Anda di halaman 1dari 5

Judul : Pemasaran Buku

Resume ke- : 19
Gelombang : 24
Tanggal : Senin, 28 Februari 2022
Narasumber : Agus Subardana

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum wr wb.

Apa kabar teman-teman? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat wal'afiat dan tetap semangat
untuk belajar.

Seperti yang terlihat pada flyer, pertemuan ke-19 kelas belajar menulis (BM) gelombang 23-24 ini
diisi oleh Pak Agus Subardana, S.E., M.M. dari Penerbit ANDI Yogyakarta sebagai narasumber. Beliau
didampingi oleh Bu Raliyanti selaku moderatornya.

Narasumber yang menggeluti Bidang Pemasaran di penerbit ANDI tersebut menyampaiakan ilmu
kepada segenap peserta kelas BM 23-24mengenai Strategi Pemasaran Buku Saat Pendemi.

Ialah buku salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta
sarana penyampaian informasi. Penting bagi kita untuk memperkenalkan anak-anak pada buku dan
mengajarkannya untuk membaca beraneka ragam terbitan buku sedini mungkin.

“Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi
khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan
tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap
budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan
peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku” papar Pak Agus.

Beliau pun mengungkapkan bahwa di tengah melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi
Covid-19, industri penerbitan buku skala Global - Dunia justru bertumbuh. Hal ini diketahui dari
laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di secara global/dunia hingga akhir 2021 (YTD)
mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink”
yang pertumbuhannya mencapai 33% atau dari 2,1 juta Euro menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya,
pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi
1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children
& Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).
Lalu, apa kabarnya pemasaran buku di Indonesia selama masa pandemi ini?

Berdasar analisa pasar dan diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), seperti yang
dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam
terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh
dinas/perpustakaan.

Berikut hasil survei Ikapi menunjukkan nilai 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih
dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam
dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa
mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan
sanggup bertahan sampai satu tahun. Pendeknya, industri buku di indonesia mengalami penurunan
yang dratis mencapai 50% hingga 80 % di kala pandemi ini.

Meski demikian, “Alhamdulillah”, Pak Agus menyatakan bahwa Penerbit ANDI Offset Yogyakarta
masih bisa bertahan dan bertumbuh. Bahkan terdapat beberapa genre buku yang kontribusinya
justru bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah , buku anak, masak, self
improvement, hukum, Bisnis, parenting & family, dan computing & technology.

“Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya
penjualan di kanal online dan Directselling” ungkap Pak Agus.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Hal ini dapat
dilihat dari jenis-jenis buku yang diterbitkan yang kemudian dikelompokkan menjadi katagori buku.
Sebagai contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan 32 kategori produk buku diantaranya: buku anak,
buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi-novel, buku pengembangan diri, buku teks, dll. Selanjutnya
dari jenis-jenis kategori buku tersebut akan dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis
katagori buku yang diterbitkan.

Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi:

1. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Berlandaskan faktor mikro dan faktor makro tersebut dan setelah dilakukannya pemetaan,
didapatlah dua strategi pemasaran buku, yaitu:

A. Strategi pemasaran buku serangan udara (on line)


Strategi ini sangat ‘mujarab’. Transformasi digital menimpa semua kalangan. Pun pandemi
COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy yang ditandai dengan
interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek
kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri,
terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal,
mulai dari tempat bekerja, Cara belajar-mengajar , kehidupan keluarga hingga aktivitas
sosial.
Strategi utama yang dipakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi
mendasar pada bisnis penerbitan buku .
Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain :
 Biaya lebih relatif terjangkau atau murah
 Daya Jangkauan sangat luas
 Mudah menentukan target pasar buku yang ditawarkan sesuai kategori
 Komunikasi dengan konsumen lebih mudah
 Lebih cepat populer
 Sangat membantu meningkatkan penjualan
 Mudah dievaluasi dan dikembangkan

Setidaknya terdapat lima poin yang perlu dilakukan (tentunya oleh penerbit ANDI) dalam
menjalankan strategi On Line, yaitu:
1. melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller.
2. menggelar program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller
individu. Serta menjual merchandise, e-book, hingga membuat content.
3. melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga
reseller.
“Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya
hidup masyarakat". Papar pak Agus.
4. melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online.
5. mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program
diskon dan melakukan books fair/pameran buku secara On Line.

Selain itu, serangan udara dapat dilakukan dengan strategi pemasaran buku melalui
komunitas. Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat
keberhasilannya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Contoh aktifitas pemarasan
lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link Zoom, Live Youtube, ataupun di
TV. ANDI dengan tema-tema yang menarik. Kuncinya kita harus proaktif dalam komunikasi
dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

B. Strategi pemasaran buku serangan darat (of line).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus
melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi
pasarnya sangat baik. Kami Penerbit ANDI telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d
Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang
kita tuju, antara lain :

1. Strategi Pemasaran di Toko Buku.


Marketing Toko Buku juga harus bisa Selling skills , artinya kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling skills
ini sangat menentukan apa yang akan dapat kita raih ke depannya; sukses dan tidaknya
Kita dalam berbisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana
kemampuan kita dalam menjual produk yang kita miliki.

Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi
Modern, dan Toko Buku Tradisional. Untuk mempertajam pemasaran di toko buku dapat
kita lakukan Strategi Promosi di toko buku Modern. Ada berbagai macam cara yang
perlu kita lakukan, antara lain :
o Menguasai display buku, supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.
o Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X
Banner
o Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau
periode tertentu.
o Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,
Program TAB, Program TAM , dll)
o Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita
lakukan, kuncinya kita proaktif komunikasi dengan pihak internal Toko Buku
modern tersebut.
o Dilengkapi dengan merencanakan Program Promo dalam setahun. Berikut
contohnya.

2. Strategi pemasaran buku Directselling


Direct selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk
membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkan kita
untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan
pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang.
Produk-produk Penerbit ANDI Offset tersebut dipasarkan dan dijual langsung melalui
perwakilan penjualan independen yang dikenal juga sebagai Sales Direct selling .
Ini menghilangkan perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan
pusat distribusi regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke
perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen.
Produk yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel
tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah satu-satunya cara
untuk membelinya.

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku
yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi
menjadi beberapa target pasar yaitu:
- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang
TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan
buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .

Tugas Tenaga Penjual / sales DIRECT SELLING tersebut kita beri tanggungjawab target
sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :

- Kunjungan langsung ke tiap sekolah PAUD-TK, SD,SMP,SMA,SMK


- Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi untuk temui Dosen, tiap
Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .
- Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan
Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan


membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan
dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat

Alhamdulillah...

Betapa materi yang sangat padat. Terima kasih, Pak Agus dan Bu Raliyanti.

Anda mungkin juga menyukai