Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KERJA KESELAMATAN DAN KEAMANAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR (H.C.) Ir. SOEKARNO


PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2019

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR (H.C.) Ir. SOEKARNO
Jl. Zipur, Desa Air anyir, Kec. Merawang – kab Bangka 33172
Telp : 0717-9106750 (IGD) / 0717-9106754

Website : rsup.babelprov.go.id / email : rspsoekarno@yahoo.co.id


PROGRAM KERJA
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR (H.C.) Ir. SOEKARNO
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

I. PENDAHULUAN
A. Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh
masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan dan
Keamanan di rumah sakit semakin tinggi karena Sumber Daya Manusia
rumah sakit, pasien, pengunjung maupun masyarakat sekitar rumah sakit
ingin mendapat perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan
kerja maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di rumah
sakit.
B. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
selain dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang
bermutu, rumah sakit juga dituntut harus melaksanakan dan
mengembangkan program K3 di rumah sakit (K3RS) yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga risiko terjadinya Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di rumah sakit
dapat dihindari.

II. LATAR BELAKANG


A. K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit, khususnya dalam hal keselamatan dan kesehatan bagi SDM
rumah sakit, pasien, pengunjung maupun masyarakat sekitarnya. Dalam
Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan
bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian dan peralatan, yang mana
persyaratan tersebut harus memenuhi unsur K3 di dalamnya.
B. Berdasarkan data-data yang ada insiden akut secara signifikan lebih besar
terjadi pada pekerja rumah sakit dibandingkan dengan seluruh pekerja di
semua kategori (jenis kelamin, ras, umur, dan status pekerjaan) (Gun
1983). Pekerja rumah sakit berisiko 1,5kali lebih besar dari golongan
pekerja lain. Probalitas penularan HIV setelah luka tusuk jarum suntik
yang terkontaminasi HIV 4:1000. Risiko penularan
HBV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HBV 27-
37:100. Risiko penularan HCV setelah luka tusuk jarum suntik yang
mengandung HCV 3-10:100.
C. Bahaya-bahaya potensial di rumah sakit yang disebabkan oleh faktor
Biologi (virus, bakteri, jamur, parasite), faktor Kimia (antiseptic,
reagent, gas anestesi), faktor Ergonomi (lingkungan kerja, cara kerja
dan posisi kerja yang salah), faktor Fisik (suhu, cahaya, bising, listrik,
getaran dan radiasi), faktor Psikososial (kerja bergilir, beban kerja,
hubungan sesama pekerja/atasan) dapat mengakibatkan Penyakit dan
Kecelakaan Akibat Kerja di rumah sakit.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Program Keselamatan dan Keamanan Rumah Sakit bertujuan untuk
melindungi keselamatan dan keamanan serta meningkatkan
produktivitas SDM rumah sakit, melindungi pasien,
pengunjung/pengantar pasien dan masyarakat serta lingkungan sekitar
rumah sakit.
B. Tujuan Khusus
1) Terpenuhinya syarat-syarat K3 di setiap unit kerja.
2) Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK dan KAK di
rumah sakit.
3) Terselenggaranya Program K3RS secara optimal dan menyeluruh.
4) Peningkatan mutu, citra dan produktivitas rumah sakit.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Berdasarkan surat keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
(H.C) Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tentang
Pembentukan Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. (H.C) Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
maka Tim K3RS mempunyai program kerja seperti berikut ini:

A. Keselamatan dan Keamanan


Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk
memberikan keselamatan dan keamanan lingkungan fisik.
Keselamatan adalah suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung,
halaman dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau
risiko bagi pasien, staf dan pengujung.
Keamanan yaitu proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan

atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.

B. Bahan Berbahaya
Rumah sakit merencanakan untuk menginventarisasi,
menangani, menyimpan dan menggunakan bahan berbahaya serta
mengendalikan pembuangan bahan dan limbah berbahaya secara
aman.

C. Kesiapan Menghadapi Bencana


Rumah sakit menyusun dan memelihara rencana manajemen
kedaruratan/emergensi dalam rangka menghadapi wabah dan
bencana alam atau bencana lainnya.

D. Pengamanan Kebakaran
Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk
memastikan seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran,
asap atau kedaruratan lainnya.

E. Peralatan Medis
Rumah sakit merencanakan dan mengimplementasikan
program untuk pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan
medis serta mendokumentasikan hasilnya.

F. Sistem utiliti ( Sistem Pendukung )


Rumah Sakit menyediakan air minum dan listrik selama 24 jam
sehari, tujuh hari seminggu (sepanjang hari) melalui sumber regular
atau alternative untuk memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien.
Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya
secara teratur diperiksa, dipelihara dan ditingkatkan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Melakukan rapat setiap bulan 1 kali.
B. Melakukan revisi pada cek list K3RS.
VI. SASARAN
A. Pengelola K3 Rumah Sakit, yaitu organisasi yang menyelenggarakan
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara menyeluruh di
rumah sakit.
B. SDM rumah sakit, yaitu orang yang bekerja di rumah sakit yang
meliputi tenaga tetap yakni tenaga medis dan penunjang medis,
tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah
sakit dan tenaga non kesehatan serta tenaga tidak tetap dan
konsultan (UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 12
ayat 1 dan ayat 4).

VII. SCHEDULE ( JADWAL ) PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 1 tahun sekali, 6 bulan sekali, 3
bulan sekali sesuai dengan bidang kegiatan.
B. Setiap pelaksanaan kegiatan dicatat dalam buku kegiatan untuk
bahan evaluasi.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


A. Evaluasi berdasarkan target atas sasaran yang telah dilaksanakan.
B. Sebagai bahan untuk tindak lanjut program tahun berikutnya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Sesuai kegiatan dicatat dan dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. (H.C) Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
B. Apabila terjadi kejadian luar biasa atau kendala segera dilaporkan
kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C) Soekarno Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

Bangka, 30 JUNI 2019


Mengetahui,
Ketua Tim K3RS Direktur

Kahardapi, S. Psi., M.Si dr. H. Armayani, S.Sp. B


NIP.19630105 198303 1 004 NIP. 19661021 199803 1 003

Anda mungkin juga menyukai