DI
Disusun Oleh:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Lembar Pengesahan
DI
RSUP. FATMAWATI
JAKARTA
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara Medan
Disusun oleh:
RSUP. Fatmawati
Jakarta
Pembimbing,
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati,
Jakarta yang berlangsung 3 Maret - 3 April 2008, sebagai salah satu syarat untuk
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi
5. Bapak Dr. H. Kemas .M. Akib Aman, Sp. R, MARS, sebagai Direktur Utama
6. Bapak Dr. Chairul R, Nasution, SpPD, MKes. sebagai Direktur Medik dan
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
7. Ibu Dra. Maria Lesilolo, Apt., M. Pharm, sebagai Kepala Instalasi Farmasi
10. Keluarga tercinta dan sahabat yang telah memberikan segala kasih sayang dan
Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah bekerja sama serta membantu
12. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
Penulis
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................... 4
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
2.2.5 Sumber Daya Manusia........................................................... 10
2.5.3Tugas,WewenangDanTanggungJawabPFT............................ 27
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………. 45
5.1 Kesimpulan……………………………………………... 50
LAMPIRAN ……………………………………………………………… 53
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
RSUP Fatmawati.................................................................... 56
RSUP Fatmawati.................................................................... 57
RSUP Fatmawati..................................................................... 58
RSUP Fatmawati..................................................................... 59
RSUP Fatmawati..................................................................... 61
Limbah Gas............................................................................. 64
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Lampiran 14 Alur Pelayanan Resep di Depo Farmasi Pegawai
RSUP Fatmawati..................................................................... 66
RSUP Fatmawati..................................................................... 67
Lampiran 16. Daftar Isi Paket Instalasi Bedah Sentral (20 Paket)................ 68
Lampiran 18. Paket Kebutuhan Obat dan Alkes Untuk Kamar Operasi
CITO....................................................................................... 70
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
RINGKASAN
Pusat Fatmawati, Jakarta. Berlangsung pada tanggal 3 Maret 2008 sampai dengan
3 April 2008, dengan waktu efektif 300 jam praktek kerja. Praktek Kerja Profesi
ini bertujuan mendidik calon Apoteker untuk mampu mengelola Farmasi Rumah
Sakit sesuai dengan etik dan ketentuan yang berlaku di dalam sistem pelayanan
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan
misi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat, juga sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga
penunjang medis, dan keperawatan. Salah satu bentuk pelayanan penunjang medis
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
penyimpanan, peracikan, pendistribusian, dan pelayanan informasi Pada
dalam menjamin penggunaan obat yang rasional, efektif, aman, dan terjangkau
keterampilan di bidang farmasi dan diberi wewenang serta tanggung jawab untuk
Apoteker yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang dapat mengabdikan diri sebagai Apoteker
yang profesional.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
1.2 Tujuan
Fatmawati ini adalah untuk mendidik calon Apoteker mampu mengelola Farmasi
Rumah Sakit sesuai dengan etik dan ketentuan yang berlaku di dalam sistem
Tujuan khusus dari Praktek Kerja Profesi (PKP) di RSUP. Fatmawati ini
adalah:
dalam pelayanan farmasi rumah sakit secara praktek dengan pengetahuan yang
Sakit dalam pelayanan farmasi klinik, pelayanan informasi obat dan kegiatan
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB II
yang dimaksudkan dengan Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Dalam menyelenggarakan tugasnya, maka berdasarkan Surat Keputusan
1. Berdasarkan Kepemilikan
keagamaan atau badan Hukum lain dan dapat juga bekerja sama dengan
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
penyantun dana dan umumnya tidak memungut pajak kepada pelanggan
bersifat umum.
Penetapan kelas umum Rumah Sakit Swasta dilakukan oleh Direktur Jenderal
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
tempat tidur lebih dari 1000 buah dan merupakan rumah sakit rujukan
yang dapat dirawat dalam periode waktu relatif pendek, misalnya Rumah
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
b. Rumah Sakit Untuk Perawatan Jangka Panjang
harus berobat secara tetap dan dalam jangka waktu yang panjang, misalnya
(Siregar, 2004)
Menurut W.E. Hasan J.R., Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah: suatu
departemen atau sistem pelayanan Farmasi dalam suatu Rumah Sakit yang berada
2. Mengarsipkan resep-resep untuk pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
3. Membuat obat-obatan.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
a. Penyediaan dan pengelolaan, penerapan, pendidikan dan penelitian obat, gas
(Siregar, 2004)
daerah yang baik dan dekat dengan pelayanan pasien sehingga mempermudah
Farmasi juga memiliki suatu tempat dan sarana yang didesain khusus sesuai untuk
pengemasannya. Selain itu terdapat suatu ruangan khusus bagi Apoteker dalam
melakukan pelayanan informasi obat kepada pasien dan ruang khusus bagi Kepala
bahan kimia.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
5. Instalasi farmasi dipimpin oleh tenaga atau pegawai dalam jabatan
fungsional
(Siregar, 2004)
4. Tenaga juru resep, pembersih atau tenaga lain yang bekerja dalam
Indonesia adalah termasuk dalam tenaga kesehatan yang harus terdaftar dan
Rumah Sakit. Peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
2. Peranan Dalam Pengadaan Perbekalan Farmasi
yang cermat, tepat dan teliti berdasarkan pada stok yang ada serta dilakukan
dan Terapi.
Farmasi Rumah Sakit. Hal ini perlu karena pentingnya pengaturan dan
pengendalian stok dan untuk mempersiapkan laporan dibuat pola sistem dan
Distribusi obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap dilaksanakan oleh
kelompok farmakologis.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
c. Membantu para dokter dalam pemilihan obat yang aman dan efektif.
(Siregar, 2004)
Resep individual adalah resep yang ditulis dokter untuk setiap penderita.
Dalam sistem ini, dispensing semua obat yang diperlukan untuk pengobatan
dilakukan di IFRS. Resep asli dikirim ke IFRS oleh perawat, kemudian resep itu
diproses sesuai dengan cara dispensing yang baik dan obat siap untuk
perawat dari persediaan obat yang ada di ruang perawatan. Sistem ini biasanya
digunakan pada Rumah Sakit Umum Pemerintah karena obat-obatan yang banyak
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
digunakan jarang yang harganya mahal kecuali pada resep khusus. Penggunaan
pengemasan kontrol dan identifikasi obat walaupun sistem ini tetap dipertahankan
a. Dalam bagian emergensi dan ruang operasi, dimana obat biasanya harus selalu
c. Obat-obatan dengan harga rendah dan biasa dipakai (high volume drug) dapat
error kecil. Sistem ini sekarang tidak digunakan lagi karena tanggung jawab
distribusi resep individu, juga menerapkan sistem distribusi Total Floor Stock.
Jenis dan jumlah obat yang tersedia di ruangan (daerah pasien) ditetapkan oleh
Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) dengan masukan kepada IFRS dan dari
beban kerja IFRS. Obat yang disediakan di ruangan adalah obat yang setiap
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
4. Sistem Distribusi Obat Dosis Unit
obat yang dikoordinasi oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang obatnya
menggunakan wadah dalam bentuk kemasan dosis unit tunggal yang siap pakai
dalam jumlah persediaan yang cukup untuk satu waktu tertentu. Sistem ini
sepenuhnya patient oriented. Obat dosis unit adalah obat yang diorder oleh dokter
untuk penderita, terdiri atas satu atau beberapa jenis obat yang masingmasing
dalam kemasan dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan yang cukup untuk
suatu waktu tertentu. Sistem ini memerlukan biaya awal yang besar, akan tetapi
keterlibatan perawat dalam menyiapkan obat tidak begitu tinggi, selain itu
dasar semua sistem dosis unit adalah obat dikandung dalam kemasan unit tunggal,
didispensing dalam bentuk siap konsumsi, dan untuk kebanyakan obat tidak lebih
dari 24 jam persediaan dosis, dihantarkan ke atau tersedia pada ruang perawatan
kebutuhan perbekalan farmasi setiap unit pemakai, baik untuk kebutuhan individu
maupun kebutuhan barang dasar ruangan, disuplai langsung dari pusat pelayanan
farmasi tersebut.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
2. Sistem Pelayanan Terbagi (Desentralisasi)
mempunyai cabang didekat unit perawatan penderita di suatu rumah sakit tempat
personel IFRS bekerja memberikan pelayanan klinik dan non klinik (distribusi
obat). Cabang ini dikenal dengan istilah depo farmasi atau satelit farmasi. Dengan
meningkatnya besar dan luas rumah sakit serta jumlah tempat tidur terjadi
kecenderungan bahwa IFRS semakin jauh dari daerah perawatan penderita rawat
inap. Oleh karena itu pengadaan IFRS desentralisasi merupakan suatu metode
efektif untuk membawa pelayanan farmasi lebih dekat pada penderita dan staf
perbekalan farmasi ruangan tidak lagi dilayani oleh pusat pelayanan farmasi.
Instalasi Farmasi dalam hal ini bertanggung jawab terhadap efektivitas dan
keamanan perbekalan farmasi yang ada di depo farmasi atau satelit farmasi.
Biasanya hanya untuk dosis awal dan dosis dalam keadaan darurat yang
dilayani cabang IFRS (depo). Dosis selanjutnya dilayani IFRS sentral. Semua
dengan sistem:
a. Jika ada instruksi pemberian obat baru di luar jam kerja, perawat dapat
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
b. Penyimpanan dan penanggung jawab lemari tersebut adalah perawat di
ruangan.
Jika ada instruksi pemberian obat baru di luar jam kerja, perawat dapat
mengambil obat dari Apotek jaga cito, jika obat yang diperlukan tidak terdapat
di lemari emergensi
(Siregar, 2004)
1. Definisi
dan pasif.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
b. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui
kesehatan lainnya.
kefarmasian.
1) Barrier risk (Ruangan yang kurang nyaman, kondisi fisik pasien yang
sedang sakit).
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
3) Barrier komunikasi (Verbal dan non verbal).
3) Final Verification
(Ahaditomo, 2007)
dari kegiatan Panitia Farmasi dan Terapi, yang lebih dikenal dengan istilah
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Laporan efek samping obat umumnya berasal dari ruang perawatan,
laporan tersebut dikirim kepada tim MESO dari Panitia Farmasi dan Terapi
(Ahaditomo, 2007)
dengan luas bangunan 57.457,50 m2 dan luas tanah 13 hektar. Bermula dari
gagasan Ibu Fatmawati Soekarno yang pada saat itu sebagai Ibu Negara Republik
gedung rumah sakit TBC dengan nama Rumah Sakit Ibu Soekarno mulai
2008).
1 April 1961 fungsi rumah sakit berubah menjadi Rumah Sakit Umum.
April 1961 dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Rumah Sakit Umum
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Pada tanggal 20 Mei 1967, RSU Ibu Soekarno diganti nama menjadi
RSUP Fatmawati dan ditetapkan sebagai Pusat Rujukan Wilayah Jakarta Selatan.
Umum Kelas B yang dipergunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter dan
(Anonim, 2008).
Pada tahun 1992, status RSUP Fatmawati ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Unit Swadana bersyarat, kemudian tahun 1994, status itu meningkat menjadi
Rumah Sakit Unit Swadana Tanpa Syarat, yang berarti RSUP Fatmawati diberi
31 Maret 1997 diciptakan Hymne RSUP Fatmawati (Padma Puspita) oleh Guruh
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 117 tahun 2000, tentang Pendirian
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Perusahaan Jawatan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, sehingga tata organisasi dan
Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas dan wewenang untuk
2008).
Umum, maka RSUP Fatmawati berubah status menjadi Badan Layanan Umum
berdasarkan adanya fungsi sebagai tempat pendidikan tenaga medis oleh Fakultas
Kedokteran yaitu Rumah Sakit Umum Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Non
1. Direktur Utama
4. Direktur Keuangan
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
5. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional
(Anonim, 2008)
membawahi sejumlah wakil kepala instalasi. Kepala dan wakil kepala instalasi ini
berada di bawah Direktur Medik dan Keperawatan. Kepala instalasi dibantu oleh
bagian sekretariat dan didampingi oleh empat orang wakil kepala instalasi, yang
1. Wakil Kepala I
a. Gudang Farmasi
b. Produksi Farmasi
2. Wakil Kepala II
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
3. Wakil Kepala III
4. Wakil kepala IV
Sub Instalasi Farmasi yang ditinjau dalam pelatihan Praktek Kerja Profesi
administrasi. Tata usaha IFRS merupakan suatu unit kerja di lingkungan IFRS
Bagian Tata usaha melakukan 5 tugas utama dari tata usaha IFRS, yaitu :
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
2). Laporan Narkotika
5) Laporan Kegiatan
3) Arsip laporan-laporan
4) Arsip resep
d. Menyimpan resep dari depo farmasi rawat jalan dan rawat inap
dengan tenaga pelaksana sebanyak 8 orang, yang terdiri dari asisten apoteker 4
Depo farmasi rawat jalan melayani pasien poliklinik yang terdiri dari:
Syaraf, Penyakit Jiwa, THT, Mata, Kulit dan Kelamin, Gigi dan Mulut, Jantung,
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Depo farmasi rawat jalan melakukan kegiatan pelayanan kepada pasien
rawat jalan. Depo farmasi rawat jalan juga memberikan pelayanan konseling obat
untuk pasien dengan penyakit jantung, epilepsi, diabetes dan HIV-AIDS. Alur
Pelayanan Obat dan Tata Laksana Konseling Obat di Depo Farmasi Rawat Jalan
setiap hari pada pagi hari ataupun jika barang persediaan di depo farmasi rawat
disusun berdasarkan bentuk sediaan, alfabetis, First In First Out (FIFO) dan First
Expire First Out (FEFO). Stock opname dilakukan setiap tiga bulan (RSUP
Fatmawati, 2004).
Depo Farmasi Pusat berada di bawah tanggung jawab Wakil Kepala II.
Sumber daya manusia terdiri dari 5 orang, yang terdiri dari 3 orang asisten
tunai, fasilitas tidak mampu DKI dan luar DKI, dan pasien askes, Depo Farmasi
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
2) Ruang B (Ruang Bedah Urat & Tulang).
Sistem pelayanan di depo farmasi Pusat adalah sistem unit dose yaitu
sistem pemberian obat kepada pasien secara unit dosis untuk sekali pakai dalam
jangka waktu 24 jam dan menyediakan stock obat di dalam lemari emergensi.
Lemari emergensi digunakan untuk memenuhi kebutuhan obat dan alat kesehatan
di luar jam kerja depo farmasi pusat. Alur distribusi obat secara Unit Dosis di
Fatmawati, 2004).
Tiap pasien memiliki map yang berisi formulir instruksi obat, formulir
terapi obat dan formulir pemberian obat insidentil. Formulir instruksi obat
diletakkan pada salinan resep Unit dosis, yang tercantum nama pasien, nama obat,
tanggal mulai pemberian dan penghentian penggunaan obat, aturan pakai rute,
untuk sediaan oral, injeksi atau rektal, kamar, dosis, jam pemberian dan paraf
memberikan obat kepada pasien. Dalam formulir ini tercantum nama pasien,
tanggal dirawat di rumah sakit, ruang atau bagian, nama obat, tanggal pemberian
serta kolom untuk paraf perawat setelah menyerahkan obat kepada pasien.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Formulir pemberian obat insidentil adalah formulir untuk mencatat obat atau alat
kesehatan yang diambil dari lemari emergensi yang digunakan oleh pasien. Dalam
formulir ini tercantum nama, alamat, umur pasien, tanggal lahir, nomor rekam
medis (medical record), diagnosa, nama dan jumlah obat yang digunakan per hari
menggunakan prinsip First Expired date First Out (FEFO) serta First In First Out
(FIFO). Stock opname dilakukan setiap tiga bulan (RSUP Fatmawati, 2004).
unit dosis dan dimasukkan ke dalam klip plastik. Tiap klip plastik untuk satu kali
minum. Obat disiapkan untuk penggunaan selama 24 jam. Petugas depo farmasi
pusat menyerahkan obat kepada perawat dan dicatat pada buku serah terima obat,
Alur pelayanan obat di depo farmasi pusat di RSUP Fatmawati dapat dilihat pada
pasien tersebut pulang ke rumahnya. Alur tata laksana konseling obat untuk
pasien rawat inap di RSUP Fatmawati dapat dilihat pada Lampiran 14 (RSUP
Fatmawati, 2004).
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
4. Depo Farmasi Askes
tenaga pelaksana sebanyak 12 orang yang terdiri dari 6 orang asisten apoteker,
setiap hari pada pagi hari ataupun jika barang persediaan di depo farmasi Askes
menggunakan prinsip First Expired date First Out (FEFO) serta First In First Out
(FIFO). Stock opname dilakukan setiap tiga bulan. Alur pelayanan obat di depo
farmasi askes RSUP Fatmawati dapat dilihat pada lampiran 15 (RSUP Fatmawati,
2004).
5. Produksi Farmasi
a. Produksi Steril
Rumah sakit Fatmwati meliputi Total Parenteral Nutrition (TPN), Admixture IV,
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
dan rekonstitusi obat kanker (sitostatika). Alur masuk ke ruang produksi steril
Pasien yang dilayani di produksi steril meliputi: Pasien Askes, Pasien tidak
Obat kanker dan formulir permintaan obat kanker datang satu hari sebelum
sitostatika ini adalah melarutkan obat kanker ke dalam cairan infus atau
pelarutnya. Satu macam obat kanker dicampur dalam satu infus. Setelah obat jadi
kemudian obat diantar dan diserahkan ke ruangan. Alur pelayanan obat sitostatika
dapat dilihat pada lampiran 17. Sedangkan alur penanganan limbah padat, cair,
dan gas, serta alur penanganan limbah sitostatika, masing-masing dapat dilihat
1) Kegiatan yang dilakukan di produksi non steril adalah: Pembuatan obat non
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
dan formula di RSUP Fatmawati sendiri. Bahan baku yang digunakan di
produksi farmasi non steril diperoleh dari gudang farmasi. Pengambilan bahan
permintaan barang, yang telah disetujui oleh Wakil Kepala I dan Kepala
terdiri dari satu orang Asisten Apoteker dan satu orang juru resep merangkap
Depo Farmasi ini melayani resep pasien pegawai RSUP Fatmawati yaitu anak /
istri / suami pegawai, orang tua / mertua pegawai dan pasien tidak mampu luar
Sumber barang berasal dari gudang farmasi serta dari produksi farmasi.
menggunakan prinsip First Expired date First Out (FEFO) serta First In First Out
(FIFO). Stock opname dilakukan setiap tiga bulan. Alur pelayanan obat di depo
Fatmawati, 2004).
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
7. Depo Farmasi Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Depo Farmasi IBS berada di bawah pengawasan wakil kepala II. Sumber
daya manusia terdiri dari satu orang asisten apoteker dan dibantu oleh satu orang
Depo farmasi IBS adalah depo farmasi yang khusus melayani permintaan
perbekalan farmasi bagi pasien yang akan dioperasi di RSUP Fatmawati (terletak
di dalam Instalasi Bedah Sentral), dimana ada tiga jenis operasi yang dilaksanakan
oleh RSUP Fatmawati, yaitu operasi elektif yang merupakan operasi terencana
untuk pasien rawat inap; operasi One Day Care (ODC) yang merupakan operasi
Fatmawati, 2004).
harinya. Penyimpanan obat dan alat kesehatan berdasarkan bentuk sediaan dan
disusun berdasarkan abjad. Stock opname dilakukan setiap tiga bulan (RSUP
Fatmawati, 2004).
operasi elektif, dan 9 paket untuk operasi One Day Care. Sedangkan untuk
operasi cito, disiapkan 15 paket, dan khusus untuk hari Jumat disiapkan 30 paket.
Selanjutnya semua paket operasi cito ini dikirim ke kamar operasi cito di Instalasi
Bedah Sentral (IBS) setiap siang hari dan akan diambil kembali setiap pagi
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
keesokan harinya. Di kamar operasi cito, disediakan lemari emergensi yang berisi
obat dan alkes yang dapat langsung digunakan oleh pasien pada keadaan darurat.
lemari emergensi, dan selalu diisi kembali serta akan dibuat perincian harga bagi
pasien yang telah menggunakan obat atau alkes dari lemari emergensi. Petugas
depo farmasi IBS bertugas membuat perincian biaya penggunaan obat dan alkes
pasien selama operasi elektif, ODC dan cito. Selanjutnya, perincian ini akan
dikirim ke depo farmasi rawat inap dimana pasien tersebut dirawat, atau dikirim
ke tata usaha IBS untuk pasien ODC. Alur pelayanan di depo farmasi bedah
8. Gudang Farmasi
terdiri dari 3 orang asisten apoteker, 2 orang juru resep dan 3 orang petugas
Rumah Sakit, persediaan yang masih ada, pola penyakit, obat generik, obat Askes
dan anggaran yang tersedia, juga berdasarkan pada Formularium Rumah Sakit
yang disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT). Anggaran pembelian barang
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
dapat berasal dari pendapatan rumah sakit dan Daftar Isian Penggunaan Barang
a. Tim Pengadaan
b. Tim Penerimaan
Barang yang dipesan diterima dan diperiksa untuk memastikan bahwa barang
yang diantar sesuai dengan yang dipesan. Beberapa hal yang diperiksa adalah:
jumlah barang, tanggal kadaluwarsa minimal 2 tahun (jika ada) dan keadaan
Farmasi.
menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First
a. Gudang penyimpanan obat, alat kesehatan habis pakai, pembalut, bahan baku,
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Penyerahan barang di gudang farmasi dengan membuat berita acara dari
tim penerima barang untuk penyerahan barang. Setelah barang diterima maka
barang disimpan di gudang farmasi dan petugas gudang mencatat barang yang
semua depo farmasi dilakukan dengan cara mengisi Formulir Permintaan Barang
dan dilakukan setiap hari dengan jadwal yang berbeda-beda antar depo farmasi.
minggu dan untuk rawat jalan setiap bulan, dimana permintaannya menggunakan
Pelayanan Informasi Obat adalah kegiatan dari individu yang dilatih secara
khusus (farmasi klinis) untuk memberikan informasi dan konsultasi yang akurat,
tidak bias dan faktual bagi dokter, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Pelayanan informasi obat di RSUP Fatmawati dilakukan oleh Apoteker di
Rumah Sakit.
konseling.
b. Pendidikan
c. Penelitian
obat di ruangan.
2. Menjawab pertanyaan
3. Menindaklanjuti jawaban
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
4. Pelaporan
Alur pelayanan informasi obat dapat dilihat pada lampiran 20 (Anonim B, 2004)
hubungan komunikasi antara staf medis dengan staf farmasi, sehingga nggotanya
terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah sakit
dan apoteker wakil dari Farmasi Rumah Sakit, serta tenaga kesehatan lainnya
serta evaluasinya.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab PFT menurut surat edaran Dirjen
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
b. Menyusun tata laksana penggunaan formularium sebagai pedoman terapi di
rumah sakit.
d. Melakukan analisis untung rugi dan analisis biaya penggunaan obat dan alat
g. Mengadakan hubungan dengan komite lain yang sejenis baik secara horizontal
Keanggotaan Panitia Farmasi dan Terapi terdiri dari 8-15 orang. Semua
anggota tersebut mempunyai hak suara yang sama. Di rumah sakit umum besar
suatu struktur organisasi PFT yang terdiri atas keanggotaan inti yang mempunyai
hak suara, sebagai suatu tim pengarah dan pengambilan keputusan. Anggota inti
ini dibantu oleh berbagai subpanitia yang dipimpin oleh salah seorang anggota
inti. Anggota dalam subpanitia adalah dokter praktisi spesialis, apoteker spesialis
informasi obat, apoteker spesialis farmasi klinik, dan berbagai ahli sesuai dengan
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Selain subpanitia yang pembentukannya didasarkan pada penggolangan
penyakit sasaran obat, dibeberapa rumah sakit subpanitia didasarkan pada SMF
(Staf Medis Fungsional) yang ada. Panitia Farmasi Terapi dapat juga membentuk
juga subpanitia khusus jika perlu. Dalam subpanitia khusus ini, sering kali
Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di Rumah Sakit dan dapat direvisi
1. Halaman Judul
3. Daftar isi
6. Lampiran
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
2.6.3 Pedoman Penggunaan Formularium
1. Membuat kesepakatan antara staf medis dari berbagai disiplin ilmu dengan
2. Staf medik harus dapat menyesuaikan sistem yang berlaku dengan kebutuhan
tiap-tiap institusi.
3. Staf medis harus menerima kebijakan dan prosedur yang ditulis oleh PFT
5. Membatasi jumlah produk obat yang secara rutin harus tersedia di Instalasi
Farmasi.
sama untuk disalurkan kepada dokter sesuai produk asli yang diminta.
b. Dokter yang mempunyai obat pilihan terhadap obat paten tertentu harus
dari sediaan kimia, biologi dan sediaan farmasi yang digunakan oleh
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB III
dilaksanakan selama 1 bulan. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 3 Maret 2008
– 3 April 2008. Kegiatan PKPA di RSUP Fatmawati ini dilaksanakan setiap hari
di RSUP. Fatmawati ini dimulai pada tanggal 3 Maret 2008. Pada hari tersebut
dilakukan kegiatan berupa perkenalan ke setiap depo farmasi yang ada di RSUP
Farmasi yaitu :
menjelaskan tentang profil RSUP Fatmawati secara umum, serta tata tertib
Fatmawati.
b. Bapak Trio (Staf Urusan Non Perawat & Dokter) menjelaskan tentang
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
c. Ibu Dra. Debby Daniel, Apt. M. Epid (Wakil Kepala Instalasi Farmasi I)
Fatmawati.
Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati yang terdiri dari Tata Usaha Instalasi Farmasi
Depo Farmasi Rawat Jalan, Depo Farmasi Pusat, Depo Farmasi Askes, Produksi
Farmasi Steril dan Non Steril, Depo Farmasi Pegawai, Depo Farmasi Instalasi
mendapatkan penjelasan dari Ibu Suli Setiawati (Penyelia Tata Usaha Instalasi
melihat secara langsung kerja atau kegiatan yang dilakukan di depo tersebut,
tersebut oleh Drs. Burhani Husin, Apt., MM. (Wakil Kepala Instalasi Farmasi IV).
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Beliau menjelaskan tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) di depo tersebut
dan sumber daya manusia yang ada di depo tersebut serta laporan-laporan yang
dibuat oleh depo tersebut. Kegiatan lain yang dilakukan di depo tersebut yakni
ikut terlibat langsung melakukan kegiatan yang dilakukan di depo tersebut antara
Standar Operasional Prosedur (SOP) di depo tersebut, sumber daya manusia yang
ada di depo tersebut, serta laporan-laporan yang dibuat oleh depo tersebut.
Kegiatan lain yang dilakukan di depo tersebut yakni ikut terlibat langsung dalam
kegiatan yang dilakukan di IRNA Mawar yang melayani pasien ortophedi yaitu
membuat obat dalam kemasan unit dose. Serta terlibat langsung dalam kegiatan
yang dilakukan di IRNA Melati yaitu pelayanan yang berupa pemaketan obat
untuk Pasien rehabilitasi medik. Di depo tersebut juga terlibat langsung dalam
tindakan tersebut obat diserahkan oleh petugas depo farmasi ke perawat yang
bertugas dan dilakukan pemeriksaan kembali barang atau obat yang diterima.
secara langsung kerja di depo tersebut, mendapatkan penjelasan dari Ibu Erni
(SOP) depo tersebut, kegiatan yang dilakukan di depo tersebut, sumber daya
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
manusia yang ada di depo tersebut, laporan-laporan yang dibuat oleh depo
Non Steril yaitu melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan di bagian
tersebut, mendapatkan penjelasan dari Bapak Hari Puji (Penyelia Bagian Produksi
Farmasi Steril dan Non Steril) tentang Standar Operasional Prosedur (SOP).
mendapat penjelasan dari Ibu Rahayu (Penyelia Depo Farmasi Pegawai) tentang
Sentral yakni mendapatkan penjelasan dari Ibu Rusda Azis (Penyelia Depo
sumber daya manusia yang ada di depo tersebut serta laporan-laporan yang dibuat
oleh depo tersebut. Kegiatan lainnya mengenal paket-paket obat dan alat
kesehatan untuk operasi Elektif, operasi One Day Care (ODC) dan operasi Cito.
yang dilakukan oleh bagian tersebut, sumber daya manusia yang ada di bagian
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Kegiatan orientasi yang dilakukan di bagian Pelayanan Informasi Obat
S.Si., Apt. (Penyelia PIO) tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) PIO
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB IV
PEMBAHASAN
Sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dan
pelayanan obat atas resep dokter dan pelayanan informasi obat serta kegiatan lain
Farmasi, dibantu oleh Empat orang Wakil Kepala. Wakil Kepala I bertanggung
Farmasi, Pelayanan Informasi Obat dan Depo Farmasi Pegawai. Wakil Kepala II
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Farmasi Instalasi Rawat Darurat, dan Depo Farmasi Instalasi Bedah Sentral.
Wakil Kepala III bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan dan keuangan
Depo Farmasi Teratai yang melayani Instalasi Rawat Inap A dan Instalasi Rawat
penting dan efektif terutama untuk pasien rawat inap, dimana pasien atau perawat
akan lebih cepat untuk mendapatkan obat karena letaknya yang berdekatan
dan distribusi barang farmasi di RSUP Fatmawati menganut sistem satu pintu
yaitu semua barang farmasi diterima dan dikeluarkan hanya oleh Instalasi
Farmasi, sehingga kebutuhan dan pemakaian barang dapat dipantau dengan baik
Untuk pasien rawat jalan, askes dan pegawai, obat akan diberikan dengan
sistem resep individu, dimana obat yang diberi sesuai dengan yang tertulis pada
resep atas nama pasien tersebut. Keuntungan sistem ini adalah semua resep dikaji
Depo Farmasi rawat inap adalah depo instalasi Farmasi yang terdekat
dengan pasien rawat inap dan frekuensi komunikasi antara staf instalasi Farmasi
dengan tenaga kesehatan lain terutama dokter dan perawat sangat tinggi. Oleh
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
karena itu sangatlah penting apabila setiap depo Farmasi ada seorang Apoteker
kepada pasien di ruang rawat inap. Untuk pasien rawat inap, obat akan diberikan
dengan sistem unit dosis dimana obat dikemas dalam kemasan per satu kali pakai
dan hal ini sangat menguntungkan bagi pasien, karena pasien hanya membayar
obat yang mereka gunakan saja. Sistem ini juga dapat memperkecil risiko
langsung dari apoteker atau asisten apoteker pada saat sebelum dan sesudah
penyiapan obat, serta oleh perawat ketika menyerahkan obat kepada pasien.
Namun, pada kenyataannya, peran apoteker belum optimal, karena proses mulai
dari penerimaan resep hingga penyerahan obat ke ruangan lebih banyak dilakukan
masih belum dapat dilakukan, yang mengakibatkan kegiatan farmasi klinik pun
dengan PPKT (Poli Pelayanan Kanker Terpadu) yang mengatur jadwal pelayanan
kemoterapi pasien, karena apabila obat tersebut telah selesai diracik dan dicampur
maka stabilitas obat tersebut hanya akan bertahan selama 48 jam sehingga hal ini
berpengaruh terhadap khasiat dan daya kerja obat tersebut. Untuk pasien rawat
jalan, pasien atau keluarganya membawa resep dan obatnya langsung ke produksi
Farmasi sehari sebelum digunakan. Sedangkan untuk pasien rawat inap, resep dan
obatnya dibawa oleh perawat depo farmasi ke lalu ke produksi farmasi sehari
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
sebelum digunakan. Setelah selesai diproduksi, petugas produksi farmasi akan
membawa obat tersebut ke depo farmasi / ruangan tempat pasien tersebut dirawat.
Kegiatan pencampuran obat kanker dilakukan dalam ruangan tersendiri yang telah
dilengkapi dengan alat Laminar Air Flow (LAF) vertikal yang khusus untuk
tujuan pencampuran obat kanker. Sedangkan pada produksi non steril kegiatan
perlu secara steril seperti pembuatan Obat Batuk Hitam (OBH), pembuatan puyer,
pemeriksaan dari tim penerimaan Rumah Sakit. Untuk perbekalan kesehatan yang
Keuntungan sistem ini adalah perbekalan kesehatan yang dibutuhkan dapat cepat
Gudang Farmasi. Kerugian sistem ini adalah persediaan obat dan alkes di ruangan
barang untuk masing-masing depo farmasi, dan setiap depo farmasi mengamprah
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
Pelayanan Informasi Obat di Rumah Sakit Fatmawati sudah berjalan sejak
lama. Untuk memperlancar kegiatan PIO dapat dilakukan melalui telepon, fax,
leaflet, dan kegiatan konseling secara langsung pada saat pasien membeli obat di
ruangan yang telah disediakan. Pasien yang diberikan konseling terutama untuk
kegiatan konseling belum secara rutin dilaksanakan. Untuk pasien rawat inap
pasien tersebut pulang ke rumahnya atas informasi dari perawat. Hal ini dilakukan
agar pasien dan keluarga pasien dapat lebih mengerti lagi tentang penggunaan
Sakit yang bertujuan untuk penggunaan obat secara rasional, pengelolaan obat di
Rumah Sakit yang dilakukan secara transparan dan Rumah Sakit memperoleh
pemasukan yang sesuai dari hasil pengelolaan obat di Rumah Sakit. Selain itu
juga untuk membangun hubungan kerja sama yang baik antara dokter dan
apoteker, dimana salah satu tugas dari Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit
formularium Rumah Sakit berdasarkan atas kesepakatan dalam rapat dari masing-
masing utusan tiap SMF untuk mengajukan jenis obat yang ditulis di resep,
sehingga obat yang digunakan adalah betul-betul obat yang ada di formularium.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Tata Usaha
e. Produksi Farmasi
h. Gudang Farmasi
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
5. Sistem distribusi obat yang diterapkan di RSUP Fatmawati adalah sistem
5.2 Saran
konseling.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2004) Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1197/Menkes/SK/X/2004 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit. Jakarta.
Zeplin Karo-karo : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Pusat..., 2008
USU e-Repository © 2008