Disusun oleh :
Hayatun Nufus
2250032
DI
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Disusun Oleh :
Hayatun Nufus
2250032
Pembimbing
Pembimbing PKPA Pembimbing PKPA PBF
Fakultas Farmasi PT. Antarmitra Sakmbeda
Cabang Medan
apt. Romauli Anna Teresia Marbun., S.Farm., M.Si apt. Reina Fahwid Siregar, S. Farm
NPP: 06.15.12.08.1991
Dr. apt. Samran., M.Si apt. Novidawati Boru Situmorang., S.Farm., M.K.M
NPP: 02.09.11.09.1982 NPP: 06.19.07.06.1995
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Profesi
Apoteker (PKPA) di PT. Antarmitra Sembada Cabang Medan. Periode 15
November – 2 Desember 2022 dengan baik. PKPA ini dilaksanakan sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Apoteker pada Program
studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra dengan
harapan agar sebagai calon Apoteker mendapatkan gambaran secara jelas
mengenai Pedagang Besar Farmasi sebagai salah satu tempat pengabdian profesi
Apoteker.
Selama melaksanakan PKPA di PT. Antarmitra Sembada Cabang Medan.
dan penyusunan laporan, penulis telah banyak mendapat dukungan motivasi,
bimbingan, arahan, serta bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan rasa hormat menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Tim Penulis
ii
RINGKASAN
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
RINGKASAN ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan PKPA di PBF ............................................................... 2
1.3 Manfaat PKPA di PBF ............................................................. 2
1.4 Pelaksanaan Kegiatan............................................................... 2
iv
3.13 Laporan..................................................................................... 14
3.13.1 Laporan Bulanan 14
3.13.2 Laporan Triwulan 15
3.13.3 Laporan Semester 16
3.13.4 Laporan Tiap Kejadian 16
3.14 Inpeksi Diri............................................................................... 16
3.15 Transportasi.............................................................................. 17
3.16 Dokumentasi............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................25
LAMPIRAN.....................................................................................................26
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
2.2.9 Pengiriman
Pengiriman obat dan/atau bahan obat harus ditujukan kepada pelanggan
yang mempunyai izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk
penyaluran obat dan/atau bahan obat ke orang/pihak yang berwenang atau berhak
untuk keperluan khusus, seperti penelitian, special access dan uji klinik, harus
dilengkapi dengan dokumen yang mencakup tanggal, nama obat dan/atau bahan
obat, bentuk sediaan, nomor bets, jumlah, nama dan alamat pemasok, nama dan
alamat pemesan/penerima. Proses pengiriman dan kondisi penyimpanan harus
sesuai dengan persyaratan obat dan/atau bahan obat dari industri farmasi.
Dokumentasi harus disimpan dan mampu tertelusur. Prosedur tertulis
untuk pengiriman obat dan/atau bahan obat harustersedia. Prosedur tersebut harus
mempertimbangkan sifat obatdan/atau bahan obat serta tindakan pencegahan
khusus. Dokumen untuk pengiriman obat dan/atau bahan obat harusdisiapkan dan
harus mencakup sekurang-kurangnya informasi berikut:
• Tanggal pengiriman
• Nama lengkap, alamat (tanpa akronim), nomor telepon dan status dari
penerima (misalnya Apotek, Rumah Sakit atau Klinik)
• Deskripsi obat dan/atau bahan obat, misalnya nama, bentuksediaan dan
kekuatan (jika perlu)
• Nomor bets dan tanggal kadaluwarsa
• Kuantitas obat dan/atau bahan obat, yaitu jumlah container dan kuantitas per
kontainer (jika perlu)
• Nomor dokumen untuk identifikasi order pengiriman
• Transportasi yang digunakan mencakup nama dan alamatperusahaan
ekspedisi serta tanda tangan dan nama jelas personil ekspedisi yang menerima
(jika menggunakan jasa ekspedisi) dankondisi penyimpanan (BPOM RI,
2012).
BAB III TINJAUAN
KHUSUS
9
10
3.8 Perencanaan
Perencanaan kebutuhan obat di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT.
AntarMitra Sembada Cabang Medan memakai sistem droping unit logistik sentral
yang dapat diubah sesuai ketentuan cabang. Perencanaan dilakukan berdasarkan
Forecast (rencana jual) yang dibuat 2 minggu sebelum bulan selanjutnya.
Pengadaan barang-barang dilakukan dengan memesan barang ke HO (Head
Office) yang ada di Jakarta dengan menggunakan surat pesanan (SP) elektronik
yang telah ditandatangani oleh Apoteker Penanggung Jawab (APJ) Pedagang
Besar Farmasi (PBF). Khusus untuk preparat Psikotropika, Prekusor, dan Obat-
obat Tertentu (OOT) Surat Pesanan (SP) asli wajib dikirimkan ke kantor pusat.
Stok barang-barang/obat-obat yang dipesan untuk digunakan kebutuhan
bulan berikut dan buffer stock, pemesanan selanjutnya dilihat dari stok barang,
bila stok barang sudah minimum maka akan dilakukan pemesanan 2 minggu
sebelum awal bulan, hal ini dilakukan karena pertimbangan lead time (waktu
tunggu) kedatangan barang sampai di cabang, seperti waktu penyiapan pesanan
barang-barang atau obat-obatan selama 3 hari, dan masa pengiriman barang
selama 7 hari, bila tidak ada kendala diperjalanan. Hal ini dilakukan demi
menjaga mutu obat saat berada diperjalanan mengingat penyimpanan obat harus
memerlukan penangan yang tepat. Pengiriman barang melalui jasa udara dan
darat. Contoh obat yang dikirim menggunakan jasa udara yaitu obat CCP (Cold
Chain Product). Barang/obat yang telah dipesan akan disalurkan ke Apotek,
Rumah Sakit, dan lain-lain. Obat-obat yang masuk atau yang datang harus
dibukukan dalam buku khusus gudang.
3.9 Pengadaan
Pedagang Besar Farmasi PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan
mengadakan kebutuhan obat dari kantor HO (Head Office). Pengadaan tergantung
kebutuhan obat yang dibutuhkan. Pemesanan Psikotropika, Prekursor atau Obat-
Obat Tertentu (OOT), tentunya terdapat batasan pemesanan yang harus ditaati,
sehingga pemesanan tidak boleh berlebihan hanya sesuai kepentingan. Pemesanan
alat kesehatan juga tergantung kebutuhan.
12
3.10 Penerimaan
Obat-obatan di PT. AntarMitra Sembada diterima oleh bagian penerimaan
barang yang merupakan petugas gudang, yang disaksikan oleh Apoteker dan
Kepala gudang (KSL). Pengecekan barang berdasarkan kondisi fisik barang yang
telah diterima seperti jumlah, No.batch, Expired Date (ED), No. registrasi harus
sesuai dengan Delivery order (DO) yang dikirim dari HO (Head Office).
Hal-hal penting dalam penerimaan barang :
a. Bukti pesanan barang dari gudang (untuk memastikan pesanan barang dalam
spesifikasi tepat).
b. Bukti tanda terima barang.
c. Obat-obat seperti Psikotropika, Prekursor, dan Obat-Obat Tertentu (OOT)
setelah diperiksa petugas gudang, harus diperiksa kembali oleh Apoteker
Penanggung Jawab (APJ).
d. Produk cold chain ( CCP ) dilaksanakan di dalam cool room selama maksimal
30 menit setelah nya harus langsung dimasukkan kedalam chiller.
3.11 Penyimpanan
Sistem penyimpanan barang di PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan
dilakukan dengan cara penyimpanan obat harus disesuaikan dengan suhu tertentu
sesuai jenis obatnya. Pengaturan suhu dilakukan dengan tujuan agar obat yang
disimpan digudang dalam keadaan baik sehingga kualitas terjaga. Suhu yang tidak
sesuai akan dapat merusak mutu obat. Berikut adalah rentang suhu penyimpanan
yang diterapkan di PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan:
1) Chiller = 2° - 8° C
2) Cooler = 8° - 15° C
3) Ruangan dingin (Coolroom) = 15° - 25° C
4) Suhu ruangan (ambient) = 25° - 30° C
Chiller digunakan untuk menyimpan sediaan pada rentang suhu 2οC - 8οC
yang memerlukan penanganan khusus seperti: Metvel injeksi, Acid ascorbid
injeksi, Oxyla Injeksi, dan Atracurium Injeksi.
13
3.12 Pendistribusian
Alur Distribusi obat di PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan:
Pelanggan Melakukan Pemesanan (melaui SR/telp ke
Kantor
Packing list
3.13 Laporan
Pelaporan dapat dibagi menjadi 4 laporan yaitu: Laporan bulanan, Laporan
triwulan, Laporan semester dan Laporan tiap kejadian.
3.13.1 Laporan Bulanan
Pelaporan kegiatan di PT. Antarmitra Sembada dilakukan dengan cara
elektronik pada dua sistem, yaitu SIODIE (BPOM) dan E- report.
15
E-PBF)
3 AHA Triwulan Dinas kesehatn & Balai POM Tanggal 15
Kosmetik setempat/Badan setiap
bulan
16
setempat
2 Rayon salesman Semester Dinas Tanggal 15 juli
Kesehatan & dan 15 januari
Balain POM
setempat
3.15 Transportasi
Kendaraan yang digunakan untuk ekspedisi di PT. AntarMitra Sembada
cabang Medan yaitu 10 motor dan 3 mobil. Kendaraan ini digunakan untuk
pengiriman dalam kota. Standar untuk kendaraan yang digunakan dan
ekspediturnya yaitu adanya SIM, STNK, kendaraan dalam kondisi baik, kebersihan
dari kendaraan itu sendiri. Untuk menjaga kondisi dari kendaraan, dilakukan
perawatan setiap hari mengenai kebersihan kendaraan dan setiap satu bulan sekali
untuk kondisi mesin kendaraan. Pada setiap kendaraan ditempel daftar produk
yang termasuk dalam produk rantai dingin, sehingga setiap ekspeditur mengetahui
produk apa saja yang harus menggunakan cool box untuk pengirimannya.
Untuk CCP pengiriman mengunakan cool box yang sudah dikondisikan
suhu nya dengan menempatkan sejumlah ice pack didalam nya, dimana jumlah ice
pack ini disesuaikan dengan volume dari cool box dan jumlah pemakaian ice pack
ini telah diuji coba kecukupan dari icek pack menjaga range suhu selama
perjalanan pengiriman.
3.16 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan hal yang penting dari sistem manajemen yang
ditujukan untuk meminimalisir kesalahan komunikasi lisan dan untuk
memudahkan penelusuran serta dapat dipertanggung jawabkan. Dokumen
disimpan selama tiga tahun. Dokumen tersebut merupakan dokumentasi yang
terkait dengan kegiatan pengadaan barang, penyimpanan, penyaluran, dan
pelaporan. Apoteker Penanggung Jawab wajib mendokumentasikan bukti
penyaluran yaitu dengan menyimpan copy faktur yang telah ditanda tangani
pelangga. Selain itu untuk Apoteker Penanggung Jawab wajib melaporkan daftar
pendistribusian psikotropika, prekursor, dan obat-obat tertentu setiap satu bulan
sekali (maksimal pada tanggal 10) melalui sistem elektronik online yaitu E-Napza
ke BPOM.
BAB IV
PEMBAHASAN
Distribusi Obat yang Baik (CDOB) serta menerima pelatihan dasar maupun
pelatihan lanjutan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.
PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan melakukan penyelenggaraan
distribusi berupa perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pelaporan. Pelaksanaan kegiatan operasional tersebut
memerlukan sistem manajemen yang baik sesuai dengan pedoman Cara Distribusi
Obat yang Baik (CDOB) supaya memastikan mutu obat mulai dari penerimaan
produk dari PBF cabang hingga sampai e outlet.
Pengadaan dilakukan berdasarkan forecast principal dan tim sales. Sistem
pengadaan PT. AntarMitra Sembada dilakukan dengan sistem elektronik (PO) dan
juga manual. Proses pengadaan ini divalidasi oleh APJ.
4.1 Pengadaan
Proses pengadaan pada Pengadaan barang PT.Antarmitra Sembada cabang
Medan dilakukan melalui PT. Antarmitra Sembada Pusat. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO.
1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PBF yang menyatakan bahwa PBF cabang
hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dan bahan obat dari PBF Pusat.
Pengadaan dilakukan berdasarkan forecast marketing, sales, dan institusi. Dalam
hal pengadaan produk PT. Antarmitra Sembada dilakukan dengan mengirim
purchase order (PO) ke PBF pusat oleh PT. Antarmitra Sembada Cabang.
4.2 Penerimaan
Proses penerimaan pada PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan
dilakukan sesuai dengan cara distribusi obat yang baik (CDOB) dengan cara
melakukan pengecekan terhadap bukti pesanan barang dari gudang (untuk
memastikan pesanan barang dalam spesifikasi tepat), kemudian dilakukan
pengecekan fisik barang dengan dokumen pengiriman (DO). Pada proses
penerimaan akan dilakukan ceklist penerimaan barang disesuaikan dengan fisik
barang yang terdiri dari nama barang, nomor batch, NIE, tanggal kadaluwarsa dan
jumlah obat. Proses penerimaan produk ditujukan untuk memastikan bahwa
kiriman produk yang diterima benar, berasal dari pemasok yang disetujui, tidak
rusak atau tidak mengalami perubahan selama transportasi. Jika terjadi
20
ketidaksesuaian jumlah atau ditemukan adanya barang rusak maka dibuat berita
acaranya dan dilaporkan.
4.3 Penyimpanan
Berdasarkan peraturan BPOM Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pedoman
Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik, kondisi penyimpanan untuk obat harus
sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi yang memproduksi obat tersebut.
Penyimpanan produk berdasarkan kategori terbagi atas beberapa bagian yaitu:
1. Kategori suhu dingin : penyimpanan disimpan di Chiller
2. Kategori suhu sejuk : disimpan diruang yang menggunakan AC 15-250C
3. Kategori suhu kamar : di simpan diruang Ambient dan diatas pallet
4. Produk PPO : disimpan pada ruangan dan lemari khusus terkunci dan
pengawasan ketat
5. Produk beraroma keras : disimpan berjauhan dengan produk farmasi dan
makanan seperti produk pagoda, salep exsim)
6. Barang recall, barang rusak dan kadaluwarsa : dipisahkan dari produk layak
jual dan terkunci.
Adapun penyimpanan produk berdasarkan suhu terbagi atas beberapa bagian
yaitu:
a. Suhu Dingin / Cool room (2˚- 8˚C)
b. Suhu Sejuk / Cooler (8˚ - 15˚C)
c. Suhu Kamar / Ambient (20˚ -
30˚C) Prosedur penyimpanan :
1. Perhatikan suhu pada thermohygrometer ruangan
2. Catatlah formulir pemantauan suhu yang terdapat pada setiap
ruangan Laporkanlah jika ada permasalahan, diantaranya :
a. Alat pemantau tidak akurat
b. Alat pemantau belum dikalibrasi
c. Catatlah permasalahan serta penyelesaiannya pada formulir yang
tersedia
d. Laporkan kegiatan secara periodik/minimal sekali dalam sebulan
kepada atasan langsung
21
4.4 Penyaluran
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PBF, PBF dan PBF Cabang hanya
dapat menyalurkan obat kepada PBF atau PBF Cabang lain dan fasilitas
pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (apotek,
instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat). Proses penyaluran
pada PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan mendistribusikan obat ke Apotek,
instalasi farmasi Rumah Sakit, Klinik dan toko obat. Obat yang dikeluarkan dari
gudang disesuaikan dengan faktur penjualan dan surat pesanan dari outlet. Khusus
obat golongan-golongan psikotropika, prekursor dan OOT disiapkan dan dikemas
oleh apoteker penanggung jawab itu sendiri.
Penyaluran obat CCP menggunakan cool box dan ice pack yang
dilengkapi dengan thermometer untuk memantau suhu didalam cool box.
Pengemasan obat yang akan dikirimkan baik dalam kota maupun luar kota
diberikan pelabelan yang jelas meliputi nama outlet yang dituju, alamat tujuan dan
kota tujuan disertai dengan surat jalan atau faktur penjualan.
Untuk produk psikotropika, prekursor dan OOT, SP (surat pesanan) asli
harus diserahkan kepada APJ cabang setelah di validasi dan verifikasi. Kemudian
surat pesanan disampaikan ke Seles service (SS) Untuk proses penginputan,
setelah pesanan barang disiapkan dan diperiksa dan faktur telah divalidasi oleh
APJ cabang selanjutnya barang dikirimkan oleh pengantar barang ke alamat yang
ditujukan faktur.
kembali, serta jumlah dan identifikasi obat dan/atau bahan obat kembalian harus
dicatat dalam catatan notifikasi recall ke pelanggan. Barang kembalian (return)
dari relasi kepada PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan dapat dilakukan
dengan alasan kadaluarsa, rusak, recall atau tidak sesuai pesanan. Barang yang
dikembalikan diletakkan di ruang karantina yang terpisah dengan obat lain dan
diberi label yang jelas.
Pelaporan di PT. AntarMitra Sembada Cabang Medan dilakukan dengan
menyampaikan laporan setiap satu bulan sekali untuk prekursor, obat-obat tertentu
kepada BPOM melalui E-NAPZA dan tiga bulan sekali untuk obat-obatan regular
melalui e-report. Pelaporan hasil inspeksi diri yang berupa evaluasi pelaksanaan
dan saran perbaikan berdasarkan Check List Pelaksanaan Kepatuhan CDOB
dilaporkan oleh tim inspeksi diri sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
Laporan disampaikan kepada Manajer Unit Kerja Logistik dengan tembusan
kepada Business Improvement Compliance (BIC) Kantor Pusat.
4.6 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan hal yang penting dari sistem manejemen yang
ditujukan untuk meminimalisir kesalahan komunikasi lisan dan untuk
memudahkan penelusuran serta dapat dipertanggung jawabkan. Dokumen
disimpan selama 3 tahun. Dokumen tersebut merupakan dokumentasi yang terkait
dengan kegiatan pengadaan barang, penyimpanan, penyaluran dan pelaporan.
Apoteker penanggung jawab wajib mendokumentasikan bukti penyaluran yaitu
dengan penyimpan copi faktur yang telah ditandatangani pelanggan dan surat
pesanan dari pelanggan. Selain itu untuk apoteker penanggung jawab wajib
melaporkan daftar pemakaian psikotropika, precursor dan obat-obat tertentu setiap
1 bulan sekali (maksimal pada tanggal 10) melalui sistem elektronik dan Napza ke
BPOM.
Seluruh kegiatan di PBF harus didokumentasikan. Dokumentasi surat
pesanan yang diterima oleh cabang disimpan dengan baik oleh APJ dan DO yang
datang dari HO disimpan bersamaan dengan SP yang dikirim oleh cabang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Profesi Apoteker yang dilaksanakan di
PT. Antarmitra Sembada Cabang Medan dapat disimpulkan bahwa:
5.2 Saran
Penulis menyarankan agar PT. Antarmitra sembada medan tetap
mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan perbekalan farmasi dan alat
kesehatan.
24
26
DAFTAR PUSTAKA
Website: https://www.mpi-indonesia.co.id/profil-perusahaan/
27
LAMPIRAN