Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Kendari, 2022
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan........................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 7
A. Kesimpulan................................................................................................... 14
B. Saran............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses
pendidikan secara keseluruhan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler,
interperatif,sosial, dan emosional (Bucher, 1979). Menurut pengertian ini bisa
difahami bahwa ruang jasmani adalah merupakan media, bukan merupakan unsur
tujuan yang harus dicapai. Meskipun senantiasa tentunya tidak juga bisa dimaknai
bahwa media disini dikategorikan pada batasan “hanya”.
Pemahaman atas realitas orientasi tujuan dari aktivitas Pendidikan Jasmani
seringkali diterjemahkan secara keliru oleh sebagian praktisi ke dalam perilaku
olahraga. Sebuah kehati-hatian yang ekstra sangat diperlukan dalam hal ini.
Seringkali orang menyatakan ia telah menghantarkan anak didik ke dalam sebuah
proses pembelajaran pendidikan jasmani, walaupun sejatinya apa yang
dilakukannya adalah sebuah penciptaan ruang aktivitas olahraga semata.
Kekeliruan ini terkadang susah untuk dihindarkan karena pada umumnya proses
pembelajaran pendidikan jasmani memang memanfaatkan ruang olahraga. Sekali
lagi, pada unsur tujuannya—lah yang memberikan pembedaan tegas akan hakekat
pendidikan jasmani dan olahraga.
Dalam kurikulum sekolah yang digunakan di Indonesia, pendidikan
jasmani hadir dalam semua tingkat satuan pendidikan. Mulai dari pendidikan
dasar (SD) sampai pada tingkat pendidikan atas (SMA/K). Bahkan pada beberapa
perguruan tinggi pendidikan jasmani juga turut serta hadir dalam kurikulumnya
dalam bentuk Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Hal ini senada dengan jabaran
dari pengertian pendidikan jasmani yang termuat dalam kurikulum, yakni “Tidak
ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran paedagogis, dan tidak ada
pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, karena gerak sebagai
4
aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya
sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan zaman”
(Kurikulum, 2004: 6).
Pendidikan Jasmani di sekolah dasar menjadi sangat penting, karena pada
masa ini seorang anak sedang dalam proses tumbuh kembang yang optimal.
Upaya penguasaan terhadap berbagai macam gerak dasar serta penyempurnaan
fungsi dan sistem tubuh serta pertumbuhannya secara dominan dialami anak pada
tahap ini. Pendidikan Jasmani hadir diharapkan dapat membantu semua proses
yang dialami oleh para siswa tersebut. Untuk itu, pelaksanaan pembelajaran di
tingkat satuan sekolah dasar sangat perlu kehatia-hatian dan kecermatan—
sehingga upaya “membantu” dalam hal ini justru tidak jatuh pada kondisi
“menghambat”. Hal ini disinyalir karena terungkap beberapa kasus dimana proses
pembelajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan seorang guru berorientasi
pada pencapaian prestasi yang memaksa pada bentuk eksploitasi yang berlebih
sehingga justru mengganggu proses tumbuh kembang anak.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Permainan Bola Volly?
2. Apa saja Teknik permainan Bola Volly?
3. Apa saja Peraturan permainan Bola Volly?
4. Apa saja Perlengkapan dalam permainan bola volly?
C. Tujuan
Tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Permainan Bola Volly?
2. Untuk mengetahui Teknik permainan Bola Volly?
3. Untuk mengetahui Peraturan permainan Bola Volly?
4. Untuk mengetahui Apa saja Perlengkapan dalam permainan bola volly?
5
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memahami pengertian Permainan Bola Volly?
2. Dapat memahami Teknik permainan Bola Volly
3. Dapat memahami Peraturan permainan Bola Volly?
4. Dapat memahami Apa saja Perlengkapan dalam permainan bola volly?
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
sejenis bola voli yang dimainkan di lapangan kecil dengan 2 sampai 4 pemain tiap
regunya dan memakai peraturan yang disederhanakan.
Bola voli adalah permainan yang sederhana tapi susah dipelajari. Oleh
karenanya kita perlu menyesuaikan cara mengajar bagi para pemula. Bola voli
mini menyajikan sejenis bola voli yang diselaraskan dengan kebutuhan dan
kapasitas anak-anak usia 9 sampai 12 tahun sejalan dengan prinsip mengajar yang
baik. Bila anak-anak mempelajari teknik bola voli, mereka membutuhkan praktek
yang sering. Dalam permainan 6 orang jumlah sentuhan bola selama bermain bagi
setiap anak tidak akan mencukui demi pengembangan yang pesat. Tingkat
ketrampilan dan kemampuan fisik pada tahap awal belajar bola voli tidaklah
cukupmemadai untuk bisa melangsungkan satu pertandingan. Bola rally akan
cepat mati dan para pemainnya pun jadi bosan.
Bola voli mini adalah cara terbaik untuk mempelajari ketrampilan dasar.
Dengan cara ini tiap pemain lebih banyak menyentuh bola dan ukuran tempat
bermain lebih kecil selaras bagi dasar ketrampilan ini. Anak-anak ukurang dari 12
tahun dapat ikut bermain voli. Dengan ikut bermain mreka akan mendapat
kesempatan untuk mengembangkan pehatiannya pada olahraga itu kendati nilai
pedagogis yang akan membimbingnya untuk menemukan dan menghargai bola
voli biasa dan mereka akan menyukainya seumur hidupnya baik sebagai pemain
maupun penonton. Dengan bermain bola voli mini anak-anak akan dapat ikut
serta dalam bola voli biasa dengan prasyarat mekanis yang optimal sehingga
mencakup keseluruhan rangkaian gerak dan reaksi. Anak-anak cepat memahami
teknik dan taktik elementer bola voli. Mereka memperoleh kemampuan pokok
bagi olahraga seperti: ketangkasan, ketrampilan, kemampuan melompat,
tanggapan yang cepat serta mereka bisa mempelajari itu semua sewaktu mereka
memainkannya.
8
FIVB telah memprodusir suatu peraturan resmi bola voli mini yang
didasarkan pada jalinan pengalaman, penyelidikan dan penerbitan ilmiah dari
berbagai negara. Komisi Coach FIVB menasihatkan agar seluruh federasi
nasional mentrapkan peraturan tersebut. Perubahan berdasarkan kreteria nasional
diperbolehkan. Umumnya peraturan bola voli mini sama dengan peraturan bola
voli biasa, hanya terdapat beberapa hal yang ditrapkan demi kebutuhan dan
kemampuan para pemula muda, maka peraturan bola voli mini disederhanakan
sebagai berikut: Dua regu masing-masing terdiri dari 3 pemain dan 2 pengganti,
bermain di lapangan yang berukuran lebar 4,5 m dan panjang 12 m. Tinggi net
(jaring) 2,10 m bagi tim putra maupun putri. Bola sesuai dengan kreteria yang
tertera pada peraturan biasa hanya lebih ringan (± 200 gram). Teks lengkap
peraturan bola voli mini dapat dilihat di halaman Peraturan bola voli mini.
Bola voli mini bukan hanya dipergunakan sebagai perkenalan pada bola
voli bagi para pemula muda, tapi juga cocok untuk para pemula dewasa (dengan
sedikit perubahan pada peraturannya, umpamanya mengenai tinggi net). Banyak
pula dipakai sebagai permainan rekreasi dan untuk latihan para pemain top
Memvoli bola dalam permainan Bolavoli mini berarti memantulkan atau
memainkan bola di udara dengan tujuan mengarahkan bola jatuh di lapangan
lawan dengan secepat mungkin. Memainkan bola dilakukan dengan sentuhan atau
perkenaan pada bagian badan. Bagian badan yang boleh untuk memainkan bola
sesuai aturan PBVSI yang berlaku sebelum Tahun 1995, adalah bagian badan
lutut ke atas. Namun, peraturan setelah Tahun 1995 memperbolehkan seluruh
bagian badan dapat memainkan bola, dengan syarat pantulan bola saat perkenaan
bola bersih dan sempurna sesuai peraturan yang telah di tetapkan.
Lapangan bola voli mini juga ada perbedaan dengan ukuran lapangan bola
voli pada umumnya, yaitu:
a. Panjang lapangan 12 meter.
b. Lebar lapangan 5,5 meter.
c. Tinggi net untuk putra 2,10 meter.
9
d. Tinggi net untuk putri 2 meter.
e. Bola yang digunakan adalah nomor 4
Bolavoli mini menurut Depdikbud (1999: 50), adalah permainan bolavoli
yang dimainkan di atas lapangan yang kecil dengan 2 sampai 4 orang pemain
pada tiap-tiap team dan mempergunakan peraturan yang sederhana. Menurut M
Yunus (1992: 188), peraturan permainan bolavoli mini merupakan modifikasi dari
peraturan bolavoli yang sesungguhnya. Bolavoli mini dimainkan oleh pemain
yang jumlahnya kurang dari 6 orang dalam satu tim, taktik yang sederhana,
ukuran lapangan yang lebih kecil, tergantung dari tingkatan umur anak-anak yang
memainkan.
10
b. Teknik Pasing Atas
Pasing atas adalah menyajikan bola atau membagi-bagikan bola
(mengoper bola) dengan menggunakan jari-jari tangan. Gerakan teknik
pasing atas sebagai berikut :
1) Berdiri tegak, kaki agak dibuka.
2) Salah satu kaki agak ke depan.
3) Kedua lutut agak ditekuk, badan agak ke depan.
4) Kedua tangan berada di atas kepala.
5) Siku ditekuk, jari-jari tangan direnggangkan membentuk lengkungan
setengah bola. Latihannya dapat dilakukan dengan cara mengoper bola
ke tembok pada jarak 3 meter sebanyak 30 kali. Kemudian dihitung
berapa kali pasing yang baik. Pada latihan pasing atas, aturlah
kekuatan tanganmu saat mengoper bola pada tembok. Jika operanmu
terlalu kuat, maka bola akan memantul jauh, sehingga sulit kamu
jangkau.
c. Teknik Servis
Servis adalah pukulan permulaan yang dilakukan oleh pihak yang
melakukan servis. Gerakan teknik servis bawah sebagai berikut:
1) Salah satu kaki di depan, badan agak ke depan.
2) Tangan kiri memegang bola, tangan kanan diayunkan ke belakang dan
memukul bola.
3) Pandangan ditujukan ke atas jaring ke lapangan lawan. Latihannya
dapat dilakukan dengan cara melakukan servis ke arah lapangan
sebanyak 10 kali. Kemudian dihitung bola yang masuk dan keluar.
d. Smash (Spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola
berada di atas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk
melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut:
awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir
11
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara
memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal
(2006,23). Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash
adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima
atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk
serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya
memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Teknik
Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif
sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang
biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika
mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur
kemampuan smash.
e. Membendung (Blocking)
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba
menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap
memblok yang benar adalah:
1) Jongkok, bersiap untuk melompat.
2) Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
3) Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi
kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian melakukan block.
Block ada dua macam. 1. block tunggal 2. block ganda Block tunggal
adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu orang pemain
Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang
pemain atau lebih. Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
block ganda antara lain adalah memadukan langkah kaki dan
kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan dan arah
pergerakan bola.
12
C. Peraturan Bola Volly
Cara melakukannya sebagai berikut:
1) Bentuklah 2 tim, 1 tim terdiri 4 orang.
2) Servis dilakukan pemain belakang sebelah kanan (sesuai peraturan pbvsi).
3) Setiap tim dapat menyentuh bola sebanyak 3 kali.
4) Permainan menggunakan sistem really point dengan jumlah 25 (game point).
D. Perlengkapan Bola Volly
a. Ukuran Lapangan
Lapangan untuk permainan bola voli mini berbentuk persegi panjang,
sama dengan lapangan bola voli biasa atau bola voli pantai. Ukuran lapangan
bola voli mini sebagai berikut.
1) Panjang : 12 meter
2) Lebar : 5,5 meter
3) Tinggi net putra: 2,10 meter
4) Tinggi net putri : 2 meter.
5) Alat : bola berat 230 - 250 gr
6) Net : panjang 7 meter dan lebar 90 cm
7) Untuk ukuran bola yang digunakan adalah nomor 4
8) Berat Bola 230-250 gram.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bola voli mini adalah modifikasi dari permainan bola voli standar yang
mengembangkan peraturan-peraturan agar menarik dan lebih mudah dipahami
serta ditujukan untuk siswa sekolah dasar. bola voli mini dikhususkan untuk anak-
anak usia 9 sampai 13 tahun. Permainan Bola voli mini di desain untuk 4 orang
pemain untuk setiap tim. Artinya, four versus four, yang di mainkan pada
lapangan dengan ukuran, panjang 12 meter dan lebar lapangan 5,5 meter.
Memainkan bola voli mini hanya boleh dilakukan dengan teknik yang
telah dipelajari. Setelah dapat melakukan teknik-teknik dasar bola voli mini,
selanjutnya dapat dimainkan dalam suatu permainan dengan mengikuti peraturan
yang sederhana.
B. Saran
Pemilihan materi ajar dan penyajiannya, bagi seorang guru pendidikan
jasmani merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani yang
telah dirumuskan. Untuk pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah dasar yang
seringkali memanfaatkan aktivitas olahraga-olahraga yang populer tentunya harus
dilakukan modivikasi serta penyesuaian dengan kondisi tahap tumbuh kembang
anak. Berangkat dari hal itu, bolavoli mini hadir menjadi sebuah tawaran untuk
dapat dijadikan sebagai salah satu materi yang bisa digunakan guru pendidikan
jasmani dalam menjalankan proses belajar mengajar pendidikan jasmani di
sekolah dasar.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://vollyballfull.blogspot.com/2016/10/bola-voli-mini-untuk-tingkat-sd-
berikut.htm
Indinapolis: Benchmark Press Inc.
Kurikulum Berbasis Kompetensi. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. Darwis. Ratinus. (1992). Olahraga pilihan
Bola Voli. Jakarta:
15