Anda di halaman 1dari 6

Ruptur ginjal

Definisi

Ginjal adalah organ yang dilindungi oleh otot punggung dan tulang rusuk manusia.

Fungsi ginjal yang sangat penting bagi tubuh manusia dan butuh penanganan sesegera

mungkin apabila terjadi kerusakan di organ tersebut, meskipun demikian, ginjal masih

dapat rusak akibat trauma dari luar tubuh.

Ruptur ginjal adalah kondisi cedera ginjal akibat trauma dari luar tubuh. Penyebab

trauma dari luar ginjal bisa berupa dua jenis yaitu trauma akibat barang tumpul,

misalnya badan tubuh yang terbentur stang motor saat kecelakaan, ataupun trauma

tajam yaitu cedera karena benda tajam yang menyebabkan hilangnya kontinuitas

jaringan tubuh, contohnya pada luka tusuk karena pisau. Hilangnya kesatuan organ

ginjal ini disebut ruptur ginjal.

Penyebab
Penyebab ruptur ginjal paling sering terjadi karena trauma benda tumpul daripada
ruptur ginjal akibat benda tajam. Penyebab utama ruptur ginjal pada pasien umumnya
adalah:

 Kecelakaan terutama kecelakaan mobil.


 Jatuh
 Cedera saat berolahraga
 Kecelakaan saat olahraga ( sepeda, berkuda)
 Pasien terbentur oleh benda yang berat khususnya di bagian antara tulang tusuk
dan pinggang.
 Pisau
 Peluru

Cedera ginjal akan dibagi menjadi 5 derajat berdasarkan seberapa parah kondisinya.
Grade 1 adalah cedera paling ringan dan grade 5 cedera paling berat.

 Pada grade 1 yang terkena cedera hanya bagian pembungkus ginjal saja tanpa
ada robekan lain,
 Pada derajat 2 sudah ada perdarahan ke rongga perut dan ada sobekan di ginjal,
 Pada derajat 3 :Panjang sobekannya lebih Panjang di bagian ginjalnya
 Pada derajat 4 : robekan sudah sampai ke seluruh lapisan ginjal dan ke
pembuluh darah utama ginjal
 Pada derajat 5 : ginjal robek seluruhnya dan ada cedera pembuluh darah sampai
darah tidak mengalir ke ginjal.

Faktor Risiko
Faktor risiko dari ruptur ginjal pada anak-anak lebih rentan dibanding pada dewasa.
Penyebabnya adalah perbedaan anatomi dari anak serta dewasa sebagai berikut:

 Posisi ginjal anak rendah serta kurangnya perlindungan tulang rusuk karena
posisi ginjal lebih rendah
 Lemak pada sekitar ginjal lebih sedikit pada anak
 Ukuran ginjal lebih besar.\

Risiko juga dapat juga meningkat pada pasien yang memiliki kondisi medis berikut:

 Pasien hipertensi
 Pasien Diabetes melitus
 Infeksi kronis
 Penyakit autoimun
 Mieloma multiple
 Gangguan jaringan ikat.
Gejala
Gejala dari ruptur ginjal didahului oleh trauma. Ada dua jenis trauma yang umumnya
menyebabkan ruptur ginjal yaitu trauma tajam dan trauma tumpul, sehingga gejala
yang dialami pasien adalah berdasarkan penyebabnya dan juga derajatnya tetapi
umumnya pada pasien didapatkan:

 Darah dalam urin


 Nyeri, bengkak, nyeri tekan , memar di perut atau punggung setelah trauma
yang dialami pasien
 Perdarahan dari bekas luka yang tertusuk atau luka peluru
 Pusing hebat, dingin, pasca trauma yang disekitar perut dan punggung

Diagnosis
Dokter dapat mendiagnosis ruptur ginjal dimulai dari anamnesis, biasanya akan
ditanyakan riwayat trauma yang dialami pasien dan gejala yang dialami oleh pasien.
Jika pasien terlihat stabil kemungkinan tidak ada cedera di organ, namun butuh
pemeriksaan lanjut untuk menentukan diagnosisnya. Pasien kemudian akan dilakukan
pemeriksaan fisik untuk menilai adanya tanda-tanda yang mengarah ke kecurigaan
terjadinya cedera organ saat terjadinya trauma pada pasien. Setelahnya pasien juga
mungkin akan memerlukan pemeriksaan lanjut, yang berupa antara lain sebagai
berikut:

 Pemeriksaan laboratorium urin untuk memastikan adanya darah pada urin yang
mengarah pada rupture ginjal.
 Pemeriksaan ultra sonografi (USG) : Pada kasus tertentu dokter butuh
pencitraan kondisi ginjal yang gambarnya dipindai menggunakan gelombang
suara, terkadang apabila hasil yang ditemukan kurang jelas maka diperlukan
pemeriksaan pemindai yang lain seperti CT-SCAN.
 Pemeriksaan Computerized tomography (CT) scan: Pada kasus tertentu
dibutuhkan pemeriksaan lanjut dengan CT-scan dimana pasien akan diperiksa
menggunakan pewarnaan khusus berupa kontras khusus yang dimasukan lewat
pembuluh darah, pemeriksaan ini adalah salah satu cara paling baik untuk
menilai ginjal akan tetapi harganya masih mahal. Cedera lebih jelas dilihat
karena alat ini mengambil banyak serial foto xray yang jelas terlihat karena
adanya pewarnaan yang mengalir ke ginjal melalui pembuluh darah.
 Pemeriksaan Intravenous Pyelogram (IVP): Pada pemeriksaan ini
menggunakan Xray untuk menunjukan bagaimana pewarnaan bergerak melalui
darah dan sistem berkemih pasien. Secara garis besar pemeriksaan ini juga
menunjukan cara kerja ginjal dan juga menggunakan pewarnaan yang
dimasukan ke tubuh lewat pembuluh darah untuk penilainnya.

Tata Laksana
Tata laksana yang diberikan untuk pasien dengan rupture ginjal tergantung seberapa
parah ginjal mengalami cedera dan apakah ada organ lain yang mengalami cedera.

Apabila pasien stabil dan tidak melibatkan organ lain , pasien mungkin akan diobati
tanpa butuh operasi. Pasien akan dirawat di rumah sakit untuk di amati sampai tidak
ada lagi darah di utin pasien. Pasien tersebut juga kana diawasi secara ketat untuk
menilai perdarahan yang berjalan dan kondisi tanda vital pasien ataupun masalah
lainnya, hal ini terutama juga untuk mengawasi perdarahan yang munculnya baru
diketahui belakanan atau peningkatan tekanan darah yang juga dapat menjadi tanda
ruptur ginjal.

Apabila pasien tidak stabil dan kehilangan banyak darah dari ginjal, tindakan operasi
harus dilakukan. Tujuan dilakukannya operasi adalah untuk memperbaiki dan menjaga
ginjal yang cedera dari kerusakan yang lebih lanjut. Terkadang pasien mengalami
cedera ginjal yang parah sehingga butuh pengangkatan ginjal. Beruntungnya ginjal
adalah organ yang efisien dan satu ginjal yang bekerja masih cukup untuk fungsi
tubuh sehari-hari.

Saat ini beberapa jenis cedera pada ginjal juga sudah dapat ditangani dengan Tindakan
minimal invasif seperti dengan Angiographic embolisasi, dimana dokter bedah dapat
mencapai pembuluh darah ginjal melalui pembuluh darah selangkangan untuk
menghentikan perdarahan.

Setelah tindakan operasi masalah yang seing muncul adalah pasien kerap mengalami
urin yang rembes atau perdarahan yang tertunda. Hal ini dapat ditangani dengan
teleskop yang mencapai saluran kemih ( endoskopi) atau alat angiopraphic
embolization. Jika hal-hal tersebut diatas gagal, ginjal yang rupture mungkin harus
diangkat. Setelahnya pasien juga mungkin mengalami kantong nanah yang terbentuk
di sekitar ginjal setelah operasi yang terkadang butuh tindakan pangambilan nanah
atau bahkan sampai operasi. Beberapa pasien juga mengalami darah tinggi setelah
traumaginjal yang parah sehingga butuh obat bahkan pemasangan stent untuk kasus
tertentu.

Komplikasi

Komplikasi dari ruptur ginjal adalah :

 Perdarahan

 Infeksi lanjutan ,

 Abses sekitar ginjal

 Fistula uri

 Hipertensi

 Hidronefrosis

 Pembentukan batu ginjal

 Fistula arterivena

Kebanyakan komplikasi ini dapat ditangani tanpa operasi .

Pencegahan

Pencegahan terjadinya ruptur ginjal adalah dengan menghindari trauma yang mungkin

bisa terjadi pada pasien. Pengetahuan tentang keamanan dan efek yang terjadi pada
cedera di ginjal dapat membantu menyelamatkan jiwa. pasien trauma ginjal yang

mengalami cedera terutama trauma tumpul di daerah perut

Kapan harus ke dokter?


Anda perlu memeriksakan diri andake dokter apabila anda mengalami trauma
terutama di bagian perut dan punggung yang menunjukan salah satu gejala diatas. Bila
terdapat beberapa gejala terutama disertai gangguan tanda vital dan gangguan
kesadaran, segera periksakan diri anda ke dokter, untuk mendiagnosis dengan cepat
dan mengatasi kegawat daruratan yang mungkin dialami pasien.

Refrensi :

Anda mungkin juga menyukai