1. Pendekatan sifat
2. Pendekatan Perilaku
3. Pendekatan Kontingensi
Dalam pandangan ini dikenal dengan sebutan “One Best Way” (Satu yang
terbaik), artinya untuk mengurus suatu organisasi dapat dilakukan dengan
paralek tunggal untuk segala situasi. Padahal kenyataannya tiap-tiap
organisasi memiliki cirri khusus bahkan organisasi yang sejenis akan
menghadapi masalah berbeda lingkungan yang berbeda, pejabat dengan
watak dan perilaku yang berbeda. Oleh karena itu tidak dapat dipimpin
dengan perilaku tunggal untuk segala situasi. Situasi yang berbeda harus
dihadapi dengan perilaku kepepimpinan yang berbeda.
Pemimpin Otokratis
Ciri-ciri pemimpin Otokratis : biasa memperlihatkan kekuasaannnya, karena dia
merasa tanggungjawab ada pada pemimpin, bukan pada orang lain, dia bekerja
keras, teliti dan tertib. Ia menghendaki agar bawahnnya juga bekerja keras dan
sungguh sungguh, dia takut apabila bawahannya tidak bekerja sesuai dengan
keinginannya, karena itu dia melakukan pengawasan yang sangat ketat. Suasana
sekolah tegang dengan disiplin tinggi, dalam memimpin rapat dia bersifat tegas
dan cepat. Dalam rapat para guru jarang diberi kesempatan untuk maenyampaikan
masukan.
Pemimpin Demokratis
Ciri-ciri pemimpin Demokratis : pemimpin ini menghargai dan menghormati
pendapat tiap guru, ia memberi kesempatan, mendorong pada para guru untuk
mengembangkan pikiran- pikiran menurut versi masing-masing untuk kemajuan
sekolah.Setiap guru ditumbuhkembangkan rasa memiliki terhadap sekolah.
Tangung jawab tidak hanya terletak pada pemimpin tetapi juga bawahan.
Pengambilan keputusan
Menurut Max (1972) ;pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari beberapa
alternatif. Definisi ini mengndung 3 (tiga ) pengertian : ada pilihan atas dasar
logika/pertimbangan, ada beberapa alternatif yang dipilih adalah salah satu yang
terbaik keputusan yang dipilih makin mendekati tujuan yang ditetapkan ( James
A.F.Stoner : 1998)
Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan
mengelolasatuan Pendidikan yang meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Taman
Kanak- kanal Luar Biasa (TKLB), sekolah dasr (SD), sekolah dasar luar biasa
(SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa
(SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah atas luar biasa
(SMALB), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengak kejuruan luar
biasa (SMKLB), atau sekolah Indonesia di luar negeri (Permendikbud Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah).
Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara cara ia melakukan
pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional,
objektif, pragmatis, keteladanan.
Mulyono
komite sekolah merupakan suatu badan yang berfungsi sebagai forum resmi untuk
mengakomodasikan dan membahas hal-hal yang menyangkut kepentingan
kelembagaan sekolah
Maksud dibentuknya komite sekolah adalah agar ada suatu organisasi masyarakat
sekolah yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap
peningkatan kualitas pendidikan. Komite Sekolah yang dibentuk dikembangkan
secara khas dan berakar dari budaya, demografis, ekologis, nilai kesepakatan,
serta kepercayaan yang dibangun sesuai dengan potensi masyarkat setempat
merupakan pengembang kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif
Tujuan UPTD
Pembagian kerja, hubungan kerja, struktur kerja, tugas dan tanggung jawab,
pendelegasian wewenang menjadi sangat esensial dalam mencapai tujuan yang
ditentukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisien dalam penyelenggaraan
pembangunan bidang pendidikan.
KASUBAG TU