Daftar materi
1.
yang sulit
2 2.
dipahami di
modul ini
Daftar materi
1. ….
yang sering
3 2. …
mengalami
miskonsepsi
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
PETA KONSEP MODUL 1: TATA BAHASA
KEGIATAN BELAJAR 1: EJAAN DAN DAN TANDA BACA
Tanda Tanda
Kurung ((...))
Tanda
Huruf Koma (,)
Kapital Tanda
Baca Tanda Petik
Dua (“...”)
Tanda Titik
Koma (;)
Huruf
Cetak
Tanda Petik
Tebal
Tunggal
Tanda Titik (‘...’)
Dua (:)
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
Judul Modul
MODUL 1 TATA BAHASA
Judul Kegiatan
KATA DAN PROSES PEMBENTUKANNYA
Belajar (KB)
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
C. Pengertian Kategorisasi Kata
Kosakata adalah perbendaharaan kata. Artinya, kosakata adalah kumpulan
beragam kata dalam bahasa Indonesia. Kata dirujuk sebagai satuan bahasa
yang dapat berdiri sendiri.
Kata merupakan satuan terbesar dalam unit analisis, sedangkan dalam kajian
sintaksis kata merupakan satuan analisi terkecil.
Kata dikategorikanmenjadi sembilan, yaitu sebagai berikut.
1. Kategori Verba
Kata verba merupakan kata yang menyatakan makna perbuatan,
pekerjaan, tindakan, proses atau keadaan. Verba disebut juga kata kerja.
Kata verba dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Verba asal
Verba asal adalah verba yang dapat berdiri sendiri tanpa afiks. Verba
ini dapat dipakai dalam klausa atau kalimat, baik bahasa formal
maupun nonformal.
b. Verba Turunan
Verba turunan adalah verba yang dibentuk melalui transposisi,
pengafiksasian, reduplikasi (pengulangan), atau pemajemukan
(pemaduan).
2. Kategori Nomina
Kata nomina yaitu kata benda. Kata nomina duibagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
a. Nomina dasar
Nomina dasar terdiri dari satu morfem.
b. Nomina turunan
Nomina turunan dapat terbentuk melalui afiksasi, perulangan, atau
pemajemukan.
3. Kategori Adjektiva
Adjektiva adalah kata yang berfungsi memberikan keterangan khusus
untuk nomina dalam kalimat.
Adjaktiva dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Adjektiva predikatif adalah adjektiva yang dapat menempati posisi
predikat dalam klausa
b. Adjektiva atribut yaitu adjektiva yang mendampingi nomina dalam
frase nominal.
4. Kategori Adverbia
adverbia atau kata keterangan merupakan kata yang menjelaskan verba,
adjektiva, atau adverbia lain Adverbia kualitatif yaitu menggambarkan
makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat, atau mutu
a. Adverbia kuantitatif yaitu menggambarkan makna yang berhubungan
dengan jumlah
b. Adverbia limitatif yaitu kata keterangan yang maknanya berhubungan
dengan pembatasan.
c. Adverbia frekuentatif, yaitu kata yang maknanya berhubungan dengan
tingkat kekerapan terjadinya sesuatu
d. Adverbia waktu, yaitu kata yang maknanya berhubungan dengan
waktu terjadinya peristiwa. Contoh adverbial waktu
e. Adverbia cara, yaitu kata keterangan yang maknanya berhubungan
dengan cara sesuatu peristiwa berlangsung atau terjadi.
5. Kategori Preposisi
Kategori preposisi merupakan kata penunjuk arah atau tempat. Secara
sintaksis, preposisi digunakan di depan kategori lain, terutama nomina.
Proposisi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Preposisi dasar yang sebagai preposisi tidak dapat mengalami proses
morfologis.
b. Preposisi turunan terbagi atas gabungan preposisi dan preposisi,
kemudian gabungan preposisi dan nonpreposisi
6. Kategori Konjungsi
Konjungsi merupakan kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan
yang lain dalam konstruksi hipotasis, dan selalu menghubungkan dua
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
satuan lain atau lebih dalam konstruksi.
Konjungsi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Konjungsi intrakalimat, yaitu konjungsi yang menghubungkan satuan-
satuan kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan
klausa.
b. Konjungsi ekstrakalimat terbagi atas konjungsi intratekstual dan
konjungsi ekstratektual.
7. Kategori Pronomina
Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina
lain. Pronomina dibagi menjadi tiga yaitu, sebagai berikut.
a. Pronomina persona
b. Pronomina penunjuk
c. Pronomina penanya
8. Kata Tugas
Kata tugas merupakan istilah bagi kelas kata yang tidak termasuk kelas
kata verba, nomina, adjektiva, dan numeralia
a. Interjeksi adalah kategori yang bertugas mengungkap perasaan
pembicara
b. Artikula adalah katagori yang mendampingi nomina dasar
c. Partikel adalah kata tugas yang tidak dapat diterjemahkan secara pasti
maksudnya
d. Interogatif atau kata-kata tanya. Misalnya apa, siapa, bagaimana.
Daftar materi
3.
yang sulit
2 4.
dipahami di
modul ini
Daftar materi
3. ….
yang sering
3 4. …
mengalami
miskonsepsi
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
PETA KONSEP MODUL 1: TATA BAHASA
KEGIATAN BELAJAR 2: KATA DAN PROSES PEMBENTUKANNYA
Advervia Kuantitatif
Sufiks
Preposisi Dasar
Kata Ulang Berubah Preposisi
Redup
Bunyi/Dwilingga Preposisi Turunan
likasi
Konjungsi Intrakalimat
Kata Ulang Dwipurwa Konjungsi
Konjungsi Entrakalimat
Kata Ulang Fonologis
Pronomina Persona
Pronomina
Kata Ulang Idiomatis Pronomina Petunjuk
Interinjeksi
Kata
Tugas Artikula
Pemajemukan
Partikel
Introgatif
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
Judul Modul
MODUL 1 TATA BAHASA
Judul Kegiatan
KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA
Belajar (KB)
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
penanda dan diikuti kata atau kelompok kata (bukan klausa) sebagai
petanda.
7. Frasa konjungsi yaitu frasa yang ditandai adanya konjungsi atau kata
sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagai petanda
D. Klausa
Klausa merupakan satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang
kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P). Klausa adalah satuan
gramatik yang unsurunsurnya minimal terdiri atas subjek-predikat dan
maksimal terdiri atas subjekpredikat-objek-pelengkap-keterangan
1. Klausa lengkap yaitu klausa yang terdiri atas S dan P
2. Klausa tidak lengkap yaitu yang tak memiliki S
E. Jenis-Jenis Klausa
1. Penggolongan klausa berdasarkan struktur internnya.
a. Klausa Subjek
b. Klausa Predikat
2. Penggolongan klausa berdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara
gramatik menegatifkan P
a. Klausa positif
Klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata negatif yang
secara gramatik menegatifkan P
b. Klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata-kata negatif. Secara
gramatik menegatifkan P
3. Penggolongan klausa berdasarkan kategori kata atau frasa yang
menduduki fungsi yaitu sebagai berikut.
a. Klausa nominal yaitu klausa yang P nya terdiri atas kata atau frasa
golongan N
b. Klausa verbal yaitu klausa yang P nya terdiri atas kata atau frasa
golongan V
c. Klausa bilangan yaitu klausa yang P nya terdiri dari kata atau frasa
golongan bilangan
d. Klausa depan atau klausa preposisional yaitu
klausa yang P nya terdiri dari frasa depan yaitu frasa yang diawali oleh
kata depan sebagai penanda
F. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang memuat pikiran secara utuh.
G. Jenis Kalimat
Berdasarkan isi atau fungsinya, kalimat dibagi menjadi empat, yaitu sebagai
berikut.
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah bertujuan meemberikan perintah kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu. Secara tertulis, kalimat ini diakhiri dengan tanda
seru (!).
2. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang sekadar memberikan informasi.
Dalam penulisan, kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.)
3. Kalimat Tanya
Kalimat tanya bertujuan memperoleh suatu informasi atau reaksi
(jawaban). Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?)
4. Kalimat Seruan
5. Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan
perasaan ‘yang kuat’ atau ungkapan untuk peristiwa mendadak.
Penggolongan kalimat yaitu sebagai berikut.
1. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Pengucapan
a. Kalimat langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan
ucapan orang. Kalimat langsung memberitakan bagaimana ucapan dari
orang lain (orang ketiga).
b. Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali
ucapan atau perkataan orang lain
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
2. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Stuktur Gramatikal (Jumlah Klausa)
a. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu klausa dan terdiri
atas satu subjek serta satu predikat.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang
saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi.
1) Kalimat majemuk setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal dan
kedudukan tiap kalimat sederajat.
2) Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kalimat bebas dan
satu suku kalimat yang tidak bebas.
3. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Unsur Kalimat
a. Kalimat lengkap
Kalimat lengkap sekurang-kurangnya terdiri dari satu subjek dan satu
predikat.
b. Kalimat tidak lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena
hanya memiliki subjek saja, atau predikat saja, atau objek saja, atau
keterangan saja.
4. Penggolongan Kalimat Berdasarkan Susunan Subjek dan Predikat
a. Kalimat inversi
Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya.
b. Kalimat versi
Kalimat versi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya
sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Daftar materi
5.
yang sulit
2 6.
dipahami di
modul ini
Daftar materi
5. ….
yang sering
3 6. …
mengalami
miskonsepsi
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
PETA KONSEP MODUL 1: TATA BAHASA
KEGIATAN BELAJAR 3: KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA
Predikat F.E Koordinatif
Subjek
Fungtor F.E Atribut
Kalimat Objek
Keterangan F.E Apositif
Frasa Endosentris
Frasa Verba
v Klausa Positif
Ada Tidaknya
Kata Negatif
Kalimat dan Klausa Negatif
Proses Klausa
Pembentukannya
Klausa Nomina
Klausa Verba
Kategori Fungsi
Kata
Klausa Bilangan
Kalimat Perintah
Kalimat Berita
Isi dan fungsinya
Kalimat Tanya
Kalimat Seruan
Kalimat Langsung
Pengucapan
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat Majemuk
Kalimat Kalimat Tunggal Setara
Strktur Gramatikal
(Jumlah Klausa)
Kalimat Majemuk Kalimat Majemuk
Bertingkat
Kalimat Lengkap
Unsur Kalimat
Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat Inversi
Susunan Subjek
Dan Predikatnya
Kalimat Versi
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA
Judul Modul
MODUL 1 TATA BAHASA
Judul Kegiatan KALIMAT EFEKTIF
Belajar (KB)
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
6. Kepaduan
Kepaduan berkaitan dengan keselerasan pernyataan dalam kalimat agar
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
7. Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Daftar materi
7.
yang sulit
2 8.
dipahami di
modul ini
Daftar materi
7. ….
yang sering
3 8. …
mengalami
miskonsepsi
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021
PETA KONSEP MODUL 1: TATA BAHASA
KEGIATAN BELAJAR 4: KALIMAT EFEKTIF
Ejaan yang
Disempurnakan Tidak Ambigu Prinsip-Prinsip
(EYD) Kalimat Efektif
Kesepadanan Kelogisan
SRIWAHYUNI_LK-1_PPG_2021