Anda di halaman 1dari 1

Samsung Vs Apple dan HTC vs Apple

Masalah tuntut-menuntut hak cipta dalam dunia digital menjadi tren saat ini. Hal itu tak lepas
dari berbagai produk yang ada di pasaran yang memang memiliki kemiripan, baik dari segi
fisik atau tampilan maupun dari konten sistem operasi. Contoh yang terbaru adalah
perseteruan antara Apple dan Samsung. Apple merasa Samsung menjiplak mentah-mentah
teknologi iPad dalam wujud Galaxy Tab. Tuntutan pelanggaran hak cipta pun dilayangkan.
Buntutnya, Galaxy Tab dilarang beredar di Eropa.

Samsung juga balik menuntut. Apple dianggap mencuri beberapa teknologi yang merupakan
hasil karya perusahaan asal Korea Selatan itu. Tuntutan pun dilayangkan di beberapa negara
Asia, termasuk Jepang dan Korea Selatan.Kini, perusahaan asal Taiwan, HTC, ikut menuntut
Apple atas pelanggaran empat dari sembilan hak cipta yang baru saja dibeli dari Google,
pekan lalu. Berkas tuntutan dimasukkan ke pengadilan di Delaware, Amerika Serikat.

Ketika Google mengakuisisi Motorola Mobility, bulan lalu, perusahaan mesin pencari
terbesar itu mendapatkan 17 ribu hak paten baru. Jumlah itu cukup bagi Google untuk
membuka toko paten dan “membagi-bagikan” ke perusahaan mitra kerja. Google memang
sudah lama berseteru dengan Apple soal hak paten. Kini, dengan senjata baru 17 ribu hak
paten itu, Google bisa mengajak mitra usahanya menggempur perusahaan yang pernah
dipimpin oleh Steve Jobs itu.

HTC menjadi salah satu mitra usaha Google yang pertama menuntut Apple berbekal hak
paten yang dibeli dari Google. Keempat paten tersebut berasal dari Motorola, tiga dari
Openwave Systems, dan dua dari Palm.Sebelumnya, HTC juga mengajukan tuntutan hak
paten kepada Apple. Namun hingga kini, tuntutan itu belum membuahkan hasil. Dengan
amunisi baru, HTC kembali maju. Mereka menyatakan Apple telah menjiplak konten sistem
operasi Android di iPhone. Keterlibatan Google dalam membantu HTC merupakan bukti
bahwa perang hak paten dalam teknologi digital, khususnya telepon seluler cerdas, semakin
terbuka dan memanas.

Akhir dari babak pertarungan antara dua nama vendor besar saat ini yaitu Apple vs Samsung
sudah memasuki babak final, dalam persidangan yang berlangsung di kandang Apple,
tepatnya di Pengadilan Tinggi San Jose, Caifornia, Amerika Serikat, pekan lalu dewan juri
menilai Samsung telah melanggar paten dari produk milik Apple. Dari keputusan ini pihak
Samsung akan dikenai denda dan membayar royalty kepada Apple sebesar US$1,51 miliar,
lebih kecil dari jumlah yang dituntut oleh Apple yaitu $2,5 miliar.Hasil ini berbeda dengan
keputusan pengadilan di kandang Samsung. Di Korea Selatan baik pihak Samsung dan Apple
sama-sama dianggap melanggar paten dan keduanya harus membayar denda. Samsung
dikenai denda 25 juta Won sedangkan Apple 40 juta Won. Pengadilan Korea Selatan, seperti
dilansir Paseban, juga menerapkan larangan terbatas untuk produk dari kedua vendor tersebut
yang tercantum dalam berkas keputusan. Produk-produk tersebut adalah iPhone 3GS, iPhone
4, iPad, iPad 2, Galaxy SI, Galaxy SII, Galaxy Tab, dan Galaxy Tab 10.1. Apple dinyatakan
melanggar dua paten Samsung sebaliknya Samsung telah melanggar satu paten milik
Apple.Sebenarnya jumlah denda yang harus dibayar olehSamsung bukanlah masalah besar
bagi Samsung karena Samsung sendiri saat ini adalah produsen smartphone terbesar di dunia
yang menguasai hampir 70% pasar teknologi gadget Android. Namun tidak bisa dihindari
kekalahan ini akan memberikan dampak negatif terhadap nama Samsung.

Anda mungkin juga menyukai