Anda di halaman 1dari 2

 Incenerator adalah sebuah alat, sedangkan Insinerasi (incineration) atau pembakaran

sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan


organik. Hasil kerja insenerasi adalah abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat, dan
panas. Sampah diolah agar dapat dilepaskan ke lingkungan.

FT Flowrate Transmittin PT Pressure Transmittin


Transmitter g flow Transmitter g measured
signal preassure
signal
FE Flowrate Element Flow sensor LSH Level switch
high
FIC Flow indicatr Indicator LSHH Level switch
controller flow as well high high
as
controlling
flow
I/P Transducer LSL Level switch
(current low
pneumatic
converter)
ZT Position/ TIR Temperature
dimension s Indicator
Transmitter
ZI Position/ LJHH
dimension s
Indicator
HIK Hand LJH
WI Weight/force SEQ Speed/
Indicator frekuensi
WT Weight/force LJL Level
Transmitter
O2IC O2 current ODOROUS
controller AIR
FJL SLUDGE KIPAS UDARA
COMBUSTIO PEMBAKARAN
N AIR FANS LUMPUR
FSL RABBLE ARM
DRIVE
TI Temperature Indicating SHAFT Kipas
indicator temperatur COOLING AIR pendingin
e FANS udara
AT Analysis FURNACE
Transmitter
TT Temperature Transmitte RABBLE ARM
Transmitter d measure
temperatur
e signal
ST Speed/frekuensi ASH
Transmitter
dewaterin SR START/RESET
g process
FB

 Produk : off gas dari pembakaran sampah


 Udara yang masuk dihisap blower untuk dialirkan menuju furnace. Sebelum masuk furnace,
terdapat parameter FE yang mengukur aliran udara dengan sensor flow, kemudian sensor flow
akan mengirim sinyal ke parameter FT untuk mentransmisi sinyal dalam bentuk besaran elektrik
agar bisa diterima FIC (flow indicator controller). Flow indicator conttoller mengirim besarnya
laju alir udara dalam bentuk arus elektik (I) masuk ke dalam Current to Pressure Tranducer
untuk diubah menjadi tekanan (P). Tekanan inilah yang akan menggerakan atau memerintahkan
valve pneumatic untuk mebuka dan menutup. Valve pneumatic membuka mengalirkan udara
yang sudah terukur FE masuk ke dalam furnace sebagai bahan bakar.
 FIC (flow indicator controller) mendapat sinyal laju alir O 2 dari O2IC. Besaran laju alir tsb sebagai
indicator berapa besar pneumatic valve dalam bekerja. Sinyal laju alir O 2 dari O2IC didapat dari
sinyal elektrik parameter AT yaitu sensor laju allir O 2 yang telah dianalisis dan ditansmisikan oleh
AT. AT menganalisis besarnya laju alir O2 yang keluar dari off gas handling.
 Off gas handling adaah produk dari pembakaran furnace. Pembakaran sampah dari furnace
adalah inti dari proses incinerator, sampah yang dibakar akan menghasilkan gas yang aman
untuk dibuang ke lingkungan. Furnace digerakan oleh rabble arm sehingga sampah dibakar
secara bertingkat masuk kedalam kolom-kolom. Rabble arm digerakan oleh rabble arm drive.
Selain gas, sampah yang dibakar juga menghasilkan abu. Abu masuk kedalam tangki
penyimpanan (ash slurry tank). Dari tangka penyimpanan abu dipompa masuk kedalam ash
lagoon (penyimpanan abu kapasitas besar). Selain sebagai penggerak rabble arm juga sebagai
jalan keluar udara dari furnace ke cooling air stack. Cooling air stack berfungsi sebagai pendingin
udara dari hasil udara pembakaran yang bersuhu tinggi akan didinginkan oleh cooling air stcak
kemudian udara bisa dikeluarkan ke atmosfer/diproses Kembali. Pada cooling air stack teradapt
parameter TI dan TT, serta FJL dan FSL (flow power low) dan (flow switch low).
 Sludge (sampah) masuk kedalam furnace dengan parameter WI dan WT. Furnace dibakar dan
digerakan dengan rabble arm drive. rabble arm drive diukur speed nya dengan parameter ST
yang mengubah sensor tsb menjadi besaran elektrik. Besaran elektrik di control sistem. Control
sistem inilah yang memerintahkan rabble arm drive.
 Cooling air stack di supply udara dingin dari bawah furnace dengan bantuan blower cooling air
fans.
 Pada ash slurry tank terdapat parameter LSHH, LSH,LSL untuk mengukur ketinggian abu pada
tangka. Indikator tersebut dihubungkan dari LJHH, LJH, LJL dan terdapat SEQ untuk mengukur
speed valve (menggunakan power) yang harus bekerja.
 Pada furnace terdapat indicator PT dan TT. Pada TT yang berisi besaran suhu pada furnace
dihibungkan pada TIC, TIC yang menggerakan valve pneumatic sehingga udara bisa masuk
kedalam perapian. Perapian yang menjadi sumber panas dari furnace.

Anda mungkin juga menyukai