Anda di halaman 1dari 15

VI.

BALOK KOLOM

Komponen struktur seringkali menderita kombinasi beberapa


macam gaya, contohnya Balok Kolom.
Pada balok kolom, dua macam gaya bekerja bersamaan yaitu
momen lentur dan gaya aksial (tekan atau tarik).

1. Kombinasi momen lentur dg gaya aksial tarik

Berdasarkan besarnya gaya


tarik aksial, ada 2 kondisi :
a. Seluruh penampang
mengalami tarik
b. Kombinasi ; tekan (atas)
dan tarik (bawah)
Pada sisi tarik (bawah) dari kondisi a dan b, perenc balok kolom hrs
didasarkan pers (1) kemudian dpt digambarkan menjadi diagram (Gambar
2) berikut:
Tu M ux
  1,00...............................................(1)
tT b M s
' '

dengan:
Tu = Gaya tarik terfaktor
Mux = Momen lentur terfaktor
Ms’ = Tahanan lentur terkoreksi
arah sb-x (Mx’) dg faktor
stabilitas (CL) = 1,00.
Фt = 0,80
Фb = 0,85
T’ = Tahanan tarik terkoreksi
Perenc sisi tekan (atas) dr kondisi (b) hrs didasarkan pd pers 2.
Komponen str tdk persegi
 d  panjang, faktor d/6 (d = tinggi
 M ux  Tu 
 6 
 1,00......................(2) komp str) diganti dg Sx/A1
b M x'
(perbandingan modulus pnp thd
sb kuat dan luas bruto).

2. Kombinasi momen lentur dg gaya aksial tekan.


Balok kolom dg beban merata pd arah lateral dan gaya tekan aksial hrs
diperhit thd pengaruh pembesaran momen lentur akibat timbulnya defleksi
lateral (P-Δ effect).
Balok kolom hrs direnc berdasar pers 3 berikut.
2
 Pu  M mx
 
' 
  1,00 .......... .......... (3) semua suku hrs
  c P   b M x
'
diambil positif.

dengan:
Pu = gaya tekan aksial
P’ = tahanan tekan terkoreksi utk tekuk thd sb lemah bila beban
yg bekerja adlh gaya tekan murni
Mmx = momen terfaktor termasuk pengaruh orde kedua
Mx’ = tahanan lentur terkoreksi dg faktor koreksi (Cb) = 1,00.
Фc = 0,90

Bila tdk digunakan analisis orde kedua, maka momen terfaktor Mmx ditent
menggunakan metode pembesaran momen yg memperhit faktor pembesaran
thd momen orde pertama akibat beban terfaktor yg tdk menimbulkan goyangan
(Mbx) dan faktor pembesaran thd momen orde pertama akibat beban terfaktor
yg menimbulkan goyangan (Msx).
Keterangan:
M mx  B bx M bx  B sx M sx
Bbx & Bsx = faktor pembesaran
momen.
C mx Jika komponen str dpt bergoyang
B bx   1, 00
 Pu  (tanpa pengaku) = dihitung dg pers
 1  
 c Pex  disamping.

1
B sx   1, 00 Komponen str yg tdk dpt bergoyang
1   u
 P  (dg pengaku), Bsx = 0


  c  Pex 

dengan:
Pex = tahanan tekuk kritis thd sb kuat ( x – x )
ΣPu = jumlah gaya aksial tekan terfaktor akibat gravitasi utk seluruh kolom
pd satu tingkat yg ditinjau.
ΣPex = jumlah tahanan tekuk kritis kolom bergoyang pd satu tingkat yg
ditinjau.
Koefisien Cmx ditent sbb:
a). Komp str tekan yang:
- terkekang thd semua translasi pd sambungan2nya
- terkekang thd rotasi pd kedua ujungnya
- tdk ada gaya transversal diantara kedua ujungnya
maka pd arah bidang lentur yg sedang ditinjau berlaku:

 M1  M1/M2 = perbandingan momen ujung


C m  0,60  0, 40   terkecil thd momen ujung
 M2  terbesar.
= bernilai negatif utk kondisi
kelengkungan tunggal.

b). – Komponen str yg kedua ujungnya terkekang thd rotasi, Cm = 0,85


-- Komponen str yg kedua ujungnya tak terkekang thd rotasi, Cm = 1,00.
3. Contoh perenc balok kolom.

Contoh 1.
Balok kolom dg pembebanan spt gambar terbuat dari kayu 50/120 dg kode
E21. Beban merata dr kombinasi pembebanan 1,2D+1,6L, sedangkan beban
aksial tarik dr kombinasi pembebanan 1,4D. Apabila semua faktor koreksi
dianggap = 1,00, tunjukkan apakah balok kolom mampu mendukung beban
tsb?

Penyelesaian:
Data kayu mutu E21 : Fb = 56 MPa, dan Ft = 47 MPa.
Momen akibat beban terbagi merata:

Mux = wL2/8 = (2 x 30002)/8 = 2,25 kNm


Kontrol sisi tarik (bawah):
T’ = CM.Cr.Cpt.CF.Ft’An (luas netto diasumsikan 75% luas bruto)
= 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 47 x 0,75 x 50 x 120 = 211,15 kN

Fbx’ = Fbx = 56 MPa

Ms’ = Sx.Fbx’ = 1/6 (50 x 1202) x 56 = 6,72 kNm

Pers interaksi :

Tu M ux
  1,00
 t T '
 b M s
'

30 2 , 25
  1, 00
0 , 6 x 0 ,8 x 211 ,15 0 ,8 x 0 ,85 x 6 , 72
0 , 29  0 , 49  1, 00
0 , 78  1, 00 .......... .......... .OK !
Kontrol sisi tekan (atas):

Karena nilai d/b = 2,4 ≥ 2,00, balok terlentur pd sb kuatnya, dan tdk ada
pengekang lateral pd balok, maka kontrol tahanan lentur (Mx’) dihit dg
memperhatikan faktor koreksi stabilitas balok (CL).

Menghit faktor stabilitas balok (CL).


Sx = (bd2)/6 = (50 x 1202)/6 = 120.000 mm3
Mx* = Sx.Fbx’ = 120.000 x 56 = 6,72 kNm
lu/d = 3000/120 = 25
Karena lu/d ≥ 14,3 maka:
le = 1,63lu + 3d = 1,63 x 3000 + 3 x 120 = 5.250 mm

Rasio kelangsingan (Rb):

le d 5250 x120
Rb  2
 2
 15 ,87 (  50) .......... .....OK!
b 50
E y' 05  0 ,69 E w'  0 ,69 x 20000  13 .800 MPa
db 3 120 x 50 3
Iy    1 .250 .000 mm 4
12 12
Iy 1250000
M e  2, 40 E y 05
'
 2, 40 x13800  7 ,88 kNm
le 5250
s M e 0,85 x 7 ,88
b    1,95
 b M x*
0,6 x 0,85 x 6,72
1   b 1  1,95
  1,55
2 cb 2 x 0,95
2
1  b 1  b  
CL      b  1,55  1,55 2  1,95  0,96
2 cb  2 cb  cb 0,95
Tahanan momen lentur terkoreksi (Mx’)
Mx’ = CL.Sx.Fbx’ = 0,96 x 120.000 x 56 = 6,45 kNm
 d   120 
 ux
M  Tu   2 , 25 x10 6
 30 x10 3 
 6 
  6   0,38  1,00 .......... ....OK !
 b M x
'
0,8 x 0,85 x 6,45 x10 6
Contoh 2.
Analisis kolom tengah pd portal bergoyang dg beban terfaktor seperti di
bawah. Semua batang tekan terbuat dr kayu dg mutu E21. Tekuk
kolom tegak lurus bidang gambar (pada sb bebas bahan, sb-y)
dianggap tdk terjadi. Gunakan faktor waktu (λ) = 0,80.
Penyelesaian:
Hasil analisis str pd kolom tengah:
Gaya tekan terfaktor (P) = 80 kN
Momen terfaktor yg tdk menimbulkan goyangan (Mbx) = 0 kNm
Momen terfaktor yg menimbulkan goyangan (Msx) = 30 kNm

Menghit tahanan tekan terkoreksi (P’)

 db3 2
I y  2 x  bd 0,5b  50 
 12 
 200x1003 2
 2 x  100x20050  50   433.333.333,33 mm4
 12 
 bd 3   100x2003 
I x  2 x   2 x   133.333.333,33 mm4
 12   12 
Luas bruto penampang kolom (A) = 2x(100x200) = 40.000 mm2

Modulus penampang (Sx) = Ix/0,5d = 133.333.333,33/(0,5x200)


= 1.333.333,33 mm3

Ix 133 .333 .333 ,33


Jari2 girasi (r ) =   57 ,735 mm
A 40000

Angka kelangsingan = ( K e L ) / r  2, 4 x 3000  / 57 ,735  124 ,7


Fc*  Fc  40 MPa
P0'  A . Fc*  40000 x 40  1600 kN
E 05'  E 05  0 , 69 . E w  0 , 69 x 20000  13800 MPa
 2 E 05' A 3 ,14 2 x13800 x 40000
Pe  2
 2
 350 kN
 Kl e  124 , 7
 
 r 
 s Pe 0 ,85 x 350
c    0 , 26
 c P0 '
0 ,8 x 0 , 9 x1600
1   c 1  0, 26
  0,7875
2c 2 x 0,8
1  c 1  c  c
2
0, 26
Cp       0,7875  0,7875 2   0, 244
2c  2c  c 0,8
P '  C p P0'  0, 244 x1600  390 , 4 kN
Menghit faktor pembesaran momen (Bsx)
1 1
B sx    1, 2
1   u
 P 


 1 
 40  80  40  
  c  Pex   0 , 9 3 x 350  
 
Menghit momen terfaktor termasuk pengaruh orde ke-2 (Mmx)

M mx  B bx . M bx  B sx . M sx

 0  1, 2 x 30
 36 kNm
Menghitung tahanan lentur terkoreksi (Mx’):
Karena balok telentur pd sb-x yg merupakan sb lemah penampang,
maka tahanan lentur terkoreksi arah x dihitung tanpa meninjau
faktor stabilitas balok (CL)

Fbx’ = Fbx = 56 MPa


Mx’ = Sx.Fbx’ = 1.333.333,33 x 56 = 74,67 kNm

Pers interaksi kolom tengah:

2
 Pu  M mx
 
' 
  1,00
  c P   b M x
'

2
 80  36
    0,79  1,00 .......... ........OK !
 0,8 x 0,9 x390 ,4  0,8 x 0,85 x 74,67

Anda mungkin juga menyukai