Perancangan Computerized Maintenance Management System
Perancangan Computerized Maintenance Management System
11
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ABSTRAK
PT.Petrokimia Gresik adalah perusahaan pupuk dengan salah satu produknya adalah ammonium sulfat(ZA)
Rencana kerja awal periode unit ZA I/III departemen produksi I tahun 2015 adalah 220.000 ton namun hanya
terpenuhi 188.052 ton, salah satu faktor penyebabnya adalah tingginya downtime mesin saat operasi.
Manajemen perawatan selama ini dilakukan perbaikan setelah terjadi kerusakan, data histories kerusakan
mesin digunakan sebagai pertimbangan tindakan perbaikan, namun dokumentasi penyimpanan kerusakan
mesin masih lembaran kertas sehingga karyawan pemeliharaan mengalami kesulitan memperoleh informasi
perawatan mesin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengukur performansi perusahaan
menggunakan overall equipmet efectivness, dilanjutkan membuat fault tree analysis untuk mengetahui faktor
kegagalan mesin dan membuat rancang bangun computerized maintenance management system. Hasil
penelitian ini adalah diketahui kondisi perusahaan masih terdapat ruang untuk diperbaiki, terdapat
identifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pada mesin produksi yang kemudian diimplementasikan
kedalam microsoft access sebagai program computerized maintenance management system yang digunakan
oleh kepala divisi, operator mesin, dan karyawan pemeliharaan dalam perbaikan manajemen perawatan
mesin.
KataKunci:
Tabel 1. Perbandingan Target Produksi 2015
1. Pendahuluan (Lanjutan)
No Bulan Target Produksi (ton) Produksi Aktual (ton)
PT. Petrokimia gresik merupakan 7 Juli 19.250 5.010
anggota perusahaan dari perserikatan pupuk 8 Agustus 19.250 9.766
indonesia holding company yang harus mampu 9 September 19.000 18.052
10 Oktober 19.250 18.316
memenuhi kebutuhan subsidi pupuk petani 11 November 19.000 15.169
indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah, 12 Desember 11.000 12.864
Jumlah 220.000 188.052,0
salah satu produk pupuk subsidi adalah pupuk
ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang diproduksi
di departemen produksi I unit kerja ZA I/III. Perawatan adalah bentuk kumpulan dari
Kegiatan produksi dilakukan secara terus berbagai tindakan yang dilakukan untuk
menerus untuk memperoleh target produksi menjaga maupun memerbaiki sampai berada
yang ditetapkan, realisasi produk yang pada kondisi yang diinginkan [1].Manajemen
dihasilkan tidak mencapai target produksi perawatan mesin pada tempat penelitian
seperti pada Tabel 1. dilakukan setelah terjadi kerusakan mesin dan
masih menggunakan lembaran kertas yang
Tabel 1. Perbandingan Target Produksi 2015 mengakibatkan karyawan pemeliharaan
No Bulan Target Produksi (ton) Produksi Aktual (ton)
1 Januari 19.250 18.750 kesulitan melakukan pencarian data kerusakan
2 Februari 17.500 15.295
3 Maret 19.250 18.745
mesin dalam kegiatan perbaikan akibat
4 April 19.000 16.785 informasi yang disediakan tidak tersusun rapi
5 Mei 19.250 17.842 dan rentan terhadap hilangnya informasi.
6 Juni 19.000 15.506
Berikut merupakan data histories mati pabrik
pada tahun 2015 yang memengaruhi
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 5 NO. 11
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ketidaktercapaian unit kerja mencapai target 1. Studi Lapangan
produksi pada Tabel 2. Melakukan observasi langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan informasi
Tabel 2. Data Shut Down Pabrik Tahun 2015 yang ada di departemen produksi 1 unit
Total Mati
Total kerja ZA I/III PT. Petrokimia Gresik.
Bulan Bulan Mati 2. Studi Literatur
(menit)
(menit)
Januari 1526,4 Juli 32293,44 Hasil dari tahap studi lapangan perlu
Februari 10141,92 Agustus 22609,44 didukung oleh studi pustaka dengan
Maret 1602,72 September 434,88 mengumpulkan teori yang berhubungan
April 4963,68 Oktober 1346,4
Mei 2688,48 Nopember 18165,6 dengan permasalahan yang akan diteliti
Juni 10317,6 Desember 11296,8 sebagai referensi. Sumber pustaka
diperoleh dari buku, laporan penelitian,
Perancangan sistem informasi jurnal, dan sumber lainnya.
manajemen perawatan diperlukan dalam 3. Identifikasi Masalah
mendukung kegiatan perawatan mesin dengan Tahap identifikasi masalah untuk
adanya informasi dan rekapitulasi data yang mengetahui permasalahan pada unit kerja
informatif dapat mengurangi kesalahan dan ZA I/III PT. Petrokimia Gresik, terutama
kesalahan dalam menganalisa dan melakukan dalam bidang perawatan mesin dan
rekomendasi perbaikan terhadap mesin yang sistem informasi yang asedang berjalan.
dirasa akan mengalami kerusakan Perancangan 4. Perumusan Masalah
sistem informasi manajemen perawatan pada Dari identifikasi masalah yang ada
unit kerja ZA I/III dilakukan dengan mengukur kemudian disusun rumusan masalah
performansi perusahaan menggunakan Overall sesuai dengan kondisi nyata di PT.
Equipment Effectiveness yang selanjutnya Petrokimia Gresik.
dilakukan analisis faktor sebab akibat 5. Tujuan Penelitian
kegagalan menggunakan diagram Fault Tree Tujuan penelitian perlu ditetapkan karena
Analysis. FTA adalah metode analisa, dimana digunakan sebagai acuan dalam
terdapat suatu kejadian yang tidak diinginkan menentukan tingkat keberhasilan dari
yang disebut dengan undesired event terjadi rancangan sistem yang dibuat, serta
pada suatu sistem [2]. Computerized menjaga agar penulisan skripsi dapat
Maintenance Management System (CMMS) dilakukan secara sistematis dan tidak
adalah sebuah program perangkat lunak menyimpang dari permasalahan yang
komputer yang terintegrasi untuk dirancang dan dibahas.
dikembangkan dalam membantu pengelolaan 6. Pengumpulan Data
kegiatan pemeliharaan [3]. Adanya Pengumpulan data kegiatan yang
perancangan usulan perbaikan ini diharapkan dilakukan dalam penelitian untuk
mampu memperbaiki aktivitas perawatan mesin mendapatkan informasi yang dibutuhkan
yang selama ini dilakukan sehingga di lokasi penelitian yang mendukung
ketersediaan mesin pada saat kegiatan produksi kegiatan penelitian melalui interiew,
dapat berada pada kondisi yang optimal observasi dan dokumentasi.
7. Analisis dan Pengolahan data
2. Metode Penelitian Pengolahan data yang dilakukan adalah
Metode yang digunakan dalam sebagai berikut:
penelitian ini adalah software prototyping. a. Menghitung performansi
Prototyping merupakan metodologi perusahaan menggunakan overall
pengembangan software yang menitik-beratkan equipment effectiveness
pada pendekatan aspek desain, fungsi, dan user b. Menganalisis faktor-faktor
interface. Hasil dari penelitian ini dapat kerusakan pada mesin perusahaan
digunakan sebagai software untuk membantu c. Membuat rancang bangun
kegiatan manajemen perawatan mesin pada unit computerized maintenance
kerja perusahaan. management system
8. Perancangan sistem
2.1 Langkah-langkah Penelitian Pada tahap ini dilakukan analisis untuk
Langkah-langkah dalam melakukan mengetahui segala sesuatu yang
penelitian adalah sebagai berikut : dibutuhkan oleh sistem. Dilanjutkan
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 5 NO. 11
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
dengan melakukan Planning untuk menghitung nilai availability rate dengan
membuat tujuan dari pembuatan rumus sebagai berikut :
program, analysis untuk mengidentifikasi Operating time
entitas yang terlibat didalam prototype, Availability (%) = 𝑥100% (pers.1)
Loading time
Design untuk memberikan gambaran
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑒 bulan Januari (%)
umum sistem yang akan dibangun, (41585 − 1526,4)
implementation untuk menerapkan hasil = 𝑥 100%
41585
dari desain yang dirancang , dan testing 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑒 bulan Januari (%) = 96,33%
untuk menguji kesesuaian dengan desain
dan sistem nyata menggunakan microsoft Nilai availability rate terdapat 8 bulan
access. Microsoft Access merupakan memperoleh nilai dibawah standart JIMP
program pengolahan database yang yang ditetapkan sebesar 90% dan yang
populer dikarenakan kemudahannya tekecil pada bulan Juli sebesar 22%.
dalam pengolahan data [4] 2. Perhitungan Performance Rate
9. Kesimpulan dan saran Perhitungan performance rate digunakan
Tahap kesimpulan dan saran merupakan untuk mengukur seberapa efektif
tahap akhir dari penelitian ini. Berisi peralatan produksi yang digunakan dalam
kesimpulan dari hasil penelitian dan menghasilkan produk berdasarkan data
saran dari penelitian yang telah pada tabel 4.
dilakukan.
Tabel 4. Performance Rate Tahun 2015
Waktu
3. Analisis dan Pengolahan Data Actual Kapasitas
Siklus Waktu Operasi
Performa
Bulan Output (Ton/Hari nce Rate
Pada bab ini akan dilaksanakan analisa (ton) )
(Ton/M (Menit )
(%)
enit)
dan pengolahan data pada tempat pelaksanaan Januari 18.750 720 0,473 40.058,60 95,32%
penelitian yang bertujuan sebagai tahap awal Feb 15.295 720 0,473 28.563,08 83,55%
Maret 18.745 720 0,473 39.982,28 95,30%
kegiatan perancangan computerized April 16.785 720 0,473 35.181,32 88,40%
maintenance management system. Mei 17.842 720 0,473 38.896,52 90,71%
Juni 15.506 720 0,473 29.827,40 81,66%
Juli 5.010 720 0,473 9.291,56 25,47%
3.1 Pengukuran Performasi Agustus 9.766 720 0,473 18.975,56 49,65%
Sept 18.052 720 0,473 39.710,12 95,07%
Pengukuran performansi produksi Oktober 18.316 720 0,473 40.238,60 93,12%
menggunakan OEE untuk mengukur nilai Nov 15.169 720 0,473 21.979,40 79,88%
Des 12.864 720 0,473 30.288,20 65,40%
performansi mesin produksi yang akan dinilai
yaitu availability, performance, dan quality. Berdasarkan hasil performance rate nilai
1. Perhitungan Availability Rate performance rate yang didapatkan dari
Perhitungan availability rate digunakan contoh perhitungan seperti pada
utuk menunjukan kesiapan peralatan perhitungan pada bulan desember sebagai
untuk berproduksi ditunjukan pada tabel berikut
3. 𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
= 𝑥 100 (pers.2)
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
Tabel 3. Waktu Produksi dan Downtime 12864
= 𝑥 100%
Rencana Rencana
0,473𝑥30288,2
Bulan kerja Perbaikan
Downtime Availability = 65,40%
(menit) Rate (%)
(menit) (Menit)
Data Tanda
Tabel 8. Daftar Entitas
Data Keruskan
Operator Mesin
Kerusakan Mesin
Data Keruskan
Mesin Kerusakan Mesin
Entitas Atribut
Mesin
(*)Nomor_komponen, Nama_komponen,
Komponen
Data Mesin
Data
Perawatan Kode_mesin, spesifikasi, satuan
Data Mesin
Data Komponen
Mesin Sistem
Data Komponen
Kegagalan
Data Karyawan
Mesin
Mesin
Nomor_komponen,
Keruskan Mesin
Histories
Data Mesin
Data Keruskan
Komponen Jadwal_perb (*)Nomor_jadwal, NIK, Nomor_registrasi,
Mesin
Laporan tindakan
Jadwal Perbaikan
perbaikan mesin
aikan tanggal rencana, catatan
Mesin
Kepala Divisi Karyawan
(*)Nomor_FTA, Nomor_penyebab,
Karyawan FTA
Pemeliharaan Nomor_kegagalan , Nomor_tindakan
Laporan Perbaikan mesin Penyebab (*)Nomor_penyebab, Deskripsi_penyebab
Gambar 1. Data Flow Diagram Level 0 User (*)Kode_user, NIK, Password
Tindakan (*)Nomor_tindakan, Deskripsi tindakan
Order_perba (*)Nomor_Registrasi, , waktu, NIK,
2. Process Modelling ikan status_mesin, nomor_tanda
Tanda_kerus (*)nomor_tanda, identifikasi_tanda ,
Process modelling merepresentasikan akan nomor_peyebab
fungsi dari aturan yang berlaku pada
perawatan mesin di bagian ZA I/III 2. Desain Database Fisik
seperti pada tabel 7. Desain database fisik merupakan
langkah untuk mempresentasikan desain
Tabel 7. Process Modelling database logis kedalam bentuk aktual
Proses Aturan proses
ditunjukan pada tabel 9, dalam hal ini
1. Operator mesin melaporkan kerusakan mesin
kedalam computerized maintenance management disesuaikan dengan Microsoft Access
Permintaan tindakan
Output
informasi rekomendasi tindakan perawatan kepada
Verifikasi merupakan kegiatan untuk karyawan pemeliharaan.
memeriksa kesesuaian logika kerja program 3. Kepala divisi :Kepala divisi memeroleh informasi
dengan logika diagram alur yang telah laporan kerusakan dan perbaikan yang dilakukan di
unit bagian kerja
direncanakan Proses yang dapat dilakukan oleh sistem yaitu :
1. Verifikasi model data 1. Sistem mampu menyajikan data sesuai dengan kriteria
yang diinginkan oleh user
Proses
Verifikasi model data bertujuan untuk 2. Sistem mampu memberikan bantuan pemilhan
memeriksa kesesuaian implementasi tindakan perbaikan kepada user
program sudah sesuai dengan alur proses 3. Sistem mampu menyimpan data yang diberikan oleh
user kedalam database
informasi yang telah didesain pada Data Sistem memiliki flexibilitas perubahan data yang
Performa
Flow Diagram. dibatasi oleh hak akses berdasarkan pengguna.
nce
2. Verifikasi Database Logis Sistem juga mampu dioperasikan selama kegiatan
produksi berlangsung karena menggunakan perangkan
Verifikasi pada database logis dilakukan personal computer
dengan cara membandingkan desain Hak akses untuk mendapatkan informasi data maupun
Control
database logis yang telah disajikan dalam mengubah data dibatasi oleh username dan password
masing-masing karyawan. Serta memiliki hierarki
bentuk entity relationship diagram yang menu sebagai pembagian kebutuhan informasi.
terdapat daftar entitas dan atribut.
3. Verifikasi Form
Verifikasi form dilakukan dengan cara 4.5 Uji Prototype
membandingkan desain form, berikut Pengujian prototype computerized
merupakan hasil dari verifikasi form maintenance management system dilakukan
seperti pada gambar 2. untuk mengetahui hasil dari perencanaan yang
telah ditentukan di awal pembuatan sistem
informasi. Uji prototype dilakukan untuk
mengetahui seberapa pengaruh perubahan yang
dilakukan terhadap sistem lama pada unit
bagian kerja ZA I/III dalam melakukan
pengolahan informasi perbaikan mesin. Uji
prototype dilakukan dengan cara menganalisis
hasil menggunakan tabel PIECES yang dapat
dilihat pada Lampiran 2.
Gambar 2. Contoh Form Hasil uji prototype diketahui bahwa
sistem yang dirancang terdapat fitur-fitur yang
4.4 Uji Validasi mampu menjawab kekurangan an kebutuhan
Validasi merupakan langkah yang sistem berdasarkan dari 5 kriteria yaitu kriteria
dilakukan dengan cara menguji sistem performance, kriteria information, criteria
informasi yang telah dirancang untuk dilakukan economy, kriteria control, dan kriteria service.
pemeriksaan kesesuaian dengan sistem nyata Dari hasil tersebut telah menunjukan dampak
ditunjukan pada tabel 10. dari peningkatan perbaikan pada sistem lama
yang mampu meningkatkan kinerja dari
Tabel 10. Validasi Program
Kategori Deskripsi validasi
unitkerja ZA I/III dalam melakukan kegiatan
1. Operator mesin : Oprator mesin dapat memberikan perawatan mesin.
informasi data kerusakan mesin pada saat meminta
perbaikan mesin
2. Karyawan pemeliharaan : Karywan pemeliharaan 4.6 Analisa Hasil
Input
Or
Vibrasi tinggi pada mesin centrifuge Temperatur mesin tinggi Mesin centrifuge tidak bekerja
Or
Or
Or
Lampiran 1. Fault Tree Analysis Mesin Centrifuge
Or
Feeding Material
Banyak Pipa
dari penggangg Mounting Dinamo Power
kerak Drive baut Oil Tank Coling V-belt V-belt
Hopper u masuk valve bermasala suplly
disekitar putus level habis Water putus kendor
terlalu kedalam macet
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
lembaran kertas rawan untuk sobek, basah, otomatis dan tersusun rapi sesuai dengan
hilang akibat ketidak telitian kode dan otomatis data akan tersimpan
Pencatatan yang manual dapat berakibat dalam database yang terintegrasi antar
terjadi human error sehingga kondisi informasi. Yang dapat digunakan sewaktu-
lapangan dan rekomendasi tidak sesuai waktu dalam permintaan usulan keputusan
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 5 NO. 11
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pada sistem lama cenderung berpengaruh User dari sistem baru dapat membuat report
terhadap ketidak mudahan dalam sesuai informasi yang dibutuhkan serta
pengambilan keputusan tindakan setiap user memiliki hak akses tersendiri
perbaikan karena keterbatasan informasi dalam mengelola informasi.
yang disajikan. Terdapat pencarian tindakan perbaikan
mesin berdasarkan database Fault Tree
Analysis yang memudahkan karyawan
Service