Anda di halaman 1dari 18

LCR METER

Kel 3
18. A
nnisa
Febria
(1803 n
4104) i
20. In
dah J
efik
(1803 a Nadianis
4115) Dosen Pengampu:
Dra. Yenni Darvina, M.Si
Yahdi Bin Rus,S.Pd,M.Si,Ph.D
Nama alat:
LCR METER

Kegunaan Alat
LCR meter digital adalah alat yang
Keberadaan Alat berfungsi untuk mengukur
• Labolatorium teknik elektronika UNP induktansi(L),
• Labolatorium elektronika dan instrumentasi(FMIPA) UNP kapasitansi(C),resistansi (R)
yang menampilkan hasil berupa
angka
Defenisi LCR Meter Prinsip kerja LCR meter

LCR Meter adalah sebuah prinsip kerja dari alat ini yaitu kuantitas nilai
perangkat elektronik yang sebenarnya dari beberapa jenis pengukuran
digunakan untuk mengukur tidak diukur melainkan yang diukur adalah
induktansi (L), impedansi, impedansi diukur secara internal
kapasitansi(C), dan dan dikonversikan ke layar penampil
resistansi(R) dari suatu pengukuran yang dikonversikan ke
komponen. itu alat ini dapat kapasitansi atau nilai induktansi yang sesuai.
digunakan untuk Pengukuran akan menghitung jumlah muatan
pengukuran induktansi atau yang disimpan pada suatu titik tertentu, yang
kapasitansi, dan juga biasa dikenal dengan potensial listrik.
resistansi seri yang sama Biasanya pengukuran diukur dalam volt
dari kapasitor dan faktor Q
dari komponen induktif.
TEORI DASAR
Kapasitansi (C)
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan
dari suatu kapasitor untuk dapat
Induktansi (L) menampung muatan elektron. Coulombs
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb
komponen yang menyebabkan timbulnya ggl di dalam = 6.25 x  1018 elektron. Kemudian Michael
rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang melewati Faraday membuat postulat bahwa sebuah
rangkaian (self inductance) atau akibat perubahan arus yang kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar
melewati rangkaian tetangga yang dihubungkan secara 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat
magnetis (induktansi bersama atau mutual inductance) memuat muatan elektron sebanyak 1
(Giancoli, D. C, 2001) coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = besar tegangan dalam V (volt)
(Giancoli, D. C. 2001)
TEORI DASAR

Resistensi
Resistansi adalah kemampuan suatu benda untuk menahan aliran arus listrik. Dalam suatu sirkuit, arus
listrik dari power suplay tidak sepenuhnya dapat digunakan secara bebas. Terkadang arus listrik tersebut
harus di hambat untuk memperoleh efek tertentu pada sirkuit. Dalam suatu hambatan atom-atom nya
akan bertumbukan dengan elektron-elektron sehingga laju dan kecepatan elektron menjadi berkurang.
Karena kuat arus biasanya di hitung berdasarkan banyak dan kecepatan elektronnya, maka ketika jumlah
elekron dan kecepatannya berkurang otomatis berkurang pula kekuatan arus yang mengalir dalam suatu
hambatan. Alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik disebut resistor. Resistor adalah
komponen didalam sirkuit listrik yang berfungsi untuk menahan arus dalam jumlah tertentu. Satuan
hambatan atau resistensi dinyatakan dengan Ohm (Tipler, Paul A, 2001)
LCR meter tipe E4980A
Jenis-jenis LCR METER
JUPITER
LCR meter tipe 9063
03 Jupiter is the
biggest
planet
VENUS
01 Venus is
terribly hot
LCR meter tipe BM4070

04
LCR Meter AT826 MAR
S is a
Mars
02 cold
EARTH
Earth
place
harbors life
Fungsi LCR Meter Digital
Display Hold Button

Frequency
Button L/C/R Button

CAL Button
Enter Button

Backlight Button Sort Button

D/Q/0 Button Setup Button

REL/%/Button Power Button

Input Terminals
 Display
Display Hold Merupakan layar penunjuk hasil pengukuran.
Button
Frekuency
Button L/C/R
Button  Frequency Button
CAL Button Enter Merupakan tombol yang berfungsi untuk
Button mengubah frekuensi uji seperti:100 Hz,120
Backlight Hz,1 kHz,10 kHz dan 100 kHz
Button Sort
Button
D/Q/O
 Backlight Button
Button
Setup Merupakan tombol yang berfungsi untuk
Button menghidupkan backlight lampu latar.
REL/%/
Buttun
Power
Button  REL/% Button
Input
Merupakan tombol yang memungkinkan untuk
Terminals
pengukuran deviasi % dari nilai frekuensi yang
tersimpan.
 Hold button
Display Hold
Tombol yang berfungsi untuk mengunci hasil
Button
Frekuency pengukuran pada display sehingga tidak akan
Button L/C/R
Button berubah
CAL Button Enter
Button
Backlight  L/C/R button
Button Sort Merupakan tombol yang berfungsi untuk
Button
D/Q/O memilih parameter secara manual.
Button
Setup
REL/%/ Button
 Enter Button
Buttun
Power Merupakan tombol yang berfungsi untuk
Button
Input menyimpan pengaturan dan melanjutkan ke
Terminals
pengaturan nilai selanjutnya.
Hold  Setup Button
Display Button Merupakan tombol yang berfungsi untuk
Frequency L/C/R mengubah range,referensi nilai, dan %
Button Button
yang toleransi.
CAL Button Enter
Button
Backlight  Sort Button
Button Sort
Button Tombol modus pemilihan untuk memilih
D/Q/O
Button komponen dalam batas % dari nilai
Setup Button
REL/%/ referensi.
Button
Power
Input Button  Power Button
Terminals
Merupakan tombol yang berfungsi untuk
menghidupkan LCR meter digital.
Procedure Pengukuran Menggunakan LCR Meter
Bentuk Data LCR meter Dari hasil pengukuran didapatkan nilai
kapasitansi (C). Nilai konstanta dielektrik (ε’)
dapat dihitung dengan memasukkan nilai
Sumber kapasitansi bahan (Cp), jarak keping sejajar ( r),
luas keping (A) dan permitivitas ruang hampa
Jurnal:PENGARUH VARIASI DIMENSI
(εo) sesuai dengan persamaan berikut.
SAMPEL,FREKUENSI,DAN SUHU
TERHADAP SAAT BIOLISTRIK TEBU
(Saccharum officanarumL.) UNTUK
PENGEMBANGAN ALAT UKUR CEPAT
RENDEMEN TEBU
Pengukuran nilai dielektrik dilakukan dengan
LCR-meter HIOKI 3532- 50 LCR HiTester
(Gambar 2).
Bentuk Data LCR meter
Gambar 3 dan 4 memperlihatkan hasil
pengukuran kapasitansi paralel biskuit pada
Kapasitansi kemasan alumunium foil dan plastik dengan
Kapasitansi (capacitance) adalah kemampuan frekuensi yang berbeda-beda. Pada kedua
kapasitor menyimpan energi dalam medan gambar tersebut terlihat pola nilai kapasitansi
listrik. Kapasitansi bahan bervariasi menurun dengan meningkatnya frekuensi
tergantung frekuensi yang diberikan saat pengukuran. Hal ini sejalan dengan konsep
pengukuran. yang disampaikan oleh (Nelson dan Trabelsi
dan SosaMorales et al.2008 )
terkait faktor yang mempengaruhi nilai
dielektrik. Frekuensi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi nilai dielektrik.
Sehingga nilai dielektrik setiap bahan akan
berbeda-beda tergantung frekuensi
pengukurannya. Hal ini dipertajam juga dengan
pendapat Toyoda yang menyatakan bahwa
diantara hal yang mempengaruhi variasi nilai
kapasitansi adalah frekuensi.
Bentuk Data LCR meter
Induktansi Paralel
Induktansi adalah sifat dari rangkaian
elektronika yang menyebabkan timbulnya
potensial listrik secara proporsional terhadap
arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
Hasil pengukuran induktansi
paralel biskuit dengan frekuensi
yang berbeda ditampilkan pada
Gambar 6 dan 7. Pola nilai
induktansi paralel yang
dihasilkan terlihat menurun
dengan meningkatnya frekuensi
 
Nilai kapasitansi pada kenaikan frekuensi pengukuran. Pendapat yang
ditampilkan pada Tabel 1. Pada Tabel terlihat nilai disampaikan oleh (Nelson dan
kapasitansi biskuit dengan kemasan alumunium Trabels.2012 dan Sosa-Morales
et al. 2010) , sejalan dengan hal
foil sekitar 7x - 22x Farad pada frekuensi ini dan seperti dengan fenomena
pengukuran. Sedangkan nilai kapasitansi biskuit yang terjadi pada kapasitansi.
dengan kemasan plastik sekitar 5 x – 2,98 x Menurut keduanya frekuensi
merupakan salah satu faktor
Farad pada frekuensi pengukuran. Nilai yang mempengaruhi naik-
kapasitansi kedua biskuit ini terlihat tidak jauh turunnya nilai dielektrik.
berbeda.
Bentuk Data LCR meter Konduktansi
Konduktansi (conductance) menunjukkan
kemampuan bahan mengalirkan muatan listrik.
Konduktansi
  biskuit pada kedua kemas
diperlihatkan pada Gambar 8 dan 9. Pa
gambar itu terlihat bahwah pola nilai
konduktansi biskuit mengalami kenaika
dengan meningkatnya frekuensi. Ini
menunjukkan bahwa bervariasinya nilai
konduktansi terkait dengan frekuensi.
Menurut (Venkatesh dan Raghavan ,
fenomena penting yang berkontribusi
pada sifat dielektrik (termasuk
 Tabel 2 memperihatkan nilai induktansi paralel konduktansi) adalah polarisasi molekul
pada medan listrik yang memiliki mome
dari biskuit dengan kenaikan frekuensi. Pada dipol permanen
frekuensi 42 Hz -5MHz diperoleh nilai induktansi (Ragni et al.2007). menyatakan bahwa
pada frekuensi di bawah 200 MHz yang
paralel biskuit berada pada selang 0,000151 - memegang peranan penting adalah
3,089 x kemasan alumunium foil) dan 0,000216 - konduktansi ionik. Konduktansi ionik da
236,026 x (kemasan plastik). Perubahan nilai rotasi dipol air bebas berperan penting
pada pengukuran frekuensi gelombang
induktansi biskuit kemasan plastik terlihat lebih mikro.
besar dari biskuit pada kemasan alumunium foil.
Kelebihan dan kekurangan LCR METER

Kelebihan:

 Memenuhi kriteria Peralatan Laboratorium terutama


dalam akurasi
 Harganya murah
 Dapat diatur frekuensi,range,waktu delay,tegangan
tetap atau arus tetap.
 Metode Pengukuran Mudah

Kekurangan:
 Pada pengukuran range 0,1 Ω,resistansi residu
terml harus diperhitungkan.
 
 
KESIMPULAN

1. LCR Meter adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan


untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi(C), dan
resistansi(R) dari suatu komponen
2. Jenis jenis LCR meter yaitu LCR meter tipe 9063,LCR meter
tipe AT826,LCR meter tipe E4980A,LCR meter tipe BM4070
3. Bagian bagian lcr meter hampir untuk semua tipe bagiannya
hampir sama begitu juga dengan fungsinya.
4. Prosedure pengukuran LCR meter yaitu prosedure pengukuran
induktansi,pengukuran kapasistansi,dan pengukuran resistansi,
5. Bentuk data dari alat Lcr meter dengan menggunakan rumus
kontanta dielektrik didapatkan hasil yang signifikan
6. Kelebihan LCR meter data yang didapat cukup
akurat,sementara kekurangannya Pada pengukuran range 0,1
Ω,resistansi residu terml harus diperhitungkan
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


ANY QUESTION?
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai