1. Umum
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga rumah sakit.
Harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Karena
itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal
tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C) Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung .sebagai badan pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan, oleh sebab itu Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C) Soekarno
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih
baik dan bermutu dengan berfokus kepada pasien dan keluarganya dan
mengutamakan keselamatan pasien. Berkenaan dengan hal tersebut sebagai tindak
lanjut rangkaian kegiatan upaya peningkatan keselamatan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. (H.C) Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bulan
Januari 2019 sampai dengan Maret 2019 telah dilaksanakan kegiatan evaluasi
umpan balik pelayanan kesehatan melalui evaluasi penilaian terhadap pelaporan
insiden keselamatan pasien.
a. Maksud
b. Tujuan
3. Sasaran
d. Sentinel
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini meliputi pelaporan insiden keselamatan pasien dari
setiap unit kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C) Soekarno Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung periode Januari 2019 sampai dengan Maret 2019.
BAB II
JADWAL KEGIATAN
TAHUN
2018
NO KEGIATAN
BULAN
b. Pengumpulan Data
c. Penilaian
Regrading Insiden
d. Anallisa dan
Rekomendasi
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
7. Laporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Bulan Januari 2019 – Maret 2019
a. Rekapitulasi IKP Bulan Januari 2019 – Maret 2019
Tabel 7.1 Rekapitulasi IKP Bulan Januari 2019 – Maret
2019
1 KPC 0 5 2 7
2 KNC 1 0 0 1
3 KTD 1 2 0 3
4 Sentinel 1 0 0 1
Total 3 7 2 12
Pada tabel 7.2 diatas terlihat bahwa terjadi sebanyak 1 kasus KTD , 1kasus
KNC, dan 1 kasus Sentinel pada Januari 2019.
2 Dokumentasi
3 Salah Pemberian
Obat
4 Salah Dosis Obat
5 Salah Pemberian
Resep
6 Tertusuk
Staples/Hecter
7 Tertusuk Jarum Sdr. Eka tertusuk jarum
bekas infus (abocath)
saat akan mengangkat
kresek sampah
1 infeksius
tiba-tiba tangan kirinya
tertusuk jarum (R.
Amarylis 08/02/2019)
8 Prosedur Klinis
9 Pengawasan
Perawat
10 Jatuh
Tota
l 5 2 7
Dari tabel 7.3 diatas terdapat 5 kasus KPC dan 2 kasus KTD, dimana
diantaranya masalahnya terdapat pada Sarana dan Prasarana.
3) IKP Rawat Inap dan Rawat Jalan Bulan Maret 2019
2 Dokumentasi
3 Salah Pemberian
Obat
4 Salah Dosis Obat
5 Salah Pemberian
Resep
6 Tertusuk
Staples/Hecter
7 Tertusuk Jarum
8 Prosedur Klinis
9 Pengawasan
Perawat
10 Jatuh
Tota
l 2 2
Pada tabel 7.4 diatas terlihat bahwa pada bulan Maret 2019 terjadi 2 kasus
KPC.
b. Pembahasan
Berdasarkan laporan insiden keselamatan pasien dari masing-masing unit
kerja selama periode Januari 2019 – Maret 2019, KPC menempati urutan tertinggi
yaitu 7 kasus, dengan sarana dan prasarana sebanyak 7 kasus terdiri dari atap
kamar pasien bocor yang berpotensi menyebabkan lantai basah dan licin yang dapat
mengakibatkan pasien jatuh, dinding yang berjamur yang kemungkinan
menyebabkan infeksi terhadap pasien. Satirasi Sensor harus segera diperbaiki
apalagi ada kabel yang keluar, jika tidak dapat membuat orang yang memakainya
bisa kesetrum. Kemudian Wastafel dan AC bocor jika tidak
ditangani dengan cepat maka air akan meluap atau bahkan meluas yang kemudian
dapat meimbulkan resiko jatuh terhadap siapapun.
Angka KTD terdapat 3 kasus terdiri dari antara lain 2 kasus karena tertusuk
jarum dan 1 kasus lagi kemudian lampu sorot yang mati saat dibutuhkan oleh Bayi,
jika tidak ditangani segera mungkin dapat menganggu perawatan bayi. Untuk yang
tertusuk jarum harus intens di awasi karena bisa saja jarum yang terkena tangannya
terdapat infeksi. Kasus KTD dari masing-masing unit kerja sebagian besar setelah di
grading dan regarding serta menunjukkan grade biru dan ada yang berwarna hijau
kemudian telah dilakukan investigasi sederhana, serta unit kerja tersebut melakukan
tindak lanjut agar KTD tidak terulang kembali dan menjadi proses pembelajaran,
demikian pula dengan kasus KNC segera ditindaklanjuti oleh kepala unit kerja
masing-masing.
Untuk kasus KNC terdapat 1 kasus diantaranya adalah salah meracik obat , yang
seharusnya diberikan 3 menjadi 2. Untuk masalah ini harus dilakukan Cros cek ulang
kepada pasien untuk koordinasi kesalahan antara petugas Farmasi dan Perawat .
Sehingga sebaiknya sebelum diberikan kepada pasien dilakukan cek ulang obat agar
mengurangi terjadinya insiden. Pada kasus Sentinel terjadi 1 kali, diakibatkan salah
memberikan dosis. Harusnya 0,8cc menjadi 0,3cc. Ini terjadi akibat komunikasi yang
dilakukan kurang baik saat lapor pada DPJP.
BAB V
REGRADING DAN ANALISIS TINDAK LANJUT
d. Analisis
1) Terjadi kecerobohan saat membuang benda tajam.
2) Kurangnya perhatian terhadap sarana dan prasaran yang akan digunakan
oleh tiap unit.
3) Bangunan rumah sakit yang kurang terawat.
4) Adanya kecerobohan yang terjadi saat meracik resep
5) Perbaiki Komunikasi yang baik antara perawat dengan DPJP
PENUTUP
DITETAPKAN DI : BANGKA
PADA TANGGAL: JUNI 2019
Ketua Komite PMKP Direktur