Penghitungan Kinerja (JPD-01)
• Angka2 terkait :
– Prediksi Sasaran (ditetapkan tahun lalu)
– Sasaran Riil (hasil pendataan selama tahun ini, setelah
dilakukan pendataan seluruh penduduk. Didapati
sejumlah Ibu Hamil, yang pada tahun ini telah
menyelesaikan kehamilannya, baik abortus, prematur,
lahir cukup bulan, maupun lahir mati)
– Sasaran yang telah dilayani selama kehamilannya dan
berakhir tahun ini (waktunya tepat : K1/Trw1, K2/Trw2,
K3/Trw3-4; dan memperoleh 10T sesuai waktunya)
– Prosentase Kinerja adalah : butir c) dibagi butir b)
dikalikan 100 %.
Halaman-41
Butir b.
Alinea-2

Kabupaten “A” terdapat 3 Puskesmas B,C,dan D.


Terdapat estimasi 1.000 ibu hamil,
dan dari hasil pendataan terdapat 750 ibu hamil.
Adapun rincian yang berkunjung ke Puskesmas
dan fasyankes swasta:
Capaian indikator ibu hamil yang mendapat
pelayanan standar di Kab. A
=
X/Y x 100% =
550/1.000 x 100% =
55%
Capaian SPM kabupaten A untuk indikator
pelayanan kesehatan ibu hamil adalah 55 %.
Bumil Datang Pertama kali ke Pusk
tg 20 Des 2019
Usia kehamilan 4 bl
1. Apakah ybs sbg Sasaran?
2. Apakah Perlu dilayani ?
3. Apakah Ybs adl Denumerator? Kapan?
4. Apakah Ybs adl Numerator? Kapan?
5. Apakah Ybs berpeluang sebagai
Numerator ?
2. JP Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan Ibu
Bersalin
Pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada Ibu Bersalin, meliputi 5 (lima)
Aspek Dasar Pelayanan Pertolongan
Persalinan kepada Ibu bersalin, yaitu :
1) Membuat keputusan klinik
2) Asuhan sayang Ibu dan sayang bayi
3) Pencegahan infeksi
4) Pencatatan (rekam medis) asuhan
persalinan, dan
5) Persalinan dilakukan dengan
standar Asuhan Persalinan Normal,
yaitu :
a) asuhan kebidanan pada persalinan
normal yang mengacu kepada asuhan
yang bersih dan aman selama persalinan
dan setelah bayi lahir serta upaya
pencegahan komplikasi.
b) proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 – 42
minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam
18 jam, tanpa komplikasi, baik pada Ibu
maupun pada janin.
Seorang Ibu Bersalin dicatat sebagai
telah dilayani, jika seorang Ibu
Bersalin, pada tahun ini telah
memperoleh pelayanan sebagaimana
pelayanan sesuai Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan: Setiap
Fasyankes yang memiliki SDM
seperti berikut ini, dapat melayani
JPD-02 Pelayanan Kesehatan Ibu
Bersalin :
Minimal :
• Dua orang, seorang dokter dan seorang
bidan, atau
• Dua orang bidan, atau
• Seorang Bidan dan Seorang Perawat
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Ibu Bersalin
1) Setiap ibu yang telah memperoleh YanKes ibu
hamil, mengetahui perkiraan persalinan, dan
mengetahui tanda-tanda awal persalinan,
bahkan mengetahui perlengkapan yang
diperlukan menghadapi kelahiran bayinya,
diharapkan Ibu hamil datang ke Fasyankes pd
saat yg tepat utk bersalin dg perlengkapan yg
cukup, shg bisa melahirkan dg lancar & selamat
dg pertolongan nakes yg sesuai dg standar
2) Setiap Ibu menjelang persalinan,
yang dijumpai di Fasilitas pelayanan
kesehatan, memperoleh pelayanan
kesehatan ibu bersalin sesuai
standar.
3) Ibu dengan penyulit / komplikasi
persalinan, dilakukan rujukan,
mengacu kepada Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan.
4) Dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan Ibu
Bersalin

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
4) Jml tsb dpt dihitung pada tingkat
Kabupaten/ Kota, kemudian ditetapkan
oleh Kadinkes dg memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wilker Pusk;

4) Semua ibu bersalin, baik dalam wilayah


kerja maupun ibu bersalin yang datang
dari luar wilayah kerja Puskesmas,
dilayani.
e. Indikator Kinerja Yan Ibu Bersalin
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) ibu bersalin di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
3) Denumerator/ Pembagi; yaitu Jumlah
Ibu Bersalin pada satu tahun
anggaran
4) Numerator/ Pembilang, yaitu : Jumlah
Ibu Bersalin memperoleh pelayanan
sesuai standar pada satu tahun
anggaran yang sama
5) Sasaran / Penduduk di luar wilker
kerja Pusk yg datang & dilayani di
Pusk ybs, tidak dihitung sbg kinerja
Pusk bersangkutan
6) Sasaran / Penduduk wilker Pusk
ybs, meskipun dilayani di luar Pusk
ini, dihitung sbg kinerja Puskesmas
ybs.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi
Pelayanan SPM-Kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas yang
bersangkutan, termasuk yang
dilaksanakan oleh Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Ibu
Bersalin
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb Yan
SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai dg
pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap ibu bersalin, yg akan memperoleh
YanKes, dicatat identitas umum, kondisi
kes, & Yan yg diberikan. Dicatat sbg
sasaran.
3) Dicatat pada CM Fasyankes; Catatan
tersebut dg penyesuaian yg diperlukan,
jg dibuat pd Bk Catatan KesKel; Kader
atau Pihak yg ditugasi, secara berkala
mengumpulkan data/ informasi Yan
bersumber Buku Catatan tsb;
4) Pada saat diperoleh data /
informasi bhw tlh melahirkan, mk
dicatat sbg denumerator pd th ybs;
5) Ibu ybs dicatat sbg numerator jika
sampai dg diperolehnya data /
informasi bhw ybs tlh memperoleh
pelayanan kesehatan ibu bersalin
sesuai standar;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan
Kesehatan Ibu Bersalin, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
g. Contoh Penghitungan Kinerja (JPD-02)
• Angka2 terkait JPD-02 Pelayanan Kesehatan
Ibu Bersalin, adalah :
– Prediksi Sasaran (ditetapkan tahun lalu)
– Sasaran Riil (hasil pendataan selama tahun ini,
setelah dilakukan pendataan seluruh penduduk.
Didapati sejumlah Ibu Bersalin)
– Sasaran yang telah dilayani sesuai standar pada
tahun ini.
– Prosentase Kinerja adalah : butir c) dibagi butir b)
dikalikan 100 %.
3. JP Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
Lahir
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau
Jasa Pelayanan Kesehatan Baru Lahir
pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada bayi usia 0-28 hari, yaitu :
Standar-1, pelayanan neonatal esensial
saat lahir, diberikan kepada bayi saat
lahir sampai dengan 6 Jam ( 0-6 jam),
yaitu :
1) pemotongan dan perawatan tali
pusat;
2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
3) Injeksi Vitamin K
4) Pemberian salep/ tets mata
antibiotik
5) Pemberian imunisasi (injeksi) vaksin
Hepatitis-B0.
• Standar-2, pelayanan neonatal
esensial setelah lahir, diberikan kepada
bayi setelah lahir ( Usia 6 Jam- 28 hari),
meliputi :
1) Konseling perawatan bayi baru
lahir dan ASI eksklusif.
2) Memeriksa kesehatan dengan
menggunakan pendekatan MTBM
3) Pemberian Vitamin K bayi yang lahir
tidak di fasyankes atau belum
mendapatkan injeksi Vitamin K
4) Imunisasi Hebatitis B injeksi untuk
bayi < 24 jam, yang lahir tidak
ditolong tenaga kesehatan
5) Penanganan dan rujukan kasus
neonatal komplikasi.
• Seorang Bayi Baru Lahir dicatat
sebagai telah dilayani, jika pada
tahun ini, seorang Bayi Baru Lahir,
telah memperoleh pelayanan
sebagaimana pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Kesehatan Bayi
Baru Lahir
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan: Setiap
Fasyankes yang memiliki SDM
seperti berikut ini, dapat melayani
JPD-03 Yankes Bayi Baru Lahir:
Minimal :
• satu orang, dokter/ dokter spesialis anak,
atau
• minimal satu orang bidan, atau
• minimal satu orang perawat
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Bayi Baru Lahir
1) Berdasarkan data kependudukan yg sll
diup -date, dpt diket ibu yg hamil & akan
melahirkan pd th ini, shg dpt perhitungkan
siapa saja yg pd th ini akan menjd Sasaran
Yankes Bayi Baru Lahir; Persebaran
sasaran mnrt wil (desa/ kel, RT/RW)
dipetakan olh Pusk utk mengukur beban
Yan & menyediakan tempt & tim Yankes.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan
tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi
setempat (Kepala Desa dan Camat,
serta pihak lain yang terkait) agar
para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan
pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan
Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan;
4) Setiap Bayi Baru Lahir diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Bayi Baru Lahir;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang
dikategorikan sebagai Bayi Baru Lahir
mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan lebih berat/ besar, maka
dilakukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap Bayi Baru Lahir, adalah
Sasaran pelayanan kesehatan Bayi
Baru Lahir.
3) Jumlah Sasaran Bayi Baru Lahir
Tahun Depan untuk penyusunan
Renja maupun Renstra dihitung
menggunakan Formula = Jumlah
Penduduk Wilayah Kerja
Puskesmas X CBR X 1.0.
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/
kota per-Desa/ Kelurahan wilayah
kerja Puskesmas;
5) Semua Bayi Baru Lahir, baik dalam
wilayah kerja maupun yang datang
dari luar wilayah kerja Puskesmas,
dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes Bayi Baru
Lahir
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) Bayi Baru Lahir di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi; yaitu : Jumlah
Bayi Baru Lahir pada satu tahun
anggaran; dengan catatan bahwa
puskesmas telah memiliki data
tentang kesehatan seluruh penduduk.
3) Numerator/Pembilang, yaitu : Jumlah
Bayi Baru Lahir yang memperoleh
pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir
sesuai Standar pada satu tahun
anggaran.
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Bayi Baru
Lahir
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb Yan
SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai dg
pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap Bayi Baru Lahir yang dilayani
dicatat identitas umum, dan
pelayanan kesehatan yang
diberikan (lihat standar) yang
diberikan dan kondisi kesehatan
hasil pemberian pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber Buku
Catatan tersebut;
4) Setiap Bayi Baru Lahir, dicatat
sebagai denumerator pada tahun
yang bersangkutan;
5) Bayi Baru Lahir yang bersangkutan
dicatat sebagai numerator jika dalam
tahun ini, diperoleh data/ informasi
yang bersangkutan telah
memperoleh pelayanan kesehatan
Bayi Baru Lahir sesuai dengan
standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan
Kesehatan Bayi Baru Lahir, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
h. Contoh Penghitungan Kinerja JPD-03
• Angka2 terkait JPD-01 Pelayanan Kesehatan Bayi
Baru Lahir, adalah :
– Prediksi Sasaran (ditetapkan tahun lalu)
– Sasaran Riil (hasil pendataan selama tahun ini, stl
dilakukan pendataan seluruh penduduk. Didapati
sejumlah Bayi Baru Lahir, yg pd thn ini berusia 29 hari)
– Sasaran yang telah dilayani selama 28 hari pertama
sejak kelahirannya, sesuai jam dan hari usianya
– Prosentase Kinerja adalah : butir c) dibagi butir b)
dikalikan 100 %.
4. JP Pelayanan Kesehatan Balita
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
Balita
–Standar-1 bagi Balita Usia 0-11 bulan;
–Standar-2 bagi Balita Usia 12-23 bulan;
–Standar-3 bagi Balita Usia 24-59 bulan
Standar-1, meliputi :

1) Penimbangan min. 8 x/th.


2) Pengukuran PB/TB min 2 x/th.
3) Pemantauan perkembangan min 2 x/th.
4) Pemberian kaps vit A usia 6-11 bl 1 x/th.
5) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
6) Pemberian Edukasi dan informasi
Standar-2, meliputi :
1) Penimbangan min. 8 x/th.
2) Pengukuran PB/TB min 2 x/th.
3) Pemantauan perkembangan min 2 x/th.
4) Pemberian kaps vit A 2 x/th
5) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
6) Pemberian Edukasi dan informasi
Standar-3, meliputi :
1) Penimbangan min. 8 x/th.
2) Pengukuran PB/TB min 2 x/th.
3) Pemantauan perkembangan min 2 x/th.
4) Pemberian kaps vit A 2 x/th
5) Pemberian Edukasi dan informasi
• Seorang Balita dicatat sebagai telah
dilayani jk, pd tahun ini, telah berusia 12
bl (berulang tahun pertama), atau 24 bl
(ulang tahun kedua), atau 36 bl (ulang
tahun ketiga), atau 48 bl (ulang tahun
empat), atau 60 bl (ulang tahun lima),
dimana selama setahun terakhir telah
memperoleh pelayanan pada Usia Balita
sebagaimana pelayanan standar (standar
sesuai usia)
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
Setiap Fasyankes yang memiliki SDM seperti berikut ini, dapat
melayani JPD-04 Pelayanan Kesehatan Balita:
• Tenaga Kesehatan, Minimal :
– Seorang dokter, atau
– Seorang bidan, atau
– Seorang perawat, dan
– Seorang tenaga gizi
• Tenaga Non-Kesehatan terlatih, atau mempunyai
kualifikasi :
– Guru PAUD, minimal satu orang, atau
– Kader Kesehatan, minimal satu orang
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Balita :
1) Dalam data kependudukan
tercantum tanggal lahir penduduk,
berdasarkan data tersebut dapat
diperhitungkan siapa saja yang pada
tahun ini termasuk Balita, sebagai
Sasaran Yankes Balita;
Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan
oleh Pusk
Peta tsb untuk mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat
dan tim pelayanan kesehatan Balita;
Peta juga memperhitungkan terjadinya
penambahan sasaran pelayanan, yaitu
bayi yang lahir pada tahun ini.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan
tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi
setempat (Kepala Desa dan Camat,
serta pihak lain yang terkait) agar
para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan
pada tempat-tempat pelayanan
terdekat
3) Puskesmas mengatur penugasan
Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan;
4) Setiap Balita diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Balita;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu
yang dikategorikan sebagai Balita
mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa
telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Balita

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap Anak Usia Balita ( 0-59 bln)
pada tahun ini, adalah Sasaran.
3) Jumlah Sasaran Th Depan utk RBA
maupun Renstra dihitung
menggunakan data kependudukan yg
selalu di update, dg mengambil data
usia 5 th pd th berjalan, yaitu dg
Formula = Jml Balita Th Berjalan +
(Jml Balita Th Berjalan x CBR)
4) Jml tsb dpt dihitung pd tkt Kab/
Kota, kemudian ditetapkan oleh
KaDinKes dg memperhatikan
persebaran penduduk kab/ kota
per-Desa/ Kel wilker Puskesmas;
5) Semua Balita, baik dalam wilayah
kerja maupun yang datang dari
luar wilayah kerja Puskesmas,
dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes Balita
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) Balita di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi; yaitu :
–Jml Balita Usia 12 bln; ditambah dg
–Jml Balita Usia 24 bln; ditambah dg
–Jml Balita Usia 36 bln; ditambah dg
–Jml Balita Usia 48 bln; ditambah dg
–Jml Balita Usia 60 bln,
pada satu tahun anggaran.
3) Numerator/Pembilang, yaitu :
– Jml Balita U-12 bln, yg selama seth terakhir
memperoleh Yan-Standar-1; ditambah dg
– Jml Balita U-24 bln, yg selama seth terakhir
memperoleh Yan-Standar-2; ditambah dg
– Jml Balita U-36 bln, yg selama seth terakhir
memperoleh Yan-Standar-3; ditambah dg
– Jml Balita U-48 bln, yg selama seth terakhir
memperoleh Yan-Standar-3; ditambah dg
– Jml Balita U-60 bln, yg selama seth terakhir
memperoleh Yan-Standar-3,
pada satu tahun anggaran.
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Balita

1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan


Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb Yan
SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai dg
pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap Balita yang dilayani dicatat
identitas umum, dan pelayanan
kesehatan yang diberikan (lihat
standar) yang diberikan dan kondisi
kesehatan hasil pemberian
pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber Buku
Catatan tersebut;
4) Setiap Balita Usia 12 bl/24 bl/36
bl/48/60 bl, dicatat sebagai
denumerator pada tahun yang
bersangkutan;
5) Balita yang bersangkutan dicatat
sebagai numerator jika dalam tahun
ini, diperoleh data/ informasi yang
bersangkutan telah memperoleh
pelayanan kesehatan Balita sesuai
dengan standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan
Kesehatan Balita, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
h. Contoh Kinerja (JPD-04)
Angka2 terkait JPD-04 Pelayanan Kesehatan
Balita, adalah :
– Prediksi Sasaran (ditetapkan tahun lalu)
– Sasaran Riil (hasil pendataan selama th ini, stl
dilakukan pendataan slrh penduduk. Didapati
sejml Balita, usia berapapun diantara 0-59 sbg
sasaran pelayanan; & usia 12 bln, 24 bln, 36 bln,
48 bln, dan 60 bln sbg denumerator)
– Sasaran yg termasuk Denumerator & tlh dilayani
sethn terakhir sesuai standar (sesuai usianya)
– % Kinerja : butir c) dibagi butir b) X 100 %.
5. JP Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Pendidikan Dasar (Udiksar)
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
Udiksar :
pelayanan skrining/penjaringan kes,
dan pemeriksaan kes berkala kpd
setiap peserta didik kls 1 sd kls 9
pendidikan dasar
(di lembaga pendidikan SD/MI,
SMP/MTs, dan Jenis Lain yang sederajat),
dan
kpd anak usia 7 th sp 15 th di luar
lemdiksar seperti pondok pesantren,
panti/ LKSA, lapas/ LPKA, dan lainnya,
yang dilakukan satu kali per tahun,
yaitu meliputi :
• Skrining kes, dan
• Tinjut sesuai hasil skrining kes.
Skrining kesehatan, meliputi :
1) Penilaian status gizi (tinggi badan,
berat badan, tanda klinis anemia); dan
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah,
frekuensi nadi dan napas); dan
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut;
dan
4) Penilaian ketajaman indera
penglihatan dengan poster snellen;
Tindak lanjut sesuai hasil skrining,
meliputi :
• Memberikan umpan balik hasil
skrining kes;
• Melakukan rujukan jika diperlukan;
• Memberikan penyuluhan
kesehatan
KIE disesuaikan dengan
kebutuhan/kondisi setiap murid,
sehingga setiap murid memperoleh
informasi tentang bagaimana mengatasi
masalahnya, dan memelihara
kesehatannya; termasuk pelayanan
tindak lanjut sesuai kondisinya
Seorang Udiksar dicatat sebagai telah
dilayani, jika pada tahun anggaran ini
seorang dengan Usia Pendidikan Dasar
telah memperoleh pelayanan pada
Usia Pendidikan Dasar (Udiksar)
sebagaimana pelayanan standar
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
mengikuti standar SDM
Puskesmas;
Minimal seorang :
• tenaga pendamping di
• dokter, atau Lapas/ LPKA, atau
• dokter gigi, atau • tenaga pendamping /
• bidan, atau pekerja sosial di Panti/
• perawat, atau LKSA, dan
• perawat gigi, dan • Dokter Kecil, dan
• Guru BK, atau • Kader Kesehatan
• Guru UKS, atau Remaja, dan
• guru, dan • kader posyandu
remaja, dan
• tenaga pendamping di
Lapas/ LPKA, atau • kader posyandu
Dengan pembagian tugas sbb :
1) Yan pemeriksaan status gizi, oleh :
– guru, dan
– tenaga pendamping di Lapas/ LPKA, atau
– tenaga pendamping / pekerja sosial di
Panti/ LKSA, dan
– Dokter Kecil, dan
– Kader Kesehatan Remaja, dan
– kader posyandu remaja
2) Yan pemeriksaan tanda2 vital, oleh :
– dokter, atau
– dokter gigi, atau
– bidan, atau
– perawat, atau
– perawat gigi, atau
– kader posyandu
3) Yan pemeriksaan
kebersihan diri serta
kesehatan gigi dan
mulut, minimal : – Pendamping di Lapas /
– dokter, atau LPKA, atau
– dokter gigi, atau – Pendamping / Pekerja
– bidan, atau Panti Sosial di Panti/
– perawat, atau LKSA, dan
– perawat gigi, atau – Dokter Kecil, dan
– Guru BK, atau – Kader Kesehatan
Remaja, dan
– Guru UKS, dan
– Kader Posyandu
Remaja
4) Pelayanan pemeriksaan ketajaman
penglihatan dan pendengaran, minimal
– dokter, atau
– dokter gigi, atau
– bidan, atau
– perawat, atau
– perawat gigi.
5) Yan penilaian kes reproduksi/?, minimal :
– dokter, atau
– dokter gigi, atau
– bidan, atau
– perawat, atau
– perawat gigi, atau
– Guru BK, atau
– Guru UKS, dan
– Pendamping di Lapas / LPKA, atau
– Pendamping / Pekerja Panti Sosial di Panti/
LKSA
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Udiksar :
1) Berdasarkan data jumlah anak dari
Disdik atau lembaga DikDas
(SD/SDIT/MI, dan SMP/SMPIT/MTs)
termasuk pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat
lainnya, dapat dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan dan
menyediakan tempat serta tim Yankes
Udiksar pada Lediksar2 tersebut.
Berdasarkan data kependudukan dapat
diketahui anak usia 7 tahun sampai
dengan 15 tahun pada tahun ini, dan jika
terdapat anak-anak yang tidak terdaftar
pada lembaga-lembaga pendidikan dasar,
maka dipetakan juga di mana anak-anak
tersebut berada, untuk mengerahkan
pelayanan.
2) Peta persebaran sasaran tsb
diinformasikan kpd pejabat wilayah
administrasi setempat (Kepala Desa
dan Camat, kepala sekolah atau
pimpinan pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat
lainnya serta pihak lain yang terkait)
dan jadual pelayanan ke lembaga
pendidikan; dan agar para pihak
tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan (anak-anak yang
tidak berada pada lembaga
pendidikan dasar) pada tempat-
tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan
Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan;
4) Setiap Udiksar diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dlm Standar
Jumlah dan Kualitas Barang dan atau
Jasa JPD Udiksar;
5) Jika ditemukan kondisi ttt yg dikate-
gorikan sbg Udiksar mengalami
penyulit atau gangguan kes, dilaku-
kan rujukan, sampai dipastikan bhw
tlh memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pen-pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Udiksar

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap Anak Udiksar pd th ini, yaitu
semua murid lembaga pendidikan
dasar, termasuk semua anak usia 7
th sd 15 tahun di pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat
lainnya adalah Sasaran pelayanan
kesehatan pada Udiksar; adalah
Sasaran Pelayanan Kesehatan Pada
Udiksar.
3) Jml Sasaran Udiksar th depan untuk
RBA maupun Renstra dihitung
menggunakan Data Prakiraan Disdik
atau Data Kependudukan yang
selalu di update, menghitung data
anak usia 7 – 15 th, th depan; atau
menggunakan Formula : Jumlah
Udiksar Tahun Berjalan + Jumlah
Udiksar Tahun Berjalan X CBR
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wilayah kerja
Puskesmas;
5) Semua Udiksar, baik dalam wilayah
kerja maupun yang datang dari luar
wilayah kerja Puskesmas, dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes Udiksar
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) Udiksar di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi; yaitu : Jumlah
Anak Udiksar, di dalam ataupun diluar
lemdiksar pada satu tahun anggaran.
3) Numerator/Pembilang, yaitu : Jumlah
Anak Udiksar, di dalam ataupun diluar
lemdiksar yang dalam satu tahun
terakhir memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar pada satu
tahun anggaran.
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan atau Lembaga
Pendidikan Dasar di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Udiksar

1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan


Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb Yan
SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai dg
pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap Udiksar yang dilayani dicatat
identitas umum, dan pelayanan
kesehatan yang diberikan (lihat
standar) yang diberikan dan kondisi
kesehatan hasil pemberian
pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan pada
setiap kunjungan, dicatat pada Catatan
Medik Fasyankes; Catatan tersebut dengan
penyesuaian yang diperlukan, juga dibuat
pada Buku Catatan Kesehatan Keluarga;
Kader atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/ informasi
pelayanan bersumber Buku Catatan tersebut;
termasuk Buku Rapor Kesehatanku;
4) Setiap th, setiap Anak Udiksar, dicatat
sebagai denumerator pd th ybs;
5) Setiap Anak Udiksar ybs dicatat
sebagai numerator jika diperoleh
data/ informasi bahwa dalam satu
tahun terakhir yang bersangkutan
telah memperoleh pelayanan
kesehatan Udiksar sesuai dengan
standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan
Kesehatan Udiksar, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
h. Contoh Kinerja (JPD-05)
Angka2 terkait JPD-05 Pelayanan Kesehatan Usia
Pendidikan Dasar (Udiksar), adalah :
– Prediksi Sasaran (ditetapkan tahun lalu)
– Sasaran Riil (hasil pendataan selama th ini, stlh
dilakukan pendataan slrh penduduk. Didpt-i sejml
Anak Udiksar (di SD/MTs/SDIT/SMP/MTs/ SMPIT), &
Usia 7-15 tahun di Luar Sekolah2 itu.
– Sasaran yg tlh dilayani sesuai standar, sekali pd th ini
– Prosentase Kinerja adalah : butir c) dibagi butir b)
dikalikan 100 %.
6. JP Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Produktif
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Produktif :
pelayanan kesehatan yang diberikan
setiap tahun sekali kepada semua
penduduk usia produktif, usia antara 15-
59 tahun, yaitu meliputi
Standar-1, diberikan kepada semua
warga negara usia produktif, meliputi :
1) Edukasi kesehatan, dan 2) Skrining
Kesehatan, yaitu
1) Edukasi kesehatan yang berisi :
a) Cara meningkatkan kesehatan dan
pencegahan penyakit dengan pola
hidup sehat
(olah raga dan aktivitas fisik, gizi yang
baik dan sesuai, istirahat cukup,
manajemen stres, tidak merokok dan
minum minuman beralkohol);
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
c) Kesehatan reproduksi laki-laki dan
perempuan;
d) Imunisasi pada usia produktif;
e) Penyakit yang sering terjadi pada usia
produktif serta Tanda dan gejala
penyakit tersebut;
f) Infeksi dan penyakit menular seksual
termasuk HIV dan AIDS;
g) Perkembangan dan pertumbuhan
badan di usia produktif dan usia
reproduksi;
h) Kesehatan gigi dan mulut;
i) Kesehatan reproduksi dan
pendekatan siklus hidup;
j) Kesehatan jiwa dan NAPZA (narkoba
dan zat adiktif lainnya)’
k) Persiapan pernikahan dan
kehidupan berumah tangga;
l) Kontrasepsi;
m) Informasi kesehatan lain yang
diperlukan
2) Paket Pelayanan skrining kesehatan usia
15–59 tahun, yang terdiri dari :
a)Deteksi Obesitas dg cara penimbangan BB
dan pengukuran TB (penilaian IMT) dan
pengukuran lingkar perut
b)Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dg
memeriksa tekanan darah, dan
c)Deteksi DM, yg dilakukan dg pmeriksaan
gula darah puasa atau sewaktu;
Standar-2, diberikan kepada wanita
usia 30-50 tahun menikah, dan wanita
dengan riwayat seksual berisiko,
meliputi :
a) Pemeriksaan Payudara Klinis
Sendiri;
b) Pemeriksaan IVA, sebagai upaya
deteksi dini kanker
• Seorang Usia Produktif dicatat
sebagai telah dilayani, jika pada
tahun ini seorang Usia Produktif
telah memperoleh pelayanan
kesehatan pada Usia Produktif
sebagaimana standar
b. Standar Jumlah dan Kualitas Personel
/ SDM Kesehatan:
Setiap Fasyankes yang memiliki SDM seperti
berikut ini, dapat melayani JPD-06 Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Produktif :
Minimal :
• dokter, atau
• perawat, atau
• bidan terlatih SADANIS, atau
• Ahli Nutrisi, atau
• tenaga gizi, atau
• Petugas Pelaksana Posbindu Terlatih
Dengan tugas
1) Pelayanan Skrining Pengukuran TB, BB, Lingkar
Perut, dan Tekanan Darah, oleh :
• perawat, atau
• Petugas Pelaksana Posbindu Terlatih
2) Pelayanan Skrining Pemeriksaan Kadar Gula Darah,
oleh :
– dokter, atau
– perawat, atau
– bidan, atau
– Petugas Pelaksana Posbindu Terlatih
3) Pelayanan skrining pemeriksaan SADANIS
dan IVA, oleh :
– dokter, atau
– bidan terlatih

4) Pelayanan Tindak Lanjut pasca skrining


berupa melakukan Rujukan, jika perlu, oleh :
– Ahli Nutrisi, atau
– tenaga gizi, atau
– Petugas Pelaksana Posbindu Terlatih
5) Pelayanan Tindak Lanjut pasca skrining
berupa Pemberian Penyuluhan Kesehatan,
oleh :
– dokter, atau
– perawat, atau
– bidan, atau
– petugas kesehatan lainnya, atau
– Petugas Pelaksana Posbindu Terlatih
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Produktif :
1) Data kependudukan tercantum tgl lahir,
dpt diperhitungkan siapa saja yg pd th
ini Usia Produktif, sbg Sasaran;
Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan
oleh Pusk untuk mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat
dan tim pelayanan
2) Peta persebaran sasaran tsb
diinformasikan kpd pejabat wilayah
administrasi setempat (Kepala Ds &
Camat, serta pihak lain yg terkait)
agar para pihak tsb membantu
menghadirkan sasaran pd tempat-
tempat pelayanan terdekat.
3) Pusk mengatur penugasan Tim dan
Sumber Daya yang dibutuhkan
untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Usia Produktif diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Produktif;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang
dikategorikan sebagai Usia Produktif
mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Produktif

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap OUP pd th ini, adalah
Sasaran.
3) Jumlah Sasaran Tahun Depan untuk
RBA maupun Renstra dihitung
mempergunakan data
kependudukan yang selalu di-
update; mempergunakan Formula :
Jumlah Usia Produktif Tahun Berjalan +
(Usia Produktif Tahun Berjalan X CBR).

Sedangkan Sasaran Wanita Usia 30-50


Th Tahun Depan adalah Jumlah Wanita
Usia 30-50 th Tahun Berjalan + (Jumlah
Wanita Usia 30-50 th Tahun Berjalan X
CBR)
4) Jml tsbdpt dihitung pada tingkat Kab/
Kota, kemudian ditetapkan oleh
KaDinKes dg memperhatikan
persebaran penduduk kab/ kota per-
Desa/ Keln wilayah kerja Puskesmas;
5) Semua Usia Produktif, baik dalam
wilayah kerja maupun yang datang
dari luar wilayah kerja Puskesmas,
dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes Pada Usia
Produktif
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) Usia Produktif di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi; yaitu :
• Jumlah Usia Produktif;
ditambah dengan
• Jumlah Wanita Usia 30-50
tahun menikah, dan wanita
dengan riwayat seksual
berisiko.
pada satu tahun anggaran.
3) Numerator/Pembilang, yaitu :
• Jumlah Usia Produktif yang
memperoleh pelayanan Standar-1;
ditambah dengan
• Jumlah Wanita Usia 30-50 tahun
menikah, dan wanita dengan riwayat
seksual berisiko, yang memperoleh
pelayanan standar-2
pada satu tahun anggaran.
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Pada
Usia Produktif
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb
Yan SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai
dg pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap Orang Usia Produktif yang
dilayani dicatat identitas umum,
dan pelayanan kesehatan yang
diberikan (lihat standar) yang
diberikan dan kondisi kesehatan
hasil pemberian pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber
Buku Catatan tersebut;
4) Setiap tahun, Setiap Orang Usia Produktif,
dicatat sebagai denumerator pada tahun
yang bersangkutan;
5) Orang Usia Produktif yang bersangkutan
dicatat sebagai numerator jika dalam satu
tahun terakhir, diperoleh juga data/ informasi
yang bersangkutan telah memperoleh
pelayanan kesehatan Pada Usia Produktif
sesuai dengan standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Produktif, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
h. Contoh Kinerja JPD-06
Angka2 terkait JPD-06 Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Produktif, adalah :
• Prediksi Sasaran (ditetapkan tahun lalu)
• Sasaran Riil (hasil pendataan selama th ini, stlh
dilakukan pendataan slrh pdduk. Didapati sejml pduduk
usia 15-59 th, dihitung sbg Denumerator-1; & wanita
usia 30-50 th, sbg Denumerator-2)
• Sasaran yg tlh dilayani pd th ini. Ditetapkan sbg Numer-
1, ad Den-1 yg mdpt Yan sesuai stdr, & Nume-2 ad Den-
2 yg mendptkan pelayanan sesuai standar.
• % Kinerja : jml butir c) dibagi butir b) dikalikan 100 %.
7. JP Pelayanan Kesehatan Pada Usia
Lanjut
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Produktif :
YanKes bagi semua penduduk/warga
negara UsiLa (60 th ke atas) meliputi :
edukasi PHBS, & skrining faktor risiko
peny menular & peny tidak menular;
yaitu :
1) Pelayanan edukasi tentang PHBS
yang dilaksanakan pada fasyankes
dan atau UKBM, dan atau saat
Kunjungan Rumah;
2) Paket Pelayanan skrining faktor
risiko, minimal sekali dalam satu
tahun, yang terdiri dari :
a) Pengukuran TB, BB, dan lingkar perut;
b) Deteksi Hipertensi, dg mengukur TD;
c) Deteksi kemungkinan DM dg
menggunakan tes cepat gula darah;
d) Deteksi gangguan mental;
e) Deteksi gangguan kognitif;
f) Pemerik tkt kemandirian usia lanjut;
g) Anamnesa perilaku nerisiko
• Seorang Usia Lanjut dicatat sebagai
telah dilayani, jika tahun ini,
seorang Usia Lanjut telah
memperoleh pelayanan pada Usia
Lanjut sebagaimana pelayanan
standar
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
mengikuti standar SDM
Puskesmas;
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Lansia :
1) Data kependudukan tercantum tgl lahir,
dpt diperhitungkan siapa saja yg pd th
ini Usia Lansia, sbg Sasaran; Persebaran
sasaran menurut wilayah (desa/
kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Pusk
untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan
2) Peta persebaran sasaran tsb
diinformasikan kpd pejabat wilayah
administrasi setempat (Kepala Ds &
Camat, serta pihak lain yg terkait)
agar para pihak tsb membantu
menghadirkan sasaran pd tempat-
tempat pelayanan terdekat.
3) Pusk mengatur penugasan Tim dan
Sumber Daya yang dibutuhkan
untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Usia Lansia diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Lansia;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang
dikategorikan sebagai Usia Produktif
mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Lansia

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap OUL pd th ini, adalah
Sasaran.
3) Jumlah Sasaran Tahun Depan untuk
RBA maupun Renstra dihitung
mempergunakan data
kependudukan yang selalu di-
update; mempergunakan Formula :
Jumlah Usia Lanjut Tahun Berjalan +
(Usia Lanjut Tahun Berjalan X CBR).
4) Jml tsb dpt dihitung pada tingkat
Kab/ Kota, kemudian ditetapkan oleh
KaDinKes dg memperhatikan
persebaran penduduk kab/ kota per-
Desa/ Keln wilayah kerja Puskesmas;
5) Semua Usia Produktif, baik dalam
wilayah kerja maupun yang datang
dari luar wilayah kerja Puskesmas,
dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes Pada Usia
Produktif
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) Usia Lansia di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi; yaitu :
• Jumlah Usia Lanjut;
pada satu tahun anggaran.
3) Numerator/Pembilang, yaitu :
• Jumlah Usia Lansia yang
memperoleh pelayanan pada satu
tahun anggaran.
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Pada
Usia Lansia
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb
Yan SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai
dg pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap Orang Usia Lansia yang
dilayani dicatat identitas umum,
dan pelayanan kesehatan yang
diberikan (lihat standar) yang
diberikan dan kondisi kesehatan
hasil pemberian pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber
Buku Catatan tersebut;
4) Setiap tahun, Setiap Orang Usia Lansia,
dicatat sebagai denumerator pada tahun
yang bersangkutan;
5) Orang Usia Lansia yang bersangkutan dicatat
sebagai numerator jika dalam satu tahun
terakhir, diperoleh juga data/ informasi yang
bersangkutan telah memperoleh pelayanan
kesehatan Pada Usia Lansia sesuai dengan
standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Lansia, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
8. JP Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
Penderita Hipertensi :
Yankes bg semua penduduk/warga
negara Penderita Tekanan Darah Tinggi
dengan usia 15 tahun ke atas, sebagai
upaya pencegahan sekunder (agar yang
bersangkutan tidak mengalami kondisi
kesehatan lebih lanjut), dimana
YanKes tsb meliputi :
–Pengukuran TD; dilakukan minimal
setiap bulan satu kali, di fasyankes;
–Edukasi perubahan gaya hidup, dan
kepatuhan minum obat.
–Terapi Farmakologi, ketika
ditemukan hasil pemeriksaan TD
Sewaktu (TDS) lebih dr 140 mmHg.
• Seseorang Pend Hipertensi dicatat sbg
tlh dilayani, jk th ini seorang Pend TD
Tinggi tlh memperoleh Yan sebanyak
minimal 8 (delapan) kali ( di mana
maksimal sekali dalam sebulan); atau
sebanyak jumlah bulan yang tersisa pada
tahun ini sejak yang bersangkutan
ditemukan sebagai Penderita Tekanan
Darah Tinggi
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
mengikuti standar SDM
Puskesmas;
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Pend Hipertensi :
1) Berdasarkan data kependudukan yg
dimiliki oleh PemDa (KaDa hingga Desa/
Kel), dan data yg dimiliki oleh Pusk dpt
diidentifikasi penduduk yang termasuk
sbg sasaran Penderita Hipertensi;
Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan
oleh Pusk untuk mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat
dan tim pelayanan kesehatan Penderita
Hipertensi
2) Peta persebaran sasaran Yan tsb
diinformasikan kepada pejabat wilh
administrasi setempat (KaDes &
Camat, serta pihak lain yang terkait)
agar para pihak tsb membantu
menghadirkan sasaran Yan pd
tempat-tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim
Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan
4) Setiap Penderita Hipertensi diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Penderita Hipertensi;
5) Jika ditemukan kondisi ttt yg
dikategorikan sbg Penderita
Hipertensi mengalami penyulit
atau gangguan kes lebih berat/
besar, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Penderita Hipertensi

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap Penderita Hipertensi pada tahun
ini, adalah Sasaran pelayanan
kesehatan Penderita Hipertensi.
3) Jumlah Sasaran Penderita Hipertensi
Tahun Depan untuk penyusunan RBA
maupun Renstra dihitung
mempergunakan data hasil penelitian
yang dipublikasi (Riskesdas) pada tahun
terdekat dari sekarang;
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wil kerja Pusk;
5) Semua Penderita Hipertensi, baik
dalam wilayah kerja maupun yang
datang dari luar wilayah kerja
Puskesmas, dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes Pend
Hipertensi
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) Pend Hipertensi di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi: Jml Pend
Hipertensi pd satu th anggaran; dg
catatan bhw pusk tlh memiliki data ttg
kes slrh penduduk usia 15 th ke atas.
3) Numerator/Pembilang : Jml Pend
Hipertensi yg memperoleh pelayanan
kesehatan Penderita Hipertensi sesuai
Standar pada satu tahun anggaran
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Pend
Hipertensi
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb
Yan SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai
dg pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap Orang Pend Hipertensi yang
dilayani dicatat identitas umum,
dan pelayanan kesehatan yang
diberikan (lihat standar) yang
diberikan dan kondisi kesehatan
hasil pemberian pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber
Buku Catatan tersebut;
4) Setiap tahun, Setiap Orang Pend
Hipertensi, dicatat sbg denumerator
pada tahun yang bersangkutan;
5) Orang Pend Hipertensi ybs dicatat sbg
numerator jk dlm satu th terakhir,
diperoleh juga data/ informasi ybs tlh
memperoleh YanKes Pend Hipertensi
sesuai dengan standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan Kesehatan
Pend Hipertensi, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
9. JP Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
Penderita Diabetes Melitus :
Yankes bg semua penduduk/warga
negara Penderita Diabetes Melitus
dengan usia 15 tahun ke atas, sebagai
upaya pencegahan sekunder (agar yang
bersangkutan tidak mengalami kondisi
kesehatan lebih lanjut), dimana YanKes
tsb meliputi :
1) Pengukuran (GDS); dilakukan setiap
bulan satu kali;
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan
atau nutrisi
3) Terapi Farmakologi, ketika
ditemukan hasil pemeriksaan GDS
lebih dari 200 mg/dl.
• Seseorang Pend DM dicatat sbg tlh
dilayani, jk th ini seorang Pend DM tlh
memperoleh Yan sebanyak minimal 8
(delapan) kali ( di mana maksimal sekali
dalam sebulan); atau sebanyak jumlah
bulan yang tersisa pada tahun ini sejak
yang bersangkutan ditemukan sebagai
Penderita DM
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
mengikuti standar SDM
Puskesmas;
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan Pend DM :
1) Berdasarkan data kependudukan yg
dimiliki oleh PemDa (KaDa hingga Desa/
Kel), dan data yg dimiliki oleh Pusk dpt
diidentifikasi penduduk yang termasuk
sbg sasaran Penderita DM; Persebaran
sasaran menurut wilayah (desa/
kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Pusk
untuk mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat
dan tim pelayanan kesehatan Penderita
Hipertensi
2) Peta persebaran sasaran Yan tsb
diinformasikan kepada pejabat wilh
administrasi setempat (KaDes &
Camat, serta pihak lain yang terkait)
agar para pihak tsb membantu
menghadirkan sasaran Yan pd
tempat-tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim
Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan
4) Setiap Penderita DM diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Penderita DM;
5) Jika ditemukan kondisi ttt yg
dikategorikan sbg Penderita DM
mengalami penyulit atau gangguan
kes lebih berat/ besar, maka
dilakukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
Penderita DM

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap Penderita DM pada tahun ini,
adalah Sasaran pelayanan kesehatan
Penderita DM.
3) Jumlah Sasaran Penderita DM Tahun
Depan untuk penyusunan RBA maupun
Renstra dihitung mempergunakan data
hasil penelitian yang dipublikasi
(Riskesdas) pada tahun terdekat dari
sekarang;
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wil kerja Pusk;
5) Semua Penderita DM, baik dalam
wilayah kerja maupun yang datang dari
luar wilayah kerja Puskesmas, dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes Pend DM

1) Indikator ditetapkan dalam persentase


(%) Pend DM di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi: Jml Pend DM
pd satu th anggaran; dg catatan bhw
pusk tlh memiliki data ttg kes slrh
penduduk usia 15 th ke atas.
3) Numerator/Pembilang : Jml Pend DM
yg memperoleh pelayanan kesehatan
Penderita DM sesuai Standar pada
satu tahun anggaran
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan Pend
DM
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb
Yan SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai
dg pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap Orang Pend DM yang
dilayani dicatat identitas umum,
dan pelayanan kesehatan yang
diberikan (lihat standar) yang
diberikan dan kondisi kesehatan
hasil pemberian pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber
Buku Catatan tersebut;
4) Setiap tahun, Setiap Orang Pend DM,
dicatat sbg denumerator pada tahun
yang bersangkutan;
5) Orang Pend DM ybs dicatat sbg
numerator jk dlm satu th terakhir,
diperoleh juga data/ informasi ybs tlh
memperoleh YanKes Pend Hipertensi
sesuai dengan standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan Kesehatan
Pend DM, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
10. JP Pelayanan Kesehatan ODGJ
Berat
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
ODGJ Berat:
pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat seuai standar bagi orang
dengan psikotik akut dan skizofrenia,
yaitu :
1) pemeriksaan kesehatan jiwa,
yang mencakup :
•pemeriksaan status mental,
dan
•wawancara;
2) edukasi kepatuhan minum obat.
• Seseorang Dengan Gangguan Jiwa
Berat dicatat sebagai telah dilayani jika
pada tahun ini dia telah memperoleh
pelayanan minimal satu kali sejak yang
bersangkutan ditemukan bahwa
termasuk Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
mengikuti standar SDM
Puskesmas;
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan ODGJ Berat:
1) Berdasarkan data kependudukan yg
dimiliki oleh PemDa (KaDa hingga Desa/
Kel), dan data yg dimiliki oleh Pusk dpt
diidentifikasi penduduk yang termasuk
sbg sasaran OGDJ; Persebaran sasaran
menurut wilayah (desa/ kelurahan,
RT/RW) dipetakan oleh Pusk untuk
mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat
dan tim pelayanan kesehatan ODGJ
2) Peta persebaran sasaran Yan tsb
diinformasikan kepada pejabat wilh
administrasi setempat (KaDes &
Camat, serta pihak lain yang terkait)
agar para pihak tsb membantu
menghadirkan sasaran Yan pd
tempat-tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim
Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan
4) Setiap ODGJ diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan
ODGJ;
5) Jika ditemukan kondisi ttt yg
dikategorikan sbg ODGJ mengalami
penyulit atau gangguan kes lebih
berat/ besar, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa
telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
ODGJ

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap ODGJ pada tahun ini, adalah
Sasaran pelayanan kesehatan ODGJ.
3) Jumlah Sasaran ODGJ Tahun Depan
untuk penyusunan RBA maupun
Renstra dihitung mempergunakan data
hasil penelitian yang dipublikasi
(Riskesdas) pada tahun terdekat dari
sekarang;
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wil kerja Pusk;
5) Semua ODGJ, baik dalam wilayah kerja
maupun yang datang dari luar wilayah
kerja Puskesmas, dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes ODGJ

1) Indikator ditetapkan dalam persentase


(%) ODGJ di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi: Jml ODGJ pd
satu th anggaran; dg catatan bhw
pusk tlh memiliki data ttg kes slrh
penduduk.
3) Numerator/Pembilang : Jml ODGJ yg
memperoleh pelayanan kesehatan
ODGJ sesuai Standar pada satu tahun
anggaran
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan ODGJ

1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan


Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb
Yan SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai
dg pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap ODGJ yang dilayani dicatat
identitas umum, dan pelayanan
kesehatan yang diberikan (lihat
standar) yang diberikan dan kondisi
kesehatan hasil pemberian
pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber
Buku Catatan tersebut;
4) Setiap tahun, Setiap ODGJ, dicatat
sbg denumerator pada tahun yang
bersangkutan;
5) ODGJ ybs dicatat sbg numerator jk
dlm satu th terakhir, diperoleh juga
data/ informasi ybs tlh memperoleh
YanKes ODGJ sesuai dengan standar
pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan Kesehatan
ODGJ, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
11. JP Pelayanan Kesehatan Orang
Terduga Tuberkulosis
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
OTT:
YanKes berupa pelayanan penapisan bagi
ott untuk memastikan bahwa yang
bersangkutan mengalami/ menderita
tuberkulosis atau tidak, yang meliputi :
1) Pemeriksaan Klinis, mencakup
pemeriksaan gejala dan tanda;
2) Pemeriksaan penunjang, mencakup
pemeriksaan dahak dan atau
bakteriologis dan atau radiologis;
3) Edukasi perilaku berisiko dan
pencegahan penularan;
4) pelayanan merujuk orang yang sudah
positif Tuberkulosis untuk
memperoleh pengobatan Anti
Tuberkulosis dan Pemantauan
Pengobatan;
dimana pelayanan ttt diberikan kepada
setiap orang yang terduga Tuberkulosis,
yaitu orang yang menunjukkan tanda-
tanda batuk selama lebih dari 2 (dua)
minggu, disertai gejala lainnya.
• Seseorang dicatat sebagai telah
dilayani jika seorang Terduga
Tuberkulosis, dalam satu tahun ini
telah memperoleh pelayanan
kesehatan OTT sesuai standar, yaitu
telah dipastikan apakah positif
menderita Tuberkulosis, atau negatif
(tidak menderita Tuberkulosis). Dan
Jika positif, telah dirujuk
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
mengikuti standar SDM
Puskesmas;
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan OTT:
1) Berdasarkan data yang dimiliki oleh
Pusk atas penduduk yg berada di
wilkernya, diketahui bhw terdpt
penderita Tuberkulosis dan
persebarannya menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW);
berdasarkan data itu dapat dipetakan
orang-orang yang kontak erat dengan
penderita Tuberkulosis tersebut,
pemetaan oleh Puskesmas untuk
mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis.
Pemetaan juga dilakukan atas temuan
adanya penderita dg batuk2 lbh dua
minggu ditandai dg gejala lainnya
2) Peta persebaran sasaran pelayanan
tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi
setempat (Kepala Desa dan Camat,
serta pihak lain yang terkait) agar
para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan
pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Pusk mengatur penugasan Tim
Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan;
4) Setiap OTT diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan
OTT;
5) Setelah dipastikan bahwa yang
bersangkutan adalah positif
menderita Tuberkulosis, maka
dilakukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan ;
6) Dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
OTT

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap OTT pada tahun ini, adalah
Sasaran pelayanan kesehatan OTT, Satu
OTT dicatat sebagai Satu Sasaran.
3) Jml Sasaran OTT Tahun Depan utk
penyusunan RBA maupun Renstra
dihitung menggunakan data
prakiraan yi data orang dg
Tuberkulosis dikalikan 10 orang yg
kontak dg penderita (contact tracing)
Prakiraan jumlah penderita
tuberkulosis memperhatikan data
hasil penelitian/ survei yang
dilaksanakan dan dipublikasi dalam
waktu terdekat atau data empiris
tentang Tuberkulosis hasil pencatatan
yg adekuat
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wil kerja Pusk;
5) Semua OTT, baik dalam wilayah kerja
maupun yang datang dari luar wilayah
kerja Puskesmas, dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes OTT

1) Indikator ditetapkan dalam persentase


(%) OTT di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi: Jml OTT pd
satu th anggaran; dg catatan bhw
pusk tlh memiliki data ttg kes slrh
penduduk.
3) Numerator/Pembilang : Jml OTT yg
memperoleh pelayanan kesehatan
OTT sesuai Standar pada satu tahun
anggaran
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan OTT
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb
Yan SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai
dg pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap OTT yang dilayani dicatat
identitas umum, dan pelayanan
kesehatan yang diberikan (lihat
standar) yang diberikan dan kondisi
kesehatan hasil pemberian
pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian yang
diperlukan, juga dibuat pada Buku
Catatan Kesehatan Keluarga; Kader
atau Pihak yang ditugasi, secara
berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber
Buku Catatan tersebut;
4) Setiap tahun, Setiap OTT, dicatat sbg
denumerator pada tahun yang
bersangkutan;
5) OTT ybs dicatat sbg numerator jk dlm
satu th terakhir, diperoleh juga data/
informasi ybs tlh memperoleh YanKes
OTT sesuai dengan standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan Kesehatan
OTT, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
12. JP Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Risiko Terinfeksi HIV (ODRT-
HIV)
a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa Pelayanan Kesehatan
ODRT-HIV:
YanKes, yg meliputi : 1) edukasi
perilaku berisiko, & 2) skrining, dg
pemerik tes cepat HIV, minimal satu
kali dlm satu tahun, kecuali disebut lain
untuk masing-masing sasaran.
Pelayanan tersebut diberikan kepada
orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia
(Human Immunodeficiency Virus), yaitu :
1) perempuan hamil, sekali selama
kehamilan, sebelum kehamilan
berakhir;
2) pasien Tuberkulosis, yang sedang
dalam pengobatan Tuberkulosis;
3) pasien Infeksi Menular Seksual (IMS),
selain HIV, yang sedang dalam
pengobatan IMS tersebut;
4) penjaja seks, yaitu seseorang yang
melakukan hubungan seksual dengan
orang lain sebagai sumber kehidupan
utama maupun tambahan, dengan
imbalan tertentu berupa uang,
barang, atau jasa;
5) lelaki yg berhub seks dg lelaki (LSL), yi
lelaki yg pernah berhub seks dg lelaki
lain; sekali, sesekali atau scr tratur;
apapun orientasi seks (heteroseksual,
homoseksual, atau biseksual);
6) Transgender/waria, yi org yg memiliki
identitas gender atau ekspresi gender
yg berbeda dg jenis kelamin atau
seksnya yg ditunjukkan saat lahir,
kadang disebut jg transeksual
7) Penggunan napza suntik (penasun), yi
org yg terbutkti memiliki riwayat
menggunakan narkotika & atau zat
adiktif suntik lainnya;
8) Warga Binaan Pemasyarakatan
(WBP), yi org yg dlm pembinaan
pemasyarakatan KemKumHAM & tlh
mendptkan vonis tetap; sekali dlm
setahun atau sekali slma dlm
pembinaan (jika kurang satu tahun).
• Seseorang dicatat sebagai telah
menerima pelayanan kesehatan
ODRT-HIV, jika pada tahun ini telah
memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar sebanyak
minimal 1 (satu) kali
b. Standar Jumlah dan Kualitas
Personel / SDM Kesehatan:
mengikuti standar SDM
Puskesmas;
c. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar Pelayanan
Kesehatan ODRT-HIV:
1) Berdasarkan data kependudukan yg
dimiliki oleh Pemda (KaDa hingga
Desa/ Kel) dpt diidentifikasi penduduk
yang termasuk dlm sasaran ODRT-HIV;
Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan
oleh Pusk utk mengukur
beban pelayanan dan menyediakan
tempat dan tim pelayanan kesehatan
Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan
tersebut diinformasikan secara hati-
hati kepada pejabat wilayah
administrasi setempat (Kepala Desa
dan Camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut
membantu menghadirkan sasaran
pelayanan pada tempat-tempat
pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim
Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan;
4) Setiap Orang Dengan Risiko Terinfeksi
HIV diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Risiko Terinfeksi HIV;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang
dikategorikan sebagai ODRT- HIV
mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan lebih berat/ besar, maka
dilakukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.
d. Sasaran Pelayanan Kesehatan
ODRT-HIV

1) Semua warga negara di wilayah kerja


Puskesmas, yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah adalah Sasaran Pelayanan SPM-
Kesehatan; semua memperoleh
pelayanan kesehatan Jenis Pelayanan
Dasar yang sesuai.
2) Setiap Orang Dengan Risiko
Terinfeksi HIV tahun ini, adalah
Sasaran pelayanan kesehatan
Orang Dengan Risiko Terinfeksi
HIV.
3) Jml Sasaran ODRT- HIV Tahun Depan
utk penyusunan RBA maupun Renstra
dihitung memperhatikan data hasil
penelitian/ survei yg dilaksanakan dan
dipublikasi dlm wkt terdekat, atau data
yg selama ini dimiliki, atau hsl
perhitungan menurut formula yg
sesuai (mis Ibu Hamil dihitung dg
formula penghitungan jml ibu hamil th
depan); atau penetapan Kemkes.
4) Jumlah tersebut dapat dihitung pada
tingkat Kabupaten/ Kota, kemudian
ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan memperhatikan
persebaran penduduk kabupaten/ kota
per-Desa/ Kelurahan wil kerja Pusk;
5) Semua ODRT-HIV, baik dalam wilayah
kerja maupun yang datang dari luar
wilayah kerja Puskesmas, dilayani.
e. Indikator Kinerja Yankes ODRT-
HIV
1) Indikator ditetapkan dalam persentase
(%) ODRTR-HIV di wilker Pusk;
dan Target Tahunan Indikator Kinerja
SPM Kesehatan adalah 100 %; yang
secara kumulatif kinerja seluruh
Puskesmas menjadi Kinerja Dinas
Kesehatan / Kepala Daerah;
2) Denumerator/Pembagi: Jml ODRT-HIV
pd satu th anggaran; dg catatan bhw
pusk tlh memiliki data ttg kes slrh
penduduk.
3) Numerator/Pembilang : Jml ODRTR-
HIV yg memperoleh pelayanan
kesehatan ODRT-HIV sesuai Standar
pada satu tahun anggaran
4) Sasaran / Penduduk di luar wilayah kerja
Puskesmas yang datang dan dilayani di
Puskesmas yang bersangkutan (termasuk
semua FKTP milik non-pemerintah di wilayah
kerjanya), tidak dihitung sebagai kinerja
Puskesmas bersangkutan
5) Sasaran / Penduduk wilayah kerja Puskesmas
yang bersangkutan, meskipun dilayani di luar
Puskesmas ini (sebagian atau seluruh
pelayanan sesuai Standar), dihitung sebagai
kinerja Puskesmas yang bersangkutan.
6) Prosentase Kinerja adalah Numerator
dibagi Denumerator dikalikan 100 %.
7) Kinerja Puskesmas adalah Kinerja
seluruh Fasyankes Pemberi Pelayanan
SPM-Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas yang bersangkutan,
termasuk yang dilaksanakan oleh
Non-Pemerintah.
f. Pencatatan dan Pelaporan Yan ODRT-
HIV
1) Setiap WN di WilKer Pusk memiliki Bk Catatan
Kes Kel, yg diantaranya memuat JPD SPM-Kes
yg diterima. Catatan tsb sinkron dg Catatan yg
ada pd Fasyan, & Kader atau Pihak yang
ditugasi utk memantau data/ info perkemb
Yan SPM Kes bg Kel. Catatan diupdate sesuai
dg pengaturan yg dilakukan.
Catatan tsb menjd salah satu sumber data/ info
ttg pencapaian Kinerja Yan SPM-Kes;
2) Setiap ODRT-HIV yang dilayani
dicatat identitas umum, dan
pelayanan kesehatan yang
diberikan (lihat standar) yang
diberikan dan kondisi kesehatan
hasil pemberian pelayanan;
3) Kondisi Kesehatan hasil pelayanan
pada setiap kunjungan, dicatat pada
Catatan Medik Fasyankes; Catatan
tersebut dengan penyesuaian
yang diperlukan, juga dibuat pada
Buku Catatan Kesehatan Keluarga;
Kader atau Pihak yang ditugasi,
secara berkala mengumpulkan data/
informasi pelayanan bersumber
Buku Catatan tersebut;
4) Setiap tahun, Setiap ODRT-HIV,
dicatat sbg denumerator pada tahun
yang bersangkutan;
5) ODRT-HIV ybs dicatat sbg numerator
jk dlm satu th terakhir, diperoleh juga
data/ informasi ybs tlh memperoleh
YanKes ODRT-HIV sesuai dengan
standar pelayanan;
6) Pelaporan seluruh fasyankes pemberi
pelayanan SPM-Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, kepada Puskesmas,
dan kemudian kepada Dinas
Kesehatan mempergunakan format
dan jadual yang ditetapkan;
7) Setiap akhir Semester data/ informasi
ini dihitung sebagai kinerja
Puskesmas, dan kemudian Dinas
Kesehatan/ Pemerintah Daerah;
8) Catatan tentang pelayanan bagi
Warga Negara / Penduduk
Puskesmas lain yang dilaksanakan
pada Puskesmas ini disampaikan
kepada Puskesmas tersebut, dan
sebaliknya Puskesmas ini
menerima data/ informasi
pelayanan bagi warganya yang
dilakukan oleh Puskesmas lain
g. Data baku yang harus ada pada Jenis
Pelayanan Dasar Pelayanan Kesehatan
ODRT-HIV, meliputi :
1) Identitas Umum Penduduk/ Klien;
2) Apakah penduduk tersebut Sasaran
Pelayanan (butir d. 2).
3) Rincian Pelayanan yang diberikan (Standar
Jumlah dan Kualitas barang/jasa pelayanan);
4) Apakah pedduk tsb Denumerator ( butir e. 2);
5) Apakah penduduk tsb Numerator (butir e. 3)
100 % = Semua ?
• Kenapa mesti SEMUA?
• Kenapa mesti TIDAK SEMUA ?
• Apa itu SEMUA ?
IPKM 2018

KALIMANTAN TIMUR
PERINGKAT IPKM
2018 DIBANDING 2013
BERBASIS RISKESDAS
PERINGKAT
SKOR IPKM
KAB/KOTA INDONESIA
2013 2018 +/- 2013 2018
1 KAB. PASIR 0.5372 0.6121 0.0749 224 222
2 KAB. KUTAI BARAT 0.4800 0.5892 0.1092 384 304
3 KAB. KUTAI KARTANEGARA 0.5681 0.5812 0.0131 138 333
4 KAB. KUTAI TIMUR 0.5567 0.5995 0.0428 168 282
5 KAB. BERAU 0.5506 0.6065 0.0559 186 246
6 KAB. PENAJAM PASER UTARA 0.6252 0.6403 0.0151 35 135
7 KAB. MAHAKAM HULU 0.0000 0.5451 0.5451 432
8 KOTA BALIKPAPAN 0.649 0.6798 0.0308 13 28
9 KOTA SAMARINDA 0.6151 0.6485 0.0334 48 99
10 KOTA BONTANG 0.6337 0.6819 0.0482 27 22
Kalimantan Timur 0.5757 0.6217 0.0460 5 9
Indonesia 0.5404 0.6087 0.0683
PERINGKAT ANTAR KAB
SKOR IPKM
KAB/KOTA INDONESIA KOTA KALTIM
2013 2018 +/- 2013 2018 2013 2018
1 KAB. PASIR 0.5372 0.6121 0.0749 224 222 8 5
2 KAB. KUTAI BARAT 0.4800 0.5892 0.1092 384 304 9 8
3 KAB. KUTAI KARTANEGARA 0.5681 0.5812 0.0131 138 333 5 9
4 KAB. KUTAI TIMUR 0.5567 0.5995 0.0428 168 282 6 7
5 KAB. BERAU 0.5506 0.6065 0.0559 186 246 7 6
6 KAB. PENAJAM PASER UTARA 0.6252 0.6403 0.0151 35 135 3 4
7 KAB. MAHAKAM HULU 0.0000 0.5451 0.5451 432 - 10
8 KOTA BALIKPAPAN 0.649 0.6798 0.0308 13 28 1 2
9 KOTA SAMARINDA 0.6151 0.6485 0.0334 48 99 4 3
10 KOTA BONTANG 0.6337 0.6819 0.0482 27 22 2 1
Kalimantan Timur 0.5757 0.6217 0.0460 5 9
Indonesia 0.5404 0.6087 0.0683
PERINGKAT ANTAR KAB ANTAR KAB
SKOR IPKM
KAB/KOTA INDONESIA KOTA KALTIM ANTAR KOTA
2013 2018 +/- 2013 2018 2013 2018 2013 2018
1 KAB. PASIR 0.5372 0.6121 0.0749 224 222 8 5 135 134
2 KAB. KUTAI BARAT 0.4800 0.5892 0.1092 384 304 9 8 288 210
3 KAB. KUTAI KARTANEGARA 0.5681 0.5812 0.0131 138 333 5 9 62 237
4 KAB. KUTAI TIMUR 0.5567 0.5995 0.0428 168 282 6 7 86 188
5 KAB. BERAU 0.5506 0.6065 0.0559 186 246 7 6 101 156
6 KAB. PENAJAM PASER UTARA 0.6252 0.6403 0.0151 35 135 3 4 5 63
7 KAB. MAHAKAM HULU 0.0000 0.5451 0.5451 432 - 10 - 334
8 KOTA BALIKPAPAN 0.649 0.6798 0.0308 13 28 1 2 10 20
9 KOTA SAMARINDA 0.6151 0.6485 0.0334 48 99 4 3 37 61
10 KOTA BONTANG 0.6337 0.6819 0.0482 27 22 2 1 23 14
Kalimantan Timur 0.5757 0.6217 0.0460 5 9
Indonesia 0.5404 0.6087 0.0683
• IPKM telah dikembangkan
IPKM sejak tahun 2010 untuk
memonitor pembangunan kesehatan di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota. Indikator
pembangunan kesehatan yang diukur dalam IPKM
meliputi kesehatan balita, kesehatan ibu, penyakit
menular, penyakit tidak menular, kesehatan
reproduksi, dan status gizi.
• Selain itu, IPKM juga melibatkan faktor determinan
kesehatan yang mencakup aspek perilaku berisiko
dan lingkungan.
• Rangkaian indikator dalam IPKM sesuai dengan
model pendekatan kesehatan masyarakat yang
dikembangkan WHO
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
Bontang lestari
Tanjung Laut Indah
Berbas Tengah
Tanjung Laut
Gn. Telihan
Berbas Pantai
Guntung
Belimbing
%

Bontang Baru
Kanaan
Bontang Kuala
Lok Tuan
Gunung Elai
Api-Api
Sa mpo
Pemberian Vit A bagi 6-59 bl

%
VIT-A 6-59 Bln
Desa %
Bontang lestari 125.3
Tanjung Laut Indah 86.5
Berbas Tengah 69.0
Tanjung Laut 90.9
Gn. Telihan 81.9
Berbas Pantai 87.1
Guntung 111.3
Belimbing 88.8
Bontang Baru 91.0
Kanaan 74.8
Bontang Kuala 96.1
Lok Tuan 66.5
Gunung Elai 93.2
Api-Api 94.2
Satimpo 84.4

Anda mungkin juga menyukai