KLAUSA
KELOMPOK 1
PAH 4B
NA
KELOMPOK
MA
0 KADEK SENTANA ADI 1
1
SAPUTRA
0 2111011022
PUTU ARI
2
WIDIARTHA
0 2111011029
NI KADEK HARI
3
ASTINA DEWI
2111011039
TOPIK
PEMBAHASAN
FRASE DALAM
01 BAHASA BALI
02 KLAUSA DALAM
BAHASA BALI
PENGERTI
FRASE AN
01
Tipe Konstruksi Endosentrik
Konstruksi endosentrik ialah suatu konstruksi yang terdiri dari suatu pepaduan antara dua
kata atau lebih yang unsur-unsurnya mempunyai fungsi yang sama dengan salah satu
atau semua unsur langsungnya.
Contoh:
(1) Tamiü agung 'Tamu agung’
(2) tambah wiadin arit 'cangkul dan sabit’
(3) jukut-jukutan wiadin woh-wohan 'sayur-sayuran dan buah-
buahan’
(4) Ratu anom 'raja muda’
(5) anak sugih 'orang kaya'
TIPE-TIPE
FRASE
(a) Tipe Konstruksi Endosentrik yang Atributif
Suatu frase termasuk dalam tipe konstruksi endosentrik yang atributif apabila
frase itu mempunyai fungsi yang sama dengan salah satu dari unsur
langsungnya. Unsur yang sama fungsinya itu disebut "unsur pusat" dan yang
tidak sama disebut "atribut".
Contoh:
(1) bunga emas tulen 'bunga emas murni’
(2) anak tiwas 'orang miskin’
(3) anak gelem 'orang sakit’
(4) gunung Mahameru 'gunung Mahameru’
(5) peken cenik 'pasar kecil'
Tipe Konstruksi Endosentrik
ATRIBUTIF
(a) Frase Benda
Frase benda (frase nominal) adalah semua frase yang unsur langsungnya berupa
kata golongan nominal atau yang unsur pusatnya berupa kata golongan nominal.
ATRIBUTIF
(b) Frase Kerja
Frase kerja adalah frase yang unsur pusatnya berupa kata kerja.
1. Kata Kerja + Kata Penjelas
Contoh: malaib dogen, kendel masi
2. Kata Penjelas + Kata Kerja
Contoh: suba manakan, konden masiram
(c) Frase Sifat
Frase sifat adalah frase yang unsur pusatnya berupa kata sifat.
1. Kata Sifat + Kata Penjelas
Contoh: satia pisan, galak gati
2. Kata Penjelas + Kata Sifat
Contoh: nenten kimud, paling polos
TIPE-TIPE
FRASE
(b) Tipe Konstruksi Endosentrik yang Koordinatif
Apabila suatu frase mempunyai fungsi atau kelas kata yang sama dengan semua
unsur langsungnya, maka frase ini termasuk tipe konstruksi endosentrik yang
koordinatif. Dengan kata lain, semua unsurnya merupakan unsur pusat.
Contoh:
(1) jemet tur dueg 'rajin dan pandai’
(2) carik wiadin tegal 'sawah dan ladang’
(3) banjar wiadin desa 'kampung dan desa’
(4) sekala lan niskala 'alam nyata dan alam tak nyata
Tipe Konstruksi Endosentrik
KOORDINA
(a) Frase Benda
1. Kata Benda + Kata Benda
TIF
Contoh: mas perak, kasusastraan gending
2. Kata Benda + Kata Perangkat + Kata Benda
Contoh: tegal wiadin carik, katak teken sampi, nasi tur kopi
02
Tipe Konstruksi Eksosentrik
OBJEKTIF
(a) Kata Kerja + Kata Benda
Contoh:
ngisep madu, makarya tugu
(b) Kata Kerja + Kata Ganti
Contoh:
ngubadin ipun, nyagur Pan Pasek
Tipe Konstruksi Eksosentrik
DIREKTIF
(a) Kata Penanda + Kata Benda
Contoh:
Ring kantor, di pura
(b) Kata Penanda + Kata Sifat
Contoh:
Mangda siep, nedeng demena, mangda becik
(c) Kata Penanda + Kata Kerja
Contoh:
Di subane nyagur, yening makecos
PENGERTIAN
KLAUSA
Merupakan satuan gramatikal yang terdiri atas predikat baik diikuti oleh subjek,
objek, pelengkap, dan keterangan.
Sebuah klausa sekurang-kurangnya harus terdiri atas satu subjek dan satu predikat,
dan secara fakultatif satu objek.
CIRI-CIRI
KLAUSA
1. Klausa hanya memiliki satu Predikat
2. Klausa dapat disempurnakan akan menjadi sebuah kalimat utuh jika
diberi imbuhan intonasi akhir seperti pada keterangan obyek dan
imbuhan lainnya.
3. Klausa merupakan bagian dari sebuah kalimat plural (jamak).
4. Klausa ini juga bersifat meluas jika ditambahkan dengan
atribut-atribut khusus yang belum terdapat pada klausa tersebut
PENGGOLONG
Berdasarkan Kelas Kata yang Dipergunakan untuk Membentuk Predikat
KLAUSA AN
a. Klausa Nominal (Nom) b. Klausa Adjektival (A)
Predikat klausa nominal termasuk ke dalam jenis kata, Predikat klausa itu termasuk ke dalam jenis kata sifat
kata benda, kata ganti, atau kata bilangan. atau kata kerja.
1) predikat kata benda 1) predikat kata sifat
Contoh: Contoh:
asu ingon-ingon Pan Nukarnane 'Anjing piaraan Pan wenten ànak sugih 'Tersebutlah orang (yang) kaya.
Nukarna.’ 2) predikat kata kerfa
2) predikat kata ganti Contoh:
Contoh: Torise maanggutan ‘Toris itu mengangguk.
Ia Pan Nukarna, 'Ia (adalah) Pan Nukarna.’
3) predikat kata bilangan
Contoh:
Barang-barange liu gati 'Barang-barangnya banyak
sekali.'
PENGGOLONG
KLAUSA AN
Berdasarkan Predikatnya Memiliki atau Tidak Memiliki Objek
a. Klausa Transitif b. Klausa lntransitif
Predikat klausa transitif memiliki satu unsur atau Predikat klausa intransitif tidak dapat diikuti oleh
lebih yang disebut objek, suatu unsur yang disebut objek.
Misalnya: Misalnya:
1) Idupe magawe utang 'Hidup itu membuat hutang.’ 1) Titiang magadang 'Saya begadang.’
2) Ni Sari tuturina satua 'Ni Sari diceriterai ceritera.’ 2) Honda nyelempang 'Honda tergeletak.’
3) Meonge nyagrep i bikul 'Kucing itu menerkam 3) I Guru masatua 'Guru bercenitera.’
tikus.’ 4) Pan Nukarna makesiab 'Pan Nukarna terkejut.'
4) Iteh ia ngukir togog '(Dengan) tekun ia mengukir
patung.'
PENGGOLONG
KLAUSA AN