Anda di halaman 1dari 53

1

BAB

IPENDAHULUA

A. LatarBelakang
RumahSakitUmumDaerah(RSUD)adalahinstitusipelayanankesehatan
yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Pelayanan yang diberikanrumah
sakit di tuntut untuk selalu melakukan perubahan, agar pelayanandapat
sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelangganya itu masyarakat.RSUD
sebagai salah satu instalasi yang mempunyai fungsi
memberikanpelayanankesehatantentunyaharussesuaidenganstandaryangtel
ahditentukan, salah satunya yaitu dalam keselamatan pasien
(Nawangsari,2011).

Isutentangkeselamatanpasienmendapatkanperhatianseriusdaripemerint
ahsepertiyangdituangkandalamUndang-
UndangKesehatanNomor36Tahun2009danUndang-
UndangRumahSakitNomor44Tahun2009.Rumahsakitwajibmemenuhihakp
asienmemperolehkeamanandankeselamatanselamadalamperawatandirumah
sakit.Berdasarkan Permenkes 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011
tentangKeselamatan Pasien Rumah Sakit bahwa setiap rumah sakit
diwajibkanmelaksanakandanmenerapkanmanajemen keselamatanpasien.
Manajemenkeperawatanmerupakansuatuprosesmenyelesaikansuatu
pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
danpengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif,
efisien,danrasionaldalammemberikanpelayananbio-psiko-sosial-
spiritualyang komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat,
baik yangsakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapaitujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2014). Manajemen
keperawatansecarasingkatdiartikansebagaiprosespelaksanaanpelayanank
eperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan
asuhankeperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien/keluarga
sertamasyarakat. Manajemen keperawatan suatu tugas khususyang
harusdilaksanakanolehpengelolakeperawatanuntukmerencanakan,
2

mengorganisasi,mengarahkansertamengawasisumber-
sumberyangadabaiksumberdayamanusia,alatmaupundana,sehinggadapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada
pasien,keluarga, danmasyarakat (Cecep, 2013). Manajemen keperawatan
suatuprosesbekerjamelauianggotastafkeperawatanuntukmemberikanasuh
ankeperawatansecaraprofessional.Manajemenkeperawatanmerupakan
suatu proses yang dilaksanakan sesuai dengan pendekatansistem terbuka.
Manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponenyangtiap-
tiapkomponensalingberinteraksi.Padaumumnyasuatusistem
dicirikanolehlimaelemen yaitu input, proses,output,
kontrol,danmekanisme umpan balik(Gilies 2005dalam Kholid,2013).

Dalam manajemen institusi rumah sakit terdapat salah satu


indikatorkeselamatanpasienyaitukomunikasiyangefektif.Komunikasiefektif
merupakan hal penting dalam upaya meningkatkan keselamatan
pasien.Dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS ) edisi I
tahun2018,SasaranKeselamatanPasienyangkeduaadalahmeningkatkankomu
nikasi yang efektif (KARS, 2017). Komunikasi tidak efektif
dapatmenyebabkanterjadinyainsidenkeselamatanpasien(Lee,2015).Salahsat
u cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah
denganmelakukankomunikasimengenairencana,target,danevaluasipelayana
nkesehatanbaik antar profesi maupun dalam profesi keperawatan.
Komunikasiyangdigunakandalammewujudkanpelayanantersebutharusmeng
gunakankomunikasiyangefektif,sehinggadiperlukansuatupendekatanyangsi
stematikuntukmencapaikomunikasiyangdiharapkan.
Komunikasiadalahbagiandaristrategikoordinasiyangberlakudalampeng
aturanpelayanandirumahsakitkhususnyapadaunitkeperawatan.Komunikasit
erhadapberbagaiinformasimengenaiperkembangan pasien antar profesi
kesehatan dirumah sakit
merupakankomponenyangfundamentaldalamperawatanpasien(Suhriana,20
12).Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling
mendasardanmenjadialatkerjautamabagisetiapperawatuntukmemberikanpel
ayanan/asuhankeperawatankarenaperawatsecaraterus-menerus
3

selama24jambersamapasien.Dalamsetiapaktivitasnya,perawatmenggunaka
nkomunikasi.Pengetahuantentangkomunikasidankomunikasiterapeutiksang
atpentingterkaitdengantugas-
tugasdalammelakukanasuhankeperawatandandalammelakukanhubunganpr
ofesional dengan tim kesehatan lainnya. Penguasaan tentang
komunikasiterapeutik dalam praktik keperawatan akan memungkinkan
melaksanakanpraktikkeperawatansecaraberkualitas(bppsdmk.kemkes.go.id
).Kerangkakomunikasiefektifyangdigunakandirumahsakitadalahkomunikas
iSBAR(Situation,Background,Assessment,Recommendation), metode
komunikasi ini digunakan pada saat perawatmelakukanhandoverkepasien
(SNARS, 2017)

KomunikasiSBARadalahkerangkateknikkomunikasiyangdisediakan
untukpetugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi
pasien.SBARadalahmetodeterstrukturuntukmengkomunikasikaninformasip
enting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan
berkontribusiterhadapeskalasiyangefektifdanmeningkatkankeselamatanpasi
en.SBARjugadapatdigunakansecaraefektifuntukmeningkatkanserahterima
antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau
berbeda.Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan
masukan
kedalamsituasipasientermasukmemberikanrekomendasi.SBARmemberikan
kesempatan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan
atautimkesehatanlainnya(SNARS,2017).KomunikasiSBARadalahkomunik
asidenganmenggunakanalatyanglogisuntukmengaturinformasi sehingga
dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat danefesien. Komunikasi
dengan menggunakan alat terstruktur
SBAR(Situation,Background,Assesement,Recomendation)untukmencapaik
eterampilan berfikir kritis dan menghemat waktu (NHS, 2012).
MeskipunkomunikasiSBARdidesainuntukkomunikasidalamsituasiberesikot
inggi antara perawat dan dokter, teknik SBAR juga dapat digunakan
untukberbagai bentuk operan tugas, misalnya operan antara perawat. Di
Kaisertempat asalnya, teknik SBAR tidak hanya digunakan untuk operan
tugasantaraklinistapijugauntukberbagailaporanolehpimpinanunitkerja,
4

mengirimpesanviaemailatauvoicemailuntukmengatasimasalah(JCI,2010).

PelaksanaankomunikasiSBARberdasarkanSOPmerupakankomunikasie
fektifdalamhubunganantarprofesidiRumahSakitmenggunakantehnikSBAR,
yangdipergunakanpadasaatmelakukantimbang terima pasien, melaporkan
kondisi pasien kepada DPJP (Dokterpenanggung jawab pasien ), dan
TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi ) yangdilakukan pada saat menerima
instruksi dari dokter, saat menerima
testkritis(criticaltest),dansaatmenerimanilaikritisdarilaboratorium/
radiologi.TeknikkomunikasiTBaKadalah.TBaKadalahteknikkomunikasilis
anpertelepondenganmenulis,membacaberulangdanmelakukan konfirmasi
pesan yang diterima oleh pemberi pesan. Penerapanmetode SBAR juga
harus diikuti dengan teknik TBaKagar tidak terjadikesalahaninformasi
(Langsa, 2015).

Hasilwawancarauntuksurveypendahuluanyangdilakukanpadatanggal1
6Maret2021didapatkandatadarikepalaruanganICCUdiRSUD dr Chasbullah
Abdulmadjid Kota Bekasi bahwa telah terlaksanakomunikasi antara
perawat dan tim medis dengan teknik SBAR metodeTbak,ketika
memintaadvicetambahanataskeluhanpasien,danlaporanhasilpenunjangmedi
s.ICCURSUDdrChasbullahAbdulmadjidKotaBekasimemilikiStandarProse
durOperasional(SPO),pedomansertakebijakandalammelaksanakan
komunikasi terapeutik. Dari hasil observasi yang
langsungdilakukanolehmahasiswapadatanggal17Maret2021didapatdata1
dari 3 berkas rekam medis bahwa setelah perawat melakukankomunikasi
SBAR perawat tersebuttidak melakukan pendokumentasian dalam waktu
1x24 jam pada lembarCPPT, dan tidak adanya kotak saran untuk
pengunjung,

Keberadaan SOP komunikasi SBAR dapat dijadikan sebagai


acuandalammelaksanakantugasdandapatmeningkatkanpelayanan.Berdasark
anuraianmasalahtersebutyangtelahdikemukakandalamlatarbelakangdiataste
rkaitkomunikasiefektif yang sangat penting akan mengurangi kesalahan
dan menghasilkankeselamatanpasien.RuangICCUdiRumahSakitUmumdr
Chasbullah AbdulmadjidKotaBekasi merupakan salah satu ruang
perawatan khusus jantung yangterdiridari2ruang, ICCU
1terdapat2bedtempattidur,danICCU
2terdapat3tempattidur.Makaperludilakukansebuahstuditentangkomunikasi
5

SBAR di Ruang ICCU dimana salah satu terbentuknya


adalahpraktekstasemanajemenkeperawatan.

B. TujuanPenulisan
1. TujuanUmum
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruangan
ICCUselama 12 hari diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
konsep
danprinsipmemahamidalampenerapankomunikasiefektifSBARdiRSUD
dr Chasbullah Abdulmadjid KotaBekasi.
2. TujuanKhusus
SetelahmelakukanpraktekmanajemenkeperawatandiRuangICCURumahSakit
Umum KotaBekasimahasiswamampu:
a. Mengumpulkandata,menganalisisdatadanmemahamidatamasalahda
lammetodeSBAR
b. Mengorganisasikanpelaksanaan metodeSBAR
c. Melakukanusaha-usahakoordinasitentangpenerapanmetodeSBAR
d. MemilihdanmenerapkantimbangterimadenganmetodeSBARyangse
suaidiruangan
e. Memperkenalkanperubahankecilyang bermanfaat untukruangan
f. Mengidentifikasimasalahyangterjadi
g. Merencanakanbeberapaalternatifpenyelesaianmasalah
h. Mengusulkandanmenerapkanalternatiftersebutkepadamanajerkeper
awatan
i. Mengevaluasihasilpenerapanalternatifpemecahan masalah
6

C. ManfaatPenulisan
1) BagiInstusiRumahSakit
Dapatmengevaluasipenerapandanpelaksanaanpendokumentasiankomun
ikasiSBARsesuaiSOPdalampertimbanganuntukmemperbaikiperilaku
keperawatandiruang ICCURSUDdr Chasbullah Abdulmadjid
KotaBekasi.
2) BagiPenulis
LangkahawaluntukmengetahuilebihlanjutpadapelaksanaankomunikasiS
BARdanuntukmeningkatkanmutupelayanankeperawatandirumah sakit.
7

BAB
IITINJUANTEO
RI

A. TeoriManajemenKeperawatan
Manajemenmerupakansuatuprosesataukerangkakerja,melibatkanbi
mbinganataupengarahansuatukelompokorang-orangkearah tujuan
organisasional atau maksud yang nyata. Manajemen jugasuatu ilmu
pengetahuan maupun seni. Seni merupakan suatu
pengetahuanbagaimanamencapaihasilyangdiinginkanataudalamkatalainsen
imerupakan kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan
danpelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
manajemen.Disimpulkan manajemen suatu cara untuk menyelesaikan
tugas atau
tujuansecaramaksimaldengancarabekerjasamadenganoranglain/staflainuntu
k mendapatkan hasil yang maksimal (G.R Terry dalam Sri Arini,
dkk2012).

Manajemen keperawatan merupakan suatu proses


menyelesaikansuatu pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, danpengawasan dengan menggunakan sumber daya secara
efektif, efisien, danrasionaldalammemberikanpelayananbio-psiko-sosial-
spiritualyangkomprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik
yang sakitmaupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai
tujuanyangtelah ditetapkan(Asmuji, 2014).

Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai


prosespelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan
untukmemberikanasuhankeperawatan,pengobatan,danrasaamankepadapasi
en/keluargasertamasyarakat(Gilies 1985dalamAgusKuntoro2010).

B. PrinsipDasarManajemenKeperawatan
Agus(2010),menyatakanmanajemenkeperawatandapatdilaksanakanseca
ra benar.perludiperhatikanbeberapa prinsipdasarberikut:
8

1) Manajemenkeperawatanberlandaskanperencanaan.
Perencanaan merupakanhalyangutama danserangkaianfungsidan
aktivitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses
manajementidakhanyaterdiridanpenentuankebutuhankeperawatanpadab
erbagaikondisiklien,tetapijugaterdiriataspembuatantujuan,pengalokasia
nanggaran,identifikasikebutuhanpegawai,danpenetapanstrukturorganisa
siyangdiinginkan.Perencanaanmerupakan pemikiran/konsep-konsep
tindakan yang umumnya tertulisdan merupakan fungsi yang penting di
dalam mengurangi risiko
dalampengambilankeputusan,pemecahanmasalah,danefek-
efekdanperubahan.

2) Manajemenkeperawatandilaksanakanmelaluipenggunaanwaktuyangefe
ktif
Manajerkeperawatanyangmenghargaiwaktuakanmampumenyusunp
erencanaanyangterprogramdenganbaikdanmelaksanakankegiatansesuai
denganwaktuyangditetapkan.Keberhasilanseorangpimpinankeperawata
nbergantungpadapenggunaan waktunya yang efektif. Dalam
keperawatan, manajemensangatdipengaruhioleh
kemampuanpimpinankeperawatan.Dalamkonteksini,seorangpimpinanh
arusmampumemanfaatkanwaktuyangtersediasecaraefektif.Haldemikian
dibutuhkanuntukdapatmencapaiproduktivitasyangtinggidalamtatananor
ganisasinya.

3) Manajemenkeperawatanmelibatkanpengambilankeputusan.
Berbagai situasi dan permasalahan yang terjadi dalam
pengelolaankegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan
yang
tepatdiberbagaitingkatanmanajerial.Semuatingkatmanajerdalamkepera
watandihadapkanpadapersoalanyangberbedasehinggadibutuhkanmetod
eataucarapengambilankeputusanyangberbedapula.Jikasalahdalampenga
mbilankeputusanakanberpengaruhterhadap proses atau jalannya
aktivitas yang akan dilakukan.
Prosespengambilankeputusanakansangatdipengaruhiolehkemampuanko
munikasidanparamanajer.
9

4) Manajemenkeperawatanharusterorganisasi.
Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan
kebutuhanorganisasidalamrangkamencapaitujuan.Terdapatempatblokstr
uktur organisasi, yaitu unit, departemen, top/tingkat eksekutif
dantingkatoperasional.Prinsippengorganisasianmencakuphal-
halpembagian tugas (the devision of work), koordinasi, kesatuan
komando,hubungan staf dan lini, tanggung jawab dan kewenangan yang
sesuaisertaadanyarentangpengawasan.Dalamkeperawatan,pengorganisa
siandapatdilaksanakandengancarafungsional/penugasan, alokasi pasien,
perawatan grup/tim keperawatan,danpelayanankeperawatanutama.

5) Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang


efektif.Komunikasimerupakanbagianpentingdanaktivitasmanajeme
n.
Komunikasiyangdilakukansecaraefektifmampumengurangikesalahpaha
man,danakanmemberikanpersamaanpandanganarahdanpengertiandiant
ara pegawaidalamsuatutatananorganisasi.

6) Pengendalianmerupakanelemenmanajemenkeperawatan.
Pengendaliandalammanajemendilakukanuntukmengarahkankegiata
nmanajemensesuaidenganyangdirencanakan.Selainitu,pengendalian
dilaksanakan agar kegiatan yang dilakukan tidak banyakterjadi
kesalahan yang berakibat negatif terhadap klien dan pihak
yangterkaitdenganmanajemen.Pengendalianmeliputi penilaian
tentangpelaksanaanrencanayangtelahdibuat,pemberianinstruksi,meneta
pkanprinsip-
prinsipmelaluipenetapanstandar,danmembandingkanpenampilandengan
standarsertamemperbaikikekurangan.

C. Fungsi-fungsiManajemenKeperawatan
Kholid(2013),menyatakanfungsimanajemenkeperawatan,memudah
kanperawatdalammenjalankanasuhankeperawatanyangholistiksehinggaselu
ruhkebutuhankliendirumahsakitterpenuhi.
10

Terdapatbeberapaelemendalammanajemenkeperawatanberdasarkanfungsin
yayaituperencanaan(planning),pengorganisasian(organizing),kepegawaian
(staffing), pengarahan (directing) dan pengendalian/evaluasi(controlling).

1. Perencanaan/(Planning)
(Swanburg R., 2000 dalam Kholid, 2013), planning
memutuskanseberapaluasakandilakukan,bagaimanamelakukannyadansi
apayang melakukannya. Fungsi perencanaan merupakan suatu
penjabarandaritujuanyangingindicapai,perencanaansangatpentinguntuk
melakukantindakan.Didalamproseskeperawatanperencanaanmembantu
perawat dalam menentukan tindakan yang tepat bagi
kliendanmenjaminbahwaklienakanmenerimapelayanankeperawatanyan
gmereka butuhkandansesuaidengan konsepdasarkeperawatan.

 TujuanPerencanaan
1) Untukmenimbulkankeberhasilandalammencapaisasarandantuju
an.
2) Agarpenggunaanpersonel danfasilitas tersediaefektif.
3) Efektifdalamhalbiaya.
4) Membantu menurunkan elemen perubahan,
karenaperencanaanberdasarkanmasalaludanakandatang.
5) Dapat digunakanuntukmenemukan kebutuhan untukberubah.
 TahapanDalamPerencanaan
1) Menetapkantujuan.
2) Merumuskankeadaansekarang.
3) Mengidentifikasikemudahandanhambatan.
4) Mengembangkanserangkaiankegiatan.
5) Jenisperencanaan:
 Perencanaanstrategi
Perencanaanyangsifatjangkapanjangyangditetapkan
oleh pemimpin dan merupakan arahan
umumsuatuorganisasi.Digunakanuntukmendapatkandanme
ngembangkanpelayanankeperawatanyangdiberikan
11

kepada pasien, juga digunakan untuk merevisi


pelayananyangsudahtidaksesuailagidengankeadaan
masakini.

 Perencanaanoperasional
Menguraikanaktivitasdanproseduryangakandigunaka
n serta menyusun jadwal waktu pencapaian
tujuan,menentukan siapa perawat yang bertanggung jawab
untukseiapaktivitasdanprosedursertamenggambarkancaram
enyiapkan perawat dalam bekerja danprosedur
untukmengevaluasiperawatanpasien.

2. Pengorganisasian/(Organizing)
Pengorganisasiansuatulangkahuntukmenetapkan,mengelompokkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapantugas-
tugasdanwewenang-
wewenangseseorang,pendelegasianwewenangdalam
rangkamencapaitujuan. Fungsi
pengorganisasianmerupakanalatuntukmemadukansemuakegiatanyangb
eraspekpersonil,finansial,materialdantatacaradalamrangkamencapaituju
anyangtelahditetapkan.

 Manfaatpengorganisasian,akandapatdiketahui:
1) Pembagian tugas untukperorangan dankelompok.
2) Hubunganorganisatorisantaraorang-
orangdidalamorganisasitersebutmelaluikegiatanyangdilakukan
nya.
3) Pendelegasianwewenang.
4) Pemanfaatan stafdanfasilitas fisik.
 Tahapandalampengorganisasian
1) Tujuan organisasi harus dipahami staf, tugas ini sudah
tertuangdalamfungsimanajemen.
2) Membagihabispekerjaandalambentukkegiatanpokokuntukmen
capaitujuan.
3) Menggolongkankegiatanpokokkedalamsatuan-
satuankegiatanyang praktis.
12

4) Menetapkanberbagaikewajibanyangharusdilakukanolehstaf
dan menyediakanfasilitas yangdiperlukan.
5) Penugasanpersonilyang tepatdalammelaksanakantugas.
6) Mendelegasikanwewenang.

3. Ketenagaan/(Staffing)
Staffingmerupakanmetodologipengaturanstaff,merupakanproses
yang teratur, sistematis, berdasarkan rasional diterapkan
untukmenentukanjumlahdanjenispersonalsuatuorganisasiyangdibutuhk
andalamsituasitertentu.komponenyangtermasukdalamfungsistaffingprin
sip:rekruitmen,seleksi,orientasipegawaibaru,penjadwalantugas,danklasi
fikasipasien.Komponentersebutmerupakansuatuprosesyangmananantin
yaberhubungandenganpenjadwalan siklus waktu kerja bagi semua
personel yang ada. terdapatbeberapa langkah yang diambil untuk
menentukan waktu kerja danistirahatpegawai, yaitu:

o Menganalisajadwalkerjadanrutinitasunit.
o Memberikan waktumasukdanliburpekerjaaan.
o Memeriksajadwalyangtelahselesai.
o Menjaminpersetujuanjadwalyangdianjurkandarimanajemenkperawa
tan.
o Memasangjadwaluntukmemberitahuanggotastaff.
o Memperbaikidanmemperbaharuijadwal tiaphari.

4. Pengarahan/(Directing)
Asmuji(2014),menyatakanpengarahanmerupakanhubunganmanusia
dalamkepemimpinanyangmengikatparabawahanagarbersedia mengerti
dan menyumbangkan tenaganya secara efektif
sertaefisiendalampencapaiantujuansuatuorganisasi.Didalammanajemen
,pengarahaninibersifatsangatkomplekskarenadisamping menyangkut
manusia juga, menyangkut berbagai tingkah lakumanusiayang
berbeda-beda.
13

 Unsur-unsurPengarahan
Pengarahan atau juga disebut "penggerakan" merupakan
upayamemengaruhi bawahanagarmelakukan sesuatuuntuk
mencapaitujuanyangtelahditetapkan.Gunamengarahkanataumengge
rakkanbawahan,adabeberapaunsuryangperludidipahamidandiperhat
ikanbagiseorangmanajer keperawatan.

1) Kepemimpinanmerupakankemampuanmemengaruhikelompok
menuju pencapaiansasaran.
2) Motivasi hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukungperilakumanusiasupayamaubekerjagiatdanantusias
mencapaihasil yangoptimal.
3) Komunikasimerupakanunsurpentingdalammenggerakkanataum
engarahkanbawahan.Dalamorganisasipelayanankeperawatan,
dalam ada beberapa bentuk kegiatan
pengarahanyangdidalamnyaterdapataplikasikomunikasi,antarala
insebagaiberikut :
 Operan
Merupakansuatukegiatankomunikasiyangbertujuanmengope
rkanasuhan keperawatan kepadashiftberikutnya.

 Pre–Conference
Komunikasiketuatim/
penanggungjawabshiftdenganperawatpelaksanasetelahseles
aioperan.

 Post-Conference
Komunikasi ketua tim/perawat dengan perawat
pelaksanasebelumtimbangterimamengakhiridinasdilakukan.

 Pendelegasian
Kegiatan melakukan pekerjaan melalui orang lain
bertujuanagar aktivitas organisasi tetap berjalan sesuai
tujuan yangtelahditetapkan.
14

 Supervisi
Bentukkomunikasiyangbertujuanmemastikankegiatanyangd
ilaksanakansesuaidengantujuandengancaramelakukanpenga
wasanterhadappelaksanaankegiatantersebut.

5. Pengendalian/evaluasi(Controlling)
Kholid(2013),menyatakancontrollingmerupakanprosespemeriksaan
apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencanayang telah
disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsipyang
ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan
dankesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi. Tugas
seorangmanajerialdalamusahamenjalankandanmengembangkanfungsip
engawasanmanajerialperlumemperhatikan beberapaprinsipberikut:

1) Pengawasanyangdilakukanharusdimengertiolehstafdanhasilnyamu
dahdiukur.
2) Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting
dalamupayamncapaitujuanorganisasi.
3) Standart untuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan
kepadasemua staf, sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa
tanggungjawabdan komitmenterhadap kegiatanprogram.
4) Kontrolsebagaipengukurandankoreksikinerjauntukmeyakinkanbah
wasasarandankelengkapanrencanauntukmencapaitujuantelahtersed
ia,sertaalatuntukmemperbaikikinerja.
Terdapat10karakteristiksuatusistemkontrolyang baik:

o Harusmenunjukkansifatdariaktifitas
o Harusmelaporkankesalahan-kesalahandengansegera
o Harusmemandangkedepan
o Harus menunjukkanpenerimaanpadatitikkrisis
o Harusobyektif
15

o Harusfleksibel
o Harus menunjukkanpolaorganisasi
o Harusekonomis
o Harusmudahdimengerti
o Harusmenunjukkantindakanperbaikan
Ada2metodepengukuranyangdigunakanuntukmengkajipencapaiantujua
nkeperawatan,yaitu:

 Analisadata
Perawat melihat tindakan dan proseduryang tersusundalam
pedoman tertulis, jadwal, aturan, catatan, anggaran. Hanyaukuran
fisik saja dan secara relatif beberapa alat digunakan
untukanalisatugas dalam keperawatan.

 Kontrolkualitas
Perawat dihadapkanpadapengukurankualitasdanakibat-
akibatdaripelayanan keperawatan.

D. KeselamatanPasienRumahSakit
Keselamatan pasien (patient safety) saat ini telah menjadi
prioritasutama bagi sebuah rumah sakit. Ada lima hal penting yang
berkaitandengankeselamatanpasien dirumahsakit,yaitu:
1) Keselamatanpasien itusendiri
2) Keselamatanpekerjaataupetugaskesehatanyangbekerjadirumahsakit
tersebut
3) Keselamatanbangunandanperalatandirumahsakityangberdampakter
hadap keselamatanpasiendanpetugas
4) Keselamatanlingkungan(greenproductivity)yangberdampakterhada
ppencemaran lingkungan
5) Keselamatan bisnis rumah sakit yang berkaitan
dengankelangsunganhiduprumahsakit.
16

E. DefinisiKeselamatanPasien
Keselamatanpasien(PatientSafety)adalahpenghindaran,pencegahan
danperbaikandarikejadianyangtidakdiharapkanataumengatasicedera-
cederadariprosespelayanankesehatan(Nursalam,2011).Programkeselamat
anpasienadalahsuatuusahauntukmenurunkanangkaKejadianTidakDiharap
kan(KTD)yangseringterjadipadapasienselamadirawatdirumahsakitsehing
gasangatmerugikan baik pasien itu sendiri maupun pihak rumah sakit
(Cecep,2013).

F. TujuanKeselamatanPasien
TujuankeselamatanpasienmenurutPermenkesRI.
(2011)adalahuntukmenciptakanbudayaatauiklimkeselamatanpasiendiruma
hsakit,meningkatkan kepercayaan (akuntabilitas) pasien
dan

masyarakatterhadaprumahsakit,mengurangikejadianyangtidakdiharapkan(
KTD)danterwujudnyapelaksanaanprogram-
programpencegahansehinggatidakterjadikembali kejadianyangtidak
diharapkan(KTD).

G. EnamSasaranKeselamatanPasien
1) SasaranI:KetepatanMengidentifikasi Pasien
Kegagalan atau kesalahan dalam melakukan identifikasi
terhadappasien bisa terjadi disemua aspek/tahapan diagnosis dan
pengobatan,sepertiketikapemberianobatdandarah,pengambilandarahdan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis serta penyerahan bayi
kepadabukankeluarganya.

2) SasaranII:PeningkatanKomunikasiyangEfektif

Komunikasi mempunyai arti penting bagi keselamatan pasien


dankesinambunganpelayanan.Rumahsakitmerencanakanprosesmanaje
men informasi keselamatan pasien untuk memenuhi
kebutuhaninformasi yang bersifatinternal dan eksternaldimana
transmisidatadaninformasiharustepatwaktudanakurat(DepkesRI,2011).
Komunikasiefektifadalahsalingbertukarinformasi,ide,kepercayaan,
17

perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang


hasilnyasesuai dengan harapan. Komunikasi yang efektif
diimplementasikandenganmenggunakanmetodeS-
BARyangmeliputiS(Situation)artinya situasi yang menggambarkan
keadaan pasien sehingga perludilaporkan, B (Background) artinya
gambaran riwayat atau hal
yangmendukungterjadinyakondisiatausituasipasiensaatini,A(Assessmen
t) artinya kesimpulan dari hasil analisa terhadap gambaransituasi dan
background, dan R (Recomendation) artinya usulan pelaporkepada
dokter tentang alternatif tindakan yang mungkin dilakukan. S-
BARdilaksanakanmelaluistandar/bakuhandoff(serahterima).
3) SasaranIII:PeningkatanKeamananObatyangPerluDiwaspadai
(HighAlert)

Kesalahan pengobatan dapat menyebabkan bahaya bagi


pasien.Perawatmempunyaiperanpentingdalammenyiapkanobatmakaper
awat perlu waspada dalam mencegah keselahan obat (Potter, P.A.,dan
Perry, 2010). Hal yang paling sering menjadi penyebab
kesalahanobat(medicationerror)adalahnamaobat,rupadanucapanmirip(
NORUM) atau Look Alike Sound Alike (LASA) yang
membingungkanstafpelaksana.

4) SasaranIV:KepastianTepat-Lokasi,Tepat-Prosedur,Tepat-
PasienOperasi.
Penyimpangan pada verifikasi (tepat lokasi, tepat prosedur
dantepat pasien operasi) akan dapat mengakibatkan pelaksanaan
proseduryangkeliruataupembedahansisitubuhyangsalah.Penyebabnyak
arenakurangnyakomunikasiatauinformasiyangditerimatidakbenar
bahkan tidak ada informasisama sekali, pasien kurang/tidakdilibatkan
secara langsung dalam melakukan penandaan lokasi
(sitemarking),dantidakadaprosedur untukverifikasilokasi operasi.

5) SasaranV:PenguranganResikoInfeksiTerkaitPelayananKesehatan
18

Tantanganterbesaryangdihadapidalammemberikanpelayanankeseha
tanadalahpencegahandanpengendalianinfeksi.Mahalnyabiayayangdiperl
ukandalammengatasiinfeksiyangberkaitandenganpelayanankesehatanme
njadimasalahtersendiribagipasienmaupunstakeholderyangberkecimpung
dalamduniakesehatan.Berbagaimacaminfeksisepertiinfeksisalurankemih
,infeksipadaalirandarah(bloodstreaminfections)danpneumoniayangberk
aitandenganventilasimekanisjugaseringditemukandalampemberianpelay
anankesehatan(DepkesRI,2011).
6) SasaranVI:Pengurangan ResikoPasien Jatuh
Salah satu penyebab cidera bagi pasien rawat inap adalah
kejadianatau kasus jatuh pada pasien. Untuk itu rumah sakit perlu
mengadakanevaluasi dalam hal pemberian pelayanan kesehatan dan
penyediaanfasilitas kesehatan yang maksimal dan sesegera mungkin
mengambiltindakan yang tepat untuk mengurangi bahkan
menghilangkan
ciderapadapasienrawatinapsebagaiakibatdarikasusjatuhtersebut.Evalua
siyangdilakukanmeliputi:riwayatjatuhpadapasien,penggunaan atau
pemakaian obat-obatan dan alkohol, gaya jalan dankeseimbangan,
serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh
pasien.Semuaprogramtersebutharusditerapkanolehrumahsakit(Depkes
RI,2011).

H. TeoriKomunikasiSBAR
KomunikasiyangberbasisSBAR(Situation,Background,Assassemen
t,Recomendation)merupakanstrategikomunikasiyangdipakaiolehtimpelay
anankesehatandalammelaporkanmaupunmenyampaikankeadaanpasienke
padatemansejawat.KomunikasiSBAR dilakukan pada saat timbang
terima (handover), pindah ruangrawat maupun melaporkan kondisi
pasien ke dokter atau tim kesehatanlain(Tim KP-RSRSUPSanglah,
2011).

KerangkakomunikasiSBARmemuatinformasipasiententang
19

Situation,Background,Assassement,Recommendation.KomunikasiSBAR
adalah cara sederhana yang secara efektif telah
mengembangkankomunikasidalamsettinglaindanefektifpuladigunakanpa
dapelayanankesehatan (Ohio’s Mediacare,2010).

I. TujuanKomunikasiSBAR
SBARmenawarkansolusikepadarumahsakitdanfasilitasperawatanun
tukmenjembatanikesenjangandalamkomunikasi,termasukserahterimapasi
en,transferpasien,percakapankritisdanpanggilan telepon. Ini
menciptakanharapan
bersamaantarapengirimdanpenerimainformasisehinggakeselamatanpasie
ndapattercapai.MenggunakanSBAR,laporanpasienmenjadilebihakuratda
nefisien.

J. ManfaatKomunikasiSBAR
1) Meningkatkanpatientsafety
2) Menurunkanangka malpraktikakibat komunikasiyangkurang
3) Meningkatkankerjatimuntukmenggunakankomunikasiyangefektif
4) Memberikaninformasiterkaitkondisipasiensecaralengkap

K. KerangkaKomunikasiDenganMetodeSBAR
Kerangkatehnikkomunikasiyangdisediakanuntukberkomunik
asi antar para petugas kesehatan dalam menyampaikankondisi
pasien (Permanente, 2011). SBARmenyediakan
metodekomunikasi yang jelas mengenai informasi yang berkaitan
tentangkondisipasienantaratenagamedis(klinis),mengajaksemuaan
ggotatimpelayanankesehatanuntukmemberikanmasukanpada
situasi/kondisipasientermasuk rekomendasi.

MenurutLeonard(2014),prinsip-
prinsipmenggunakanSBARdanapa
yangharusdikomunikasikan,sebagai berikut:

 S(Situation)mengandunginformasitentangidentifikasipasien,masalahya
ngterjadi saatini dan diagnosamedis.
20

 B (Background) menggambarkan riwayat/data sebelumnya

yangmendukungsituasisaatini seperti:
o Riwayatpenyakit/kondisisebelumnya
o Riwayatpengobatan
o Riwayattindakanmedisatau keperawatanyangsudahdilakukan
o Riwayatalergi
o Pemeriksaanpenunjangyangmendukung
o Tanda-tandavitalterakhir
 A (Assesment) : Komponen assessment ini berisi hasil pemikiran
yangtimbul dari temuan serta difokuskan pada problem yang terjadi
padapasien yang apabila tidak diantisipasi akan menyebabkan kondisi
yanglebihburuk.
 R (Recommendation): Komponen recommendation menyebutkan hal-
hal yang dibutuhkan untuk ditindak lanjuti. Apa intervensi yang
harusdirekomendasikanoleh perawat.

L. FungsiSBARDalam Proses Komunikasi


SBARmerupakansalahsatumekanismeyangmudahdigunakan
dalamsebuahpercakapan,terutamagunamenyampaikan hal yang
kritis dan membutuhkan perhatian
segeraseorangdokteruntukmemberikansuatutindakan.Alatinimemp
ermudah dan dijadikan standar oleh tenaga kesehatan
untukmenjelaskaninformasiapayangharusdikomunikasikanantaraan
ggota tim, dan bagaimana tindakan selanjutnya. Hal ini
jugadapatmembantu petugas kesehatan untuk mengembangkan
danmeningkatkanbudayakeselamatanpasien(Arini, 2012).

M. PenerapanKomunikasiSBAR
1) Operan
Operanadalahsuatucaradalammenyampaikandanmenerimasuatiulaporanyan
gberkaitandengankondisipasien.Tujuandilakukan
21

operanadalahuntukmenyampaikankondisipasien,menyampaikanasuhan
keperawatanyangbelumdilaksanakan,menyampaikanhalyang harus
ditindaklanjuti, menyusun rencana kerja. Untuk mencapaitujuanharus
diterapkankomunikasi efektifseperti SBAR.

2) Pelaporan kondisipasien
Pelaporankondisipasiendilakukanolehperawatkepadatenagamedis
lain termasuk dokter. Hal ini bertujuan untuk melaporkan
setiapkondisipasienkepadadoktersehinggadokterdapatmemberikantinda
kan yang sesuai dengan kondisi pasien. Pelaporan kondisi
pasienyangefektifdapatmeningkatkan keselamatanpasien.

3) TransferPasien
Transferpasienadalahperpindahanpasiendarisaturuangan ke
ruangan lain dan dari satu rumah sakit ke rumahsakit lain
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Transferpasien
dibagi menjadi transfer pasien internal dan eksternal.Transfer
pasien internal adalah transfer antar ruangan didalamrumah
sakit dan transfer pasien eksternal adalah transfer antarrumah
sakit. Transfer pasien dilakukan oleh tenaga
kesehatanyangsudahmemilikikemampuandanpengetahuanterka
itprosedur transfer.
22

BAB
IIIANALISISSITUA
SI

A. GambaranUmumRumahSakit
 SejarahSingkat
Padatahun1939daerahBekasimasihmerupakandaerahterpencild
anmerupakanbagiandariKarisedenanJatinegara.Seorang tuan tanah
terketuk hatinya untuk
menolongsesamanyayangsedangsakit,denganmembangunbalaikes
ehatan berukuran 6 x 18 meter di atas tanah seluas 400
meterpersegiyang dihibahkanuntukkepentinganumum.
Tahun 1942 saat pendudukan Jepang mendapat perhatian
dandikembangkanmenjadiPoliklinikBekasiyangdipimpinolehseora
ngpatriotpejuangkemerdekaanbernamaBapakJasman.Tahun 1945
poliklinik tersebut dijadikan basis perlengkapan
P3K.SetelahproklamasikemerdekaanRepublikIndonesia,berubahst
atusmenjadiRSPembantu,tepatnyapada tanggal24Juli1946.
Pada tahun 1946 kepemimpinan digantikan oleh seorang
jururawatdariRSPembantuBanjaran,bernamaBapakSWijaya.Pada
saat kepemimpinannya berubah menjadi RSU Kab.
Bekasidengankapasitas10tempattidurdanpenambahanbangunanunt
ukperawatdan bidan.
KemudianpadaTahun1956BpSWijayapensiundandigantikanol
eh Bp.H. NadomMiadi.
TAHUN PEMIMPIN STATUS
1939-1942 Dr.Kerasidenan BalaiKesehatan
1942-1946 Djasam PoliklinikBekasi
1946-1956 S.Widjaya RSPembantu
1956-1970 H.NamdomMiyadi RSUDKab.Bekasi
23

Kepemimpinan Rumah Sakit pada tahun 1970 dipimpin


olehseorang dokter dibantu beberapa tenaga medis dan non
medis.SejaksaatituorganisasidantatalaksanaRSUDditetapkan.Sela
njutya,dalamperkembangannyaRumahSakitditetapkansebagai
rumah sakit kelas C, berdasarkan SK Menkes
RepublikIndonesianomor051/Menkes/SK/II/1979tentangpengelol
aanrumahsakitumumpemerintah.Pada1April1999RSUdiserahkano
lehpemdaKabupatenBekasikepadaPemdaKabupaten Bekasi
kepada Pemda Kotamadya Daerah Tingkat IIBekasi.
Pada tanggal 30 November 2000 ditetapkan Peraturan
DaerahKota Bekasi Nomor 12 tahun 2000 tentang Pembentukan
RumahSakit Umum Daerah Kota Bekasi Nomor 12 Tahun 2000
tentangPembentukanRumahSakitUmumDaerahPemerintahKotaB
ekasi sekaligus dengan peningkatan status menjadi RSUD
kelasBNonPendidikan PemerintahKotaBekasi olehWalikota.
Pada tahun 2001 dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor
20Tahun 2001 tentang Penetapan RSUD Kota Bekasi menjadi
UnitSwadana,untukmelengkapiDasarHukumdalamoperasionalRu
mah Sakit ditetapkanlah Perda Nomor 21 Tahun 2001
tentangRetribusiPelayananKesehatanRSUDKotaBekasi.
Padatahun2009dikeluarkanPeraturanWalikotaNomor060/
Kep.251-Org/VII/2009 tentang RSUD Kota Bekasi
menjadiBLUDdengan status penuh
TAHUN PEMIMPIN STATUS
1970-1971 dr. RSUDKab.Bekasi
ChasbullahAb
dulmadjid
1971-1976 dr.SukarnoKartasumitra RSUDKab.Bekasi
1976-1983 dr.H.AbdulRadjak RSUDKlsC
1983-1986 dr.Ludin Gultom RSUDKlsC
1986-1997 dr.Hario Untoro,MARS RSUDKlsC
1997-1999 dr. H. Muhamad RSUDKlsC
Soleh,M.Kes
1999-2000 dr.RosihanAnwar, RSUDKlsBNon
24

M.Kes Pendidikan
2000-2002 Dr.Hj.MienSHatta,M RSUDUnitSwadana
ARS
2002-2004 Dr.HerryRuswan, RSUDUnitSwadana
M.Kes
2004-2007 Dr.WirdaSaleh,MARS RSUDUnitSwadana
2007-2008 Dr. Bambang RSUDBLUD
DjatiSantoso,MAR Bertahap
S
2008-2009 Dr.WirdaSaleh,MARS RSUDBLUD
Bertahap
2009-2011 Dr.H.Iman, Sp.RM RSUDBLUDPenuh
2011-2016 Dr.TriMasrifahati, RSUDBLUDPenuh
MKM
2016-2018 Dr.Pusporini RSUDBLUDPenuh
2018- Dr.Kusnanto, MARS RSUDBLUDPenuh
Sekarang

Tanggal8Juni2016NamaRSUDKotaBekasidiubahmenjadiRSU
Ddr.ChasbullahA.MyangditetapkandenganKeputusanWalikotaBek
asiNomor:445/Kep.332-RSUD/VI/
2016tentangNamaRumahSakitUmumDaerahdr.Chasbullah A.M
Kota Bekasi. Dikarenakan salah penulisan
namaRumahSakitUmumDaerahKotaBekasisesuaidenganKeputusa
n Wali Kota Bekasi Nomor 445/Kep.332-RSUD/VI/2016tentang
Nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah
A.MKotaBekasi,makanamaRSUDdr.ChasbullahA.Mdiubahkembal
imenjadiRumahSakitUmumDaerahdr.ChasbullahAbdulmadjid
Kota
BekasisesuaidenganKeputusanWaliKotaBekasiNomor445/Kep.20
4-RSUD/IV/2017tentangPerubahanNama Rumah Sakit Umum
Kota Bekasi yang ditetapkan tanggal 3April2017.
25

 Falsafah,Motto,Visi,danTujuan

 FalsafahRumahSakit
Pelayanan kesehatan RSUD dr. Chasbullah
AbdulmadjidKotaBekasimemberikanpelayananyangungguldanb
ermartabat.Denganvisi:RSUDterdepandalampelayanansecara
paripurna menuju masyarakat sehat dan mandiri.
Dandenganmisi:kamiadalahrumahsakitumumdaerahyangmelaya
ni dengan hati, kami memberikan pelayanan
terintegritasberbasis teknologi moderm, kami menjamin kualitas
layanandenganmengutamakankepuasanpelanggan,kamiberjuang
mewujudkan kualitas hidup seimbang secara fisik,
emosionaldanspiritual.
 Motto
Memberikan pelayanan yang Ramah, Sigap, Unggul
danDipercaya
 VisiRumahSakit
RSUD terdepan dalam pelayanan secara paripurna
menujumasyarakatsehat danmandiri
 Tujuan
Denganadanyatujuanyangtelahdirumuskan,Ruang
berusahamelaksanakanasuhankeperawatanpadapasiensebelumd
ansesudahoperasisesuaistandar,mencegahinfeksidaerahoperasi,
meningkatkankemampuanstafkeperawatan melaluipendidikan
berkelanjutan.
26

 Kedudukan,Tugas,danFungsi

 Jenis–jenisPelayananKesehatan

a. RawatJalan
RSUDdr.ChasbullahAbdulmadjidKotaBekasimemilikilayananmed
is spesialis sebagaiberikut :
PoliklinikRawatJalan PoliklinikRawatJalan

SpesialisAnak SpesialisJiwa
SpesialisPenyakitDalam SpesialisForensik
SpesialisKebidanandan SpesialisGigi&Mulut
Kandungan
SpesialisBedah SpesialisOrthodontis
SpesialisBedahUmum SpesialisBedahMulut
Spesialis SpesialisKonvservasiGigi
BedahTulang/Ort
hopedi
SpesialisBedah Urologi SpesialisKesehatanGigi Anak
SpesialisBedah Syaraf SpesialisPeridonti
SpesialisBedah Anak SpesialisJantung
27

SpesialisTHT SpesialisParu
SpesialisMata SpesialisSyaraf
SpesialisKulitdanKelamin

SelainpelayananmedisspesialisdiRSUDdr.ChasbullahAbdulmad
jidKotaBekasijugamemilikilayananmedisSubSpesialissebagai
berikut :
1. SubSpesialisMetabolicEndocrine&Diabetes
2. SubSpesialisJantungAnak
3. SubSpesialisSaraf Anak
4. SubSpesialisBedahDigestif
5. SubSpesialisGeriatri
6. SubSpesialisTumbuhKembangAnak
7. SubSpesialisTulangBelakang
8. SubSpesialisFetomaternal

b. RawatInap
RSUDdr.ChasbullahAbdulmadjidKotaBekasimemilikipelayananm
edis rawatinap sebagai berikut:

1) RuangRawat Inap GedungB


Ruangan JenisPenyakit KelasYangTersedia

ICU( Lt4) SemuaPenyakit SemuaKelas

ICCU(Lt4) SemuaPenyakit SemuaKelas


OKIBS(Lt 5)
Seruni(Lt.6) Bedah SemuaKelas
Anyelir( Lt7) SemuaPenyakit VIP&VVIP

2) RuangRawatInap GedungC

Ruangan JenisPenyakit KelasYangTersedia


Dahlia(Lt1) PersalinanKebidanan Kelas1,2,3, VK
28

Melati(Lt2) PersalinanKebidanan Kelas1,2,3


Anggrek( Lt3) PenyakitAnak Kelas1,2,3
Tulip(Lt4 ) PenyakitJantung Kelas1,2,3

3) RuangRawatInap GedungD
Ruangan JenisPenyakit Kelas
YangTers
edia
WijayaKusuma(Lt2) PenyakitParu Kelas1,2
Teratai(Lt.3) PenyakitParu Kelas2,3
Bougenvile(Lt.4) PenyakitBedah Kelas1,2,3

4) RuangRawatInap GedungE
Ruangan JenisPenyakit KelasYangTersedia
Cathelya(Lt 4) PenyakitSaraf Kelas1,2,3
Sakura( Lt.5) PenyakitSaraf Kelas1,2,3
Camelia(Lt.6) PenyakitDalam Kelas1,2,3
Aster(Lt.7) PenyakitDalam Kelas1,2,3
Azaleya(Lt.8) PenyakitDalam Kelas1,2,3

B. GambaranRuangRawatTempatPraktik

a. FungsiPerencanaan

1. VisiRuangan

Menjadikan ICCU RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid


KotaBekasiungguldanterdepandalamperawatanKardiovaskul
er

2. MisiRuangan

1) Meningkatkan mutu pelayanan unit iccu


secaraprofesionaldan
mengutamakanintegritas
29

2) Memberikanasuhankeperawatankardiovaskulerdengance
pat,tepat, akurat, peduli, dan teliti.

3) Mengembangkanilmu-
ilmukeperawatankardiovaskulersecara komprehensif

4) Bersamamembangunkualitasdanproduktivitaskerjauniticc
u

3. Kapasitas tempat tidur

SelamapandemiruanganICCUdipergunakanuntukintensifkhus
uscovid,sehinggaICCUdaruratsementaraberada diruangan
Tulip dengan kapasitas 2 kamar dengan 5tempat tidur yang
terletak di Gedung Clantai 4,

4. Pendokumentasi
Hasil observasi 1 dari 3 berkas rekam medis ditemukan
tidak terdokumentasi hasil intruksi dokter pada CPPT yang
dikonsulkan via phone.
5. Standar Prosedur Operasional
Ruangan ICCU memiliki Standar Prosedur Operasional
berjumlah kurang lebih 70 tindakan keperawatan

6. Fasilitas untuk pasien


a) Tempat tidur pasien
b) Kasur busa, satu bantal dan selimut
c) Meja dan almari
d) Kursi
e) Kamar mandi pasien atau keluarga
f) Tempat sampah
g) Meja laci
h) Tiang infus
i) Oksigen

7. Kotak saran
Tidak adanya kotak saran diruangan
30

b. FungsiPengorganisasian

1. StrukturOrganisasi

KEPALARUANGAN
HeppySulistiyowati,S.Kep,Ners

KATIMI KATIMII
FarizaAzmi,S.Kep,Ners Menawati,AMK

PJSHIFT1 PJSHIFT2 PJSHIFT3 PJSHIFT4


Maya Putra Lestari Ria

Listi Dwi Indah Saprudin

ADMINISTRASI PEKARYA
NoerPutriW Eluza

Keterangan

2. KepalaRuangan
Heppy Sulistiyowati, S.Kep,. Ns:

3. KetuaTim

Fariza Azmi, S.Kep,. Ns


Menawati, AMK

4. PJ Shif 1
Maya
Putra
Lestari
Ria
5. Anggota
Listi
Dwi
Indah
Saprudin
31

c. FungsiPengarahan

Penghitungan ketenagaan ICCU:


Karu : 1 orang
Katim : 2 orang
Perawat pelaksana : 8 orang

- Berdasarkan penghitungan ketenagaan menurut Thailand & Philiphine :

 Jumlah jam perawatan /pasien = 7 jam

 Tenaga yang dibutuhkan =

Jml jam perawatan x 52mgg x 7 hr x jml TT x BOR


Jml mgg efektif x 40 jam
7 jam x 52 mgg x 7 hr x 5 TT x 58%
39mggx40 jam

7.389,2
1.560

4,736

Faktor koreksi = 4.736x25% = 1,18

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan = 4,736+1,18 =5,916


32

1) Pendelegasian
Pendelegasian tugas di ruang ICCU diberikan kepada
perawat PK 4.
2) Supervisi
SupervisidiruangICCUdilakukantetapi tidak terjadwal
3) RondeKeperawatan
Rondekeperawatansudah dilaksanakandiICCU tetapi tidak terjadwal
33

d. FungsiPengendalian
1) IndikatorMutu

 BOR(BedOccupancy Rate)

Rumus : (Jumlahhariperawatdirumahsakit)
X100%
(Jumlahtempattidurxjumlahharidalamsatuperiode)

 Bulan November2020
Rumus : (Jumlahhariperawatdirumahsakit)
X100%
(JumlahtempattidurxJumlahharidalamsatuperiode)

:87 X100%

5x 30

:87 X 100%= 58%


150

 BulanDesember2020

Rumus : (Jumlahhariperawatdirumahsakit)
X100%
(JumlahtempattidurxJumlahharidalamsatuperiode)

:82 X100%

5x 30

:82 X100% =54,6%

150
34

 Bulan Januari2021

Rumus : (Jumlah hari perawat di rumah sakit)

(JumlahtempattidurxJumlahharidalam satuperiode) X100%

:70 X100%

5x 30

:70 X100% =46,7%


150

Ruang ICCU tidak memiliki target BOR yang harus dicapai.

 LOS(LengthOf Stay)

Rumus : (Jumlahlamadirawat)

(Jumlahpasienkeluar (hidup+

mati))

 Bulan November2020

Rumus : (Jumlahlamadirawat)

(Jumlahpasienkeluar(hidup+mati))

:87 =1,7hariatau2 hari


51
35

 BulanDesember2020

Rumus : (Jumlahlamadirawat)

(Jumlahpasienkeluar(hidup+mati))

:82 =2,2hariatau3 hari

37

 Bulan Januari2021

Rumus : (Jumlahlamadirawat)

(Jumlahpasienkeluar(hidup+mati))

:70 =2,2hariatau3 hari


31

 TOI(TurnOverInterval)

Rumus : (Jumlah tempat tidur x periode) – Hari perawatan)

(Jumlahpasienkeluar(hidup+mati))

 Bulan November2020

Rumus : (Jumlah tempat tidur x periode) – Hari perawatan)

(Jumlahpasienkeluar(hidup+mati))

:(5x30)-87 =1,2 hari atau 2

hari51
36

 BulanDesember2020

Rumus : (Jumlah tempat tidur x periode) – Hari perawatan)(Jumlahpasienkeluar(hidup+mati))

:(5x30)-82=1,8hariatau2hari37

 Bulan Januari2021

Rumus : (Jumlah tempat tidur x periode) – Hari perawatan)(Jumlahpasienkeluar(hidup+mati))

:(5x30)-70 =2,6 hari atau 3 hari31

C. AnalisisSWOT
37

No Faktor Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman


(Strengh) (Weaknes) (Opportunity) (Threath)
1. Man a. Tenaga a. Adanyaprogrampelatiha a. Adanya
keperawatanICCU a. MAKPbelumdilaksanakans n/seminar tuntutantinggim
memiliki 1 orangkepala epertipembagiankasusbelu khusustentangmanageme asyarakatuntuk
ruangan dan mberjalan. nkeperawatan mendapatkanpel
pendidikanS.Kep, b. Berdasarkanobservasi17 b. Adanya mahasiswa ayanan
Ners,sebanyak4 orang maret 2021 S1Nerskeperawatanya yanglebih baik
berpendidikanS.Kepseb masihadanyaperawatyangti ngsedang danprofesional
anyak2orangdan D3 dak melakukan praktekmanagemen b. Makin
Keperawatansebanyak5 penulisanInstruksi via c. Adanyakerjasamaya tingginyakesada
orang phonedilembar ng baik ranmasyarakata
b. Tenagaprakaryaterdiri CatatanPerkembangan antarmahasiswa kanhukum
dari 1 PasienTerintegrasi(CPPT). ProgramProfesiNer
orang,administrasi 1 c. Persainganantar
sdenganperawatklin RS yang
orang,dancleaning ik.
servis1orang semakinkuat.
d. Adanyaprogramakredita
c. Terdapat 6 perawat yang
si RS
sudah mengikuti pelatihan
daripemerintahdimana
ICU dan 1 perawat
MPKPmerupakansalahs
mengikuti pelatihan
atupenilaian
cardiologi dasar.
d. Perawatsudahdisplin
dalambertugas
38

(tepatwaktusaatdatang
maupun
pulangsesuaishift)
e.

Perawatyangtelahmengi
kuti pelatihanBTCLS 11
orang, yangsudah
mengikutipelatihan ICU
6
perawatdanpelatihanCar
diologidasar1 orang.
e. DiruangansudahadaCI
f. Pengembangan
karirperawat ICCU
diberikanmelalui
kesempatanmelanjutkan
pendidikan,dan
mengikuti
pelatihansehinggajenjan
gkarir
meningkat.
2. Money RuangICCUmemilikisystem a. Bantuan Akan
budgetingyangdiatur jaminanpembayaranUm mengalamidefisi
langsung oleh umdanBPJS. t
RumahSakitbaikuntukpelaya b. Pembayaranjasa anggaranrumahs
nanmaupun untuk pelayanan Umum akit
pendanaan danBPJSlangsungdilakuk
kesehatan bagi petugas an
39

kesehatan. transaksi di
Kasirsesuaidenganrinci
antindakan
c.RSUDdr.
ChasbullahAbdulmadjid
Kota
Bekasimemberikankesejah
teraanpegawaiPNS dan
Non PNS berupagaji, uang
transportsdan remonerasi
tiapbulan.
3. Material a. Selama pandemi ruangan a. Belumtersedianyakotaksaran RSUDdr.ChasbullahAbdulma Adanya
ICCU dipergunakan yang dapat djidKotaBekasimerupakan tuntutantinggi
untuk intensif khusus dimanfaatkan rumah sakit tipe darimasyarakat
covid, sehingga ICCU Byangmemungkinkanuntukme untukpengadaana
darurat sementara berada sebagaimasukan bagi mperolehfasilitasyanglengkaps latyang
diruangan Tulip dengan ruangan yangbisa diisi oleh ehinggaruangmemilikikesemp canggihdalam
kapasitas 2 kamar dengan semua atanyangbesaruntukmelengkap penunjangdiagno
5 tempat tidur yang pihakgunameningkatkanmut ifasilitas kesehatan yang stik
terletak di Gedung C upelayanandiRuanganICCU belumtersedia.
lantai 4, b. Tersedia papan Code Red
b. Memilikisaranadanprasar diruangan tetapi tidak
anayangmemadaiuntuk terteranamapetugasyangpike
pasien t
dantenagakesehatan. c. terdapat spuit yang berisi
c. RuangICCUtelahmember obat tergeletak diatas troli,
ikanfasilitasgelangtangan tidak berada didalam bak
sebagaiidentitaspasienseb instrumen..
agaipenggantipapannama
.
40

d. Telahtersediatempatsamp
ahuntukjenissampahinfek
siuswarnakuningdan non
infeksius warnahitam,
41

4. Methode a. Ruangan ICCU memiliki a. Penggunaan Semua yang Adanyatuntutana


visi dan misi yang jelas berdinasmengetahuikondi kanpelayanankep
b. Kepala metodekomunikasiTBaKbel sipasien erawatanyanglebi
umdilakukansecara hbaik
ruanganmelakukansupervi optimal.
siterhadappegawaitetapi
tidak terjadwal.
c. Ronde keperawatan sudah
dilkukan tetapi tidak
terjadwal
d. Kepalaruangantelahmelak
ukanfungsinyasesuai
dengan peran
padafungsipengendaliand
anevaluasi.Halinidilihatda
riadanyaoperanpredanpost
conference
e. Ruang ICCU
memberikanpelayanankep
adapasienUmumdanBPJS.
f. Memiliki
strukturorganisasi yang
jelas
danmelakukanpendelegasi
an
sesuaialur struktur.
42

f. Di setiap shift,

adapenanggungjawabterh
adapruangan.
g. Terdapat jadwal

dinasyangdisusunsetiapbu
lan.
h. Sudah adanya
formatdokumentasi yang
terintergrasi(catatanintegr
asi) yang
digunakansebagaidokume
ntasisemua tenagamedis.
i. MemilikiSOPsetiaptindak
anTerlaksananyakomunik
asi yang
baikantaraperawatdantim
kesehatanlainnya
43

D. PerumusanMasalah

1. AnalisaData

Datahasilwawancara,observasiyangtelahdilakukankelompokI I I
terkaitmasalahdiRuanganICCU daritanggal15maret -1 April2021.

No Data Analisa
Pelaksanan dan
1.  Kepalaruanganmengatakanbahwatehnik
pelaporanasuhankeperaw
komunikasiSBARtelahdilakukanpada
atanbelumsesuaidenganko
pelaporan kondisi pasien.
munikasi teknik SBAR
 PelaksanaanaskepdiruanganICCUmasihmanua
metode TBaK.
lbelumadarencanauntukmelaluikomputerisasi.
 Asuhan keperawatan di ICCU mengadop 3S

 Observasi berkas rekam medis tanggal 17


maret 2021
padacatatankomunikasilisanviatelfonperawatt
idakmenuliskanhasilpencacatan/
instruksidokterdalam1x24 jam.
 Ditemukan 1 berkas rekam medis pasien dari
3 berkas rekam medis
pasiendidapatkantidakadanyapendokumentasi
anproseskomunikasi teknik SBAR metode
TBaK tersebut.
44

2.  Belumtersedianyakotaksaran yang dapat Belum tersedianya kotak


dimanfaatkan sebagaimasukan bagi saran di ruangan
ruangan yangbisa diisi oleh semua
pihakgunameningkatkanmutupelayanandiRuan
ganICCU

 Tanggal 25 maret 2021 tersedia


papanCodeRed diruangantetapitidaktertera
namapetugasyangpiket

3.  Tanggal 25 maret 2021 terdapat spuit yang Kurang bertanggungjawab


berisi obat tergeletak diatas troli, tidak berada dalam keselamatan kerja
didalam bak instrumen.

2. KesimpulanMasalah
a. Pelaksanan dan pelaporanasuhankeperawatanbelumsesuaidengan
komunikasi teknik SBAR metode TBaK.
b. Kurang bertanggungjawab dalam keselamatan kerja
c. Tidak tersedianya kotak saran di ruangan

3. PrioritasMasalah

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Nilai Prioritas


1 Pelaksanan dan pelaporan
asuhan keperawatan belum 5 5 5 5 5 3125 1
sesuai dengan
komunikasi teknik SBAR
metode TBaK

2
Kurang bertanggungjawab 5 5 4 4 5 2000 2
dalam keselamatan kerja
45

3 Tidak tersedianya kotak saran 5 5 4 3 5 1500 3


di ruangan ICCU

Keterangan
Mg :Magnitude
Se :Severity
Mn :Managebility
Nc :Nursing Consent
Af :Affordability
46

Dalampenilaianmasalahdarimasing-
masingaspekyangdilakukansehinggaakanmendapatkannilaiakhirsepertiyan
gterteradiatas,identifikasiprioritas masalah inidilakukan dan didiskusikan
bersama-
samakepalaruangandanperawatyangadadiruangandimanaperanmahasiswa
terbatas mengarahkan dari dua masalah tersebut mahasiswa
bersamadenganperawatruangandapatmenyelesaikan2maslahprioritasterseb
ut.

No Masalah Tujuandanalternatifmasalah

1 Pelaksanan dan pelaporan Tujuan


asuhan keperawatan belum  Meningkatkan hasil dokumen secara
sesuai dengan komunikasi tertulis(AspekLegal )
teknik SBAR metode TBaK
Alternatif
 Berkoordinasidengankepalaruangandan
perawat dalam pendokumentasian di
CPPT hasil kosultasi

2. Kurang bertanggungjawab dalam Tujuan


keselamatan kerja  Meningkatkan keselamatan dalam bekerja

Alternatif
 Berkoordinasi dengan tim perawatan dalam
meningkatkan keselamatan kerja

3. Tidak tersedianya kotak saran di Tujuan


ruangan ICCU  Meningkatkan mutu pelayanan

Alternatif
 Berkoordinasi dengan kepala ruangan dan
perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan
47

4. SeleksiAlternatifPemohonanMasalah

No Alternatifpemohonanmasalah C A R L Skor

 Berkoordinasidengankepalaruangandan
1. 3 3 3 3 12
perawat dalam pendokumentasian di
CPPT hasil kosultasi

 Berkoordinasi dengan kepala ruangan


2. dan perawat dalam meningkatkan 3 2 3 2 10
keselamatan kerja
3. 3 2 2 2 9
 Berkoordinasi dengan kepala ruangan dan
perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan
48

Keterangan
C :Capability
A :Accessability
R :Readiness
L :Loverage

Berdasarkantabeldiatasmakaprioritaspemecahanmasalahadalahsebagaiberikut:
1. Berkoordinasidengankepalaruangandan
perawat dalam pendokumentasian di CPPT hasil kosultasi
49

BABIV

PERENCANAANDANIMPLEMENTASIKEGIATAN

A. Perencanaan

PlanOfAction(POA)

No Kegiatan Tujuan Metode Sasaran Tanggal Penanggung


&Tempa Jawab
t
1 Memotivasi
Meng Roleplay
perawat KepalaruangaSelasa,30
ICCU dalam n,KetuaTiMaret 2021
pengoptimalan m
pendokumentasi danperawa(RuangIC
an dilembar tpelaksana CU)
CPPT

2 Mencegah terjadiDiskusi
Disku Ruangan Selasa, 30
kecelakaan kerja ICCU maret 2021

(Ruang
ICCU)
50

3. Penga Diskusi Ruangan Selasa, 30


M
ICCU maret 2021
(Ruang
ICCU)
51

BAB

VPEMBAHASA

N
52

BAB

VIPENUT

UP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat ditarik


kesimpulanbahwapenerapankomunikasiSBARdapatmemudahkanpekerjaan
perawat karena pekerjaan terkoordinir dengan baik, perawat dituntut
untukteliti dalam pendokumentasian asuhan keperawatan karena menjadi
acuandanprosedurtetapdalammelaksanakanpertanggungjawabankeperawat
an.

UpayamanajemenkeperawatanmeningkatkanpenerapanmetodeSBAR
dan melakukan perbaikan fasilitas format SBAR untuk
mengurangihambatanyangdirasakanperawatsehinggapelayanankeperawata
nberkelanjutandankepuasan pasienmeningkat.

B. Saran

1) BagiInstitusiRumahSakit

Melakukan monitoring dan evaluasi yang terstruktur dan


berjenjangoleh kepala ruangan dalam upaya memberikan bimbingan
dan arahanuntuk mendukung peningkatan mutu asuhan keperawatan
yang terkaitpengisianformat komunikasi SBAR.

2) Bagi Penulis

MengembangkanpenelitianlebihlanjutterkaitdokumentasiSBARterhada
pmutupelayanandirumahsakit.
53

DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. (2014). Manajemen keperawatan konsep & aplikasi. Yogjakarta : ArRuzz


Media
Cecep, T. (2013). Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta
JCI, J. C. (2010). National patient safety goals.
KARS. (2017). STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT. Edisi 1.
Kholid, R. (2013). Manajemen kepemimpinan dalam keperawatan. Jakarta:
EGC
Langsa. (2015). Term of Reference Pelatihan Komunikasi Terapetik yang Efektif
dalam Asuhan ke Pasien, 1, 1–4.
Lee, J. Y. (2015) “Effective communication for patient safety”, Journal of the
Korean Medical Association, 58(2), pp. 100–104. doi:
10.5124/jkma.2015.58.2.100.
Nawangsari E.R., 2011. Model Pelayanan Berbasis Pelanggan (Studi Evaluasi di
Bagian Unit RawatInap Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Jawa Timur).
UPN “Veteran” JawaTimur
Permenkes. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017
tentang keselamatan pasien
Suhriana. (2012). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Bula Kabupaten Seram
Bagian Timur, FKM Unhas Makassar.

Anda mungkin juga menyukai