Anda di halaman 1dari 14

INOVASI 2019 PUSKESMAS PEGANTENAN

MASDUL R3

PUSKESMAS PEGANTENAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAMEKASAN

TAHUN 2019

1
BIODATA PUSKESMAS PEGANTENAN

1. Nama Puskesmas : Puskesmas Pegantenan


2. Kode Puskesmas : P352807101
3. Alamat : Jl. Raya Pegantenan
4. No. Telp : 082-338126496
5. Email : Puskesmas.Pegantenan00@gmail.com
6. Kode Pos : 69361
7. Akreditasi : Utama

2
BAB I
KONDISI UMUM PUSKESMAS PEGANTENAN

A. VISI DAN MISI PUSKESMAS PEGANTENAN


Pemerintahan Kabupaten Pamekasan setelah pelantikan Bupati Badrut
Tamman dan Wakil Bupati Raja”e dengan masa bakti tahun 2018 – 2023 dengan
rumusan VISI : “MEMBANGUN PAMEKASAN DARI BAWAH, MERATA DAN
BERKEADILAN BERDASARKAN NILAI-NILAI ISLAM”.
Sebagai penjabaran visi maka ditetapkanlah MISI sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana insfrastruktur publik secara merata
dan berkeadilan
2. Meningkatkan ekonomi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja berbasis
optimalisasi potensi dan kreatifitas lokal dan nilai-nilai Islam
3. Menciptakan indeks pembangunan manusia sehingga mampu berdaya saing
berakhlaqul karimah
4. Mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang amanah, bersih dan
berwibawa serta berpihak pada kepentingan rakyat

3
B. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Puskesmas Pegantenan, lokasinya berada di daerah Kecamatan Pegantenan

bagian utara. Sedangkan Kecamatan Pegantenan bagian selatan, merupakan

wilayah kerja dari Puskesmas Bulangan Haji. Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas

Pegantenan yaitu sebesar 16.000 Km2. Pembagian wilayah kerja puskesmas di

Kecamatan Pegantenan tersebut dilakukan agar akses dalam pelayanan kesehatan

menjadi lebih mudah untuk melayani masyarakat.

Jalan yang ditempuh menuju Puskesmas Pegantenan dapat dilalui oleh

kendaraan (transportasi cukup lancar) dan tidak ada kendala untuk menjangkau

puskesmas tersebut. Puskesmas Pegantenan berada di daerah dataran tinggi

sebelah utara Kabupaten Pamekasan. Penggunaan lahan di Kecamatan

Pegantenan sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan sawah. UPTD Puskesmas

Pegantenan terletak di sebelah utara Kabupaten Pamekasan dengan jarak dari

ibukota kabupaten sejauh 20 km. Batas wilayah kerja UPTD Puskesmas

Pegantenan yaitu:

Sebelah Utara : Kecamatan Batumarmar

SebelahTimur : Kecamatan Pakong

Sebelah Selatan : Kecamatan Palengaan

Sebelah Barat : Kecamatan Karang Penang Kab. Sampang

Puskesmas Pegantenan terdiri dari 8 Desa, antara Lain: Desa Palesanggar,

Pasanggar, Pegantenan, Tebul Barat, Tebul Timur, Bulangan Barat, Tanjung, dan

Ambender seperti terlihat di bawah ini:

4
KEC.BATUMARMAR
BATUMARMAR

K
A DS. TANJUNG
B K
S EC
A
M P
P DS.AMBENDER A
A K
N O
G N
DS.PASANGGAR DS.TEBUL G

BARAT
DS.TEBUL

DS.PEGANTENAN TIMUR

DS.BULANGAN
BARAT
PKM.BULANGAN HAJI
DS.PALESANGGA
R
U

KEC.PALENGAAN

S
Keterangan:

: Batas Wilayah Kerja


: Batas Desa

Gambar 1 :Peta Wilayah Kabupaten Pamekasan

5
C. DATA DEMOGRAFI
Berdasarkan data dari profil Kecamatan Pegantenan di wilayah kerja

Puskesmas Pegantenan tahun 2018 sebesar 42.685 jiwa dengan jumlah penduduk

laki-laki sebesar 20.048 jiwa dan perempuan sebesar 22.637 jiwa. Adapun jumlah

Kepala Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Pegantenan adalah 10.945. Jumlah

Keluarga miskin yang masuk kepesertaan BPJS KIS sebanyak 40.042 peserta tahun

2018.Berikut rincian jumlah penduduk berdasarkan wilayah kerja Puskesmas

Pegantenan per desa:

Tabel 1 Data Desa Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pegantenan

Jumlah Penduduk Jumlah


No DESA
L P L+ P K K

1 Palesanggar 4.687 4.819 9.506 2.310

2 Pasanggar 4.883 5.396 10.279 2.675

3 Pegantenan 1.782 2.136 3.918 1.020

4 Tebul Barat 568 694 1.262 328

5 Tebul Timur 1.151 1.418 2.569 669

6 Bulangan Barat 1.264 1.485 2.749 715

7 Tanjung 3.484 4.172 7.656 1.993

8 Ambender 2.229 2.517 4.746 1.235

Jumlah 20.048 22.637 42.685 10.945

Wilayah kerja Puskesmas Pegantenan terdiri dari 8 Desa dimana jumlah

penduduk total sebesar 42.685 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak

10.945. Adapun tren jumlah penduduk menurut usia, ialah sebagai berikut:

6
Gambar 2 Piramida Tren Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Pegantenan Tahun
2018

75 + Perempuan
70 - 74 Laki-laki
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 -24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4

-2,500 -2,000 -1,500 -1,000 -500 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500

D. PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN


Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggungjawab terhadap Pembangunan Kesehatan di wilayah kerjanya.
Upaya Kesehatan yang di selenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya
Kesehatan wajib dan Upaya Kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan Wajib
merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di
Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan
Pembangunan Kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, serta
merupakan kesepakatan global maupun Nasional. Upaya Kesehatan
Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Upaya Kesehatan Pengembangan
Puskesmas dapat pula bersifat upaya Inovasi, yakni upaya lain diluar upaya
Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan, yaitu MASDUL R3
(Masyarakat Peduli Reuse, Reduce, Recycle)

7
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM INOVASI MASDUL R3

A. PENGANTAR PROGRAM STBM DI PUSKESMAS PEGANTENAN


Puskemas Pegantenan merupakan salah satu pelayanan kesehatan di
Kabupaten Pamekasan yang terdiri dari wilayah yang padat penduduknya. Data
cakupan akses terhadap jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Pegantenen
pada tahun 2016 ialah sebesar 67,38%. Angka ini tidak jauh berbeda dengan
cakupan jamban sehat tingkat Kabupaten Pamekasan yaitu sebesar 40,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Pegantenan belum terakses jamban sehat dengan baik.
Puskesmas Pegantenan mempunyai komitmen yang kuat untuk mewujudkan
kabupaten yang masyarakatnya dapat dinyatakan bebas dari perilaku Buang Air
Bersih di Sembarang Tempat (Open Defecation Free/ODF) pada Nopember 2018,
hal ini sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada goal
ke-6 (menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan
sanitasi bagi semua. Untuk itu, Puskesmas Pegantenan berusaha semaksimal
mungkin dalam melaksanakan percepatan sebagai upaya mewujudkan Kabupaten
Pamekasan sebagai kabupaten ODF pada akhir tahun 2018. Hal inilah yang memicu
Puskesmas Pegantenan untuk membentuk inovasi, yaitu MASDULJAMIC
(Masyarakat Peduli Jamban Melalui Pemicuan).

8
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN PROGRAM INOVASI MASDUL R3

Strategi percepatan STBM Puskesmas Pegantenan dimulai sejak tahun 2016,


yaitu inovasi MASDUL R3 yang dapat dibagi menjadi lima (5) kelompok kegiatan
yaitu 1. Advokasi, 2. Program Inovasi, 3.Kemitraan, 4. Rewads dan 5.
Monitoring dan evaluasi.

MASDUL R3 adalah sebuah inovasi yang dilakukan untuk menanggulangi


masalah sampah yang dapat mencemari lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Pegantenan. Berikut penjelasan strategi percepatan dari kedua inovasi tersebut
berdasarkan 5 kelompok kegiatan.

1. ADVOKASI
a. Advokasi ke Kepala Puskesmas Pegantenan
Pada tahun 2019, advokasi tentang inovasi “MASDUL R3” disampaikan
kepada Kepala Puskesmas untuk mendapatkan dukungan dalam
memberantas permasalahan sampah di wilayah Puskesmas Pegantenan
sebagai strategi percepatan STBM Puskesmas Pegantenan lanjutan.
b. Advokasi ke Lintas Sektor
Sebagai tindak lanjut dari program inovasi “MASDUL R3”, dilakukan
penyebarluasan informasi kegiatan berupa advokasi di tingkat kecamatan
yang dihadiri oleh FORPIMKA Kecamatan, Kepala Desa, Pengusaha di
kecamatan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat.
Tujuan dari advokasi di tingkat kecamatan untuk mendapatkan dukungan
secara penuh tentang perubahan perilaku yang bersih dan sehat serta
penggunaan jamban sehat juga pengelolaan sampah.
c. Advokasi ke Bidan Desa
Pertemuan dengan bidan desa dihasilkan kesepatakan bahwa bidan desa
akan mendukung program “MASDUL R3” dengan menyampaikan program
tersebut kepada masyarakat. Dukungan dari bidan desa ini mempunyai
daya ungkit yang cukup besar karena kepengurusan bidan desa berada
sampai di tingkat desa.

9
2. PROGRAM INOVASI
Puskesmas Pegantenan sangat antusias dalam mewujudkan percepatan
STBM, dengan membuat beberapa inovasi, yaitu “MASDUL R3”, berikut
penjelasannya:
a. Inovasi “MASDUL R3” adalah sebuah inovasi baru yang diciptakan untuk
meningkatkan percepatan STBM di Puskesmas Pegantenan. Inovasi ini
memiliki tujuan untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di
Puskesmas Pegantenan dengan metode Reuce, Reduce, dan Recycle.
1) Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat
digunakan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
2) Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah.
3) Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang
atau produk baru yang bermanfaat.
Dengan menggunakan 3 metode tersebut, diharapkan sampah-sampah
yang banyak berserakan di wilayah kerja Puskesmas Pegantenan
khususnya sampah di perairan seperti sungai dapat berkurang. Metode ini
menggunakan dua jenis cara dalam mengelola sampah, yaitu:
1) Pembuatan Paving Block
Banyaknya sampah plastik yang berserakan mengakibatkan beberapa
daerah wilayah Puskesmas menjadi tidak sedap untuk dilihat. Hal ini
juga yang menimbulkan berbagai macam penyakit. Karena masalah
inilah, Puskesmas memanfaatkan sampah plastik untuk diolah menjadi
paving block. Paving block yang dihasilkan tidak perlu ditanyakan lagi
mengenai kekuatannya. Hal ini sudah dibuktikan oleh kelompok warga
yang telah memproduksi paving block menggunakan sampah plastik,
yaitu di Desa Bulangan Barat.
2) Pembuatan krupuk dan arang dari sampah durian
Seiring dengan musim durian di wilayah kerja Puskesmas Pegantenan
terutama di Desa Tebul Barat dan Tebul Timur, sampah durian sangat
banyak berserakan. Sampah ini menyebabkan bau busuk dan
banyaknya bakteri yang hinggap. Hal ini dapat memicu terjadinya
penyakit. Untuk mengurangi sampah durian pada saat musim durian,
Puskesmas Pegantenan membuat inovasi yaitu dengan memanfaatkan

10
kulit durian dan biji durian. Kulit durian di olah menjadi arang dan bijinya
diolah menjadi krupuk durian.
Kegiatan pemanfaatan kulit durian ini dilakukan oleh warga dengan cara
mengolahnya menjadi arang. Sedangkan pengolahan biji durian
dilakukan oleh petugas sanitarian dengan cara membeli sampah biji
durian kepada warga seharga Rp 2.500,- per kilogram. Kemudian biji
tersebut diolah menjadi krupuk. Setelah itu, krupuk dijual di pasaran.
3) Pembuatan kerajinan dari kain perca dan sampah plastik
Sampah kain yang berserakan dapat diolah menjadi taplak meja, serbet,
bunga hias, dan lain sebagainya. Hasil dari pemanfaatan sampah kain
perca dan sampah plastik dijual di toko dan pasar terdekat di Kecamatan
Pegantenan. Inovasi ini sangat bermanfaat untuk aktivitas sehari-hari
warga. Dengan kesibukan ini, selain dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat juga dapat meningkatkan kebersamaan antar warga. Selain
itu, pendistribuasian kerajinan dari kain perca dan sampah plastik
tersebut sudah sampai di Kabupaten Jember.

3. KEMITRAAN DANA
Adapun sumberdana kegiatan program “MASDUL R3” berasal dari dana BOK
karena ini merupakan inovasi yang baru terbentuk. Akan tetapi untuk kelanjutan dari
program tersebut, Sanitarian akan mengusahakan untuk mendapatkan bantuan dari
dana desa dan lain sebagainya

4. REWADS

Reward yang diberikan masih belum ada. Akan tetapi hasil dari program
Inovasi “MASDUL R3” sudah dapat terlihat dari pendapatan pengrajin yang dapat
membeli sebuah mobil dengan uang tambahan hasil penjualan kerajinan dari
sampah plastik.

11
5. MONITORING
Metode monitoring yang dilakukan yaitu dengan menampilakn hasil capaian di
pertemuan lokakarya mini bulanan Puskesmas Pegantenan. Kegiatan ini memiliki
beberapa kendala yang dialami, namun kendala ini tidak membuat pengelola
program patah semangat dan tidak menjadikan kendala tersebut sebagai hambatan,
tetapi pengelola membuat kendala ini sebagai motivasi agar pelaksanaan kegiatan
inisiatif berjalan dengan lancar. Adapun masalah yang dihadapi antara lain:
a. Jadwal kegiatan koordinasi antar pemegang program sering terbentur.
b. Perilaku masyarakat susah untuk dirubah.
c. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan.
Untuk inovasi MASDUL R3, akan terus dikembangkan dan memperbanyak
produksi pada tahun berikutnya. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan anggaran dan
peraturan desa yang akan segera di buatkan.

12
BAB IV
PROGRES KEBERHASILAN PROGRAM INOVASI MASDUL R3

Progres keberhasilan yang telah dicapai oleh Puskesmas Pegantenan dalam


mewujudkan percepatan STBM melalui inovasi MASDUL R3, sudah cukup
memuaskan.
Progres inovasi MASDUL R3 yaitu masyarakat dapat mengolah sampah
dengan metode reuse, reduce, dan recycle secara mandiri. Hal ini selain
menguntungkan ekonomi masyarakat, juga dapat menguntungkan dari segi
kebersihan lingkungan. Berikut indikator keberhasilan pelaksanaan program
MASDUL R3 adalah sebagai berikut:

No Indikator 2018 2019


1 Kesadaran masyarakat mewujudkan 0 Desa 4 dari 8 Desa
STBM melalui inovasi MASDUL R3

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tahun 2019 sudah ada empat desa
yang memiliki kesadaran dalam mewujudkan STBM melalui inovasi MASDUL R3.

13
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal inovasi MASDUL R3, semoga dapat memberikan manfaat


kepada masyarakat khususnya masyarakat di daerah wilayah kerja Puskesmas
Pegantenan. Manfaat yang akan dirasakan dapat berupa kebiasaan hidup
masyarakat yang bisa memanfaatkan sampah untuk kehidupan yang lebih baik dan
hasil dari pemanfaatan sampah dapat membantu perekonomian masyarakat.

Pamekasan, 31 Januari 2019


Kepala Puskesmas Pegantenan

Sri Suharnik, S.Kep., Ns


19680914 199203 2007

14

Anda mungkin juga menyukai