Ide Menulis Bagi Guru
Ide Menulis Bagi Guru
Resume ke- : 1
Gelombang : 24
Tanggal : 17 Januari 2022
Narasumber : Wijaya Kusumah, M.Pd
Siapa?
Aku bersegera mengetik sandi ponselku. Ada pula sebuah pesan dari nomor itu. Kubaca
dengan cermat.
Tetiba tanganku sedikit bergetar. Kaget. Gara-gara munculnya 3 icon di bottom layar
hp ku. Gagang telpon berwarna hijau terus menari-nari sendiri di antara dua gambar
lainnya.
Yang kulakukan?
Tentu menggeser tombol hijau itu ke atas. Menerima panggilan dari si pengirim pesan
tadi.
“iya” Hanya itu yang kuucapkan. Untuk menjawab ucapan halo, menyanggupi kata-
katanya serta mengakhiri panggilan itu.
Diantara semua yang ada dalam aula, aku menarik satu temanku yang bernama Neni.
Aku merasa perlu ditemani. Untuk menemui seseorang yang sedang menungguku di
depan gerbang madrasah.
Kulihat ia menggangguk.
“Kalau sampai di depan sana kakak dimintai uang, kakak pinjam uang Neni ya..”
ucapku pelan.
Ia kembali mengangguk.
“COD, kak?” tanyaku pendek. Sambil menerima bungkusan yang diserahkan padaku.
“Sudah, Bu Guru”
Maasya Allah. Tanpa kuduga. Buku Kisah Seru di Balik Tirai Bambu karya Om Jay dkk
tiba sesuai alamat tepat setelah Upacara Peringatan Hari Guru.
Ini adalah kado hari guru dari Om Jay. Aku akan mengingatnya. Bahwa 25 November
2021 sebuah paket istimewa jatuh ke pelukanku.
The End.
***
Apa hubungannya coretan di atas dengan resume materi yang dipaparkan oleh Om Jay
pada pertemuan pertama kelas online Belajar Menulis gelombang 23-24?
Jadi, semua rangkaian huruf dalam resume ini baru mulai kurajut hari ini. Rabu, 19
Januari 2022.
Seperti yang disampaiakan oleh Om Jay, ide menulis ada di mana-mana. Bisa dimulai
dari diri kita sendiri. Termasuk pengalaman menyenangkan yang pernah kita alami
dapat dituang ke dalam tulisan. Atau keseharian kita pun bisa menjadi bahan tulisan.
“Saya memulainya dengan sebuah foto atau video. Dari sanalah ide menulis itu
muncul” pesan Om Jay yang diteruskan dalam ruang chat grup WA oleh Bu Maesaroh
selaku moderator.
Selain itu menurut Om Jay, kegiatan menulis itu sendiri justru bisa membantu kita
menemukan ide. Sehingga yang menjadi poin penting adalah menulis. Mulai menulis,
terus menulis dan menulis. Meskipun tanpa ide.
Sebab sekalipun ide bermunculan, tetapi kita tidak memulai menuliskannya, maka yang
terjadi adalah ide itu akan tenggelam atau bahkan menguap hingga raib. Dan kosong.
Satu tips yang senantiasa dibagikan oleh Om Jay ialah menulislah setiap hari. Bila
tanpa ide, tetaplah menulis. Objek di sekitar kita, perasaan, atau harapan dan
keinginan kita merupakan beberapa hal yang kemudian bisa dibahasakan ke dalam
bentuk tulisan.
Nah, hal berikutnya kadang terasa sulit ketika hendak mengonversi sebuah keadaan
menjadi suatu tulisan. Ini menunjukkan bahwa kita perlu melahap bacaan terlebih
dahulu. Karena dengan banyak membaca kita dapat memperkaya perbendaharaan kata
sembari mempelajari teknik menulis serta gaya bahasa para penulis.
Usir rasa malas yang bersemayam dalam diri kita dan mulai menulis.
Tidak perlu khawatir ataupun merasa tulisan kita receh, karena sesungguhnya
tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai. Dan tulisan bagaikan sidik jari,
berbeda tiap satu dengan yang lainnya. Unik.
Dibutuhkan perjuangan agar tulisan kita menjadi yang berkualitas, enak dibaca,
dan diminati. Perjuangan itu tak lain adalah menulis, berlatih menulis, dan
terus menulis.
Fokus.
Hm... Beberapa hal tersebut lebih tepatnya terutama dialamatkan kepada diriku
sendiri nih. Kejadiannya di 2021, tapi ditulis pada tahun berikutnya. Saat teman-
teman sudah menapaki separuh liukan menuju puncak, aku baru merangkai kata untuk
resume pertama.
Gurunda Om Jay, Yunda May.. terima kasih telah menuangkan ilmu sekaligus
menyalakan alarm bagiku ini. Sekali lagi terima kasih untuk semuanya. 😊