Anda di halaman 1dari 8

A.

Definisi Hydrocephalus

Hydrocephalus berasal dari bahasa Latin yaitu "Hydro" yang berarti "air"
dan "Cephalus" yang berarti "kepala".Hydrocephalus adalah kelainan
patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan
tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel
( Hassan, 2002 )

Hydrocephalus adalah suatu keadaan dimana terdapat timbunan likuor


serebrospinalis yang berlebihan dalam ventrikel-ventrikel, yang disertai
dengan tekanan intracranial (sarwono, 2007). Hydrocephalus adalah jenis
penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan
serebrospinal). Penyakit ini juga dapat ditandai dengan dilatasi vertical
serebra, biasanya terjadi secara sekunder terhadap obstruksi jalur cairan
serebrospinalis, dan disertai oleh penimbunan cairan serebrospinalis di dalam
cranium; Secara tipikal ditandai dengan pembesaran kepala, menonjolnya
dahi, deteriorasi mental, dan kejang – kejang ( Sudarti dan Afroh Fauziah,
2012 ).

Hydrocephalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi


yang progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari
jaringan – jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang
meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat berlebihannya
cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan
terjadinya peleburan ruang – ruang tempat mengalirnya liquor.

Hydrocephalus pada anak atau bayi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu :

1.Kongenital
Merupakan hydrocphalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan Sehingga
pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil, terdesak oleh banyaknya
cairan dalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan
sel otak terganggu
2.Non Kongenital

Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar dengan penyebabnya
yaitu penyakit – penyakit tertentu misalnya trauma, TBC yang menyerang
otak dimana pengobatannya tidak tuntas.Pada hydrocephalus didapat
pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi kemudian teganggu oleh sebab
adanya peninggian tekanan intrakranial sehingga perbedaan antara
hydrocephalus kongenital dan hydrocephalus non kongenital terletak pad
pembentukan otak dan kemungkinan prognosanya.Berdasarkan letak obstruksi
CSF hydrocephalus pada bayi dan anak ini juga dalam 2 bagian, terbagi yaitu;

1.Hydrocephalus Komunikan ( kommunucating hydrocephalus )


Pada hydrocephalus Komunikan obstruksinya terdapat pada rongga
subarachnoid, sehingga terdapat aliran bebas CSF dalam sistem ventrikel
sampai ke tempat sumbatan

2.Hydricephalus Non komunukan ( nonkommunican hydrocephalus )


Pada hydrocephalus nonkomunikan obstruksinya terdapat dalam system
ventrikel sehingga menghambat aliran bebas dari CSF. Biasanya gangguan
yang terjadi pada hydrocephalus kongenital adalah pada sistem ventikel
sehingga terjadi bentuk hydrocephalus nonkomunikan
B. ANATOMI & FISIOLOGI

1. ANATOMI
Darsono, (2005) Mengatakan bahwa cairan serebrospinal (CSS) dibentuk
di dalam sistem ventrikel serebrum, terutama oleh pleksus koroideus. Masing-
masing dari keempat ventrikel mempunyai jaringan pleksus koroideus yang terdiri
atas lipatan vilosa dilapisi oleh epitel dan bagian tengahnya yang mengandung
jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah. Cairan dibentuk melalui sekresi dan
difusi aktif. Terdapat sumber CSS nonkonroid, tetapi aspek pembentukan cairan
ini masih belum diketahui sebelumnya. Sistem ventrikel terdiri atas sepasang
ventrikel lateral, masing – masing dihubungkan oleh akuaduktus Sylvii ke
ventrikel keempat tunggal yang terletak di garis tengah dan memiliki tiga lubang
keluar, sepasang foramen Luschka di sebelah lateral dan sebuah foramen
magendie di tengah.
Lubang – lubang ini berjalan menuju ke sebuah sistem yang saling berhubungan
dan ruang subaraknoid yang mengalami pembesaran fokal dan disebut sisterna.
Sisterna pada fosa posterior berhubungan dengan ruang
subaraknoid diatas konveksitas serebrum melalui jalur yang melintasi tentorium.
Ruang subaraknoid spinalis berhubungan dengan ruang subaraknoid intrakranium
melalui sisterna basalis. Sementara itu, aliran CSS netto adalah dari ventrikel
lateral menuju ventrikel ketiga kemudian ke ventrikel keempat lalu ke sisterna
basalis, tentorium, dan ruang subaraknoid di atas konveksitas serebrum ke daerah
sinus sagitalis, tempat terjadinya penyerapan ke dalam sirkulasi sistemik.
Sebagian besar penyerapan CSS terjadi melalui vilus araknoidalis dan
masuk kedalam saluran vena sinus sagitalis, tetapi cairan juga diserap
melintasi lapisan ependim system ventrikel dan di ruang subaraknoid
spinalis. Prasetio ( 2004 ) mengatakan bahwa pada orang dewasa
normal,volume total CSS adalah sekitar 150 mL, yang 25% nya terdapat di
dalam sistem ventrikel. CSS terbentuk dengan kecepatan sekitar 20
mL/jam, yang mengisyaratkan bahwa perputaran CSS terjadi tiga sampai
empat kali
sehari.

2.FISIOLOGI
Pembentukan CSF Normal CSF diproduksi + 0,35 ml / menit atau 500 ml /
hari dengan demikian CSF di perbaharui setiap 8 jam. Pada anak
dengan hidrosefalus, produksi CSF ternyata berkurang + 0,
30 / menit. CSF di bentuk oleh PPA:
1. Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar.
2. Parenchym otak.
3. Arachnoid
Sirkulasi CSF Melalui pemeriksaan radio isotop, ternyata CSF mengalir
dari tempat pembentuknya ke tempat ke tempat absorpsinya. CSF
mengalir dari II ventrikel lateralis melalui sepasang foramen Monro ke
dalam ventrikel III, dari sini melalui aquaductus Sylvius menuju ventrikel
IV. Melalui satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir cerebello
pontine dan cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari foramen Magindie
menuju cisterna magna. Dari sini mengalir kesuperior dalam rongga
subarachnoid spinalis dan ke cranial menuju cisterna infra
tentorial.Melalui cisterna di supratentorial dan kedua hemisfere cortex
cerebri. Sirkulasi berakhir di sinus Doramatis di mana terjadi absorbsi
melalui villi arachnoid.

C. ETIOLOGI
Gangguan aliran cairan yang menyebabkan cairan tersebut bertambah
banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak disekitarnya,
khususnya pusat-pusat syaraf yang vital. Menurut Lembaga Nasional
Instutite of Neurological Disordes and Stroke (NINDS), gangguan aliran
cairan otak ada tiga jenis, yaitu :
1. Gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi
Contohnya : tumor otak yang terdapat didalam ventrikel akan menghambat
aliran cairan otak Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat
pada bayi dan anak ialah :
a. Kelainan Bawaan (Kongenital)
1) Stenosis akuaduktus Sylvii
2) Spina bifida dan kranium bifida
3) Sindrom Dandy-Walker 4) Kista araknoid dan anomali pembuluh darah
b. Infeksi Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara
patologis terlihat penebalan jaringan piamater dan araknoid sekitar sisterna
basalis dan daerah lain. Penyebab lain infeksi adalah toxoplasmosis.
c. Neoplasma Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di
setiap tempat aliran CSS. Pada anak yang terbanyak menyebabkan
penyumbatan ventrikel IV atau akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya
suatu glioma yang berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan
ventrikel III disebabkan kraniofaringioma
d. Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan
fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain
penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri
(Allan H. Ropper, 2005:360).
1) Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi sebaliknya cairan itu
diproduksi berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah banyak.
Contoh : tumor ganas disel-sel yang memproduksi cairan otak.
2) Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada sumbatan,
tetapi ada gangguan dalam proses penyerapan cairan kepembuluh
darah balik, sehingga otomatis jumlah cairan akan meningkat pula.
Contoh : bila ada cairan nanah ( meningitis atau infeksi selaput otak )
atau darah ( akibat trauma ) di sekitar tempat penyerapan.
Ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan, dapat perlahan
atau progresif, menyebabkan ventrikel-ventrikel tersebut melebar,
kemudian menekan jaringan otak sekitarnya. Tulang tengkorak bayi di
bawah dua tahun yang belum menutup akan memungkinkan kepala
bayi membesar.Pembesaran kepala merupakan salah satu petunjuk
klinis yang penting untuk mendeteksi hydrocephalus.

REFERENSI

Bulechek, G.M, et al, 2016. Nursing Interventions Classification


(NIC). Edisi keenam. Indonesia : C V. Mocomedia

Muttaqin, Arif. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan


Gangguan Sistem Persarafan. Salemba Medika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai