Anda di halaman 1dari 69

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U SAN

a
No: 77/PDT.SUS-PHI/2016/PN.BDG

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA“

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri kelas I A Bandung. yang
memeriksa dan mengadili perkara – perkara perselisihan hubungan Industrial pada tingkat

do
gu
pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

YUDI ROSADIANATanggal lahir : Jakarta, 07 September 1975 Bangsa Indonesia

In
A
Jenis
Kelamin Laki – laki Pekerja PT. Bekasi Metal Inti Megah Alamat : Jl.
ah

lik
P Saparu 3 No 247 RT 008 RW 008 Kel.Aren Jaya ,Kec.Bekasi Timur
Kota Bekasi,dalam hal ini dikuasakan oleh MASRUL ZAMBAK,SE.
GANANG TRIYONO,SH., SARINO, TRI WAHYU WIDODO,
am

ub
HERI dan HUSEN semuanya adalah Warga Negara Indonesia,
Pengurus dan/atau Biro Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Logam
ep
k

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kab/Kota Bekasi yang


masing-masing beralamat di Jl.Yapink Putra No.11,Kec.Tambun
ah

R
Selatan,Kab.Bekasi 17511, Telp:(021)883 33980, Fax: (021) 883

si
33968 , berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 April 2016

ne
ng

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;


LAWAN
PT.BEKASI METAL INTI MEGAH beralamat di Jl.Raya Perjuangan No.57 RT/RW01/01

do
gu

Kelurahaan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara,Kota Bekasi


17142, dalam hal ini dikuasakan oleh VICTORIA JOICE
In
A

RUTH,SH.DIAN NATALIA,SH.MEBY RASENOPA


PANGARIBUAN,SH.ALFIN RID
ah

lik

HANO,SH.MH. TUBAGUS SYAQIEF HARIZANSYAH,SH.


Advokat
Pengacara dan Konsultan Hukum pada Kantor Konsultan Hukum
m

ub

PAMUNGKAS &PARTNERS,berkedudukan di The Manhattan


ka

Square
ep

Mid Tower Lantai 15 B JL.T.B.Simatupang Kav.1 S,Jakarta 12560,


Indonesia dapat bertindak baik secara bersama – sama maupun
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
masing-masing, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 09 Juni 2016

a
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

si
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TERSEBUT

ne
ng
I. Setelah membaca Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Klas IA.
Bandung tertanggal 23 Mei 2016,Nomor:77/Pdt.SUS-PHI/2016/PN.Bdg.Tentang

do
2.
gu
Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini
Setelah membaca Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis tertanggal 23 Mei
;

2016

In
A
Nomor : 77/Pdt.SUS.PHI/2016 / PN.Bdg ,tentang hari sidang;
3. Setelah membaca berkas perkara dan Surat - surat yang berhubungan dengan
ah

lik
perkara ini :
4. Setelah mendengar pula keterangan kedua belah dan saksi – saksi yang diajukan
am

ub
di persidangan ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA ep
k

Menimbang , bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 18 mei 2016


ah

yang telah di daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial Negeri Kls.1A


R
Bandung pada tanggal 18 Mei 2016 dibawah Register No:77/PDT.SUS-PHI/2016/PN,Bdg,

si
telah mengemukakan hal - hal sebagai berikut :

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA

do
gu

1. Bahwa PENGGUGAT adalah Pekerja Tetap pada perusahaan TERGUGAT terhitung


sejaksatu Mei tahun dua ribu tujuh, bekerja pada bagian Gudang dan Logistik;
In
A

2. Bahwa PENGGUGAT adalah suami dari seorang istri yangbernama Hamidah dan telah
ah

lik

memiliki 3 (tiga) orang anak yang masing-masing bernama Bunga Nirwana Rosadiana
berumur 9 (sembilan) tahun dan Nirvana Indah Rosadiana berumur 5 (lima) tahun juga
m

ub

Annisa Rosadiana berumur 3 (tiga) tahun yang masih membutuhkan biaya hidup yang
tidak sedikit;
ka

ep

3. Bahwa sebagai pekerja , PENGGUGAT adalah pekerja yang memiliki loyalitas dan
dedikasi yang tinggi untuk perusahaan TERGUGAT, terbukti bahwa selama menjalin
ah

hubungan kerja dengan TERGUGAT, PENGGUGAT tidak pernah melakukan tindakan


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
indisipliner dan/atau melanggar tata tertib kerja , PENGGUGAT juga tidak pernah

a
melakukan tindakan pelanggaran hukum dalam bentuk apapun yang merugikan tergugat

si
baik materil maupun imateril dan diberikan upahterakhir sebesar Rp.3.459.090,-(tiga juta
empat ratus lima puluh Sembilan ribu Sembilan puluh rupiah) sebulan;

ne
ng
4. Bahwa pada tanggal 18 November 2015 Para pekerja yang salah satunya PENGGUGAT

do
gu
diperusahaan TERGUGAT mendirikan Serikat Pekerja yang dinamakan PUK SPL
FSPMI PT Bekasi Metal Inti Megah sesuai Surat Keputusan Pimpinan Cabang SPL
FSPMI Kabupaten/Kota Bekasi dan dicatatkan pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi

In
A
dengan Nomor bukti pencatatan 560/Reg.64/SPL.FSPMI/DISNAKER.4
5. Bahwa PENGGUGAT selain pekerja ditempat TERGUGAT juga sebagai pengurus serikat
ah

lik
pekerja, dalam struktur Pengurus Unit Keja Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat
Pekerja Metal Indonesia PT Bekasi Metal Inti Megah menjabat sebagai Sekretaris;
am

ub
6. Bahwa sejak bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015 TERGUGAT membayar
upah para pekerja yang salah satunya PENGGUGAT selalu mengalami keterlambatan
pembayaran rata-rata sampai 7 (tujuh) hari kerja;
ep
k
ah

7. Bahwa sejak bulan Agustus 2015 TERGUGAT membayar upah pekerja yang salah
R
satunya PENGGUGAT selalu dengan cara dicicil tiap bulannya sampai 4X (empat kali)

si
pembayaran melalui transfer pada rekening bank commonwealth;

ne
ng

8. Bahwa TERGUGAT dalam memberikan slip gaji (bukti pembayaran upah) kepada para
pekerja yang salah satunya PENGGUGAT dengan mencantumkan total jumlah nilai upah

do
gu

secara utuh satu bulan penuh,sedangkan faktanya jumlah nilaiupah tiap kali mentransfer
ke rekening bank para pekerja sampai 4x (empat kali) dicicil tiap bulannya;
In
A

9. Bahwa padajam 07’00 sampai jam 10’00 tanggal24 Agustus 2015 seluruh pekerja di
Perusahaan TERGUGATtidak memulai bekerja seperti biasa yang diakibatkan belum
ah

lik

dibayarnya upah dengan tepat waktu dan masih dicicil;


m

ub

10.Bahwa dengan terjadinya kejadian sebagaimana yang disebutkan dalam poin 9 pada posita
diatas maka pihak TERGUGAT melalui Direkturperusahaan yaitu Ibu Karini Mardijanto
ka

memanggil PENGGUGAT dan menanyakan kepada PENGGUGAT terkait kejadian yang


ep

sedang berlangsung dimana para pekerja tidak memulai melakukan pekerjaan


ah

sebagaimana biasanya;
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11.Bahwa dalam pertemuan sebagaimana disebutkan dalam poin 10 pada posita

si
diatas,
PENGGUGAT menjelaskan kepada pihak TERGUGAT bahwa permasalahannya

ne
ng
disebabkan karena masih belum dibayarnya upah para pekerja dan masih tetap dicicilnya
upah tersebut setiap bulannya;

do
gu
12.Bahwa atas penjelasan sebagaimana disebutkan dalam poin 11tersebut, TERGUGAT satu
minggu setelah pemanggilan terhadap PENGGUGAT tepatnya pada hari Jum’at tanggal

In
A
empat bulan September tahun dua ribu lima belas justru memberikan surat peringatan
pertama kepada PENGGUGAT dengan alasan berkelakuan dengan tidak hormat kepada
ah

lik
pimpinan perusahaan;

13. Bahwa apa yang dilakukan TERGUGAT kepada PENGGUGATsebagaimana yang


am

ub
disebut
kan dalam poin 12 adalah hal yang mengada-ada sebab dalam penyampaian jawaban atas
ep
pertanyaan dari Ibu Karini mardijanto tersebut PENGGUGAT memposisikan sebagai
k

layaknya PEKERJA dengan majikan yang tentunya dengan nada dan intonasi yang sopan
ah

karena yang diajak bicara tersebut merupakan atasan dari PENGGUGAT yang menjabat
R

si
sebagai Direktur sekaligus salah satu pemilik (owner) dari perusahaan TERGUGAT yang
sudah sepatutnya memang harus dihormati layaknya seorang anak terhadap orang tua

ne
ng

sendiri;

do
gu

14. Bahwa pada tanggal tujuh belas bulan September tahun dua ribu lima belas Bapak Jamil
Azhari selaku akunting memberikan memo internal kepada PENGGUGAT yang pada
In
A

intinya isi dari memo internal tersebut memerintahkan kepada PENGGUGAT untuk
membuat laporan stock bulanan dengan system komputerisasi periode bulan Januari
ah

sampai Agustus tahun dua ribu lima belas dengan batas pengerjaannya selama enam hari
lik

terhitung dari sejak dikeluarkannya memo internal tersebut sampai dengan tanggal dua
puluh tiga bulan september tahun dua ribu lima belas;
m

ub

15 Bahwa pada tanggal dua puluh sembilan bulan september tahun dua ribu lima belas
ka

ep

TER
GUGAT melalui HRD Bpk I Wayan Wijaya memberikan surat peringatan kedua kepada
ah

PENGGUGAT dengan alasan bahwa PENGGUGAT tidak membuat laporan stock


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bulanan secara komputerisasi dari bulan Januari sampai dengan Bulan Agustus tahun dua

a
ribu lima belas;

si
16. Bahwa pada tanggal satu bulan Oktober tahun dua ribu lima belas TERGUGAT melalui

ne
ng
HRD Bpk I Wayan Wijaya kembali memberikan surat peringatan ketiga kepada
PENGGUGAT dengan alasan bahwa PENGGUGAT tidak mau menandatangani surat

do
gu
peringatan ke dua juga tidak membuat laporan stock bulanan secara komputerisasi dari
bulan mei sampai dengan bulan Agustus tahun dua ribu lima belas;

In
A
17.Bahwa apa yang dituduhkan oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT terkait dengan
ah

tidak

lik
membuat laporan stock bulanan secara komputerisasi hanya untuk mencari – cari
kesalahan, padahal sesuai dengan permintaan Bapak Jamil Azhari bahwa PENGGUGAT
am

ub
diperintahkan mengerjakan laporan stock tersebut dari bulan Januari sampai bulan
Agustus dengan hanya diberi waktu satu minggu saja dan PENGGUGAT sudah
ep
menyelesaikan laporan stock tersebut mulai bulan Januari sampai bulan April sedangkan
k

untuk sisa laporan dari bulan Mei sampai Agustus PENGGUGAT minta diberikan
ah

perpanjangan waktuuntuk menyelesaikannya, hal inidikarenakan padatnya pekerjaan


R

si
PENGGUGAT yang memang bukan hanya membuat laporan stock saja tetapi juga
mengerjakan pekerjaan sebagai mana disebutkan dalam poin 18 pada posita ini;

ne
ng

18.Bahwa selain membuat laporan stock card, PENGGUGAT juga mengerjakan

do
gu

seluruh
kebutuhan logistic dengan menerima dan mengecek barang yang masuk kegudang dari
In
A

suplayer dan barang yang sudah diorder oleh marketing lalu menghitung jumlah stock
barang yang masuk dan yang keluar gudang logistik, mengangkat dan mengikat barang
ah

serta mempacking sesuai dengan peruntukan,mengantar barang ke konsumen, memilah


lik

barang sesuai dengan peruntukan,membantu memperbaiki (repair) barang yang


dikomplain konsumen,membuat surat jalan barang hasil produksi yang akan dikirim
m

ub

kekonsumendan menyiapkan barang-barang yang akan disuplai sesuai keperluan


outsourcing diproyek-proyek TERGUGAT;
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
19.Bahwa dengan padatnya pekerjaan dan hanya dilakukan oleh dua orang pekerja yang salah

a
satunya PENGGUGAT, maka PENGGUGAT pernah mengajukan penambahan pekerja

si
namun tidak disetujui oleh pihak TERGUGAT;

ne
ng
20.Bahwapada tanggal lima bulan Oktober tahun dua ribu lima belas atas pemberian surat
peringatan kedua dan surat peringatan ketiga yang dilakukan oleh TERGUGAT terhadap

do
gu
PENGGUGAT berdasarkan pengaduan PENGGUGAT maka Pengurus Unit Kerja Serikat
Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Bekasi Metal Inti Megah

In
A
mengajukan surat permohonan berunding ditanggal delapan bulan Oktober tahun dua ribu
lima belas kepada TERGUGAT;
ah

lik
21.Bahwa Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia PT Bekasi Metal Inti Megah dan PENGGUGAT patut menduga pemberian surat
am

ub
peringatan tersebut bukan didasarkan semata-mata karena kesalahan kerja PENGGUGAT
tetapi karena didasarkan dengan aktifitas PENGGUGAT diserikat pekerja, dan andaikata
ep
Pemberian surat peringatan tersebut murni kesalahan PENGGUGAT kenapa setelah kurun
k

waktu hampir Sembilan bulan lamanya laporan stock bulanan tersebut baru diminta untuk
ah

dibuatkan oleh PENGGUGAT padahal sejak PENGGUGAT bekerja dibagian Gudang dan
R

si
logistik tidak pernah ada intruksi kerja (work instruktion) ataupun permintaan dari pihak
TERGUGAT untuk membuat laporan stock bulanan dengan system komputerisasi

ne
ng

sebelumnya;

do
gu

22.Bahwa TERGUGAT memberikan surat skorsing kepada PENGGUGAT pada tanggal


enam bulan Oktober tahun dua ribu lima belas yang ditanda tangani oleh Ibu Karini
In
A

Mardijanto selaku Direktur,dan skorsing tersebut dinyatakan efektif mulai tanggal delapan
bulan Oktober tahun dua ribu lima belas dengan adanya pelarangan memasuki area pabrik
ah

serta berlakunya masa skorsing tersebut sampai ada keputusan hukum yang mengikat;
lik

23.Bahwa pada tanggal delapan bulan Oktober tahun dua ribu lima belas terjadi perundingan
bipartit antara TERGUGAT dengan pihak PENGGUGAT terkait pemberian surat
m

ub

peringatan kedua dan surat peringatan ketiga namun dalam perundingan tersebut tidak
menghasilkan kesepakatan;
ka

ep

24. Bahwa pada tanggal Sembilan bulan Oktober tahun dua ribu lima belas Pengurus
ah

Unit
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Bekasi Metal

a
Inti Megah menyampaikan surat permintaan pencabutan skorsing terhadap

si
PENGGUGAT kepada TERGUGAT dengan alasan bahwa yang dilakukan TERGUGAT
memberikan sangsi skorsing tersebut tidak ada dasarkan hukumnya dantidak diatur dalam

ne
ng
peraturan yang berlaku mengingat aturan yang ada (Perjanjian Kerja Bersama) sudah
daluwarsa dan Peraturan Perusahaan juga tidak ada;

do
gu
25.Bahwa pada tanggal dua belas bulan Oktober tahun dua ribu lima belas pihak

In
A
TERGUGAT
membalas surat permintaan pencabutan skorsing terhadap PENGGUGAT yang ditujukan
ah

kepada Ketua Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Logam FSPMI PT Bekasi Metal Inti

lik
Megah yang pada intinya TERGUGAT menolak untuk mencabutnya;
am

ub
26.Bahwa pada tanggal dua puluh dua bulan Oktober tahun dua ribu lima belas
PENGGUGAT
ep
mengajukan permohonan Mediasi kepada Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi terkait
k

dengan perselisihan hubungan Industrial dengan TERGUGAT;


ah

si
27. Bahwa selain mengajukan permohonan mediasi PENGGUGAT juga mengadukan

ne
ng

kepada pengawas ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi hal ini dilakukan
karena patut diduga pemberian surat peringatan,skorsing dan Pemutusan Hubungan

do
gu

Kerja yang dilakukan oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT disebabkan karena


sikap dan aktifitas PENGGUGAT yang menjadi pengurus serikat pekerja;
In
A

28. Bahwa pada tanggal 30 November 2015 sampai 29 Februari 2016 Para pekerja PT
Bekasi
ah

lik

Metal Inti Megah yang menjadi anggota Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Logam
Federasi Serikat Pekerja Metal Inti Megah melakukan mogok kerja sesuai dengan
m

ub

ketentuan pasal 140 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


ka

29. Bahwa mogok kerja tersebut menuntut hak-hak normatif yang tidak dibayarkan oleh
ep

TERGUGAT seperti Iuran BPJS Ketenagakerjaan,Upah Pokok yang masih dicicil


ah

pembayarannya sampai empat kali(4x),perhitungan jam kerja lemburyang tidak sesuai


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan ketentuan KEPMENAKERTRANS NO 102/MEN/VI/2004 sehingga

a
berpengaruh pada besaran pembayaran upah kerja lemburan para pekerja dan beberapa

si
tuntutan yang lainnya;

ne
ng
30. Bahwa dalam pemberitahuan mogok kerja tersebut sebagaimana yang diatur oleh pasal
140 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ditandatangani oleh

do
gu
KETUA Pengurus Unit Kerja SPL FSPMI PT BMIM juga oleh PENGGUGAT selaku
sekretaris PUK SPL FSPMI PT BMIM sebagai penaggung jawab aksi ;

In
A
31. Bahwa sikap dan aktifitas PENGGUGAT semata-mata untuk menjalankan fungsi dan
tugasnya sebagai pengurus serikat pekerja yang mendapatkan perlindungan hukum
ah

dalam rangka menjalankan tugas/kegiatan organisasi sebagaimana dimaksud pasal 28 UU

lik
NO 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh :
Pasal 28
am

ub
Siapapun dilarang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh untuk membentuk
atau tidak membentuk,menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus, menjadi anggota
ep
atau tidak menjadi anggota dan/atau menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan
k

serikat pekerja/serikat buruh dengan cara :


ah

a.melakukan pemutusan hubungan kerja, memberhentikan sementara, menurunkan


R

si
jabatan, atau melakukan mutasi;
b.tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/buruh;

ne
ng

c.melakukan intimidasi dalam bentuk apapun ;


d.melakukan kampanye anti pembentukan serikat pekerja/serikat buruh.

do
gu

32. Bahwa pada kenyataannya TERGUGAT justru pada tanggal dua puluh satu bulan
In
A

Desember tahundua ribu lima belas melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
PENGGUGAT dengan alasan sebagai berikut:
ah

lik

1. Surat peringatan tertulis I,tanggal 4 September 2015 ”tentang karyawan tidak


hormat terhadap pimpinan perusahaan PT Bekasi Metal Inti Megah”.
m

ub

2. Surat peringatan tertulis II,tanggal 29 September 2015 ” tidak melakukan tugas


tanggung jawabnya yakni tidak membuat laporan bulanan dari bulan Januari
ka

ep

sampai dengan Agustus 2015”.


3. Surat peringatan tertulis III,tanggal 1 Oktober 2015”mengulangi pelanggaran
ah

yang sama saat peringatan tertulis II masih berlaku yakni tidak melakukan tugas
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan tanggung jawabnya untuk membuat laporan bulanan dari bulan mei sd

a
Agustus 2015

si
4. Berita acara tanggal 5 Oktober 2015 tentang dan tidak melakukan pekerjaan yaitu
laporan bulanan dari bulan Januari 2015 sd Agustus 2015.

ne
ng
33. Bahwa tindakan TERGUGAT yang tanpa dasar hukum dan tanpa penetapan dari

do
gu
Lembaga penyelesaian perselisihan Industrial (vide Pasal 151 ayat (3) UU No.13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan), yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap

In
A
PENGGUGAT pada tanggal dua puluh satu Desember tahun dua ribu lima belas patut
diduga bertujuan agar PENGGUGAT tidak menjalankan Aktifitas Serikat Pekerja
ah

diperusahaan TERGUGAT dan juga agar TERGUGAT terhindar dari kewajiban

lik
pembayaran hak-hak normatif kepada PENGGUGAT seperti Upah selama proses serta
Denda atas keterlambatan Upah serta Bunga bank pada setiap keterlambatan pembayaran
am

ub
Upah jelas-jelas adalah tindakan melawan hukum (onrecht matige daad);
ep
34. Bahwa guna menyelesaikan perselisihan pada hari kamis tanggal dua puluh delapan bulan
k

Januari tahun dua ribu enam belas diadakan sidang mediasi dikantor dinas tenaga kerja
ah

kota bekasi yang dihadiri oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT dengan mediator Bapak
R

si
Riano Brahmantias Eriza namun dalam mediasi tersebut para pihak masih pada pendirian
argumentasinya masing-masing;

ne
ng

35. Bahwa pada hari Jum’at tanggal lima Februari tahun dua ribu enam belas dilakukan

do
gu

kembali mediasi yang kedua dikantor Dinas tenaga kerja kota bekasi yang dihadiri oleh
kedua belah pihak yang berselisih(PENGGUGAT dan TERGUGAT) namun dalam
In
A

proses mediasi tersebut juga tidak dihasilkan kesepakatan yang diinginkan oleh kedua
belah pihak yang berselisih terhadap materi perselisihan a quo tetapi antara pihak
ah

TERGUGAT dan PENGGUGAT masing-masing sepakat agar pihak Mediator segera


lik

mengeluarkan anjuran atas perselisihan a quo;


m

ub

36. Bahwa mediator Dinas tenaga kerja Kota Bekasi pada tanggal sepuluh bulan Maret tahun
dua ribu enam belas mengeluarkan anjuran Nomor: 567/888 -Disnaker.4. yang isi
ka

ep

anjurannya sebagai berikut:


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Agar pihak pengusaha PT. Bekasi Metal Inti Megah memperkerjakan Sdr.Yudi

a
Rosadiana, dengan ketentuan surat peringatan ke-3 (tiga) efektif berjalan dari tanggal 1

si
bulan Oktober 2015 sampai dengan tanggal 1 April 2016 serta membayar upah pekerja
berupa sisa upah bulan Oktober 2015, dan upah bulan November 2015 sampai dengan

ne
ng
upah bulan Februari 2016.
2. Agar pekerja Sdr.Yudi Rosadiana melapor untuk bekerja kembali terhitung tanggal 15

do
gu
Maret 2016 kepada pihak manajemen perusahaan PT. Bekasi Metal Inti Megah jika
menerimanya.

In
A
3. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban tertulis ke Dinas Tenaga Kerja Kota
Bekasi Selambat-lambatnya 10 hari setelah menerima anjuran ini; dan
ah

4. Apabila pihak-pihak atau salah satu pihak yang berselisih tidak menerima Anjuran maka

lik
sesuai ketentuan pasal 14 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.02 Tahun 2004 dapat
mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial Propinsi Jawa Barat di
am

ub
Jl.Surapati No.47,Kota Bandung-Jawa Barat.
ep
37. Bahwa setelah menerima surat anjuran dari mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi
k

maka PENGGUGAT menyatakan “MENERIMA” dalam jawaban suratnya dengan


ah

Nomor:054/PUK/SPLFSPMI/PT. BMIM/III/2016;
R

si
38.Bahwa sesuai anjuran dari mediator Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi maka

ne
ng

PENGGUGAT
melapor secara tertulis kepada TERGUGAT dengan menyatakan “BERSEDIA

do
gu

DIPEKERJAKAN KEMBALI SESUAI DENGAN POSISI SEMULA” tertanggal 14


Maret 2015 dan datang langsung keperusahaan TERGUGAT akan tetapi pihak
In
A

TERGUGAT tidak bersedia menerimanya;


ah

39. Bahwa PENGGUGAT mendapatkan Surat Peringatankesatu dan Surat Peringatan kedua
lik

serta Surat Peringatan ketiga, skorsing, Pemutusan Hubungan Kerja sepihakyang menurut
TERGUGAT adanya pelanggaran,namun faktanya pelanggaran tersebut tidak pernah
m

ub

diatur didalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT Bekasi Metal Inti Megah periode
2011 – 2013;
ka

ep

40. Bahwa Pasal 123Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,berbunyi;


Pasal 123
ah

(1) Masa berlakunya perjanjian kerja bersama paling lama 2 (dua) tahun.
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2)Perjanjian kerja bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

a
diperpanjang masa berlakunya paling lama 1(satu) tahunberdasarkan

si
kesepakatan tertulis antar pengusaha dengan serikat pekerja/serikat buruh.
(3) Perundingan pembuatan perjanjian kerja bersama berikutnya dapat dimulai

ne
ng
paling cepat 3(tiga) bulan sebelum berakhirnya perjanjian kerja bersama
yang sedang berlaku.

do
gu
(4) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak mencapai
kesepakatan maka perjanjian kerja bersama yang sedang berlaku, tetap

In
A
berlaku untuk paling lama 1(satu) tahun.
ah

41. Bahwa apabila dilihat dari bunyi Pasal 123Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang

lik
Ketenagakerjaan sebagaimana disebutkan diatas ( poin 40)maka melihat bukti hukum
yang ada berupa buku Perjanjian Kerja Bersama sudah dapat disimpulkan bahwa
am

ub
Perjanjian Kerja Bersama yang dijadikan dasar hukum oleh TERGUGAT untuk
memberikan sangsi dan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap PENGGUGAT sudah tidak
ep
bisa dijadikan acuan mengingat masa berlakunya telah habis (daluwarsa), karena
k

Perjanjian Kerja Bersamatersebut berlaku periode 2011 sampai 2013 dan andaikan ada
ah

kesepakatan perpanjangan masa berlakunya hanya bisa satu tahun saja hingga sampai
R

si
tahun 2014;

ne
ng

42. TERGUGAT dalam memberikan sangsi berupa surat peringatan kesatu,surat peringatan
kedua,surat peringatan ketiga dan skorsingkepada PENGGUGAT selalu berlandaskan

do
gu

kepada Perjanjian Kerja Bersama yang ada diperusahaan TERGUGAT,padahal Perjanjian


Kerja Bersama tersebut sudah tidak berlaku lagi karena sudah daluwarsa dan sampai
In
A

perkara a guo didaftarkan kePengadilan Hubungan Industrial belum ada diperusahaan


TERGUGAT Perjanjian Kerja Bersama yang baru dan masih berlaku, karena memang
ah

sejak Perjanjian Kerja Bersama masa berlaku telah habis, antara pekerja yang menjadi
lik

pengurus serikat pekerja dengan pihak TERGUGAT tidak pernah ada perundingan untuk
membuat Perjanjian Kerja Bersama dan atau untuk melakukan kesepakatan tertulis untuk
m

ub

perpanjangan masa berlakunya Perjanjian Kerja Bersama yang sudah daluwarsa;


ka

ep

43. Bahwa karena dasar hukum pemberian sangsi oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT
sebagaimana yang disebutkan dalam poin 42 diatas berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama
ah

yang sudah tidak berlaku (daluwarsa) dan alasan TERGUGAT dalam memberikan sangsi
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut tidak pernah di muat dalam Perjanjian Kerja Bersama periode sebelumnya maka

a
demi hukum seluruh sangsi tersebut dapat dinyatakan tidak sah dan cacat hokum

si
sertabatal demi hukum;

ne
ng
44. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ada yaitu Perjanjian Kerja Bersama periode 2011 –
2013 sudah habis masa berlakunya dan alasan TERGUGAT dalam memberikan sangsi

do
gu
kepada PENGGUGAT tidak diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama sebelumnya
sehinggahal tersebut mengakibatkan pemberian sanksi kepada PENGGUGATtidak sah

In
A
dan cacat hukum serta batal demi hokum maka Pemutusan Hubungan Kerja yang
dilakukan TERGUGAT terhadap PENGGUGATadalah dinyatakan batal demi hukum;
ah

45.Bahwa dikarenakan Pemutusan Hubungan Kerja yang diberikan

lik
TERGUGATkepadaPENGGUGAT dinyatakan batal demi hukum maka sudah
sepantasnya Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
am

ub
memutuskan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh TERGUGAT
terhadap PENGGUGAT dinyatakan BATAL DEMI HUKUM dan hubungan kerja antara
ep
PENGGUGAT dengan TERGUGAT tidak terputus;
k

46. Bahwa dikarenakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan TERGUGAT terhadap
ah

PENGGUGATbatal demi hukum dan hubungan kerja antara PENGGUGAT dengan


R

si
TERGUGAT tidak terputus maka TERGUGAT sudah seharusnya mempekerjakan
kembali PENGGUGAT pada posisi dan jabatan semula;

ne
ng

47. Bahwapada tanggal11 Desember 2015 Gubernur Jawa Barat telah mengesahkan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.1357-Bangsos/2015 tentang Upah

do
gu

minimum kabupaten/kota di Jawa barat tahun 2016;


48. Bahwa dengan disahkannya keputusan gubernur Jawa Barat No:561/Kep.1357-
In
A

Bangsos/2015 tentang upah minimum kabupaten/kota diJawa barat tahun 2016 tersebut
diperusahaan TERGUGAT wajib diberlakukan pelaksanaan pembayaran upah mengacu
ah

kepada Surat Keputusan Gubernur jawa barat tersebut;


lik

49. Bahwa melihat Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia(KBLI) Kota Bekasi maka
perusahaan TERGUGAT masuk kelompok usaha sektor 2 (dua) yang bergerak disektor
m

ub

industri logam dan Upah yang wajib dibayarkan kepada setiap pekerja termasuk
PENGGUGATterhitung mulai tanggal satu bulan Januari Tahun dua ribu enam belas
ka

ep

diperusahaan TERGUGAT setiap bulannya senilai Rp.3.788.770,-(tiga juta tujuh ratus


delapan puluh delapan ribu tujuh ratus tujuh puluh rupiah) sesuai dengan Surat Keputusan
ah

Gubernur Jawa Barat No:561/Kep.1357-Bangsos/2015;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
50 Bahwa berdasarkan asas hukum lex posteriori derogat legi priori maka hak-hak yang

a
seharusnya diterima PENGGUGAT berkenaan dengan upah masa proses Pemutusan

si
Hubungan Kerja mulai bulan Januari tahun Dua ribu enam belas mengikuti keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor:561/Kep.1357-Bangsos/2015 tentang Upah minimum

ne
ng
Kabupaten/Kota diJawa Barat tahun 2016;

do
gu
51. Bahwa atas dasar Surat Keputusan Gubernur No : 561/Kep.1357-Bangsos/2015 tersebut
maka upah yang harus diterima oleh PENGGUGAT setiap bulannya mulai bulan Januari

In
A
2016 sebesar Rp.3.788.770,-(tiga juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu tujuh ratus
tujuh puluh rupiah);
ah

52. Bahwa selama masa skorsing terhitung sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan

lik
perkara a quo didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
kelas 1 A Bandung, hak-hak PENGGUGAT berupa Upah pokok dan tunjangan lainnya
am

ub
tidak pernah diberikan oleh TERGUGAT;
53. Bahwa berdasarkan Pasal 155 ayat (3) menyatakan : ”Pengusaha dapat melakukan
ep
penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) berupa
k

tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan
ah

kerja dengan tetap membayar upah serta hak-hak lainnya yang biasa diterima
R

si
pekerja/buruh”, sedangkan pada kenyataannya sejak bulan Oktober tahun dua ribu lima
belas sampai sekarang PENGGUGAT tidak pernah menerima/dibayarkan hak-haknya

ne
ng

berupa upah dan tunjangan lainnya yang menjadi kewajiban TERGUGAT;

do
gu

54. Bahwa dikarenakan hingga saat ini upah dan tunjangan – tunjangan lainnya yang biasa
diterima PENGGUGAT belum dibayarkan maka sudah sepantasnya Yang Mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memerintahkan kepada TERGUGAT
In
A

untuk membayar upah dan tunjangan – tunjangan lainnyayang biasa diterima


PENGGUGAT sejak bulan Oktober 2015 sampaiperkara aquo didaftarkan termasuk
ah

lik

Denda keterlambatan pembayaran Upah pekerja dan Bunga bank dengan perincian
sebagai berikut:
m

ub

1.
NO BULAN JUMLAH
ka

1 Oktober 2015 = Rp.3.459.090,-


ep

2 November 2015 = Rp.3.459.090,-


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3 Desember 2015 = Rp.3.459.090,-

a
4 Januari 2016 = Rp.3.788.770,-

si
5 Feberuari 2016 = Rp.3.788.770,-

ne
6 Maret 2016 = Rp.3.788.770,-

ng
7 April 2016 = Rp.3.788.770,-
Jumlah = Rp. 25.310.160,-

do
gu
2. Denda keterlambatan membayar upah (PP No:78 Tahun 2015) Rp. 12.655.080,-

In
A
3. Bunga Bank (PP No:78 Tahun 2015) Rp. 2.784.117,-
ah

lik
Total-----------------------------------------------------------------------------------Rp. 40.749.357,-

Terbilang : (empat puluh juta tujuh ratus empat puluh embilan ribu tiga ratus lima puluh tujuh
am

ub
rupiah); ep
k

56. Bahwa untuk menjaga agar tuntutan Penggugat tidak menjadi hampa/nihil nantinya
setelah putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap,maka dimohonkan kepada Majelis
ah

R
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan meletakan sita

si
jaminan (Conservatoir beeslag) terhadap asset Tergugat berupa:

ne
ng

*Satu unit kendaraan roda empat

do
gu

Merk/type : Toyota/kijang innova G AT DIESEL


Nomor Polisi : B 1929 KKO
Nomor rangka : MHFXR42G4C0011548
In
A

Nomor mesin : 2KD6960628


Nama pemilik : PT Bekasi Metal Inti Megah
ah

lik

57. Bahwa gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti otentik,maka patut dan beralasaan
m

ub

menurut hukum bila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan secara serta merta meskipun
ka

adaperlawanan (Verzet),Kasasi maupun upaya hukum lainnya(Uit voerbaar bij


ep

voorraad);
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PROVISI/PUTUSAN SELA

a
R

si
58. Bahwa sikap dan tindakan TERGUGAT yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
secara sepihak serta tidak membayarkan upah dan hak-hak lainnya kepada PENGGUGAT

ne
ng
tanpa terlebih dahulu melalui mekanisme penetapan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial hal tersebut mencerminkan tindakan sepihak TERGUGAT yang

do
gu
sangat arogan dan semena-mena;

59. Bahwa karena TERGUGAT melarang PENGGUGAT melakukan kewajibannya sebagai

In
A
pekerja TERGUGAT yang seharusnya hal itu dapat dihindarkan oleh TERGUGAT(Vide
pasal 93 ayat(2) huruf f dan pasal 155 Undang-Undang Nomor :13 Tahun 2003 jo
ah

lik
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Perkara:37/PUU-IX/2011) maka TERGUGAT
berkewajiban membayar upah dan hak-hak lainnya yang biasa diterima PENGGUGAT
am

ub
pada setiap bulannya;

60. Bahwa terhitung sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan perkara a quo didaftarkan ke
ep
k

Pengadilan Hubungan Industrial, TERGUGAT tidak melaksanakan kewajibannya sebagai


ah

mana yang dimaksud Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 155 yang amar
R

si
bunyinya sebagai berikut:

ne
ng

Pasal 155

(1) Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 151

do
gu

ayat(3) batal demi hukum.

(2) Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum


In
A

ditetapkan ,baik pengusaha maupun pekerja /buruh harus tetap melaksanakan segala
kewajibannya.
ah

lik

(3) Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud


m

ub

pada ayat(2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses
pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya
ka

yang biasa diterima pekerja/buruh.


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
61. Bahwa faktanya PENGGUGAT sudah tidak diberikan/dibayar Upah dan hak-hak lainnya

a
yang menjadi kewajiban TERGUGAT,sedangkan PENGGUGAT sudah tidak dapat

si
menjalankan kewajibannya sebagai pekerja diperusahaan TERGUGAT karena telah
diskorsing dan adanya larangan berada di area lingkungan perusahaan TERGUGATlalu

ne
ng
diPutus Hubungan Kerjanyatanpa melalui mekanisme aturan hukum yang berlaku oleh
TERGUGAT;

do
gu
62. Bahwa sejak bulan Oktober 2015 TERGUGAT telah nyata-nyata dengan sengaja tidak

In
A
membayar hak-hak PENGGUGAT berupa upah dan tunjangan lainnya yang biasa
diterima PENGGUGAT pada setiap akhir bulan dengan rincian sebagai berikut:
ah

lik
NO BULAN JUMLAH
1 Oktober 2015 = Rp.3.459.090,-
am

ub
2 November 2015 = Rp.3.459.090,-
3 Desember 2015 = Rp.3.459.090,-
4 Januari 2016 = Rp.3.788.770,-
ep
k

5 Feberuari 2016 = Rp.3.788.770,-


ah

6 Maret 2016 = Rp.3.788.770,-


R

si
7 April 2016 = Rp.3.788.770,-
TOTAL = Rp. 25.310.160,-

ne
ng

Terbilang:(Dua puluh lima juta tiga ratus sepuluh ribu seratus enam puluh rupiah);

do
gu

63. Bahwa Undang –Undang Nomor:13 Tahun 2003 pasal 95 ayat(2) telah mengatur tentang
denda atas keterlambatan upah buruh yang dengan sengaja atau lalai dilakukan oleh
In
pengusaha yang besarnya sesuai dengan presentase upah pekerja;
A

64. Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 78 Tahun 2015 tentang
ah

lik

Pengupahan pada pasal 55 yang amar bunyinya sebagai berikut:


m

ub

Pasal 55
(1) Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 yang terlambat membayar dan/atau
ka

tidak membayar Upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) dikenai
ep

denda,dengan ketentuan:
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. mulai dari hari keempat sampai hari kedelapan terhitung tanggal seharusnya Upah

a
dibayar,dikenakan denda sebesar 5% (lima persen) untuk setiap hari keterlambatan dari

si
Upah yang seharusnya dibayarkan;

ne
ng
b. sesudah hari kedelapan,apabila Upah masih belum dibayar, dikenakan denda
keterlambatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditambah 1% (satu persen) untuk

do
gu
setiap hari keterlambatan dengan ketentuan 1 (satu) bulan tidak boleh melebihi 50% (lima
puluh persen) dari upah yang seharusnya dibayarkan; dan

In
A
c. sesudah sebulan, apabila Upah masih belum dibayar, dikenakan denda keterlambatan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b ditambah bunga sebesar suku bunga
ah

lik
yang berlaku pada bank pemerintah.

(2) Pengenaan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menghilangkan kewajiban
am

ub
Pengusaha untuk tetap membayar Upah kepada Pekerja/Buruh.
65. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor:78 Tahun 2015tentang Pengupahanadalah
merupakan bagian dari tata urutan (hirarki) perUndang-Undangan yang masih berlaku
ep
k

karena tidak bertentangan dan/atau belum digantisebagaimana yang disebutkan dalam


ah

ketentuan peralihan dalam pasal 191 Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang


R

si
Ketenagakerjaan yang amar bunyinya sebagai berikut:

ne
ng

Pasal 191

Semua peraturan pelaksanaan yang mengatur ketenagakerjaan tetap berlaku sepanjang tidak

do
gu

bertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Undang-
Undang.
In
A

66.Bahwa oleh sebab itu sebagaimana disebutkan diatas dalam poin 64Dan poin 65 maka
sudah sepatutnya peraturan pemerintah Nomor: 78 Tahun 2015 tentang
ah

lik

Pengupahanmenjadi pedoman bagi semua pihak ,sangat wajar apabila TERGUGAT


dihukum untuk membayar upah PENGGUGAT selama tidak dibayarkan sampai dengan
m

ub

perkara ini mendapat putusan tetap berikut denda sebesar 50%(lima puluh persen) dan
bunganya sebesar 11% (sebelas persen) pada setiap keterlambatan membayar upah;
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
67. Bahwa total kewajiban TERGUGAT berupa upah dan tunjangan lain yang biasa diterima

a
PENGGUGAT pada setiap akhir bulan terhitung sejak bulan Oktober 2015 s/d April 2016

si
ditambah denda dan bunga Bank(PP No.78 Tahun 2015) adalah sebagai berikut:

ne
ng
1.Upah bulan Oktober 2015 s/d April 2016 Rp.25.310.160,-

2.Denda keterlambatan membayar upah(PP No:78 Tahun 2015) Rp.12.655.080,-

do
gu
3.Bunga Bank(PP No: 78 Tahun 2015) Rp. 2.784.117,-

In
A
Total------------------------------------------------------------------------------Rp. 40.749.357,-
ah

lik
Terbilang (empat puluh juta tujuh ratus empat puluh embilan ribu tiga ratus lima puluh tujuh

rupiah);
am

ub
68. Bahwa Undang-Undang Nomor:2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (PPHI) Pasal 96 yang amar bunyinya sebagai berikut:
ep
k
ah

Pasal 96
R

si
(1) Apabila dalam persidangan pertama,secara nyata -nyata pihak pengusaha terbukti tidak

ne
melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 155 ayat (3) Undang-
ng

Undang Nomor:13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,Hakim ketua sidang harus


segera menjatuhkan putusan sela berupa perintah kepada pengusaha untuk membayar

do
gu

upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh yang bersangkutan.

(2) Putusan sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dijatuhkan pada hari
In
A

persidangan itu juga atau pada hari persidangan kedua.


ah

lik

(3) Dalam hal selama pemeriksaan sengketa masih berlangsung dan putusan sela
sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) tidak juga dilaksanakan oleh pengusaha,Hakim
m

ub

Ketua sidang memerintahkan sita jaminan dalam sebuah penetapan Pengadilan


Hubungan Industrial.
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(4) Putusan sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan penetapan sebagaimana

a
dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat diajukan perlawanan dan/atau tidak dapat

si
digunakan upaya hukum.;

ne
ng
69. Bahwa berdasarkan pasal 96 Undang-Undang Nomor:2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI),PENGGUGAT mohon agar Yang Mulia Majlis

do
gu
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan PUTUSAN SELA
berupa penetapan menghukum dan memerintahkan kepada TERGUGAT untuk
membayar upah dan hak-hak lain yang seharusnya diterima PENGGUGAT terhitung

In
A
sejak bulan Oktober 2015 dengan segala akibat hukumnya,sampai dengan pokok
perkaranya mendapat penetapan dan berkekuatan hukum tetap (Inkracht Van
ah

lik
Gewijsde);
am

ub
70. Bahwa Karena upah sebagai mana disebutkan diatas adalah merupakan hak
PENGGUGAT dan menjadi kewajiban bagi TERGUGAT maka patut dan wajar apabila
selain dan selebihnya dan/atau upah periode berikutnya Yang Mulia Majelis Hakim yang
ep
k

memeriksa dan memutus perkara ini dapat mengakumulasi penghitungan upah untuk
ah

periode selanjutnya dalam putusan provisi maupun putusan akhir;


R

si
Bahwa berdasarkan uraian fakta peristiwa dan fakta hukum yang PENGGUGAT paparkan di

ne
ng

atas, PENGGUGAT mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memberikan putusan sebagai berikut :

do
gu

DALAM PROVISI/PUTUSAN SELA

1. Mengabulkan Gugatan Provisi PENGGUGAT untuk seluruhnya;


In
A

2. Memerintahkan agar TERGUGAT membayarkan sejumlah uang kepada PENGGUGAT


ah

lik

atas upah dan hak lainnya yang seharusnya diterima PENGGUGAT dengan rincian
sebagai berikut:
m

ub

a.Upah bulan Oktober 2015 s/d April 2016Rp. 25.310.160,-


ka

b.Denda keterlambatan membayar upah(PP No:78 Tahun 2015)Rp. 12.655.080,-


ep
ah

c.Bunga Bank(PP No: 78 Tahun 2015) Rp. 2.784.117,-


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Total----------------------------------------------------------------------- Rp.40.749.357,-

a
R

si
Terbilang (empat puluh juta tujuh ratus empat puluh embilan ribu tiga ratus lima puluh tujuh
rupiah);

ne
ng
3. Menyatakan segala kekurangan upah dan hak-hak lainnya yang seharusnya diterima
PENGGUGAT untuk periode selanjutnya diputuskan bersama-sama dengan putusan akhir;

do
gu
4. Menyatakan putusan provisi ini tidak dapat dilakukan upaya kasasi dan wajib dilakukan

In
A
oleh TERGUGAT;

PRIMAIR
ah

lik
DALAM POKOK PERKARA
am

ub
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan seluruh sangsi berupa Surat Peringatan kesatu,Surat Peringatan kedua,Surat
ep
Peringatan ketiga dan Skorsing yang diberikan TERGUGAT kepada PENGGUGAT tidak
k

sah dan cacat hukum serta batal demi hukum;


ah

3. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan TERGUGAT terhadap


R

si
PENGGUGAT adalahbatal demi hukum;

ne
4. Menyatakan Hubungan Kerja antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT belum
ng

terputus;
5. Mewajibkan TERGUGAT untuk memanggil secara tertulis kepada PENGGUGAT untuk

do
gu

melaksanakan kewajibannya pada posisi kerja dan jabatannya semula;


6. Memerintahkan kepada TERGUGAT agar membayar seluruh kekurangan upah dan hak-
In
A

hak lainnya yang biasa diterima PENGGUGAT sampai dengan putusan tetap;
7. Menetapkansita jaminan (Conservatoir beeslag) terhadap asset TERGUGAT berupa :
ah

lik

satu unit kendaraan roda empat sebagaimana disebutkan dalam posita nomor 56(li-
ma puluh enam) dalam gugatan ini dan mulai berlaku pada saat putusan ini dibacakan;
m

ub

8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada perlawanan
ka

(verzet), kasasi maupun upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij voorraad);


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
9. Menghukum TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.

a
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari kepada TERGUGAT bila lalai dan tidak

si
melaksanakan isi putusan ini, terhitung sejak tanggal putusan dalam perkara ini dibacakan
sampai dengan tanggal dilunasinya seluruh kewajiban TERGUGAT yang diakibatkan

ne
ng
dari putusan dalam perkara ini;
10. Menyatakan perbuatan TERGUGAT dengan memberikan sangsi berupa Surat Peringatan

do
gu
kesatu,Surat Peringatan kedua,Surat Peringatan ketiga, Skorsing dan Pemutusan
Hubungan Kerja kepada PENGGUGAT adalah tindakan melawan hukum (onrecht

In
A
matige daad);

11. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara sesuai Undang-undang;


ah

lik
SUBSIDAIR
am

ub
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat
lain mohon putusan yang seadil-adilnya(Ex Aquo et bono).
ep
k
ah

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk


R

si
kepentingan Penggugat kemuka persidangan datang menghadap Kuasanya:SARINO
GANANG TRIYON,SH.dan,HERI dan HUSEN, semuanya adalah Warga Negara

ne
ng

Indonesia, Pengurus dan/atau Biro Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat
Pekerja Metal Indonesia Kab/Kota Bekasi yang masing-masing beralamat di Jl.Yapink Putra

do
gu

No.11,Kec.Tambun Selatan,Kab.Bekasi 17511, Telp:(021)883 33980, Fax: (021) 883 33968


, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 April 2016. sedangkan untuk Tergugat datang
menghadap kuasanya yaitu :VICTORIA JOICE RUTH,SH.DIAN NATALIA,SH.MEMBY
In
A

RASENOPA PANGARIBUAN,SH Advokat Pengacara dan Konsultan Hukum pada Kantor


Konsultan Hukum PAMUNGKAS & PARTNERS, berkedudukan di The Manhattan Square
ah

lik

Mid Tower Lantai 15 B JL.T.B.Simatupang Kav.I S Simatupang Kav.1 S,Jakarta 12560,


Indonesia dapat bertindak baik secara bersama – sama maupun masing - masing,
m

ub

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 09 Juni 2016;


ka

Menimbang,bahwa Majelis Hakim telah mengajurkan kepada kedua belah


ep

Pihak
ah

agar sengketa diantara mereka dapat diselesaikan dengan damai, akan tetapi upaya
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut tidak berhasil, sehingga pemeriksaan perkara dimulai dengan membacakan Surat

a
gugatan Penggugat yang isinya dipertahankan oleh Penggugat;

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pihak Tergugat telah

ne
ng
mengajukan
mengajukan Jawaban secara tertulis tertanggal 30 Juni 2016 , yang pada pada pokoknya

do
gu
adalah sebagai berikut :

DALAM KONPENSI

In
A
DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil Gugatan Penggugat dalam Perkara
ah

lik
ini, kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat.

2. Bahwa untuk memenuhi prosedur beracara (hukum formil), Tergugat terlebih dahulu
am

ub
akan mengajukan tangkisan, sangkalan dan/atau Eksepsi terhadap gugatan Penggugat
dengan alasan-alasan hukum sebagaimana berikut:
ep
GUGATAN PENGGUGAT KABUR KARENA TELAH DIDASARKAN PADA DALIL-
k

DALIL GUGATAN YANG MENGGABUNGKAN TENTANG PERSELISIHAN


ah

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PERSELISIHAN KEPENTINGAN


R

si
3. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali

ne
ng

yang dengan tegas diakui oleh Tergugat.

4. Bahwa gugatan Penggugat telah didasarkan pada pemutusan hubungan kerja antara

do
gu

Penggugat dengan Tergugat berdasarkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja No.


027/BMIM/HRD/GA/PHK/XII/2015 tanggal 21 Desember 2015 (selanjutnya disebut
”Surat PHK”). Pemutusan hubungan kerja mana merupakan akibat pelanggaran
In
A

Penggugat yang dengan sengaja mengabaikan dan tidak melaksanakan pekerjaan pada
periode Januari s/d Agustus 2015.
ah

lik

5. Bahwa sebelum diterbitkannya Surat PHK, terhadap Penggugat telah dikenakan Surat
Skorsing No. 001/BMIM/HRD&GA/X/2015 tanggal 6 Oktober 2015(selanjutnya
m

ub

disebut ”Surat Skorsing”) dan sejak diterbitkan Surat Skorsing tersebut Penggugat tidak
diperkenankan untuk memasuki area perusahaan Tergugat.
ka

ep

6. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil Penggugat pada butir 21 Gugatan yang
menyatakan:
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
”bahwa Pengurus Unit Kerja SPKL-FSPMI PT. Bekasi Metal Inti Megah dan Penggugat

a
patut menduga pemberian surat peringatan tersebut bukan didasarkan semata -mata karena

si
kesalahan kerja Penggugat tetapi karena didasarkan dengan aktifitas Penggugat di serikat
pekerja...”

ne
ng
Dalil tersebut di atas, secara nyata telah bertentangan dengan dalil-dalil gugatan yang
didasarkan pada adanya pemutusan hubungan kerja Penggugat. Tergugat tidak pernah

do
gu
melarang atau menghalang-halangi kegiatan Penggugat sebagai anggota atau pengurus
Serikat Pekerja.

In
A
7. Bahwa tata cara pengajuan gugatan perselisihan hubungan industrial diatur dalam UU
No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (selanjutnya
ah

lik
disebut ”UU No. 2/2004”), dimana Pasal 2 dan Pasal 86 menerangkan tentang jenis
penyelesaian perselisihan yang diajukan ke PHI, yakni :
am

ub
”Pasal 2
Jenis Perselisihan Hubungan Industrial meliputi:
a. perselisihan hak;
ep
k

b. perselisihan kepentingan;
ah

c. perselisihan pemutusan hubungan kerja; dan


R

si
d. perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.

ne
ng

Pasal 86
Dalam hal perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan diikuti dengan perselisihan
pemutusan hubungan kerja, maka Pengadilan Hubungan Industrial wajib memutus terlebih

do
gu

dahulu perkara perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan”.

Ketentuan di atas secara jelas telah mengatur tentang tata cara pengajuan gugatan
In
A

berdsasarkan jenis perselisihannya, in casu dasar gugatan perkara aquo adalah


perselisihan hubungan kerja.
ah

lik

8. Bahwa hampir seluruh dalil-dalil Penggugat didasarkan pada kegiatan Penggugat


sebagai anggota atau pengurus Serikat Pekerja yang baru dicatatkan pada 18November
m

ub

2015. Pemutusan hubungan kerja Penggugat sama sekali tidak berkaitan dengan
kegiatan Serikat Pekerja, in casu dalam Risalah Perundingan tanggal 8 Oktober 2015,
ka

Penggugat justru menyatakan bahwa pemberian sanksi berupa Surat Peringatan adalah
ep

karena Tergugat emosi dan tidak suka pada sikap Penggugat kepada Management
ah

perusahaan Tergugat.
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
9. Jika pemutusan hubungan kerja Penggugat didasarkan pada kegiatan di Serikat

a
Pekerja (quad non), maka gugatan yang Penggugat ajukan haruslah didasarkan pada

si
perselisihan kepentingan bukan perselisihan pemutusan hubungan kerja.

10. Selain itu Penggugat juga mencampurkan dalil-dalil tentang keterlambatan upah

ne
ng
sebagaimana dicantumkan pada butir 6 s/d 9, yang pada pokoknya menyatakan bahwa
Tergugat telah beberapa kali terlambat membayarkan upah kepada para pekerjanya

do
gu
termasuk kepada Penggugat.

Tergugat mengakui adanya keterlambatan pembayaran upah, namun Penggugat juga

In
A
mengakui bahwa keterlambatan pembayaran upah tidak pernah melawati bulan
berjalan. Bahwa selama perundingan bipartite dan Mediasi di Disnkertrans Kota Bekasi
ah

lik
atas pemutusan hubungan kerja Penggugat, tidak pernah membahas tentang
keterlambatan pembayaran upah.
Perselisihan atas upah selamanya harus diajukan dalam Gugatan yang berbeda dan
am

ub
patut diajukan sebelum adanya pengajuan Gugatan perselisihan pemutusan
hubungan kerja (vide Pasal 86 UU No.13/2003).
ep
11. Dalil-dalil Penggugat tentang keterlambatan pembayaran upah, membuktikan bahwa
k

Penggugat telah mencampuradukkan 3 jenis perselisihan hubungan industrial dalam


ah

satu Gugatan. Bahwa suatu gugatan yang tidak jelas dalil-dalilnya serta didasarkan
R

si
pada jenis gugatan yang salah maka beralasan hukum Majelis Hakim untuk menerima
Eksepsi Tergugat dan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

ne
ng

12. Gugatan perselisihan hubungan industrial yang telah mencampuradukkan 3 jenis


perselisihan selamanya tidak dapat diterima dan dikabulkan, in casu dalil-dalil

do
gu

Penggugat telah kabur dan tidak jelas. Oleh karenanya berdasarkan Pasal 86 UU No.
2/2004, maka Penggugat haruslah mengajukan Gugugatan atas perselisihan
In
A

kepentingan atau perselisihan upah terlebih dahulu dan kemudian gugatan perselisihan
pemutusan hubungan kerja.
ah

lik

13. Bahwa adalah relevan dan berdasarkan hukum menurut yurisprudensi tetap untuk
menyatakan bahwa gugatan TIDAK DITERIMA oleh karena telah memiliki cacat formil
m

ub

gugatan yakni gugatan disusun secara kabur atau tidak jelas karena dasar hukum dalil
Gugatan tidak jelas dan Penggugat tidak konsisten dalam merumuskan dalil
ka

Gugatannya, sebagai yurisprudensi Putusan MA RI Nomor 3907 K/Sip/1983 tanggal 26


ep

Maret 1987 yang menyatakan sebagai berikut :


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Putusan ini pada pokoknya menyebutkan bahwa gugatan yang berisi dalih-dalih yang saling

a
bertentangan satu sama lain merupakan gugatan yang tidak jelas dan kabur (obscuur libel)

si
dan karenanya sangat berdasar hukum apabila gugatan aquo dinyatakan tidak dapat
diterima”

ne
ng
14. Bahwa Hal yang sama juga dikemukakan oleh Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo S.H.,
(“Hukum Acara Perdata”, 1993:41) yang menyatakan:

do
gu
“...demikian pula gugatan yang berisi pernyataan-pernyataan yang bertentangan satu sama
lain, yang disebut obscuur libel (gugatan yang tidak jelas dan tidak dapat dijawab dengan

In
A
mudah oleh pihak tergugat sehingga menyebabkan ditolaknya gugatan) berakibat tidak
diterimanya gugatan tersebut”.
ah

lik
15. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas terbukti Gugatan Para Penggugat
adalah kabur, membingungkan, tidak dapat dipahami dan tidak jelas dan oleh karena
am

ub
itu gugatan aquo harus dinyatakan tidak dapat diterima (“Niet ontvankelijke verklaard”).

Dalam Pokok Perkara ep


1. Bahwa apa yang telah Tergugat uraikan dan/atau kemukakan didalam Eksepsi
k

merupakan satu-keasatuan yang tidak terpisahkan dengan bagian pokok perkara.


ah

R
2. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali

si
yang dengan tegas diakui oleh Tergugat.

ne
ng

PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI ITIKAD BAIK DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN

do
gu

NYA DENGAN TIDAK MENGERJAKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA.

3. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat pada butir 3 Gugatan yang menyatakan :
In
A

“Bahwa sebagai pekerja, Penggugat adalah pekerja yang memiliki loyalitas dan dedikasi yang
tinggi untuk perusahaan Tergugat, terbukti bahwa selama menjalin hubungan kerja dengan
ah

lik

Tergugat, Penggugat tidak pernah melakukan tindakan indisipliner dan/atau melanggar tata
tertib kerja….”
Dalil tersebut di atas merupakan dalil yang bertentangan dengan fakta hukum, yakni
m

ub

alasan utama dikenakannya Surat Peringatan I s/d Surat Peringatan III hingga
Penggugat diputus hubungan kerjanya dengan Tergugat adalah karena Penggugat telah
ka

ep

mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kepala Logistik.


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Bahwa dalam butir 9 dan 17 Gugatan, yang pada pokoknya menyatakan bahwa pada

a
pada tanggal 24 Agustus, seluruh pekerja perusahaan tidak memulai bekerja seperti

si
biasa dan pada tanggal 25 September 2015, Penggugat akui hanya menyelesaikan
sebagian tugas tanggung jawabnya. Dengan demikian maka Penggugat telah

ne
ng
mengakui tidak mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya, namun Tergugat tetap
membayarkan upah kepada Penggugat.

do
gu
5. Oleh karena itu beralasan hukum pengenaan Surat Peringatan terhadap Penggugat pada
tanggal 4 September ( SP I), 29 September 2015 (SP II) dan 1 Oktober 2015 (SP III),

In
didasarkan pada pelanggaran Penggugat saat memiliki hubungan kerja dengan
A
Tergugat.
ah

lik
6. Dalam Gugatan butir 12 s/d 17, Penggugat mengakui menolak SP yang telah
diterbitkan oleh Tergugat terhadap dirinya. Penolakan mana justru telah membuktikan
bahwa Penggugat sama sekali tidak memiliki rasa loyalitas keinginan bekerja
am

ub
sebagaimana didalilkan dalam gugatannya. Hal mana justru bertolak belakang dengan
petitum gugatan yang menyatakan bahwa Penggugat ingin bekerja kembali.
ep
k

7. Bahwa Penggugat juga mengakui tidak kompeten dalam melakukan pekerjaanya.


ah

Tidak dikerjakannya tugas laporan stock dari bulan Januari s/d Agustus 2015
R

si
membuktikan Penggugat tidak memiliki itikad baik untuk melakukan pekerjaan,
tidak ada alasan yang jelas atau mendasar bagi Penggugat untuk tidak mengerjakan dan

ne
ng

menyelesaikan tugasnya, oleh karenanya hal yang wajar Tergugat tidak memberikan
waktu perpanjangan untuk menyelesaikan tugasnya.

do
gu

8. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Gugatan pada butir 18 s/d 19 yang pada
pokoknya menyatakan :“Penggugat tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya karena
Penggugat memiliki tugas yang sangat banyak selain tugasnya sebagai Kepala Logistik.” Perlu
In
A

Tergugat tegaskan bahwa sebagai Kepala Logistik, Penggugat bertanggung jawab untuk
membuat laporan stock setiap bulannya. Tugas mana secara nyata tidak dikerjakan sejak
ah

lik

bulan Januari s/d Agustus 2015. Oleh karenanya dalil Penggugat tentang banyaknya
pekerjaan yang harus diselesaikan merupakan dalil yang tidak memiliki dasar sama
m

ub

sekali.

9. Padatnya pekerjaan tidak dapat dijadikan alasan bagi Penggugat untuk tidak
ka

ep

menyelesaikan tugasnya. Jikapun Penggugat keberatan atas tugas-tugas lainnya (quad


non), hal tersebut hanya merupakan dalih Penggugat untuk tidak mengerjakan tugas
ah

yang menjadi kewajibannya.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10. Bahwa dalil Penggugat dalam butir 18 telah bertentangan dengan butir 21 dimana

a
Penggugat menyatakan tidak adanya permintaan atas laporan atau bahkan work

si
instructionatas pekerjaan yang dilakukan. Jika demikian maka dapat disimpulkan bahwa
Penggugat sama sekali tidak memiliki pekerjaan yang menumpuk, sehingga beralasan

ne
ng
divisi lain meminta bantuan Penggugat disaat Penggugat tidak memiliki tugas.

11. Stock opname (laporan stock) merupakan hal yang penting dalam proses produksi. Hal

do
gu
mana haruslah diketahui secara pasti oleh Penggugat. Tidak dikerjakannya laporan
stock selama berbulan-bulan, patut diduga merupakan siasat / rencana Penggugat

In
A
untuk menghambat proses produksi.

12. Tergugat menolak dalil Penggugat pada butir 21 dan 33yang pada pokoknya
ah

lik
menyatakan bahwa alasan pengenaan SP dan PHK terhadap Penggugat adalah karena
Penggugat ikut dalam keorganisasian Serikat Pekerja. Dalil mana merupakan dalil yang
sulit dibuktikan kebenarannya, in casu Tergugat tidak pernah melarang adanya Serikat
am

ub
Pekerja atau melarang Penggugat melakukan kegiatan pada Serikat pekerja.

13. Dalil tentang kegiatan Penggugat pada Serikat Pekerja merupakan dalil yang
ep
k

bertentangan dengan fakta hukum dan untuk itu dalil tersebut selamanya tidak dapat
ah

diterima. Melalui gugatannya, Penggugat menyatakan SERIKAT PEKERJA


R

si
DICATATKAN PADA 18 NOVEMBER 2015, sementara Penggugat juga mengakui
telah mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kepala Logistik adalah

ne
ng

sejak bulan Januari 2015.

Dalil tersebut di atas secara nyata merupakan dalil yang saling bertentangan sehingga

do
gu

dapat dinyatakan bahwa pemberian sanksi berupa Surat Peringatan oleh Tergugat
adalah karena Tergugat tidak suka dengan kegiatan Penggugat di Serikat
Pekerja.Penggugat telah mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya sebelum Serikat
In
A

Pekerja terbentuk, oleh karenanya beralasan hukum Majelis Hakim menolak seluruh
gugatan Penggugat.
ah

lik

14. Dalil tersebut di atas juga telah bertentangan dengan risalah perundingan tanggal 8
Oktober 2015 dimana Penggugat secara jelas menyatakan dugaan permberian Surat
m

ub

Peringatan adalah karena Tergugat tidak suka atas sikap dan perilaku Penggugat dan
Surat Peringatan tersebut di terbitkan karena Tergugat dalam keadaan emosi (quad
ka

non).
ep

Bahwa selama perundingan bipartite, baik Penggugat dan Tergugat tidak pernah
ah

membahas tentang kegiatan Penggugat dalam Serikat Pekerja.Oleh karenanya sungguh


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sangat aneh jika Penggugat justru mendalilkan tentang kegiatan-kegiatannya di Serikat

a
adalah hal yang dilarang atau dihalang-halangi Tergugat.

si
15. Bahwa Tergugat tidak pernah melarang Penggugat untuk melakukan kegiatan dalam
Serikat pekerja, in casu Serikat Pekerja tempat Penggugat berorganisasi baru berdiri

ne
ng
pada bulan November 2015, sementara Penggugat tidak mengerjakan tugasnya untuk
Laporan Stock sejak Januari 2015 s/d Agustus 2015. Pekerjaan mana baru separuh

do
gu
dikerjakan Penggugat saat diminta oleh Direksi Penggugat melalui Jamil Azhariselaku
Manager Akunting.

In
A
Oleh karenanya dalil-dalil tersebut telah bertentangan satu sama lain dan untuk itu
Penggugat tidak dapat menyatakan SP, surat skorsing dan PHK merupakan tindakan
balasan Tergugat karena Penggugat turut dalam kegiatan Serikat Pekerja.
ah

lik
16. Bahwa dalam Pasal 93 ayat (1) UU No.13/2003 menentukan:

“Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan”.


am

ub
Ketentuan mana menunjukkan bahwa dalam hal hubungan kerja masing-masing pihak
wajib untuk melaksanakan kewajiban dan menerima haknya.Dalam perkara aquo tidak
ep
k

ada satupun kewajiban Tergugat yang masih tertunggak terhadap Penggugat selama
ah

terjalin hubungan kerja. Hal mana justru itu bertolak belakang dengan perilaku
R

si
Penggugat saat bekerja pada Tergugat selama bulan Januari s/d Agustus 2015, dimana
Penggugat secara faktual tidak kerjakan tugas dan tanggung jawabnya, namun

ne
ng

Tergugat tetap membayarkan hak-haknya sampai dengan bulan November 2015.


Oleh karenanya Penggugat selamanya tidak dapat mendalilkan bahwa Tergugat dengan
sengaja menghindar untuk membayarkan hak-hak Penggugat. Hak-hak mana secara

do
gu

nyata telah berakhirsejak diterbitkannya surat PHK serta Jawaban Tergugat terhadap
Anjuran Mediator.
In
A

Berdasarkan segala uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gugatan Penggugat telah
didasarkan pada dalil-dalil yang tidak memiliki dasar hukum.Bahwa Tergugat sebagai Pengusaha
ah

lik

berhak dan dapat memberikan sanksi terhadap pekerjanya sebagai akibat pelanggaran dan tidak
dilaksanakannya pekerjaan yang menjadi tugas dan kewajiban si pekerja.Dalil-dalil Penggugat
m

ub

tentang tindakan balasan berupa sanksi, merupakan dalil yang tidak benar, pun sulit untuk
dibuktikan, in casu terbentuknya serikat Pekerja adalah setelah diterbitkannya SP I s/d SP III dan
ka

Penggugat pun tidak mengerjakan tugasnya sejak bulan Januari 2015.


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
TIDAK DIPERPANJANGNYA PERJANJIAN KERJA BERSAMA (“PKB”) TIDAK

a
MENGAKIBATKAN BATAL SURAT PERINGATAN DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN

si
KERJA TERHADAP PENGGUGAT.

17. Bahwa Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat tentang ketiadaan atau tidak

ne
ng
diperpanjangnya PKB oleh Tergugat, sebagaimana tercantum dalam butir 41 dan butir
42 Gugatan.

do
gu
18. Dasar pembentukan PKB & Peraturan Perusahaan (selanjutnya disebut “PP”)
dicantumkan dalam UU No.13/2003 dan Permenaker No. 28 tahun 2004 Tentang Tata

In
A
Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan
Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (selanjutnya disebut “Permenaker No. 28/2004”).
ah

lik
Ketentuan mana mengatur prosedur pembuatan serta hal-hal yang dapat tercantum
dalam PKB dan PP. Bahwadalam perkara aquo perusahaan Tergugat memiliki PKB yang
berlaku sejak 2011 s/d 2013.
am

ub
19. Bahwa benar PKB tidak berlaku pada saat pengenaan sanksi terhadap Penggugat.
Namun demikian peraturan-peraturan tentang hubungan kerja juga telah diatur dalam
ep
k

Pasal 161 ayat (1) dan ayat (2) UU No.13/2003 tentang pengenaan sanksi surat
ah

peringatan yang menyatakan bahwa Pengusaha dapat memberikan sanksi berupa Surat
R

si
Peringatan secara bertingkat. Hal mana telah dilakukan oleh Tergugat saat menjatuhkan
sanksi kepada Penggugat.

ne
ng

20. Ketentuan tentang PKB yang diatur dalam Permenaker No. 28/2004, pada pokoknya
menyatakan bahwa suatu perusahaan yang didalamnya terdapat serikat pekerja maka

do
gu

haruslah memiliki PKB, dimana setiap PKB memiliki jangka waktu berlakunya. Bahwa
hal-hal yang diatur dalam PKB secara nyata tidak boleh bertentangan dengan UU
No.13/2003beserta turunannya. Hal ini dimaksudkan agar baik Pengusaha dan pekerja
In
A

tetap mematuhi ketentuan tentang peraturan perundang-undangan yang mengatur


tentang ketenagakerjaan.
ah

lik

21. Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat dalam butir 41/d 44, yang pada
pokoknya menyatakan bahwa Surat Peringatan yang dikenakan terhadap Penggugat
m

ub

adalah batal demi hukum karena PKB yang tidak berlaku lagi.
ka

22. Bahwa dengan tidak diperpanjangnya PKB oleh perusahaan maka tidak berarti bahwa
ep

setiap hak dan kewajiban Pengusaha dan Pekerja menjadi hilang atau bahkan masing-
masing pihak dapat membentuk atau menentukan aturan main sendiri, tanpa
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menghiraukan UU No.13/2003. PKB merupakan aturan yang disepakati bersama antara

a
Pengusaha dan Pekerja, dan sebagai lex specialis dalam hukum ketenagakerjaan. Apabila

si
terjadi ketiadaan atas aturan khusus, maka yang berlaku adalah peraturan yang berlaku
secara umum yaitu UU No.13/2003 (lex generalis).

ne
ng
23. Dengan demikian maka ketentuan-ketentuan tentang pengenaan sanksi terhadap
Penggugat pun dapat merujuk pada Pasal 161 ayat (1) UU No.13/2003. Sehingga Surat

do
gu
Peringatan, Surat Skorsing dan Surat PHK yang diterbitkan terhadap Penggugat tidak
dapat dikatakan batal demi hukum in casu, Surat Peringatan, Surat Skorsing dan Surat

In
A
PHK diberikan sebagai akibat pelanggaran Penggugat yakni dengan sengaja
mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya selama 8 bulan.
ah

lik
17. Pengaturan tentang PKB dalam Permenaker No. 28/2004 sama sekali tidak
mencantumkan adanya sanksi apabila PKB tidak diperpanjang ataun secara jelas
menyatakan bahwa setiap tindakan ataupun sanksi yang dikenakan terhadap pekerja
am

ub
akan batal demi hukum. Sebagaimana pengakuan Penggugat dalam Gugatan, Serikat
Pekerja dimana Penggugat bergabung baru dicatatkan di Disnakertrans Kota Bekasi
ep
k

pada tanggal 18 November 2015, oleh karenanya hal yang tidak beralasan hukum jika
Penggugat menuntut Tergugat memperpanjang atau memperbarui PKB tanpa ada
ah

R
keterlibatan Serikat Pekerja.

si
Hal mana telah membuktikan bahwa Gugatan Penggugat telah disusun berdasarkan

ne
ng

dalil-dalil yang saling bertentangan dan sulit untuk dibuktikan kebenarannya.


18. Penilaian atas keabsahan PKB atau PP hanya dapat dilakukan apabila ketentuan yang

do
tercantum dalam PKB atau PP tersebut bertentangan dengan UU No. 13/2003.
gu

Sepanjang hak dan kewajiban yang tercantum dalam PKB dan PP tersebut tidak
menyalahi undang-undang dan tata cara pembuatannya sesuai dengan prosedur yang
In
A

berlaku, maka tidak diperpanjangnya PKB tidak dapat dijadikan dasar atau alasan
pembatalan sanksi yang telah diberikan oleh pengusaha terhadap pekerjanya.
ah

lik

19. Dalam butir 39 Gugatan, Penggugat menyatakan :

“bahwa Penggugat mendapatkan SP I, SP II serta SP III, skorsing, PHK sepihak yang


m

ub

menurut Tergugat adanya pelanggaran, namun faktanya pelanggaran tersebut tidak pernah
diatur di dalam PKB PT. BMIM periode 2011-2013.”
ka

ep

Dalil tersebut di atas telah menunjukkan arogansi Penggugat sebagai pekerja yang justru
mengedepankan ketiadaan PKB pada perusahaan Tergugat dari pada mengerjakan
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tugas dan kewajibannya sebagai Kepala Logistik untuk membuat laporan stock setiap

a
bulannya. Bahwa Tergugat selamanya tidak akan mengenakan sanksi terhadap

si
Penggugat apabila Penggugat mengerjakan dan menyelesaikan laporan stock yang
merupakan satu-satunya tugas utama Tergugat yang harus diselesaikan setiap bulan.

ne
ng
20. Dalil-dalil Penggugat yang berputar-putar terhadap tidak berlakunya PKB
membuktikan bahwa Penggugat sendiri tidak memiliki alasan dan dasar yang kuat

do
gu
untuk membenarkan tindakannya yang mengabaikan pekerjaannya selama 8 bulan, in
casu Penggugat baru bersedia untuk mengerjakan sebagian tugasnya setelah ada

In
teguran dari Tergugat.
A
21. Terhadap sikap Penggugat yang demikian, maka hampir dipastikan bahwa kalaupun
ah

lik
terjadi perundingan ataupun PKB, maka Penggugat akan melakukan hal yang sama.
Oleh karenanya adanya PKB tidak akan menjamin sikap dan perilaku Penggugat akan
berbeda.
am

ub
22. Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat dalam butir 37,38,45,46 yang pada pokoknya
menyatakan bahawa “Tergugat harus mempekerjakan kembali Penggugat pada posisi dan
ep
k

jabatannya semula.
ah

Bahwa perselisihan pemutusan hubungan industrial atas perkara aquo sejatinya terjadi
R

si
sebagai akibat pelanggaran Penggugat saat masih bekerja, untuk itu Tergugat tidak akan
mempekerjakan kembali Tergugat dalam posisi dan jabatannya semula. Pekerjaan yang

ne
ng

menjadi tugas Penggugat secara nyata hanya dikerjakan sebagian, yakni laporan stok
bulan Januari s/d April 2015.Hal mana membuktikan bahwa Penggugat pun memiliki

do
gu

itikad tidak baik untuk menjalani hubungan kerja dengan Tergugat. In


MENGENAI PERMOHONAN SITA JAMINAN DAN PUTUSAN SERTA MERTA YANG
A

DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT ATAS PEMBAYARAN UPAH.


ah

lik

23. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil Penggugat pada butir 48 s/70 yang pada
pokoknya tuntutan atas pembayaran upah Penggugat sejak bulan Oktober 2015 s/d
m

ub

April 2016. Tuntutan mana selamanya tidak memiliki dasar hukum, dimana hubungan
ka

kerja antara Penggugat dan Tergugat telah berakhir sejak 21 Desember 2015.
ep

24. Bahwa Penggugat mendasarkan dalil-dalil tuntutan atas pembayaran upah Oktober
ah

2015 s/d April 2016 pada UU No. 78 tahun 2015 tentang Pengupahan (selanjutnya
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disebut UU No. 78/2015”). Bahwa dengan telah berakhirnya hubungan kerja antara

a
Penggugat dan Tergugat sejak 21 Desember 2105, maka Tergugat tidak lagi memiliki

si
kewajiban atas pembayaran upah Penggugat apalagi pembayaran bunga bank dan
denda keterlambatan.

ne
ng
25. Bahwa dalam UU No. 78/2015 Pasal 63 huruf b dinyatakan :

“Pengusaha yang belum menyusun dan menerapkan struktur dan skala Upah, wajib

do
gu
menyusun dan menerapkan struktur dan skala Upah berdasarkan Peraturan
Pemerintah ini serta melampirkannya dalam permohonan sebagaimana dimaksud

In
A
dalam Pasal 14 ayat (4) paling lama 2 (tahun) tahun terhitung sejak Peraturan
Pemerintah ini diundangkan.”
ah

lik
Berdasarkan ketentuan Peralihan tersebut di atas, maka, Tergugat masih diperbolehkan
untuk tidak menggunakan UU No.78/2015 sebagai dasar perhitungan upah yang harus
am

ub
dibayarkan kepada pekerjanya.Bahwa dengan telah berakhirnya hubungan kerja
antara Penggugat dan Tergugat, maka tidak beralasan hukum Penggugat menuntut
pembayaran upah berdasarkan ketentuan UU No. 78/2015.
ep
k

Dengan demikian beralasan hukum, Majelis Hakim menolak tuntutan Penggugat atas
ah

pembayaran upah sejak bulan Oktober 2015 s/d April 2016, denda keterlambatan
R
pembayaran upah dan bunga bank.

si
26. Bahwa sesuai dengan tujuan penyitaan barang, maka barang yang dapat dijadikan

ne
ng

obyek sita adalah hanya terbatas kepada barang milik Tergugat dan tidak dapat
diletakkan sita jaminan terhadap barang milik pihak yang tidak termasuk ke dalam
perkara tersebut;

do
gu

27. Bahwa sita jaminan diatur dalam Pasal 227 jo 197 HIR, dimana tujuan dari sita jaminan
adalah agar Tergugat tidak memindahkan atau membebankan hartanya kepada pihak
In
A

ketiga, sehingga tuntutan yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat tidak menjadi
sia-sia
ah

lik

28. Sejalan dengan hal tersebut M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul
Permasalahan dan Penerapan Sita Jaminan (conservatoir beslag), halaman 66,
m

ub

menerangkan bahwa “salah satu prinsip yang terdapat dalam lembaga sita jaminan
(Consevatoir Beslag) adalah barang yang dapat diletakan penyitaan hanya terhadap hak milik
ka

ep

tergugat. Barang milik orang lain yang bukan milik tergugat, sekalipun barang itu berada di
tangan tergugat, tidak dapat dijadikan objek penyitaan atas nama tergugat”;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
29. Selanjutnya, Penggugat menolak dengan tegas Permohonan Putusan Serta Merta yang

a
diajukan oleh Penggugat;

si
Bahwa dalil Penggugat terhadap tuntutan provisi, sebagaimana tercantum dalam butir

ne
58 s/d 70Gugatan merupakan dalil yang sangat sumir dan sulit untuk dibuktikan.

ng
30. Bahwa tuntutan proviosinil Penggugat sebagaimana didalilkan dalam gugatan terdiri
atas :

do
gu
a. Pembayaran Upah bulan Oktober 2015 s/d April 2016

b. Denda keterlambatan membayar upah

In
A
c. Bunga bank
ah

lik
Bahwa suatu tuntutan provisional merupakan tuntutan berisikan agar ha kim
menjatuhkan putusan yang sifatnya mendesak dilakukan terhadap salah satu pihak
dan bersifat sementara disamping adanya tuntutan pokok dalam Gugatan (Lilik
am

ub
Mulyadi, Tuntutan Provisionol dalam Hukum Acara Perdata, 1996).

Terhadap tuntutan provisionil tersebut di atas, Penggugat telah mendasarkan


ep
k

tuntutannya berdasarkan adanya pelanggaran Tergugat atas pembayaran upah


ah

Pengugat.
R
31. Suatu tuntutan provisionil dengan putusan serta merta, selamanya didasarkan pada

si
ketentuan Pasal 180 HIR, yang memiliki syarat :

ne
ng

a. Adanya surat otentik atau tulisan tangan yang menurut undang-undang


mempunyai kekuatan bukti

do
gu

b. Ada putusan pengadilan sebelumnya yang berkekuatan hukum tetap

c. Ada gugatan provisional yang dikabulkan


In
A

Bahwa terhadap ketiga syarat yang ditetapkan Pasal 180 HIR tersebut, tidak satu pun
yang Penggugat penuhi sebagai alasan hukum pengajuan putusan serta merta , in casu
ah

lik

tidak ada satupun syarat dalam Pasal 180 HIR yang terpenuhi dalam Gugatan
Penggugat.
m

ub

32. Dalam praktek peradilan, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Surat Edaran yang
secara spesifik mengatur tentang penerapan tuntutan provsionil dan putusan serta
ka

merta, yakni ketentuan SEMA No. 3 tahun 2000 tentang Putusan Serta Merta (uitvoerbaar
ep

bij vorraad)dan Provisionil dan SEMA No. 4 tahun 2001 Permasalahan Putusan Serta
ah

Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) Dan Provisionil, yakni :


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Butir 4 Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 2000

a
“Selanjutnya, Mahkamah Agung memberikan petunjuk, yaitu Ketua Pengadilan Negeri,

si
Ketua Pengadilan Agama, para Hakim Pengadilan Negeri dan Hakim Pengadilan Agama
tidak menjatuhkan Putusan Serta Merta, kecuali dalam hal-hal sebagai berikut:

ne
ng
a. Gugatan didasarkan pada bukti surat auntentik atau surat tulisan tangan (handschrift)
yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tanda tangannya, yang menurut

do
guUndang-undang tidak mempunyai kekuatan bukti.

b. Gugatan tentang Hutang - Piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak dibantah.

In
A
c. Gugatan tentang sewa-menyewa tanah, rumah, gudang dan lain-lain, di mana
hubungan sewa menyewa sudah habis/lampau, atau Penyewa terbukti melalaikan
ah

lik
kewajibannya sebagai Penyewa yang beritikad baik.

d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono-gini) setelah


am

ub
putusan mengenai gugatan cerai mempunyai kekuatan hukum tetap.

e. Dikabulkannya gugatan Provisionil, dengan pertimbangan agar hukum yang tegas dan
ep
jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv.
k
ah

f. Gugatan berdasarkan Putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht
R
van gewijsde) dan mempunyai hubungan dengan pokok gugatan yang diajukan.

si
g. pokok sengketa mengenai bezitsrecht

ne
ng

Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 tahun 2001;

Setiap kali akan melaksanakan putusan serta merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) harus

do
gu

disertai penetapan sebagaimana diatur dalam butir 7 SEMA No. 3 tahun 2000 yang
menyebutkan:
In
A

"Adanya pemberian jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang/objek


eksekusi sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain apabila ternyata
ah

dikemudikan hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan Tingkat


lik

Pertama"
m

Tanpa jaminan tersebut, tidak boleh ada pelaksanaan putusan serta merta.
ub

33. Bahwa permohonan Penggugat tidak memenuhi kriteria yang ditentukan, karena in casu
ka

Tergugat hampir membantah seluruh dalil Penggugat dan sama sekali tidak sependapat
ep

dengan tuntutan Penggugat dalam Gugatannya;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
34. Bahwa tuntutan provisi terhadap upah sejak Oktober 2015 s/d April 2016, denda

a
keterlambatan serta bunga bank secara nyata tidak termasuk dalam syarat-syarat yang

si
diatur dalam SEMA No. 3 tahun 2000. Gugatan mana juga tidak disertai dengan
adanya pemberian jaminan sebagaimana ketentuan SEMA No. 4 tahun 2001.

ne
ng
35. Bahwa sesuai prinsip ketenagakerjaan yang terkandung dalam UU No. 13/2003yang
berlaku di Indonesia dan ketentuan ketenagakerjaan lainnya, upah adalah hak pekerja

do
gu
sebagai imbalan melakukan pekerjaan (Pasal 1 butir 30 UU No. 13/2003). Selanjutnya
Pasal 93 ayat 1 UU Ketenagakerjaan bahkan menegaskan bahwa:

In
A
“Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan.”
36. Karena itu, Tergugat akan sangat dirugikan dalam hal dijatuhkannya putusan provisi
ah

lik
yang memerintahkan Tergugat membayar upah selama proses perkara, jika kemudian
ternyata Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat. Terlebih lagi bila kemudian
Majelis Hakim mengabulkan gugatan dalam rekonpensi yang berarti putusnya
am

ub
hubungan kerja dimaksud. Dalam hal demikian maka Penggugat menerima upa h tanpa
bekerja sedangkan Penggugat telah diputus hubungan kerjannya sejak 21 Desember
ep
k

2015.
ah

Oleh karenanya beralasan hukum, Majelis Hakim menolak tuntutan provisional


R

si
Penggugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

Berdasarkan segala urian di atas dapat disimpulkan bahwa permohonan Sita Jaminan

ne
ng

dan provisiPenggugat terhadap pembayaran upah secara nyata tidak didasarkan pada
salah satu syarat yang ditetapkan dalam butir 7 SEMA No. 3 tahun 2000 tersebut dan

do
gu

hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat telah berakhir sejak diterbitkannya
Surat PHK. Dengan demikian Tergugat tidak lagi memiliki kewajiban atas upah yang
harus dibayarkan kepada Penggugat, oleh karenanya tuntutan pembayaran upah sejak
In
A

bulan Oktober 2015 s/d April 2016, denda keterlambatan dan bunga bank selamanya
tidak berdasar hukum dan haruslah ditolak.
ah

lik

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelaslah bahwa seluruh dalil dan tuntutan Gugatan
Penggugat tidak berdasar dan harus ditolak.
m

ub
ka

DAL AM R EKONP ENS I


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
A. Bahwa yang semula disebut sebagai Tergugat dalam Gugatan Konpensi, untuk

a
selanjutnya pada bagian Dalam Rekonpensi disebut sebagai “Penggugat Rekonpensi”.

si
Sedangkan Para Penggugat Dalam Konpensi, untuk selanjutnya disebut sebagai “Para
Tergugat Rekonpensi”, sehingga Para Pihak dalam Rekonpensi ini adalah:

ne
ng
- Penggugat Rekonpensi: PT. Bekasi Metal Inti Megah

- Tergugat Rekonpensi : Yudi Rosadiana

do
B.
gu
Bahwa segala yang dikemukakan pada bagian Konpensi merupakan bagian dari
Rekonpensi sehingga mohon dianggap diulang selengkapnya pada bagian Rekonpensi

In
A
ini.

C. Dengan ini Penggugat Rekonpensi mengajukan Gugatan Rekonpensi terhadap


ah

lik
Tergugat Rekonpensi, dengan dasar dan dalil-dalil sebagaimana terurai di bawah ini:
am

ub
HUBUNGAN KERJA PENGGUGAT REKONPENSI DAN TERGUGAT REKONPENSI
TELAH BERAKHIR BERDASARKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA.
ep
k
ah

1. Bahwa Penggugat Rekonpensi adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur


R

si
untuk suku cadang kendaraan bermotor.

2. Tergugat Rekonpensi adalah karyawan Penggugat Rekonpensi sejak 11 Mei 2007,

ne
ng

dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Logistik. Bahwa tugas dan tanggung jawab
Tergugat Rekonpensi sebagai Kepala Logistik adalah sebagai berikut :

do
gu

a. Melakukan perhitungan stok barang di area gudang

b. Melaporkan hasil perhitungan stok barang kepada Bagian Akunting


In
A

c. Mengajukan permintaan kepada bagian Purchasing terkait stok barang yang


perlu disiapkan.
ah

lik

3. Sebagai Kepala Logistik, Tergugat Rekonpensi memiliki rekan kerja atau staff di
bawahnya untuk membantu mempersiapkan laporan stok atas material yang diperlukan
m

ub

oleh bagian produksi.


ka

4. Bahwa pada tanggal 17 September 2015 Sdr. Jamil Azhari selaku Manager Akunting,
ep

melalui Memo Internal telah meminta Tergugat Rekonpensi untuk menyerahkan


laporan bulanan atas stok baranguntuk periode bulan Januari s/d Agustus 2015.
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Namun demikian permintaan Sdr. Jamil Azhari tersebut justru ditolak oleh Tergugat

a
Rekonpensi.

si
5. Terhadap hal tersebut, Tergugat Rekonpensi diminta untuk menyelesaikan seluruh

ne
laporan stok dalam waktu 7 hari dan diserahkan kepada Sdr. Jamil Azhari. Pada tanggal

ng
25 September 2015, Tergugat Rekonpensi justru hanya menyerahkan laporan stok untuk
bulan Januari s/d April 2015, sementara untuk bulan Mei s/d Agustus 2015 Tergugat

do
gu
Rekonpensi menolak untuk menyelesaikannya.

6. Bahwa sebagai Kepala Logistik, Tergugat Rekonpensi bertanggung jawab penuh atas

In
A
setiap laporan stok serta jumlah material yang masih ada, yang telah digunakan serta
material yang diperlukan untuk produksi selanjutnya. Namun demikian Tergugat
ah

lik
Rekonpensi justru mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.

7. Terhadap perbuatan Tergugat Rekonpensi tersebut, Penggugat Rekonpensi mengenakan


am

ub
Sanksi Surat Peringatan II pada tanggal 29 September 2015 dan Surat Peringatan III pada
tanggal 1 Oktober 2015. Surat Peringatan mana didasarkan pada ketentuan Pasal 45 ayat
(6) PKB PT. Bekasi Metal Inti Megah serta Pasal 158 ayat (1) UU No. 13/2003.
ep
k

8. Sebelumnya pada tanggal 4 September 2015, Tergugat Rekonpensi telah dikenakan Surat
ah

Peringatan I, pengenaan sanksi tersebut adalah karena Tergugat Rekonpensi telah


R

si
memperlakukan Direksi Penggugat Rekonpensi dengan tidak hormat serta
mengeluarkan kata-kata ancaman terhadap Direksi. Perbuatan Tergugat Rekonpensi

ne
ng

tersebut, telah melanggar Pasal 158 ayat (1) huruf e UU No. 13/2003.

Terhadap Pasal 158 UU No. 13 /2003, telah dilakukan pengecualian berdasarkan

do
gu

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 yang


pada pokoknya menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja yang didasarkan pada
In
A

Pasal 158 ayat (1) baru dapat dilakukan setelah adanya putusan pidana yang
berkekuatan hukum tetap. Pemberian Surat Peringatan terhadap Tergugat Rekonpensi
ah

secara nyata tidak termasuk dalam kategori pengecualian dalam Pasal 158 UU No.
lik

13/2003, oleh karenanya dasar pemberian Surat Peringatan terhadap Tergugat


Rekonpensi dapat didasarkan pada Pasal 158 ayat (1) huruf e UU No.13/2003.
m

ub

9. Bahwa alasan pertemuan Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi adalah


untuk membahas tentang kinerja para pekerja Penggugat Rekonpensi yang mulai
ka

ep

berkurang, dimana Tergugat Rekonpensi sebagai karyawan yang sudah bekerja selama
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
± 8 tahun dengan Penggugat Rekonpensi diharapkan dapat membantu Penggugat

a
Rekonpensi untuk mensupport karyawan lain untuk meningkatkan kinerja.

si
10. Bahwa selama tahun 2015, Penggugat Rekonpensi mengalami penurunan produksi yang

ne
cukup drastis, sehingga Penggugat Rekonpensi harus mengambil keputusan untuk

ng
membayarkan upah para karyawan secara mecicil beberapa kali dalam 1 bulan. Hal
tersebut dilakukan demi menghindari pemutusan hubungan kerja massal terhadap para

do
gu
karyawan Penggugat Rekonpensi.

Dalam pertemuan antara Direksi Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi

In
A
tersebut, pihak Tergugat Rekonpensi justru memprotes kebijakan Penggugat
Rekonpensi dan mengeluarkan kata-kata kasar terhadap Direksi Penggugat Rekonpensi.
ah

lik
11. Pemutusan hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi,
selamanya di dasarkan pada pelanggaran Tergugat Rekonpensi yang tidak melakukan
dan menyelesaikan laporan stok yang merupakan pekerjaan utama Tergugat
am

ub
Rekonpensi.

Berdasarkan dalil-dalil pada butir 4 s/d 11, maka beralasan hukum Majelis Hakim
ep
k

menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat dan menyatakan sah pemutusan


ah

hubungan kerja terhadap Tergugat Rekonpensi.


R

si
12. Suatu hubungan kerja selamanya dilandasi oleh peraturan yang mengatur tentang hak
dan kewajiban dari pengusaha dan pekerja, yakni UU No. 13/2003. Dalam hal suatu

ne
ng

perusahaan terdapat Serikat Pekerja, maka perusahaan tersebut haruslah memiliki


Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan Perusahaan.

do
gu

Penggugat Rekonpensi pun memiliki Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) dengan periode
2011-2013.Penggugat Rekonpensi akui belum memperpanjang ataupun memperbaharui
In
A

PKB-nya, namun demikian tidak pernah ada permasalahan diantara Penggugat


Rekonpensi dengan para pekerjanya. Perselisihan hubungan industrial antara
ah

Penggugat Rekonpensi dengan para pekerjanya baru terjadi saat Tergugat Rekonpensi
lik

menolak untuk dikenakan sanksi berupa surat peringatan hingga kemudian diputus
hubungan kerjanya dengan Penggugat Rekonpensi.
m

ub

13. Bahwa PKB merupakan bentuk kesepakatan antara Pengusaha dan Pekerja, dimana hal-
hal yang diatur dalam PKB sejatinya didasarkan pada UU No. 13/2003. Bahwa dalam
ka

ep

Pasal 2 ayat (5) Permenaker No. 28 tahun 2004 tentang Tata Cara Pembuatan Dan
Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan Dan Pendaftaran Perjanjian Kerja
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bersama, dinyatakan bahwa kententuan yang diatur kembali dalam PKB/PP (lex

a
specialis) haruslah lebih baik atau minimal sama dengan ketentuan dalam peraturan

si
perundang-undangan. Namun demikan kententuan yang tercantum dalam PKB/PP
sejatinya tidak boleh bertentangan dengan UU yang merupakan lex generalis dari

ne
ng
PKB/PP.

14. Oleh karenanya jika suatu PKB atau PP tidak diperpanjang atau diperbaharui, maka

do
gu
hukum yang berlaku adalahPKB atau PP yang ada sebelumnya serta UU No. 13/2003
yang mengatur segala hubungan kerja antara Pengusaha dan Pekerja. Dengan

In
demikian beralasan hukum Surat Peringatan yang dikenakan kepada Tergugat
A
Rekonpensi didasarkan pada Pasal 161 ayat (1) UU No. 13/2003.
ah

lik
15. Bahwa Penggugat Rekonpensi sebagai Pengusaha berhak dan dapat mengenakan sanksi
berupa Surat Peringatan kepada pekerjanya sebagai pembinaan. Namun demikian
apabila pekerja ternyata mengabaikan pembinaan melalui Surat Peringatan, maka
am

ub
Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja dengan pekerja dengan
mengikuti prosedur yang ditentukan dalam UU No. 13/2003.
ep
k

16. Dengan tidak di indahkannya 3 kali Surat Peringatan oleh Tergugat Rekonpensi, maka
ah

pada tanggal 6 Oktober 2015, Penggugat Rekonpensi menerbitkan surat Skorsing No.
R

si
001/BMIMB/HRD&GA/X/2015 yang berlaku untuk 6 bulan, terhitung sejak tanggal 8
Oktober 2015.

ne
ng

Surat skorsing mana justru telah ditolak oleh Tergugat Rekonpensi, dengan
menyatakan bahwa Tergugat Rekonpensi tidak melakukan kesalahan atau

do
gu

pelanggaran atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.


17. Bahwa pada tanggal 8 Oktober 2015, Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi
mengadakan perundingan Bipartite terhadap SP II dan SP III yang dikenakan terhadap
In
A

Tergugat Rekonpensi. Dalam perundingan tersebut Penggugat Rekonpensi menyatakan


bahwa Tergugat Rekonpensi telah melakukan pelanggaran dengan melalaikan
ah

lik

pekerjaannya dan Tergugat Rekonpensi juga tidak mau tanda tangan Surat Peringatan.

Namun Tergugat Rekonpensi justru berpendapat bawa pemberian sanksi berupa Surat
m

ub

Peringatan tersebut hanya didasarkan pada ketidaksukaan Penggugat Rekonpensi


terhadap sikap Tergugat Rekonpensi kepada management.Alasan Tergugat Rekonpensi
ka

ep

tersebut telah membuktikan bahwa meskipun Tergugat Rekonpensi telah diberikan


sanksi, Tergugat Rekonpensi tetap tidak mau akui kesalahannya.
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
18. Bahwa pada tanggal 25 September 2015Tergugat Rekonpensi baru menyerahkan

a
pekerjaannya atas laporan stok yang diminta oleh Sdr. Jamil Azhari, namun laporan stok

si
yang diserahkan oleh Tergugat Rekonpensi hanya untuk bulan Januari s/d April 2015.
Terhadap hal tersebut, Tergugat Rekonpensi masih berdalih butuh waktu yang lama

ne
ng
untuk menyelesaikan laporan stok bulan Mei s/d Agustus 2015.

19. Sikap Tergugat Rekonpensi yang mengulur-ulur waktu, menunda pekerjaan,

do
gu
mengabaikan perintah atasan merupakan sikap pekerja
dipertahankan hubungan kerjanya, in casu tidak diselesaikannya laporan stok untuk
yang sulit untuk

In
bulan Mei s/d Agustus 2015 telah membuktikan bahwa Tergugat Rekonpensi tidak
A
bersungguh-sungguh untuk tetap bekerja pada perusahaan Penggugat Rekonpensi.
ah

lik
20. Pada tanggal 21 Desember 2015, Penggugat Rekonpensi kemudian menerbitkan surat
PHKNo. 027/BMIM/HRD&GA/PHK/XII/2015 terhadap Tergugat Rekonpensi. Hal
mana dilakukan karena hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
am

ub
Rekonpensi tidak dapat dilanjutkan. Bahwa selama masa skorsing sejak bulan Oktober
2015 s/d diterbitkannya Surat PHK, Penggugat Rekonpensi tidak lagi membayarkan
ep
k

upah terhadap Tergugat Rekonpensi.


ah

21. Pasal 151 ayat 1 dan 2 UU No.13/2003 telah mengatur tentang tata cara atau prosedur
R

si
terhadap penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial atas pemutusan hubungan
kerja, dimana pengusaha dimungkinkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja

ne
ng

terhadap pekerjanya.

22. Oleh karenanya, untuk memperoleh penetapan pemutusan hubungan kerja terhadap

do
gu

Tergugat Rekonpensi, maka pada tanggal 13 Januari2016, Penggugat Rekonpensi telah


mengajukan permohonan ke Disnaker Kota Bekasi untuk dapat melakukan
perundingan Tripartit atas PHK Tergugat Rekonpensi. Perundingan tersebut
In
A

dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2016 dan 5 Februari 2016, namun para pihak tetap
pada pendiriannya masing-masing, sehingga pada tanggal 10 Maret 2016 Mediator
ah

lik

mengeluarkan Anjuran yang menyatakan :

1. Agar Pihak Pengusaha PT. Bekasi Metal Inti Megah mempekerjakan Sdr. Yudi
m

ub

Rosadiana, dengan ketentuan Surat Peringatan ke-3 (tiga) efektif berjalan dari tanggal 1
Oktober 2015 sampai dengan tanggal 1 April 2016 serta membayar upah pekerja berupa
ka

ep

sisa upah bulan Oktober 2015, dan upah bulan November 2015 sampai dengan upah
bulan Februari 2016.
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Agar pekerja Sdr. Yudi Rosadiana melapor untuk bekerja kembali terhitung tanggal 15

a
Maret 2016 kepada pihak manajemen perusahaan PT. Bekasi Metal Inti Megah jika

si
menerimanya.

3. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban tertulis ke Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi

ne
ng
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah menerima anjuran ini dan;

4. Apabila para pihak atau salah satu pihak yang berselisih tidak menerima isi anjuran,

do
gu
maka sesuai ketentuan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2004 dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial Propinsi Jawa

In
A
Barat di Jl. Surapati No. 47Kota Bandung.”

23. Terhadap Anjuran Mediator tersebut, Penggugat Rekonpensi menyampaikan Jawaban


ah

lik
penolakan pada tanggal 16 Maret 2016. Penolakan mana didasarkan bahwa hubungan
kerja antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi tidak lagi diperbaiki,
am

meskipun Tergugat Rekonpensi menyelesaikan laporan stok dari bulan Mei s/d

ub
Agustus 2015.

24. Bahwa Penggugat Rekonpensi menolak Anjuran Mediator, karena tidak memperhatikan
ep
k

dasar dan bukti-bukti yang dikemukakan Penggugat Rekonpensi secara obyektif dan
ah

hanya mengakomodir tuntutan Tergugat Rekonpensi secara sepihak. Penggugat


R

si
Rekonpensi tetap bermaksud melakukan PHK terhadap Tergugat Rekonpensi.

ne
ng

TERGUGAT REKONPENSI BERHAK ATAS PESANGON DAN UANG


PENGHARGAAN MASA KERJA SESUAI PASAL 156 AYAT (2) UU NO. 13/2003.

do
gu

25. Bahwa proses permohonan penetapan PHK oleh Penggugat Rekonpensi telah diajukan
sebagaimana disyaratkan oleh UU No.2/2004 dan undang-undang tidak menyatakan
In
A

hal tersebut melanggar hukum/tidak sah sepanjang dilaksanakan dengan ketentuan UU


No.13/2003.
ah

lik

26. Bahwa hubungan kerja adalah hubungan hukum yang bersifat privat/perdata yang
timbul atau bersumber dari kesepakatan baik lisan maupun tertulis, karena itu tidaklah
m

ub

dapat dipaksakan manakala salah satu pihak tidak mau dan tidak bersedia untuk
melanjutkan hubungan kerja atau hubungan hukum tersebut.
ka

ep

27. Bahwa oleh karena hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dan Tergugat
Rekonpensi dalam hal ini tidak dapat dilanjutkan oleh salah satu pihak, sehingga
ah

mengakibatkan berakhirnya hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dan


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat Rekonpensi maka Penggugat Rekonpensi akan memberikan pesangon /

a
kompensasi terhadap Tergugat Rekonpensi.

si
28. Bahwa ketentuan Pasal 156 ayat (1) UU No.13/2003, menyatakan :

ne
ng
“Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak yang seharusnya
diterima.”

do
gu
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas maka Penggugat Rekonpensi akan memberikan
pesangon / kompensasi kepada Tergugat Rekonpensi sesuai pasal 156 ayat (2) s/d ayat

In
A
(4)UU No. 13/2003 dengan memperhitungkan masa kerja Tergugat Rekonpensi,
berdasarkan upah terakhir Tergugat Rekonpensi pada tahun 2015, dengan perincian :
ah

lik
Uang pesangon 9 x Rp 3.190.928 = 28.718.352

Uang penghargaan masa kerja 3 x Rp 3.190.928 = 9.572.784


am

ub
TOTAL = 38.291.136

Uang penggantian hak 38.291.136 x 15 % = 5.743.670


ep
k

Berdasarkan rincian tersebut diatas maka Tergugat Rekonpensi berhak atas


ah

pesangon/kompensasi sebesar Rp 44.034.806 (empat puluh empat juta tiga puluh


R

si
empat ribu delapan ratus enam rupiah).

ne
29. Bahwa mulai dari bulan September 2015, Penggugat Rekonpensi telah menghentikan
ng

pembayaran upah kepada Tergugat Rekonpensi oleh karena belum ada titik temu antara
permasalahan Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi dan belum adanya

do
gu

putusan yang Berkekuatan Hukum Tetap tentang PHK terhadap Tergugat Rekonpensi.
Karena itu, agar tidak terjadi ketidakpastian hukum terhadap besaran upah skorsing
In
A

dan sampai kapan upah skorsing Tergugat Rekonpensi harus dibayar oleh Penggugat
Rekonpensi. Penggugat Rekonpensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa
ah

perkara aquo agar pembayaran upah skorsing dari bulan Oktober 2015 dan bulan
lik

selanjutnya ditunda / ditangguhkan sampai dengan perselisihan hubungan kerja


perkara aquo telah Berkekuatan Hukum Tetap.
m

ub
ka

MAKA, berdasarkan segala uraian tersebut di atas, Tergugat mohon kepada Majelis Hakim
ep

perkara a quo, agar berkenan memberikan Putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
KONPENSI

a
R
Dalam provisi :

si
Menolak tuntutan provisi yang diajukan oleh Penggugat

ne
ng
Dalam eksepsi :
1. Menerima Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat.

do
gu
2. Menyatakan Gugatan Tidak Dapat Diterima (niet onvankelijk verklaard).

In
A
Dalam Pokok Perkara
ah

1. Menolak seluruh Gugatan Penggugat ;

lik
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.
am

ub
DALAM REKONPENSI:
ep
k

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya.


ah

2. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Penggugat


R

si
Rekonpensi kepada Tergugat Rekonpensi adalah sah berdasarkan hukum ;

3. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat Rekonpensi dengan Tergugat

ne
ng

Rekonpensi terhitung sejak tanggal 21 Desember 2015 dengan segala akibat


hukumnya.

do
gu

4. Menetapkan uang pesangon/kompensasi yang menjadi hak Tergugat Rekonpensi


adalah sesuai dengan ketentuan Pasal 156 ayat (2) s/d ayat (4) UU No. 13 tahun
In
A

2003 tentang Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp. 44.034.806 (empat puluh empat
juta tiga puluh empat ribu delapan ratus enam rupiah) dengan perincian sebagai
ah

berikut :
lik

Uang pesangon 9 x Rp 3.190.928 = 28.718.352


m

ub

Uang penghargaan masa kerja 3 x Rp 3.190.928 = 9.572.784


Uang penggantian hak 38.291.136 x 15 % = 5.743.670
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk mengembalikan segala atribut

a
PenggugatRekonpensi dan sekaligus tidak lagi berada di lingkungan Perusahaan

si
dan tidak lagi melaksanakan kewajiban bekerja pada Penggugat Rekonpensi;

ne
6. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara yang timbul

ng
dalam perkara a quo ;

do
gu
Atau apabila Majelis HakimPengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Bandung berpendapat lain maka Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi memohon

In
A
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
ah

lik
Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, pihak Penggugat
telah
am

ub
mengajukan Replik secara tertulis tertanggal 25 Juli 2016,yang untuk singkatnya
dianggap
ep
telah termuat dalam putusan ini :
k
ah

Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat tersebut, pihak Tergugat telah


R

si
pula
mengajukan Duplik secara tertulis tertanggal 01 Agustus 2016 yang pada pokoknya

ne
ng

mengemukakan tetap pada jawaban nya yang untuk singkatnya dianggap telah termuat
dan menjadi bagian tak terpisahkan dengan putusan ini ;

do
gu

Menimbang bahwa untuk meneguhkan dalil – dalil gugatannya , pihak


Penggugat tersebut dipersidangan telah mengajukan foto kopi bukti – bukti suratnya yang
In
A

telah dibubuhi materai secukupnya,ditandai Nomor : P – 1 sampai P- 18, yang telah


dicocokan dimuka persidangan , masing – masing berupa :
ah

lik

1. Surat Slip Gaji bulan Juli 2015 a.n.Yudi Rosadi sebesar Rp.3227.110.00 (Bukti P–1)

Foto kopi Prin Aut Rekening Koran gaji dari Commonwealth Bank ( P – 2 );
m

ub

2.

3. Foto Kopi Surat Keputusan Gubenur Jawa Barat No.561/Kep.1581-Bongsos/2014 Surat


ka

ep

Upah Minimum Kab. Kota di Jawa Barat tahun 2015 Gubenur Jawa Barat ( Bukti P –
3);
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Foto kopi Surat Perjanjian Kerja Bersama ( PKB) tanggal 01 Desember 2011 (

a
Bukti

R
P – 4);

si
5. Surat Kutipan UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan ( Bukti P – 5);

ne
ng
6. Surat Keputusan Hubungan Kerja No.027/BMIM / HRD &GA /PHK/XII/2015
a.n.YUDI ROSA DIANA Tanggal 21 Desember 2015 ( Bukti P – 6)’

do
7. gu
Surat Keputusan No.Kep.054/B/PC SPL/FSPMI/BKS/VIII/2015 tentang Surat
Permo honan audiensi tanggal 20 Agustus 2015 ( Bukti P – 7);

In
8. Foto kopi Surat Peringatan I No.028/SP/MBIM/HRD& GA/ IX/2015 kepada
A
YUDIR
OSADIANA tanggal 04 September 2015 ( Bukti P – 8);
ah

lik
9. Surat Perjanjian Kerja Bersama ( BKB) Pasal 47 PKB TENTANG pelanggaran dan
saksi ( Bukti P - 9 );
am

ub
10. Foto kopi Surat Peringatan II. No. 032/SP/BMIM/HIR & GA/IX/2015 a.n. Yudi
Rosadiana tanggal 29 September 2015 ( Bukti - 10);

11. Foto kopi Jawaban dari Tergugat Bulan April 2015 ( Bukti - 11);
ep
k

12. Surat Peringatan (III) A.N.YUDI ROSADIANA


ah

No.034/SP/BMIM/HRD&GA/X/2015
R
tanggal 01 Oktober 2015

si
13. Surat Putusan No. 012/PUU- 1/2003 A.N. Saepul Tavip tanggal 28 Oktober 2004

ne
ng

( Bukti - 13);

14. Surat Skorsing No.001/BMIM/HID&GA/X/2015 a.n. Karini Mardijanto tanggal 6


Oktober 2015 ( Bukti P – 14);

do
gu

15. Foto Kopi UU RI.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan ( Bukti - 15);
In
16. Surat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.78 Tahun 2015 tentang Pengupa-
A

han ( Bukti P – 16);

Surat Anjuran No.567 /888 Disnaker 4 tanggal 10 Maret 2016 ( Bukti – 17);
ah

17.
lik

18. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja dari Penggugat tanggal 14 Maret 2016 (Bukti-
18);
m

ub

Menimbang, bahwa bukti - bukti tersebut telah disesuaikan dengan aslinya


ka

terkecuali bukti P – 2,P – 3,P – 4, P – 8, P -10, P – 11, dan P – 15, dan hanya foto kopi, tidak
ep

dapat menunjukan aslinya, akan tetapi kebenaran dan keberadaannya tidak dibantah
ah

oleh
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat;

a
R

si
Menimbang,bahwa untuk menguatkan dalil – dalil sanggahannya Kuasa
Tergugat

ne
ng
telah mengajukan alat bukti berupa foto kopi surat yang telah dibubuhi materai
secukupnya

do
sebagai berikut : gu
1. Surat Perjanjian Kerja bersama ( PKB) tahun 2013 ( Bukti T – 1a);

In
A
2. Surat Revisi Perjanjian Kerja Bersama (PKB)No. 001/IM/MGMT/I/2013 tanggal 08
Januari 2013 ( Bukti T-1b );
ah

lik
3. Surat Peringatan I No.028/SP/BMIM/HRD&GA/IX/2015 kepada YUDI
ROSADIANA tanggal 04 September 2015 (Bukti T – 2a);
am

ub
4. Surat Peringatan ke II No.032/SP/BMIM/HRD &/GA/IX/2015 kepada Yudi Rosa
Diana tanggal 29 September 2015 ( Bukti T – 2b);
5. Surat Peringan Ke III No.034/SP/BMIM/HRD&GA/X/2015 kepada YUDI
ep
k

ROSADIANA tanggal 01 Oktober 2015 ( Bukti T – 2c);


ah

6. Foto kopi Surat Skorsing No.001/BMIM/HRD& GA/X/2015 A.N. yudi rosadiana


R

si
tanggal 6 Oktober 2015 ( Bukti T – 3 ) ;
7. Foto kopi Surat Pemutusan Hubungan Kerja

ne
ng

No.027/BMIM/HRD&GA/PHK/XII/2015
Tanggal 21 Desember 2015 ( Bukti T - 4);

do
gu

8. Foto kopi Surat Bukti Pengangkatan Serikat Pekerja tanggal 18 Nopember 2015
( Bukti T – 5);
9. Surat bukti Pembayaran Upah Bulan September 2015 a.n. Yudi Rosdiana tanggal
In
A

19 Oktober 2015 ( Bukti T – 6) ;


10. Foto kopi Surat Jawaban atas Anjuran No.567/888 Disnaker 4 No. Ref.086/PP-ltr
ah

lik

–vj/III/2016 TANGGAL 16 Maret 2016 ( Bukti T – 7);


11. Surat Permohonan Perundingan Surat Peringatan ( SP)Sepihak No. 007/PUK/SPL-
m

ub

FSPMI/PT.BMIM/XI/15 tanggal 8 Oktober 2015 ( Bukti T – 8a);


12. Foto kopi Surat Peringatan ke II dan Surat Peringatan III ( SP ) sepihak yang
ka

diberikan kepada Yudi Rosadiana tanggal 8 Oktober 2015 ( Bukti T - 8b);


ep

13. Surat Memo Internal tanggal 17 September 2015 dari Jamil Ashari ( Bukti T -9);
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14. Gambar Grafik Rekapitulasi Penjualan ( Sstamping ) bulanan PT.Bekasi Mental Inti

a
Megah Tahun 2014 – 2015 ( BuktiT – 10a);

si
15. Gambar Grafik Rata – Rata Penjualan ( Stamping ) PT Bekasi Mental Inti Megah
Tahun 2012 – 2015 ( Bukti T – 10 b);

ne
ng
Menimbang, bahwa bukti – bukti tersebut telah disesuaikan dengan

do
aslinya gu
kecuali bukti T – 6, T– 4, T – 5, T – 7 dan T- 8b dari Foto kopi tidak dapat menunjukan
aslinya

In
A
dan semuanya telah dibubuhi materai yang cukup dan keberadaannya tidak dibantah
oleh
ah

lik
Penggugat ;
am

ub
Menimbang,bahwa selain bukti – bukti surat tertulis tersebut kuasa
Penggugat
mengajukan juga mengajukan 2 (dua) orang saksi yait JEPINA SIAGIAN dan ANGGA
ep
k

PRILAHA di persidangan telah memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada


ah

pokoknya sebagai berikut :


R

si
SAKSI I JEPINA SIAGIAN :

ne
ng

- Bahwa saksi bekerja di PT. Bekasi Mental Inti Megah masuk tahun 2010;
- Bahwa, benar saksi bekerja di bagian Marketing , tetapi sekarang sudah tidak

do
gu

bekerja lagi keluar dari bulan Desember 2015 ;


- Bahwa , benar Penggugat lebih dulu bekerja di perusahaan tersebut ;
- Bahwa , benar saat itu Penggugat bekerja di Bagian Logistik BMIM ;
In
A

- Bahwa saksi pernah diperlihatkan surat PHKnya Penggugat ;


- Bahwa, mengetahui ada Surat PKB di BMIM diterbitkan tahun 2011 dan
ah

lik

saksi tidak tahu ada ketentuan Pasal 60 PKB dan hingga sekarang sampai
ditanda tangani PKB yang baru ;
m

ub

- Bahwa , benar saksi tidak pernah medapatkan surat Perjanjian Kerja Bersama
( PKB);
ka

- Bahwa saksi diberitahu oleh Penggugat ,Surat Peringatan I, bahwa Penggugat


ep

tidak hormat kepada pimpinan dan tidak mau tanda tangan dan juga
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat tidak mau membuat laporan bulanan dari bulan Januari sampai

a
dengan bulan Agustus 2015 ;

si
- Bahwa saksi diberitahu oleh Penggugat tentang Surat Peringatan ke III;
- Bahwa, benar saksi pernah dikasih Surat peringatan I , karena masuk

ne
ng
terlambat
Tetapi setelah itu tidak lagi , karena saksi memperbaiki perilaku .

do
- gu Bahwa, benar masa berlaku Surat peringatan selama 6 ( enam )bulan ,dan
saksi tidak tahu sanksi apa bila sudah diberi Surat Peringatan I ;

In
A
- Bahwa , benar Penggugat tugasnya membuat surat barang masuk dan keluar
dan membuat surat Jalan ;
ah

- Bahwa saksi mengetahui Penggugat setiap barang masuk keluar harus cocok

lik
jika tidak Penggugat yang bertanggung jawab ;
- Bahwa, benar saksi mengetahui hanya barang masuk dan keluar , tetapi tidak
am

ub
tahu laporan Logistik , Penggugat yang dikerjakan ;
- Bahwa , benar saksi sebagai marketing ada hubungannya dengan produksi ;
ep
- Bahwa, saksi sering melihat Penggugat sering melihat Penggugat membikin
k

laporan secara manual ;


ah

- Bahwa , melihat Penggugat mengerjakan tugas logistik seperti produksi ,


R

si
repair dan pengiriman barang sepanjang diminta kepadannya , dan
Penggugat tidak pernah menolkak untuk melakukan sesuatu ;

ne
ng

- Bahwa , benar saksi menerangkan laporan seharusnya dibuat setiap bulan di


BMIM jang waktu yang diberikan untuk membuat laporan bulanan biasanya

do
gu

1 ( satu ) minggu ;
- Bahwa, saksi tahu bulan September 2015 Penggugat dipanggil oleh Pimpinan
In
A

dan isinya tidak tahu;


- Bahwa saat Penggugat pertemua dengan Pimpinan saksi tidak tahu ;
ah

- Bahwa benar saksi bagian Marketing , suka membuat laporan per 3 ( tiga)
lik

bulan dan diaudit ISO per 6 ( enam ) bulan dan juga saksi minta laporan dari
Penggugat ;
m

ub

- Bahwa Pimpinan berhak meminta dan menerima Laporan dari Logistik;


- Bahwa benar Saksi tahu Penggugat diberi Skorsing tidak boleh masuk kerja
ka

ep

pada tanggal 8 Oktober 2015;


ah

SAKSI II, ANGGA PRILAHA :


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi bekerja di PT.BMIM dari tahun 2007 dibagian operator ;

a
- Bahwa benar saksi lebih dulu dari pada Penggugat ;

si
- Bahwa Penggugat diberi surat peringatan I karena tidak hormat kepada
Pimpinan ,karena Penggugat menayakan upah kerja yang dicicil dari

ne
ng
Perusahaan ;
- Bahwa benar saksi tahu Penggugat diberi Surat Peringatan ke – II karena

do
gu tidak membuat laporan stok dari Bulan Januari sampai bulan Agustus 2015
dan juga di beri Surat Peringat ke – III ,karena tidak membulat

In
A
/menyelesaikan laporan bulanan hanya dari Bulan Mei 2015 sampai dengan
Agustus 2015;
ah

- Bahwa, benar Penggugat bekerja tidak serius karena upahnya dicicil yang

lik
laiinya saksi tidak tahu;
- Bahwa , benar upah karyawan dicicil dari Bulan Januari 2015 hingga
am

ub
sekarang ;
- Bahwa , benar Penggugat biasanya membuat laporan Stok setiap bulan;
ep
- Bahwa benar Penggugat bagian logistik , memuat surat laporan barang yang
k

masuk dan keluar juga membuat surat jalan ;


ah

- Bahwa saksi tidak tahu Penggugat di beri Surat Peringatan II dan KE – III
R

si
atau upah skorsing sudah dibayar atau belum ;
- Bahwa benar dari tahu 2014 Penggugat tugas di bagian logistik sampai

ne
ng

Penggugat tidak keja lagi / keluar;


- Bahwa saksi tahu tentang adanya Internal Memo yang diberikan oleh Jamil

do
gu

Ashari ( bagian Akunting kepada Penggugat ;


- Bahwa , Penggugat tidak membuat laporan bulanan dari Bulan Mei 2015 s/d
In
A

Agustus 2015;
- Bahwa saksi tahu PKB dan tidak mendapatkan , tapi pernah melihat PKB
ah

tersebut diberikan kepada Anggota Serikat . dan saksi awal hingga tidak
lik

menjadi Anggota Serikat ;


- Bahwa, benar menjabat sebagai Wakil Ketua SeSerikat Bekerja PUK SPL
m

ub

FSPMI PT BMIM.dan Ketuanya bernama DADANG RUSLI dan


sebelumnya Ketua Serikat bernama Bapak I Wayan Wijaya sekarang
ka

ep

menjabat sebagai HRD;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi tidak tahu awal pencatatan Serikat , yang saksi tahu pada bulan

a
September 2015 dan saat itulah saksi dipelihatkan Surat Peringatan dan

si
Skorsing oleh Penggugat ;
- Bahwa benar siapa saja bekerja tidak serius mendapat tegoran dari kepala

ne
ng
bagian dan bila melakukan kesalahan ;

do
gu
Menimbang , bahwa selain bukti – bukti surat tertulis tersebut kuasa Tergugat
mengajukan juga mengajukan 2 (dua) orang saksi yaitu : JAMIL AZHARI dan IWAYAN

In
A
WIJAYA,saksi–saksi mana di persidangan telah memberikan keterangan dan dengan
dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah

lik
SAKSI,I. JAMIL AZHARI ;
- Bahwa saksi bekerja di PT.Bekasi Mental Inti Megah di bagian Keuangan /
am

ub
Acounting ;
- Bahwa saksi tidak tahu surat peringatan Penggugat , dan setahu saksi
Penggugat sudah diberi Surat Peringatan ke – 1 sampai ke - 3 ;
ep
k

- Bahwa saksi tidak tahu kapan Penggugat terakhir mendapat upah , karena
ah

yang membayar bagian kasir ;


R

si
- Bahwa, saksi melihat Penggugat terakhir bekerja bulan Oktober 2015
hingga sekarang saksi tidak pernah melihat lagi;

ne
ng

- Bahwa, untuk menyusun laporan yang komprehensif setiap bulan saksi


membutuhkan laporan dari divisi produksi , purhasing logistik dan dari

do
gu

Keuangan ;
- Bahwa jika tidak ada yang menyerahkan laporan , tetap bagian keuangan
membuat laporan dengan catatan ;
In
A

- Bahwa , Penggugat tidak membuat Laporan dari Bulan Januari 2015 sampai
dengan Agustus 2015 dan tidak diserahkan kepada saksi , sehingga saksi
ah

lik

membuat Memo Internal pada bulan September 2015 ;


- Bahwa . Benar tahun 2014 Penggugat rutin membuat laporan logistik
m

ub

bulanan
- Bahwa yang memhitung barang digudang yaitu saksi dan dibantu 1 ( satu)
ka

orang staf HRD ,menghitung barang logistik mungkin tidak akurat karena
ep

dasar perhitunganya adalah pembelian barang , yang stok barang yang ada
ah

dan barang yang digunakan untuk pruduksi ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa benar sebelum saksi membuat memo internal ,saksi berkali – kali

a
minta kepada Penggugat secara lesan untuk dibuatkan laporan Stock bulanan ;

si
SAKSI II, I WAYAN WIJAYA:

ne
ng
- Bahwa benar saksi bekerja di PT.Bekasi Mental Inti Megah di bagian HRD
;

do
- gu Bahwa, saksi menerangkan Penggugat bekerja sejak tahun 2007 dengan
Jabatan Kepala Logistik;
- Bahwa, saksi sudah dikenakan Peringatan a sampai dengan 3 dan juga sudah

In
A
di korsing pada tanggal 8 Oktober 2015;
- Bahwa yang pertama Surat peringatan I , karena tidak sopan terhadap
ah

lik
pimpinan
- Bahwa Penggugat dipanggil oleh saksi dia mengakui semua kesalahanya ;
am

ub
- Bahwa , saat Penggugat dipanggil waktu sedang Jam kerja , karena tidak
melaksanakan tugas tanggung jawab ;
- Bahwa , saksi Jamil Azhari pernah mengeluh kepada saksi , karena
ep
k

Penggugat sebagai Kepala Logistik tidak memberikan Stock bulanan (


ah

januari sampai dengan bulan Agustus 2015 kepada Akunting ;


R

si
- Bahwa Penggugat tidak mau melakukan stock yang diminta akunting
sebagaimana yang dimaksud tertanggal 17 September 2015 yaitu dari saksi

ne
ng

Jamil Azhari ,
- Bahwa benar Penggugat tidak mau menandatangi Surat Peringatan ke-2 dan

do
gu

membuat surat Laporan Keuangan dari Januari 2015 sampai dengan Bulan
April 2015 sehingga keluarlah sanksi Peringatan ke – 3 dan saksi sudah
berkali – kali penegoran secara lesan ;
In
A

- Bahwa benar penerbitan surat peringatan kewengan dari HRD;


- Bahwa meskipun sudah diberitahu surat peringatan tetapi Penggugat tidak
ah

lik

mau menerjakan kewajibannya ;


- Bahwa saksi menerangkan Surat Peringatan yang meningkat dilakukan
m

ub

apoaila kary melakukan pelanggaran baik yang sama maupun beda dengan
surat peringatan yang sebelumnya ;
ka

- Bahwa saksi menerangkan PKB Tahun 2011 sampao 2013 masih berlaku
ep

belum ada yang baru sesuai ketentuan Pasal 60 PKB.


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang , bahwa pada akhirnya pihak Penggugat dan Tergugat

a
telah

si
mengajukan kesimpulan akhir masing – masing tertanggal 17 Oktober 2016;

ne
ng
Menimbang , bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini , maka
hendaknya mengenai segala hal ikhwal yang termuat dalam Berita Acara persidangan

do
gu
secara utuh dianggap sebagai telah termuat pula dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari putusan ini ;

In
A
Menimbang , bahwa kedua belah pihak masing – masing menyatakan tidak
ah

lik
akan mengajukan hal – hal lainnya lagi dan selanjutnya memohon Putusan ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA


am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut diatas :


ep
k
ah

DALAM KONPENSI;
R

si
DALAM EKSEPSI

ne
ng

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat dalam

do
jawabannya telah mengajukan eksepsi yang pada pokoknya adalah gugatan
gu

Penggugatkabur karena telah didasarkan pada dalil-dalil gugatan yang


In
A

menggabungkan tentang perselisihan pemutusan hubungan kerja, perselisihan hak

dan perselisihan kepentingan, sehingga gugatan penggugat kabur, membingungkan,


ah

lik

tidak dapat dipahami dan tidak jelas dan oleh karena itu gugatan aquo harus

dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) ;


m

ub
ka

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut Penggugat dalam


ep

repliknya telah membantah dengan menerangkan hal – hal yang pada pokoknya
ah

adalah gugatan Penggugat adalah gugatan perselisihan pemutusan hubungan kerja


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagaimana dimohonkan dalam petitum gugatan, sedangkan yang diuraikan dalam

a
R
posita adalah kronologis perkara sampai dengan timbulnya pemutusan hubungan

si
kerja ;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap replikPenggugat tersebut, Tergugat tetap pada

pendiriannya yang pada pokoknya menyatakan Penggugat telah menggabungkan

do
gu
tiga jenis perselisihan dalam satu gugatan, sehingga gugatan tersebut kabur dan

In
tidak jelas ;
A
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut Majelis Hakim
ah

lik
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung klas 1 A Khusus

yang memeriksa dan mengadili perkara ini mempertimbangkan sebagai berikut :


am

ub
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tentang gugatan tidak

jelas/obscuur libel, maka Majelis Hakim akan mempelajari dengan teliti dan seksama
ep
k

tentang materi gugatan Penggugat, apakah petitum yang diajukan Penggugat


ah

R
didasarkan dan bersumber pada posita;

si
ne
ng

Menimbang, bahwa memperhatikan substansi eksepsi Tergugat tentang

gugatan tidak jelas/obscuur libel, yang mana hal tersebut didasarkan pada posita

do
gu

Penggugat angka 6 sampai 9 tentang keterlambatan upah, dan posita Penggugat


In
angka 21 tentang dugaan adanya penghalang-halangan kegiatan serikat pekerja ;
A
ah

lik

Menimbang, bahwa setelah membaca dan mencermati seluruh isi gugatan

Penggugat dan memperhatikan hubungan antara posita dan petitum Penggugat


m

ub

dalam gugatannya, majelis hakim berpendapat bahwa petitum yang dimohonkan


ka

oleh Penggugat bersumber dari posita gugatan Penggugat, yang mana dalam posita
ep

tersebut berisi uraian tentang awal terjadinya perselisihan hingga terjadinya PHK
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat, dan berisi pasal-pasal dalam

a
R
peraturan perundangan yang merupakan dasar hukum dari Penggugat untuk

si
memohonkan petitum gugatan Penggugat ;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah majelis hakim membaca dan mempelajari baik

do
gu
posita maupun petitum gugatan Penggugat, ternyata hanya menyangkut tentang

In
tuntutan agar PHK dinyatakan tidak sah, dan Penggugat menuntut agar
A
dipekerjakan kembali, dengan demikian tidak terdapat kumulasi gugatan
ah

lik
sebagaimana didalilkan oleh Tergugat dalam eksepsin ya, dimana posita gugatan

hanya menguraikan kronologis sebelum terjadinya PHK, yaitu diawali dari tuntutan
am

ub
tentang keterlambatan upah, lalu Penggugat menghadap kepada Tergugat, oleh

karena Penggugat dianggap tidak sopan, maka diterbitkan sanksi SP 1


ep
k

OlehTergugat;
ah

si
Menimbang, bahwa setelah adanya SP 1, ada permintaan dari Tergugat

ne
ng

kepada Penggugat untuk menyelesaikan laporan bulanan, akan tetapi Penggugat

tidak dapat menyelesaikan seluruh laporan yang diminta, maka Tergugat

do
gu

menerbitkan SP 2, Sp 3, sampai surat surat skorsing, yang pada akhirnya Tergugat


In
menerbitkan surat PHK kepada Penggugat ;
A
ah

lik

Menimbang, bahwa sesuai dengan kaidah penyusunan surat gugatan,

petitum harus bersumber dan didasarkan pada posita, dan setelah menelaah
m

ub

dengan seksama terbukti petitum yang dimohonkan oleh Penggugat bersumber


ka

pada posita dan telah disusun dengan sistimatis, maka majelis hakim berpendapat
ep

terhadap eksepsi Tergugat tentang gugatan tidak jelas/obscuur libel dan memoh on
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat

a
R
diterima tidak cukup beralasan hukum, sehingga terhadap eksepsi Tergugat tersebut

si
dinyatakan ditolak;

ne
ng
DALAM PROVISI;

Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat telah mengajukan permohonan

do
provisi tentang;
gu
1. Memerintahkan agar Tergugat untuk membayarkan sejumlah uang kepada

In
A
Penggugat atas upah dan hak lainnya yang seharusnya diterima Penggugat
ah

lik
sejumlah Rp 40.749.357 (Empat Puluh Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Sembilan

Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah) ;


am

ub
2. Menyatakan segala kekurangan upah dan hak-hak lainnya yang seharusnya

diterima Penggugat untuk periode selanjutnya diputuskan bersama-sama dengan


ep
k

putusan akhir ;
ah

Menimbang, bahwa atas permohonan Provisi ini yang didasarkan pada ketentuan
R

si
Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Jo Pasal 96 ayat (1) Undang-

ne
ng

Undang No. 2 Tahun 2004, dimana tuntutan Penggugat tersebut masih memerlukan proses

pembuktian lebih lanjut, maka berdasarkan ketentuan Pasal 57 Undang-Undang No. 2

do
gu

Tahun 2004 Jo Pasal 163 HIR Jo Pasal 1865 & 1866 KUH Perdata, maka Majelis Hakim

berpendapat bahwa permohonan tersebut akan dipertimbangkan bersama-sama dengan


In
A

pokok perkara, sehingga permohonan Putusan Sela/provisi Penggugat dinyatakan ditolak ;

DALAM POKOK PERKARA;


ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah


m

ub

sebagaimana diuraikan diatas;


ka

ep

Menimbang, bahwa dalam dalil gugatannya Penggugat menerangkan yang

pada pokoknya adalah sebagai berikut;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa Penggugat adalah pekerja tetap pada perusahaan Tergugat sejak 01 Mei

a
R
2007;

si
• Bahwa Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak

ne
ng
kepada Penggugat tertanggal 21 Desembar 2015, dengan alasan telah

mendapatkan SP 1 tertanggal 04 September 2015, SP 2 tertanggal 29

do
gu
September 2015, SP 3 tertanggal 01 Oktober 2015 dan surat skorsing tertanggal

In
A
06 Oktober 2015 ;

• Bahwa menurut Penggugat SP 1, SP 2, SP 3, dan Surat skorsing yang


ah

lik
diterbitkan oleh Tergugat tidak sah karena didasarkan pada perjanjian kerja

bersama (PKB) yang telah daluarsa dan habis masa berlakunya ;


am

ub
• Bahwa oleh karena surat peringatan dan surat skorsing yang diterbitkan olehep
Tergugat tidak sah, maka terhadap surat PHK yang dikeluarkan oleh Tergugat
k

terhadap Penggugat menjadi tidak sah dan batal demi hukum, sehingga
ah

si
Tergugat wajib memanggil Penggugat untuk bekerja kembali di perusahaan

Tergugat ;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat telah menyangkal dalil-dalil

do
Penggugat dengan menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut;
gu

• Bahwa Penggugat adalah pekerja Tergugat sejak 11 Mei 2007 dengan jabatan
In
A

terakhir kepala logistik ;

• Bahwa Penggugat telah mendapatkan sanksi berupaSP 1 tertanggal 04


ah

lik

September 2015, SP 2 tertanggal 29 September 2015, SP 3 tertanggal 01

Oktober 2015 dan surat skorsing tertanggal 06 Oktober 2015, dikarenakan


m

ub

Penggugat lalai dan tidak melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab
ka

ep

Penggugat ;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa oleh karena Penggugat tidak menghiraukan sanksi tersebut, maka

a
R
Tergugat mengeluarkan surat PHK tertanggal 21 Desembar 2015 kepada

si
Penggugat ;

ne
ng
• Bahwa atas anggapan Penggugat yang menyatakan sanksi dan PHK yang

dilakukan oleh Tergugat tidak sah dan batal demi hukum, karena didasarkan

do
gu
kepada PKB yang telah habis masa berlakunya, Tergugat berpendapat tidak

In
A
serta merta sanksi dan PHK tersebut tidak sah dan batal demi hukum, karena

masih ada peraturan yang lebih tinggi yaitu Undang-Undang No 13 Tahun 2003
ah

lik
Tentang Ketenagakerjaan ;

• Bahwa oleh karena Penggugat telah mendapatkan SP 1, SP 2, SP 3, dan surat


am

ub
skorsing, maka PHK yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat adalah

sah dan Penggugat berhak atas kompensasi sebagaiman diatur dalam pasal 161
ep
k

ayat (3) UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu uang pesangon
ah

si
sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), 1 (satu) kali uang

penghargaan masa kerja sesuai ketentuan pasal 156 ayat (3), dan penggantian

ne
ng

hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) UU Ketenagakerjaan;

do
Menimbang, bahwa terhadap perselisihan tersebut sudah dilakukan upaya
gu

perundingan – perundingan bipartit, akan tetapi belum ada titik temu;


In
A

Menimbang, bahwa oleh karena tidak ada kesepakatan dalam

perundingan bipartit, maka perselisihan dilanjutkan melalui mediasi oleh Mediator


ah

lik

Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi dan telah mengeluarkan Surat

No. 567/888-Disnaker.4.tertanggal10 Maret 2016 perihal anjuran serta risalah


m

ub

mediasi tertanggal 22 Maret 2016;


ka

ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung klas 1A khusus, sesuai ketentuan
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pasal 14 ayat 2 Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

a
R
Perselisihan Hubungan Industrial;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 163 HIR Jo Pasal 1865 KUH

ne
ng
Perdata yang mengatur : barang siapa mendalilkan sesuatu hak atau tentang adanya suatu

fakta untuk menegakkan hak maupun untuk menyangkal hak orang lain, harus membuktikan

do
gu
hak atau fakta tersebut, sehingga dengan demikian Penggugat mempunyai kewajiban

membuktikan kebenaran dari dalil gugatannya, dan Tergugat mempunyai kewajiban

In
A
membuktikan dalil bantahannya ;
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk selanjutnya Majelis Hakim akan menilai dan

mempertimbangkan secara seksama bukti – bukti dan keterangan saksi yang telah
am

ub
diajukan Penggugat serta bukti – bukti dan keterangan saksi yang telah diajukan

Tergugat;
ep
k

Menimbang, bahwa dari pokok gugatan Penggugat dan jawaban Tergugat


ah

tersebut, Majelis Hakim memperoleh permasalahan pokok, yaitu perselisihan


R

si
hubungan industrial tentang pemutusan hubungan kerja, dimana Penggugat

ne
ng

menganggap Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat terhadap

Penggugattidak sah dan batal demi hukum karena didasarkan pada PKB yang telah

do
gu

habis masa berlakunya, sedangkan Tergugat menganggap Pemutusan Hubungan

Kerja yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat adalah sah karena
In
A

Penggugat telah mendapatkan sanksi berupa surat peringatan dan surat skorsing,
ah

lik

yang mana dengan tidak diperpanjangnya PKB tidak serta merta menjadikan sanksi

dan PHK tersebut tidak sah, karena masih ada UU No 13 tahun 2003 Tentang
m

ub

Ketenagakerjan ;
ka

Menimbang, bahwa atas perbedaan pendapat tersebut, Majelis Hakim


ep

terlebih dahulu akan mempertimbangkan apakah PKB yang menjadi dasar


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diterbitkannya surat peringatan ke 1, 2, 3, dan surat skorsing serta PHK yang

a
R
dilakukan oleh Tergugat mempunyai kekuatan hukum atau tidak ;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 123 ayat (1) dan ayat (2) UU No 13

ne
ng
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang substansinya menyatakan PKB hanya

berlaku paling lama 2 (dua) tahun,dan dapat diperpanjang paling lama 1(satu) tahun

do
;
gu

In
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 29 ayat (1), ayat (2), dan (3)
A
PERMENAKER No 28 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembuatan Dan Pengesahan
ah

lik
Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan Dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama

yang substansinya menyatakan PKB hanya berlaku paling lama 2 (dua) tahun, dan
am

ub
dalam hal perundingan PKB belum mencapai kesepakatan, maka PKB dapat

diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun dengan kesepakatan para pihak, serta jika
ep
k

masa perpanjangan telah habis akan tetapi belum ada kesepakatan dalam
ah

R
perundingan PKB, maka yang berlaku adalah PKB sebelumnya sampai dengan

si
adanya PKB baru yang disepakati ;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P-4 yang identik dengan bukti T-1a

tentang PKB PT. BEKASI METAL INTI MEGAH tahun 20011, dan bukti T-1b tentang

do
gu

revisi PKB PT. BEKASI METAL INTI MEGAH tahun 2013, yang man a hal tersebut
In
membuktikan adanya PKB yang telah diberlakukan di perusahaan Tergugat pada
A

tahun 2011 dan dilakukan revisi ditahun 2013 ;


ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 123 ayat (1) dan ayat (2) UU No 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 29 ayat (1), ayat (2), dan (3)
m

ub

PERMENAKER No 28 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembuatan Dan Pengesahan


ka

Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan Dan Pendaftaran Perjanjian Kerja


ep

Bersama, yang mana dalam Pasal-Pasal tersebut substansinya menyatakan ada


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perpanjangan PKB yaitu adanya

a
R
perundingan PKB yang belum mencapai kesepakatan, sedangkan masa berlaku

si
PKB telah habis ;

ne
ng
Menimbang, bahwa tidak ada bukti maupun keterangan saksi yang

menyatakan adanya perundingan PKB yang dilakukan antara serikat pekerja/buruh

do
gu
dengan pengusaha di PT. Bekasi Metal Inti Megah ;

In
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 124 ayat (2) yang menyatakan
A
ketentuan dalam PKB tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-
ah

lik
undangan yang berlaku, yang mana dalam penjelasannya menyatakan bahwa PKB

tidak boleh lebih rendah baik secara kualitas dan kuantitas dari peraturan
am

ub
perundang-undangan ;

Menimbang, bahwa terhadap Pasal 60 ayat (4) PKB PT. BEKASI METAL
ep
k

INTI MEGAH yang substansinya menyatakan selama PKB yang baru belum
ah

R
disepakati, maka PKB yang ada tetap berlaku, majelis hakim berpendapat, hal yang

si
demikian tidak dapat dibenarkan,karena bertentangan dengan ketentuanPasal 123

ne
ng

ayat (1) dan ayat (2) UU No 13 Tahun 2003 tentan g Ketenagakerjaan dan Pasal 29

ayat (1), ayat (2), dan (3) PERMENAKER No 28 Tahun 2014 tentang Tata Cara

do
gu

Pembuatan Dan Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan Dan


In
Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama ;
A

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, maka


ah

lik

majelis hakim berpendapat PKB PT. BEKASI METAL INTI MEGAH tahun 2011 dan

tahun 2013 telah habis masa berlakunya dan tidak dapat dijadikan dasar hukum
m

ub

dalam hubungan kerjaantara pekerja dengan pengusaha PT. Bekasi Metal Inti
ka

Megah;
ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa tentang sanksi berupa SP 1, SP 2, SP 3, dan surat

a
R
skorsing yang diterbitkan oleh Tergugat (vide bukti P-8, P-10, P-12 dan P-14 yang

si
identik dengan T-2a, T-2b, T-2c, dan T-3), yang mana sanksi tersebut didasarkan

ne
ng
pada PKB PT. BEKASI METAL INTI MEGAH yang telah habis masa berlakunya,

maka majelis hakim berpendapat terhadap sanksi-sanksi tersebut dinyatakan tidak

do
gu
sah dan batal demi hukum, sehingga petitum pengugugat angka 2 dinyatakan

In
dikabulkan ;
A
Menimbang, bahwa untuk selanjutnya majelis hakim akan
ah

lik
mempertimbangkan apakah PHK yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat

telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang


am

ub
Ketenagakerjaan dan bagaimana akibat hukumnya ;

Menimbang, bahwa Pasal 151 ayat (3) UU Nomor 13 tahun 2003 tentang
ep
k

Ketenagakerjaan menyatakan, untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja


ah

R
Pengusaha in casu Tergugat, hanya dapat melakukannya setelah memperoleh

si
Penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial (Pengadilan

ne
ng

Hubungan Industrial), dan karena dalam kasus ini Pengusaha (Tergugat) telah

melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap Penggugat tanpa penetapan dari

do
gu

Pengadilan Hubungan Industrial, maka berdasarkan ketentuan pasal 155 ayat (1)
In
UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa Pemutusan
A

Hubungan Kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud Pasal 151 ayat (3) UU
ah

lik

Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan batal demi hukum,sehingga Petitum

Penggugat angka 3 dapat dikabulkan ;


m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena PHK yang dilakukan Tergugat terhadap


ka

Penggugat dinyatakan batal demi hukum, maka majelis hakim berpendapat


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dinyatakan belum putus,

a
R
sehingga petitum Penggugat angka 4 dinyatakan dikabulkan ;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 berupa slip gaji bulan juli, dan bukti T-6

ne
ng
berupa slip gaji bulan september, yang mana hal ini membuktikan Penggugat menerima

upahterakhir pada bulan september sebesar Rp 3.459.090 ;

do
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat No 561/Kep.1357-

Bangsos/2015 tentang upah minimum sektor Kabupaten/Kota di Jawa Barat tahun 2016;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena hubungan kerja antara Penggugat dengan
ah

Tergugat dinyatakan belum putus, dan Penggugat menerima upah terakhir pada

lik
bulan september 2015, maka majelis hakim berpendapat akan dirasa adil apabila
am

ub
menghukum Tergugat untuk membayar upah dan hak lainnya yang belum terbayar

mulai bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Oktober 2016 sebesar Rp
ep
k

48.264.970 (Empat Puluh Delapan Juta Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu
ah

Sembilan Ratus Tujuh Puluh Rupiah) dengan perincian upah bulan Oktober 2015
R

si
sampai dengan bulan Desember 2015 sebesar 3 X Rp 3.459.090 = Rp 10.377.270,

ne
ng

upah bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Oktober 2016 sebesar 10 X

3.788.770 = Rp 37.887.700, sehingga petitum Penggugat angka 6 dinyakan

do
gu

dikabulkan sebagian ;

Menimbang bahwa terhadap isi pokok gugatan tidak erat kaitannya dengan
In
A

penyitaan, sehingga tanpa penyitaan tidak menimbulkan kerugian kepada


ah

Penggugat, karena dalam melakukan penyitaan minimal harus memenuhi syarat,


lik

yaitu ;
m

ub

1. Penggugat dapat menunjukan fakta dan alasan objektif Tergugat untuk


menggelapkan atau mengasingkan barang tersebut;
ka

ep

2. Penggugat dapat menunjukan ada indikasi objektif adanya upaya Tergugat untuk
menghilangkan barangnya;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas dan selama

a
R
pemeriksaan perkara a quo, maka Majelis Hakim berpendapat tidak ada indikasi 2

si
(dua) syarat tersebut diatas, dengan demikian tidak perlu dilakukan penyitaan

ne
ng
karena tidak mempunyai dasar alasan yang kuat, sehingga terhadap petitum

gugatan Penggugat angka 7 dinyatakan ditolak ;

do
gu
Menimbang, bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 180 ayat (1) HIR/Pasal
191 ayat (1) RBg, yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri dapat

In
A
memerintahkan supaya putusan dijalankan lebih dahulu walaupun ada perlawanan
ah

(verzet) atau banding jika;

lik
• Ada surat otentik atau tulisan dibawah tangan yang menurut undang – undang
mempunyai kekuatan bukti;
am

ub
• Ada Putusan Pengadilan sebelumnya yang sudah mempunyai kekuatan tetap;-
• Ada gugatan Provisionil yang dikabulkan;
ep
k

• Dalam sengketa – sengketa mengenai bezitrecht;


ah

Menimbang, bahwa terhadap petitum Penggugat angka 8 yaitu menyatakan


R

si
putusan ini dilaksanakan terlebih dahulu walaupun diadakan upaya hukum (uit

ne
ng

voerbaar bij voorraad), maka Mejelis Hakim berpendapat tidak ada salah satu syarat

diatas yang terpenuhi untuk dapat dijatuhkan putusan yang dapat dilaksanakan lebih

do
gu

dahulu (uit voerbaar bij voorraad), sehingga terhadap petitum Penggugat angka 8,

dinyatakan ditolak;
In
A

Menimbang, bahwa terhadap petitum Penggugat angka 9 yaitu menghukum


ah

lik

Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp

500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) per hari kepada Penggugat bila lalai dan tidak
m

ub

melaksanakan putusan ini, terhitung sejak tanggal putusan dalam perkara ini
ka

dibacakan sampai dengan tanggal dilunasinya seluruh kewajiban Tergugat yang


ep

diakibatkan dari putusan dalam perkara ini, maka Mejelis Hakim berpendapat pada
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hakekatnya berdasarkan Pasal 606a Rv menyatakanyang pada pokoknya adalah

a
R
uang paksa tidak dapat diterapkan dalam suatu putusan yang mengandung diktum

si
penghukuman membayar sejumlah uang, maka terhadap petitum Penggugat angka

ne
ng
9 dinyatakan ditolak;

do
gu
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum tersebut diatas,

maka gugatanPenggugat dikabulkan untuk sebagian dan menolak gugatan

In
A
Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

DALAM REKONPENSI
ah

lik
Menimbang, bahwa bersamaan dalam jawabannya Tergugat mengajukan
am

ub
gugatan balik atau gugatan rekonpensi terhadap Penggugat konpensi yang maksud

dan tujuan gugatan Penggugat rekonpensi sebagaimana diuraikan diatas ;


ep
k

Menimbang, bahwa Penggugat rekonpensi pada pokoknya mohon agar


ah

majelis hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus dalam perkara a quo
R

si
menyatakan PHK yang dilakukan Penggugat rekonpensi terhadap Tergugat

ne
ng

rekonpensi adalah sah berdasar hukum terhitung sejak 21 Desember 2015, dan

menyatakan Tergugat rekonpensi berhak atas kompensasi sebesar 1 (satu) kali

do
gu

ketentuan pasal 156 ayat (2), 1 (satu) kali Uang Penghargaan masa kerja

sebagaimana pasal 156 ayat (3) dan Uang Penggantian Hak sebagaimana pasal
In
A

156 ayat (4) Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan , serta

memerintahkan Tergugat rekonpensi untuk mengembalikan segala atribut


ah

lik

Penggugat rekonpensi dan sekaligus tidak lagi berada di lingkungan perusahaan


m

ub

dan tidak lagi melaksanakan kewajiban bekerja pada Penggugat rekonpensi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P-6 yang identik dengan bukti T-4
ka

ep

berupa surat PHK yang diterbitkan oleh Penggugat rekonpensi terhadap Tergugat
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
rekonpensi, yang mana hal ini membuktikan Penggugat rekonpensi tidak lagi

a
R
menginginkan untuk melanjutkan hubungan kerja dengan Tergugat rekonpensi ;

si
Menimbang, bahwa dalam Ketenagakerjaan hubungan kerja hanya dapat

ne
ng
terjadi apabila pihak pekerja dan pihak pengusa sama-sama menyepakati dan

menginginkan adanya hubungan kerja melalui sebuah perjanjian kerja (Vide Pasal

do
gu
50 UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) ;

In
Menimbang, bahwa meskipun alasan gugatan di dalam konpensi dan
A
rekonpensi saling bertolak belakang, maka dalam rangka memberi kesimpulan yang
ah

lik
relevan terhadap gugatan Penggugat rekonpensi, majelis hakim menyatakan seluruh

pertimbangan di dalam gugatan konpensi mutatis mutandis dianggap termuat dalam


am

ub
pertimbangan ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkanpertimbangan diatas, maka majelis hakim


ep
k

berpendapat bahwa hubungan kerja diantara keduanya tidak dapat dilanjutkan dan
ah

dinyatakan putus sejak putusan ini dibacakan, dikarenakan salah satu pihak, in casu
R

si
Penggugat rekonpensi tidak lagi menginginkan untuk melanjutkan hubungan kerja dengan

ne
ng

Tergugat rekonpensi dan dikualifikasikan PHK tanpa adanya kesalahan dari pekerja,

sehingga petitum angka 3 Penggugat rekonpensi dinyatakan dikabulkan untuk sebagian ;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena hubungan kerja antara Penggugat rekonpensi

dengan Tergugat rekonpensi dinyatakan putus, maka majelis hakim memerintahkan agar
In
A

Tergugat rekonpensi untuk mengembalikan segala atribut Penggugat rekonpensi dan

sekaligus tidak lagi berada di lingkungan perusahaan serta tidak lagi melaksanakan
ah

lik

kewajiban bekerja pada Penggugat rekonpensi, sehingga petitum Penggugat rekonpensi


m

ub

angka 5 dinyatakan dikabulkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena putusnya hubungan kerja antara Penggugat


ka

ep

rekonpensi dengan Tergugat rekonpensi dikualifikasikan PHK tanpa adanya kesalahan dari
ah

pekerja, maka berdasarkan keadilan majelis hakim berpendapat adalah patut bila
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat rekonpensi diwajibkan untuk membayar Uang Pesangon sebesar 2 (dua) kali

a
R
pasal 156 ayat (2), 1 (satu) kali Uang Penghargaan masa kerja sebagaimana pasal 156 ayat

si
(3) dan Uang Penggantian Hak sebagaimana pasal 156 ayat (4) Undang – Undang No. 13

ne
ng
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan kepada Tergugat rekonpensi, sehingga petitum

gugatan Penggugat rekonpensi angka 4 dinyatakan ditolak ;

do
gu
Menimbang, bahwa Tergugat rekonpensi bekerja di perusahaan Penggugat

rekonpensi sejak mei 2007 dan berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat No 561/Kep.1357-

In
A
Bangsos/2015 tentang upah minimum sektor Kabupaten/Kota di Jawa Barat tahun 2016,
ah

yang mana tempat kerja Tergugat rekonpensi termasuk kedalam sektor II dengan upah

lik
sebesar Rp 3.788.770 serta PHK yang dilakukan bukan karena kesalahan pekerja, maka
am

ub
majelis hakim menghukum Penggugat rekonpensi untuk membayar kompensasi kepada

Tergugat rekonpensi sebesar Rp 91.498.795 (Sembilan Puluh satu Juta Empat Ratus ep
Sembilan Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah), dengan perincian
k

:
ah

si
Uang pesangon 2 X 9 x Rp 3.788.770 =Rp 68.197.860

Uang penghargaan masa kerja 1 X 3 x Rp 3.788.770 = Rp 11.366.310

ne
ng

Uang penggantian hak 15% X Rp 79.564.170=Rp 11.934.625

do
Total = Rp 91.498.795
gu

In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum tersebut diatas,

maka gugatan Penggugat rekonpensi dikabulkan untuk sebagian dan menolak


ah

lik

gugatan Penggugat rekonpensi untuk selain dan selebihnya ;


m

ub

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menimbang, bahwa meskipungugatan Penggugat konpensi/ Tergugat rekonpensi


ka

ep

dikabukan sebagian dan gugatanPenggugat rekonpensi/Tergugat konpensi dikabulkan


ah

untuk sebagian,namun oleh karena nilai gugatan dibawah Rp. 150.000.000;00 (seratus
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
limapuluh juta rupiah) maka berdasarkan ketentuan pasal 58 Undang–undang Nomor :2

a
R
Tahun 2004 biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada negaradan jumlah

si
biaya perkara akan ditetapkan dalam amar putusan ;

ne
ng
Mengingat ketentuan - ketentuan yang diatur dalam HIR, Undang – Undang

do
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang – Undang Nomor 2 Tahun
gu
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan peraturan

In
A
perundangan lain yang bersangkutan;
ah

lik
MENGADILI

DALAM KONPENSI;
am

ub
DALAM EKSEPSI;

Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya ;


ep
k

DALAM PROVISI;
ah

R
Menolak tuntutan provisi Penggugat seluruhnya ;

si
DALAM POKOK PERKARA;

ne
ng

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan sanksi berupa SP 1, SP 2, SP 3, dan surat skorsing yang diterbitkan

do
gu

oleh Tergugat tidak sah dan batal demi hukum;

3. Menghukum Tergugat membayar hak upah dan hak – hak lainnya dari
In
A

Penggugat sebagai pekerja yang belum terbayar secara tunai dan sekaligus
ah

lik

sampai dengan putusan ini dibacakan sebesar Rp 48.264.970 (Empat Puluh

Delapan Juta Dua Ratus Enam Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh
m

ub

Rupiah);
ka

4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;


ep

DALAM REKONPESI;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonpensi untuk sebagian;

a
R
2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat rekonpensi dengan

si
Tergugat rekonpensisejak putusan ini dibacakan;

ne
ng
3. Menghukum Penggugat rekonpensi untuk membayar kepadaTergugat

do
gu
rekonpensi Uang Pesangon sebesar 2 (dua) kali pasal 156 ayat (2), 1 (satu)

kali Uang Penghargaan masa kerja sebagaimana pasal 156 ayat (3) dan

In
A
Uang Penggantian Hak sebagaimana pasal 156 ayat (4) Undang-Undang No.
ah

lik
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan jumlah total sebesar Rp

91.498.795 (Sembilan Puluh satu Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Delapan
am

ub
Ribu Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah) ;
ep
4. Memerintahkan Tergugatrekonpensi untuk mengembalikan segala atribut
k
ah

Penggugat rekonpensi dan sekaligus tidak lagi berada di lingkungan


R

si
Perusahaan serta tidak lagi melaksanakan kewajiban bekerja pada

ne
Penggugat Rekonpensi;
ng

5. Menolak gugatan Penggugat rekonpensi untuk selain dan selebihnya ;

do
gu

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI;


In
A

6. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada negara
ah

lik

sebesar Rp1.356.000 (Satu Juta Tiga Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah);
m

ub

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Klas IA Bandung pada hari
ka

ep

Senin tanggal 17 Oktober 2016 oleh kami WASPIN SIMBOLON, SH.,MH.,sebagai


ah

Hakim Ketua, ABDI MANAF, SH., MH dan SUGENG PRAYITNO, SH.,Hakim-hakim


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ad-Hoc sebagai Hakim Anggota.Putusan mana diucapkan dalam sidang yang

a
R
terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2016 oleh Ketua Majelis

si
Hakim dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Ad-Hoc sebagai Hakim Anggota dengan

ne
ng
dihadiri oleh S U K E K S I,SH.,MH.,Sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri pula

oleh kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat.

do
gu

In
HAKIM - HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
A
ah

lik
ABDI MANAF, SH.,MH. WASPIN SIMBOLON, SH.MH.
am

ub
ep
k

SUGENG PRAYITNO, SH.,MH.


ah

PANITERA PENGGANTI
R

si
ne
ng

S U K E K S I,SH.

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Anda mungkin juga menyukai