Anda di halaman 1dari 9

SAJAK – SAJAK

PELINDUNGMU
(Untuk Kamu Ketika….)

Anas AR
Dandy Zulfikar
Ketika Sedih
Ketika Bahagia

1
kita mungkin akan sepakat
mereka, mahluk yang tercipta
pasti & perlu
mengenyam makna anyelir merah
namun
adalah suatu kesederhanaan yang
dapat & mampu
meneduhkan duka lara, semisal;
teduh beriring pada pematang
lenggang jalan di hari senin
juga
detik waktu tanpa tergesa

2
tiada yang patut membujukmu berduka
menerima air mata sebagai tangisan
jika ada yang ingin lewat, lewat sajalah!
3
sebab jenaka, juga bentuk riang
perlu dipupuk dan ditebang
untuk / ketika menjulang
Ketika Rindu

aku melihat matamu, berjalan


dimataku, membaca
yang dipandang
matamu rayu, menyaru
mendamba air gurun sahara

aku melihat bibirmu, berjalan


membentuk umpatan
atau rindu yang kelam
kusimak bisik rahasia
datang dari kedalaman dirimu

cintaku, maafkan aku


tak segera kutemui kamu
baik di timur, barat atau rumah orang tuamu
waktu nyatanya tak mudah takluk
khususnya bagi pekerja

percayalah, akhir pekan pasti datang


Ketika Meninggalkan

kita berkemas, menyelami


hari-hari yang muram
kanak-kanak yang kusam
juga, mimpi-mimpi yang karam

setelahnya,
yang tertinggal ialah
suar kantuk, cerita cinta,
serta kata dan pengalaman
Ketika Bermimpi Buruk

“ada berita apa hari ini. Puan?”


aku, pemudamu yang sedang sibuk mencuci piring mencoba
menelaah kamu, perempuan yang baru saja terbangun.
kamu menuangkan air panas pada dua mug berukuran sedang,
hendak membangun kopi. Untukmu dan aku.
“tak bisakah lebih mendahulukan ucapan selamat pagi
dibanding rasa penasanmu itu?”
aku pun tersenyum
“ucapan itu sudah didahului cahaya pagi yang kaki-kakinya
tak mampu dibendung horden, cintaku.”
kamu hanya mendengus
“jadi, ada berita apa hari ini, puan?” aku mengulang
Kamu berjalan menghampiriku dengan tergesa, memeluk
dengan segala keeratannya lalu berucap:
“aku bermimpi buruk”
aku, pemudamu yang tangannya masih basah berbalik dan
memelukmu lebih erat
“puan, ketika kamu berada dalam mimpimu, kamu hanya
memiliki kamu dan diriku yang hidup dalam kepalamu.
Sedangkan disini, dikehidupan kita, kamu memiliki diriku
yang penuh celah namun mencintaimu tanpa terbantah.”
setelahnya kita meneguk kopi dan kasmaran, sekaligus
melebur mimpi burukmu.

Anda mungkin juga menyukai