Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi anak berbakat

Menurut Renuzulli (dalam Sobur, 2003) dalam mengidentifikasi anak berbakat terdapat
beberapa cara yaitu :

a. Pendekatan psikometri

Pendekatan psikometri merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menilai dan mengukur
aspek psikis, yaitu dengan cara tes kecerdasan atau intelegensi, tes prestasi belajar, serta tes bakat
dan minat. Penyusunan alat-alat tersebut harus sudah melalui uji coba dan penelitian, sehingga
validitas dan reabilitasnya cukup baik, dan untuk menggunakan alat tersebut akan efektif jika
digunakan dengan benar, bertanggung jawab dan digunakan oleh orang-orang yang sudah
professional dan memiliki kewenangan.

b. Hal-hal yang terlihat dalam perkembangan

Proses identifikasi dapat dilakukan oleh guru ataupun orang tua yang mengamati dan melakukan
pencatatan jika terdapat perkembangan yang berbeda dari pada umumnya, karena perkembangan
anak berbakat cenderung lebih cepat. Dalam perkembangan, terdapat peningkatan kecepatan pada
masa perkembangan yang sesuai dengan keadaan dan kematangannya. Peningkatan kecepatan
perkembangan yang ada pada individu yang memiliki bakat luar biasa akan cenderung lebih cepat
dibandingkan perkembangan individu pada umumnya, hal ini bayak diketahui sebagai prekositas
(precocity, yang memiliki arti; cooked too soon). Prekositas ini sendiri menyangkut beberapa
aspek perkembangan seperti aspek fisik, dan aspek mentalnya.

c. Penampilan yang meliputi prestasi dan perilaku

Dalam teknik ini untuk mengidentifikasi individu yang memiliki bakat luar biasa akan lebih
mudah dilihat melalui prestasi formal berupa angka-angka yang telah dicapainya. Selain itu,
individu yang memiliki bakat liar biasa akan dapat diamati melalu perilaku-perilaku yang nampak
yang terkadang secara mendadak ia memunculkan kualitas berpikir yang luar biasa. Namun tidak
mudah untuk memberikan nilai yang objektif dalam mengamati setiap perilaku yang nampak,
karena pengaruh penilaikan subjektif masih sangatlah besar khususnya pada orang tua.

d. Pendekatan sosiometri

Untuk melakukan identifikasi pada anak yang memiliki bakat luar biasa dapat dilakukan dengan
cara yang tidak formal yang dilakukan oleh lingkungan sosialnya yang mengamati dan
memberikan penilaian pada anak yang memunculkan tanda-tanda bahwa dirinya memiliki bakat
luar biasa.

Definisi

Idaho (dalam Brown, 2007) mendefinisikan anak berbakat merupakan siswa yang telah diidentifikasi
memiliki kemampuan atau potensi yang menunjukan bukti bahwa ia memiliki kinerja yang tinggi
dalam bidang intelektual, kreatif, akademik, seni, atau bahkan visual yang membutuhkan layanan
ataupun kegiatan yang biasanya jarang disediakan di sekolah guna mengembangkan kemampuan
siswa tersebut.
Georgia (dalam Brown, 2007) mendefinisikan bahwa siswa berbakat merupakan siswa yang
memperlihatkan tingkat intelektual dan atau kemampuan berfikir kreatif yang tinggi, memperlihatkan
tingkat motivasi yang tinggi, sangat unggul pada bidang akademik tertentu, dan membutuhkan
pengajaran atau layanan khusus untuk memperoleh tingkat yang setara dengan kemampuan yang
dimilikinya.

Asesmen dan identifikasi keberbakatan

Untuk mempelajari mengenai kualitas pendidikan banyak dipengaruhi dengan proses mendidik yang
berhubungan dengan kebutuhan mengembangkan dan membina bakat tertertentu, atau yang bisa
disebut dengan keberbakatan kreatif. Standart pertanggung jawaban yang berlaku yang dibentuk oleh
sistem dan proses yang berlaku sampai memperlihatkan hasil. Pada hal ini alat identifikasi yang
digunakan untuk keberbakatan dan pendekatan yang digunakan juga akan berpengaruh. Dalam
mempelajari mengenai keberbakatan terdapat dua pendekatan yang dpaat digunakan yaitu kuantitatif
dan kualitatif, namun dalam penelitian mengenai kebebakatan ataupun pendidikan bisa mencakup
proses kegiatan yang saling terkait (Cresswell, dalam Semiawan 2009). Jadi bukan suatu hal yang
mustahil jika didalam penelitian mencakup dua metode sekaligus yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Dalam buku tulisan Semiawan (2009) dalam mengembangkan pembelajaran mengenai keberbakatan
kreatif penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena pendekatan ini akan memunculkan
kemungkinan untuk mendapatkan informasi mengena isu-isu yang sesuai dan selektif. Salah satu alat
yang digunakan dalam pendekatan ini adalah portofolio. Salah satu alat yang paling sering digunakan
untuk mengasesmen keberbakatan kreatif adalah portofolio (Semiawan, 2009). Portofolio sendiri
merupakan beberapa data dan informasi yang telah dikumpulkan yang ungkapannya memiliki sifat
terbuka (open-ended) dan memiliki dasar, karakteristik, dan tahapan. Tahapan dari penyusunan
portofolio ini sendiri terdiri dari mengumpulkan data-data dan informasi, analisis data, dan hasil
analisisnya. Untuk mendapatkan hasil yang mendalam (in-depth), komprehensif dan mencakup
keseluruhan yang memiliki sudut pandang masa depan yang jelas memiliki kaitan disetiap
komponennya. Hubungan yang mencakup denga beberapa komponennya didasari denga kerangka
acuan yang memiliki sifat holistic yang hubungannya ditanyai dengan konteks yang memiliki makna
sehingga tidak fragmentaris. Jangka waktu portofolio sendiri bergantung pada focus tujuan penelitian
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai