BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah proses panjang yang secara konseptual, dengan merujuk
pada KKNI, disusun oleh enam parameter utama yaitu (a) Ilmu pengetahuan (science), (b)
pengetahuan (knowledge), (c) pengetahuan praktis (know-how), (d) keterampilan (skill), (e)
afeksi (affection) dan (f) kompetensi (competency). Ke-enam parameter yang terkandung
dalam masing-masing jenjang disusun dalam bentuk deskripsi yang disebut Deskriptor
Kualifikasi. Dengan demikian ke-9 jenjang kualifikasi dalam KKNI memuat deskriptor-
deskriptor yang menjelaskan kemampuan di bidang kerja, lingkup kerja berdasarkan
pengetahuan yang dikuasai dan kemampuan manajerial yang dinyatakan sebagai capaian
pembelajaran.
Capaian Pembelajaran (learning outcomes) merupakan internasilisasi dan akumulasi ilmu
pengetahuan, pengetahuan, ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses
pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui
pengalaman kerja. Rumusan capaian pembelajaran dalam Standar Kompetensi Lulusan
dinyatakan kedalam tiga unsur, yakni sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang terbagi
dalam keterampilan umum dan khusus, yang disesuaikan untuk lulusan perguruan tinggi
Masing-masing unsur CP diartikan sebagai berikut:
1. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan
aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui
proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
2. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang
ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat yang terkait pembelajaran. Pada konteks ini yang dimaksud dengan
pengalaman kerja mahasiswa adalah pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu
pada jangka waktu tertentu yang berbentuk pelatihan kerja, kerja praktik, praktik kerja
lapangan atau bentuk kegiatan lain yang sejenis.
3. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan m enggunakan
konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
1
Pedoman PPL Khusus|2
masyarakat yang terkait pembelajaran. Unsur ketrampilan dibagi menjadi dua yakni
keterampilan umum dan keterampilan khusus yang diartikan sebagai berikut:
a. Keterampilan umum merupakan kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat
program dan jenis pendidikan tinggi; dan
b. Keterampilan khusus merupakan kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
Keterampilan khusus dan pengetahuan yang merupakan rumusan kemampuan minimal
lulusan suatu program studi bidang tertentu, wajib disusun oleh forum program studi yang
sejenis atau diinisiasi dan diusulkan oleh penyelenggara program studi. Demi tercapainya
capaian pembelajaran bagi mahasiswa FISIP UIN Walisongo sebagaimana disebutkan di atas
dibutuhkan ketersediaan jejaring kerjasama dengan berbagai stakeholder yang
memungkinkan menjadi wadah praktek dan magang mahasiswa FISIP UIN Walisongo.
Kebijakan pemerintah terkait social and physical distancing dalam rangka upaya
percepatan peningkatan penanganan covid-19 menjadi dasar transisi PPL menjadi skema
khusus dengan berbagai penyesuaian teknis pelaksanaannya yang akan terpusat pada daerah
tempat tinggal masing-masing mahasiswa peserta PPL. Namun, transisi PPL menjadi skema
khusus diharapkan tidak merubah esensi dan tujuan pelaksanaan PPL bagi mahasiswa FISIP
UIN Walisongo. Dalam ranah praktisnya, praktek dan magang yang terintegrasi dengan mata
kuliah. Buku panduan ini disusun untuk memberikan arahan bagi terlaksananya kegiatan PPL
(Praktek Pengalaman Lapangan)/KKL (Kuliah Kerja Lapangan). Oleh karena itu buku panduan
ini akan disusun dengan muatan: Bab 1 berupa pengantar yang meliputi latar belakang, visi
serta misi FISIP UIN Wallisongo, dan visi serta misi jurusan (Sosiologi dan Ilmu Politik); Bab 2
meliputi pembahasan mengenai panduan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) Khusus; serta
Bab 3 berisi penutup.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berbasis
kesatuan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan lulusan professional dan berakhlak al-
karimah;
2. Meningkatkan kualitas penelitian dalam Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk kepentingan
Islam, ilmu dan masyarakat;
2
Pedoman PPL Khusus|3
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat berbasis Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
bermanfaat untuk pengembangan masyarakat;
4. Menggali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kerangka Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik;
5. Mengembangkan kerja sama dengan berbagai lembaga dalam skala nasional dan
internasional dalam kerangka Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;
6. Mengembangkan tata kelola kelembagaan berbasis quality assurance (penjaminan mutu).
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran sosiologi berbasis kesatuan ilmu
pengetahuan untuk menghasilkan lulusan profesional dan berakhlak al-karimah.
2. Meningkatkan kualitas penelitian dalam sosiologi untuk kepentingan islam, ilmu dan
masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat berbasis sosiologi yang bermanfaat untuk
pengembangan masyarakat.
4. Menggali,mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kerangka
sosiologi.
5. Mengembangkan kerja sama dengan berbagai lembaga dalam skala nasional dan
internasional dalam kerangka sosiologi.
6. Mengembangkan tata kelola kelembagaan berbasis quality assurance (penjaminan mutu).
Tujuan
1. Menghasilkan sarjana sosiologi yang kompeten, beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia,
serta kritis terhadap persoalan kemasyarakatan.
2. Menghasilkan riset dan pengabdian dalam sosiologi yang kontributif bagi peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
3. Mengkonservasikan kearifan lokal dalam sosiologi untuk pengembangan kehidupan
bermasyarakat.
4. Menjalin kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional dalam rangka
pengembangan Sosiologi.
5. Menghasilkan tata kelola kelembagaan berbasis quality assurance (penjaminan mutu).
3
Pedoman PPL Khusus|4
Profil Lulusan:
Profil utama lulusan Program Studi Sosiologi adalah asisten dosen, asisten peneliti, dan
aparatur pemerintah yang memiliki wawasan keislaman. Profil tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Profil tambahan:
Adapun profil tambahan lulusan Program Studi Sosiologi adalah:
1. Calon Pendidik (Guru)
2. Pekerja Media
3. Pekerja Sosial
4. Praktisi Politik
5. Mediator Konflik
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu politik berbasis kesatuan ilmu
pengetahuan untuk menghasilkan lulusan profesional dan berakhlak al-karimah.
2. Meningkatkan kualitas penelitian dalam ilmu politik untuk kepentingan islam, ilmu dan
masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat berbasis ilmu politik yang bermanfaat untuk
pengembangan masyarakat.
4. Menggali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kerangka ilmu
politik.
5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam skala nasional dan
internasional dalam kerangka ilmu politik.
4
Pedoman PPL Khusus|5
Tujuan
1. Menghasilkan sarjana ilmu politik yang kompeten, beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia,
serta kritis terhadap persoalan kemasyarakatan.
2. Menghasilkan riset dan pengabdian dalam ilmu politik yang kontributif bagi peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
3. Konservasi kearifan lokal dalam ilmu politik untuk pengembangan kehidupan
bermasyarakat.
4. Menjalin kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional dalam rangka
pengembangan ilmu politik.
5. Menghasilkan tata kelola kelembagaan berbasis quality assurance (penjaminan mutu).
Profil Lulusan:
Profil utama lulusan Program Studi Ilmu Politik adalah sebagai aparatur negara, politisi dan
asisten peneliti serta konsultan politik yang memiliki wawasan keislaman. Profil tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Aparatur Negara yaitu pegawai lembaga pemerintahan seperti Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenristekdikti,
Kementerian Agama, KPU, LIPI, BUMN, dan sebagainya.
2. Politisi yaitu individu yang memiliki kapasitas untuk terlibat aktif dalam politik praktis baik
melalui jalur partai politik maupun indipenden.
3. Asisten Peneliti dan Konsultan Politik yaitu tenaga peneliti dan/atau konsultan politik yang
mampu mengungkap berbagai akar persoalan sosial kemasyarakatan dan memberikan
rekomendasi bagi pengambil kebijakan.
Profil Tambahan:
Adapun profil tambahan lulusan Program Studi Ilmu Politik adalah:
1. Pekerja Jurnalistik
2. Calon Pendidik untuk Bidang Politik
3. Asisten Dosen
5
Pedoman PPL Khusus|6
BAB II
PEDOMAN UMUM
A. Ketentuan Umum
1. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Khusus adalah kegiatan belajar mahasiswa yang
dilakukan di lapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh di
kampus dengan pengalaman praktik di lapangan khususnya dalam masa pandemi covid-19
sehingga keahlian khusus yang merupakan target kompetensi jurusan/program studi dapat
tercapai.
2. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Khusus ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku,
yaitu sebesar 4 sks.
3. Mahasiswa dapat mengikuti PPL Khusus atau Magang ini adalah mahasiwa FISIP UIN
Walisongo
4. Pelaksanaan PPL Khusus atau Magang meliputi kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan
PPL/Magang Khusus, Pembagian Kelompok, Observasi Lokasi PPL/Magang, Rapat
Koordinasi, Pembekalan, Pelaksanaan PPL/Magang Khusus, Monitoring Pelaksanaan
PPL/Magang Khusus, Pembuatan Laporan PPL/Magang, dan Penilaian.
5. Pelaksanaan PPL Khusus atau Magang dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu PPL mayor dan
PPL minor. PPL mayor merupakan realisasi kompetensi tingkat fakultas dalam PPL yang
berwujud kegiatan public speaking di tengah masyarakat/audience. Public speaking yang
dimaksud dapat berupa sosialisasi/diseminasi edukasi publik terkait covid-19 beserta
dampak turunan, sosialisasi/diseminasi program pemerintah terkait percepatan
penanganan covid-19, serta sosialisasi/diseminasi terkait kebijakan pemerintah selama
masa pandemi covid-19. Sementara itu PPL minor merupakan realisasi kompetensi yang
dikembangkan oleh masing-masing jurusan/ program studi yang pada konteks ini
diorientasikan pada implementasi program pemerintah dalam penanganan covid-10 di
lokasi masing-masing (misalnya : Program Jogo Tonggo, Lumbung Pangan, dll).
6. Pelaksanaan PPL mayor dan PPL minor dapat diintegrasikan dalam satu tempat/di satu desa
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan PPL/Magang Khusus adalah:
1. Memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah-masalah
faktual yang muncul di tengah-tengah masyarakat selama masa pandemi covid-19 dengan
mengacu kepada teori-teori serta kompetensi yang dikembangkan di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mempraktekkan atau
mendemonstrasikan berbagai teori yang mereka peroleh di perkuliahan serta masing-
6
Pedoman PPL Khusus|7
masing kategori kompetensi yang dikembangkan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
yang dilakukan pada upaya penanganan covid-19.
3. Memperluas wawasan keilmuan mahasiswa terkait kegiatan-kegiatan praktis dan non
praktis lain yang berhubungan dengan jenis profesi keahlian yang dikembangkan di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan hard skill
dan soft skill yang dimiliki, seperti kemampuan menyampaikan khotbah/ceramah agama,
diseminasi dan sosialisasi program pembangunan dan pengembangan dan berbagai
kemampuan lain yang menunjang pengembangan kompetensi yang dimiliki.
7
Pedoman PPL Khusus|8
1. Jenis kegiatan PPL Mayor merujuk pada kegiatan public speaking terkait dengan
sosialisasi/diseminasi konten edukasi publik dalam rangka menambah wawasan terkait
covid-19 secara komprehensif seperti edukasi publik terkait covid-19 beserta dampak
turunan, sosialisasi/diseminasi program pemerintah terkait percepatan penanganan covid-
19, serta sosialisasi/diseminasi terkait kebijakan pemerintah selama masa pandemi covid-19
di lokasi PPL masing-masing mahasiswa.
2. Jenis kegiatan PPL minor merupakan realisasi kompetensi yang dikembangkan oleh masing-
masing jurusan/ program studi yang pada konteks ini diorientasikan sebagai Relawan
Penggerak Percepatan Penanganan pada implementasi program pemerintah dalam
penanganan covid-10 di lokasi masing-masing (misalnya : Program Jogo Tonggo, Lumbung
Pangan, dll).
8
Pedoman PPL Khusus|9
9
P e d o m a n P P L K h u s u s | 10
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN
A. Tahap Persiapan
1. Sosialisasi Pelaksanaan PPL/Magang Khusus
Panitia PPL/Magang mengadakan sosialisasi pelaksanaan PPL/Magang Khusus dalam
tahun akademik berjalan kepada perwakilan kelompok PPL/Magang Khusus secara daring
menggunakan aplikasi teleconference. Materi sosialisasi pelaksanaan PPL/Magang Khusus
meliputi ketentuan pelaksanaan PPL/Magang dan waktu pelaksanaan PPL/Magang, jenis
pelaksanaan PPL/Magang, peraturan teknis pelaksanaan PPL/Magang, serta penilaian
PPL/Magang.
4. Rapat Kooordinasi
10
P e d o m a n P P L K h u s u s | 11
5. Orientasi/Coaching
Peserta PPL sebelum terjun lapangan perlu diberikan orientasi/coaching yaitu
penataran singkat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan PPL/magang
khusus, tata tertib pelaksanaan PPL, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan teknis
pelaksanaan PPL/magang khusus. Orientasi PPL/Magang khusus dilaksanakan secara
daring/online dengan menggunakan aplikasi zoom.us atau vcon.walisongo sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan panitia. Materi orientasi/coaching online disampaikan oleh
pimpinan fakultas, prodi dan laboratorium.
2. PPL Minor
Kegiatan PPL Minor merupakan realisasi kompetensi yang dikembangkan oleh
masing-masing jurusan/ program studi yang pada konteks ini diorientasikan sebagai
Relawan Penggerak Percepatan Penanganan pada implementasi program pemerintah dalam
11
P e d o m a n P P L K h u s u s | 12
C. Monitoring
Monitoring kegiatan PPL Khusus di masa pandemi dilakukan secara daring.
1. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan harian (format disediakan oleh panitia PPL) yang
berisi detail kegiatan yang dilakukan pada tanggal terkait dan tervalidasi oleh perangkat
desa terkait atau ketua satgas penanganan covid-19 di desa masing-masing yang ditunjuk
sebagai dosen pamong.
2. Laporan harian PPL dikirimkan kepada dosen pembimbing lapangan untuk divalidasi.
3. Jadwal monitoring dosen lapangan dan panitia ditetapkan oleh Panitia PPL
4. Monitoring oleh dosen lapangan dilakukan secara daring menggunakan platform/aplikasi
yang telah disepakati antara dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa (aplikasi
vcon.walisongo, zoom.us, google meet, whatsapp video call, google duo, dll)
5. Masiswa dan dosen pembimbing lapangan wajib membuat screenshoot proses monitoring
daring sebagai bukti pelaksanaan monitoring.
D. Pembuatan Laporan
Laporan pelaksanaan kegiatan PPL/magang khusus merupakan gabungan antara kegiatan
PPL Mayor dan PPL Minor. Laporan PPL/magang khusus dibuat perindividu dalam bentuk soft
file, yang diserahkan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan penilaian. Pembuatan
laporan PPL disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian Awal, terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan pembimbing, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel/gambar.
2. Bagian Isi, terdiri dari:
Bab I : Pendahuluan, meliputi Latar Belakang, Pengertian PPL, Tujuan PPL, dan
Tahapan Pelaksanaan PPL; Konsep substansi yang dikaji.
12
P e d o m a n P P L K h u s u s | 13
13
P e d o m a n P P L K h u s u s | 14
14
P e d o m a n P P L K h u s u s | 15
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan PPL/ Magang Khusus pada Masa Pandemi Covid-19 dilaksanakan dalam
kondisi darurat. Ada keterbatasan interaksi antarorang yang harus dipatuhi dan berbagai
protokol kesehatan. Pelaksanaan PPL/ Magang Khusus ini dilaksanakan dengan prinsip
ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek
kesehatan.
Oleh karena dilaksanakan dalam kondisi darurat, maka ukuran pelaksanaan PPL/ Magang
Khusus ini disesuaikan dengan kondisi yang ada. Ada penyesuaian-penyesuaian yang harus
dilakukan melalui pedoman ini atas pedoman PPL/ Magang dalam kondisi normal. Hal itu
berlaku pula untuk pembiayaan dan laporan keuangan.
Pedoman ini masih terbuka untuk perbaikan dan peninjauan kembali. Tim penyusun
terbuka untuk menerima masukan dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan
pelaksanaan PPL/ Magang Khusus.
15
P e d o m a n P P L K h u s u s | 16
DAFTAR PUSTAKA
16
P e d o m a n P P L K h u s u s | 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Nilai:
1. 60-64 :C
2. 65-69 : C+
3. 70-74 :B
4. 75-79 : B+
5. 80- :A
Pembimbing/dosen
pendamping
.....................................................
17
P e d o m a n P P L K h u s u s | 18
Nilai:
1. 60-64 :C
2. 65-69 : C+
3. 70-74 :B
4. 75-79 : B+
5. 80- :A
Pembimbing/dosen
pendamping
.................................................
18
P e d o m a n P P L K h u s u s | 19
Lampiran 2
SURAT KETERANGAN
Nomor: …………………..
Telah melaksanakan kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL) di instansi kami selama
……………. Hari sejak ………… s/d ……………..
Demikian surat keterangan ini dibuat dan diberikan kepada yang bersangkutan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, ……………….
(Pimpinan Lembaga)
………………………….
19
P e d o m a n P P L K h u s u s | 20
Lampiran 3
PPL/MAGANG KHUSUS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UIN WALISONGO
Tempat : ...............................................................
NO HARI/TGL KEGIATAN
20
P e d o m a n P P L K h u s u s | 21
21
P e d o m a n P P L K h u s u s | 22
Semarang, …………………
Mengetahui, Peserta,
……………………………. …………………………….
NIP. NIM.
22